Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI INOVASI

I. Data Inovator

Nama : Putri Shania, Amd.Keb

Kelas : 34

No. Hadir : 6

Instansi Asal : RSD Madani Kota Pekanbaru

II. Tabel Identifikasi Masalah (tulislah paling sedikit 3 masalah di instansi


Bapak/Ibu!)

Kode Masalah

A Rendahnya tingkat pengetahuan pasien ibu hamil tentang pentingnya


pemeriksaan kehamilan, hal ini dilihat dari saat pertama kali
kunjungan di poli kebidanan ternyata masih banyak ibu hamil yang
belum pernah memeriksakan kehamilan sebelumnya.

B Kurangnya koordinasi dan adanya saling lempar tanggung jawab


antar petugas RS, seperti pasien yang harusnya ditangani di IGD tapi
malah dialihkan ke Poliklinik, begitupun sebaliknya.

C Dokter yang datang tidak tepat waktu.

III. Tabel Identifikasi Penyebab Masalah (uraikan penyebab masalah yang


Bapak/Ibu sebutkan di atas!)

Kode Penyebab Masalah

A.1 Masih banyak ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan dan sosio
ekonomi yang rendah, sehingga mereka tidak sadar akan pentingnya
pemeriksaan kehamilan.

A.2 Kurangnya koordinasi antar jejaring sehingga sulit menjangkau ibu-


ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilan.

A.3 Akses kesehatan yang susah, kebanyakan pasien ibu hamil tinggal di
daerah transmigrasi sehingga sulit untuk mengakses pelayanan
kesehatan yang memadai.

B.1 Kurangnya koordinasi dan ketidakjelasan SOP dalam penanganan


pasien.

B.2 Kurangnya pemahaman petugas tentang skrining dan triage pasien.

B.3 Lemahnya rasa tanggung jawab dan tingginya ego masing-masing


petugas.

C.1 Jadwal dokter yang tumpang tindih dengan RS lain.

C.2 Adanya kunjungan atau operasi yang emergency sehingga jadwal


poliklinik dokter spesialis tertunda.

C.3 Kurangnya pengawasan dan ketegasan dari pihak manajemen RS.

IV. Solusi (Pilih penyebab di atas kemudian jabarkan solusi yang Bapak/Ibu
tawarkan!)

Kode Solusi Masalah

A.1  Peningkatan sosialisasi dan koordinasi antar jejaring untuk


menjaring ibu hamil yang belum pernah memeriksakan
kehamilannya seperti dengan penyebaran brosur dan leaflet
untuk pemeriksaan USG gratis di RS. Sebab kebanyakan
pemikiran masyarakat bahwa pemeriksaan USG membutuhkan
biaya besar apalagi bila tidak mempunyai kartu asuransi
kesehatan.
 Menjalin kemitraan yang baik dengan ibu hamil yang datang
memeriksakan kehamilannya, melalui pembuatan sarana
diskusi Group Wa atau SMS, dengan cara meminta nomor HP
ibu hamil lalu membuka forum diskusi seputar kehamilan
persalinan. Menginfokan kepada ibu hamil bahwa forum
diskusi ini dapat diikuti oleh siapapun baik tetangga, saudara,
kerabat, yang sedang hamil dan ingin mengetahui info ataupun
bertanya seputar kehamilan dan persalinan. (Forum Hamil
Pintar).
 Konsultasi dengan bidang promkes untuk menetapkan hari
dalam mengadakan penyuluhan tentang “Hamil Pintar”, diiringi
dengan pemberian leaflet, agar ibu hamil dapat saling bertukar
informasi di daerah tempat tinggalnya. Seperti, penyuluhan 2x
seminggu setiap rabu, jumat, dan lain sebagainya.
Alasan:

Saat hubungan kemitraan yang baik antar jejaring maupun ibu hamil
terjalin, maka setiap orang dapat saling berbagi informasi tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan sehingga diharapkan tidak ada
lagi ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya.

B.1  Memberi masukan untuk pembuatan, sosialisasi SOP dan


kebijakan yang jelas, sehingga pelayanan dilakukan sesuai
dengan aturan / SOP yang berlaku.
 Peningkatan pengetahuan dan pemahaman petugas tentang
skrinning dan triage pasien, dengan konsultasi kepada bidang
diklat agar mengadakan pelatihan rutin.

Alasan:

Dengan adanya SOP yang jelas, reward dan punishman, serta


pelatihan triage, diharapkan petugas dapat memiliki tanggung jawab
terhadap tugasnya masing-masing, dapat melakukan skrining pasien
berdasarkan triage, dan juga dapat memandang bahwa Rumah Sakit
itu merupakan satu kesatuan utuh yang terdiri dari berbagai unit
pendukungnya, sehingga tidak ada lagi ego internal yang hanya
mengedepankan unit saja, dan tidak ada lagi sikap saling lempar
tanggung jawab dalam menangani pasien.

C.1  Memberi masukan, konsultasi, agar pihak manajemen RS


menyesuaikan dan memperhatikan jadwal dokter spesialis
yang tumpang tindih dengan RS lain.
 Berkonsultasi / memberi masukan agar dibuatnya kotak saran
khusus untuk pelayanan dokter spesialis, terutama tentang
ketepatan waktu pelayanan, atau bisa juga membuat absen
khusus spesialis yang berisi jam datang dan jam selesai, yang
dikoordinir langsung oleh bidang pelayanan medis, sehingga
dapat dipantau dokter yang sering telat, untuk selanjutnya
dapat diproses melalui Komite Medik RS.

Alasan:

Dengan adanya kotak saran khusus pelayanan dokter spesialis atau


absen khusus spesialis, diharapkan pihak manajemen terutama
Komite Medik dapat memantau kehadiran dan keterlambatan dokter,
sehingga dapat diambil tindakan tegas bagi dokter yang sengaja dan
berulang kali terlambat memberikan pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai