Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

MK,PROFESI KEPENDIDIKAN S1
PEND.TEKNOLOGI
INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Skor Nilai :

PROFESI KEPENDIDIKAN

(Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, 2017)

NAMA MAHASISWA : JUAN FERI VINCENCIUS SIMAMORA

NIM : 5193151025

DOSEN PENGAMPU : Dr. SUKARMAN PURBA, M.Pd.

MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PEND. TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET, 08- 2020


Daftar Isi

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………… 4

A. Latar Belakang …………………………………………………………………………………………….. 4

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………………4

C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………………………….4

D. Manfaat Penulisan ………………………………………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………..5

A. Identitas Buku ………………………………………………………………………………………………5

B. Ringkasan Buku…………………………………………………………………………………………….6

C. Kelebihan, Kekurangan dan Kritik………………………………………………………………12

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………….19

A. Simpulan …………………………………………………………………………………………………….19

B. Saran …………………………………………………………………………………………………………..19

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………….20


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Derasnya arus infomasi di era globalisasi ini menuntut semua lapisan kehidupan
untuk mengembangkan segala diensinya baik itu dibidang pengetahuan, nilai dan
sikap, maupun keterampilan. Perkembangan dimensi manuasia dapat dilakukan
melalui pendidikan seperti kemampuan intelektual, kecerdasan mengendalikan
emosi, dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Pendidikan mempunyai peran yang
sangat strategis untuk memperiapan generasi muda yang memiliki kebudayaan,
kecerdasan emosional yang tinggi dan meguasai mega skill yang mantap.latar
belakang penulisan buku ini ialah untuk membantu pengguna buku dalam memilih
buku yang lebih baik serta untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi pendidikan.
1.2. Tujuan
Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas CBR Profesi Kependidikan
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesesuaian materi dari buku?
2. Apa Kekurangan dan Kelebihan dari buku?
1.4 Manfaat
1.Sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk memperbaiki penulisan buku
kedepannya
2.Sebagai bahan pertimbangan pembaca dalam memilih buku
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Bibliografi Buku
Buku Pertama :
Judul Buku : Profesi Kependidikan

ISBN : 978-602-7938-05-2

Penyusun : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd

Penerbit : UNIMED PRESS

Kota Terbit : MEDAN

Tahun Terbit : 2017

Jumlah halaman : 353 Halaman.


Buku Kedua :

Judul Buku : Profesi Kependidikan

ISBN : 978-602-5757-03-2

Penyusun : David Sigalingging S.Pd

Penerbit : UNPAD

Kota Terbit : Padang

Tahun Terbit : 2010

2.2. RINGKASAN BUKU


BUKU 1 :

BAB I : HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN

Secara etimologis istilah profesi berasal sari bahasa inggris “profesion” yang berakar
dari bahasa latin”profeus” yang artinya mengakui.atau menyatakan mampu dalam
suatu bentuk pekerjaan. Jadi pengertian dari profesional kependidikan adalah suatu
keahlian yang didapat dari sutu usaha yang dilakukan selama ini dibidang
pendidikan.Yang dimana pendidikan didapat dari perkuliahan selama ini baik
diperkuliahan ataupun pelatihan secara rutin.Ciri-ciri Profesi adalah sebagai berikut
1. Memiliki keahlian dan keterampilan yang unggul
2. Memiliki kedisipilinan ilmu yang jelas dankode etik yang baik bagi masyarakat
3. Memiliki rasa tanggung jawab yang profesional dan masa pendidikan berupa
pelatihan
4. Berfungsi bagi semuanya(sosial)
Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru:
1. Menguasai bahan mengajar ,mengelola program belajar mengajar ,mampu
mengelola kelas
2. Menggunakan media sumber dan landasan-lanadasan kependidikan
3. Mengelola interaksi belajar mengajar dan program pelayanan
4. Menyelenggarakan administrasi dan prinsip penelitian
Adapun sub kompetensi dalam pedagogik adalah sebagai berikut
1. Memahami peserta didik secara mendalam
2. Merancang pembelajaran sesuai aturan
3. Merancang evaluasi peserta didik

BAB II : PROFESIONALISASI GURU

Profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtunan
perubahan/peristiwa diperkembangan sesuatu,kemajuan sosial berjalan
terus,rangkaian tindakaan,pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk.
Di Indonesia,telah banyak wahana yang dapat digunakan untuk meningkatkan
profesionalisme guru,misalnya memperdayakan Pusat Kegiatan Guru(PKG).Usaha
lain yang dapat menigkatkan kompetensi professional guru adalah member
kesempatan kepada guru merenungkan atau merefleksikan sejauhmana ia telah
menguasai prinsip-prinsip paedagogi secara umum maupun prinsip lainnya.
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan,pengalaman,dan
kesungguhan daam bekerja.Kinerja guru menyangkut hasil kerja yang secara
kuantitas dan kualitas dapat dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberi kepadanya.
Faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam melaksankan tugasnya adalah :
1) Kepeminpinan kepala sekolah,
2) Fasilitas kerja,
3) Harapan-haraapan dan
4) Kepercayaan personalia sekolah.
Profesionalisme seorang guru ditentukan oleh tiga faktor,yakni:1). Faktor internal
dari guru itu sendiri,2). Kondisi lingkungan tempat kerja dan 3). Kebijakan
pemerintah.Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar
kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.Hasil dari penilaian
kinerja guru dapat menggambarkan sosok keprofesionalan yang dapat ditampilkan
oleh guru,secara nyata selama melaksanakan tugas keguruannya dalam kehidupan
nyata. Adapun cirri-ciri dari guru yang profesional yaitu:memiliki kemampuan
interpersonal,memiliki hubungan baik dengan siswa,mampu memeperhatikan siswa
secara tulus,menunjukkan antosis mengajar yang tinggi,mampu menhajam siswa
dalam kegiatan pembelajaran,mamapu meberi kesempatan bagi siswa yang
berbicara.

BAB III : PERAN ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN

Sebagai seorang tenaga professional,guru harus senantiasa proaktif meningkatkan


pengetahuan,sikap,dan keterampilannya secara terus menerus.Sasaran penyikapan
itu meliputi penyikapan terhadap perundang-undangan,organisasi profesi,teman
sejawat,peserta didik,tempat kerja,pimpinan lembaga dan lingkungan
pekerjaan.Sebagai jabatan yang harus dapat menjawab tantangan perkemabangan
masyarakat,jabatan guru harus pula selalu dikembangkan dan dimuktahirkan.Dalam
bersikap guru harus selalu menagadakan pembaharuan sesuai dengan tuntutan
zaman yang melekat tugas-tugasnya.

BAB IV : PERANANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Kata manajemen berasal dari bahasa inggris dengan istilah dab atau kata dasar
manage yang berarti kelola.Management artinya pengelolaan,yang berarti
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.Manajemen sering
dikatakan sebagai ilmu,kiat dan profesi.Dapat disimpulkan bahwa managemen adalah
suatu proses pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan suatu organisasi/lembaga.
Fungsi managemen pendidikan adalah perencanaan,pengorganisasian,penyusunan
pegawai,pengarahan,koordinasi,pencatatan dan pelaporan pengawasan. Mangemen
pendidikan memiliki tugas yaitu harus mengelola administrasi atau manager
pendidikan.Kegiatan operasional yang harus diatur yaitu: penyusunan persiapan
mengajar(SAP),pelaksanaan proses belajar,pengelolaan peserta didik,pengelolaan
personalia pendidikan,pengellaan perlengkapan pendidikan ,pengelolaan keuangan
pendidikan,pengelolaan layanan khusus,pengelolaan ketatausahaan(kantor) dan
pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Managemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan.Sebagai
alat,managemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efisien dengan
memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non
manusia sehingga semuanya menjadi satu menuju satu titik akhir,guru secara
profesional melaksanakan proses pembelajaran agar peserta didik mau dan dapat
belajarr hingga mencapai tujuan pendidikan.Manajemen pendidikan disekolah harus
dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya dan berpegang pada prinsip-prinsip
manajemen yang efektif dan efisien.Sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem
pendidikan,guru bidang studi harus memahami dan mampu menjadi bagian yang
terintegrasi dalam managemen pendidikan dengan melaksanakan segala tugas dan
tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala sekolah
sebagai manager pendidikan disekolah.

BAB V: BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU

Bimbingaan konseling di sekolah merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang


tidak boleh lepas dari perhatian administrator,manager dan guru di sekolah. Upaya
memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau
mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik,
emosi, intelektual, sosial, dan moral spiritual. Sifat-sifat konseling diantaranya:
 Pertolongan diarahkan kepeningkatan kemampuan dalam menghadapi hidup
dengan segala persoalannya
 Pertolongan yang kontiniu diberikan atas dasar perencanaan dan pemikiran
ilmiah
 Pertolongan yang proses pemecahannya dari persoalan membutuhkan
aktivitas dan tanggung jawab
 Pertolongan yang isi,bentuk dan caranya disesuaikan dengan kebutuhan tiap-
tiap masalah
 Pertolongan yang berusaha menolong tiap anak
Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antar konselor dengan
konseli(face to face relationship) yang bermasalah,dimana pembimbing membantu
konseling dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku.Sasaran utama
dari konseling adalah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan defenisi
konseling yang dikemukakan oleh Carl R. Roger :” counseling is a series of direct
contacs with the individual which aims to offer him assistance in changing his
attitudes and behavior”.
Tujuan dari konseling secara umum bertujuan untuk agar siswa mendapat pelayanan
konseling secara optimal sesuai dengan bakat,kemampuaan dan nilai nilai yang
dimiliki.Secara khusus pelayanan konseling disekolah betujuan agar siswa dapat:
 Memahami lingkungannya dengan baik meliputi lingkungan
pendidikan,pekerjaan dan sosial masyarakat
 Membuat pilihan dengan keputusan yang biijaksana
 Menghadapi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
 Memahami diri sendiri
Dikaitkan dengan pelayanan konseling disekolah,dapat dikemukakan beberapa fungsi
konseling yaitu:1.)Fungsi pemahaman,2.)Fungsi pencegahan,3.)Fungsi
penyaluran,4.)Fungsi penyesuaian,5.)Fungsi perbaikan fungsi,6.)Pengembangan dan
7.)Fungsi pengembangan.Konseling bukan hanya memiliki tujuan fungsi dan
manfaat,tetapi juga memilki beberapa azas-azas yaitu:
 Azas kerahasian
 Azas kesukarelaan
 Azas kekinian,dan
 Azas kemandiri

BUKU 2

BAB I : KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Profesi
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau
pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.
Istilah profesi, menurut Everest Hughes (dalam Piet A Sahartian, 1994) merupakan
simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri.
B.Profesi Guru
Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam upaya pendidikan, Ronan Brandt
dalam tajuk rencana Education Leadership maret lalu mencatat :”hampir semua
usaha reformasi dibidang pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan
penerapan metode mengajar baru pada akhirnya tergantung kepada guru (Dedi
Supriadi, 75:1997).
C.Ciri ciri guru profesional
Menurut jurnal (dalam Dedi Supriadi, 1998) untuk menjadi profesional, seorang guru
dituntut untuk memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada murid
dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan
siswanya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswanya. Ketiga, guru bertanggung
jawab memantau hasil belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara
pengamatan dalam prilaku murid sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mempu
bersifir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya.
Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan profesinya.

BAB II : GURU SEBAGAI PROFESI

1. Hakekat dan martabat guru


Guru yang ideal dan profesional merupakan dambaan setiap insan pendidikan, sebab
dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan menjadi lebih berkualitas.
Apabila penghargaan terhadap guru tersebut tidak memadai, Maka harapan atau
idealisme di atas, bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hal ini berkaitan erat
dengan penghargaan masyarakat atau negara terhadap profesi guru. Negara-negara
maju memberikan penghargaan yang lebih kepada guru dibanding dengan Indonesia
2. Kompetensi guru
Inti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan peserta didik
(murid) dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik dan
tujuan pendidikan adalah komponen-komponen pendidikan yang esensial (utama).
Ketiga komponen pendidikan ini membentuk suatu segitiga, yaitu jika hilang salah
satu komponennya, maka akan hilang hakekat dari pendidikan itu.
Sebagai pendidik, tugas guru pada dasarnya adalah mendidik, yaitu membantu anak
didik mengembangkan pribadinya, memperluas pengetahuannya, dan melatih
keterampilannya dalam berbagai bidang.
3. Organisasi Profesional Guru
a. Fungsi Organisasi Profesional Keguruan
Sebagai telah disebutkan bahwa salah satu kriteria jabatan profesional adalah jabatan
profesi harus mempunyai wadah untuk mnyatukan gerak langkah untuk
mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di
negara kita, wadah ini telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia, lebih
dikenal dengan singkatan PGRI. Didirikan di Surakarta tanggal 25 November 1945.
Salah satu tujuan dari PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan
kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni,1986)
Selain itu basuni juga menguraikan misi utama PGRI yaitu:
1. Misi politis,/ideologis
2. Misi persatuan/organisatoris
3. Misi profesi
4. Misi kesejahteraan
b. Jenis-jenis organisasi keguruan
Disamping PGRI sebagai satu-satunya organisasi guru-guru sekolah yang diakui
pemerintah saat ini, ada organisasi sekolah yang disebut Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP), yang didirikan atas anjuran pejabat-pejabat pada Departemen
Pendidikan Nasional. Selain dari pada organisasi tersebut juga ada organisasi resmi di
bidang pendidikan, yakni Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang saat ini
mempunyai devisi-devisi, antara lain Asosiasi Bimbingan dankonseling Indonesia
(ABKIN), Himpunan Administrasi Pendidikan Indonesia (HISAPIN), Himpunan
Sarjana Bahasa Indonesia (HSPBI) dan lain-lain.
4. Kode Etik Guru
A. Pengertian Kode Etik
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya
dimasyarakat.
Kode Etik Guru Indonesia

Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakan


suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta
kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang –
Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya
sebagai Guru dengan mempedomani dasar –dasar sebagai berikut :
1.Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangun yang berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing –masing .
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan .
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan
orang tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan .
6. Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha mengembangkan
dan meningkatkan mutu Profesinya .
7.Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .
8.Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi
Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya.
9.Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah
dalam bidang Pendidikan.

BAB III : PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL

1. Guru Yang Ideal


Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinyasebagai guru.Banyak
Rumusan oleh para ahli tentang kompetensi guru, misalnya (dalam Roestiyah, 1989)
memberikan sepuluh rumusan tentang kompetensi guru, yaitu :
1) Menguasai bahan pelajaran
2) Mengelola program belajar mengajar
3) Mengelola kelas
4) Menggunakan media/sumber belajar
5) Menguasai landasan-landasan kependidikan
6) Mengelola interaksi belajar mengajar
7) Menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran
8) Mengenal fungsi dan program layanan bibingan dan knseling sekolah
9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10)Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian pendidikan
guna keperluan pengajaran.
2. Tugas Pokok, Tanggung Jawab dan Wewenang Guru
Keputusan Menpan nomor 84/1993, Guru adalah pegawai negeri yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan pendidikan dengan tugas utama mengajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk taman kanak-kanak atau
membimbing peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah.

BAB IV : WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam
keseluruhan proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan
kepada individu atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi,
nasehat, gagasan ,alatdan asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang
berlaku. Sedangkan konseling sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada
individu siswa
B. Latar Belakang Perlunya bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan
1. Latar belakang social budaya
2. Latar belakang pendidikan
3. Latar belakang psikologi

C. Tujuan Bimbingan Dan Konseling


Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu
dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif
dimasyarakat, hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita dengan
kemampuan yang ada.

BAB V : PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN


KONSELING DI SEKOLAH

1. Program bimbingan dan konseling


A. Makna dan tujuan
Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rangakaian kegiatan yang
terencana,terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu (Winkel,
1991). Prayitno, (2000) memberikan makna bahwa program bimbingan dan
konseling (BK) adalah satuan nrencana kegiatan BK yang akan dilaksanakan pada
periode waktu tertentu.

B.Bidang dan Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Bidang-bidang bimbingan

a) Bimbingan pribadi,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan


untuk membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yanga
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Yang Maha Esa, mantap dan
mandiri serta sehat jasmani dan rohani
b) Bidang bimbingan sosial,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang
diarahkan untuk membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab
kemasyarakatan dan kenegaraan
c) Bidang bimbingan belajar,yaitu pelayanan bimbingan yanga diarahkan un tuk
membantu siswa untuk mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar
yanga baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta
menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi,
atau mempersiapkan siswa untuk terjun langsung ke lapangan pekerjaan
tertentu (khusus untuk SMK)

2.3 KELEBIHAN, KELEMAHAN DAN KRITIK

KELEBIHAN

1. Pada buku karangan pertama yaitu karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd cara penyajian
isi permasalahan terlihat efektif dan efisien terbukti dengan pola-pola pengembangan
pembahasanberdaya guna dan bertepat guna yang mempermudah pembaca dalam
memahami dan mengerti isi buku.
2. Pada buku Pertama karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd terdapat tugas-tugas atau
latihan pada setiap akhir bab sangat baik bagi pembaca terutama mahasiswa dalam
menguji tingkat kompetensi yang diperoleh, sedangkan pada buku pembanding
kedua
3. Penggunaan analogi yang baik untuk memahami maksud penulis untuk sebagian
ulasan materi yang memerlukan pendekatan menggunakan penjelasan analogi
seperti pada halaman 112 dan 114.
4. Pembahasan materi lebih terperinci dan sesuai dengan perkembangan lingkup
masyarakat, teknologi, dan kebutuhan pada saat itu.
5. Buku 1 dengan buku materinya hamper serupa, hanya saja buku 1 lebih terperinci
dan jelas.
6. Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi menyimpulkan poin-poin
penting yang dibahas dalam setiap bab-nya. Hal ini sangat baik untuk membantu
pembaca mereview kembali hal-hal pokok yang mesti diingat dan dipahami dengan
baik
7. Sumber-sumber buku acuan dalam daftar pustaka yang ada disetiap bab
mempermudah pembaca mencari sumber asli jika digunakan sebagai acuan untuk
memperdalam pemahamannya
8. Penulisan didesain dengan temperamen yang sesuai dengan konteks zaman
9. Kertas buku yang dipakai cukup baik untuk ukuran mata normal. Hal ini terbukti
dengan mudahnya pembaca memahami isi dan tidak merasa perih matanya jika
terlalu lama membcanya.
10. Adanya kutipan dari luar negeri yang dituliskan langsung dalam bahasa aslinya
sehingga pembaca akan lebih memahami arti dan makna yang terkandung didalamya.
Hal ini dapat mengurangi perbedaan konsepsi pembaca dengan penulis.

KELEMAHAN

1. Kekuranagn sesuaian inti paragraph pada beberapa sub materi. Bahkan ada bagian
yang tidak tertuliskan atau dibahas tuntas.
2. Jenis tulisannya berbeda-beda, ada yang memakai Times New Roman, ada yang
memakai Arial dan kadang memakai Calibri.
3. Kesalahan letak penulisan catatan kaki pada halaman yang berbeda dengan kode
pada bacaan materi.
4. Kekurangan dalam penulisan pada hal 121 yakni penulis ingin menunjuk suatu
halaman untuk memperjelas konsep yang dijelaskan
5. Penggunaan dua kata sekaligus yang memiliki pengertian sama. Jadi, jika salah satu
dihilangkan maka tidak akan mengurangi makna kalimat. Hal ini terlihat pada
halaman 123 “dengan melalui”.
6. Terdapat penulisan yang salah pada : halaman 131 yakni “diarti kam”, halaman 171
“rokhani”, halaman 185 “dikawatirkan”, halaman 186 “m?syarakat”, halaman 204
“akreologi”, halaman 226 “kaedah”. Dan lainnya.
7. Terdapat kalimat yang ambigu pada halaman 152 “mata-mata pelajaran”.
KRITIK
1. Dalam mengangkat suatu permasalahan memang dibutuhkan suatu data yang
banyak, akan tetapi jangan terlalu dipaksakan sehingga sebagian datanya ada yang
tidak bisa dipecaya dengan pasti. Data yng tidak atau sebagian masih terdapat
kesangsian jangan digunakan.
2. Penyusunan urutan yang disajikan dalam isi pembahasan memang sistematis,
namun juga tidak ada salahnya jika ditunjukkan setiap pembahasan isi mengikat
suatu simpulan khusus pembahasan tersebut.

BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai bahan studi maupun karya
ilmiah. Hal ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak data
atau informasi ilmiah yang penyampaiannya mengikuti pekembangan teknologi dan
sifat masyarakat global.
Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup kemungkinan hanya
dipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau pakar ilmu, tetapi juga layak
bagi guru dan khalayak umum sebagai bentuk atau cara adaptif mempersiapkan diri
untuk menyikapi perubahan dalam dunia pendidikan yang cenderung dinamis
berubah terjadi disekitar kita.
II. Saran
Hendaknya penyajian buku ini mempertahankan keunikannya tersebdiri yang telah
terbangun dari hal-hal yang berkaitan langsung dengan pribadi internal dan eksternal
di dunia profesi kependidikan.Dari kesekian banyak kelebihan diatas, telah juga
diuraikan kelemahan dari buku ini, harapan kedepan buku ini terus diperbaiki sesuai
dengan anggapan atau kebutuhan pembaca pada khususnya.Buku ini sangat banyak
manfaatnya terutama bagi kelangsungan kehidupan kita msing-msaing calon
pendidik, maka diharapkan kedepan buku ini tetp terupdate denga revisi-revisi yang
lebih membangun dan mendetail lagi sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu
pengetahuan serta teknologi.

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Sigalingging, David., (2010)., Profesi Kependidikan., Padang : UNPAD
Wau, Yasaratodo., (2017)., Profesi Kependidikan., Medan : Unimed Press.

Anda mungkin juga menyukai