2.1.1 Definisi
memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu
sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009). Keperawatan
komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan
penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita
gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran
keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas.
Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai
masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada
kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono,
2017).
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,
perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok
derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara
c. Kerjasama (Partnership)
tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat
luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan
penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks. Selain itu perawata
yang bekerja di sekolah dapat memberikan perawatan untuk peserta didik pada kasus
penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan misalnya penyakit influensa, batu dll.
Perawat juga dapat memberikan rujukan pada peserta didik dan keluarganya bila
pendidikan kesehatan.
kunjungan rumah, hospice care, home care dll. Perawat yang bekerja di rumah harus
memiliki kemampuan mendidik, fleksibel, berkemampuan, kreatif dan percaya diri,
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan
mendirikan praktek sendiri, bekerja sama dengan perawata lain, bekerja di bidang
a.Posyandu
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan posyandu. Secara
kelurahan atau desa, yang melakukan kegiatan-kegiatan seperti: (1) kesehatan ibu
dan anak, (2) KB, (3) imunisasi, (4) peningkatan gizi, (5) penanggulangan diare,
dan tempat yang sama. Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat
namun keberadaannya di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu
mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak
2003).
penurunan angka kematian ibu dan anak, (2) meningkatkan pelayanan kesehatan
dan kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat, (5)
geografi, (6) meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka
1. Meja I
a. Pendaftaran
b. Pencacatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan PUS (Pasangan
Usia Subur)
2. Meja II
3. Meja III
Pengisian KMS
4. Meja IV
a. Diketahui BB anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi,
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pelayanan PMT, oralit, Vit. A, Tablet zat besi, Pil ulangan, Kondom
5. Meja V
a. Pemberian iminisasi
b. Pemeriksaan Kehamilan
dan Agustus)
PMT
Imunisasi.
dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar
dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas
kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, juru imunisasi. Tetapi dilapangan yang
kita temukan dari meja 1 sampai meja 5 dilakukan oleh semua perawat
aktif. Pendidikan dan pelatihan kader selama ini hanya sebatas wacana saja di
Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang bermutu
yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati kenyataan dari
konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari sebuah teori dan
Care System (Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan model konsep
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat
keperawatan yang terdiri dari yang terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan dan
harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu: fisiologi,
dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien, yaitu garis pertahanan fleksibel,
normal dan resisten. Sehat dapat diklasifikasikan dalam delapan tahapan, yaitu:
3) Socially ill, yaitu secara psikologis dan medis baik, tetapi kurang mampu secara
5) Medically ill, yaitu sakit secara medis yang dapat diperiksa dan diukur
6) Martyr, yaitu orang yang rela menderita atau meninggal dari pada menyerah
7) Optimistic, yaitu meskipun secara medis dan social sakit, tetapi mempunyai
harapan baik. Keadaan ini sering kali sangat membantu dalam penyembuhan sakit
medisnya
8) Seriously ill, yaitu benar-benar sakit, baik secara psikologis, medis dan sosial
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
melakukan upaya promotif dan perventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien
yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
(1972 dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah pasien, model komunitas
telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan
a. Tingkat individu
rumah dan perlu kepuskesmas, penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit
demam darah dan diare. Kemudian individu yang memerlukan pengawasan dan
perawatan berkelanjutan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
b. Tingkat keluarga
penyakit menular dan kronis. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit
c. Tingkat komunitas
lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu wilayah kerja
tiga aspek yaitu primer, sekunder dan tertier melalui proses individu dan kelompok
kesehatan komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga
tingkat yaitu:
1) Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian
2) Pencegahan sekunder
dan puskesmas.
3) Pencegahan tertier
keperawatan.
b. Pengorganisasian masyarakat
berikut:
1) Tahap persiapan
2) Tahap pengorganisasian
5) Tahap koordinasi
6) Tahap akhir