Anda di halaman 1dari 15

3.

3 Asuhan Keperawatan Keluarga


Pelayanan keperawatan keluarga merupakan slah satu area pelayanan keperawatan
yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayanan keperawatan keluarga yang saat ini
dikembangkan merupakan bagian dari pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
(Perkesmas).
Keperwatan keluarga adalah proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
keluarga dalam lingkup praktik keperawatan. Pelayanan keperawatan keluarga merupakan
pelayann holistic yang menempatkan keluargadan komponennya sebagai focus pelayanan dan
melibatkan anggota keluarg dalam tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
tindakan keperawatan dengan memobilisasi sumber-sumber pelayanan kesehatan yang
tersedia dikeluarga dan sumber-sumber dari profesi lain termasuk pemberi pelayanan
kesehatan dan sector lain dikomunitas.
Pelayanan keperawatan keluarga dirumah merupakan integrasi pelayanan
keperawatan keluarga dengan pelayanan kesehatan lain dirumahuntuk mendukung kebijakan
pelayanan kesehatan dimasyarakat sehingga dapt mengatasi maslah kesehatan pasien dan
keluarganya dirumah. Pelayanan keperawatan keluarga dirumah ini didukung kerjasama
antara petugas kesehatan dengan pasien dan anggota keluarganya. Pelayanan keperawatan ini
diberikan dirumah maupun ditempat dimana perawat melaksanakan praktik keperawatan dan
dpaat diberikan oleh berbagai jenis tenaga baik tenaga tenaga professional, tenaga pembantu
pelayanan kesehatan maupun tenaga pendamping (caregiver). Dalam praktik keperawatan
keluaraga perawat berperan melakukan tindakan mandiri secara professional atau melalui
kerjsama yang bersifat kolaboratif dengan klien dan tim keshatan lain. Upaya pelayanan
kesehatan yang diberikan mencakup upaya pelayanan pencegahan primer, pencegahan
sekunder dan pencegahab tersier (Deskep, 2008).
Keluarga sebagai unit terkecil atau unit dasar dari suatu masyarakat, sangat
memengaruhi terhadap derajat kesehatan masyarakat itu sendiri (Fredman, Bowden& jones,
2003). Keluarga bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan dan tuntutan anggota
keluarganya, antara lain adalah kebutuh an kesehatan keluarga. Lebih lanjut friedman,
Bowden, dan jones tahun 2003 menjelaskan beberapa alasan penting keluarga menjadi fokys
sentral dalam interaksi antara lain keluarga dengan masyarakat yaitu : a) keluarga sebagai
unit terkecil dari masyarakat mempunyai kekuatan yang akan mempengaruhi kekuatan
eksterna atau yang lebih besar, b) norma-norma social yang bnerlaku dimasyarakat akan
berpengaruh kepada norma-norma yang berlaku dikeluarga dan demikan pula sebaliknya, c)
berbagai upaya kesehatan yang dilakukan keluarga dapat mengurangi resiko permasalahan
kesehatan dimasyarakat.
Praktek keperawatan kesehatan keluarga terdiri dari pelayanan holistic yang
menempatkan kelurga sebagai fokus pelayanan atau individu sebgai pencari dukungan dan
atau pelayanan. Perawat keluarga dalam praktiknya menunjang keterlibatan anggota keluarga
dalm pengkajian , pengambilan keputusan, perencanaan dan perawatan. Dismapinh iyu
perawat keluarga memobilisasi sumber-sumber dan pelayann yang mencakup
pengkajian,pendidikan dan natuan serta mempunyai sumber-sumber sari profesi lain
termasuk pemberi pelayanan sector kesehatan dan komunitas.
Praktik keperawatan keluarga memiliki beberapa tingkatan. Friedman, Bowden dan
jones (2003) menjelaskan lima level tingkatan keperawatan keluarga yang meliputi : a) level
I, Keluarga menjadi latar belakang individu dan focus pelayanan adalah individu yang akan
dikajikan dan diintervensi, b) level 2 keluarga merupakan penjumlah dari anggota-
anggotanya dan masalah kesehatan yang sama dari masing-masing anggota akan diiintervensi
bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebgai sebagai unit yang terpisah, c) level 3 fokus
pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub system dalam keluarga, anggota-anggota
keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi, focus intervensi adalah hubungan ibu
dangan anak, hubungan perkawinan dan lain-lain, d) level 4 pada level inikeluarga dipandang
sebagai klien dan menjadi focus utama dari pengkajian dan perawatan. Keluarga menjadi
fokus utama dari pengkajian dan perawatan. Keluarga menjadi fokus dan individu sebagai
latar belakang, e) level 5 pada level ini keluarga dipandang sebagai bagian dari masyarakat.
Keluarga mejadi sub system dalam masyarakat.
Dalam buku ini akan dibahas dua level yaitu asuhan keperawatan individu dalam
keluarga dan asuhan keluarga. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut
dirumah (individu dalam konteks keluarga). Asuhan keperawatan diberikan pada individu
dirumah dengan melibatkan peran serta aktif keluarga. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Penemuan suspek/kasus kontak serumah
b. Penyuluhan /pendidikan kesehatan pada individu dan keluarganya
c. Pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan
d. Kunjungan rumah sesuai rencana
e. Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung
Asuhan keperawatan keluarga ditunjukan pada keluarga rawan kesehatan/keluarga
yang memiliki masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan dilakukan
dirumah keluarga. Kegiatan yang dilakukan meliputi :
a. Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga dengan maslah kesehatan
dimasyarakat
b. Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah
c. Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga (lingkup keluarga)
d. Kunjungan rumah (home visit/home helath nursing)Sesuai rencana
e. Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung
f. Pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau keteraturan berobat
pasien dengan pengobatan jangka panjang
g. Pemberian nasihat (konseling) kesehatan/keperawatan dirumah
h. Dokumentasi keperawatan

Adapun tingkat kemandirian keluarga dilihat dari tujuan kriteria yang kemampuan yang telah
dicapai oleh keluarga yaitu :

a. Kriteria 1: keluarga menerima perawat


b. Kriteria 2 : keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan
keluarga
c. Kriteria 3 : keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara
benar
d. Kriteria 4 : keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan sesuai
anjuran
e. Kriteria 5 : keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana yang sesuai anjuran
f. Kriteria 6 : keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
g. Kriteria 7 : keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif

Table 3.3 Tingkat Kemandirian Keluarga

Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


Kemandirian
1 2 3 4 5 6 7
Tingkat I √ √
Tingkat II √ √ √ √ √
Tingkat III √ √ √ √ √ √
Tingkat IV √ √ √ √ √ √ √
Friedman, Bowden, & Jones (2003) menjelaskan bahwa ada dua komponen penting
yang menajdi focus kajian sebagai dasar pemberian asuhan keperawatan pada keluarga yaitu
komponen struktur keluarga dan komponen fungsional keluarga. Komponen truktur keluarga
terdiri dari komposisi anggota keluarga, system nilai yang dianut keluarga, pola komunikasi
keluarga, truktur peran dalam keluarga dan struktur kekuatan dalam keluarga. Sedangkan
yang termasuk dalam komponen fungsional keluarga adalah fungsi efektif, fungsi perawatan
kesehatan, fungsi ekonomi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan koping keluarga. Inti
dari model ini adalah intervensi keluarga berdasarkan kebutuhan dan tahapan perkembangan
keluarga dengan tetap memperhatikan tingkatan keluarga sebagai sasaran asuhan
keperawatan baik keluarga sebagai klien atau keluarga sebagai system.
Berikut ini adalah family center nursing modal dalam bagan yang menggambarkan
pendekatan proses keperawatan keluarga menurut friedman, Bowden & jones (2003).

Pengkajian keluarga :
Pengkajian anggota keluarga :
 Social budaya
 Status mental
 Lingkungan
 Status fisik
 Struktur keluarga
 Status emisu
 Fungsional keluarga

Identifikasi :
 Subsistem keluarga
 Masalah kesehatan

Perencanaan asuhan
keperawatan keluarga

Pelaksanaan
Berdasarkan sumber

Evaluasi
Gambar 3.1 Model family center nursing dari Fredman, Bowden & Jones (2003)

Adapun beberapa prinsip-prinsip perawatan keluarga yang penting untuk diperhatikan dalam
memberikan asuhan keperawatan keluarga. Prinsip-prinsip perawatan keluarga meliputi :
a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan
b. Sehat merupakan tujuan utama dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan
kesehatan keluarga
d. Perawat melibatkan peran serts aktif seluruh anggota keluarga dalam merumuskan
masalah dan kebutuhan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan.
e. Mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan prevenctif dan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan ehabilitatif
f. Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan
kesehatan keluarga
g. Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan diutamakan
keluarga yang beresiko tinggi
h. Kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dilakukan dengan
pendekatan proses keperawatan yang diberikan dirumah

Keperawatan keluarga memiliki beberapa karakteristik diantaranya :


a. Pelayanan diberikan pada anggota keluarga pada kondisi sehat maupun sakit
b. Saat memberikan pelayanan, perawat juga melibatkan peran serta anggota keluarga
lain
c. Mempertimbangkan hubungan antar anggota keluarga dan menyadari bahwa
kesehatan setiap anggota keluarga tidak selalu akan dicapai secara bersamaan
d. Perawat menyadari bahwa gejala pada individu yang mempunyai masalah dapat
berubah sepanjang waktu
e. Perawat mencoba meningkatkan interaksinya dengan seluruh komponen keluarga
maupun anatar anggota keluarga
f. Perawat mempertimbangkan bahwa komunitas sebagai sumber yang dapat
berkontribusi dan mendukung kesehatan keluarga
g. Fokus pelayanan keperawatan keluarga pada kekuatan dan pertumbuhan seluruh
individu anggota keluarga
h. Perawat bersama keluarga menetapkan tulang punggung keluarga untuk menepatkan
energy terapeutiknya.

3.3.1 Pengkajian Keperawatan Keluarga


Pengkajian merupakan suatu tahapan saat seorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan
syarat utama untuk mengindetifikasi masalah. Pengkajian keperawatan bersifat dinamis,
interaktif dan fleksibel. Data dikunpulkan secara sistematis dan terus menerus dengan
menggunakan alat pengkajian. Pengkajian keperawatan keluarga dapat menggunakan metode
observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik (Maglaya, 2009). Pengkajian keperawatan
dalam keluarga memiliki dua tahapan. Pengkajian tahap satu berfokus pada masalah
kesehatan keluarga. Pengkajian tahap dua menyajikan kemampuan keluarga dalam
melakukan lima tugas kesehatan keluarga. Namun dalam pelaksanaannya, kedua tahapan ini
dilakukan secara bersamaan. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing tahap
pengkajian.
Variable data dalam pengkajian keperawatan keluarga mencakup :
a. Data umum /identitas keluarga mencakup nama kepla keluarga, komposisi anggota
keluarga, alamat, agama, suku bahasa sehari-hari, jarak pelayanan kesehatan terdekat
dn alat transportasi
b. Kondisi kesehatan semua anggota keluarga terdiri nama, hubungan dengan keluarga,
umur jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan saat ini, status gizi, tanda-tanda
vital, satatus imunisasi dasar, dan penggunaan alat bantu atau protesa serta status
kesehatan anggota keluarga saat ini meliputi keadaan umum, riwayat penyakit/alergi.
c. Data pengkajian individu yang mengalami masalah kesehatan (Saat ini sedang sakit)
meliputi nama individu yang sakit, diagnosis medis, rujukan dokter atau rumah sakit,
keadaan umum, sirkulasi, cairan, perkemihan, pernapasan, musculoskeletal,
neurosensory, kulit, istirahat dan tidur, status mental, komunikasi dan budaya
,kebersihan diri, perawatan diri sehari-hari dan data penunjang medis individu yang
sakit (lab, radiologi, EKG,USG).
d. Data kesehatan lingkungan mencakup sanitasi lingkungan pemukiman antara lain
ventilasi, penerangan, kondisi lantai, tempat pembuangan sampah dll.
e. Struktur keluarga ; struktur keluarga mencakup struktur peran, nilai (value),
komunikasi, kekuatan. Komponen struktur keluarga ini akan menjawab pertanyaan
tentang siapa anggota keluarga, bagaimana hubungan diantara anggota keluarga.
f. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga. Variable perkembangan keluarga ini akan
menjawab tahap perkembangan keluarga, tugas perkembangan keluarga.
g. Fungsi Keluarga. Fungsikeluarga terdiri dari aspek instrumental dan ekspresif. Aspek
instrumental fungsi keluarga adalah aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, tidur,
pemeliharaan kesehatan. Aspek ekspresif fungsi keluarga adalah fungsi emosi,
komunikasi, pemecahan masalah, keyakinan dan lain-lain. Pengkajian variable fungsi
keluarga mencakup kemampuan mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
mengenai tindakan keperawatan yang tepat, merawat anggota keluarga yang sakit,
memelihara lingkungan rumah yang sehat dan menggunakan fasilitas/pelayanan
kesehatan di masyarakat.

Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga meliputi :


a. Sumber data dalam pengkajian keperawatan keluarga dapat diperoleh dari wawancara
dengan klien berkaitan dengan kejadian sebelumya dan kejadian sekarang, penilaian
subyektif misalnya pengalaman setiap anggota keluarga, maupun temuan yang
objektif misalnya hasil observasi berbagai fasilitas yang ada dirumah keluarga.
b. Sumber data keluarga dapatjuga diperoleh dari informasi yang tertulis atau lisan dari
berbagai agensi yang berhubungan atau bekerja sama dengan keluarga, atau informasi
dari anggota tim keehatan lain.

3.3.2 Diagnosis Keperawatan Keluarga


Diagnosis Keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan
sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat
bertanggung jawab melaksanakannya. Diagnosis keperawatan keluarga dianalisi dari hasil
pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan
keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan kopingkeluarga, baik yang bersifat
actual, resiko maupun sejatera dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab
untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkan
kemampuan dan sumber daya keluarga. Daftar diagnosis keperawatan keluarga bias dilihat
pada buku North American Nursing Diagnosis Association (NANDA).
Tabel 3.4 Daftar Diognosis Keperawatan Keluarga

Sasaran domain Kelas Kode Rumusan diagnosis keperawatan


keluarga Domain 1 : Kelas 2 : 0080 Ketidak efektifan manajemen regimen
terapeutik keluarga
Promosi Manajemen
Ketidak efektifan pemeliharaan
kesehatan Kesehatan 00099
kesehatan
00188
Perilaku kesehatan cenderung berisiko
Domain 2 : Kelas 1 : 00106 Kesiapan untuk meningkatkan ASI
Nutrisi Ingesti
Domain 4 : Kelas 5 : 00098 Gangguan pemeliharaan rumah
Aktivitas/ Perawatan
istirahat Diri
Domain 5 : Kelas 4 : 00222 Ketidak efektifan control implus
Persepsi/ Kognisi
kognisi Kelas 5 : 00157 Kesiapan meningkatkan komunikasi
Komunikasi
Domain 7 : Kelas 1 : peran 00061 Ketegangan peran pemberi asuhan
caregiver
Hubungan Resiko ketegangan peran pemberi
peran asuhan
00062
Ketidak mampuan menjadi orang tua
Kesiapan meningkatkan peran menjadi
00056
orang tua
00164
Resiko ketidakmampuan menjadi orang
tua

00054
Kelas 2 : 00058 Resiko gangguan perlekatan
Hubungan 00053 Disfungsi proses keluarga
Keluarga 00060 Gangguan proses keluarga
00159 Kesepian meningkatkan proses keluarga
Kelas 3 : 00223 Ketidak efektifan hubungan
Performa peran 00207 Kesiapan meningkatkan hubungan
00229 Resiko ketidakefektifan hubungan
00064 Konflik peran orang tua
00055 Ketidakefektifan perfoma peran
00052 Hambatan interaksi sosial
Domain 9 : Kelas 2 : 00074 Penurunan koping keluarga
Koping/ Respon koping 00073 Ketidakmampuan koping keluarga
Toleransi 00075 Kesepian meningkatkan koping
keluarga
stres 00199
Ketidaefektifan perencanaan aktivitas
00226
Risiko ketidak efektifan perencanaan
aktivitas
00210
Hambatan penyesuaian
00211
Risiko hambatan penyesuaian
00212
Kesepian meningkatkan penyesuaian
Domain 10 : Kelas 3 : 00083 Konflik pengambilan keputusan
Prinsip hidup Nilai/keyakinan 00169 Hambatan religiositas
Aksi kongruen 00170 Risiko hambatan religiositas
00171 Kesepian meningkatkan religiositas
00184 Kesepian meingkatkan pengambilan
keptusan
Domain 11 : Kelas 4 : 00181 Kontaminasi
Keamanan/ Hazard 00180 Risiko kontaminasi
lingkungan
proteksi 00037 Risiko keracunan
Domain 13 : Kelas 1: 00113 Resiko pertumbuhan tidak proposional
Pertumbuhan/ Pertumbuhan
perkembanga
n
Kelas 2 : 00112 Resiko keterlambatan perkembangan
Perkembangan
carers Carers 10027773 Stress pada pemberi asuhan
10027787 Resiko stress pada pemberi asuhan
10029621 Gangguan kemammpuan untuk
melakukan perawatan
Resiko stress pada pemberi asuhan
10027787
Resiko gangguan kemampuan untuk
10032270
melakukan perawatan
Emosional/isu 10023370 Gangguan komunikasi
psikologikal
10038411 Gangguan status psikologis
Perawatan 10029841 Masalah ketenagakerjaan
keluarga
10023078 Gangguan proses keluarga
10022473 Kurangnya dukungan keluarga
10022753 masalah dukungan keluarga
10035744 masalah hubungan
10032364 resiko gangguan koping keluarga
Promosi Health 10023452 Kemampuan untuk memepertahankan
kesehatan promotion kesehatan
Gangguan mempertahankan kesehatan
10000918
Resiko bahaya lingkungan
10032386
Manajemen 10021994 Kurangnya pengetahuan tentang
perawatan penyakit
jangka
panjang
medikasi 10022635 Gangguan kemampuan untuk
memanajemen pengobatan
Perawatan diri 10000925 Gangguan kerumahtanggaan
Manajemen 10029792 Kekerasan rumah tangga
risiko
10030233 Keselamatan lingkungan yang efektif
10029856 Masalah keselamatan lingkunga
10032289 Resiko terjadinya penyalahgunaan
10032301 Resiko terjadinya pelecehan anak
10033470 Resiko terjadinya pengabaian anak
10032340 Resiko terjadinya pelecehan lansia
10033489 Resiko terjadinya pengabaian lansia
10015122 Resiko untuk jatuh
10015133 Resiko terinfeksi
10033436 Resiko terjadinya pengabaian
Keadaan 10029860 Masalah finansial
sosial
10029887 Tinggal di rumah
10029904 Masalah perumahan
10022563 Pendapatan yang tidak memadai
10022753 Kurangnya dukungan social

3.3.3 Perencanaan Keperawatan Keluarga

Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi keperawatan yang


dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan klien yang telah
diidentifikasi dan divalidasi pda tahap perumusan diagnosis keperawatan. Perencanaan disusun
dengan penekanan pada pertisipasi klien, keluarga dan koordinasi dengan tim kesehatan lain.
Perencanaan mencakup penentuan prioritas masalah, tujuan, dan rencana tindakan. Tahapan
penyusunan perencanaan keperawatan keluarga adalag sebagai berikut :

a. Menetapkan prioritas masalah


Menetapkan prioritas masalah/diagnosis keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan
skala menyusun prioritas dari Maglaya (2009).

Table 3.5 Skala untuk menentukan prioritas (Maglaya, 2009)


No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala : Wellness 3
Aktual 3
Resiko 2 2
Potensial 1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah skala :


Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0

Potensi masalah untuk dicegah skala :


Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1

Menonjol masalah skala :


Segera 2
Tidak perlu 1 1
Tidak disarankan 0

Cara skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikan dengan bobot
Skor
X Bobot
Angka tertinggi
3. Jumlah skor untuk semua kriteria
4. Factor-faktoryang dapat mempengaruhi penentuan prioritas :
Penentuan prioritas masalah didasarkan dari empat kriteria yaitu sifat masalah, kemungkinan
masalah dapat diubah, potensi masalah untuk dicegah dan menonjolnya masalah
1) Kriteria yang pertama, yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada
masalah actual kerana yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya
disadari dan dirasakan oleh keluarga.
2) Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu
memperhatikan terjangkaunya factor-faktor sebagai berikut :
a) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani
masalah
b) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
c) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu
d) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam msyarakat
dan sokongan masyarakat
3) Kriteria ketiga, yaitu potensi masalah dapat dicegah.
Factor-faktor yang perlu diperhatikan adalah :
a) Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
b) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
c) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah
d) Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah
4) Kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nila skor yang tertinggi
yang terlebih dahulu diberikan intervensi keluarga. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan dalam penyusunan tujuan keperawatan keluarga yaitu :
a) Tujuan aharus berorientasi pada keluarga, dimana keluarga diarahkan untuk
mencapai suatu hasil
b) Kriteria hasil atau standar hasil pencapaian tujuan harus benar-benar bis
diukur dan adap dicapai oleh keluarga
c) Tujuan menggambarkan berbagi alternative pemecahan masalah yang dapat
dipilih oleh keluarga
d) Tujuan harus bersifat spesifik atau sesuai dengan konteks diagnosis
keperawatan keluarga dan faktor –faktor yang berhubungan
e) Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung jawab keluarga
dalam pemecahan masalah. Penyusunan tujuan harus bersama-sama dengan
keluarga.
3.3.4 Implementasi Keperawatan keluarga
Implementasi pada asuhan keperawatan keluarga dapat dilakukan pada individu dalam
keluarga dan pada anggota keluarga lainnya. Implementasi yang ditujukan pada individu meliputi :
a. Tindakan keperawatan langsung
b. Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar
c. Tindakan observasi
d. Tindakan pendidikan kesehatan
Implementasi keperawatan yang ditujukan pada keluarga meliputi :
a. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan,
mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
b. Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat untuk individu dengan cara
mengidentifikasi konsekuensi jika tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber
yang dimiliki keluarga, mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara
mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah,
mengawasi keluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan
cara menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga, melakukan perubahan
lingkungan keluarga, melkukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara
mengenalkan fasilitas yang ada dilingkungan keluarga, membantu keluarga menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada.

3.3.5 Evaluasi Keperawatan Keluarga


Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, penilaian dan evaluasi diperlukan untuk
melihat keberhasilan. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan keluarga, untuk
itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesedian klien /keluarga. Tahapan
evaluasi dapat dilakuakan selama prosesasuhan keperawatan atau pada akhir pemberian asuhan.
Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien dan keluarga terhadap
pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan evaluasi
meliputi mengkaji kemajuan status kesehatan individu dalam konteks keluarga, membandingkan
respon indiidu dan keluarga dengan kriteria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah serta
kemajuan pencapaian tujuan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai