1 SM PDF
1 SM PDF
VOLUME 18, NO. 2, 2010: 37 – 50 ISSN: 0854‐7108
PENGARUH NIKOTIN TERHADAP AKTIVITAS DAN
FUNGSI OTAK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN
GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA
PECANDU ROKOK
Andrian Liem1
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada
Abstrak
Makalah ini merangkum berbagai laporan penelitian empiris dari jurnal internasional
terbaru (2010) bertema pengaruh ketergantungan nikotin dalam rokok terhadap aktivitas dan
fungsi otak yang dilihat dengan fMRI. Dapat disimpulkan bahwa (1) perilaku kecanduan
merokok berkorelasi dengan area precuneus kiri, angular gyrus kanan, superior parietal/motor
cortex kiri, dan occipital gyrus tengah. (2) Otak perokok memiliki aktifitas yang berbeda
dengan non‐perokok di area ventral (rostral anterior cingulate cortex, insula, opercular, dan
occipital gyrus), dorsal (dorsal medial/lateral prefrontal cortex dan dorsal anterior cingulate
cortex), serta jaringan mesolimbic (anterior cingulate, hippocampus, dan medial orbital). (3)
Gangguan pada otak juga terkait dengan gangguan psikologis seperti cemas, depresi/sedih,
marah, gelisah, sulit berkonsentrasi, perilaku kompulsif. (4) Peningkatan gray matter di insula
menimbulkan emosi tertentu dan sensasi pada tubuh, serta mendorong penurunan kemam‐
puan memverbalisasi emosi. Sedangkan penurunan white matter (fractional anisotropy [FA])
di prefrontal cortex kiri berkorelasi dengan patologis otak. (5) Pengaruh lain nikotin adalah
meningkatkan konsentrasi intrasypnaptic dopamine (DA) di ventral striatum/nucleus accum‐
bens (VST/NAc) dan serotonim sebagai neurotrasnmiter penahan kantuk sehingga menimbul‐
kan gangguan tidur. (6) Pecandu rokok memiliki resiko penurunan prospective memory yang
diduga berada di area prefrontal cortex, hippocampus, dan thalamus. Selain pada otak dan
aspek psikologis, kecanduan rokok juga berdampak pada fisiologis, yaitu mendorong vasocon‐
striction dan atherosclerosis yang menyebabkan subclinical myocardial ischemia, serta karbon
monoksida yang memperbesar resiko terjadinya hypoxemia dan myocardial hypoxia. Untuk
mengatasi kecanduan tersebut, usaha psikofarmasi dapat dilakukan melalui psikoterapi Practi‐
cal Group Counseling (PGC) dan pemberian Bupropion HCl Sustained Release (SR). Perilaku
mengunyah permen karet, khususnya rasa vanila atau apel cardamon, terbukti efektif untuk
menekan kecemasan dan ketegangan pada perokok yang mencoba berhenti merokok.
Kata Kunci: nikotin, otak, pecandu rokok
Hasil1 survei di negara maju pada ta‐ sekitar 50% laki‐laki dan 9% perempuan
hun 2005 menunjukkan sekitar 35% laki‐ yang merokok [18]. Fakta lain adalah usia
laki dan 22% perempuan adalah perokok. konsumen rokok dari tahun ke tahun juga
Sementara di negara berkembang terdapat mengalami penurunan. Saat ini cukup
banyak dijumpai kasus murid‐murid SD
Korespondensi dapat dilakukan dengan menghu‐
1)
kelas 5 atau 6 yang telah mencoba rokok
bungi: andrianliem@yahoo.com
BULETIN PSIKOLOGI 37
LIEM
38 BULETIN PSIKOLOGI
PENGARUH NIKOTIN TERHADAP AKTIVITAS DAN FUNGSI OTAK
dalam rokok terhadap aktivitas dan fungsi otak kiri dan kanan. Lalu jika dilihat dari
otak yang dilihat dengan fMRI. samping, maka otak manusia dapat dibagi
ke dalam empat bagian besar (lobus), yaitu
temporal, frontal, parietal, dan occipital. Per‐
Kajian Pustaka
mukaan otak paling luar (dekat dengan
tengkorak) disebut dengan korteks.
fMRI (functional Magnetic Resonance
Imaging)
Dua metode utama dalam mempelajari
functional neuroimaging adalah PET dan
fMRI. Keduanya menggunakan metode
penggambaran otak yang tidak merusak
untuk melokalisasi aktivitas syaraf pada
otak manusia terkait dengan fungsi mental
yang khusus. Berbeda dengan PET, fMRI
berpedoman bahwa oxy dan deoxyhaemo‐
globin memiliki tingkat sensitifitas yang
berbeda terhadap magnetik. Peningkatan
aliran darah pada area otak yang aktif lebih
besar daripada kebutuhan peningkatan ok‐
sigen, sehingga darah yang keluar dari otak
lebih banyak teroksigenasi ketika aktivitas
syaraf di area tersebut tinggi [27]. MRI
Gambar 1. Struktur Otak [1]
menghasilkan gambar organ bagian dalam
dengan menggunakan medan magnet yang
kuat pada lapisan yang mengandung mole‐ Salah satu perbedaan fungsi antara
kul hidrogen, serta gambar yang berdasar‐ kedua belahan otak kiri dan kanan adalah
kan struktur kandungan air. Teknologi penguasaan bahasa pada belahan kiri dan
pada MRI memungkinkan pengukuran pengenalan/rekognisi wajah pada belahan
yang berulang, aman, dan mendalam pada kanan [12]. Pada Gambar 2. dapat dilihat
permukaan struktur anatomis, serta dapat area otak yang berkaitan dengan fungsi ba‐
memperkirakan intensitas gray dan white hasa. Area tersebut mulai teraktivasi pada
matter [7]. Dalam penelitian tentang penga‐ bayi usia dua‐tiga bulan ketika mereka
ruh nikotin terhadap aktivitas dan fungsi dikenalkan dengan beberapa kata. Gambar
otak, metode fMRI telah banyak digunakan 3 menunjukkan korteks parietal yang dapat
karena dapat memberikan hasil scan yang dibagi menjadi area superior (tinggi) dan
lebih cepat dan komprehensif [6, 17, 21, 28, inferior (rendah) yang terkait dengan ma‐
29]. nipulasi ruang, serta pemahaman angka
dan aritmatika. Fungsi membaca dapat
Struktur dan Fungsi Bagian‐bagian Otak dilihat pada Gambar 3 dimana area Broca
terkait dengan kemampuan berbicara; area
Otak manusia adalah sebuah benda Wernicke terkait dengan decoding bahasa;
yang memiliki struktur sangat kompleks angular gyrus memiliki banyak fungsi se‐
dengan fungsinya masing‐masing. Secara perti asosiasi kata; lobus temporal kiri ter‐
umum otak manusia dapat dibagi menjadi kait dengan visualisasi kata, pengejaan,
dua belahan (hemisphere), yaitu belahan suara, dan makna kata [1].
BULETIN PSIKOLOGI 39
LIEM
Corpus
Callosum
Amygdala
Hippocampus
Gambar 2. Angular gyrus kiri (area bahasa)
[1]
Gambar 6. Area Otak untuk Memproses
Emosi [1]
Setiap struktur atau bagian memiliki
fungsi tertentu, pada Tabel 1 disajikan
rangkuman fungsi dari setiap area otak [7].
Selain area‐area tersebut juga terdapat
gray matter (GM) dan white matter (WM).
GM merupakan lapisan otak paling atas
yang umumnya menghubungkan cerebral
cortex dan neocortex. Jaringan GM terdiri
Gambar 3. Korteks Parietal [1] dari enam lapisan sel syaraf yang bertugas
penting dalam proses informasi seperti
sensorik, pergerakan otot yang voluntary,
proses berpikir, dan penalaran [7]. Kepa‐
datan GM di insula (sebuah area yang
tersembunyi antara lobus frontal, parietal,
dan temporal sehingga juga sering disebut
opercula of the insula) berkorelasi dengan
kemampuan mengenali perasaan yang
dialami perokok [27, 28].
GM terus berkembang sejak awal dan
Gambar 4. Bagian Otak untuk Fungsi Ba‐ tengah remaja, kemudian perlahan menu‐
hasa dan Membaca [1] run sekitar 5% per satu dekade. Volume
GM di struktur otak bagian depan menun‐
jukkan penurunan yang lebih lambat dari‐
pada di struktur otak bagian belakang.
Sementara WM berlokasi di bawah struktur
cerebral dan/atau neocortex. WM merupakan
indikator penting mengenai kematangan
syaraf karena di dalamnya dapat dilihat
efisiensi dan kecepatan transmisi informasi
pada otak. Corpus callosum (CC) adalah
struktur WM yang terbesar pada otak
manusia, menghubungkan antara cerebral
Gambar 5. Area Otak untuk Fungsi Kontrol hemispheres dan berperan penting dalam
dan Koordinasi Gerakan [1] beberapa aspek bahasa [7].
40 BULETIN PSIKOLOGI
PENGARUH NIKOTIN TERHADAP AKTIVITAS DAN FUNGSI OTAK
Tabel 1
Area dan Fungsi Otak [7]
Region Function
Cerebellum Interval timing, fine tuning of voluntary motor movement,
attentional and memory processing, vestibular
system association
Basal ganglia Balance, fine tuning of motor movement, inhibitory
motor control, emotion integration, movement execution
Caudate nucleus Control of voluntary movement, higher order motor
Putamen control (cognition and memory), learning new motor
Globus pallidus movements, performing complex automotive
Substantia nigra movement, motivational drive
Subthalamic nuclei Primarily motor function
Relaying of information between BG and cortex
Main DA synthesis
Temporal lobe Memory and affect
Amygdala Response to affective and emotionally charged stimuli,
associative learning, formation of new memories,
modulation of memory storage
Hippocampus Memory, navigation
Superior temporal gyrus Complex auditory and language
Thalamus Filtering, gating, processing, relaying information be
tween subcortical and cortical areas, motivation
Hypothalamus Appetite, sexual response, visceral control, pleasure,
aggression
Anterior cingulate Emotional and attentional processing, adaptation to
novel situations, shifting attention, movement planning
Prefrontal cortex Attentional processing, executive function, impulse
control, modulation of emotion
Dorsolateral BG and posterior fossa connections, behavior selection
and short‐term memory, generating new movement,
task rehearsal, performance monitoring of novel
movements, controlled timing of self‐paced moving
tasks
orbitofrontal Social gaffes, visual face discrimination, con nections
with temporal and limbic structures
Medial Closely connected to a part of anterior cingulate
Parietal cortex Motor selection, selection of auditory and visual cues,
processing spatial surroundings, monitoring motor se
quences and timing
BULETIN PSIKOLOGI 41
LIEM
42 BULETIN PSIKOLOGI
PENGARUH NIKOTIN TERHADAP AKTIVITAS DAN FUNGSI OTAK
fasan. Paru‐paru dengan cepat menyerap semangat dan lebih tenang [28]. Pengaruh
nikotin dan mengedarkannya ke seluruh dari lingkungan sosial seperti keluarga dan
tubuh melalui darah. Nikotin di dalam kelompok sebaya juga mempengaruhi peri‐
darah juga turut terbawa ke otak yang laku kecanduan merokok [18].
memicu pelepasan beberapa zat (misalnya Pengaruh Nikotin pada Otak dengan
dopamin) serta mengaktifkan sistem syaraf metode fMRI
pusat dan simpatik. Dampak nyata dari
Penelitian neurologi atau biopsikologi
alur tersebut adalah meningkatnya kewas‐
dengan metode fMRI adalah suatu hal yang
padaan, detak jantung, dan tekanan darah
masih jarang dilakukan karena keterbatas‐
pada perokok. Nikotin yang diserap
an alat, ahli, dan biaya. Untuk menjembata‐
terakumulasi di dalam darah dan efeknya
ni kesenjangan perkembangan ilmu penge‐
akan perlahan hilang setelah dua setengah
tahuan yang muncul dari keterbatasan
jam [3, 15, 23]. Menyadari dahsyatnya
tersebut, maka rangkuman dari berbagai
pengaruh buruk nikotin bagi kesehatan,
hasil penelitian ilmiah terbaru dari jurnal
maka pemerintah telah mengatur peredar‐
internasional dapat menjadi salah satu
an tembakau sebagai bahan utama pem‐
alternatif pembelajaran. Dalam memilih
buatan rokok dalam UU RI Nomor 36
artikel yang akan dibahas, penulis memper‐
Tahun 2009 pasal 113 yang berbunyi:
timbangkan tahun terbit artikel tersebut
(1) Pengamanan penggunaan bahan yang sebagai faktor utama. Sebagian besar tahun
mengandung zat adiktif diarahkan agar terbit artikel yang digunakan adalah 2010
tidak mengganggu dan membahayakan dan maksimal terbitan tahun 2007. Sebagai
kesehatan perseorangan, keluarga, upaya menjamin kualitas artikel yang
masyarakat, dan lingkungan. digunakan sebagai rujukan, penulis mela‐
(2) Zat adiktif sebagaimana dimaksud pa‐ kukan pencarian artikel bertema pengaruh
da ayat (1) meliputi tembakau, produk nikotin atau rokok pada otak di pangkalan
yang mengandung tembakau, padat, cair‐ data jurnal ilmiah seperti EBSCO, Springer,
an, dan gas yang bersifat adiktif yang JSTOR, ScienceDirect, dan ProQuest.
penggunaannya dapat menimbulkan Kesimpulan yang diperoleh dari berbagai
kerugian bagi dirinya dan/atau masya‐ artikel relevan yang dikumpulkan dan
rakat sekelilingnya (cetak miring dari dirangkum adalah sebagai berikut:
penulis). (1) perilaku kecanduan merokok berkore‐
Walau demikian pada nyatanya pere‐ lasi dengan area precuneus kiri, angular
daran rokok masih sangat luas dan se‐ gyrus kanan, superior parietal/motor cor‐
makin banyak orang yang menjadi kon‐ tex kiri, dan occipital gyrus tengah [6,
sumen rokok. Mengapa orang sulit berhenti 21].
merokok? Nicotine regulation model menje‐ (2) Otak perokok memiliki aktifitas yang
laskan bahwa pecandu rokok memperta‐ berbeda dengan non‐perokok di area
hankan tingkat nikotin yang ada di dalam ventral (rostral anterior cingulate cortex,
darahnya dan menghindari efek gejala insula, opercular, dan occipital gyrus), dor‐
putus zat [23]. Interaksi dua arah antara sal (dorsal medial/lateral prefrontal cortex
pengaruh nikotin pada otak yang kemu‐ dan dorsal anterior cingulate cortex), serta
dian menimbulkan efek psikologis seperti jaringan mesolimbic (anterior cingulate,
penurunan kemampuan mengenali emosi hippocampus, dan medial orbital) [21, 29].
dan cenderung depresi membuat para
(3) Gangguan pada otak juga terkait de‐
pecandu rokok terus merokok agar tetap
BULETIN PSIKOLOGI 43
LIEM
ngan gangguan psikologis seperti ce‐ superior parietal/motor cortex kiri, dan occipi‐
mas, depresi/sedih, marah, gelisah, sulit tal gyrus tengah. Precuneus adalah area
berkonsentrasi, perilaku kompulsif [10, permukaan medial pada cerebal cortex dan
12]. turut berperan dalam aktivasi ingatan epi‐
(4) Peningkatan gray matter di insula me‐ sodik serta pergeseran perhatian. Pada
nimbulkan emosi tertentu dan sensasi Gambar 2 dan 4 dapat dilihat bahwa
pada tubuh, serta mendorong penu‐ angular gyrus merupakan area otak yang
runan kemampuan memverbalisasi memiliki fungsi untuk bahasa dan berbi‐
emosi. Sedangkan penurunan white cara. Korteks parietal memiliki fungsi
matter (fractional anisotropy [FA]) di modalitas sensoris‐taktil [1], seleksi terha‐
prefrontal cortex kiri berkorelasi dengan dap isyarat audio dan visual, serta proses
patologis otak [28]. spasial [7].
(5) Pengaruh lain nikotin adalah mening‐ Pengaruh nikotin pada otak juga
katkan konsentrasi intrasypnaptic dopa‐ ditemukan pada area ventral atau bagian
mine (DA) di ventral striatum/nucleus ac‐ bawah (Gambar 8), khususnya occipital
cumbens (VST/NAc) dan serotonim se‐ gyrus. Selain itu, aktivitas yang berbeda di
bagai neurotrasnmiter penahan kantuk ventral juga ditemui pada rostral anterior
sehingga menimbulkan gangguan tidur cingulate cortex (rACC), insula, opercular, dan
[22]. occipital [21, 29]. Aktivitas yang berbeda
pada insula juga sejalan dengan pening‐
(6) Pecandu rokok memiliki resiko penu‐
katan gray matter yang menimbulkan emosi
runan prospective memory yang diduga
tertentu dan sensasi pada tubuh, serta
berada di area prefrontal cortex, hippo‐
mendorong kemampuan memverbalisasi
campus, dan thalamus [11].
emosi. Sementara aktivitas pada opercular
yang distimulasi oleh nikotin dapat me‐
Pembahasan ningkatkan resiko kesulitan menggerakan
otot wajah dan mulut, aphasia, dan epilepsi.
Berdasarkan pemaparan di atas, perila‐ Gangguan pada area occipital dapat mem‐
ku kecanduan merokok berkorelasi dengan perbesar resiko kebutaan [27].
area precuneus kiri, angular gyrus kanan,
6 R L
3
5 1
1
2
6 6
4
Significant interactions (FEW corrected p<0.05, i.e. uncorrected p<0.005 and minimal volume = 1226 mm3)
between group (smokers vs. controls) and stimulus cue type (smoking vs. neutral). 1: bilateral dorsal medial
prefrontal cortex (dmPFC),
2: right dorsal lateral prefrontal cortex (dlPFC); 3: bilateral dorsal anterior cingulated cortex/cingulate cortex
(dACC/CC),
4: right middle occipital gyrus (MOG), 5: left insula/operculum, and 6: bilateral rostral anterior cingulate
cortex (rACC).
Gambar 8. Aktivitas Otak di Area Ventral dan Dorsal [29]
44 BULETIN PSIKOLOGI
PENGARUH NIKOTIN TERHADAP AKTIVITAS DAN FUNGSI OTAK
Magnetic resonance images (sagital slices) showing the structures of interest in this review: (a) the
hippocampus and the amygdale;
(b) the dorsal anterior cingulate cortex (dACC) and the rostral anterior cingulate cortex (rACC)’ and (c) the
insular cortex
Gambar 9. Hippocampus dan amygdale, dACC dan rACC, dan insular cortex [24].
Lawan dari area ventral adalah dorsal, menunda informasi antara area subcortical
atau bagian atas. Area ini terpengaruh oleh dan cortical, serta dalam hal motivasi [7].
nikotin pada bagian dorsal medial/lateral Perbedaan aktivitas pada otak perokok
prefrontal cortex (dm/dlPFC) dan dorsal di jaringan mesolimbic juga dapat ditemui
anterior cingulate cortex (dACC). Gambar 10 pada medial orbitral yang berkaitan erat
menunjukkan bahwa terdapat penurunan dengan fungsi regulasi sosial, pembedaan
white matter (fractional anisotropy [FA]) di wajah secara visual, serta pada aspek emosi
prefrontal cortex) yang berkorelasi dengan dan perhatian [7]. Para pecandu rokok juga
patologis otak [28]. Selain itu, gangguan mengalami gangguan psikologis berupa
pada dlPFC akan menghambat fungsi basal kecemasan, depresi atau sedih, marah,
ganglia dalam keseimbangan, pengontrolan gelisah, sulit berkonsentrasi, dan kecende‐
gerak tubuh, dan integrasi emosi, juga akan rungan munculnya perilaku kompulsif [10,
mempengaruhi ingatan jangka pendek, 12]. Munculnya rasa takut erat hubungan‐
kemampuan mempelajari gerakan baru, nya dengan aktivasi dACC dan rACC,
dan mengontrol waktu untuk diri sendiri sedangkan gangguan panik sering dikait‐
[7, 21, 29]. Hal ini sejalan dengan hasil kan dengan aktivasi otak di area hippocam‐
penelitian yang menyatakan bahwa pecan‐ pus, thalamus, dan amygdala [24]. Pengaruh
du rokok memiliki resiko penurunan nikotin yang mengganggu aktivitas di area‐
prospective memory [11]. area tersebut akan mendorong terjadinya
Ingatan prospective adalah kemampuan gangguan psikologis pada pecandu rokok.
untuk mengingat tugas atau rencana Hormon dopamin dan serotonim yang
kegiatan yang hendak dilakukan dalam dihasilkan akibat masuknya nikotin dalam
satu hari. Penurunan prospective memory darah dapat membuat pecandu rokok
juga terkait dengan gangguan pada hippo‐ menahan kantuk. Akan tetapi efek sam‐
campus dan thalamus. Hal tersebut dapat pingnya adalah munculnya gangguan tidur
terjadi karena sesuai dengan penjelasan berupa insomnia, tidur tidak nyenyak, atau
pada Tabel 1 bahwa hippocampus memiliki mudah terbangun [22]. Secara umum orang
fungsi dalam bidang memori dan navigasi yang mengalami gangguan tidur akan
sementara thalamus berfungsi dalam me‐ memiliki emosi yang kurang stabil, kurang
nyaring, membatasi, memproses, dan dapat berkonsentrasi, serta daya ingat yang
BULETIN PSIKOLOGI 45
LIEM
A R L
Gambar 10. Pengaruh Nikotin terhadap WM dan GM [28]
46 BULETIN PSIKOLOGI
PENGARUH NIKOTIN TERHADAP AKTIVITAS DAN FUNGSI OTAK
PGC dilakukan dua kali seminggu dengan apel cardamon yang terbukti efektif dalam
durasi minimal 60 menit per sesi selama menekan kecemasan dan ketegangan pada
delapan minggu. Bahan diskusi dalam PGC diri mereka [5].
merupakan edukasi tentang kecanduan Sedangkan usaha pencegahan terha‐
rokok, putus zat, dan pencegahan kekam‐ dap konsumsi rokok akan lebih efektif jika
buhan; mengenali situasi yang dapat dilakukan saat awal masa remaja dan bagi
memicu kekambuhan; mengembangkan mereka yang belum pernah mencoba rokok
kemampuan coping, khususnya terhadap [25]. Beberapa usaha pencegahan yang
kondisi emosi yang negatif, mengurangi dapat dilakukan secara sistem adalah
stres, dan belajar mengabaikan pikiran un‐ membatasi area merokok, menaikkan pajak
tuk mencoba rokok kembali; mengem‐ dan harga rokok, memperbesar peringatan
bangkan gaya hidup yang lebih sehat; serta bahaya merokok dan memasang gambar
dukungan sosial [2]. Dalam menjalankan efek negatif merokok di kemasan rokok,
proses tersebut, para pecandu rokok dapat serta memproduksi iklan anti‐rokok dan
mengunyah permen karet rasa vanila atau menayangkannya di berbagai media [16].
BULETIN PSIKOLOGI 47
LIEM
Kesimpulan
Dorsal (atas) superior parietal/motor cortex (kiri)
‐ dorsal medial/lateral prefrontal cortex (dm/dlPFC) ‐ modalitas sensoris ‐taktil
‐ Penurunan WM patologis otak ‐ seleksi isyarat audio dan visual
‐ menghambat fungsi basal ganglia: ‐ proses spasial
‐ keseimbangan, pengontrolan gerak tubuh,
dan integrasi emosi
‐ ingatan jangka pendek, kemampuan Angular gyrus (kanan)
mempelajari gerakan baru, dan mengontrol ‐ bahasa & bicara
waktu untuk diri sendiri
‐ resiko penurunan prospective memory
‐ dorsal anterior cingulate cortex (dACC) Precuneus (kiri)
‐ ingatan episodik
‐ rasa takut
‐ pergeseran perhatian
Sakit Fisik
‐ kanker, serangan jantung, impotensi, dan Thalamus
gangguan kehamilan dan janin ‐ menyaring, membatasi,
memproses, dan menunda
Gangguan Psikologis Kecanduan informasi antara area subcortical
‐ kecemasan, depresi atau sedih, Nikotin dan cortical
marah, gelisah, sulit ‐ motivasi
berkonsentrasi, kecenderungan ‐ resiko penurunan prospective
munculnya perilaku kompulsif memory
‐ gangguan panik
Dopamin & Serotonin
‐ gangguan tidur
Jaringan mesolimbic
Ventral (bawah)
‐ anterior cingulate
‐ rostral anterior cingulate cortex (rACC)
‐ hippocampus
‐rasa takut
‐ memori dan navigasi
‐ insula peningkatan GM
‐ resiko penurunan prospective
‐ menimbulkan emosi tertentu
memory
‐ sensasi pada tubuh
‐ gangguan panik
‐ penurunan kemampuan memverbalisasi emosi
‐ medial orbital
‐ opercular
‐ regulasi sosial, pembedaan
‐ kesulitan menggerakan otot wajah dan mulut
wajah secara visual
‐ aphasia
‐ emosi dan perhatian
‐ epilepsi
‐ occipital gyrus
‐resiko kebutaan
Prevensi (sistem)
‐ awal masa remaja, belum pernah mencoba
rokok Kuratif‐Rehabilitatif
‐ membatasi area merokok ‐ Bupropion HCl
‐ menaikkan pajak dan harga rokok ‐ PGC
‐ memperbesar peringatan bahaya merokok dan ‐ Permen karet vanilla dan apel
memasang gambar efek negatif merokok di cardamon
kemasan rokok
‐ memproduksi iklan anti‐rokok dan
menayangkannya di berbagai media
48 BULETIN PSIKOLOGI
PENGARUH NIKOTIN TERHADAP AKTIVITAS DAN FUNGSI OTAK
BULETIN PSIKOLOGI 49
LIEM
Musso, F., Bettermann, F., Vucurevie, G., exposure and insufficient sleep. Sleep
Stoeter, P., Konrad, A., & Winterer, G. Medicine, 12, 7‐11.
(2007). Smoking inpacts on prefrontal Sarafino, E.P. (1998). Health Psychology: Bio
attentional network function in young Psychosocial Interactions. New York:
adult brains. Psychopharmacology, 191, John Wiley & Sons.
159‐169.
Shin, L.M., & Liberzon, I. (2010). The Neu‐
Odgen, J. (2007). Health Psychology: A Text‐ rocircuitry of Fear, Stress, and Anxiety
book. New York: Open University. Disorders. Neuropsychopharmacology
Ostacher, M.J., LeBeau, R.T., Perlis, R.H., Review, 35, 169‐191.
Nierenberg, A.A., Lund, H.G., Moshier, Wakefield, M., Flay, B., Nichter, M., &
S.J., Sachs, G.S., & Simon, N.M. (2009). Giovino, G. (2003). Role of the media in
Cigarette smoking is associated with influencing trajectories of youth
suicidality in bipolar disorder. Bipolar smoking. Addiction, 98 (Suppl 1), 79‐103.
Disorders, 11, 766‐771.
Weiss, J.W., Palmer, P.H., Chou, C.,
Otsuka, T., Kawada, T., Seino, Y., Ibuki, C., Mouttapa, M., & Johnson, C.A. (2008).
Katsumata, M., & Kodani, E. (2010). Association between Psychological
Relation of Smoking Status to Serum Factors and Adolescent Smoking in
Levels of N‐Terminal Pro‐Brain Natri‐ Seven Cities in China. International
uretic Peptide in Middle‐Aged Men Journal of Behavioral Medicine, 15, 149‐
without Overt Cardiovascular Disease. 156.
The American Journal of Cardiology, 106,
Winn, P. (ed). (2001). Dictionary of Biological
1456‐1460.
Psychology. New York: Routledge.
Rubinstein, M.L., Luks, T.L., Moscicki, A.,
Zhang, X., Salmeron, B.J., Ross, T.J., Geng,
Dryden, W., Rait, M.A., & Simpson,
X., Yang, Y., & Stein, E.I. (2011). Factors
G.V. (2011). Smoking‐related cue‐in‐
underlying prefrontal and insula struc‐
duced brain activation in adolescent
tural alterations in smokers. NeuroI‐
light smokers. Journal of Adolescent
mage, 54, 42‐48.
Health, 48, 7‐12.
Zhang, X., Salmeron, B.J., Ross, T.J., Gu, H.,
Sabanayagam, C., & Shankar, A. (2011). The
Geng, X., Yang, Y., & Stein, E.A. (2011).
association between active smoking,
Anatomical differences and network
smokeless tobaco, second‐hand smoke
characteristic underlying smoking cue
reactivity. NeuroImage, 54, 131‐141.
50 BULETIN PSIKOLOGI