Resensi Buku : Membaca Tuhan Melalui Sejarah Tuhan
RESENSI BUKU
Membaca Tuhan melalui Sejarah Tuhan
Judul : Sejarah Tuhan
Penulis : Karen Amstrong Penerbit : Mizan Penerjemah : Zaimul Am Tahun :
Sejarah Tuhan merupakan yang disebut Tuhan. Misalnya,
buku yang menarik untuk ditambahkan pergantian kepercayaan akan satu dalam koleksi buku semua orang Tuhan pada masa purba awal ke karena topiknya yang universal. Buku kepercayaan pagan yang memiliki ini memberi pengetahuan menarik banyak Tuhan menyerupai manusia tentang perkembangan konsep Tuhan dijelaskan sebagai keinginan untuk dalam pemikiran berbagai kebudayaan menjangkau Tuhan-Tuhan baru yang sepanjang sejarah. Penggambaran lebih dekat dengan manusia sejarah Tuhan didukung oleh berbagai dibandingkan satu Tuhan Mahakuasa, fakta, mitos, dan legenda dalam tetapi berada jauh di luar jangkauan sejarah manusia sehingga topik yang manusia. terlihat berat ini menjadi menarik Buku ini menjelaskan untuk dibaca. Pemaparan tentang bagaimana manusia sebenarnya sejarah Tuhan ini akan membuat memiliki naluri alamiah untuk pembaca merenungkan cara-cara berdekatan dengan yang gaib; entitas manusia, termasuk pembaca sendiri, tertinggi dari yang gaib bagi manusia dalam memandang suatu entitas yang adalah Tuhan. Hal ini diceritakan disebut Tuhan. Penulis buku ini, Karen secara kronologis sejak Armstrong, memberi contoh dari berkembangnya monoteisme purba berbagai kebudayaan di dunia dan menjadi politeisme pagan di seluruh mengaitkannya dalam satu tema besar, dunia. Ada pula pendapat menarik yaitu pencarian manusia akan Tuhan tentang bagaimana Tuhan tiga agama yang ideal dan sesuai kebutuhan monoteisme besar (Yahudi, Kristen, masing-masing zaman. Islam) diimplementasikan oleh bangsa Sejarah Tuhan menyajikan India menjadi dewa-dewa Hindu dan berbagai peristiwa dalam sejarah Budha, juga kaitannya dengan kehidupan manusia sebagai bagian kepercayaan akan nirwana pada agama dari evolusi pandangan manusia Budha. Di samping itu, juga terhadap suatu kekuasaan tertinggi diceritakan bagaimana perkembangan Jurnal Sosioteknologi Edisi 24 Tahun 10, Desember 2011 1208 Resensi Buku : Membaca Tuhan Melalui Sejarah Tuhan
kebudayaan pagan yang penuh mitos mengenai kepercayaan tertentu secara
dan ritual akhirnya membawa manusia langsung. Penulis hanya mengeluarkan kembali pada monoteisme yang pendapatnya mengenai anggapan dipandang lebih rasional. Lebih jauh manusia mengenai Tuhan dari zaman lagi, perkembangan akal manusia saat ke zaman. ini justru memunculkan keraguan akan Sayangnya, buku ini banyak eksistensi Tuhan dan peranannya memakai istilah-istilah yang jarang dalam kehidupan masyarakat modern. diketahui masyarakat awam, terutama Armstrong banyak istilah keagamaan. Meskipun buku ini mencantumkan naskah-naskah kuno, dilengkapi glosarium, pembaca yang seperti Enuma Elish yang merupakan umumnya tidak akrab dengan istilah- kitab bagi kepercayaan Babilonia istilah dari berbagai agama dan tidak Kuno sampai Al Quran, untuk memiliki dasar pengetahuan mengenai menggambarkan dasar pemikiran sejarah akan mengalami sedikit manusia mengenai Tuhan pada setiap kesulitan dalam mengikuti isi buku. kepercayaan. Kutipan-kutipan ini Pada akhirnya, buku ini dapat menunjukkan bahwa dasar pemikiran menjadi awal yang baik dalam penulis didukung oleh bukti-bukti mempelajari perkembangan agama dan yang dapat dipercaya, di samping keyakinan di dunia meskipun dalam memberi pengetahuan lebih bagi para membacanya perlu perhatian dan pembaca. Buku ini dilengkapi dengan usaha lebih untuk memahaminya. lampiran sumber masing-masing Dengan mempelajari sejarah tentang kutipan yang digunakan dalam buku Tuhan, kita dapat menarik beberapa dan juga daftar buku yang disarankan pelajaran untuk menjawab kebutuhan untuk dibaca selanjutnya bagi masyarakat modern akan Tuhan pembaca yang ingin mendalami lebih seperti yang ditekankan oleh lanjut tentang sejarah agama dan Armstrong. Hal ini mungkin kaitannya dengan perkembangan merupakan satu-satunya pendapat budaya manusia. pribadi Armstrong yang tersamar Kelebihan lain buku ini adalah dalam seluruh isi buku, bahwa jika umunmnya buku tentang kebutuhan akan Tuhan merupakan ketuhanan rentan terhadap bias naluri alamiah bagi tiap manusia dan keyakinan si penulis, buku ini dengan-Nyalah manusia dapat menjadi terbilang netral dan objektif dalam manusia seutuhnya. *** membicarakan setiap agama dan kepercayaan yang pernah ada. Hal ini Atsarina Larasati Anindya menjadi nilai tambah mengingat Armstrong besar dalam lingkungan Katolik Roma dan pernah menjadi biarawati. Dalam menuliskan pandangan-pandangannya, Karen Armstrong, berusaha tidak mengeluarkan pendapat pribadinya Jurnal Sosioteknologi Edisi 24 Tahun 10, Desember 2011 1209