Anda di halaman 1dari 6

BIOTROPIC The Journal of Tropical Biology

Vol 1. No 1. Februari 2017

DETEKSI FRAGMEN DNA RENDAH PENGKODE GEN SITOKROM


B (cyt b) BABI PADA SAMPEL MIE INSTAN MENGGUNAKAN
METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
Winarsih*1, Khoirun Nihayati, Romyun Alyv Khoiriyah1,

1Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Surabaya,

Program Studi Biologi UIN Sunan Ampel Surabaya

*Email: khoirun.nihayati15@gmalil.com

ABSTRAK

Mie instan merupakan makanan yang sangat digemari oleh masayarakat Indonesia, selain cara
penyajiannya yang cepat dan harganya terjangkau, rasa dari mie instan juga tidak kalah dengan
makanan lainnya. Baru-baru ini sedang marak produk mie instan yang di impor dari Korea dan
saat ini sedang digandrungi para remaja di Indonesia. Produk tersebut diduga mengandung
babi, dugaan tersebut kemudian ditindak lanjuti oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
selaku instansi yang berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan dan
juga melakukan pengujian terhadap produk obat, makanan, maupun kosmetik yang diduga
mengandung bahan berbahaya atau mengandung babi yang tidak umum dikonsumsi di
Indonesia karena mayoritas penduduknya yang muslim. Proses pengujian sampel tersebut
dilakukan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang spesifik terhadap DNA suatu
organisme. Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakan didapatkan hasil dari 18 sampel mie
instan, diketahui sampel dengan nomor 16 positif mengandung DNA cytb babi. Hal tersebut
diketahui dari munculnya pita DNA pada daerah 149 bp. Kata Kunci: Mie instan, DNA cytb babi,
PCR

PENDAHULUAN masyarakat di Indonesia yaitu mie instan.


Dewasa ini kemajuan teknologi Mie instan merupakan makanan yang
semakin berkembang pesat, baik dalam sangat digemari oleh masayarakat
bidang ilmu pengetahuan, kesehatan dan Indonesia, selain cara penyajiannya yang
juga pangan. Perkembangan teknologi cepat dan harganya terjangkau, rasa dari
tersebut menyebabkan semakin mie instan juga tidak kalah dengan
mudahnya produk-produk dari luar makanan lainnya.
negeri yang masuk ke Indonesia. Salah Baru-baru ini sedang marak
satunya dalam bidang pangan, seiring produk mi instan yang di impor dari
dengan perkembangan zaman, semakin Korea dan saat ini sedang digandrungi
banyak diproduksi makanan-makanan para remaja di Indonesia. Produk tersebut
instan, seperti kopi instan, bumbu masak diduga mengandung babi, dugaan
instan, dan yang paling populer bagi tersebut kemudian ditindak
Biotropic 2017. 1. (1): 26 – 31
Deteksi Fragmen DNA rendah pengkode Gen Sitokrom B (cyt b) Babi pada sampel Mie Instan menggunakan Metode
Polymeras Chain Reaction (PCR)

lanjuti oleh Badan Pengawas Obat dan horizontal, sistem dokumentasi gel, LAF
Makanan selaku instansi yang berwenang (Laminar Air Flow), Thermocycler PCR
untuk melakukan pengawasan terhadap System 9700.
obat dan makanan dan juga melakukan Sedangkan bahan yang digunakan
pengujian terhadap produk obat, adalah sampel mie instan yang diduga
makanan, maupun kosmetik yang diduga mengandung babi (total 18 sampel
mengandung bahan berbahaya atau dengan merek produksi dan rasa yang
mengandung babi yang tidak umum berbeda-beda), agarosa molecular grade,
dikonsumsi di Indonesia karena DNA ladder 1 kb dan 100 bp. Dapar CTAB
mayoritas penduduknya yang muslim. pH 8.0 yang mengandung 20 g/L CTAB,
Oleh karena itu pada pengujian 1.4 M NaCl, 0.1 M Tris HCl, 20 mM EDTA;
kali ini Balai Besar Pengawas Obat dan Kit Qiagen yang terdiri dari dapar AL,
Makanan melakukan pengujian terhadap dapar AW 1 (keduanya mengandung
mie instan Impor yang diduga guanidin hidroklorida), dapar AW 2,
mengandung DNA cytb babi dengan dapar AE dapar elusi) dan protease;
menggunakan metode Polymerase Chain ethanol absolut p.a; dapar PB; dapar PE;
Reaction (PCR). 5x dapar PCR tanpa magnesium klorida;
Bovine Serum Albumine; larutan MgCl 2 25
METODE mM; larutan campuran dNTPmix 10 mM;
Penelitian ini dilaksanakan di DNA hasil isolasi; cytb forward primer 5’ –
Laboratorium PCR Balai Besar Pengawas ATG AAA CAT TGG AGT AGT CCT ACT
Obat dan Makanan di Surabaya Jl. ATT TAC C -3’; cytb reverse primer 5’- CTA
Karangmenjangan No. 20, Gubeng, CGA GGT CTG TTC CGA TAT AAG G – 3’;
Airlangga, Gubeng Kota Surabaya, Jawa DNA Taq Polymerase 5 UI/μL; dapar TAE
Timur 60286. 1x mengandung 40 mM Tris-Asetat; 1 mM
Alat alat yang digunakan dalam EDTA; SYBR Safe 10.000 x dalam DMSO.
penelitian ini adalah Tip tahan aerosol 1- Persiapan Sampel
1000 μL, pipet mikro ukuran 20 μL, 100 Masing-masing sampel mie instan
μL, 1000 μL, neraca analitik, centrifuge, dihancurkan kemudian dicampur dengan
micro centrifuge, waterbath, tabung bumbu dan pelengkap yang terdapat
centrifuge 1.5 ml, 2 ml, 50 ml, kolom maxi didalam kemasan, kemudian
dan mini, tabung penampung, nanodrop, dihomogenkan sampai tercampur rata.
perangkat elektroforesis agarose

27
Biotropic 2017. 1. (1): 26 – 31
Deteksi Fragmen DNA rendah pengkode Gen Sitokrom B (cyt b) Babi pada sampel Mie Instan menggunakan Metode
Polymeras Chain Reaction (PCR)

Sampel mie kemudian ditimbang steril dan dicentrifuge pada 4000 x g


sebanyak 3 gram dan dimasukkan selama 5 menit. Kemudian ditambahkan
kedalam tabung centrifuge steril 50 ml. dapar AE sebanyak 800 μL tepat dibagian
Isolasi DNA Sampel Mie Instan tengah, kolom maxi dibiarkan selam 5
Sampel mie pada tabung centrifuge menit. Setelah itu, kolom maxi
steril ditambahkan 300 μL protease serta dicentrifuge pada 4000 x g selama 10
15 ml dapar CTAB (Food Lysis Buffer), menit. Dapar AE hasil sentrifugasi dipipet
campuran tersebut dihomogenkan dan diteteskan kembali ke kolom
dengan menggunakan vortex mixer dan tersebut, kemudian didiamkan kembali
diinkubasi dalam waterbath pada suhu selam 5 menit. Kolom maxi tersebut di
65oC selama 45 menit. Selanjutnya, centrifuge kembali pada 4000 x g selama
campuan dicentrifuge pada 3000 x g 10 menit. Selanjutnya, kolom maxi
selama 10 menit. Sebanyak 10 ml dibuang dan ditambahkan dapar PB
supernatan dipindahkan kedalam tabung sebanyak 5 ml pada tabung penampung
centrifuge steril 50 ml, lalu ditambahkan yang mengandung DNA, kemudian tabung
10 ml dapar AL, campuran dibolak-balik dibolak-balik perlahan sampai homogen.
perlahan hingga homogen, dan diinkubasi Campuran dipindahkan ke kolom mini
kembali pada suhu 65oC selama 15 menit. kemudian divakum. Setelah itu pada
Setelah itu, ditambahkan ethanol 96% PA kolom mini ditambahkan dapar PE
sebanyak 20 ml kedalam campuran yang sebanyak 750 μL yang berfungsi untuk
masih dalam keadaan hangat, kemudian melarutkan DNA yang terdapat pada filter
dibolak-balik perlahan. Campuran yang kolom mini dan divakum kembali,
telah homogen, dituang kedalam kolom prosedur tersebut diulangi sebanyak 2
maxi yang telah terpasang pada Vacum kali. Setelah itu kolom dicentrifuge pada
Manifold System, kemudian vakum 13.000 x g selama 5 menit. Kemudian,
dinyalakan. Setelah campuran yang kolom mini dipindahkan pada tabung 1.5
terdapat didalam kolom maxi habis, ml steril, dan ditambahkan 50 μL dapar
kemudian ditambahkan dapar AW 1 AE tepat ditengah kolom serta dibiarkan
sebanyak 10 ml, dan divakum kembali. selam 5 menit, setelah itu kolom di
Setelah itu ditambahkan dapar AW 2 centrifuge pada 13.000 x g selama 5
sebanyak 10 ml dan divakum kembali. menit. Dapar AE hasil sentrifugasi dipipet
Setelah proses vakum selesai, kolom maxi dan diteteskan kembali tepat ditengah
dipindahkan kedalam tabung penampung kolom tersebut, kemudian didiamkan

28
Biotropic 2017. 1. (1): 26 – 31
Deteksi Fragmen DNA rendah pengkode Gen Sitokrom B (cyt b) Babi pada sampel Mie Instan menggunakan Metode
Polymeras Chain Reaction (PCR)

kembali selama 5 menit. Setelah itu pada saat isolasi DNA. Hasil pengukuran
kolom tersebut dicentrifuge kembali pada larutan blanko harus menunjukkan angka
13.000 x g selama 5 menit. Setelah itu, nol.
kolom mini dibuang, dan larutan yang Proses PCR
terdapat pada tabung penampung Pereaksi untuk proses amplifikasi DNA
merupakan DNA hasil isolasi dari mi dicampur dengan volume akhir 50 μL
instan. Larutan DNA disimpan pada suhu untuk satu kali reaksi, yaitu 40 μL
-4oC apabila tidak langsung digunakan. mastermix dan 10 μL DNA hasil isolasi.
Pengukuran Konsentrasi DNA Hasil Larutan mastermix terdiri dari 25 μL Go
Isolasi Taq (berisi Taq Polymerase, MgCl2,
DNA hasil isolasi ditentukan dNTPmix) , 20 μM cytb babi forward
kemurniannya menggunakan primer , 20 μM cytb babi reverse primer
spektrofotometer UV pada panjang masing- masing sebanyak 10 μL dan 13
gelombang 260 dan 280 nm, kemudian μL nuclease free water. Siklus PCR
dihitung perbandingan serapan A260 dan dilakukan pada kondisi Denaturasi awal :
A280. Konsentrasi DNA hasil isolasi 98oC selam 2 menit, dilanjutkan dengan
ditentukan dengan mengukur serapannya 50 siklus pada kondisi denaturasi pada
pada panjang gelombang 260 nm. DNA suhu 95oC selama 30 detik, annealing
mempunyai kemurnian yang tinggi pada suhu 60oC selama 30 detik,
apabila hasil perbandingan serapan pada polimerasi pada suhu 72oC selama 40
panjang gelombang 260/280 nm berada detik, diakhiri dengan Polimerasi akhir
dalam kisaran 1.8-2.0. pada suhu 72oC selama 3 menit.
Larutan hasil isolasi DNA diambil Proses Elektroforesis
sebanyak 5 μL menggunakan mikropipet, Elektroforesis dilakukan dengan
kemudian diteteskan tepat dibagian menggunakan agarosa 1% pada kondisi
tengah kufet dan dimasukkan kedalam 100 volt, 400 ampere dengan running
alat spektrofotometer UV. Sebelum time selama 75 menit. DNA ladder yang
dilakukan pengukuran terhadap sampel, digunakan berukuran 100 bp sebanyak 6
terlebih dahulu dilakukan pengujian μL, DNA template dan kontrol positif
terhadap larutan blanko, dalam hal ini sebanyak 10 μL. Hasil eletroforesis
larutan blanko yang digunakan yaitu divisualisasi dengan menggunakan sistem
dapar AE yang merupakan dapar elusi dokumentasi gel mengacu pada MA
atau pelarut terakhir yang digunakan 50/BT/02. Apabila fragmen DNA sampel

29
Biotropic 2017. 1. (1): 26 – 31
Deteksi Fragmen DNA rendah pengkode Gen Sitokrom B (cyt b) Babi pada sampel Mie Instan menggunakan Metode
Polymeras Chain Reaction (PCR)

hasil PCR sejajar dengan kontrol positif mengindikasikan bahwa sampel nomor
fragmen DNA cytb babi berukuran 149 16 diduga mengandung DNA babi. Untuk
bp, maka hasil pengujian dinyatakan memverifikasi hasil temuan tersebut,
positif mengandung fragmen cytb babi. dilakukan pengulangan uji terhadap
Teknik analisis data sampel nomor 16 dengan 4 kali ulangan
Teknik analisis data menggunakan dengan prosedur yang sama. Hasilnya
analisis Kuantitatif dan kualitatif. Analisis menunjukkan dari 4 kali ulangan yang
dilakukan dengan pengukuran dilakukan ditemukan pita DNA pada
konsentrasi DNA menggunakan daerah 149 bp. (Gambar hasil gel
spektrofotometer UV pada serapan documentation dapat dilihat pada lembar
panjang gelombang 260 nm dan 280 nm. Lampiran).
Sedangkan analisis kualitatif dilakukan
dengan elektroforesis gel agarosa KESIMPULAN
dilanjutkan dengan gel documentation. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, disimpulkan bahwa Dari hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN pengujian pada 18 sampel mie instan


Dari serangkaian proses pengujian yang diduga mengandung fragmen DNA
didapatkan hasil Gel Documentation DNA cytb babi, hanya sampel nomor 16 yang
hasil isolasi dari 18 sampel tidak positif mengandung fragmen DNA cytb
ditemukan adanya DNA cytb babi pada babi.
sampel nomor 1 sampai 5 karena tidak
nampak band atau pita DNA yang muncul DAFTAR PUSTAKA
pada daerah 149 bp (base pair) yang Anonim. 2012. Mengenal Mie. Diakses
pada 28 Februari
merupakan daerah fragmen DNA cytb 2017.<http://www.ot.co.id>.
babi. Sama halnya dengan sampel nomor
Anonim. TT. Badan Pengawas Obat dan
6 sampai 10 tidak ditemukan adanya DNA Makanan Republik Indonesia.
cytb babi karena tidak nampak band atau Diakses pada 3 Februari 2017.
<http://www.bpom.go.id>.
pita DNA yang muncul pada daerah 149
bp. Pada sampel nomor 10-15 juga negatif Ardi, A., 2012. Validasi Metode Ekstraksi
DNA pada Analisis DNA Babi dalam
terhadap DNA cytb babi. Akan tetapi pada Produk Bakso. Skripsi. Fakultas
sampel nomor 16 ulangan kedua (16B) Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Institut Pertanian Bogor,
nampak samar-samar pita DNA pada Bogor.
daerah 149 bp. Hal tersebut

30
Biotropic 2017. 1. (1): 26 – 31
Deteksi Fragmen DNA rendah pengkode Gen Sitokrom B (cyt b) Babi pada sampel Mie Instan menggunakan Metode
Polymeras Chain Reaction (PCR)

BPOM. 2008. Info POM. Badan Pengawas


Obat dan Makanan Republik Nurul, A. I., 2014. Perbandingan Antara
Indonesia. Vol. 9, No. 2 Metode SYBR Green dan Metode
Hydrolysis Probe dalam Analisis
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. DNA Gelatin Sapi dan DNA Gelatin
2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. Babi dengan Menggunakan Real
et al. safitri, A., Simarmata, L., Time PCR. Skripsi. Fakultas
Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Dalilah, E., 2006. Evaluasi Nilai Gizi Dan
Karakteristik Protein Daging Sapi Rasyid, S., 2015. Analisis Cemaran Daging
dan Hasil Olahannya. Skripsi. Babi pada Produk Bakso Sapi yang
Fakultas Peternakan, Institut Beredar di Wilayah Ciputat
Pertanian Bogor, Bogor. Mengguakan Real-Time Polymerase
Chain Reaction (PCR) dengan
Erwanto, Y., Sugiyono, Rohman, A., dkk., Metode Hydrolysis Probe. Skripsi.
2012. Identifikasi Daging Babi Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Menggunakan Metode PCR-RFLP Kesehatan, Universitas Islam Negeri
Gen Cytochrome b dan PCR Primer Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Spesifik Gen Amelogenin. Jurnal
Agritech. 32: - Susilo, A., Soeparno, Tety, H., dkk., 2012.
Amplifikasi DNA Gen Meat
Fatimah, N., 2010. Uji Kuantitatif DNA. Tendernes Pada Sapi Bali (Bos
Makalah. Yogyakarta. sondaicus). Jurnal Ilmu dan
Teknologi Hasil Ternak. 7: 19-23
Fibriana, F., Tuti, W., dan Amin, R., 2010.
Deteksi Kandungan Daging Babi Susanto, E., 2011. Identifikasi Daging Babi
pada Bakso yang Dijajakan di Pusat Dalam Sosis Melalui Karakterisasi
Kota Salatiga Menggunakan Teknik Protein Myofibril. Jurnal Ternak. 02:
Polymerase Chain Reaction. Jurnal -
Biosaintifika. 2: 10-17.
Wiji, Bening. 2011. Deteksi Kemurnian
Handoyo, D., dan Ari, R., 2001. Prinsip Daging Sapi Pada Bakso Di Kota
Umum dan Pelaksanaan Polymerase Yogyakarta Dengan Teknik PCR-
Chain Reaction (PCR) [General RFLP. Skripsi. Fakultas
Principles and Implementation of Teknobiologi, Universitas Atma
Polymerase Chain Reaction]. Pusat Jaya, Yogyakarta.
Studi Bioteknologi Universitas
Surabaya. 9: 17-29. Yusuf, Zuhriana. 2010. PCR. Makalah.
FIKK, Universitas Negeri Gorontalo,
Mulyana. Y., 2010. Analisis Cemaran Gorontalo.
Daging Babi pada Kornet Sapi di
Wilayah Ciputat dengan
Menggunakan Metode Polymerase
Chain Reaction (PCR). Skripsi.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta.

31

Anda mungkin juga menyukai