PANDUAN PRAKTIKUM MEMBERIKAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK
Disusun oleh :
Nur Lailatul Muharromah (1130018105)
Dosen pembimbing :
R. Khairiyatul Afiyah, Ns. Sp. Kep. Mat
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020 STANDART OPERASIONAL PROSEDUR “MEMBERIKAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK”
Definisi Kontrasepsi suntikan adalah alat kontrasepsi yang
disuntikkan ke dalam tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan. Tujuan Tujuan umum : pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya NKKBS Tujuan pokok : penurunan angka kelahiran yang bermakna Indikasi 1. Jika klien menghendaki pemakainan kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. 2. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan senggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen. 3. Klien tidak sedang menyusi. 4. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrsepsi suntik. Kontraindikasi 1. Tidak boleh dipakai apabila diduga adanya kehamilan (risiko cacat pada janin 7 per 10000 kelahiran). Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya atau perdarahan abnormal dari uterus yang belum diketahui diagnosisnya. 2. Tidak diberikan kalau ada riwayat keganasan seperti menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara. Sampai saat ini terjadinya kanker payudara diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor genetika, lingkungan dan hormonal yaitu kadar hormon estrogen yang berlebih dalam tubuh. Pertumbuhan jaringan payudara sangat sensitif terhadap estrogen pada wanita yang terpapar estrogen dalam jangka waktu yang lama akan memiliki risiko yang besar terhadap kanker payudara. 3. Diabetes mellitus disertai komplikasi, temuan sebuah sebuah studi terbaru penggunaan kontrasepsi hormon tipe tertentu selama 5 tahun sebelum hamil terkait dengan risiko berkembang menjadi diabetes millitus. Risiko ini bervariasi tergantung pada tipe progrestin dalam kontrasepsi hormonal. 4. Narices yang luas atau kelainan kardiovaskuler lainnya 5. Penyakit hepar Langkah- langkah A. PERSIAPAN ALAT 1. Spuit disposible 3cc 2. Bak instrumen kecil / sedang 3. Obat suntik depo, cyclo 4. Kapas alcohol 5. Alkohol 70% 6. Alat untuk periksa TTV 7. Alat tulis 8. Kartu akseptor 9. Larutan klorin 0,5% 10. Tempat sampah medis dan non medis B. RUANGAN Menutup pintu, tirai, dan jendela untuk menjaga privaci klien C. PETUGAS 1. Lepas arloji dan semua perhiasan di tangan 2. Cuci tangan dengan sabun cair pada air mengalir dengan 7 langkah, keringkan dengan handuk D. KLIEN Mempersilahkan klien untuk duduk E. LANGKAH KERJA 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri pada pasien 3. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan pada klien dan keluarga 4. Memperlihatkan keadaan umum klien 5. Meminta persetujuan medis atas tindakan yang akan dilakukan 6. Membaca basmalah sebelum melakukan tindakan 7. Melakukan penimbangan BB dan mempersilahkan akseptor untuk berbaring di tempat tidur 8. Memberitahu ibu bahwa dirinya akan diperiksa TTV 9. Melakukan pemeriksaan TTV 10. Melakukan informed concent 11. Meminta agar ibu mengatur posisi untuk disuntik 12. Petugas mengambil dan membuka spuit steril dan memasukkannya dalam bak instrument 13. Mengambil obat KB, membaca etiket, kandungan obat, dan tanggal kadaluarsa 14. Mengkocok obat dalam vial agar tercampur 15. Menghisap obat kedalam spuit dan keluarkan udara yang masuk 16. Masukkan spuit yang sudah terisi dengan obat ke dalam bak instrument 17. Menentukan otot gluteus maximus yaitu 1/3 SIAS dan os. Coccygis 18. Melakukan tindakan aseptik dengan alcohol pada daerah penyuntikan dengan cara memutar dari dalam keluar dengan sekali usap 19. Membaca basmalah 20. Menginjeksi obat secara IM 21. Mencabut spuit 22. Rapikan kembali klien dan alat serta jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien 23. Memberitahu klien tentang jadwal kunjungan ulang, atau sewaktu-waktu jika ada keluahn 24. Mengucapkan hamdallah dan salam 25. Mencuci tangan 26. Lakukan pencatatan hasil tindakan Daftar Pustaka Zuwairah, nur 2016. Modul praktikum. Surabaya : unusa press http://repository.ump.ac.id/4310/3/YAYU%20AFRIANI%20BAB%20II.pdf