Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karna atas berkat dan rahmat nya lah kami mendapatkan
pengetahuan sehingga kami bisa menyelesaikan tugas buku saku kami.

Terimakasih juga kami sampaikan kepada teman – teman yang telah membantu dan mendukung kami dalam
memberi masukan dan ide – ide sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Harapan kami, semoga buku saku ini dapat berguna bagi para pembaca.

Namun, manusia tak pernah terlepas dari kesalahan. Maka, begitu pula dengan buku saku kami yang masih
jauh dari kata sempurna ini. Maka kami dengan senang hati menerima kritik maupun saran dari para pembaca
sekalian agar kami dapat mengkoreksi dan memperbaiki diri.

Pangkalpinang, 27 Februari 2020.

Penulis.

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................................i

Daftar isi........................................................................................................................................................ii

Pengertian Pemanasan Global....................................................................................................................1

Penyebab Pemanasan Global......................................................................................................................1

Dampak Pemanasan Global.........................................................................................................................4

Penanggulangan Pemanasan Global..........................................................................................................5

Daftar Pustaka...............................................................................................................................................7

ii
A. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming) adalah kenaikan suhu rata – rata di bumi yang disebabkan oleh
peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi.

B. Penyebab Pemanasan Global

1) Efek Rumah Kaca


Rumah kaca sebenarnya diciptakan untuk menjaga suhu bumi agar tetap hangat. Namun efek rumah
kaca akan semakin buruk jika terdapat banyak gas rumah kaca di atmosfer, seperti gas CO2 (karbon
dioksida), CH4 (metana), CFC (kloro fluoro karbon), HFC (hidro fluoro karbon), PFC (perfluorokarbon), dan
SF6 (sulfur heksafluoro).
Setiap gas tersebut memiliki efek pemanasan yang berbeda – beda. Misalnya molekul metana memiliki
efek peenasan 23 kali dari molekul karbon dioksida dan molekul nitrogen oksida memiliki efek pemenasan
300 kali dari molekul karbon dioksida.

Lalu apa saja aktivitas yang menghasilkan efek rumah kaca?

a. Proses pembusukan sampah organik


Sampah organik dapat terurai secara aerob dan anaerob. Keduanya sama-sama menghasilkan gas
rumah kaca. Aerob menghasilkan gas CO2 Sedangkan, anaerob menghasilkan gas rumah kaca berupa
CH4 yang memiliki potensi pemanasan 23 kali lipat dari CO2. Selain itu juga anaerob menghasilkan NH3
yang berbau anyir dan H2S yang berbau busuk.

b. Penggunaan alat trsansportasi


Penggunaan alat transportasi memiliki andil cukup besar dalam menghasilkan gas rumah kaca.
Beberapa diantaranya adalah CO (karbon monoksida), NOX (nitrogen oksida), SO (belerang oksida), HC
(hidrokarbon), dan partikel – partikel lainnya. Gas – gas tersebut bereaksi dengan oksigen untuk
menghasilkan gas rumah kaca.
Residu Presentase (%)
CO 70,50%
NOX 8,59%
SOX 0,88%
HC 18,34%
Partikel 1,33%

c. Aktivitas Industri
Aktivitas industri melibatkan pembakaran tidak sempurna mau pembakaran sempurna akan menghasilkan
gas CO2 sehingga menaikkan konsentrasi gas tersebut di atmosfer bumi.

Perindustrian yang memproduksi freezer, pendingin ruangan, parfum semprot, pewangi ruangan, hair
spray, dan cat semprot banyak menggunakan senyawa CFC (chlorofluorocarbon). Senyawa ini tidak
mudah terurai dan bersifat merusak lapisan ozon.

APA ITU
LAPISAN
OZON ?
Lapisan ozon adalah lapisan
di atmosfer pada ketinggian
20-35 km diatas permukaan
bumi yang mengandung

2
d. Penebangan Hutan
“Zamrud Khatulistiwa” adalah julukan yang diterima Indonesia karena kekayaan alamnya yang
melimpah. Kawasan hutan di Indonesia mencapai 162 juta hektare. Namun, pada 2007 indonesia
ditetapkan sebagai negara yang memiliki tingkat kehancuran tercepat didunia. Forest Watch Indonesian
mencatat kerusakan hutan Indonesia mencapai 2 juta pertahun.
Akibat penggundulan hutan yang tidak terkendali, Indonesia menyumbang 7% pencemaran karbon
yang menyebabkan pemanasan global.

e. Pertanian dan Perternakan


Sektor pertanian telah menyumbang 9% karbon dioksida, 37% gas metana, 65% dinitrogen oksida dan
64% amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan hujan asam.
Hampir 20% dari emisi karbon berasal dari perternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan
yang berasal dari semua kendaraan didunia.
Pertanian menghasilkan CH6 yang berasal mulai dari tahap sebelum padi di tanam. Saat itu, terjadi
pembusukan anaerob didalam tanah sehingga menghasilkan gas metana. Setelahpanen, pembusukan
batang, daun, dan biji akan mengeluarkan emisi gas metana yang tinggi. Selain itu, pupuk dengan kadar
nitrogen tinggi seperti urea dan NPK akan menghasilkan emisi gas metana lebih banyak.

3
C.Dampak Pemanasan Global
A. Berkurangnya volume es di kutub selatan
Lubang ozon tampak semakin besar di Kutub Selatan sehingga suhunya meningkat. Akibatnya,
es di Kutub Selatan lebih banyak meleleh dibanding es di Kutub Utara. Daratan di kutub yang
berupa pulau atau bukit es banyak longsor menjadi serpihan-serpihan. Serpihan-serpihan itu akan
mencair dan menyatu dengan air laut.
Daratan es di kutub merupakan tempat tinggal burung penguin, beruang kutub, singa laut, dan
orang eskimo. Perbubahan ekosistem akan mengakibatkan perubahan penghuni ekosistem
tersebut.

B. Tenggelamnya Pulau Kecil


Akibat es di kutub meleleh mengakibatkan permukaan air laut akan naik sehingga daratan
akan berkurang. Pulau-pulau kecil bahkan bisa tenggelam. Sebagai contoh kenaikan air laut
setinggi 1 meter akan menenggelamkan dua pantai indah di Pulau Ambon yaitu Namalatu dan
Pantai Netsepa.

C. Terganggu Lingkungan Hutan Bakau


Hutan bakau banyak terdapat di pinggir pantai. Fungsi hutan bakau di antaranya mencegah
abrasi pantai, sebagai tempat tinggal berbagai jenis ikan, menyerap partikel-partikel tanah hasil
erosi daratan, dan menghasilkan oksigan melalui proses fotosintesis.
Dalam jangka waktu 10 tahun terakhir, terjadi penyusutan hutan bakau sebnyak 50%. Hal ini
disebabkan beberapa faktor di antaranya reklamasi pantai, pembukaan lahan tambak, dan
kenaikan permukaan air laut.

D. Pemutihan Terumbu Karang


Terumbu karang merupakan tempat hidup berbagai jenis bio laut. Jika salah satu jenis biota
hilang ekosistem terumbu karang akan terganggu, karena kehidupan lingkungan terumbu karang
didasari hubungan saling ketergantungan antara berbagai jenis biota laut. Terumbu karang
terancam punah dengan kenaikan suhu air laut. Kenaikan suhu bumi 2-3 derajat celcius membuat
terumbu karang mati.
Kematian terumbu karang melewati proses coral bleaching yang artinya warna terumbu
karang berbubah menjadi putih. Pada terumbu karang, Zooxanthellae merupakan pemberi warna
utama. Jika Zooxanthellae hilang dari karang, warnanya akan memucat dan menjadi transparan
sehingga memperlihatkan warna putih kapur.

E. Perubahan Iklim
Lubang ozon mengakibatkan sinar ulraviolet yang berbahaya dapat menembus atmsofer bumi
sehingga suhu udara naik. Kenaikan suhu udara mengakibatkan perubahaan arah angin sehingga
terjadi pergeseran musim. Di Indonesia saat ini sering terjadi hujan lebat pada musim kemarau.
Iklim di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi ekstrem La Nina dan El Nino. La Nina
mengakibatkan suhu permukaan laut 1 derajat celcius di atas normal sehingga curah hujan di
Indonesia begian utara di atas normal pada musim kemarau. El Nino mengakibatkan terjadinya
penyimpangan curah hujan di Indonesia bagian timur.

F. Berkurangnya Spesies Flora dan Fauna


Pemanasan global mengakibatkan suhu menghangat dan perubahan cuaca yang ekstrem.
Tumbuhan yang tidak bisa hidup dengan perubahan cuaca akstrem akan mati dan teraancam
punah. Jika hal itu terjadi pada tanaman pangan akan mengakibatkan krisis pangan.
Es yang mencair di kutub mengakibatkan habitat beruang kutub berkurang. Jika es kutub
terus mencair, beruang kutub akan kehilangan habitatnya. Meskipun persediaan maknan banyak
tersedia di laut, jika tidak ada tempat tinggal, beruang kutub bisa mati bahkan punah.

4
G. Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan dengan pH air kurang dari 5,7. Namun tidak ada ciri khusus yang
membedakannya dari hujan air biasa. Hujan asam juga terjadi dalam bentuk lain seperti hujan
salju. Hujan asam biasanya terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan asam sulfat
dalam polusi udara. Hal ini biasanya terjadi karena peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen
oksida di atmosfer. Penggunaan cerbong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal
berkontribusi dalam penyebaran hujan asam.hal ini karena emisi gas yang dikeluarkannya akan
masuk ke sirkulasi udara yang memiliki jangkauan lebih luas sehingga hujan asam sering terjadi di
daerah yang jauh lokasi sumbernya.
Hujan asam melarutkan nutrisi yang dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman sehingga
menyebabkan kerusakan tanaman. Selain itu, hujan asam menggangu sistem pernapasan pada
manusia, tanaman, dan kehidupan hewan air. Hujan asamjuga berpengaruh terhdap gedung dan
bangunan yang terbuat dari logam dan batu.
Contohnya, bangunan Taj Mahal di India mengalami kerusakan serius akibat hujan asam.
Udara di tempat tersebut mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida dengan konsentrasi
tinggi. Hal ini disebabkan banyaknya gedung dan perindustrian. hujan

D.Penanggulan Pemanasan Global


A. Menghemat Energi
Energi yang harus dihemat adalah energi yang menggunakan bahan bakar fosil. Aktivitas yang
menggunakan bahan bakar fosil akan menghasilkan emisi gas rumah kaca. Contohnya kegiatan industri,
transportasi, dan pembangkit listrik tenaga uap. Beberapa hal yang dapat dilakukan nuntuk mengurangi
aktivitas tersebut unyuk menghemat energi sebagi berikut.
1) Mematikan lampu saat tidak digunakan.
2) Menggunakan alat-alat elektronik dengan bijaksana.
3) Mengganti lampu dengan jenis yang hemat energi.
4) Mengendarai sepedan atau berjalan kaki jika bepergian jarak dekat.
5) Menggunakan transportasi umum.
6) Menggunakan mesin industri yang berdaya kecil dan efesiensinya besar.
B. Mencari Sumber Energi Alternatif
Cara lain untuk mengurangi emisi energi bahan bakar fosil adalah dengan mencari sumber energi alternatif
lain yang ramah lingkungan. Banyak energi alternatif di Indonesia yang bisa digunakan. Sebagai contoh
energi air, energi pansa bumi, energi cahaya matahari, energi nuklir, dan energi angin.
C. Mengolah Sampah
Sampah organik merupakan salah satu faktor penyebab pemanasan global. Sampah ada tiga macam yaitu
sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Pengolahan
sampah organik dan anorganik dapat dilakukan dengan tindakan reduce, reuse, recycle, replace, dan
composting. Sampah B3 harus dibuang di tempat pengolahan smpah khusus B3.
5
1. Reduce (Mengurangi)
Penggunaan banyak barang akan menghasilkan sampoah semakin banyak. Usahakan mengurangi
pemakaian barang sehingga dapat mengurangi jumlah sampah. Misalnya menggunakan produk
minuman yang dapat diisi ulang, membeli sampo kemasan isi ulang dibanding membeli botol baru, dan
membeli kebutuhan pokok yang kemasannya besar daripada membeli kemasan sachet.
2. Reuse (Menggunakan Kembali)
Barang yang sudah tidak terpakai dapat digunakan kembali. Contoh menggunakan ember plastik
yang sudah rusak sebagai pot tanaman, memakai pakaian bekas untuk lap, dan membuat kerajinan
dari kemasan bekas.
3. Recycle (Mendaur Ulang)
Sampah yang didaur ulang adalah barang yang tidak dapat digunakan dalam waktu yang cukup
lama seperti kertas,plastik, dan botol kaca. Contohnya mendaur ulang kertas lalu hasilnya dipakai
untuk membuat kerjinan lain.
4. Replace (Mengganti)
Caranya dengan mengganti barang yang sekali pakai dengan barang yang dapat dipakai berulang-
ulang. Contoh memakai saputangan sebagai pengganti tisu dan memakai keranajang belanja sebagai
pengganti plastik.
5. Composting (Membuat Kompos)
Sampah organik dapat dibuat kompos. Sampah organik bisa berupa sampah organik hijau dan
sampah organik hewan. Sampah organik hijau terdiri atas sayuran dan buah-buahan, sedangkan
sampah organik hewan berupa sisa makan berupa udang, ayam, atu daging sapi. Sampah yang dapat
digunakan sebagai pupuk kompos adalah sampah organik hijau.
D. Mencegah Kerusakan Hutan
Kerusakan hutan merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Beberapa hal langkah yang dapat
ditempuh untuk mempervaiki kondisi hutan.
1) Mengganti pohon yang telah ditebang dengan menanam pohon dengan kualitas benih yang lebih
bagus.
2) Memberlakukan sistem tebang pilih, yaitu menebang pohon yang memenuhi syarat dari segi umur,
ukuran, ketersediaan jenis, dan jumlahnya.
3) Melakukan program penghijauan kembali di lahan yang rusak. Program ini sebaiknya
mempertimbangkan kepentingan masyarakat sekitar dan jenis tanaman yang cocok ditanam di
daerah tersebut.
4) Memberantas penebangan hutan secara ilegal melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan
Lahan (GNRHL)
5) Menertibkan perizinan tentang pengusahaan hutan, pemanfaatan kayu maupun perkebunan, dan
memberlakukan pengakan hukum terhadap pelaku ekspor kayu bulat dan bahan baku serpih.
6

DAFTAR PUSTAKA
https://news.uoguelph.ca/2016/02/guelph-competes-in-recyclemania-competition/amp/

https://brainly.co.id/tugas/8180698

http://muhammad-iqbal-marzuki.blogspot.com/2012/05/biofuel-berbasis-alga-secercah-cahaya.html

http://ibn.adreach.co/mengenal-pemanasan-global.html%26i%3D177967637&beaconUrl=

https://www.freepik.com/free-photos-vectors/cartoon-animals

https://www.greeners.co/berita/mencairnya-lapisan-es-kutub-pengaruhi-cuaca-global/

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai