PENILAIAN
KEHADIRAN : 30% ANGKA – BOBOT NILAI
TUGAS : 20% A 86 – 100
UTS : 20% B 71 – 85
UAS : 30% C 56 – 70
D 41 – 55
E 0 – 40
1
15-Apr-20
PUSTAKA
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang Undangan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 Tentang
Badan Pengawas Obat dan Makanan
2
15-Apr-20
PUSTAKA
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun 2018
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Lingkungan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2018
Tentang Kriteria Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2016
Tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota
Ilmu Prilaku dan Etika Farmasi – Kementerian Kesehatan RI
Outline
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Undang-undang Kesehatan
Organisasi Instansi Kesehatan
Pengantar Etika
3
15-Apr-20
PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
DI INDONESIA
4
15-Apr-20
Undang-undang
Dasar 1945
Hierarki Perudang-undangan
Republik Indonesia Ketetapan MPR
Menurut:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Undang-
undang/PERPU
Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang Undangan
Peraturan
Pemerintah
“Hierarki” adalah penjenjangan setiap jenis
Peraturan Perundang-undangan yang didasarkan Peraturan
pada asas bahwa Peraturan Perundang-undangan Presiden
yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Perarutan
Daerah Provinsi
Peraturan Darah
Kabupaten/Kota
5
15-Apr-20
6
15-Apr-20
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
1. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
2. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
3. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
4. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
5. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat.
6. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
7. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
7
15-Apr-20
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
8. Teknologi kesehatan adalah segala bentuk alat dan/atau metode yang
ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan, dan
penanganan permasalahan kesehatan manusia.
9. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
10. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat
promosi kesehatan.
11. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap
suatu masalah kesehatan/penyakit.
12. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian
kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
13. Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga
dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
8
15-Apr-20
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
14. Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan
turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
9
15-Apr-20
Ketentuan Pidana
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang
melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien
yang dalam keadaan gawat darurat.
Fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak
pasien dan/atau meminta uang muka.
Fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
bencana dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka terlebih dahulu.
Mengakibatkan terjadinya kecacatan atau kematian
10
15-Apr-20
Ketentuan Pidana
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Setiap orang yang tanpa izin melakukan praktik pelayanan kesehatan tradisional
yang menggunakan alat dan teknologi sehingga mengakibatkan kerugian harta
benda, luka berat atau kematian
Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan organ atau jaringan tubuh
dengan dalih apa pun
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan bedah plastik dan rekonstruksi
untuk tujuan mengubah identitas seseorang
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan
ketentuan
Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan darah dengan dalih
apapun
Ketentuan Pidana
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan
farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau
persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan
farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar.
Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan
praktik kefarmasian
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau memasukkan rokok ke
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tidak mencantumkan
peringatan kesehatan berbentuk gambar
Setiap orang yang dengan sengaja melanggar kawasan tanpa rokok
11
15-Apr-20
Ketentuan Pidana
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa:
a. pencabutan izin usaha; dan/atau
b. pencabutan status badan hukum
12
15-Apr-20
Kementerian Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.
(Pasal 2)
13
15-Apr-20
Kementerian Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
Dalam melaksanakan tugas Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
dan kefarmasian dan alat kesehatan;
b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Kesehatan;
c. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Kesehatan;
d. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan;
Kementerian Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
Dalam melaksanakan tugas Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
e. pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di
bidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan;
f. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Kesehatan di daerah;
g. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Kesehatan; dan
h. pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Kesehatan.
14
15-Apr-20
15
15-Apr-20
16
15-Apr-20
17
15-Apr-20
18
15-Apr-20
19
15-Apr-20
20
15-Apr-20
21
15-Apr-20
22
15-Apr-20
23
15-Apr-20
24
15-Apr-20
25
15-Apr-20
26
15-Apr-20
27
15-Apr-20
28
15-Apr-20
REGULASI PERIZINAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI
Pelayanan penerbitan izin dan klasifikasi Rumah Sakit Kelas B dan
Fasyankes daerah tingkat Provinsi.
Penerbitan pengakuan pedagang besar farmasi cabang dan cabang
penyalur alat kesehatan, tindak lanjut rekomendasi hasil, rekomendasi
penerbitan dan tindak lanjut hasil pengawasan; dan
Penerbitan izin usaha kecil obat tradisional dan tindaklanjut hasil
pengawasan.
REGULASI PERIZINAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Pelayanan penerbitan izin dan klasifikasi Rumah Sakit Kelas C dan D serta
Fasyankes daerah Kabupaten/kota.
Pelayanan penerbitan surat izin praktek tenaga kesehatan;
Penerbitan/pencabutan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan
optikal, dan tindaklanjut hasil pengawasan;
Penerbitan/pencabutan izin usaha mikro obat tradisional dan tindaklanjut
hasil pengawasan;
29
15-Apr-20
REGULASI PERIZINAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Penerbitan/pencabutan sertifikat produksi alat kesehaan kelas 1 tertentu
dan PKRT kelas 1 tertentu perusahaan rumah tangga serta tindaklanjut hasil
pengawasan;
Penerbitan/pencabutan sertifikat produksi makanan dan minuman pada
industri rumah tangga;dan
Penerbitan sertifikat laik sehat terhadap pangan siap saji, uji sampel, izin
iklan dan tindaklanjut hasil pengawasan.
30
15-Apr-20
31
15-Apr-20
1) Etika 2) Hukum
a) Berlaku untuk lingkungan a) Berlaku untuk umum
kelompok /profesi
b) Disusun oleh badan pemerintah
b) Disusun berdasarkan
kesepakatan anggota c) Tercantum secara rinci di dalam
kelompok/profesi kitab UU dengan pasal-pasal,
c) Tidak seluruhnya tertulis dengan termasuk sanksi terhadap
pasal-pasal pelanggaran
d) Sanksi terhadap pelanggaran d) Sanksi terhadap pelanggaran
berupa tuntunan dan sanksi berupa tuntutan, baik perdata
organisasi maupun pidana
e) Pelanggaran diselesaikan oleh e) Pelanggaran diselesaikan
Majelis Etika
melalui pengadilan atau sanksi
f) Penyelesaian pelanggaran administrasi
seringkali tidak
diperlukan/disertai bukti fisik f) Penyelesaian pelanggaran
memerlukan bukti fisik
Norma
Diartikan sebagai kaidah atau pedoman untuk melakukan sesuatu.
Tujuan Etika dan Norma
a) Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis,
tertib, teratur, damai dan sejahtera.
b) Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan
secara otonom
32
15-Apr-20
Macam-macam Norma
Dibagi 2 yaitu :
1) Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan tertentu atau
khusus, ex: aturan olahraga, aturan kuliah,dll
2) Norma umum adalah aturan yang bersifat umum dan universal. Contoh : Norma
sopan santun, Norma hukum , Norma moral.
a) Norma sopan santun : Mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah manusia.
Misal: mengatur perilaku pergaulan, bertamu, minum,makan, berpakaian, dll.
b) Norma hukum : merupakan norma yang biasanya dimodifikasikan dalam
bentuk aturan tertulis sebagai pegangan bagi masyarakat untuk berperilaku
yang baik maupun sebagai pedoman untuk menjatuhkan hukuman bagi
pelanggarnya. Misal: UUD 1945, PP, Tap MPR, Keppres, KUHP, dll.
c) Norma moral: Norma yang bersumber dari hati nurani (conscience), menjadi
tolak ukur yang dipakai oleh masyarakat dalam menentukan baik buruknya
tindakan manusia sebagai anggota masyarakat atau sebagai orang dengan
jabatan atau profesi tertentu.
TERIMA KASIH
33