Anda di halaman 1dari 30

TUGAS.

MANAJEMEN PROYEK INTERNASIONAL

NAMA : ANDHYKA ANUGRAH KARAENG

STAMBUK : 216 213 271

KELAS :B

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2020
Jawaban .

1.) Ringkasa Project Scope Management di lingkup PMBOK Guide


Scope Management

Project scope Management adalah suatu kegiatan untuk


meyakinkan bahwa semua kegiatan yang dilkukan telah
mencukupi semua reiquirement yang telah didefenisihkan, dan
telah terdapat kegiatan tambahan yang tidak berhubungan
dengan requirement.

Management perencanaan ruang lingkup adalah kegiatan


untuk mendokumentasikan pendefenisian, proses validasi,
dan pengontrolan proyek.

Scope pada dasarnya dapat mengacu


pada 2 pengertian: Product Scope
Project scope.

Product Scope fitur dan fungsi yang merupakan


karakteristik dari produk atau layanan yang dihasilkan,
sedangkan

Project Scope adalah kegiatan yang dilakukan untuk


menghasilkan produk atau layanan

Hal-hal yang harus dilakukan dalam kegiatan project


management, yaitu:

Plan Scope Management(Management perencanaan ruang


lingkup), adalah kegiatan untuk mendokumentasikan
pendefenisian, proses validasi, dan pengontrolan proyek.
Tujuannya adalah untuk memberikan arahan tentang cara
Scope pengelolaan dalam proyek.

Mengumpulkan Requirement, adalah kegiatan untuk


mengumpulkan kegiatan kebutuhan dari stakeholder. Pada
tahap ini, input yang diperlukan diantaranya:
Scope Management Plan, Requirement management plan,
Stakeholder Management plan, input ini kemudian di proses
dengan beberapa cara seperti interview, analisis dokumen,
dan membuat proto type. Output yang diperoleh pada tahap
ini adalah Requirement documentation dan requirement
traceability matrix.

Mendefenisikan Scope (Ruang Lingkup). Pada tahap ini


dilakukan pemilihan requirement berdasarkan requirement
yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Dibuat
deskripsi lengkap tentang proyek dan produk, atau layanan.

Membuat WBS (Work Breakdown Structure). Pada


tahap ini, dilakukan pemecahan pekerjaan agar
lebih mudah dilakukan.

Memvalidasi Scope. Proses validasi ini dilakukan berdasarkan


kontrol quality yang ditinjau oleh costumer atau sponsor.

Mengontol Scope, adalah proses untuk memantau status


dari suatu proyek dan scope produk serta mengelola
perubahaan pada scope

PROJECT SCOPE MANAGEMENT Proses yang diperlukan


agar proyek tersebut mencakupsemua ruang lingkup yang
diperlukan. proses yang diperlukan untuk memastikan apakah
proyek sudah berisi kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan
supaya proyek sukses.

project Management Body of Knowledge (PMBOK)


merupakan standar yang paling banyak digunakan oleh
berbagai proyek TI di dunia. Selain PMBOK ada satu lagi
standar yang umum digunakan dan menjadi kewajiban di
Uni-Eropa yaitu PRINCE2.
Suatu proyek merupakan aktifitas yang dilakukan oleh tim
dalam organisasi dalam jangka waktu tertentu.

3 Pilar batas utama dalam proyek seperti:

 Scope,

 Time

 Resource
merupakan fundamental yang harus terpenuhi dalam proyek.

Dalam timnya pun terdapat beberapa peran penting yang harus


ada diantarnya seperti Project manager, developers dan project
owner/stakeholder. Ketiga peran ini memegang tanggungjawab
masing masing yang diperlukan dan didefinisikan dalam standar
PMBOK maupun PRINCE2 untuk memenuhi 3 pilar utama dalam
proyek.

Sebelum kita masuk ke PMBOK, kita perlu tahu mengenai Project


Life Cycle (PLC) terlebih dahulu yang merupakan alur dasar dari
proyek. Dalam PLC perlu di definisikan secara runut Project Goal->
Project Plan-> Execution-> Evaluation-
>Closing. Urutan PLC inilah yang perlu dipahami sebagai pola
mutlak dalam proyek yang baik.

PMBOK merupakan suatu standar yang dibentuk oleh Project


Management Institute (PMI) dengan tujuan agar dokumen itu
menjadi acuan utama dalam pelaksanaan proyek.
Harapannya dengan acuan atau kita sebut best
practice tersebut dapat memberikan hasil dari proyek yang
berkualitas dengan kompleksitas yang mudah dimengerti.
Di dalam PMBOK versi 5 terdapat 47 proses dan 10
knowledge Areas, yang dikelompokkan menjadi 5 Process
Group. yaitu :

1) Initiate

2) Plan

3) Execution

4) Monitoring/Controlling

5) Close

Tujuan Scope Management adalah untuk memberikan arahan


tentang cara scope pengelolaan dalm proyek.

Suatu proyek management dapat dikatakan mengalami kegagalan dalam


pelaksanaan bila terjadi: over budget, keterbatasan sumber daya, time line
yang relatif singkat.
Untuk itu, diperlukan project scope management sebagai acuan
semua pekerjaan yang harus dikerjakan dalam rangka
menghasilkan produk proyek, termasuk proses-proses yang
dilakukan dalam membuat produk. Mendefenisikan apa yang akan
dikerjakan dalam sebuah proyek, berkaitan erat dengan jadwal,
biaya, dan scope, ketiga hal ini merupakan suatu yang intens dalam
pelaksanaan suatu proyek.proses project scope management terdiri
dari tahap inisasi (melanjutkan proyek ke fase berikutnya)
perencanaan ruang lingkup proyek, pendefenisian ruang lingkup
proyek, membangun WBS, verifikasi ruang lungkup proyek dan
kendali perubahan ruang lingkup proyek.
2.) Project Time Management

Pengertian Management Waktu secara umum adalah


suatu perencanaan, mengorganisir, menggerakkan,
dan pengawasan, terhadap produktivitas waktu.

Waktu merupakan salah satu sumber daya yang harus


dikelolah dengan baik agar individu atau organissi bisa
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pngertian
Management waktu dapat juga diartikan sebagai suatu
metode atau cara untuk memanfaatkan dan mengatur setiap
bagian waktu dalam mengerjakan aktivitas yang sudah
direncanakan dan harus diselesaikan dalam jangka waktu
yang sudah ditetapkan.

Definisi Project Time Management Tahapan

mendefinisikan proses- proses yang perlu dilakukan


selama proyek berlangsung berkaitan dengan
penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat waktu
dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya serta
penjagaan kualitas produk atau servis atau hasil unik
dari proyek Secara keseluruhan.

Time management atau management waktu merupakan


salah satu skill yang penting bagi setiap pribadi yang
efektif. Yaitu kemampuan untuk mengorganisasi,
merencanakan dan mengontrol bagaimana menggunakan
waktu dalam keseharian dalam setiap aktifitas secara
efektif untuk mencapai tujuan.
Time manajemen yang baik membutuhkan perubahan pila
pikir dan fokus yaitu bukan dari beberapa banyak aktifitas
yang anda lakukan setiap harinya tapi beberapa banyak hasil
yang anda dapat capai.

 DEFINE ACTIVITIES Mengidentifikasi aktifitas khusus


atau secara spesifik yang harus dilakukan oleh
anggota tim proyek.

a. Scope Baseline Penyampaian proyek, kendala, dan asumsi


dasar didokumentasikan dalam lingkup proyek yang
dipertimbangkan secara eksplisit saat mendefinisikan
aktivitas.
b. Enterprise Enviromental Factors Faktor
eksternal atau internal yang mempengaruhi
keberhasilan suatu proyek

c. Organizational Process Assets Berisi perencanaan yang


berhubungan dengan kebijakan prosedur dan pedoman

d. Work Breakdown Structure ( WBS ) Input utama untuk


menjadwalkan definisi aktifitas

e. WBS Dictionary Berisi jadwal definisi aktifitas

f. Project Management Plan Rencana management proyek


berisi perencanaan jadwal kegiatan dan rencana proyek
lingkup management.

TOOLS AND TECHNIQUES

a.Decomposition Mendefinisikan output akhirnya


sebagai aktifitas bukan penyampaian

b. Templates Daftar kegiatan standar dari proyek yang


sebelumnya

c. Rolling Wave Planning Perencanaan suatu pekerjaan yang


harus diselesaikan dalam waktu dekat

d. Expert Judgment Anggota tim proyek atau ahli yang


berpengalaman dan terampil

e. Planning Component Komponen perencanaan untuk


menguraikan cabang dan WBS ke paket pekerjaan Ada 2
Planning Component : Control Akun : Titik control
management, di tempatkan dengan dipilih dari WBS diatas
tingkat paket Paket Perencanaan : Komponen WBS
dibawah control akun tapi diatas paket pekerjaan.
Komponen ini digunakan untuk mengetahui isi perencanaan
pekerjaan yang tidak ada dijadwal.

OUTPUTS

a. Activity List Aktivitas yang akan dimasukan ke dalam


jadwal proyek yang mencakup nama aktifitas, no /
identitas aktifitas, deskripsi singkat.
Dibuat berdasarkan WBS dan WBS Dictionary Sebaiknya
dibuat berdasarkan standar atau template activity list yang
telah biasa digunakan oleh organisasi yang bersangkutan
b. Activity Atributes Menyediakan informasi yang lebih banyak
tentang setiap aktifitas, seperti: Identitas aktivitas, kode
aktivitas, deskripsi aktivitas, aktivitas pendahulunya, aktivitas
yang mengikutinya, relasi logis antar aktivitas, hal yang
mempercepat dan yang mungkin memperlambat aktivitas,
sumber daya yang dibutuhkan, tantangan dan hambatan
serta geografis atau tempat pekerjaan harus dilakukan Tipe
aktivitas, misalnya apakah suatu aktivitas harus dikerjaan
dengan pembagian dan bertahap atau merupakan satu
kesatuan pekerjaan yang dapat berdiri sendiri

c. Milestone List Daftar peristiwa yang menjadi penanda


selesainya suatu pekerjaan, misalnya tanggal, produk yang
dihasilkan, laporan, dan lain-lain Berguna dalam membuat
tujuan jadwal dan memantau perkembangan proyek Misalnya
penyelesaian penandatanganan dokumen oleh customer dan
penyelesaian produk produk spesifik

d. Request Change Proses definisi aktifitas dapat menghasilkan


perubahan yang diminta yang dapat mempengaruhi laporan
proyek lingkup dan WBS, diproses untuk review melalui
proses control perubahan yang terintegrasi.

SEQUENCE ACTIVITIES Sequences activities Merupakan


sebuah proses dalam proyek yang bertujuan untuk mendefinisikan
dan mendokumentasikan hubungan antar aktivitas dalam suatu
proyek. Sequnce activities mencakup : Peninjauan kembali aktivitas-
aktivitas yang harus dikerjakan dan menentukan ketergantungannya
satu dengan yang lain Ketergantungan atau hubungan antar
aktivitas terkait dengan pengurutan aktivitas atau tugas-tugas
proyek.

Harus ditentukan ketergantungan antar aktivitas untuk kepentingan


critical path analysis output. Terdapat 3 bagian dalam sequence
activities, yaitu input, tools & techniques.
INPUT

a. Activity List Merupakan tabulasi aktivitas yang akan


dimasukkan ke jadwal proyek, mencakup: Nama aktivitas
Nomor atau identitas aktivitas Deskripsi singkat tentang
aktivitas Kriteria Dalam pembuatan Activity List: Dibuat
berdasarkan WBS dan WBS Dictionary Project
Deliverables,hambatan dan asumsi yang tertera dalam
scope statement juga menjadi bahan pertimbangan ketika
membangun ActivityList Sebaiknya dibuat berdasarkan
standar/template activity list yang telah biasa
digunakan oleh organisasi yang bersangkutan

b. Activity Attribute Menyediakan informasi yang lebih banyak


tentang setiap aktivitas, misalnya tentang aktivitas
sebelumnya, aktivitas sesudahnya, relasi logis, kebutuhan
sumberdaya, hambatan-hambatan, tanggal final, dan
asumsi-asumsi terkait aktivitas yang ada dalam proyek.
Biasanya dalam sebuah Activity attribute terkandung:
Identitas aktivitas, kode aktivitas, deskripsi aktivitas,
aktivitas pendahulunya, aktivitas yang mengikutinya, relasi
logis antar aktivitas, hal yang mempercepat dan yang
mungkin memperlambat aktivitas, sumber daya yang
dibutuhkan, tantangan dan hambatan serta asumsi Orang
yang bertanggungjawab mengeksekusi suatu pekerjaan
Area geografis atau tempat pekerjaan harus dilakukan Tipe
aktivitas, misalnya apakah suatu aktivitas harus dikerjaan
dengan pembagian dan bertahap atau merupakan satu
kesatuan pekerjaan yang dapat berdiri sendiri

c. Milestones List Merupakan daftar peristiwa yang menjadi


penanda selesainya suatu pekerjaan, misalnya tanggal,
produk yang dihasilkan, laporan, dsb. Milestone List
Berguna dalam monitoring kemajuan proyek.

d. Project Scope Statement Merupakan acuan semua


pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan dalam rangka
menghasilkan produk proyek, beserta proses- proses yang
dilakukan untuk membuat produk yang dimaksud. Project
Scope Management atau Batasan Proyek mendefinisikan
apa yang akan
dikerjakan atau apa yang tidak akan dikerjakan dalam
sebuah proyek.
e. Organizational Process asset Dapat mempengaruhi
proses urutan kegiatan tetapi tidak terbatas pada file
proyek dari basis pengetahuan perusahaan digunakan
untuk membuat produk yang dimaksud.

TOOLS AND TECHNIQUES

a. Presedence Diagramming Method PDM adalah metode


yang digunakan di CPM untuk membangun sebuah
jadwal proyek diagram jaringan yang menggunakan
kotak atau persegi panjang, sebagai node,untuk
mewakili kegiatan, dan menghubungkan mereka
dengan panahyang menunjukkan hubungan logis yang
ada di antara mereka.

b. Dependency Determination Mandatory dependencies :


Sejalan dengan sifat pekerjaan yang akan dilakukan
dalam proyek, sering disebut juga hard
logic Discretionary dependencie: : Ditentukan oleh tim
proyek, sering

disebut soft logic dan harus digunakan dengan hati-hati


karena

kemungkinan akan membatasi pilihan penjadwalan yg


sesudahnya External dependencies : mencakup hubungan
antara aktivitas proyek dan aktivitas non proyek.

c. Schedule Network Template Membuat standarisasi


Template jaringan diagram jadwal dapat digunakan
untuk mempercepat penyusunan aktivitas jaringan
proyek.

OUTPUT
a. Project Schedule Network Diagram Merupakan gambaran
skematis yang mempresentasikan Jadwal
kegiatan Proyek beserta ketergentungan yang ada dari
setiap aktivitas dalam sebuah proyek.

b. Project Document Update Dalam Dokumen sebuah


Proyek harus selalu diperbaruhi.

. ESTIMATE ACTIVITY RESOURCES dalam proyek. Proses


estimasi jumlah sumber daya yang akan digunakan dalam
disebut INPUTS.

Management Plan Schedule Management plan adalah bagian


komponen dari Project Management Plan dipakai dalam activity
resources estimating.
Project Schedule Jadwal yang ditetapkan sebagai acuan
dalam proses penyelesaian proyek. Milestones Adalah
peristiwa penanda yang mempunyai durasi nol. Kriteria SMART
dalam membuat milestones, yaitu : Specific Measurable
Realistic Time-framed Assignable Gantt charts Menampilkan
jadwal proyek dengan format standar, yaitu dengan
menampilkan daftar aktivitas beserta tanggal awal dan
akhirnya dalam format kalender. Simbol-simbolnya : A black
diamond: milestones or significant events on a project with zero
duration.

Schedule baseline Versi spesifik jadwal proyek yang


dikembangkan dari analisis jaringan, versi spesifik dari jadwal
analysis jaringan, schedule baseline ini akan diterima dan
dilaksanakan oleh jadwal team manajemen proyek dengan
standard waktu dimulai dan waktu selesai proyek.

Schedule Data Data jadwal proyek yang didalamnya minimal


terdapat jadwal utama, jadwal aktivitas, aktivitas atribut, dan
dokumentasi dari selruh asumsi dan batas yang telah
diidentifikasi d. Project Document Update Activity Resource
Requirements Resource leveling dapat memberikan efek
dalam perkiraan dalam perencanaan dari tipe dan kuantitas
sumber daya yang diminta. Activity Attributes Meliputi
persyaratan sumberdaya yang direvisi dan yang terkait dengan
persetujuan perubahan yang ditimbulkan oleh proses Develop
Schedule. Project Calendars Kalender untuk masing-masing
proyek dapat menggunakan unit kalender yang berbeda
sebagai dasar untuk penjadwalan proyek. Risk Register Daftar
resiko mungkin perlu diperbarui untuk mencerminkan peluang
atau ancaman yang dirasakan melalui asumsi penjadwalan.
SCHEDULECONTROL

Schedule control adalah proses dimana memonitor status dari


project untuk mengetahui update dari progres proyek tersebut
serta mengatur perubahan jadwal proyek dari garis dasarnya.

Schedule control dapat diperhatikan meliputi : Menentukan


status terakhir dari proyek tersebut Mempengaruhi faktor-faktor
yang dapat merubah schedule proyek Menentukan bahwa
project schedule telah berubah Mengatur perubahan yang
sudah terjadi
Tujuan Management waktu yaitu untuk melakukan pekerjaan
secara efektif dan efisien. Efektifitas dalam suatu pekerjaan dapat
dilihat dari tercapainya tujuan atau target yang sudah ditetapkan
dalam manajemen.`

3.) Project Cost Management

Project Cost Management meliputi beberapa fungsi khusus


manajemeng proyek yang mencakup kontrol pekerjaan seperti
memperkirakan, pengumpulan data lapangan, penjadwalan,
akuntnsi dan desain. Fungsinya untuk menjamin bahwa proyek
dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah
disepakati.

Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan


manajemen biaya adalah sebuah metode yang menggunakan
teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui
siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost
Manajemen meliputi beberapa fungsi khusus manajemen
proyek yang mencakup kontrol pekerjaan memperkirakan,
pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan
desain.

Dimulai dengan memperkirakan, alat vital di Project Cost


Manajement, data historis aktual digunakan untuk
merencanakan secara akurat semua aspek proyek. Karena
proyek akan terus berlanjut, kontrol pekerjaan menggunakan
data dari estimasi dengan informasi yang dilaporkan dari
lapangan untuk mengukur biaya dan produksi dalam proyek.
Dari inisiasi proyek sampai selesai, proyek manajemen biaya
memiliki tujuan untuk menyederhanakan dan murahnya
pengalaman proyek.

Pengertian Cost Dan Project Cost Manajemen

Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus


dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk
mendapat sesuatu sebagai gantinya. Biaya pada umumnya
diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb

Project Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek


adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa
proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang
telah disepakati.
Pentingnya Project Cost Manajemen

Informasi manajemen biaya merupakan informasi


yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif
perusahaan atau organisasi non laba. Informasi
keuangan saja dapat mengakibatkan misleading
karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada
jangka pendek.

Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah
sebuah metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan
produktivitas melalui life-cycle penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost
Manajemen meliputi beberapa fungsi khusus manajemen proyek yang mencakup
kontrol pekerjaan seperti memperkirakan, pengumpulan data lapangan,
penjadwalan, akuntansi dan desain. Fungsinya untuk menjamin bahwa proyek
dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati.

Ada 4 (empat) proses yang dilakukan untuk membuat project cost management,
yaitu :
1. Plan cost management : Merupakan proses untuk menetapkan kebijakan,
prosedur, dan dokumentasi perencanaan, pengelolaan, pengeluaran, dan
pengendalian biaya proyek. Manfaat utama dari proses ini adalah untuk
membuat adanya penjagaan/pemantawan dan pengarahan tentang
bagaimana biaya proyek akan dikelola sepanjang proyek dilaksanakan.
2. Estimate cost : merupakan suatu perkiraan pengembangan sumber
daya moneter yang diperlukan untuk melengkapi kegiatan
proyek.Keakuratan perkiraan proyek akan meningkat selama
proyek berlangsung melalui siklus hidup proyek.
3. Determine budget : Merupakan proses menggabungkan estimasi biaya
kegiatan individu atau paket pekerjaan untuk menetapkan cost
baseline.
Manfaat utamanya untuk menentukan cost baseline
terhadap kinerja proyek yang dapat dipantau dan dikendalikan.
4. Cost Control : Merupakan suatu Proses pengendalian biaya termasuk
dalam monitoring kinerja pembiayaan, meyakinkan bahwa hanya
memberikan informasi pada stakeholders bahwa perubahan dapat
mengakibatkan perubahan biaya pula.

Manajemen biaya berkaitan dengan proses menemukan


proyek yang tepat dan melaksanakan proyek dengan cara yang
benar. Mencakup kegiatan –kegiatan seperti perencanaan,
estimasi, penganggaran, pembiayaan, pendanaan,pengelolaan
dan pengendalian dan pembandingan biaya sehingga proyek
dapat diselesaikan dalam waktu dan anggaran yang disetujui serta
kinerja proyek dapat ditingkatkan pada waktunya.

Management biaya mencakup seluruh siklus hidup proyek


mulai dari tahap perencanaan awal hingga mengukur kinerja
biaya aktual dan penyelesaian proyek.

Manajemen biaya adalah proses dimana seseorang


merencanakan dan mengelolah anggaran bisnis atau proyek.
Dalam kasus suatu proyek, hal ini membatu manajer proyek
memperkirakan berapa biaya proyek dan mengatur kontrol yang
denganya mereka dapat mengurangi peluang proyek melampaui
anggaran.
Proses manajemen biaya dimulai pada tahap perencanaan
proyek, dimana biaya disetujui oleh eksekutif sebelum
diimplementasikan.

Kemudian, ketika proyek dilaksanakan, pengeluaran dipantau


dan dicatat dengan hati-hati untuk memastikan bahwa mereka
sejalan dengan rencana manajemen biaya.

Tiga kendala dalam manajemen proyek mengacu pada tiga


metrik yang menentu suatu proyek: biaya, ruang lingkup dan
waktu. Terlalubanyak suatu dan 2 lainnya harus disadap. Oleh
karena itu, dalam manajemen biaya, kendala tripel berperan.

Rencana manjemen biaya harus memperhitungkan varibel-


variabel yang berdampak pada anggaran, baik material atau
orang. Ada juga biaya tetap, seperti biaya ekonomi tim. Semua ini
harusdi hitung untuk mengetahui komidment keuangan pada
proyek.

Pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan untuk


menekan biaya. Pembengkakan biaya merupakan masalah
yang dialami banyak proyek, tetapi tidak satu pun yang akan
sangat ditoleransi oleh para pemangku kepentingan.

Manajemen biaya rencana membutuhkan input berikut:

a. Rencana Manajemen Proyek

Elemen –elemen Rencana Manajemen Proyek:

 Scope Baseline (peryataan lingkup proyek, WBS, dan kamus


WBS.

 Jadwalkan baseline

 Rencana manajemen biaya, resiko dan komunikasi.


b. Piagam proyek memberikan ringkasan anggaran
darimana biaya proyek rinci dikembangkan, seperti serta
persyaratan persetujuan proyek (terutama yang
berhubungan dengan biaya proyek)
c. Faktor lingkungan Perusahaan termasuk budaya dan struktur
organisasi, kondisi pasar, pengeluaran mata uang, tingkat
perubahan informasi komersial seperti informasi tingkat biaya
dan penjual yang di publikasikan daftar harga.
d. Aset Proses Organisasi, ini termasuk prosedur kontrol
keuangan, informasi historis dan pembelajaran dari proyek-
proyek sebelumnya, serta, kebijakan biaya dan kebijakan
terkait penganggaran dures dan pedoman.
e. Penilaian pakar dapat melibatkan anggota tim
manajemen proyek dengan keahlihan dalam
anggaran khususnya dibidang domain proyek.
f. Teknik analisi

Mengembangkan rencana manajemen biaya mungkin


melibatkan memilih opsi trategis untuk didanai proyek
seperti:
 Pendanaan sendiri,

 Pendanaan dengan ekuitas,

 Pendanaan dengan hutang.

Rencana manajemen biaya dapat merinci cara-cara


untuk membiayai sumber daya proyek seperti membuat,
membeli,menyewakan. Keputusan ini seperti keputusan keuangan
lainnya mempengaruhi proyek, dapat mempengaruhi jadwal proyek
dan atau resiko.
Kebijakan dan prosedur organisasi dapat mempengaruhi teknik
keuangan mana dipekerjakan dalam keputusan ini. Teknik dapat
mencakup (tetapi tidak terbatas pada): kepentingan priode,
pengembalian investasi, tingkat pengembalian internal,arus kas
yang didikokan dan laba bersih nilai ent.

Anda mungkin juga menyukai