PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami
tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam
sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan
makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998).
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan
senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang
terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki berbagai macam penampilan
tertgantung pada spesiesnya (Pelczar, 1986).
Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota
multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi
adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara
memperoleh makanan, organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi.
Jamur sering dianggap sebagai organisme yang tergolong dalam tumbuhan, tetapi
adapula yang menganggap jamur sebagai golongan organisme yang terpisah dari
tumbuhan. Dengan demikian terdapat pula perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi
perbedaan tadi terletak pada taksa yang lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas
kebawah tidak terdapat perbedaan.
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari
penyusunan Makalah ini adalah :
1) Untuk mengetahui pengertian dari fungi.
5) Peran jamur.
BAB II
ISI
Ciri Jamur
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau
Kingdom fungi. Ciri-ciri umum jamur antara lain:
1. Tidak memiliki klorofil namun terdapat pigmen
2. Berkembang biak dengan membentuk spora bisa spora sexual / aseksual , membelah diri
bagi yang bersel satu (unicelluler : Sacharomyces), fragmentasi
3. Tubuh berupa benang-benang halus yang disebut hifa terdiri atas sel-sel sejenis
4. Sel-sel tersebut satu dan lainnya dipisahkan oleh dinding sel atau sekat yang dinamakan
Septum (jamak: septa)namun ada juga yang tanpa sekat (pada O dam Z)
5. Tubuh belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun (BERTHALLUS)
6. Jamur yang bersel satu dan yang bersel banyak bertipe eukariotik
7. Cara mendapatkan makanan dengan saprofit (menggunakan organik sisa mahkluk hidup)
ada juga bersifat parasit (menggunakan organik mahkluk hidup yang hidup (menempel
pada inang) dan simbiosis pada Lichenes
8. Heterotrop tidak bisa membuat makanan sendiri Dinding sel jamur berbeda dengan
dinding sel tumbuhan.
9. Dinding sel jamur bukan terdiri atas selulosa, melainkan tersusun oleh zat Kitin.
10. Hifa bersepta ada yang berinti satu (uni nukleat), berinti dua (binukleat atau dikariotik,
atau berinti banyak atau senositik (coenocytic).
11. Pencernaannya secara ekstracellulair sehingga substrat diurai diluar tubuh dengan
mengeluarkan enzim sehingga diserap ke tubuh sudah dalam bentuk sederhana ( sari
makanan)
D. KLASIFIKASI FUNGI
Berdasarkan hifa serta cara berkembangbiak, jamur dikelompokkan menjadi: Lima
Subdivisio yaitu (O-Z-A-B-D) kini menurut Whitaker Oomycotina di golongkan Kingsom
Protista
Subdivisi Oomycota ------- Protista Jamur , bukan Fungi ( Whitaker , 1969)
Subdivisi Zygomycota
Subdivisi Ascomycota
Subdivisi Basidiomycota
Subdivisi Deuteromycota
Contoh
Phytoptora menyerang tanaman kentang , tembakau , kelapa, tembakau , kelapa
Pythium membuat rebah semai pada tanaman dengan menyerang akar dan
Saprolegnia menyerang kulit ikan
2. ZYGOMICOTA/ ZYGOMYCOTINA
Ciri-ciri subdivisi Zygomycota yaitu:
Hifa tidak bersekat
Hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah membusuk
Ciri khas dari kelas ini ialah terbentuknya spora istirahat yang disebut zigospora yang
terdapat dalam zigosporangium dan dihasilkan dari persatuan dua gametangia
(kopulasi gametangium/gametangiogami).
Miselium terdiri dari hife yang senositik
Spora terdapat di sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.
Berkembangbiak
secara seksual melalui pembentukan zigospora sebagai hasil peleburan hifa (+)
dan hifa (-) merupakan spora istirahat memiliki dinding tebal
secara asexual menggunakan spora dalam spongarium /konidum :
Konidiospora
3. ASCOMICOTINA
Ciri-ciri subdivisi Ascomycota antara lain:
Hifa bersekat
Jamur yang ber-askus (kantung yang berbentuk gada, silinder atau bulat) dimana
askus ini untuk pembentukan spora secara miosis , dengan produk sporanya disebut :
askospora
Askus-askus dapat terbentuk dalam suatu badan buah yang disebut askokarp.
Ada 4 macam tipe askokarp: 1. Apotesium 2. Peritesium 3. Kleistotesium 4.
Askostroma.
Dinding sel mengandung glukan dan selulose, tidak mengandung khitin.
bentuk ada yang uniseluler dan multiseluler
hidup ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit.
Reproduksi
secara seksual secara oogami dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam
suatu kantung (askus) membentuk askospora berjumlah 8
Reproduksi vegetatif dilakukan dengan fragmentasi, pembelahan sel,
pembentukan tunas. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan
konidium membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara
berantai pada ujung suatu hifa
Contoh
Aspergillus
Penicillium
Saccharomyces
Neurospora
Higrophorus
Morcella Deliciosa
4. Basidiomycota
Ciri-ciri subdivisi Basidiomycota antara lain:
Hifa bersekat
Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk basidiospora, yaitu spora yang
dihasilkan pada basidium yang terdapat dibagian bawah bilah dari tudung , umumnya
berjumlah 2 - 4 buah, berinti tunggal, secara aseksual dengan membentuk
konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa
berukuran besar (Makroskopis), walapun ada juga yang berukuran kecil
(Mikroskopis).
Seluruh Basidium berkumpul membentuk suatu badan yang disebut Basidiokarp
SIKLUS HIDUP Basidiomycota
Cont
oh
Pucinia graminae
Volvariella Volvacea(jamur merang)
Ustilago maydis Auricularia polytricha (jamur kuping),
Pleurotus ostreatus - wild,
Amanita palloides
Ganoderma sp
Polyporus acularius
Phellinus sp
Gloeophyllum striatum
5. DEUTEROMICOTINA
Ciri-cirin Subdivisi Deutereomycota antara lain:
Hifa bersekat
Jamur ini biasa disebut jamur tidak sempurna atau Jamur Imperfectii karena
reproduksinya hanya secara asexual
Berkembangbiak secara aseksual dengan fragmentasi atau dengan Konidium
dengan membentuk konidiospora
Perkembangbiakan seksual belum diketahui
Contoh
Epidermophyton menyebabkan penyakit pada sela jari kaki
Mycosporium penyebab penyakit kurap.
Fusarium Mycosporium, Verticellium, dan Cercos parasit pada tumbuhan.
Peranan jamur atau fungi dalam kehidupan sangat luas. Jamur berperan dalam
keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer. Sebagai dekomposer, jamur
menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh
organisme lain. Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena
yang menjadi kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara
produksi biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan-perombakan atau daur
ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, fungi
memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.
Jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar tumbuhan
tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikro riza merupakan struktur yang
berperan penting dalam suplai unsur hara. Kalian bisa membaca kembali bagian awal dari
bab ini yang membicarakan cara jamur memperoleh makanan. Berdasarkan posisi jamur
terhadap akar tumbuhan, dikenal adanya endomikoriza (bila hifa menembus korteks akar)
dan ektomikoriza (bila hifa hanya menem bus epidermis akar). Kelompok jamur yang
sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan umumnya termasuk anggota Divisi
Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina.
Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan.
Sebagai contoh, pada Divisi Zygomycotina, sedikitnya ada 2 jenis Rhizopus yang
digunakan secara komersial dalam industri pil kontrasepsi dan anestesi, yaitu R. arrhizus
dan R. nigricans. Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk
mengempukkan daging. Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning
yang digunakan untuk memberi warna pada margarin.
Beberapa jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
Rhizopus stolonifera : untuk membuat tempe
Rhizophus nigricans: menghasilkan asam fumarat
Saccharomyces cerevisiae : untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir
Aspergillus oryzae : mengempukkan adonan roti
Aspergillus wentii : untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan
asam formiat
Aspergillus niger : untuk menghilangkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari
buah
Penicillium notatum dan P. chrysogenum : menghasilkan penicillin (antibiotik)
Ganoderma lucidum : bahan obat
Penicillium roquefortii dan P. camemberti : meningkatkan kualitas (aroma) keju
Trichoderma sp. : menghasilkan enzim selulose
Neurospora crassa (jamur oncom) : untuk membuat oncom