Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan,
diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar
masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Pembedayaan masyarakat yang sesuai dengan fungsi
puskesmas dilakukan salah satunya dengan pembinaan Posyandu yang merupakan pos pelayanan
kesehatan dasar yang pada hakekatnya merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan untuk
masyarakat. Kegiatan Posyandu adalah kegiatan yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat,
sehingga pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana menjadi tanggung jawab kita bersama
terutama masyarakat di sekitarnya.

Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan untuk memudahkan masyarakat


mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu dan balita. Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah
yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, angka kelahiran bayi, dan
angka kematian ibu serta dalam rangka mempercepat terwujudnya Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS).

Di dalam Posyandu sendiri terdapat lima meja yang meliputi pendaftaran, penimbangan,
pencatatan, penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT) serta pelayanan kesehatan.
Posyandu dalam pelaksanannya dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yang disebut
strata posyandu. Strata posyandu ditentukan melalui indikator strata yang mencakup bentuk ,
sistem, sarana, prasarana, maupun kegiatan pelaksanaan di posyandu tersebut. Terdapat
Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandri.

Dari hasil Standar Pelayanan Minimal (SPM) wilayah kerja Puskesmas Borobudur Periode
Januari – Desember 2011, Posyandu Purnama memiliki cakupan sebesar 100% dengan
pencapaian 250% yang berarti sudah melebihi dari target Dinkes Kab, Magelang 2011 yaitu
40%. Diharapkan upaya pengembangan program promosi kesehatan dan strata posyandu akan
lebih terarah, terencana, terpadu, dan berkesinambungan akan berkembang ke arah Desa/
Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten/ Kota sehat dan akan mewujudkan visi pembangunan 5
tahun kedepan (2010-1015).
I.2 Batasan Judul

1. Posyandu Purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali pertahun, rata
rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya ( KB, KIA,
Gizi dan Imunisasi ) lebih 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah
ada dana sehat tetapi masih sederhana.

2. Desa Majaksingi bagian bawah adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Borobudur Kabupaten Magelang.

3. Periode Januari – Maret adalah periode waktu yang digunakan untuk melakukan
peninjauan cakupan jumlah Posyandu Purnama.

I.3. Batasan Operasional

Posyandu Purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali pertahun, rata
rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya ( KB, KIA, Gizi
dan Imunisasi ) lebih 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat
tetapi masih sederhana.

I.4 Perumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan posyandu,jadwal,petugas dan kegiatannya posyandu purnama?

2. Apa kelemahan posyandu purnama?

3. Bagaimana pengamatan kelemahan posyandu purnama?

4. Apa usulan positif terhadap posyandu purnama?

I.5 Tujuan

Tujuan Umum

Tujuan umum dari laporan ini yaitu untuk melihat dan mengetahui, mengidentifikasi, dan
menganalisis pemecahan masalah dalam pelaksanaan posyandu purnama serta menganalisis
kelemahan dari posyandu dengan melakukan evaluasi yang di laksanakan di desa majaksingi
bagian bawah, kecamatan borobudur kabupatsn magelang, sehingga dapat meningkatkan fungsi
dan kinerja posyandu sebagai upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang dapat
mensejahterakan kesehatan masyarakat.

Tujuan Khusus

I.6. Manfaat

1. Agar mengetahui pelaksanaan posyandu,jadwal,petugas dan kegiatannya posyandu


purnama

2. Agar mengetahui kelemahan posyandu purnama dan usulan positif terhadap posyandu
purnama tersebut
BAB II

METODE PENELITIAN

Pengumpulan data dilakukan di Posyandu di Desa Majaksingi bagian bawah wilayah kerja
Puskesmas Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Untuk menganalisis masalah dilakukan dengan metode pendekatan sistem, yaitu melihat kedua
fungsi manajemen baik input (5M - 1L) dan proses (P1-P2-P3) dengan tujuan mengetahui
permasalahan secara menyeluruh, kemudian dilakukan identifikasi masalah menggunakan hasil
pencapaian target bulan Januari – Maret 2012
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Posyandu di Desa Majaksingi bagian bawah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten


Magelang diperoleh dari data primer yang didapatkan dengan wawancara langsung dari
responden (Koordinator Promkes, Bidan Desa dan kader kesehatan) dan pengisian daftar tilik
melalui data sekunder yaitu data yang didapatkan dari kordinator Program Promosi Kesehatan
Puskesmas Borobudur yang berupa daftar tilik strata Posyandu.

1. Pelaksanaan posyandu,jadwal,petugas dan kegiatannya posyandu purnama

No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Indikator

1. Membuat SK Terdapatnya SK Posyandu Kepala Balai Desa Minggu Dana Pertemuan, Terlaksananya
resmi dari kepala resmi dari Desa
ke-3 operasional diskusi pembuatan SK
desa/lurah Kepala Desa /
Lurah bulan oleh Kepala Desa
April
2012
2. Membentuk Terlaksananya Bayi dan Posyandu Petugas Bulan Dana Pertemuan Terlaksananya
program program Promosi operasional program
balita Mei
imunisasi imunisasi di Kesehatan Program imunisasi di
setiap posyandu dan Bidan 2012 Promosi setiap posyandu
Desa Majaksingi Desa Kesehatan
bagian bawah
3.. Advokasi kepada 1. Kepala desa Kepala Balai Petugas Minggu Dana Pertemuan 1. Kepala desa
Kepala Desa Desa Desa Promosi ke-3 operasional memberikan
agar
Majaksingi Kesehatan Bulan Program pemahaman
memberikan
April Promosi pentingnya
pemahaman
Kesehatan posyandu bagi
pentingnya
posyandu bagi seluruh
seluruh masyarakat,
masyarakat, sehingga dapat
sehingga dapat memberdayaka
memberdayak n masyarakat
an masyarakat baik kader
baik kader maupun
maupun pendanaan
pendanaan 2. Kepala desa
2. Kepala desa agar mampu
agar mampu merubah
paradigma
merubah masyarakat
paradigma mengenai
masyarakat posyandu
mengenai 3. Kepala desa
posyandu membuat
3. Memberikan anggaran dana
masukan untuk insentif
untuk bagi kader
membuat posyandu
anggaran dana
untuk insentif
bagi kader
posyandu

4. Sosialisasi 1. Menambah Masyaraka Posyandu Bidan desa Bulan Dana Rapat dan ●Bertambahnya
Pemberian minat t dan Mei operasional sosialisasi jumlah kader
pengertian kepada masyarakat koordinato 2012 posyandu dengan Posyandu
masyrakat untuk r Promkes warga ●Bertambahnya
mengenai menjadi pengetahuan
pemahaman kader kader tentang
posyandu dan 2. Meningkatka kegiatan
perekrutan n kesadaran pengembangan
kaderdan masyarakat posyandu
mengenai
betapa
pentingnya
kader
kesehatan
3. Pemahaman
kader
mengenai
pelaksanaan
program
pengembang
an
Indikator variable yang menunjukkan atau menggambarkan keadaan dan dapat digunakan
mengukur terjadinya perubahan :

1. Indikator input

● Petugas program promosi kesehatan

● Kader kesehatan posyandu

● Pendanaan program promosi kesehatan

● Prasarana pelaksanaan program promosi kesehatan

● Pengamatan serta pembinaan oleh petugas program promosi kesehatan di posyandu

● Daftar tilik Strata Posyandu

● Blanko daftar tilik Posyandu Purnama


● Pelaksanaan posyandu sesuai daftar tilik

2. Indikator proses

● Perencanaan program promosi kesehatan khususnya dalam peningkatan strata posyandu

● Pelaksanaan program promosi kesehatan khususnya dalam peningkatan strata posyandu

● Penilaian serta evaluasi program promosi kesehatan khususnya dalam peningkatan strata
posyandu

3. Indikator output

● Tercapainya cakupan Posyandu Purnama yang sesuai dengan syarat Posyandu Purnama

2. Kelemahan posyandu purnama

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bidan Desa Majaksingi bagian bawah, didapatkan
informasi mengenai kurangnya pencapaian jumlah Posyandu Purnama dikarenakan:

● Belum adanya Surat Keputusan (SK) dari kepala desa

● Jumlah kader yang masih kurang dari 5 orang serta belum adanya pelatihan
khusus untuk kader

● Peran serta masyarakat dan perangkat desa yang masih kurang untuk
mengembangkan posyandu menjadi Posyandu Purnama

● Kurang lengkapnya peralatan di setiap posyandu serta ada beberapa alat yang
rusak seperti stetoskop dan spigmomamometer

● Masih kurangnya program pengembangan posyandu sehingga pelayanan


posyandu masih dalam batas program utama posyandu.

● Masih kurangnya dana untuk melaksanakan kegiatan posyandu, seperti dana


untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di dapatkan dana dari masyarakat
yang masih terbatas

Koordinator Promkes mengatakan bahwa berdasarkan daftar tilik posyandu, kendala yang
ada di Puskesmas dalam Mengatasi Kurangnya Cakupan Posyandu Purnama di Desa Majaksingi
bagian bawah adalah karena:

•Tidak adanya Surat Keputusan (SK) dari kepala desa/Kelurahan di setiap posyandu

•Kurangnya kader aktif dalam pelaksanaan posyandu


•Tempat untuk posyandu masih bergabung dengan rumah warga sehingga tidak terdapat
tempat khusus untuk posyandu

•Pelatihan kader yang masih kurang

•Tidak adanya program tambahan di setiap posyandu

•Di setiap posyandu tidak terdapat SIP

•Balok SKDN belum ada di seluruh posyandu

•Kebersihan rata-rata posyandu masih kurang

•Sulitnya mengadakan program tambahan dikarenakan sistem pendanaan yang belum


optimal. Sebagai contoh, dana swadaya masyarakat yang masih terbatas.

Berdasarkan penggabungan jawaban dari enam orang kader yang diwawancarai,


didapatkan bahwa penyebab dari tidak adanya Posyandu Purnama di Desa Majaksingi bagian
bawah adalah:

● Kurangnya jumlah kader di posyandu Mawar 1, Mawar 2, Mawar 3 dan Mawar 6 yang
baru berjumlah kurang dari 5 orang kader. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjadi kader Posyandu

● Pelatihan kader yang masih kurang, sehingga pengetahuan kader mengenai program
pengembangan posyandu belum optimal

● Alat-alat untuk kegiatan posyandu masih belum lengkap dan sebagian alatnya tidak
berfungsi dengan baik

● Tempat posyandu yang masih bergabung dengan rumah warga

● Kurangnya dana swadaya masyarakat sehingga dalam pelaksanaannya terkadang masih


menggunakan dana pribadi

● Tidak dilakukannya imunisasi di setiap posyandu dusun

● Tidak adanya program pengembangan di setiap posyandu

● Belum lengkapnya buku administrasi posyandu


Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan Posyandu Purnama ditinjau dari
Indikator Input

INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN

MAN ● Adanya Kordinator Program ● Keterampilan dalam


Promosi Kesehatan dan Bidan pembinaan posyandu
(Tenaga Kerja)
Desa masih kurang

● Tersedianya satu bidan yang ● Pemahaman kader


menangani posyandu di desa mengenai
Majsingi bagian bawah pelaksanaan program
pengembangan
● Adanya Kader Kesehatan di setiap
posyandu

MONEY ● Tersedianya dana dari swadaya ● Dana swadaya


(Biaya) masyarakat untuk pelaksanaan masyarakat masih
PMT. belum dapat
memenuhi keperluan
Posyandu.

METHOD ● Sudah ada pembinaan dan ● Kegiatan 5 meja


pelatihan kader dalam bentuk terlaksana namun
(Metode)
pertemuan dalam Program pada meja
Promosi Kesehatan upaya penyuluhan di
mencapai strata posyandu lakukan jika perlu
dan jika masyarakat
● Sudah memiliki daftar tilik strata mempunyai keluhan
posyandu

MATERIA ● Tersedianya tempat untuk ● Tidak ditemukan


melakukan kegiatan Posyandu
(Perlengkapan)
● Terdapat tempat yang dapat
digunakan untuk pembinaan
posyandu berupa balai desa

MACHINE ● Tersedia blanko daftar tilik ● Belum adanya surat


(Peralatan) untuk Strata Posyandu keputusan dari
kelurahan.
● Tersedia alat untuk ● Alat-alat untuk
kegiatan Posyandu balita kegiatan posyandu
seperti KMS dan alat masih belum lengkap
penimbangan bayi.
● Beberapa alat
posyandu mengalami
kerusakan

Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan Posyandu Purnama Ditinjau dari


Indikator Proses

PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN

P1 ● Sudah adanya data jumlah ● Belum ada


Posyandu yang terdapat perencanaan
(Perencanaan)
dalam wilayah kerja koordinasi lintas
puskesmas sektoral untuk
meningkatkan
● Sudah ada jadwal untuk cakupan Posyandu
pelaksanaan posyandu Purnama.
yang diadakan secara rutin

● Sudah adanya program


kunjungan
minimal1x/tahun oleh
petugas Program Promosi
Kesehatan

P2 ● Terlaksananya kegiatan ● Program


posyandu sesuai jadwal pengembangan
(Pengerakan
masih belum ada.
dan ● Terlaksananya pembinaan
Pelaksanaan) dan pelatihan kader
posyandu

P3 ● Terdapatnya pencatatan ● Kurangnya


dan pelaporan mengenai pelaporan dan
(Penilaian,
pencapaian strata evalusi mengenai
Pengawasan
posyandu pembinaan dan
Pengendalian)
pelatihan kader
posyandu dalam
pencapaian strata
posyandu

Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan Posyandu Purnama ditinjau dari


Indikator Lingkungan

KELEBIHAN KEKURANGAN

Lingkungan ● Lokasi posyandu yang ● Kurangnya minat


dapat dijangkau oleh masyarakat untuk
masyarakat menjadi kader
kesehatan
● Sudah adanya partisipasi
masyarakat untuk menjadi ● Paradigma masyarakat
kader posyandu yang mengganggap
posyandu adalah milik
● Sudah adanya sarana, puskesmas
prasarana, serta pendanaan
bagi posyandu ● Pemahaman kader
mengenai pelaksanaan
● Adannya perlengkapan program pengembangan
administrasi posyandu
● Program pokok seperti
imunisasi belum
diselenggarakan di
setiap posyandu

● Belum lengkapnya
buku administrasi dan
SIP

3. Pengamatan Kelemahan Posyandu Purnama

Salah satu indikator kinerja dari program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Borobudur
adalah cakupan Posyandu Purnama periode Januari – Maret 2012 yang hanya tercapai 0%
sehingga lebih rendah dari target yang seharusnya sebesar 40 % dan pencapaian hanya sebesar
0%. Sedangkan pada Desa Majaksingi bagian bawah didapatkan data bahwa terdapat enam dari
enam posyandu yang belum mencapai strata Posyandu Purnama. Masalah yang timbul terdapat
pada output dimana hasil kegiatan tidak sesuai standar minimal. Hal yang penting pada upaya
pemecahan masalah adalah kegiatan dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan
penyebab masalah tersebut, berdasarkan pendekatan sistem masalah dapat terjadi pada input,
lingkungan maupun proses.

1. Keterampilan dalam pembinaan posyandu masih kurang

2. Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

3. Dana swadaya masyarakat masih belum dapat memenuhi keperluan Posyandu.

4. Program pokok seperti imunisasi belum diselenggarakan di setiap posyandu

5. Kegiatan 5 meja terlaksana namun pada meja penyuluhan di lakukan jika perlu dan jika
masyarakat mempunyai keluhan

6. Belum adanya surat keputusan dari kelurahan.

7. Alat-alat untuk kegiatan posyandu masih belum lengkap

8. Beberapa alat posyandu mengalami kerusakan

9. Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP

10. Belum ada perencanaan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan cakupan Posyandu
Purnama.

11. Program pengembangan masih belum ada.

12. Program pokok seperti imunisasi belum ada di setiap posyandu

13. Kurangnya pelaporan dan evalusi mengenai pembinaan dan pelatihan kader posyandu dalam
pencapaian strata posyandu

14. Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader kesehatan

15. Paradigma masyarakat yang mengganggap posyandu adalah milik puskesmas

16. Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

Setelah dilakukan konfirmasi dengan petugas Kordinator Program Promosi Kesehatan


Puskesmas Borobudur dan kader posyandu Desa Majaksingi bagian bawah melalui wawancara
langsung dan juga berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan di Desa Majaksingi bagian
bawah, didapatkan penyebab masalahnya sebagai berikut :

1.Belum adanya Surat Keputusan (SK) dari kelurahan

2.Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader kesehatan

3.Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan


4.Program pokok seperti imunisasi belum diselenggarakan di setiap posyandu

5.Alat-alat untuk kegiatan posyandu belum lengkap

6.Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP

4. Usulan Positif Terhadap Posyandu Purnama

Setelah diperoleh penyebab masalah yang paling mungkin, dilakukan langkah selanjutnya
yaitu dibuat alternatif pemecahan masalah.

Alternatif Pemecahan Masalah

No Penyebab Masalah Pemecahan Masalah


.

1. Belum adanya Surat Keputusan (SK) Membuat SK resmi dari kepala


dari kelurahan desa/lurah

2. Kurangnya minat masyarakat untuk Advokasi kepada Kepala Desa untuk


menjadi kader kesehatan dapat memberikan pengarahan kepada
masyarakat betapa pentingnya posyandu

3. Pemahaman kader mengenai Sosialisasi Pemberian pengertian kepada


pelaksanaan program pengembangan masyrakat mengenai pemahaman
posyandu dan perekrutan kader

4. Program pokok seperti imunisasi Membentuk program imunisasi


belum diselenggarakan di setiap
posyandu

5. Alat-alat untuk kegiatan posyandu Advokasi kepada Kepala Desa untuk


belum lengkap membuat kebijakan mengenai iuran
posyandu dari masyarakat.

6. Belum lengkapnya buku Melengkapi buku dan membeli SIP


administrasi dan SIP
Alternatif Pemecahan Masalah Terpilih

A. Membuat SK resmi dari kepala desa/lurah

B. Advokasi kepada Kepala Desa untuk dapat memberikan pengarahan kepada masyarakat
betapa pentingnya posyandu.

C. Sosialisasi Pemberian pengertian kepada masyrakat mengenai pemahaman posyandu dan


perekrutan kader.

D. Membentuk program imunisasi.

E. Advokasi kepada Kepala Desa untuk membuat kebijakan mengenai iuran posyandu dari
masyarakat.

F. Melengkapi buku dan membeli SIP

Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah Terpilih

Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan


penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan prioritas alternatif pemecahan
masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria Matriks dengan proses sebagai
berikut:

1. Efektivitas program

Pedoman untuk mengukur efektivitas program :

a. Magnitude (m) = besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar
(banyak) penyebab masalah dapat diselesaikan 🡺 makin efektif

b. Importancy (i) = pentingnya cara penyelesaian masalah. Makin penting cara


penyelesaian dalam mengatasi penyebab masalah 🡺 makin efektif

c. Vulnerability (v) = sensitifitas cara penyelesaian masalah. Makin sensitifitas 🡺 makin


efektif

Kriteria m,i, dan v masing – masing diberi skor 1 – 5. Bila makin magnitude maka
nilainya makin besar, mendekati 5. Begitu juga dalam melakukan penialaian pada kriteria
i dan v.
Setelah melakukan penentuan prioritas alternatif penyebab pemecahan masalah
dengan menggunakan kriteria matriks maka didapatkan urutan prioritas alternatif
pemecahan penyebab masalah tidak tercapainya kegiatan Posyandu Purnama di Desa
Majaksingi bagian bawah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, yaitu:

1. Membuat SK resmi dari kepala desa/lurah

2. Membentuk program imunisasi

3. Advokasi kepada Kepala Desa untuk dapat memberikan pengarahan kepada masyarakat
betapa pentingnya posyandu.

4. Sosialisasi Pemberian pengertian kepada masyrakat mengenai pemahaman posyandu dan


perekrutan kader

5. Advokasi kepada Kepala Desa untuk membuat kebijakan mengenai iuran posyandu dari
masyarakat.

6. Melengkapi buku dan membeli SIP


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh, cakupan Posyandu Periode Januari – Maret 2012 Desa
Majaksingi bagian bawah wilayah kerja Puskesmas Borobudur Kecamatan Borobudur, belum
mencapai target, sesuai dengan indikator - indikator posyandu strata purnama.Setelah dilakukan
konfirmasi terhadap petugas terkait, maka didapatkan beberapa penyebab masalah yang paling
mungkin, yaitu :

1. Belum adanya Surat Keputusan (SK) dari kelurahan

2. Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader kesehatan

3. Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

4. Program pokok seperti imunisasi belum diselenggarakan di setiap posyandu

5. Alat-alat untuk kegiatan posyandu belum lengkap

6. Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP

Alternatif pemecahan penyebab masalah tersebut ialah :

1. Membuat SK resmi dari kepala desa/lurah

2. Membentuk program imunisasi

3. Advokasi kepada Kepala Desa untuk dapat memberikan pengarahan kepada masyarakat
betapa pentingnya posyandu.

4. Sosialisasi Pemberian pengertian kepada masyrakat mengenai pemahaman posyandu dan


perekrutan kader

5. Advokasi kepada Kepala Desa untuk membuat kebijakan mengenai iuran posyandu dari
masyarakat.

6. Melengkapi buku dan membeli SIP

Saran
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dan dilihat dari penyebab masalahnya maka
diharapkan:

1. Penanggung jawab posyandu, kader serta masyarakat saling mengadakan koordinasi dan
pemberian masukan agar terbentuknya Posyandu Purnama

2. Koordinator Promosi Kesehatan mengadakan program tambahan agar pengembangan


posyandu dapat berjalan.

3. Dilihat dari penyebab masalahnya maka diharapkan masyarakat menyadari hakekat


posyandu yang dibentuk oleh, dari dan untuk masyrakat. Sehingga tidak beranggapan
bahwa posyandu adalah milik puskesmas. Dengan demikian akan akan timbul kesadaran
meningkatkan strata dan kinerja posyandu

4. Penambahan jumlah kader pada dusun yang jumla kadernya masih kurang dari 5.

5. Puskesmas mengevaluasi kinerja posyandu secara berkala


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai