Disusun oleh :
Nim : PO.62.24.2.17.353
JURUSAN KEBIDANAN
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Yang telah
memberikan banyak nikmat-Nya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini yang berjudul
Konsep Dasar E-learning kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat
penilaian mata kuliah Teknologi Informasi yang meliputi nilai tugas, nilai individu, dan
nilai keaktifan.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan makalah ini yang mempunyai banyak kekurangan.Oleh karena
itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar E – learning..................................................................3
B. Karakteristik E – Learning....................................................................4
C. Sumber Belajar Berbasis E- Learning.................................................4
D. Manfaat dan Kekurangan E- Learning.................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................9
B. Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi yang demikian pesatnya mendorong pula
suatu inovasi dalam dunia pendidikan. Kegiatan belajar dan mengajar kini tidak
hanya dilakukan secara konvensional, dengan adanya beragam pilihan teknologi
pembelajaran dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran. Melalui komputer,
pembelajaran yang disajikan akan lebih menarik, interaktif dan dapat dilakukan
secara mandiri. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memposisikan
siswa/mahasiswa untuk dapat belajar secara mandiri. Melalui internet,
siswa/mahasiswa dapat mengakses secara online referensi dari berbagai
perpustakaan, ensiklopedia dan berbagai situs pembelajaran online lainnya.
Dengan adanya internet, akses informasi dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja tanpa terikat ruang dan waktu. Beberapa pemanfaatan teknologi internet
dalam kegiatan pembelajaran yakni e-learning dan online learning. Keduanya
memanfaatkan internet dalam penerapannya sehingga siswa dapat belajar kapan
dan dimana saja secara mandiri. Dengan internet, belajar juga dapat dilakukan
secara bersama-sama layaknya belajar di kelas nyata. Belajar seperti ini disebut
dengan kelas virtual, siswa berinteraksi dengan guru melalui kamera pada komputer
yang telah terhubung dengan jaringan internet. Guru tidak perlu hadir di dalam kelas
secara fisik, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-
tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang
sudah dipersiapkan secara online. Disamping itu, antar siswa juga dapat berinteraksi
dengan siswa lainnya untuk berdiskusi melalui email, chatting dan sebagainya.
Pada dasarnya e-learning dan online learning sama-sama menggunakan
komputer yang terhubung dengan jaringan internet dalam pemanfaatannya, namun
dalam konsepnya e-learning berbeda dengan online learning. Berangkat dari hal
diatas, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep e-Learning dan
Online Learning.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam makalah ini akan dibahas beberapa
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah konsep e-Learning?
2. Bagaimanakah karakteristik e-Learning?
3. Bagaimanakah mode-model e-Learning?
4. Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan E-Learning?
1
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang konsep e-Learning.
2. Menjelaskan tentang e-Learning.
3. Menjelaskan tentang -model e-Learning.
4. Menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan e- Learning.
2
BAB II
PEMBAHASAN
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media
elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes
yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak
terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini
biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan
perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak
dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan
secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana
mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin
mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada
masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih
sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi,
organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
Pembelajaran dengan e-Learning dapat disampaikan secara synchrounous yaitu
dimana pembelajaran dilakukan pada saat itu juga, atau asynchronous, yakni
pembelajaran dilakukan pada saat yang berbeda. Contoh e-Learning secara
3
synchronous adalah pembelajaran melalui webcam antara guru dan siswa secara
live pada saat itu juga. Sedangkan contoh penyampaian secara asynchronous
adalah guru membuat materi atau video pembelajaran terlebih dahulu, kemudian
materi atau video tersebut diunggah sebelum pembelajaran akan dilangsungkan.
Materi pembelajaran yang disajika dalam e-Learning berupa teks, grafik,
animasi, simulasi, audio, dan video. E-Learning juga harus memiliki fitur untuk diskusi
misalnya chatting.
B. Karakteristik e-Learning
4
Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan
sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik
dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49)
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan “program
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran.”
c. Virtual Education (Pendidikan Virtual)
Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual merujuk
kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar
yang mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak
pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa
metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan internet,
atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-materi pembelajaran
tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi
yang sama.
d. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital)
Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang
berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja)
bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi
dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.
e. Google Classroom
Google Classroom atau Ruang kelas google adalah suatu serambi
pembelajaran campuran yang diperuntukkan terhadap setiap ruang lingkup
pendidikan yang dimaksud untuk menemukan jalan keluar atas kesulitan dalam
membuat, membagikan dan menggolong-golongkan setiap penugasan tanpa
kertas.Google bekerja sama dengan para pengajar di seluruh negri untuk
menciptakan classroom. Sebuah fitur yang efisien, mudah digunakan, dan
membantu pengajar dalam mengelola tugas. Dengan classroom pengajar dapat
membuat kelas, mendistribusikan tugas, memberi nilai, mengirim masukan, dan
melihat semuanya di satu tempat.
f. Virtual Learning Poltekkes Kemenkes (VILEP)
Vilep adalah portal layanan e-learning di Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan yang terintegrasi dibawah koordinasi pusat pendidikan SDM
Kesehatan, Badan PPSDM kesehatan. Vilep menyajikan portal kuliah online bagi
seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan dapat diakses dimanapun dan kapan pun.
5
D. Kelebihan dan kekurangan e-Learning
1. Guru dan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat melalui
fasilitas internet tanpa dibatasi oleh tempat, jarak dan waktu. Secara
regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi bisa dilakukan.
2. Guru dan siswa dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang
lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah sistematis terjadwal
melalui internet.
3. Dengan e-learning dapat manjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan
rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi pembelajaran
dapat disimpan dikomputer, sehiagga siswa dapat mempelajari kembali
atau mengulang materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat
dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
4. Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak
informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya
dari berbagai sumber informasi dengan melakukan akses di internet.
5. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara guru
dengan siswa, baik untuk seorang pembelajar, atau dalam jumlah
pembelajar terbatas, bahkan missal.
6. Peran siswa rnenjadi lebih aktif mempelajari materi pembelajaran,
memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara mandiri, tidak
mengandalkan pemberian dari guru, disesuaikan pula dengan keinginan
dan minatnya terhadap materi pembelajaran.
7. Relatif lebih efisien dari segi waktu, tempat dan biaya.
8. Bagi pembelajar yang sudah bekerja dan sibuk dengan kegiatannya
sehingga tidak mempunyai waktu untuk datang ke suatu lembaga
pendidikan maka dapat mengakses internet kapanpun sesuai dengan
waktu luangnya.
9. Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya
disbanding harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga
pendidikan sekaligus memeliharanya, serta menggaji para pegawainya.
10. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa karena
dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi akan
7
lebih bermakna pula (meaningfull), mudah dipahami, diinga dan mudah
pula untuk diungkapkan.
11. Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan dalam transfer
informasi dan melakukan suatu komunikasi sehingga tidak akan
kekurangan sumber atau materi pembelajaran.
12. Administrasi dan pengurusan terpusat sehingga memudahkan dalam
melakukan akses atau dalam operasionalnya.
13. Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran.
Kekurangan E-Learning
Pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak
terlepas dari berbagai kekurangan antara lain:
1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya volues
dalam proses belajar dan mengajar.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
3. Proses belajar dan mengajamya cenderung ke arah pelatihan bukan
pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor
dan aspek afektif. 4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai
teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut menguasai teknik
pembelajaran yang menggunakan internet.
4. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung gagal.
5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan
dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).
6. Keterbatasan ketersediaan softwere (perangkat lunak) yang biayanya masih
relatif mahal.
7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan bidang internet
dan kurangnya penguasaan bahasa komputer.
BAB III
PENUTUP
8
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
9
Hardhono dan Darmayanti (2002); Simamora (2002); Brown (2001); Haryono dan
Alatas (2000)
10