Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Sampara dalam Sinambela (2011:5) pelayanan adalah suatu kegiatan
atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan
orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.
Untuk jasa layanan PLN misalnya ditingkat wilayah III Cirebon, pelayanan
merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung anatara
pelanggan dengan Dimensi Tangibles, Assurance, Responsiveness, Reability dan
Empathy. Pelayanan yang dimaksud digunakan sebagai usaha melayani kebutuhan
pelanggan agar proses pemasangan listrik menjadi lebih baik dan juga untuk
membantu mengurus apa yang diperlukan oleh pelanggan.
Untuk mengetahui Pengaruh Dimensi Tangibles, Assurance, Responsiveness,
Reability dan Empathy terhadap Kepuasan Pelanggan dilakukan pengujian
menggunakan metode Statistik Deskriptif yang dibantu oleh IBM SPSS versi 22.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah Pengaruh Dimensi Tangibles terhadap Jasa Layanan PLN?
2. Adakah Pengaruh Dimensi Assurance terhadap Jasa Layanan PLN?
3. Adakah Pengaruh Dimensi Responsiveness terhadap Jasa Layanan PLN?
4. Adakah Pengaruh Dimensi Reability terhadap Jasa Layanan PLN?
5. Adakah Pengaruh Dimensi Empathy terhadap Jasa Layanan PLN?
6. Adakah Pengaruh Jasa Layanan PLN terhadap Kepuasan Pelanggan?
1.3 Tujuan
1. Untuk MengetahuiDimensi Tangibles terhadap Jasa Layanan PLN
2. Untuk MengetahuiDimensi Assurance terhadap Jasa Layanan PLN
3. Untuk MengetahuiDimensi Responsiveness terhadap Jasa Layanan PLN
4. Untuk MengetahuiDimensi Reability terhadap Jasa Layanan PLN
5. Untuk Mengetahui Dimensi Empathy terhadap Jasa Layanan PLN
6. Untuk Mengetahui Jasa Layanan PLN terhadap Jasa Layanan PLN

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


2.1.1 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.
Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuisioner tersebut.
Validitas ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap skor
total, perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item
dengan skor total. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien
korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk
menentukan apakah suatu item layak untuk digunakan atau tidak.
Dalam menentukan kelayakannya, biasanya dilakukan uji signifikansi
koefisien koreasi dengan taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item akan dianggap
valid jika berkorelasi secara signifikan terhadap skor total. Dan juga jika rhitung >rtabel
maka instrumen pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total dan
dinyatakan Valid.
Rumus Korelasi Product Moment:
r N Σxy −(Σ x)(Σ y)
xy= 2 2
2 2
√ N Σ x −( Σ x ) (N Σ y −(Σ y ) )

Keterangan:
r xy=Koefisien korelasiantara variabel X dan variabel Y

Σ xy= Jumlah perkalian antara variabel X dan Y


Σ x 2=¿Jumlah dari kuadrat nilai X
Σ y 2=Jumlah dari kuadrat nilai Y
( Σ x)2=Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
( Σ y)2=Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

2
2.1.2 Uji Reliabilitas
Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur
kuisioner yang merupakan indikator dari perubahan atau konstruk. Suatu
kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran yang
memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data
yang reliabel.
Untuk pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
Pedoman pengambilan keputusan adalah jika Cronbach’s Alpha > rtabel maka
intstrumen itu dinyatakan reliabel, yaitu (Syaifudin Azwar, 2000 : 3):
2
k 1−∑ σ b
[ ]
r 11 =
k −1
[
σ2i
]

Keterangan:
r 11 = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa
k = Banyaknya butir soal
∑ σ b2 = Jumlah Varians butir

a2i = Varians Total


Kriteria indeks koefisien reliabel dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.1
Kriteria Koefisien Reliabilitas
No Interval Kriteria
.
1. <0,200 Sangat rendah
2. 0,200-0,399 Rendah
3. 0,400-0,599 Cukup
4. 0,600-0,799 Tinggi
5. 0,800-1000 Sangat Tinggi

3
2.2 Uji Hipotesis dan Uji Model
2.2.1 Uji t / Uji Parsial
Pengujian secara Parsial dilakukan dengan menggunakan uji-t, rumusnya
sebagai berikut:
b
Thit =
Sb
Keterangan:
Thit = Tes Regresi
b = Koefisien Regresi Linier
Sb = Standar eror koefisien
Kriteria pengujian Hipotesis dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0.05):
1. Jika thitung> t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Jika thitung< t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2.2.2 Uji F / Uji Simultan


Pengujian secara Bersama dilakukan dengan menggunakan uji - F, rumusnya
sebagai berikut:
2
R /k
Fh= 2
Rumus: (1−R )/n−(n−k −1)

Keterangan:
Fh = Nilai Fhitung
R=Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel
Tingkat signifikasi ditentukan dengan α = 5%. Untuk mengetahui kebenaran
hipotesis didasarkan pada ketentuan sebagai berikut :
1. Jika Fhitung> F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Jika Fhitung< F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

4
2.2.3 Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variabel independen (X1, X2, .....Xn) dengan variabel dependent (Y).
Analisis ini untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berpengaruh
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila
nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+ 
Keterangan:
Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1 dan X2 = Variabel Independen
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi

2.2.4 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linier bergganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Uji
asumsi klasik yang sering digunakan sering digunakan yaitu Uji Normalitas, Uji
Linieritas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Dikatakan data terdistribusi normal apabila Asymp.Sig
(2-tailed) > α.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
memiliki hubungan linear atau tidak. Dengan melihat apakah data dalam
grafik telah membentuk pola yang mendekasti garis ditengah grafik
maupun data yang terdapat dalam grafik membentuk pola yang acak.
c. Uji Multikolinieritas

5
Uji Multikolinieritas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang
tinggi anatar variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier
berganda. Alat statistik yang sering digunakan dalam menguji gangguan
multikolinieritas adalah dengan variance inflation factor (VIF) yang
nilainya VIF < 10.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedatisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan
varians dari residual satu pengamat ke pengamat yang lain. dalam uji ini
yang diharapkan adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas yitu apabila
thitung< ttabel atau sig > α (alpha).
e. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu
periode t dengan periode sebelumnya (t – 1). Secara sederhana adalah
bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh variabel bebas
dengan variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi
dengan data sebelumnya. Agar uji autokorealsi terpenuhi maka diharapkan
tida terjadi autokorelasi dengan syarat dU < Dw < 4 – dU atau nilai Dw
berada di zona yang tidak terjadi autokorelasi (Zona 3).

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Umum Responden


Kegiatan prapenelitian dilakukan pada bulan Desember 2019 untuk
mengumpulkan informasi terkait subyek penelitian guna melaksanakan uji coba
instrumen penelitian, hal ini bertujuan untuk menguji validitas instrumen
penelitian.
Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai pengaruh kepuasan
pelanggan terhadap jasa layanan PLN. Responden yang diambil sebanyak 35
pelanggan prabayar diwilayah III Cirebon. Para responden yang telah melakukan
pengisian kuisioner kemudian akan diidentifikasi berdasarkan lama menjadi
pelanggan prabayar, pekerjaan, jenis daya, jenis kelamin, status dan usia.
Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik secara umum para
responden penelitian.
Untuk lebih detailnya, kategori responden pada Pelanggan Terhadap Jasa
Layanan PLN adalah sebagai berikut :

Kategori Responden Berdasarkan Lama Menjadi Prabayar


Tabel 3.1

lama_pelanggan_prabayar

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <1 tahun 3 8,6 8,6 8,6

1-2 tahun 6 17,1 17,1 25,7

3-4 tahun 12 34,3 34,3 60,0

5-6 tahun 2 5,7 5,7 65,7

7-8 tahun 6 17,1 17,1 82,9

>8 tahun 6 17,1 17,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

7
Berdasarkan Tabel 3.1 menunjukan bahwa responden yang menjadi objek
penelitian ini terdiri dari responden yang mana lamanya menjadi prabayar <1
tahun sebanyak 3 responden (8,6%), 1-2 tahun sebanyak 6 responden (17,1%), 3-4
tahun sebanyak 12 responden (34,3%), 5-6 tahun sebanyak 2 responden (5,7%), 7-
8 tahun sebanyak 6 responden (17,1%), >8 tahun sebanyak 6 responden (17,1%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden lama menjadi
pelanggan terhadap jasa layanan PLN 3-4 tahun lebih banyak dibanding
responden yang lainnya.
Kategori Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 3.2
profesi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid PNS/TNI/Polri 1 2,9 2,9 2,9

Wiraswasta 2 5,7 5,7 8,6

Karyawan Swasta 6 17,1 17,1 25,7

Lainnya 26 74,3 74,3 100,0

Total 35 100,0 100,0

8
Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukan bahwa responden yang menjadi objek
penelitian ini terdiri dari responden pekerjaan PNS/TNI/Polri sebanyak 1
responden (2,9%), Wiraswasta sebanyak 2 (5,7%), Karyawan Swasta sebanyak 6
responden (17,1%), dan Lainnya sebanyak 26 responden (74,3%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden pelanggan jasa
layanan PLN dalam kategori pekerjaan lebih banyak terdapat pada lainnya
dibanding pekerjaan yang lainnya dalam hal penelitian ini.

Kategori Responden Berdasarkan Jenis Daya


Tabel 3.3
jenis_daya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 450 Watt 3 8,6 8,6 8,6

900 Watt 16 45,7 45,7 54,3

1.300 Watt 11 31,4 31,4 85,7

Lainnya 5 14,3 14,3 100,0

Total 35 100,0 100,0

9
Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukan bahwa responden yang menjadi objek
penelitian ini terdiri dari responden berdasarkan jenis daya 450 Watt sebanyak 3
responden (8,6%), 900 Watt sebanyak 16 responden (45,7%), 1.300 Watt
sebanyak 11 responden (31,4%), dan lainnya sebanyak 5 responden (14,3%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden pelanggan terhadap
jasa layanan PLN berdasarkan jenis daya 900 Watt lebiih banyak dibandingkan
jenis daya yang lainnya.

Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 3.4
jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pria 16 45,7 45,7 45,7

Wanita 19 54,3 54,3 100,0

Total 35 100,0 100,0

10
Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukkan bahwa responden yang menjadi objek
penelitian ini terdiri dari responden berdasarkan jenis kelamin Pria sebanyak 16
responden (45,7%) dan responden berdasarkan jenis kelamin Wanita sebanyak 19
responden (54,3%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah responden pelanggan
terhadap jasa layanan PLN berdasarkan jenis kelamin Wanita lebih banyak
dibandingkan dengan jenis kelamin Pria.

Kategori Responden Berdasarkan Status


Tabel 3.5
status

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Lajang 23 65,7 65,7 65,7

Menikah 12 34,3 34,3 100,0

Total 35 100,0 100,0

11
Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukkan bahwa responden yang menjadi objek
penelitian ini terdiri dari responden berdasarkan status Lajang sebanyak 23
responden (65,7%) dan status Menikah sebanyak 12 responden (34,3%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah responden pelanggan
terhadap jasa layanan PLN berdasarkan status Lajang lebih banyak dibandingkan
status Menikah.

Kategori Responden Berdasarkan Usia


Tabel 3.6
usia_anda

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 17-26 tahun 23 65,7 65,7 65,7

27-36 tahun 3 8,6 8,6 74,3

37-46 tahun 4 11,4 11,4 85,7

47-56 tahun 5 14,3 14,3 100,0

Total 35 100,0 100,0

12
Berdasarkan Tabel 3.6 menunjukkan bahwa responden yang menjadi objek
penelitian ini terdiri dari responden berdasarkan usia 17-26 tahun sebanyak 23
responden (65,7%), 27-36 tahun sebanyak 4 responden (8,6%), 37-46 tahun
sebanyak 4 responden (11,4%), dan 47-56 sebanyak 5 responden (14,3%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah responden pelanggan
terhadap jasa layanan PLN berdasarkan usia 17-26 tahun lebih banyak
dibandingkan dengan usia yang lainnya.

3.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


3.2.1. Uji Validitas
Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila telah melalui suatu uji coba.
Semakin valid instrumen, maka akan semakin valid pula data yang didapatkan.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Selanjutnya
peneliti melakukan uji validitas berdasarkan formula tertentu, diantaranya
koefisien, korelasi product moment dari karl pearson, yaitu (Suharsini
Arikunto,2010), rumusnya sebagai berikut:
r N Σxy −(Σ x)(Σ y)
xy= 2 2
2 2
√ N Σ x −( Σ x ) (N Σ y −(Σ y ) )
Keterangan:

13
r xy=Koefisien korelasiantara variabel X dan variabel Y
Σ xy= Jumlah perkalian antara variabel X dan Y
Σ x 2=¿Jumlah dari kuadrat nilai X
Σ y 2=Jumlah dari kuadrat nilai Y
( Σ x)2=Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

( Σ y)2=Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan


Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
Jika rxyhitung>rtabel, maka pernyataan atau pertanyaan dinyatakan valid.
Jika rxyhitung<rtabel, maka pernyataan atau pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan computer (program SPSS=
Statistical Pakage fo Social Science), dan menghasilkan nlai rhitung setiap item
variaabel sebagai berikut :
A. Uji Validitas Dimensi Tangibles (X1)
Tabel 3.7
Output SPSS Uji Validitas Dimensi Tangibles
Correlations

Dimensi
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Tangibles

X1.1 Pearson
1 ,275 ,295 ,370* ,588**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,109 ,086 ,029 ,000

N 35 35 35 35 35

X1.2 Pearson
,275 1 ,347* ,432** ,670**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,109 ,041 ,010 ,000

N 35 35 35 35 35

X1.3 Pearson
,295 ,347* 1 ,561** ,818**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,086 ,041 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

14
X1.4 Pearson
,370* ,432** ,561** 1 ,827**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,029 ,010 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

Dimensi Pearson
,588** ,670** ,818** ,827** 1
Tangibles Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 35, maka nilai rtabel dapat
diperoleh melalui df = 35, maka rtabel = 0,334. Butir pernyataan dikatakan valid jika
rhitung yang dapat dilihat pada output> rtabel.

Tabel 3.8
Hasil Pengukuran Validitas Dimensi Tangibles

No. Instrumen rhitung rtabel Keterangan


Pertanyaan 1 0,588 0,334 Valid
Pertanyaan 2 0,670 0,334 Valid
Pertanyaan 3 0,818 0,334 Valid
Pertanyaan 4 0,827 0,334 Valid

Hasil Uji Validitas angket variabel penelitian tentang Dimensi Tangibles pada
tabel 3.8 tersebut tampak bahwa nilai rhitung> rtabel artinya pertanyaan tersebut valid.

B. Uji Validitas Dimensi Assurance (X2)


Pengujian Validitas dari Variabel Dimensi Assurance dapat dilihat dari tabel
output SPSS 22 sebagai berikut:
Tabel 3.9
Output SPSS Uji Validitas Dimensi Assurance

15
Correlations

Dimensi
X2.1 X2.2 X2.3 Assurance

X2.1 Pearson Correlation 1 ,724** ,433** ,877**

Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000

N 35 35 35 35

X2.2 Pearson Correlation ,724** 1 ,464** ,893**

Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,000

N 35 35 35 35

X2.3 Pearson Correlation ,433** ,464** 1 ,725**

Sig. (2-tailed) ,009 ,005 ,000

N 35 35 35 35

Dimensi Assurance Pearson Correlation ,877** ,893** ,725** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 35, maka nilai rtabel dapat
diperoleh melalui df = 35, maka rtabel = 0,334. Butir pernyataan dikatakan valid jika
rhitung yang dapat dilihat pada output> rtabel.

Tabel 3.10
Hasil Pengukuran Validitas Dimensi Assurance

No. Instrumen rhitung rtabel Keterangan


Pertanyaan 1 0,877 0,334 Valid
Pertanyaan 2 0,893 0,334 Valid
Pertanyaan 3 0,725 0,334 Valid

16
Hasil Uji Validitas angket variabel penelitian tentang Dimensi Assurance pada
tabel 3.10 tersebut tampak bahwa nilai rhitung> rtabel artinya pertanyaan tersebut valid.

C. Uji Validitas Dimensi Responsiveness (X3)


Pengujian Validitas dari Variabel Dimensi Responsiveness dapat dilihat dari
tabel output SPSS 22 sebagai berikut:
Tabel 3.11
Output SPSS Uji Validitas Dimensi Responsiveness
Correlations

Dimensi
Responsiven
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 ess

X3.1 Pearson
1 ,353* ,594** ,692** ,856**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,038 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

X3.2 Pearson
,353* 1 ,539** ,406* ,655**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,038 ,001 ,016 ,000

N 35 35 35 35 35

X3.3 Pearson
,594** ,539** 1 ,564** ,831**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

X3.4 Pearson
,692** ,406* ,564** 1 ,855**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

Dimensi Pearson
,856** ,655** ,831** ,855** 1
Responsiveness Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

17
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 35, maka nilai rtabel dapat
diperoleh melalui df = 35, maka rtabel = 0,334. Butir pernyataan dikatakan valid jika
rhitung yang dapat dilihat pada output> rtabel.

Tabel 3.12
Hasil Pengukuran Validitas Dimensi Responsiveness

No. Instrumen rhitung rtabel Keterangan


Pertanyaan 1 0,856 0,334 Valid
Pertanyaan 2 0,655 0,334 Valid
Pertanyaan 3 0,831 0,334 Valid
Pertanyaan 4 0,855 0,334 Valid

Hasil Uji Validitas angket variabel penelitian tentang Dimensi Responsiveness


pada tabel 3.12 tersebut tampak bahwa nilai rhitung> rtabel artinya pertanyaan tersebut
valid.

D. Uji Validitas Dimensi Reability (X4)


Pengujian Validitas dari Variabel Dimensi Reability dapat dilihat dari tabel
output SPSS 22 sebagai berikut:
Tabel 3.13
Output SPSS Uji Validitas Dimensi Reability
Correlations

Dimensi
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 Reability

X4.1 Pearson
1 ,371* ,604** ,373* ,800**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,028 ,000 ,027 ,000

18
N 35 35 35 35 35

X4.2 Pearson
,371* 1 ,223 ,487** ,705**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,028 ,199 ,003 ,000

N 35 35 35 35 35

X4.3 Pearson
,604** ,223 1 ,416* ,757**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,199 ,013 ,000

N 35 35 35 35 35

X4.4 Pearson
,373* ,487** ,416* 1 ,724**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,027 ,003 ,013 ,000

N 35 35 35 35 35

Dimensi Pearson
,800** ,705** ,757** ,724** 1
Reability Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 35, maka nilai rtabel dapat
diperoleh melalui df = 35, maka rtabel = 0,334. Butir pernyataan dikatakan valid jika
rhitung yang dapat dilihat pada output> rtabel.

Tabel 3.14
Hasil Pengukuran Validitas Dimensi Reability

No. Instrumen rhitung rtabel Keterangan


Pertanyaan 1 0,800 0,334 Valid
Pertanyaan 2 0,705 0,334 Valid
Pertanyaan 3 0,757 0,334 Valid
Pertanyaan 4 0,724 0,334 Valid

19
Hasil Uji Validitas angket variabel penelitian tentang Dimensi Reability pada
tabel 3.14 tersebut tampak bahwa nilai rhitung> rtabel artinya pertanyaan tersebut valid.

E. Uji Validitas Dimensi Empathy (X5)


Pengujian Validitas dari Variabel Dimensi Empathy dapat dilihat dari tabel
output SPSS 22 sebagai berikut:
Tabel 3.15
Output SPSS Uji Validitas Dimensi Empathy
Correlations

Dimensi
X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 Empathy

X5.1 Pearson
1 ,443** ,357* ,224 ,621**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,008 ,035 ,197 ,000

N 35 35 35 35 35

X5.2 Pearson
,443** 1 ,405* ,330 ,697**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,008 ,016 ,053 ,000

N 35 35 35 35 35

X5.3 Pearson
,357* ,405* 1 ,745** ,868**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,035 ,016 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

X5.4 Pearson
,224 ,330 ,745** 1 ,805**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,197 ,053 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

Dimensi Pearson
,621** ,697** ,868** ,805** 1
Empathy Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 35, maka nilai rtabel dapat
diperoleh melalui df = 35, maka rtabel = 0,334. Butir pernyataan dikatakan valid jika
rhitung yang dapat dilihat pada output> rtabel.

Tabel 3.16
Hasil Pengukuran Validitas Dimensi Empathy
No. Instrumen rhitung rtabel Keterangan
Pertanyaan 1 0,621 0,334 Valid
Pertanyaan 2 0,697 0,334 Valid
Pertanyaan 3 0,868 0,334 Valid
Pertanyaan 4 0,805 0,334 Valid

Hasil Uji Validitas angket variabel penelitian tentang Dimensi Empathy pada
tabel 3.16 tersebut tampak bahwa nilai rhitung> rtabel artinya pertanyaan tersebut valid.

F. Uji Validitas Jasa Layanan (Y)


Pengujian Validitas dari Variabel Jasa Layanan dapat dilihat dari tabel output
SPSS 22 sebagai berikut:
Tabel 3.17
Output SPSS Uji Validitas Jasa Layanan
Correlations

Jasa
Layana
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 n PLN

Y1 Pearson
1 ,502** ,270 ,181 ,373* ,383* ,313 ,272 ,159 ,591**
Correlation

Sig. (2-
,002 ,117 ,298 ,027 ,023 ,067 ,115 ,361 ,000
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y2 Pearson ,502** 1 ,297 ,049 -,146 ,420* ,425* ,231 ,286 ,520**
Correlation

21
Sig. (2-
,002 ,083 ,778 ,404 ,012 ,011 ,181 ,096 ,001
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y3 Pearson
,270 ,297 1 ,601** ,230 ,568** ,592** ,601** ,651** ,808**
Correlation

Sig. (2-
,117 ,083 ,000 ,183 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y4 Pearson
,181 ,049 ,601** 1 ,181 ,236 ,391* ,607** ,284 ,581**
Correlation

Sig. (2-
,298 ,778 ,000 ,299 ,173 ,020 ,000 ,098 ,000
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y5 Pearson
,373* -,146 ,230 ,181 1 ,259 ,266 ,100 ,193 ,437**
Correlation

Sig. (2-
,027 ,404 ,183 ,299 ,133 ,122 ,569 ,265 ,009
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y6 Pearson
,383* ,420* ,568** ,236 ,259 1 ,605** ,319 ,565** ,752**
Correlation

Sig. (2-
,023 ,012 ,000 ,173 ,133 ,000 ,062 ,000 ,000
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y7 Pearson
,313 ,425* ,592** ,391* ,266 ,605** 1 ,476** ,673** ,812**
Correlation

Sig. (2-
,067 ,011 ,000 ,020 ,122 ,000 ,004 ,000 ,000
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Y8 Pearson
,272 ,231 ,601** ,607** ,100 ,319 ,476** 1 ,371* ,657**
Correlation

Sig. (2-
,115 ,181 ,000 ,000 ,569 ,062 ,004 ,028 ,000
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
** ** ** *
Y9 Pearson ,159 ,286 ,651 ,284 ,193 ,565 ,673 ,371 1 ,717**
Correlation

22
Sig. (2-
,361 ,096 ,000 ,098 ,265 ,000 ,000 ,028 ,000
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Jasa Pearson
,591** ,520** ,808** ,581** ,437** ,752** ,812** ,657** ,717** 1
Layanan Correlation
PLN
Sig. (2-
,000 ,001 ,000 ,000 ,009 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 35, maka nilai rtabel dapat
diperoleh melalui df = 35, maka rtabel = 0,334. Butir pernyataan dikatakan valid jika
rhitung yang dapat dilihat pada output > rtabel.

Tabel 3.18
Hasil Pengukuran Validitas Jasa Pelayanan
No. Instrumen rhitung rtabel Keterangan
Pertanyaan 1 0,591 0,334 Valid
Pertanyaan 2 0,520 0,334 Valid
Pertanyaan 3 0,808 0,334 Valid
Pertanyaan 4 0,581 0,334 Valid
Pertanyaan 5 0,437 0,334 Valid
Pertanyaan 6 0,752 0,334 Valid
Pertanyaan 7 0,812 0,334 Valid
Pertanyaan 8 0,657 0,334 Valid
Pertanyaan 9 0,717 0,334 Valid

Hasil Uji Validitas angket variabel penelitian tentang Jasa Layanan pada tabel
3.18 tersebut tampak bahwa nilai rhitung> rtabel artinya pertanyaan tersebut valid.

3.1.1 Uji Reliabilitas

23
Untuk pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
Pedoman pengambilan keputusan adalah jika Cronbach’s Alpha > rtabel maka
intstrumen itu dinyatakan reliabel, yaitu (Syaifudin Azwar, 2000 : 3):
k 1−∑ σ b2
[ ]
r 11 =
k −1
[
σ2i
]

Keterangan:
r 11 = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa
k = Banyaknya butir soal
∑ σ b2 = Jumlah Varians butir

a2i = Varians Total

A. Uji Reliabilitas Dimensi Tangibles (X1)


Untuk mempermudah dalam penelitiannya, maka penulis sajikan data tersebut
dari output SPSS 22 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.19
Output SPSS Uji Reliabilitas Dimensi Tangibles

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,705 4

Dari tabel di atas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha > rtabel (0,705 > 0,430) maka
instrumen itu dinyatakan reliabel, dengan kriteria Tinggi

B. Uji Reliabilitas Dimensi Assurance (X2)


Untuk mempermudah dalam penelitiannya, maka penulis sajikan data tersebut
dari output SPSS 22 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.20
Output SPSS Uji Reliabilitas Dimensi Assurance
Reliability Statistics

24
Cronbach's
Alpha N of Items

,783 3

Dari tabel di atas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha > rtabel (0,783 > 0,430) maka
instrumen itu dinyatakan reliabel, dengan kriteria Tinggi

C. Uji Reliabilitas Dimensi Responsiveness (X3)


Untuk mempermudah dalam penelitiannya, maka penulis sajikan data tersebut
dari output SPSS 22 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.21
Output SPSS Uji Reliabilitas Dimensi Responsiveness
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,814 4

Dari tabel di atas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha > rtabel (0,814 > 0,430) maka
instrumen itu dinyatakan reliabel, dengan kriteria Sangat Tinggi

D. Uji Reliabilitas Dimensi Reability (X4)


Untuk mempermudah dalam penelitiannya, maka penulis sajikan data
tersebut dari output SPSS 22 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.22
Output SPSS Uji Reliabilitas Dimensi Reability
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,729 4

25
Dari tabel di atas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha > rtabel (0,729 > 0,430) maka
instrumen itu dinyatakan reliabel, dengan kriteria Tinggi

E. Uji Reliabilitas Dimensi Empathy (X5)


Untuk mempermudah dalam penelitiannya, maka penulis sajikan data tersebut
dari output SPSS 22 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.22
Output SPSS Uji Reliabilitas Dimensi Empathy
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,747 4

Dari tabel di atas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha > rtabel (0,747 > 0,430) maka
instrumen itu dinyatakan reliabel, dengan kriteria Tinggi

F. Uji Reliabilitas Jasa Layanan PLN (Y)


Untuk mempermudah dalam penelitiannya, maka penulis sajikan data tersebut
dari output SPSS 22 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.23
Output SPSS Uji Reliabilitas Jasa Layanan PLN
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,829 9

Dari tabel di atas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha > rtabel (0,829 > 0,430) maka
instrumen itu dinyatakan reliabel, dengan kriteria Sangat Tinggi

3.2 Uji Hipotesis dan Uji Model


3.2.1 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)

26
Pengujian secara Parsial dilakukan dengan menggunakan uji-t, rumusnya
sebagai berikut:

b
Thit =
Sb
Keterangan:
Thit = Tes Regresi
b = Koefisien Regresi Linier
Sb = Standar eror koefisien
Kriteria pengujian Hipotesis dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0.05):
1. Membandingkan thitungdengan t tabel
Jika thitung> t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika thitung< t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Membandingkan (Sig) pada hasil output dengan α = 5%
Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Berikut adalah output dari perhitungan dengan menggunakan SPSS 22:

Tabel 3.24
Output SPSS untuk Uji T
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,410 4,781 1,759 ,089
Dimensi Tangibles ,220 ,228 ,132 ,963 ,344
Dimensi Assurance -,128 ,400 -,074 -,319 ,752
Dimensi
,849 ,376 ,490 2,259 ,032
Responsiveness
Dimensi Reability ,133 ,379 ,067 ,351 ,728
Dimensi Empathy ,641 ,251 ,366 2,554 ,016
a. Dependent Variable: Jasa Layanan PLN

27
A. Pengaruh Dimensi Tangibles terhadap Jasa Layanan
Ho:Dimensi Tangibles tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap Jasa Layanan.
Ha:Dimensi Tangibles mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap Jasa Layanan.
Nilai ttabel untuk jumlah data sebanyak 35 adalah sebesar 1,690. Sehingga
dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
thitung< ttabel (0,963 < 1,690) dan Sig. > α (0,0,344 > 0,05), maka H0 diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Dimensi Tangibles tidak mempunyai
pengaruh positif yang signifikan terhadap Jasa Layanan.
B. Pengaruh Dimensi Assurance terhadap Jasa Layanan
Ho:Dimensi Assurance tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap Jasa Layanan.
Ha:Dimensi Assurance mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap Jasa Layanan.
Nilai ttabel untuk jumlah data sebanyak 35 adalah sebesar 1,690. Sehingga
dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

thitung < ttabel (-0,319 < 1,690) dan Sig. < α (0,752 > 0,05), maka H o diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Dimensi Assurance tidak mempunyai
pengaruh positif yang signifikan terhadap Jasa Layanan.
C. Pengaruh Dimensi Responsiveness terhadap Jasa Layanan
Ho:Dimensi Responsiveness tidak mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap Jasa Layanan.
Ha:Dimensi Responsiveness mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap Jasa Layanan.
Nilai ttabel untuk jumlah data sebanyak 35 adalah sebesar 1,690. Sehingga
dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
thitung > ttabel (2,259 > 1,690) dan Sig. > α (0,032 > 0,05), maka H a diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Dimensi Responsiveness mempunyai
pengaruh positif yang signifikan terhadap Jasa Layanan.
D. Pengaruh Dimensi Reability terhadap Jasa Layanan

28
Ho:Dimensi Reability tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap Jasa Layanan
Ha:Dimensi Reability mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap Jasa Layanan.
Nilai ttabel untuk jumlah data sebanyak 35 adalah sebesar 1,690. Sehingga
dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
thitung < ttabel (0,351 < 1,690) dan Sig. > α (0,728 > 0,05), maka H o diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Dimensi Reability tidak mempunyai
pengaruh positif yang signifikan terhadap Jasa Layanan.
E. Pengaruh Dimensi Empathy terhadap Jasa Layanan
Ho:Dimensi Empathy tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap Jasa Layanan.
Ha:Dimensi Empathy mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap Jasa Layanan.
Nilai ttabel untuk jumlah data sebanyak 35 adalah sebesar 1,690. Sehingga
dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
thitung > ttabel (2,554 < 1,690) dan Sig. > α (0,016 > 0,05), maka Ha diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Dimensi Empathy mempunyai
pengaruh positif yang signifikan terhadap Jasa Layanan.

3.2.2 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)


Pengujian secara Bersama dilakukan dengan menggunakan uji - F, rumusnya
sebagai berikut:
2
R /k
Fh= 2
Rumus: (1−R )/n−(n−k −1)
Keterangan:
Fh = Nilai Fhitung
R=Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel

29
Tingkat signifikasi ditentukan dengan α = 5%. Untuk mengetahui kebenaran
hipotesis didasarkan pada ketentuan sebagai berikut :
3. Jika Fhitung> F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
4. Jika Fhitung< F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Berikut adalah output dari perhitungan dengan menggunakan SPSS 22:

Tabel 3.25
Output SPSS untuk Uji F
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


1 Regression 253,631 5 50,726 8,833 ,000b
Residual 166,540 29 5,743
Total 420,171 34
a. Dependent Variable: Jasa Layanan PLN
b. Predictors: (Constant), Dimensi Empathy , Dimensi Tangibles, Dimensi Responsiveness,
Dimensi Reability, Dimensi Assurance

Ho: Dimensi Tangibles, Assurance, Responsiveness, Reability dan Empathy


tidak mempunyai pengaruh positif terhadap Kepuasan Pelanggan.
Ha: Dimensi Tangibles, Assurance, Responsiveness, Reability dan Empathy
mempunyai pengaruh positif terhadap Kepuasan Pelanggan.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa Fhitung (8,833) dengan signifikansi 0,000.


Sedangkan Ftabel dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05) diperoleh Ftabel sebesar
(2,485). Dengan demikian Fhitung (8,833) > Ftabel (2,485) maka Ho ditolak dan Ha
dapat diterima, begitupun dengan signifikansi (0,000) < α (0,05) maka Ho
ditolak dan Ha dapat diterima. Artinya pernyataan regresi dinyatakan Baik atau
variabel Dimensi Tangibles (X1), Dimensi Assurance (X2), Dimensi
Responsiveness (X3), Dimensi Reability (X4) dan Dimensi Empathy (X5) secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap Jasa Layanan PLN (Y). Daerah Uji
F dengan SPSS 22 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.26

30
Output SPSS R Square
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,777a ,604 ,535 2,39641
a. Predictors: (Constant), Dimensi Empathy , Dimensi Tangibles,
Dimensi Responsiveness, Dimensi Reability, Dimensi Assurance

Dari tabel diatas, diketahui bahwa nilai R Square adalah 0,604. Artinya
pengaruh Dimensi Tangibles (X1), Dimensi Assurance (X2), Dimensi
Responsiveness (X3), Dimensi Reability (X4) dan Dimensi Empathy (X5) secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap Jasa Layanan PLN (Y) hanya
sebesar 60,4% sedangkan 39,6% nya dipengaruhi oleh faktor lain.

3.2.3 Persamaan Regresi Linear Berganda


Tabel 3.27
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,410 4,781 1,759 ,089
Dimensi Tangibles ,220 ,228 ,132 ,963 ,344
Dimensi Assurance -,128 ,400 -,074 -,319 ,752
Dimensi
,849 ,376 ,490 2,259 ,032
Responsiveness
Dimensi Reability ,133 ,379 ,067 ,351 ,728
Dimensi Empathy ,641 ,251 ,366 2,554 ,016
a. Dependent Variable: Jasa Layanan PLN

Adapun kolom standarized Coefficient “β” pada tabel di atas mempunyai


makna persamaan sebagai berikut :
Y = 8,410 + 0,220X1 -0,128X2 + 0,849X3 + 0,133X4 + 0,641X5 + ε
Persamaan di atas mengandung makna :
a. Jika X1, X2, X3, X4 & X5 bernilai 0; maka nilai Y = 8,410

31
b. Jika X1 bernilai satu satuan sementara X2, X3, X4&X5 bernilai 0; maka
nilai Y = 8,432
c. Jika X1 & X2 bernilai satu satuan sementara X3, X4 & X5 bernilai 0;
maka nilai Y = 8,502
d. Jika X1, X2 & X3 bernilai satu satuan sementara X4& X5 bernilai 0; maka
nilai Y = 9,351
e. Jika X1, X2, X3& X4 bernilai satu satuan sementara X5 bernilai 0; maka
nilai Y = 9,484
f. Jika X2 bernilai satu satuan sementara X1, X3, X4& X5 bernilai 0; maka
nilai Y = 8,282
g. Jika X2 & X3 bernilai satu satuan sementara X1, X4& X5 bernilai 0; maka
nilai Y = 9,131
h. Jika X2, X3 & X4 bernilai satu satuan sementara X1& X5 bernilai 0; maka
nilai Y = 9,264
i. Jika X2, X3, X4& X5 bernilai satu satuan sementara X1bernilai 0; maka
nilai Y = 9,905
j. Jika X3 bernilai satu satuan sementara X1, X2, X4& X5 bernilai 0; maka
nilai Y = 9,259
k. Jika X3 & X4 bernilai satu satuan sementara X1, X2 & X5 bernilai 0;
maka nilai Y = 9,392
l. Jika X3, X4& X5 bernilai satu satuan sementara X1& X2 bernilai 0; maka
nilai Y = 10,033
m. Jika X4 bernilai satu satuan sementara X1, X2, X3 & X5 bernilai 0; maka
nilai Y = 8,543
n. Jika X4& X5 bernilai satu satuan sementara X1, X2 & X3 bernilai 0; maka
nilai Y = 9,184
o. Jika X5 bernilai satu satuan sementara X1, X2, X3& X4 bernilai 0; maka
nilai Y = 9,051
p. Jika X1, X2, X3, X4 &X5 bernilai satu satuan; maka nilai Y = 10,125

32
Dimana: XI adalah Dimensi Tangibles, X2 adalah Dimensi Assurance, X3
adalah Dimensi Responsiveness, X4 adalah Dimensi Reability, X5 adalah Dimensi
Empathy & Y adalah Jasa Layanan PLN.

3.2.4 Uji Asumsi Klasik


A. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis one-sample
kolmograf-smirnov. Batas kritis untuk uji normalitas adalah apabila Asymp.Sig
(2-tailed) > alpha (α = 5 % = 0.05).

Tabel 3.28
Output SPSS Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized
Residual

N 35

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,92354815

Most Extreme Differences Absolute ,150

Positive ,104

Negative -,150

Test Statistic ,150

Asymp. Sig. (2-tailed) ,044c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

33
Hasil analisis dengan menggunakan IBM SPSS 22 mendapatkan nilai
Asymp.Sig (2-tailed) > alpha (0,044 > 0,05). Ini menunjukan distribusi data
normal dan artinya asumsi normalitas dalam analisis ini terpenuhi.

B. Uji Linieritas
Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji linieritas model regresi antara variabel
bebas (X) dengan variabel terikat (Y) menggunakan SPSS dengan melihat grafik
scatterplot. Kriteria jika sebaran data akan berada mulai dari kiri bawah lurus ke
arah kanan atas maka dapat dikatakan data membentuk garis linier, dan sebaliknya
jika sebaran data tidak menyebar dari kiri bawah lurus ke arah kanan atas maka
dapat dikatakan data tidak membentuk garis linier. Berikut ini adalah hasil
pengujian lineritas :

Gambar 3.29
Grafik Uji Linieritas Normal P-Plot

Output di atas menunjukan adanya hubungan linier antara variabel Pelayanan


(X) dan Kepuasan (Y) karena sebaran data megikuti garis lurus dari kiri bawah ke
arah kanan atas.
Gambar 3.30
Grafik Scatterplot

34
Scatterplot di atas membentuk pola yang acak, maka menggunakan
persamaan regresi linier. Dengan demikian, asumsi uji linieritas telah terpenuhi.

C. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
diantara variabel bebas (X) terjadi korelasi. Pengujian ini dilakukan dengan
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari setiap variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y). Jika nilai VIF tidak lebih besar dari 10 (VIF<10),
maka dalam model tidak terjadi multikolinieritas. Berikut adalah hasil
pengujiannya:

Tabel 3.31
Output SPSS Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardiz t Sig. Collinearity


Coefficients ed Statistics
Coefficient
s

35
Toleran
B Std. Error Beta ce VIF

1 (Constant) 8,410 4,781 1,759 ,089

Dimensi Tangibles ,220 ,228 ,132 ,963 ,344 ,728 1,373

Dimensi Assurance -,128 ,400 -,074 -,319 ,752 ,255 3,925

Dimensi
,849 ,376 ,490 2,259 ,032 ,290 3,448
Responsiveness

Dimensi Reability ,133 ,379 ,067 ,351 ,728 ,381 2,626

Dimensi Empathy ,641 ,251 ,366 2,554 ,016 ,666 1,503

a. Dependent Variable: Jasa Layanan PLN

Data tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel


bebas lebih kecil dari 10.
a. Dimensi Tangiables : 1,373
b. Dimensi Assurance : 3,925
c. Dimensi Ressponsiveness : 3,448
d. Dimensi Reability : 2,626
e. Dimensi Empathy : 1,503
Artinya tidak terjadi Multikolinieritas sehingga asumsi Non
Multikolinieritas dalam analisis ini terpenuhi.

D. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukan adanya varian variabel dalam model yang
tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi gejala ini digunakan metode Park
Gleyser. Model regresi dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas jika thitung< ttabel
atau sig > α (alpha).
Tabel 3.32
Output SPSS Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa

36
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 8,410 4,781 1,759 ,089

Dimensi Tangibles ,220 ,228 ,132 ,963 ,344

Dimensi Assurance -,128 ,400 -,074 -,319 ,752

Dimensi
,849 ,376 ,490 2,259 ,032
Responsiveness

Dimensi Reability ,133 ,379 ,067 ,351 ,728

Dimensi Empathy ,641 ,251 ,366 2,554 ,016

a. Dependent Variable: Jasa Layanan PLN

 Dimensi Tangibles (X1)


thitung (0,963) < ttabel (1.690) dan sig. > α (0.344 > 0.05) sehingga X1 tidak
terjadi heteroskedastisitas dan tidak berpengaruh signifikan
 Dimensi Assurance (X2)
thitung (-0,319) < ttabel (1.690) dan sig. > α (0.752 > 0.05) sehingga X2 tidak
terjadi heteroskedastisitas dan tidak berpengaruh signifikan.
 Dimensi Responsiveness (X3)
thitung (2,259) > ttabel (1.690) dan sig. > α (0.032 > 0.05) sehingga X3 terjadi
heteroskedastisitas dan tidak berpengaruh signifikan.
 Dimensi Reability (X4)
thitung (0,351) < ttabel (1.690) dan sig.> α (0.728 > 0.05) sehingga X4 tidak
terjadi heteroskedastisitas dan tidak berpengaruh signifikan.
 Dimensi Empathy (X5)
thitung (2,554) > ttabel (1.690) dan sig. > α (0.016 < 0.05) sehingga X4 terjadi
gejala heteroskedastisitas dan tidak berpengaruh signifikan.

E. Uji Autokorelasi

37
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota
serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang
(cross section).
Tabel output penelitian dari SPSS 22 untuk mengetahui nilai Durbin-Watson:
Tabel 3.33
Output SPSS Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,777a ,604 ,535 2,39641 1,826

a. Predictors: (Constant), Dimensi Empathy , Dimensi Tangibles, Dimensi Responsiveness,


Dimensi Reability, Dimensi Assurance

b. Dependent Variable: Jasa Layanan PLN

Nilai Durbin-Watson pada tabel di atas ialah 1,826. Nilai dL dan dU pada
tabel Durbin-Watson dengan alpha 5 % dan banyaknya data 35 serta variabel
bebas (k) sebanyak 5, masing-masing adalah bernilai 1,160 dan 1803. Untuk
mengetahui terjadi/tidak terjadinya otokorelasi, perhatikan grafik di bawah ini:

38
Tanpa Kesimpulan

Tanpa Kesimpulan

Tidak ada
Otokorelasi
Otokorelasi + Otokorelasi –

dL dU 4 – dU 4 – dL
1,160 1,803 2,197 2,84

39

Anda mungkin juga menyukai