Anda di halaman 1dari 21

SISTEM PENYALIRAN TAMBANG

(FIRDAUS-FITK 2020)

SALURAN
Rumus Kecepatan (V) Chezy
 Persamaan Umum Kecepatan (v) Aliran Seragam :

𝑣 = 𝛼𝑅 𝑥 𝑆 𝑦

 Rumus Kecepatan (v) Chezy


𝛼 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
1 1 1
𝑥= 𝑣= 𝐶𝑅 2 𝑆 2 = 𝐶 𝑅𝑆
2
1
𝑦= Keterangan :
2 v = kecepatan aliran
S = kemiringan saluran
R = radius hidrolik
C = koefisien Chezy
Rumus Kecepatan (V) Chezy
Menentukan nilai C (koefisien Chezy)
No Permukaan Saluran N
 Kutter (1869) 1 Kayu yang diketam dengan baik, gelas atau kuningan 0,009
0,00155 1 2 Saluran dari papan-papan kayu, beton yang diratakan 0,01
23 + + Pipa riol yang digelas, pipa pembuang yang digelasir, pipa
𝑆 𝑁 3 0,013
𝐶= beton
𝑁 0,00155 4 Bata dengan aduk semen, batu 0,015
1+ 23 +
𝑅 𝑆 5 Pasangan batu pecah dengan semen 0,025
6 Saluran lurus dalam tanah yang tak dilapisi 0,02
Saluran lurus dalam kerikil yang tak dilapisi, saluran
Keterangan : 7 0,0225
dalam tanah dengan beberapa tikungan
N = Koefisien kekasaran Kutter (Lihat Tabel) Saluran dari logam bergelombang, tikungan saluran tak
8 0,025
R = radius hidrolik dilapisi
S = kemiringan 9
Saluran dengan dasar berbatu kasar atau ditumbuhi
0,03
rumput-rumputan
Sungai kecil alamiah yang berliku-liku yang ada dalam
10 0,035
kondisi baik
Sungai dengan penampang tak beraturan dan yang
11 0,04 – 0,10
berliku-liku
Rumus Kecepatan (V) Chezy
Menentukan nilai C (koefisien Chezy) No Permukaan Saluran m
 Bazin (1897) 1 Semen yang sangat halus atau kayu yang diketam 0,11
157,6 87 2 Kayu tak diketam, beton atau bata 0,21
𝐶= 𝑚 =
1,81 + 𝑚ൗ 3 Papan, batu 0,29
𝑅 1+ 1,81 4 Pasangan batu pecah 0,83
𝑅 5 Saluran tanah dalam keadaan baik 1,54
Keterangan : 6 Saluran tanah dalam keadaan rata-rata 2,36
m = Koefisien kekasaran Bazin (Lihat Tabel)
7 Saluran tanah dalam keadaan kasar 3,17
R = radius hidrolik
Rumus Kecepatan (V) Manning-Gaukler-Strickler (MGS)
 Persamaan Umum Kecepatan (v) Aliran Seragam : No Bahan n
1 Besi tuang dilapis 0,014
𝑣 = 𝛼𝑅 𝑥 𝑆 𝑦
2 Kaca 0,01
3 Saluran beton 0,013
 Rumus Kecepatan (v) Manning 4 Bata dilapis Mortar 0,015
5 Pasangan batu disemen 0,025
1 6 Saluran tanah bersih 0,022
𝛼=
𝑛 7 Saluran tanah 0,03
2 1 2 1 Saluran dengan dasar batu dan
𝑣 = 𝑅3 𝑆 2 8 0,04
𝑥= tebing rumput
3 𝑛
9 Saluran pada galian batu padas 0,04
1 Keterangan :
𝑦= v = kecepatan aliran
2 S = kemiringan saluran
R = radius hidrolik
n = koefisien Manning
Kemiringan Dinding Saluran
 Kemiringan dinding saluran tergantung pada jenis bahan saluran

Bahan Kemiringan Dinding


Batu Hampir tegak lurus
Tanah gambut ¼ :1
Lempung teguh/tanah berlapis beton ½ : 1 sampai 1 : 1
Tanah berlapis batu/ tanah bagi saluran lebar 1 :1
Lempung kaku/tanah bagi parit kecil 1 ½ :1
Tanah berpasir lepas 2 :1
Lempung berpasir/ lempung berpori 3 :1
Jagaan (Freeboard)
 Jagaan (freeboard) adalah jarak vertical dari  Untuk menentukan tinggi freeboard dipakai
puncak saluran ke permukaan air yang berfungsi formula USBR (United State Bureau of
sebagai penahan jika muka air mengalami Reclamation)
fluktuasi, seperti : tambahan air hujan, muka air 𝑓= 𝐶𝑦
beriak, luapan saluran samping, jalan inspeksi, dll.
Keterangan :
f = freeboard/jagaan (feet)
y = kedalaman air (feet)
c = koefisien tergantung dari debit

Debit Q (cfs) Koefisien, c


≤ 20 1,5
≥ 3000 2,5
20 -3000 1,5 - 2,5 ( interpolasi )
Penampang Hidrolis Terbaik
 Penampang Saluran Hidrolis Terbaik (terefisien) :
 Penampang dengan Luas Penampang (A) yang sama,
 Mempunyai Keliling Basah (P) yang minimum,
 Radius hidrolik (R) maksimum dan
 Debit (Q) menjadi maksimum.
 Agar penampang menjadi terefisien, keliling basah (P) harus minimum, sehingga

𝑑𝑃
=0
𝑑ℎ
Saluran Penampang Segiempat Dengan Hidrolis Terbaik (Terefisien)
T
Jari-jari Kedalaman
Luas Keliling Basah Lebar Puncak
Hidrolis Hidrolis
A P T
R D
𝐴 𝑏ℎ 𝐴 𝑏ℎ
h 𝑏ℎ 𝑏 + 2ℎ = 𝑏 = =ℎ
𝑃 𝑏 + 2ℎ 𝑇 𝑏

𝐴
𝐴 = 𝑏ℎ → 𝑏 =
ℎ 𝑑𝑃 𝑑 𝐴 𝐴 𝐴
=0 + 2ℎ = 0 − 2+2=0 =2
𝐴 𝑑ℎ 𝑑ℎ ℎ ℎ ℎ 2
𝑃 = 𝑏 + 2ℎ → + 2ℎ

Saluran Penampang Segiempat Dengan Hidrolis Terbaik (Terefisien)
T
Jari-jari Kedalaman
Luas Keliling Basah Lebar Puncak
Hidrolis Hidrolis
A P T
R D
𝐴 𝑏ℎ 𝐴 𝑏ℎ
h 𝑏ℎ 𝑏 + 2ℎ = 𝑏 = =ℎ
𝑃 𝑏 + 2ℎ 𝑇 𝑏

𝐴 𝑏ℎ 𝑏 𝑏
=2 =2 =2 ℎ= atau 𝑏 = 2ℎ
2 ℎ 2 ℎ 2

𝒃
Jadi debit (Q) maksimum (terefisien ), jika 𝒉=
𝟐
Penampang Hidrolis Terbaik

Kedalaman
Luas Keliling Basah Jari-jari Hidrolis Lebar Puncak
Penampang Hidrolis
A P R T
D
1
Segiempat 2ℎ2 4ℎ ℎ 2ℎ ℎ
2
1 4 3
Trapesium 3ℎ2 2 3ℎ ℎ 3ℎ ℎ
2 3 4
1 1
Segitiga ℎ2 2 2ℎ 2ℎ 2ℎ ℎ
4 2
𝜋 2 1 𝜋
Lingkaran ℎ 𝜋ℎ ℎ 2𝒉 ℎ
2 2 4
CONTOH
 Rancanglah suatu saluran dengan penampang persegi panjang, terbuat dari tanah, untuk mengalirkan air
sebanyak 13,5 m3/det, dari jarak 63,5 m dengan kecepatan 2,25 m/det. Tentukan penampang saluran
yang terefisien dan gradiennya
𝑚3
𝑄 13,5 𝑑𝑒𝑡
Persamaan Debit 𝑄 = 𝐴. 𝑣 𝐴= = 𝑚 = 6𝑚2
𝑣 2,25
T 𝑑𝑒𝑡
Penampang Terefisien
𝑏 𝐴
ℎ= 2 ℎ=
𝑏 = 2ℎ 𝐴 = 𝑏ℎ = 2ℎ
h 2 2

6
b ℎ= = 1,732𝑚
2
𝑏 = 2 × 1,732 = 3,464 𝑚
CONTOH
 Rancanglah suatu saluran dengan penampang persegi panjang, terbuat dari tanah, untuk mengalirkan air
sebanyak 13,5 m3/det, dari jarak 63,5 m dengan kecepatan 2,25 m/det. Tentukan penampang saluran
yang terefisien dan gradiennya

T
Keliling Basah (P)

𝑃 = 𝑏 + 2ℎ 𝑃 = 3,464 + 2 × 1,732 = 6,928 𝑚

h
Jari-Jari Hidrolis
b 𝐴 6𝑚2
𝑅= 𝑅= = 0,866𝑚
𝑃 6,928𝑚
CONTOH
 Rancanglah suatu saluran dengan penampang persegi panjang, terbuat dari tanah, untuk mengalirkan air
sebanyak 13,5 m3/det, dari jarak 63,5 m dengan kecepatan 2,25 m/det. Tentukan penampang saluran
yang terefisien dan gradiennya

Untuk permukaan terbuat dari tanah, diambil, koefisien kekasaran Manning


T
𝑛 = 0,03

Kecepatan Manning
2
h 1 2 1 1 2 2 1 2 𝑛2 𝑣 2
𝑣 = 𝑅3 𝑆 2 2 𝑆=
𝑣 = 𝑅3 𝑆2 4
𝑛 𝑛 𝑅3
b 0,032 2,252
𝑆= 4 = 0,00552
0,8663

Maka : b = 3,464m, h = 1,732m, S = 0,00552 atau 5,52 o/oo


Pengukuran Debit Saluran Terbuka
 Debit aliran saluran terbuka (sungai, kali, drainase) diberi notasi Q adalah jumlah air yang mengalir
melalui tampang lintang saluran tiap satu satuan waktu, yang biasanya dinyatakan dalam m3/detik.
 Debit aliran (Q) diperoleh dengan mengalikan luas tampang aliran (A) dan percepatan aliran
(V), Q= AV.
 Parameter A, V dapat diukur pada suatu tampang lintang (stasiun) di saluran.
 Luas tampang aliran diperoleh dengan mengukur elevasi permukaan air dan dasar saluran.
 Kecepatan aliran diukur dengan menggunakan alat ukur kecepatan current meter , pelampung, atau
peralatan lain
 Cara yang sering digunakan untuk mengiukur debit saluran terbuka : Mid Section dan Mean Section,
yaitu dengan membagi-bagi seksi penampang saluran
Lebar satu sub-seksi ditentukan oleh setengah jarak di sebelah
Mid Section kiri dan setengah di sebelah kanan dari pengukuran vertikal

 Luas seksi ke-n (an)


𝑏𝑛 + 𝑏𝑛+1
𝑎𝑛 = × 𝑑𝑛
2
Keterangan
bn : lebar seksi n
bn+1 : lebar seksi berikutnya
dn : kedalaman seksi ke-n

 Kecepatan aliran (vn)

 Debit Aliran Total Saluran (Qtot)


 Debit aliran ke n (qn) 𝑛
𝑞𝑛 = 𝑎𝑛 × 𝑣𝑛 𝑄𝑇𝑜𝑡 = ෍ 𝑞𝑖
𝑖=1
Lebar satu sub-seksi ditentukan oleh dua
Mean Section pengukuran vertikal yang bersebelahan (dn dan dn+1)

 Luas seksi ke-n (an)


𝑑𝑛 + 𝑑𝑛+1
𝑎𝑛 = × 𝑏𝑛+1
2
Keterangan
dn : kedalaman seksi ke-n
dn+1 : Kedalaman seksi berikutnya
bn+1 : lebar seksi dari n ke n+1

 Kecepatan aliran (vn)


𝑣𝑛 + 𝑣𝑛+1  Debit aliran ke n (qn)
𝑣𝑛ҧ = 𝑞𝑛 = 𝑎𝑛 × 𝑣𝑛ҧ
2
Keterangan  Debit Aliran Total Saluran (Qtot)
vn : kecepatan aliran pada ke-n 𝑛
vn+1 : kecepatan aliran berikutnya
𝑄𝑇𝑜𝑡 = ෍ 𝑞𝑖
𝑖=1
Pengukuran Kecepatan Dengan Current Meter
Langkah dalam melakukan pengambilan data dengan current meter, sebagai berikut:
a. Lokasi pengukuran debit dengan syarat berikut :
1) penggal saluran terletak pada bagian yang relatif lurus;
2) jauh dari pertemuan cabang saluran;
3) dasar saluran relatif stabil;
4) tidak ada gangguan dari tumbuh-tumbuhan air; dan
5) aliran tidak melimpah melewati tebing saluran
b. Tentukan arah penampang melintang, harus tegak lurus arah aliran;
c. Ukur lebar permukaan air saluran temukan interval seksi (tidak boleh lebih besar dari
1/20 total lebar);
d. Siapkan current meter, stop watch untuk mengatur lamanya waktu pengukuran;
e. Saat mulai pengukuran harap dicatat: waktu/jam, tinggi muka air, pengukuran dimulai
dari tepi kanan atau kiri;
f. Ukur jarak dari tepi air (titik nol) sampai dititik seksi tempat pengukuran kecepatan
aliran.
g. Ukur kedalaman air pada seksi tersebut dengan mistar ukur/stik current meter; dan
h. Pilih cara pengukuran kecepatan aliran Current Meter
Pengukuran Kecepatan Dengan Current Meter
cara pengukuran kecepatan aliran

Tipe Kedalaman Air (d) Titik Pengamatan Kecepatan rata-rata pada vertikal (V)

Satu titik 0,3-0,6 m 0,6 dari permukaan 𝑉=𝑉

1
Dua titik 0,6-3,0 m 0,2 dan 0,8 d 𝑉= 𝑉 + 𝑉8
2 2
1
Tiga titik 3,0-6,0 m 0,2; 0,6; 0,8 d 𝑉= 𝑉 + 2 × 𝑉6 + 𝑉8
4 2
1
Lima titik lebih 6,0 m S; 0,2; 0,6; 0,8 dan B 𝑉= 𝑉 + 3 × 𝑉2 + 2 × 𝑉6 + 3 × 𝑉8 + 𝑉𝐵
10 𝑆

S : permukaan air
B : Dasar saluran
Pengukuran Kecepatan Aliran Dengan Pelampung
 Perhitungan kecepatan aliran dengan pelampung dihitung dengan

𝑉𝑎𝑖𝑟 = 𝑘𝑉𝑝 Keterangan


Vp : kecepatan pelampung yang diukur saat pengukuran dan
k : koefisien koreksi dari pelampung yang digunakan

 Nilai k tergantung dari jenis pelampung yang digunakan, (Y.B. Francis)

𝑘 = 1 − 0,116 1 − 𝛼 − 0,1
Keterangan
 : kedalaman bagian pelampung
TUGAS

 Tuliskan Materi ini sesuai dengan versi anda, di dalam Buku Catatan Kuliah Anda (Bukan Kertas HVS)
Lalu scan (pdf), kirim ke email daoesy@gmail.com (batas pengiriman sampai hari Selasa 21 April
2020 jam 22.00 WITA.
 Tugas ini akan lebih baik kalau anda memperkaya/menambahkan pengertian2 lain dari sumber lain.
Atau anda membuktikan rumus2 yang ada. Jadi bukan sekedar memindahkan materi ini
 Tugas ini akan diverifikasi saat pemeriksaan buku catatan kuliah saat ujian akhir semester.

Anda mungkin juga menyukai