Anda di halaman 1dari 6

TEKNOLOGI JARINGAN TERKINI

OLEH :

Juan Feri Vincencius Simamora (5193151025)


Randy Arie Prayuda (5193151020)

DOSEN PENGAMPU :
ADI WIDARMA M.Kom

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini.Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah “Jaringan Komputer
Lanjutan”.Selain itu makalah ini berisikan informasi mengenai Jaringan Komputer.
Penulis sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik,saran serta masukan yang membangun dari para pembaca sebagai motivasi
penulis guna penyempurnaan di lain waktu.Sedikit yang penulis harapkan, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan menambah pengetahuan pembaca tentang IPTEK
yang makin berkembang depan.
PEMBAHASAN

Li-fi, Teknologi jaringan terbaru yang 100x lebih cepat dari wi-fi

Apa Itu Li-Fi?


Istilah Li-Fi yang merupakan akronim dari Light Fidelity, pertama kali dicetuskan oleh
profesor Harald Haas, seorang pakar fisika asal Jerman. Harald Haas menciptakan lampu sebagai
router nirkabel pada tahun 2001. Setahun kemudian, Harald mendirikan perusahaan riset
teknologi Li-Fi bernama pureLiFi dengan sejumlah grup yang telah melakukan riset tentang Li-
Fi semenjak tahun 2008.

Teknologi ini pun telah sukses didemonstrasikan pada sepasang #smartphone Casio di Consumer
Electronics Show tahun 2012 di Las Vegas. LiFi menggunakan bohlam LED (Light Emitting
Diodes) komersil pada umumnya untuk media transfer data. Diketahui LiFi mempunyai
kecepatan transfer data 100 kali lebih cepat daripada WiFi. Dengan asumsi bahwa kecepatan
WiFi rata rata 10 Mbps, maka kecepatan LiFi bisa mencapai 100 Gbps !

Cara Kerja Li-Fi


Untuk membuat Li-Fi ini bekerja, Anda membutuhkan dua sumber cahaya yang berada pada
masing-masing ujung perangkat. Sumber cahaya yang bisa digunakan yaitu LED atau detektor
foto (Light Sensor). Saat cahaya LED menyala, cahaya sensor pada ujung perangkat lainnya
akan mendeteksinya dan mengartikannya sebagai biner 1.
Lalu seperti apa sebuah data dapat dikirimkan dengan teknologi Li-Fi ini? Dalam jumlah cahaya
LED tertentu tadi, sebuah pesan akan dapat dikirimkan dan kemudian ditangkap oleh detector
cahaya pada perangkat lainnya.

Selanjutnya teknologi Li-Fi ini akan memakai beberapa warna pada cahaya LED. Jika warna-
warna ini menyala bersama-sama maka hal ini akan menciptakan bangunan informasi yang
sangat besar untuk dikirimkan secara sekaligus.
Saat ini saja hanya dengan penggunaan laser warna hijau dan laser warna merah dengan
bersamaan sebuah data bisa terkirim pada kecepatan 1 Gbps. Bagaimana jika teknologi ini
menggunakan banyak warna? Tentu saja kecepatannya akan mencapai berkali-kali lipat.
Mengapa Li-Fi Begitu Cepat?

Li-Fi yang memiliki kecepatan data berkali-kali lipat dibandingkan dengan Wi-Fi ini disebabkan
karena jenis LED yang merupakan semikonduktor punya sifat berbeda dari jenis lampu lain.
Dengan sifat dan ciri-ciri seperti ini membuat LED mampu untuk beralih on dan off dalam
beberapa nanodetik atau miliar detik.

Nanodetik ini jika dikonversikan dalam kecepatan data setara dengan 1 Gbits/s. Maka dari itu
saat Wi-Fi hanya bisa mencapai 100 Mbits/s kecepatan data, maka ini artinya Li-Fi memiliki
kecepatan 10 kali lebih cepat dari Wi-Fi.

Keuntungan Dan Keunggulan Li-Fi

Keuntungan menggunakan Li-Fi ini adalah memudahkan siapa saja untuk mengakses internet
dimana pun bahkan di wilayah terpencil sekalipun yang tidak bisa dijangkau oleh kabel optik.
Selain itu Li-Fi juga dapat digunakan mengontrol kondisi lalu lintas dengan cara menempatkan
teknologi baru ini ke LED mobil.

Fungsi yang sama ternyata juga dapat diterapkan dengan lampu overhead pesawat. Keunggulan
lain dari teknologi Li-Fi adalah mampu mengurangi polusi elektromagnetik yang dihasilkan oleh
gelombang radio.
Kelemahan dan Tantangan Li-Fi

Meski memiliki banyak keunggulan teknologi Li-Fi juga masih memiliki beberapa kelemahan
dibanding sistem Wi-Fi konvensional. Li-Fi yang diterapkan secara base station pada langit-
langit ruangan ini membutuhkan direct line of sight atau “pandangan” langsung ke perangkat
tujuan. Direct line ini ternyata juga harus dilengkapi receiver khusus, seperti koneksi infra red
pada gadget jadul.

Selain itu, perangkat tujuan ini harus tidak boleh dipindah-pindahkan. Dari perkembangan yang
ada, teknologi Li-Fi juga menyimpan banyak tantangan antara lain membutuhkan line-of-sight
yang sempurna untuk mengirimkan data. Tantangan berat lainnya yaitu cara mengirimkan
kembali data ke pemancar secara optimal.
PENUTUP
KESIMPULAN
Li-Fi yang merupakan akronim dari Light Fidelity, pertama kali dicetuskan oleh profesor
Harald Haas, seorang pakar fisika asal Jerman. LiFi menggunakan bohlam LED (Light Emitting
Diodes) komersil pada umumnya untuk media transfer data. Diketahui LiFi mempunyai
kecepatan transfer data 100 kali lebih cepat daripada WiFi.

Anda mungkin juga menyukai