Anda di halaman 1dari 5

Mengenal Herbarium : Definisi, Manfaat, dan Cara

Pembuatan
By Redaksi | 23 November 2018

Sinauternak.com | Mengenal Herbarium. Herbarium merupakan istilah yang


pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700) untuk tumbuhan obat yang
dikeringkan sebagai koleksi.

Luca Ghini (1490-1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia


adalah orang pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan
melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah
(Ramadhanil, 2003).

Definisi Herbarium

A  herbarium  (plural:  herbaria) is a collection of preserved plant specimens


and associated data used for scientific study.

Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama,
penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak
disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk
herba disertakan seluruh habitus.
Herbarium kering digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan,
misalnya daun, batang, bunga dan akar, sedangkan herbarium basah
digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya buah (Setyawan
dkk, 2005).

Herbarium Menurut Wikipedia

Herbarium adalah suatu koleksi spesimen tumbuhan yang diawetkan dan


data terkait yang digunakan untuk penelitian ilmiah.Istilah ini dapat juga
merujuk pada bangunan atau ruangan di mana spesimen-spesimen tersebut
disimpan, atau pada lembaga ilmiah yang tidak hanya menyimpan namun
menggunakannya untuk penelitian.

Spesimen-spesimen tersebut bisa berupa tumbuhan utuh atau bagian


tumbuhan; biasanya tumbuhan ini dalam bentuk kering yang dilekatkan pada
selembar kertas, namun tergantung pada bahannya, dapat juga disimpan
dalam kotak atau disimpan dalam alkohol atau bahan pengawet
lainnya. Spesimen-spesimen dalam sebuah herbarium sering digunakan
sebagai bahan referensi dalam menjelaskan takson tumbuhan, beberapa
spesimen mungkin merupakan tipe.

Istilah yang sama sering digunakan dalam mikologi untuk menjelaskan


koleksi serupa dari fungi yang diawetkan, atau jika tidak, dikenal
sebagai fungarium. Xylarium adalah sebuah herbarium yang mengkhususkan
diri pada spesimen kayu. Istilah hortorium (seperti pada Hortorium Liberty
Hyde Bailey) kadang-kadang telah dipergunakan sebagai sebuah herbarium
yang mengkhususkan diri dalam mengawetkan bahan sumber hortikultura.

Manfaat Herbarium

Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mentakrifkan


takson tumbuhan, ia mempunyai holotype untuk tumbuhan tersebut.
Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli
bunga atau ahli taksonomi.

Herbarium dipakai untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey


ekologi, studi fitokimia, penghitungan kromosom, melakukan analisa
perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian
evolusi(Setyawan dkk, 2005).

Kebermanfaatan herbarium yang sangat besar ini menuntut perawatan dan


pengelolaan spesimen harus dilakukan dengan baik dan benar.
Cara Pembuatan Herbarium

Koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya, pengawetan


dan penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula kelestarian
objek tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah satunya
dengan cara pembuatan awetan.
Pengawetan dapat dilakukan terhadap objek tumbuhan. Pengawetan dapat
dengan cara basah ataupun kering. Cara dan bahan pengawetnya bervariasi,
tergantung sifat objeknya. Organ tumbuhan yang berdaging seperti buah,
biasanya dilakukan dengan awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan
akarnya, umumnya dengan awetan kering berupa herbarium (Suyitno, 2004).

Persiapan Pembuatan Herbarium

Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam


praktek pembuatan herbarium. Spesimen herbarium yang baik harus
memberikan informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para
peneliti.

Dengan kata lain,suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian


tumbuhan dan harus ada keterangan yang memberikan seluruh informasi yang
tidak Nampak pada spesimen herbarium. Pembuatan awetan spesimen
diperlukan untuk tujuan pengamatan spesimen secara praktis tanpa harus
mencari bahan segar yang baru.

Terutama untuk spesimen-spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan


spesimen dapat berupa awetan kering dan awetan basah. Awetan kering
tanaman di awetkan dalam bentuk herbarium, sedangkan untuk mengawetkan
hewan dengan sebelumnya mengeluarkan organ-organ di dalamnya. Awetan
basah baik untuk hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan
merendam seluruh spesimen dalam larutan formalin 4% (Setyawan dkk, 2005).

Mengenal Herbarium Basah

Herbarium basah, setelah material herbarium diberi label gantung dan


dirapikan, kemudian dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran. Satu lipatan
kertas koran untuk satu spesimen. Tidak benar digabungkan beberapa
spesimen di dalam satu lipatan kertas. Selanjutnya, lipatan kertas koran
berisi material herbarium tersebut ditumpuk satu diatas lainnya.

Tebal tumpukan disesuaikan dengan dengan daya muat kantong plastik (40 ×
60) yang akan digunakan. Tumpukkan tersebut dimasukkan ke dalam kantong
plastik dan disiram alcohol 70 % atau spiritus hingga seluruh bagian
tumbukan tersiram secara merata. Kemudian kantong plastik ditutup rapat
dengan isolatip atau hekter supaya alcohol atau spiritus tidak menguap
keluar dari kantong plastik (Onrizal, 2005).

Mengenal Herbarium Kering

Herbarium kering, cara kering menggunakan tiga macam proses yaitu


pengeringan langsung, yakni tumpukan material herbarium yang tidak terlalu
tebal di pres di dalam sasak, untuk mendpatkan hasil yang optimum
sebaiknya di pres dalam waktu dua minggu kemudian dikeringkan diatas
tungku pengeringan dengan panas yang diatur di dalam oven.

Pengeringan harus segera dilakukan karena jika terlambat akan


mengakibatkan material herbarium rontok daunnya dan cepat menjadi busuk.
Pengeringan bertahap, yakni material herbarium dicelup terlebih dahulu di
dalam air mendidih selama 3 menit, kemudian dirapikan lalu dimasukkan ke
dalam lipatan kertas koran. Selanjutnya, ditempuk dan dipres, dijemur atau
dikeringkan di atas tungku pengeringan.

Selama proses pengeringan material herbarium itu harus sering diperiksa dan
diupayakan agar pengeringan nya merata. Setelah kering, material herbarium
dirapikan kembali dan kertas koran bekas pengeringan tadi diganti dengan
kertas baru. Kemudian material herbarium dapat dikemas untuk diidentifikasi
(Onrizal, 2005).

Anda mungkin juga menyukai