DISUSUN :
MITA WULANSARI
20101440118048
Postpartum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas (
puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kamdungan yang lamanya 6 minggu post partum adalah masa 6
minggu. Postpartum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-
organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak,
2010)
Waktu 0 sampai 24 jam post partum, yaitu masa ke pulihan di mana ibu
diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
(Bobak,2004)
3. Tujuan Asuhan Masa Nifas
b. Mengatasi anemia.
( Bahiyatun, 2009)
4. Perubahan Fisiologis
1) Uterus
Setelah plasenta lahir, uterus akan mulai mengeras karena kontraksi
dan retraksi otot-ototnya. Uterus berangsur-angsur mengecil sampai
keadaan sebelum hamil.
2) Lochea
Yaitu cairan atau secret berasal dari kavum uteri dan vagina selama
masa postpartum. Berikut ini beberapa jenis lokia :
a. Lokia Rubra berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa
selaput ketuban, desidua, verniks kaseosa, lanugo, mekonium
berlangsung 2 hari postpartum.
d. Lokia Alba berwarna putih terdiri atas leukosit dan sel sel desidua
berlangsung 14 hari sampai 2 minggu berikutnya.
3) Endometrium
4) Serviks
6) Mamae/Payudara
7) Sistem pencernaan
8) Sistem perkemihan
9) Sistem muskuloskeletal
a. Suhu tubuh saat post partum dapat naik kurang lebih 0,5 derajat
Celcius setelah 2 jam post partum normal.
c. Tekanan darah kadang naik lalu kembali normal setelah beberapa hari
asalkan tidak ada penyakit yang menyertai. BB turun rata-rata 4,5 kg.
12) Setelah partus/ melahirkan, adanya striae pada dinding abdomen tidak
dapat dihilangkan sempurna dan berubah jadi putih ( striae albicans).
(Sri, 2019)
5. Perubahan Psikologis
a) Taking In
b) Taking hold
Terjadi setelah hari ke 10 post partum. Pada fase ini ibu merasakan
bahwa bayinya adalah terpisah dari dirinya. Mendapatkan dan menerima
peran dan tanggung jawab baru. Terjadi peningkatan kemandirian dalam
merawat diri dan bayinya, penyesuaian dalam hubungan keluarga
termasuk bayinya. Fase ini Fase ini berlangsung setelah 10 hari persalinan.
Fase-fase adaptasi psikologis pada ibu dalam masa nifas tersebut
merupakan perubahan perasaan sebagai respon alami terhadap rasa lelah
yang dirasakan dan akan kembali secara perlahan setelah ibu dapat
menyesuaikan diri dengan peran barunya dan tumbuh kembali pada
keadaan normal. Walaupun perubahan terjadi sedemikian rupa ibu harus
tetap menjalani ikatan batin dengan bayinya sejak awal.
(Risa, 2014)
Meninjau ulang catatan prenatal dan Intra operatif dan adanya indikasi
untuk kelahiran abnormal. Adapun cara pengumpulan data meliputi :
observasi, wawancara, pemeriksaan fisik yaitu melalui inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi.
b. Identitas klien
c. Riwayat keperawatan
1) Riwayat Kesehatan
Data yang perlu dikaji antara lain : keluhan utama saat masuk
rumah sakit, faktor-faktor yang mempengaruhi, adapun yang berkaitan
dengan diagnosa yang perlu di kaji adalah peningkatan tekanan darah,
eliminasi mual atau muntah, penambah berat badan, edeme, dan
pusing, sakit kepala, diplopia, nyeri epigastrik.
2) Riwayat Kehamilan
3) Riwayat Melahirkan
4) Data Bayi
Data yang harus dikaji meliputi jenis kelamin, berat badan bayi.
Kesulitan dalam melahirkan, apgar skor, untuk menyusui atau
pemberian susu formula dan kelainan kongenital yang tampak pada
saat dilakukan pengkajian.
Rambut
Wajah
Mata
Payudara
Lochea
Sistem Perkemihan
Mengkaji kandung kemih dengan palpasi dan perkusi untuk
menentukan adanya distensi pada kandung kemih yang dilakukan
pada abdomen bagian bawah.
Perineum
Ekstremitas bawah
e. Tanda-tanda Vital
f. Pemeriksaan Penunjang
(Sri,2019)
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Tentukan adanya
nyaman nyeri tindakan keperawatan lokasi dan sifat
berhubungan dengan selama ....x 24 jam nyeri, tinjau ulang
trauma mekanis, diharapkan nyeri dapat persalinan dan
edema atau hilang atau berkurang catatan kelahiran.
pembesaran jaringan. setelah dilakukan
2. Inspeksi perbaikan
tindakan keperawatan.
perineum dan
Kriteria hasil : episiotomi
perhatikan edema,
1. Klien tampak rileks.
ekimosis, nyeri
2. Rasa nyaman nyeri tekan lokal,eksudat
dapat berkurang atau purulen atau
hilang. kehilangan
perlekatan jahitan.
3. Skala nyeri 1-2.
3. Berikan kompres es
4. Tanda-tanda vital
pada perineum,
dalam batas normal
khususnya selama
TD: 120/80 mmhg,
24 jam pertama
nadi: 80-88 x/menit,
setelah proses
RR: 20 x/menit, suhu:
kelahiran.
36 derajat Celcius.
4. Anjurkan relaksasi
dengan nafas dalam.
5. Inspeksi hemoroid
pada perineum,
anjurkan
penggunaan
kompres es selama
20 menit setiap 24
jam.
6. Mengkaji nyeri
tekan uterus
tentukan adanya
frekuensi intensitas
nyeri.
7. Beri analgesik 30 -
60 menit sebelum
menyusui atau
perawatan perineum
bila dibutuhkan.
4. Anjurkan klien
mandi setiap hari
dan ganti pembalut.
5. Anjurkan klien
untuk menggunakan
krim antibiotik pada
perineum sesuai
indikasi.
6. Berikan antiseptik.
3. Mengkaji Keadaan
fisik
klien.rencanakan
sesi kelompok atau
individu.
4. Berikan atau
kuatkan informasi
yang berhubungan
dengan
pemeriksaan pasca
partum lanjutan.
5. Demonstrasikan
teknik-teknik
perawatan baik.
3. Anjurkan
peningkatan
tingkat aktivitas
dan ambulasi
sesuai toleransi.
4. Mengkaji
episiotomi,
perhatikan adanya
laserasi dan derajat
keterlibatan
jaringan.
5. Kolaborasi berikan
laksatif,lunak
feses, suppositoria
atau enema.
5. Anjurkan klien
minum 6-8 gelas
cairan perhari.
6. Melakukan
katerisasi sesuai
indikasi.