1. Metode-metode di bawah ini paling 1. Pada uji keteratogenikan,
sering digunakan untuk menghitung pemeriksaan dan pengamatan harga LD50, kecuali: meliputi semua hal di bawah ini, a. metode OECD kecuali: b. metode Miller-Tainter a. jumlah janin c. metode Thompson-Weil b. histopatologi d. metode grafik probit-logaritma c. kelainan rangka e. metode Mann-Whitney d. kelainan darah e. jumlah korpora lutea 2. Yang termasuk dalam uji ketoksikan tak khas adalah uji-uji di bawah ini, 2. Perbedaan antara uji ketoksikan kecuali: akut dan uji potensiasi adalah: a. uji keteratogenikan a. Kondisi tempat uji b. uji ketoksikan sub-akut b. Frekuensi pemejanan c. uji ketoksikan kronis senyawa uji d. uji ketoksikan sub-kronis c. Jumlah senyawa uji yang e. uji ketoksikan akut dipejankan d. Tata cara uji 3. Di bawah ini yang bukan e. Lama pengamatan uji merupakan penentu kesahihan uji ketoksikannya toksikologi adalah: a. lama pemejanan 3. Uji kemutagenikan dapat dilakukan b. stok sediaan uji secara in vitro maupun in vivo, c. pemilihan hewan uji secara in vivo data yang dapat d. sifat fisika kimia bahan uji diketahui adalah, kecuali: e. jalur pemejanan a. Penetapan inang penengah b. Indeks Mutagenik 4. Untuk uji toksisitas sub-kronis c. Indeks terapi lamanya waktu pemberian d. Uji sitogenetik bervariasi berdasarkan pada : e. Penetapan Letal dominan a. lamanya obat digunakan pada manusia 4. Hasil Uji ketoksikan khas maupun b. umur manusia tak khas nantinya berguna untuk c. kerentanan hewan uji pada memperkirakan : toksikan a. risiko pemejanannya pada d. obat menimbulkan keracunan manusia pada manusia b. dosis kematian pada manusia e. umur hewan uji c. khasiat pada manusia d. kemanjuran suatu obat pada 5. Dalam konsep penelitian toksikologi, manusia kondisi, mekanisme, wujud, dan e. dosis terapi pada manusia sifat efek toksik zat kimia disebut sebagai : 5. Uji ketoksikan yang digunakan a. data untuk mengevaluasi obat yang b. subyek uji dapat menyebabkan cacat bawaan c. hasil pada janin adalah uji : d. proses uji a. uji embriotoksisitas e. obyek uji b. uji keteratogenikan c. uji fertilitas d. uji reproduksi e. uji pasca natal