Anda di halaman 1dari 7

PEMICU 2

Laki-laki 24 tahun dibawa ke IGD karena gangguan kesadaran dan muntah”. Ia mulai minum”
bersama temannya 1 jam sebelum dibawa ke RS. Pemeriksaan fisik awal : TD = 100/60 mmHg, HR :
60x/mnt, RR : 15x/mnt (tercium bau alcohol), dan S = 36,5 C. Ditemukan nistagmus pada kedua mata
dan bekas suntikan jarum di tangannya. Ia berulang kali mencoba untuk bangun dari tempat tidur dan
kemudian tertidur kembali. Ia juga berulang kali mencoba turun dari tempat tidur dan berlari kea rah
pintu keluar. Ia terlihat takut dan merasa dokter berusahan untuk membunuhnya. Karena perilakunya
yang aneh ini, dokter meminta ijin kepada teman yg mengantarkan pasien tsb untuk mengikatnya di
ranjang. Ia diikat dalam posisi miring ke arah lateral guna mencegah tersumbatnya jalan nafas atau
aspirasi karena muntah. Setelah 2 jam dirawat, ia ditemukan henti jantung dan henti nafas karena
bunuh diri dengan melilitkan tali (yg digunakan untuk mengikatnya) beberapa kali ke lehernya.
Temannya mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya pasien tsb mencoba bunuh diri. Tahun lalu ia
juga pernah ditemukan tidak sadarkan diri karena menelan setengah botol obat. Temannya juga
mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat menggunakan obat”an terlarang.

Di waktu yg sama, anak perempuan usia 4 tahun dibawa ke RS oleh orang tuanya akibat
kesulitan bernafas sejak 3 jam yg lalu. Ibunya mengatakan bahwa anaknya tidak sengaja meminum
setengah botol minyak “Gandapura” yg biasa digunakan oleh ayahnya untuk pijat. Setelah kejadian tsb,
pasien terus muntah”, bahkan setelah diberikan air oleh ibunya. Anak tsb menjadi demam dan lemas.
Tidak ada kejang. Pemeriksaan fisik menunjukkan : kesadaran = compos mentis (sadar) namun gelisah,
HR = 100x/mnt, RR = 50x/mnt, S = 37,8 C. PF paru = vesikuler, rhonki basah kasar +/+, wheezing -/-,. PF
lain dalam batas normal. Hasil laboratorium menunjukkan : Hb= 12 g/dl, Ht = 38%, Leukosit = 18.000
(naik), Trombosit = 450.000, Na+ = 125 mEq/L (turun), K = 3,1 mEq/L (turun).
PEMICU 3

Kamu datang ke IGD disaat ada dua pasien yg datang di waktu yg sama :

Pasien pertama, laki-laki 66 tahun dibawa ke IGD oleh paramedik setelah ditemukan tidak sadarkan diri
di lantai kamar mandi rumahnya pagi ini oleh istrinya. Istri pasien berkata bahwa suaminya mengeluh
batuk berdahak, demam, pusing, muntah dan sakit kepala sejak beberapa hari belakangan ini. Pasien tsb
memiliki riwayat Diabetes Melitus dan Hipertensi yang tidak terkontrol dan riwayat stroke 5 tahun yg
lalu. Pada pemeriksaan fisik awal ditemukan : pasien tidak sadarkan diri dan hanya terbangun jika
sternumnya ditekan, TD = 170/90 mmHg, HR = 68 x/mnt, RR = 22 x/mnt dan S = 39 C. Menurut
paramedik yg mengantar pasien, saat dalam perjalanan menuju ke RS, tampak kedutan” di wajah kiri
pasien dan kemudian menyebar ke seluruh extremitas dan akhirnya berkembang menjadi kejang tonik-
klonik yg berlangsung lebih dari 30 menit.

Pasien kedua, anak laki-laki usia 3 tahun dibawa ke IGD oleh orang tuanya karena tidur terus sejak 12
jam yg lalu. Pasien tsb sudah demam sejak 3 hari lalu, dan kemarin ia sempat kejang sebanyak 3x, setiap
kejang berlangsung kurang lebih 1 menit. Orang tua pasien berkata pada saat kejang anaknnya tampak
kaku dan matanya mendelik ke atas. 3 hari sebelum kejadian tsb, anaknya sempat jatuh dari sepeda dan
terdapat luka di kakinya. Luka tersebut hanya diobati oleh orang tuanya di rumah. Ia juga memiliki
riwayat keluar cairan dari telinga saat usianya 2 tahun. Tidak ada riwayat gigi berlubang. Riwayat kejang
sebelumnya dan vaksinasi tidak diketahui, karena sebelumnya ia tinggal bersama neneknya di desa.
Hasil pemeriksaan fisik pasien : GCS = E3M5V3, HR = 80x/mnt, RR = 25 x/mnt, S = 39 C. PF neurologi :
tanda rangsang meningeal (-), kaku kuduk (+), dan Burdzinski sign +/+, reflek fisiologis meningkat, PF
cranial tidak dapat diperiksa. Hasil laboratorium : Hb = 10 g/dl, Ht = 32%, Leukosit = 15.000 (naik),
Trombosit = 300.000, Na+ = 121 mEq/L (turun), K+ = 4 mEq/L.
PEMICU 4

Laki-laki usia 65 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya karena kesulitan bernafas sejak 2 jam yg
lalu. Kesulitan bernafas ini muncul mendadak, disertai dengan keringat dingin dan nyeri tajam sepertu
ditusuk di dada kanannya. Pasien mengeluh batuk berdahak dengan sputum hijau dan kadang disertai
darah sejak 1 bulan lalu. Kesulitan bernafas terutama dirasakan saat malam hari dan membaik jika
pasien menggunakan inhalernya. Jika pasien berjalan melebihi jarak tertentu, pasien merasa tidak bisa
bernafas dan kedua kakinya menjadi bengkak. Pasien memiliki riwayat asma sejak ia masih muda, dan
sejak saat itu ia menggunakan inhaler secara rutin. Ia juga mengalami penurunan berat badan sebanyak
5 kg sejak 6 bulan terakhir ini. Di malam hari, ia juga merasa tubuhnya demam.

Pasien adalah seorang peternak ayam dan tinggal di area yg padat penduduk. Pasien juga seorang
perokok dan baru saja berhenti merokok sejak 1 bulan lalu. Dahulu, ia bisa menghabiskan 6 batang
rokok per harinya. Ayah pasien meninggal akibat TB paru.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan : pasien tampak sakit berat, TD : 140/90 mmHg, HR = 120 x/menit, RR
= 32 x/mnt, S = 38 C, JVP = 5 + 2 cm H2O. Bibirnya pun terlihat sianosis dan ditemukan “pursed lip
breathing”. Clubbing finger (jari tabuh) + dan edema pitting juga ditemukan pada kedua tungkai.

Terapi awal yg sudah diberikan : 2L oksigen per menit menggunakan nasal canul

Hasil laboratorium : Hb = 17 g/dL, Leukosit = 12.000, trombosit = 250.000


Analisis gas darah (sebelum pemberian oksigen) = pH 7,24 , pCO2 = 54 mmHg, pO2 = 120 mmHg, HCO3 =
23 mew/L, Saturasi O2 = 90%
PEMICU 5

Laki-laki 60 tahun dibawa ke IGD oleh anak laki-lakinya, ia ditemukan tidak sadarkan diri di dalam
kamarnya 30 menit lalu. Ia memiliki riwayat Diabetes Melitus dan menggunakan insulin untuk
mengontrol gula darahnya. 3 hari belakangan ini, pasien mengeluh nyeri di betis, demam dan tidak
nafsu makan. Pada pemeriksaan awal ditemukan : pasien terbaring di tempat tidur dgn mata tertutup
dan tidak menjawab dengan baik pada setiap pertanyaan yg diberikan oleh dokter, TD = 150/75 mmHg,
HR= 120 x/mnt, S= 38 C, RR = 24x/menit (cepat dan dalam). PF neurologi tidak diketahui,. PF ekstremitas
: betis kiri tampak merah, bengkak dan meradang.
Hasil laboratorium : Hb = 12 g/dl, Leukosit = 20.000 (naik), Trombosit = 140.000 (turun), ESR (laju endap
darah) = 50 mm/jam (naik), Na+ = 130 mEq/L (turun), K+ = 5.3 mEq/L (naik), Cl = 95 mEq/L, ureum = 35
mg/dl (naik), creatinin = 1.3 mg/dL (naik) dan GDS = 475 mg/dL (naik). Differential counting leukosit =
0/0/21/64/10/5. Analisa gas darah : pH= 7.25 , pCO2 = 33 mmHg, pO2 = 90 mmHg dan HCO3 = 17
mEq/L. Dokter berencana akan merawat inapkan pasien untuk observasi lebih lanjut. Setelah 8 jam
perawatan, urine pasien di urine bag hanya 50 cc. Hasil follow up creatinin pasien juga semakin
meningkat menjadi 3 mg/dL dan ureum meningkat menjadi 80 mg/dL.

Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya karena lemah sejak 6 jam yg lalu. 4 hari
belakangan ini, anak tsb demam tinggi dan mersakan nyeri di seluruh ototnya. Demamnya hari ini sudah
tidak dirasakan lagi, namun sekarang badannya menjadi sangat dingin dan kulitnya basah. Ibunya juga
berkata bahwa anaknya jarang BAK sejak kemarin. 2 minggu yg lalu tetangga disekitar rumahnya ada yg
menderita Demam Berdarah Dengue. Hasil pemeriksaan fisik : anak tampak lemah dan gelisah, TD =
80/60 mmHg, HR = 120 x/mnt, RR = 30 x/ mnt, S = 36 C. PF liver : teraba 3 cm dibawah arcus costae dan
teraba keras (hepatomegali), nyeri tekan (+). Ekstremitas teraba dingin namun tidak ditemukan ptekie
(bintik” merah akibat perdarahan). Hasil laboratorium : Hb= 14 mg/dl, Ht = 45% (naik), Trobosit =
105.000 (turun).
PEMICU 6

Laki-laki usia 50 tahun datang ke IGD karena merasakan nyeri hebat di daerah epigastrium sejak 6 jam
lalu. Nyeri muncul tiba-tiba dan menjalar sampai ke punggung, nyeri disertai dengan mual, muntah
cairan kehijauan dan kembung. Ia memiliki riwayat konsumsi alcohol secara rutin dan konsumsi alcohol
terakhir adalah 1 hari sebelum gejala muncul. Ia juga mengeluh nyeri di perut kanan bawah 3 bulan
sebelumnya. Ia adalah perokok berat. Ia tidak memiliki obat-obatan rutin yg perlu d konsumsi dan tidak
ada riwayat trauma di bagian perut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : afebris (tidak demam), TD =
130/80 mmHg, HR = 105 x/mnt, RR = 22 x/mnt,. PF abdomen = nyeri tekan epigastrik (+) dan warna
keunguan di sekitar pusar nya. Hasil laboratorium : Leukosit = 12.600 (naik), Hb = 13.6 mg/dl,
Trombosit : 172.000 (turun). Hasil pemeriksaan metabolic : AST (SGPT) = 98 IU/L (naik) dan ALT (SGOT) =
43 IU/L (naik).

Di waktu yang sama, Anak laki-laki usia 6 tahun di bawa ke IGD oleh ibunya karena mengeluh nyeri perut
hebar sejak 12 jam lalu. Anak tsb juga mengalami demam sejak 3 hari yg lalu dan muntah setiap kali ia
makan. Menurut ibu pasien, anaknya sudah mengeluhkan nyeri perut ini sejak 3 bulan lalu, namun
nyerinya kadang hilang dengan sendirinya. Pasien suka makan makanan pedas dan jarang makan sayur.
Hasil pemeriksaan fisik : pasien tampak kesakitan, TD = 90/60 mmHg, HR = 120 x/mnt, RR = 25 x/mnt, S=
38 C. PF abdomen = Peristaltic sound (Bising usus) +, MC Burney sign (+), Liver dan spleen tidak teraba.
Hasil PF lain dalam batas normal. Hasil laboratorium : Hb= 13 mg/dl, Leukosit = 20.000 (naik), Trombosit
= 250.000
PEMICU 7

Terdapat sebuah unjuk rasa yang diadakan oleh masa yg tidak senang terhadap kebijakan pemerintah,
dimana unjuk rasa ini menjadi rusuh. Ada beberapa demonstran dan polisi yang menjadi korban. Kamu
adalah seorang dari tim emergensi yg berada disekitar tempat kejadian. Pada saat itu, setidaknya kamu
menemukan 7 orang korban yg dievakuasi dari zona merah.

1. Korban pertama, seorang remaja laki-laki, sadar penuh. Ia mendapatka 8 luka sayatan akibat tersayat
besi berduri di kedua lengan atas dan lengan bawah. Ia terlihat kesakitan, sulit nafas dan di beberapa
sayatan tampak ada perdarahan aktif. HR = 106 x/mnt, TD = 90/60 mmHg, RR = 24x/mnt
 CIRCULATION
 Dx : MULTIPLE VULNUS LACERATUM

2. Korban kedua, laki laki dewasa, tidak sadarkan diri dengan beberapa memar di kepala dan wajahnya.
TD = 150/70 mmHg, HR = 50 x/ mnt, RR = 30 x/mnt, dan pupil tampak asimetris.
 BREATHING, CIRCULATION, DISABILITY
 Dx : TRAUMA KEPALA ( Susp. PERDARAHAN INTRAKRANIAL)

3. Korban ketiga, laki laki paruh baya, menderita luka bakar di seluruh batang tubuh, genital dan
pahanya. Pasien terkena lemparan bomb Molotov dari salah seorang demonstran. Ia tampak
mengerang kesakitan. TD = 120/80 mmHsg, HR = 120 x/mnt, RR = 24 x/menit
 CIRCULATION
 BURN

4. Korban keempat, wanita muda, sadar namun tampak kesulitan bernafas. Ia menangis mencari
pertolongan setelah sebuah sepeda motor menghamtan dadanya saat kerusuhan berlangsung. HR =
100 x/mnt, RR = 36 x/mnt, dan TD = 90/60 mmHg
 BREATHING, CIRCULATION
 TRAUMA THORAX (Susp. PNEUMOTHORAX DD/ HEMATOTHORAX)

5. Korban kelima, wanita lansia, terbaring di lantai dan ia tidak dapat menggerakan anggota gerak
bawahnya setelah terjatuh dari bus ketika ia berusaha menyelamatkan dirinya dari kerusuhan. Kamu
melihat bahwa terdapat deformitas di kaki kanannya. TD = 80/60 mmHg, HR = 90 x/mnt, RR 20 x/ mnt
 CIRCULATION
 Susp. FRAKTUR EXTREMITAS INFERIOR DEXTRA

6. Korban keenam, seorang remaja, diseret dari kerumunan, mengeluh pusing dan nyeri perut hebat. Ia
terkena tembakan di perut bagian tengahnya disertai dengan perdarahan hebat. Ia tampak pucat, TD =
70/50 mmHg, HR = 130x/menit, RR = 30 x/mnt
 BREATHING, CIRCULATION
 TRAUMA TEMBAK ABDOMEN
7. Korban ketujuh, laki laki muda, sadar dan berteriak-teriak mencari pertolongan karena ia tidak bisa
menggerakan kedua kakinya dan ia ingin segera dibawa ke RS. TAmpak potong besi kecil yang tertancap
di tulang belakangnya dan tidak terlihat adanya perdarahan. Ia mengeluh nyer hebat di punggungnya
namun ia tidak dapat merasakan anggota gerak bawahnya mulai dari bagian pusar ke bawah. TD = 90/54
mmHg, HR = 118 x/mnt, RR = 22 x/mnt
 CIRCULATION
 TRAUMA MEDULA SPINALIS T10 (syok neurogenik)

Setelah pemeriksaan diluar RS, seluruh pasien segera dibawa ke RS terdekat yang berjarak 30 menit dari
lokasi kejadian. Namun, hanya terdapat 2 mobil ambulans yg mampu mentranfer pasien pasien tsb.
URUTAN :
6 dan 2  4 dan 5 7 dan 1  3

Anda mungkin juga menyukai