DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
FAKULTAS EKONIMI
Peluang tidak akan ada berarti apa-apa tanpa adanya kemauan dan aksi yang
nyata dalam menjalaninya. Begitu juga dengan peluang pasar yang tidak diambil
dan dimanfaatkan, akan bersifat netral dan bahkan diambil secara cepat oleh
seseorang yang ulet dan berkemauan tinggi. Oleh karena itu calon wirausaha harus
memulai langkah untuk memanfaatkan peluang yang ada tersebut dengan
kematangan analisis segmentasi pasar dan strategi bisnis yang matang.
3. Contoh Analisa Usaha Nasi Bakar
a. Analisis peluang:
1) Strength (kekuatan)
2) Nasi bakar ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat karena
memiliki harga yang sangat terjangkau.
3) Weakness (kelemahan)
Tidak bisa bertahan untuk beberapa hari
4) Opportunity (peluang)
Peluang usaha nasi bakar ini merupakan kegiatan usaha yang sangat
memiliki prospek yang baik untuk ke depannya jadi harus dimanfaatkan
dengan baik.
5) Theart (ancaman)
Ancaman yang kemungkinan dihadapi oleh usaha nasi bakar adalah jika ada
banyak pesaing yang menjual produk yang sama namun hal ini bisa disiasati
dengan melakukan inovasi secara terus-menerus.
b. Strategi pemasaran:
Strategi pemasaran yang disusun adalah lebih mengutamakan kualitas baik dari
segi rasa, bahan baku hingga harga, produk yang disajikan adalah produk halal.
Promosi dilakukan dengan memanfaatkan media social, membuat brosur atau
pamphlet. Selain itu juga menyediakan sistem delivery order untuk
mempermudah dan menarik konsumen.
c. Segementasi pasar:
Dalam memasarkan olahan nasi bakar ini adalah dengan menjualnya langsung
kepada konsumen. Konsumen yang ingin menikmati nasi bakar ditempat juga
bisa. Jadi harus diberikan fasilitas seperti meja dan kursi.
Dalam situasi global yang berubah cepat, perusahaan harus memantau enam
kekuatan utama: demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik-hukum, dan sosial-
budaya. Meskipun kekuatan-kekuatan itu akan diulas secara terpisah, para
pemasar harus memerhatikan interaksi antarkekuatan itu, karena kekuatan-
kekuatan itu menjadi dasar bagi peluang dan ancaman baru. Contohnya, ledakan
pertumbuhan populasi (demografi) menyebabkan peningkatan konsumsi sumber
daya dan polusi (lingkungan alam), sehingga konsumen menuntut lebih banyak
peraturan perundang-undangan (politik-hukum) yang merangsang solusi
teknologi dan produk baru (teknologi). Jika harga teknologi baru itu terjangkau
oleh masyarakat (ekonomi), maka dapat mengubah perilaku dan sikap (sosial-
budaya) mereka.
2. Lingkungan Demografi
Tren demografik sangat andal untuk jangka pendek dan menengah. Ada
masalah bagi perusahaan yang tiba-tiba terkejut karena perkembangan demografik.
Kekuatan demografik utama yang dipantau pemasar adalah populasi, karena orang
membentuk pasar. Para pemasar benar-benar tertarik pada besarnya jumlah
penduduk dan angka pertumbuhan di kota, wilayah dan bangsa, distribusi usia dan
bauran etnis, tingkat pendidikan, pola rumah tangga, karakteristik, serta gerakan
regional.
a. Pertumbuhan Populasi Dunia
Pertumbuhan populasi dunia yang meledak itu memiliki implikasi besar bagi
dunia bisnis. Populasi yang meningkat tidak berarti pasarnya meningkat, kecuali
jika pasar itu memiliki daya beli yang memadai. Bagaimanapun juga, pihak
perusahaan yang menganalisis pasar mereka secara cermat dapat menemukan
peluang besar.
b. Bauran Usia Populasi
Populasi-populasi nasional beragam bauran usianya. Pengelabuan populasi
dipengaruhi oleh tren lain, yaitu terjadi penurunan tingkat kesuburan. Di
kebanyakan negara, wanita tidak memiliki cukup bayi untuk menggantikan orang
yang meninggal. Akibatnya akan lebih sedikit pekerja yang akan menggantikan
mereka yang akan pensiun.
c. Pasar Etnis dan Pasar Lain
Negara-negara juga memiliki beragam suku dan ras. Biasanya kelompok etnis
memiliki keinginan-keinginan khusus dan kebiasaan membeli barang-barang
tertentu sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang menunjukkan bahwa
dia adalah anggota dari etnis tertentu. Dengan beragamnya suku dan ras serta
kebutuhan dan keinginan mereka yang bermacam-macam, perusahaan-
perusahaan berjuang untuk memperbagus produk dan pemasaran mereka untuk
menjangkau etnis yang paling berpengaruh dan paling cepat pertumbuhan serta
perkembangannya sebagai rumah tangga konsumen.
d. Kelompok Pendidikan
Populasi dalam masyarakat mana saja terbagi ke dalam lima kelompok
pendidikan: buta huruf, tidak lulus SMA, lulus SMA, lulus perguruan tinggi, dan
lulus profesi. Sebagai contoh di Jepang, 99% populasi melek huruf, sementara di
Amerika Serikat 10% -15% populasi mungkin buta huruf secara fungsional.
Akan tetapi, Amerika Serikat memiliki persentase populasi pendidikan
akademi/universitas yang tertinggi di dunia, sekitar 36%. Tingginya jumlah kaum
terpelajar di Amerika Serikat tersebut berarti ada permintaan yang tinggi atas
buku, majalah, dan perjalanan yang bermutu tinggi, serta tinggi pula penawaran
keahliannya.
e. Pola Rumah Tangga
Rumah tangga tradisional terdiri dari suami, istri, dan anak-anak (terkadang juga
termasuk kakek nenek) sedangkan, rumah tangga non-tradisional terdiri dari
lajang yang hidup sendiri, orang dewasa dengan jenis kelamin berbeda atau
sejenis yang hidup bersama, keluarga dengan orang tua tunggal, pasangan tanpa
anak, dan orang tua yang anaknya telah mandiri. Masing-masing kelompok itu
memiliki kumpulan kebutuhan dan kebiasaan pembelian yang berbeda. Pemasar
harus semakin memerhatikan kebutuhan khusus rumah tangga non-tradisi, karena
mereka kini berkembang lebih pesat daripada rumah tangga tradisi.
f. Pergeseran Populasi Secara Geografis
Sekarang ini merupakan periode pergerakan migrasi yang sangat besar
antarnegara dan antarwilayah di suatu negara. Perusahaan-perusahaan dan
wirausahawan yang melihat ke depan mengambil keuntungan dari pertumbuhan
dalam populasi imigran dan memasarkan barang-barang mereka secara khusus
kepada anggota populasi baru ini. Lokasi juga menimbulkan perbedaan dalam
pilihan barang dan jasa. Pemasar melihat tempat konsumen berkumpul.