Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

PSIKOLOGI KLINIS

Oleh :

PETRUS SALOM FOEH JACOB


1707020023

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
Format Laporan Psikologi Klinis
1. Identitas
a. Klien
Nama : (PS)
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl. Lahir : Kupang, 17 September 1999
Alamat : Perumahan BTN Kolhua, Blok B No. 30
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Indonesia
Latar Blkg Budaya : Alor
Urutan dlm Keluarga : Anak ke pertama dari tiga bersaudara
Status Pernikahan : Belum Menikah
b. Ayah
Nama : (JMRS)
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tempat/Tgl. Lahir : Maumere, 17 Maret 1969
Alamat : Perumahan BTN Kolhua, Blok B No. 30
Pendidikan : Sarjana
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Indonesia
Latar Blkg Budaya : Alor
Urutan dlm Keluarga : Anak ke delapan dari sepuluh bersaudara
Status Pernikahan : Menikah
c. Ibu
Nama : (EWAS)
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl. Lahir : Rote, 20 April 1970
Alamat : Perumahan BTN Kolhua, Blok B No. 30
Pendidikan : Magister
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Indonesia
Latar Blkg Budaya : Rote
Urutan dlm Keluarga : Anak ke pertama dari tiga bersaudara
Status Pernikahan : Menikah
d. Saudara
Nama : (JFAS)
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tempat/Tgl. Lahir : Kupang, 21 Mei 2003
Alamat : Perumahan BTN Kolhua, Blok B No. 30
Pendidikan : SMP
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Indonesia
Latar Blkg Budaya : Alor
Urutan dlm Keluarga : Anak ke dua dari tiga bersaudara
Status Pernikahan : Belum Menikah
e. Saudari
Nama : (KEAS)
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl. Lahir : Kupang, 22 April 2010
Alamat : Perumahan BTN Kolhua, Blok B No. 30
Pendidikan : TK
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Indonesia
Latar Blkg Budaya : Alor
Urutan dlm Keluarga : Anak ke tiga dari tiga bersaudara
Status Pernikahan : Belum Menikah

2. Hasil emotional tracking


a. Grafik/Tabel Perkembangan Emosi

Grafik Emotional Tracking

9 9
8 8
7 7 7 7
6 6 6 6 6
5 5 5 5 5
4 4 4

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Senang Sedih Marah

b. Kesimpulan
Berdasarkan hasil grafik diatas, akhir – akhir ini klien memiliki emosi senang lebih sering dari
pada emosi sedih dan marah. Adapun hal – hal yang membuatnya senang adalah disaat hari
ulang tahunnya, menemui teman – teman saat datang ke kampus, mengikuti kegiatan paduan
suara, bhakti sosial serta dibuatkan lagu oleh seseorang. Klien hanya sekali saja merasa marah,
namun dengan intensitas yang tinggi, yang dari hal ini pula dapat dipahami bahwa klien
merupakan orang yang tidak mudah marah namun saat ada yang membuat klien marah maka
klien akan sangat marah dan menangis. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa beberapa kali
klien merasa sedih karena masalah pribadi klien.

3. Hasil anamnesa
Nama klien adalah PNS (inisial), klien merupakan seorang perempuan yang lahir pada tanggal 17
September 1999 di Kupang. Klien tinggal dan menetap di perumahan BTN Kolhua, lebih jelasnya pada
blok B, no. 30 sejak klien lahir hingga sekarang. Klien merupakan seorang yang berasal dari Alor dan
memiliki kepercayaan Protestan. Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Klien memiliki
satu saudara laki – laki dan satu perempuan. Ayah klien bernama JMRS (inisial) yang berasal dari Alor
dan merupakan seorang protestan dan merupakan anak ke delapan dari sepuluh orang bersaudara. Ayah
klien bekerja sebagai wiraswasta dengan pendidikan terakhir sarjana. Ibu klien bernama EWAS (inisial)
yang berasal dari Rote dan merupakan anak pertama dari tiga orang bersaudara. Ibu klien merupakan
seorang protestan dan bekerja sebagai PNS dengan pendidikan terakhir magister.

Klien memiliki satu saudara laki – laki yang bernama JFAS (inisial) yang saat ini menduduki bangku
Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kupang. JFAS (inisial) lahir di Kupang, pada tanggal 21 Mei 2003.
Klien juga memiliki satu saudara perempuan yang bernama KEAS (inisial) yang sekarang berusia 9
tahun. KEAS lahir pada tanggal 22 April 2010 dan sekarang menduduki bangku Sekolah Dasar, kelas 3.

Klien memiliki hubungan yang tidak terlalu dekat dengan kedua orangtuanya, karena klien sendiri
adalah seorang yang lebih suka menyendiri. Namun kedua orangtua klien merupakan orang yang
pengertian, terlebih ayah klien. Klien lebih sering menceritakan kesulitan klien pada ayah klien. Ibu
klien merupakan seorang yang kuat dan tegar. Dari semua anggota keluarga, klien lebih dekat dengan
saudara bungsu klien yang bernama KEAS (inisial). Klien tidak terlalu dekat dengan saudara laki –
lakinya, karena saudara klien sesering membentak dan melawan perkataan klien. Masalah yang dihadapi
klien sangat beragam, begitu pula masalah dalam keluarga klien. Komunikasi yang tidak berjalan
dengan baik dan terbuka membuat klien merasa jauh secara emosional dengan keluarga klien.

Masa kecil klien yang digambarkan dalam anamnesa klien tidak terlalu merinci. Klien memiliki
beberapa teman semasa kecil di lingkungan rumah klien. Klien sering bermain bersama teman klien
semasa kecil. Semasa ke berada di Sekolah Dasar dan SMP klien terkadang menjadi korban dan bahan
ejekan dari teman – teman klien. Ada hal yang paling berkesan semasa sekolah klien, yakni saat SMP
klien berkesempatan untuk mengikuti Study Tour dari pihak sekolah ke Singapura.
Klien bersekolah mulai dari TK, SD dan SMP pada sekolah yang sama, yaitu salah satu yayasan
sekolah swasta di kota Kupang. Lalu ketika naik ke jenjang SMA klien bersekolah di SMAN 3 Kupang
dan kuliah di prodi psikologi pada Universitas Nusa Cendana. Klien memilih jurusan psikologi atas
dasar keinginan klien sendiri. Klien merupakan seorang yang memiliki hobi dalam bidang kesenian,
yakni menggambar, melukis, bernyanyi dan bermain musik.

Dalam hubungan sosial klien, klien merupakan seorang introvert dan hanya memiliki beberapa teman
dekat. Klien lebih suka menyendiri dan melakukan aktivitasnya secara sendiri. Pada masa perkuliahan,
klien merasa hubungan sosial dengan orang lain berkembang, dimana klien bertemu dengan orang –
orang baru, namun hanya bersahabat dengan beberapa orang saja yang memiliki hobi dan karakter yang
sama. Klien tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian atau diperhatikan orang lain. Dalam hubungan
dengan lawan jenis, klien baru sekali menjalani hubungan dengan lawan jenis yang masih bertahan
hingga sekarang. Hubungan itupun dimulai dalam masa perkuliahan klien. Klien memilih teman dan
pasangan yang mampu membuat klien percaya, merasa nyaman dan merasa dimengerti. Saat ini klien
aktif dalam sebuah kelompok paduan suara dan dipercayai menjadi bendahara dalam organisasi
tersebut.

Menurut klien, klien merupakan seorang yang melankolis dan tertutup. Klien sering memendam
perasaannya sendiri dan sulit untuk menceritakannya kepada orang lain bahkan orang terdekatnya.
Klien hanya mampu mengutarakan isi hatinya melalui doa. Klien merasa bahwa dirinya mudah
membawa sesuatu ke dalam perasaan sehingga hal – hal kecil yang dipandang orang sebagai candaan
dapat membuat klien merasa sakit hati. Menurut klirn, klien selalu merendah ketika mendapat pujian.
Klien juga merupakan orang yang dapat dipercaya, banyak teman yang sering menceritakan masalah
mereka pada klien dank lien merasa senang bila mampu meringankan beban orang lain dengan cara
mendengar pengeluhan orang lain. Bagi klien, hal yang diimpikan dan diusahakan klien adalah
berprestasi dan membanggakan orang tua klien.

4. Hasil tes
Tes yang digunakan adalah tes BAI dan tes BDI. Tes BDI merupakan tes untuk membantu
mengungkapkan tingkat depresi seseorang. Sedangkan tes BAI merupakan tes yang bertujuan untuk
membantu mengetahui tingkat kecemasan seseorang yang dilihat berdasarkan gejala fisik.
Pada tes BAI, klien memiliki skor 38 yang dapat dikategorikan menjadi kategori cemas berat. Pada tes
BDI, klien memiliki total skor 20 dengan kategori depresi sedang. Sedangkan klien memiliki skor
simptom afektif 5, simptom motivasional 4, simptom kognitif 5 dan simptom fisik dan vegetatif 7.

Berdasarkan hasil tes BAI dan BDI, klien dapat dikategorikan sebagai orang dengan kategori cemas
berat yang dapat dilihat dari aspek fisik seperti kadang – kadang merasa jantung berdebar, sakit kepala,
sulit berkonsentrasi, gangguan tidur dan aspek fisik lainnya. Klien juga dapat dikategorikan sebagai
orang dengan kategori depresi sedang yang dapat dilihat dari klien merasa sedih, merasa semua tidak
seperti dulu lagi, lebih banyak menangis dan lebih mudah marah. Selain itu dapat pula dilihat dari
motivasi dan kepercayaan diri klien yang rendah terhadap masa depan klien, klien tidak memiliki
ketertarikan dengan orang lain seperti dulu, dan sering menunda pekerjaan. Klien juga merasa bersalah
dan tidak berguna, klien merasa hanya sedikit saja yang dilakukan klien berhasil; klien sulit untuk
bangun pagi, mudah lelah, menurunnya selera makan klien, kehilangan berat badan lebih dari 2,5kg,
sering memikirkan kesehatan klien sendiri.

5. Hasil Terapi Seni


Yang digambarkan klien dalam tes terapi seni adalah mic, keyboard, bianglala, uang, buah manga,
pohon tak berdaun, kolam renang, cokelat, suasana matahari terbenam dipantai bersama seseorang
diatas sebuah perahu, rumah dan anak – anak, suasana malam dipenuhi bintang dan bulan, peri.

Klien menceritakan bahwa klien ingin memiliki mic, keyboard dimana sesuai dengan hobi klien untuk
bermain alat musik dan bernyanyi. Klien juga menceritakan bahwa klien sangat berkeinginan untuk
menaiki bianglala yang merupakan keinginan klien sejak lama yang sampai saat ini belum tercapai.
Klien juga menginginkan uang, buah manga dan cokelat. Ada saat – saat tertentu klien merasa ingin
sekali mengemil cokelat. Selain itu, klien juga menceritakan tentang sebuah momen yang sangat ingin
klien alami, yaitu melihat matahari terbenam dengan seseorang diatas sebuah perahu, yang sampai saat
ini klien belum pernah menaiki perahu. Klien juga menggambarkan peri dimana klien bisa meminta
sesuatu dan meminta peri untuk membantu klien dalam menyelesaikan masalah klien. Klien juga
menggambarkan sebuah pohon yang tidak berdaun yang dimana pohon itu merupakan pohon yang
berada pada jalur yang biasa dilewati klien sepulang kuliah dan klien sangat menyukai pohon itu. Klien
juga menggambarkan sebuah rumah dan anak – anak dimana klien ingin membangun sebuah rumah
tangga yang harmonis dan juga klien menggambarkan langit yang penuh bintang dan bulan, dimana
klien menyukai pemandangan seperti itu.

Dalam tes terapi seni ini, klien yang sering memendam perasaannya dan tak bisa menceritakan pada
orang lain mengharapkan peri untuk membantu klien dank klien dapat menceritakan masalahnya pada
peri. Selain itu, semua gambar pada hasil tes ini adalah keinginan klien. Gambar rumah dan anak – anak
dapat diartikan sebagai suatu keinginan klien untuk berada dalam rumah tangga yang harmonis, karena
klien sendiri merupakan seorang yang tidak begitu dekat dengan keluarga klien.

6. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan menyeluruh terkait kondisi klien menggunakan seluruh data yang telah
dikumpulkan. Secara umum kesimpulan berisi kondisi kognitif, emosi, dan sosial klien, kekurangan dan
kelebihan, serta saran untuk pengembangan diri klien kedepannya.
Klien merupakan seorang yang tertutup dan sulit untuk menceritakan masalah klien, bahkan pada orang
terdekat klien sekalipun. Klien lebih suka melakukan sesuatu sendiri. Hal ini baik untuk melatih
kemandirian klien, namun disatu sisi, dari segi sosial klien hanya memiliki sedikit teman dan orang
untuk meminta bantuan. Klien juga merupakan seorang yang tak ingin menjadi pusat perhatian orang
lain. Dengan kondisi seperti ini, sampai saat ini klien baru sekali masuk kedalam suatu hubungan
dengan lawan jenis dan masih bertahan sampai sekarang. Jika dilihat berdasarkan hasil tes seni klien
ingin sekali hidup dalam keluarga yang harmonis, baik keluarga klien sekarang ataupun rumah tangga
klien nantinya. Dengan memiliki hobi menggambar, melukis, bermusik dan bernyanyi membuat klien
mampu menyampaikan emosi klien melalui hobi klien.
Disamping itu, klien sering merasa bersalah dan memendam perasaan klien. Klien juga merasa tidak
berguna dan memiliki harapan yang rendah akan masa depan klien. Klien merupakan seorang yang
tidak mudah marah, yang dapat dilihat berdasarkan hasil emotional tracking klien dimana klien hanya
sekali saja marah namun dengan intensitas yang tinggi. Klien saat sedang marah akan memilih untuk
sendiri dan hanya mampu menangis. Karena klien hanya memiliki beberapa teman dekat, namun tidak
ada yang bisa diceritakan klien maka klien cenderung memendam perasaan klien dan menyimpan untuk
diri klien sendiri. Walau demikian, klien sering membantu ataupun mendengarkan cerita teman – teman
klien agar teman klien merasa sedikit lega, karena klien tahu seperti apa rasanya memendam perasaan.
Yang menjadi kelebihan dan kekuatan klien adalah klien mampu melakukan sesuatu secara mandiri
serta mampu mengekspresikan emosi klien melalui hobi klien. Namun disatu sisi, klien merasa sendiri
dan kurang teman atau hubungan sosial dengan orang lain. Bukan hanya itu, dengan sifat klien yang
tertutup klien tidak memiliki hubungan emosional yang baik dengan orang tua dan keluarga klien.

7. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai