Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN

MATA KULIAH UMUM DASAR-DASAR PEMASARAN

“ANALISIS PELUANG USAHA DAN MENCARI PELUANG DI


LINGKUNGAN PEMASARAN”

DOSEN PENGAMPU

Dra. SUPENI ENDAHJATI, M.M.

DISUSUN OLEH

SISKA DAMAYANTI 2018017180 / 4 A5

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONIMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA


A. MENGANALISI PELUANG PEMASARAN
1. Analisis Peluang Pasar
Suatu perusahaan perlu menganalisa atau membaca peluang pasar yang
dapat dimanfaatkan. Membaca peluang pasar merupakan hal yang penting, karena
dengan itu, perusahaan dapat mengetahui apakah produk yang diciptakan
mempunyai peluang untuk dipasarkan dan dengan membaca peluang pasar
perusahaan juga dapat mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen.
Peluang pasar bisa kita dapatkan dari berbagai segi kehidupan, seperti segi
teknologi, budaya, agama dsb. Sebagai contoh dari segi teknologi, dengan semakin
berkembangannya zaman teknologi yang ada pun semakin canggih sehingga
kebutahan konsumen menjadi meningkat. Ini merupakan peluang bisnis yang sangat
menguntungkan bagi perusahaan untuk menyediakan alat-alat teknologi yang
dibutuhkan konsumen, seperti Handphone, komputer, televisi dan lain sebagainya.
Di dalam kehidupan kita sehari-hari pun banyak tercipta peluang pasar yang
bisa kita manfaatkan dalam rangka mendapatkan keuntungannya. Ini beberapa
contoh sederahana dari peluang pasar:
a. Hallyu wave
Halyu wave atau Korean wave adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya
budaya pop korea atau KPOP secara global ke berbagi negara. Sekarang ini
Indonesia pun merasakan hallyu wave yang sangat besar. Dengan adanya hallyu
wave otomatis hal yang berhubungan KPOP pasti sangat diminati oleh para
penggemar KPOP di Indonesia, dengan ini kita mendapatkan peluang pasar
dengan membuat usaha baik dalam bentuk toko maupun online shop yang
menjual segala pernak-pernik yang berhubungan dengan KPOP, seperti kaset,
baju, sepatu, dll.
b. Musim Hujan
Saat musin hujan mungkin pemiliki kendaraan merasa kesal dengan keadaannya
jalan yang becek karena dengan begitu kendaraan mereka akan menjadi kotor
dan tidak enak untuk dikendarain atau dipandang. Peluang yang dapat diambil
dengan cara membuat tempat pencucian kendaraan. Sehingga meringgankan
beban para pengguna kendaraan yang tidak ada waktu untuk membersihkan
kendaraannya. Selain itu kita juga dapat menjual jas hujan maupun payung
disekitar jalan, karena mungkin sebagaian orang selalu malas membawa 2 benda
tersebut.
c. Acara keagamaan
Indonesia memiliki agama yang beragam. Seperti agam islam yang merayakan
hari raya idul fitri, dan setiap muslim memiliki kebiasaan dalam merayakannya.
Banyak masyarakat yang membaca peluang besar ini dengan menjual pakaian-
pakaian muslim yang sedang trend, kue-kue kering maupun makanan khas
lebaran. Begitu pun saat natal tiba, banyak yang menjual pohon natal ataupun
pernak-pernik natal lainnya. Dalam hal ini yang diambil adalah peluang
musiman. Ada beberapa alasan mengapa analisis peluang pasar harus dilakukan
terlebih dahulu oleh suatu perusahaan:
a. Sering kali suatu perusahaan dalam memulai usahanya belum mengetahui
kesempatan pasar yang baik. Artinya perusahaan mempunyai tujuan
dimulaidengan suatu kesempatan.
b. Suatu perusahaan sulit menyebutkan apa yang seharusnya dibutuhkan
karenatidak jelas tujuan perusahaan. Pada hal di sisi lain perusahaan
mengetahui adanyakesempatan yang baik.
c. Bila kesempatan berubah, kadang-kadang perusahaan mengubah
polatujuannya.
d. Tersedia atau tidaknya sumber-sumber dalam perusahaan, yang dapat lebih
unggul dari pesaing seperti dapat menekan biaya lebih rendah, harga lebih
rendah, mutu yang lebih baik, dsb.

Dalam peluang pasar terdapat dua macam peluang yaitu:

a. Peluang pasar absolut


Peluang pasar absolut adalah permintaan potensial maksimum yang
terdiri dari dua faktor yaitu, Jumlah pemakai potensial dan Tingkat
pembelian Pada pasar tertentu, Pasar absolut adalah jumlah rupiah atau
jumlah unit yang dijual. Untuk mengukur peluang pasar absolut biasanya
digunakan jumlah pemakai yang mungkin dan tingkat pembelian maksimum
yang diharapkan. Perusahaan seringkali melakukan taksiran terhadap potensi
pasar menurut daerah, jenis industri atau rumah tangga dari asosiasi dagang
atau hasil riset komersial. Dalam memperkirakan peluang pasar konsumen
dilakukan bila sifat-sifat pembeli potensial telah diketahui dan diukur.
b. Peluang pasar relative
Peluang pasar relatif merupakan persentase penyebaran peluang pasar di
antara berbagai bagian pasar. Misalnya kelompok daerah pemasaran dan
kelompok pelanggan. Pasar peluang relatif digunakan untuk alokasi sumber
daya secara efisien seperti pengeluaran biaya untuk iklan, alokasi biaya untuk
salesman di berbagai wilayah, dan untuk penempatan fasilitas lainnya.
2. Faktor-faktor Dalam Analisis Peluang Pasar
Faktor penting dalam keberhasilan atau kegagalan dari strategi pemasaran
adalah apakah elemen strategi pemasaran tersebut konsisten dengan realita dari
lingkungan eksternal perusahaan. Langkah awal untuk mengembangkan rencana
pemasaran strategis adalah dengan memantau, mengontrol, memahami dan
menganalisis peluang pasar serta tantangan kedepan yang ditimbulkan oleh faktor-
faktor luar dari perusahaan. Adapun tanggung jawab dari manajer perusahaan antara
lain sebagai berikut:
a. Analisis lingkungan dan pesaing
Untuk memahami suatu peluang dan tantangan potensial dalam jangka
waktu yang panjang, pemasaran yang dilakukan pertama harus memahami,
mengontrol, memahami dan menganalisis trend yang sangatlah luas dalam
lingkungan ekonomi dan sosial. Dinamika industri dan perubahan strategi.
Dinamika perubahan persaingan dari industri terutama menekankan bagaimana
pola persaingan dari pembelian cenderung lebih berubah ketika industri atau
suatu produk bergerak melalui berbagai tahap.
b. Analisis pelanggan
Untuk mendukung dan mendorong transaksi pertukaran dengan pelanggan
potensial. Riset pemasaran dan pengukuran pasar. Untuk membuat suatu
keputusan tentang unsur dari program pemasaran seperti berapa harga nantinya
akan ditetapkan dan media iklan yang akan digunakan.
c. Memahami kondisi makro
Kondisi makro ini merupakan kondisi yang secara menyeluruh, contohnya
pada kebijakan pemerintah. Kita harus mengetahui bahwa kebijakan pemerintah
terkait dengan industri yang berlaku yang kita masuki. Terkait dengan industri
yang kita masuki, pemahaman karakteristik industri sangat diperlukan dalam
memahami makro industri. Eksekutif perusahaan harus memperhatikan apa
kondisi makro yang akan mendukung pertumbuhan perusahaan dan apa kondisi
makro yang akan memperlambat penyerapan pasar terhadap produk dalam
industri tersebut.
d. Analisa pelanggan
Tujuan utama kegiatan pemasaran adalah transaksi pertukaran antara
perusahaan dan pelanggan. Motivasi pelanggan dalam memberi barang adalah
berbeda-beda pada produk yang sama. Pelanggan-pelanggan membeli produk
yang sama tetapi mencari manfaat yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Pelanggan-pelanggan juga mempunyai tikat sensitifitas
yang berbeda dengan kenaikan dan penurunan harga. Oleh karena itu kita perlu
melakukan analisa kebutuhan konsumen, keinginan konsumen dan juga berapa
besar uang yang akan mereka berikan dan transaksi pada penjualan ini.
e. Riset pemasaran dan forecasting
Eksekutif pemasaran harus memahami tentang karakteristik konsumen yang
loyal, calon konsumen yang ppotensial, kekuatan dari jalur distribusi dan juga
kekuatan dan kelemahan dari pesaing baik pendatang maupun yang pesaing
lama. Bagian pemasaran harus membuat riset mengenai perkiraan volume
penjualan dan perkiraan keuntungan yang akan diraih.
f. Segmentasi pasar
Dalam membuat suatu analisis pelanggan kita akan menggolongkan
konsumen berdasarkan kebutuhan dan keinginan mereka. Kemudian akan
dilanjutkan dengan menggolongkan mengenai seberapa besar mereka akan
membayar untuk produk yang mereka cari. Keluaran dari penggolongan ini
adalah pasar yang sudah dipisah-pisahkan atau sudah digolongkan dalam
segmen-segmen pasar. Dari strategi yang dibuat perusahaan kita kemudian akan
melihat segmen mana yang kita masuki dan segmen yang tidak akan kita masuki.
Perusahaan kemudian membuat target mengenai segman pasar mana yang akan
dimasuki disertai dengan bagaimana perusahaan memposisikan dirinya dalam
area segmen tersebut.

Perusahaan, dalam proses pengambilan keputusan harus didasari atas


informasi terbaik yang dikumpulkan. Adanya Informasi pasar berfungsi untuk
mendatangkan pelanggan baru dalam pasar yang ada sekarang dan memahami
produk-produk baru yang mempunyai potensi untuk dikembangkan pada waktu
yang akan datang dan juga adanya informasi pasar menyediakan data yang sangat
dibutuhkan pada waktunya untuk mengurangi resiko usaha, mengurangi persoalan
dan masalah potensi pada usaha saat ini, mengenal peluang pasar yang baru,
memperoleh informasi dan fakta tentang usaha untuk dimanfaatkan dalam membuat
keputusan dan rencana tindak yang lebih realistis.

Peluang tidak akan ada berarti apa-apa tanpa adanya kemauan dan aksi yang
nyata dalam menjalaninya. Begitu juga dengan peluang pasar yang tidak diambil
dan dimanfaatkan, akan bersifat netral dan bahkan diambil secara cepat oleh
seseorang yang ulet dan berkemauan tinggi. Oleh karena itu calon wirausaha harus
memulai langkah untuk memanfaatkan peluang yang ada tersebut dengan
kematangan analisis segmentasi pasar dan strategi bisnis yang matang.
3. Contoh Analisa Usaha Nasi Bakar
a. Analisis peluang:
1) Strength (kekuatan)
2) Nasi bakar ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat karena
memiliki harga yang sangat terjangkau.
3) Weakness (kelemahan)
Tidak bisa bertahan untuk beberapa hari
4) Opportunity (peluang)
Peluang usaha nasi bakar ini merupakan kegiatan usaha yang sangat
memiliki prospek yang baik untuk ke depannya jadi harus dimanfaatkan
dengan baik.
5) Theart (ancaman)
Ancaman yang kemungkinan dihadapi oleh usaha nasi bakar adalah jika ada
banyak pesaing yang menjual produk yang sama namun hal ini bisa disiasati
dengan melakukan inovasi secara terus-menerus.
b. Strategi pemasaran:
Strategi pemasaran yang disusun adalah lebih mengutamakan kualitas baik dari
segi rasa, bahan baku hingga harga, produk yang disajikan adalah produk halal.
Promosi dilakukan dengan memanfaatkan media social, membuat brosur atau
pamphlet. Selain itu juga menyediakan sistem delivery order untuk
mempermudah dan menarik konsumen.
c. Segementasi pasar:
Dalam memasarkan olahan nasi bakar ini adalah dengan menjualnya langsung
kepada konsumen. Konsumen yang ingin menikmati nasi bakar ditempat juga
bisa. Jadi harus diberikan fasilitas seperti meja dan kursi.

B. MENCARI PELUANG DI LINGKUNGAN PEMASARAN


Pemasaran adalah suatu proses sosial & manajerial dimana sekelompok orang
memperoleh apa yang mereka butuhkan atau inginkan. Sedangkan lingkungan
pemasaran adalah tempat dimana proses sosial & manajerial itu berlangsung. Perusahaan
yang berhasil biasanya mengenali dan menanggapi kebutuhan dan tren yang belum
terpenuhi dengan mendapatkan laba.
1. Menganalisis Lingkungan Makro
a. Kebutuhan dan Tren
Para individu wirausaha dan perusahaan yang bermental wirausaha berupaya
menciptakan pemecahan baru atas kebutuhan yang belum terpenuhi. Perlu
dibedakan antara fad, tren, dan megatren. Fad (kesukaan masyarakat yang
berlagsung singkat) bersifat “tidak dapat diduga, berusia pendek dan tidak
penting secara sosial, ekonomi dan politik”. Tren adalah arah atau urutan
peristiwa-peristiwa khusus yang memiliki beberapa momentum dan mampu
bertahan lama. Tren lebih dapat diramalkan dan bertahan lama dibanding fad.
Tren mengungkap bentuk masa depan dan memberikan banyak peluang. Sebagai
contoh, persentase orang yang menghargai kesegaran dan kesejahteraan fisik
telah meningkat secara mantap selama bertahun-tahun, khususnya kelompok di
bawah usia 30 tahun, kelompok wanita muda dan pasar kelas atas, serta orang
yang tinggal di Amerika bagian barat. Para pemasar makanan sehat dan
perlengkapan olahraga melayani tren itu dengan sejumlah produk dan
komunikasi yang memadai. Megatren digambarkan sebagai “perubahan besar di
bidang sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang lebih lambat terbentuknya,
dan pada saat terjadi, perubahan itu akan mempengaruhi kita untuk waktu yang
lama, antara 7 dan 10 tahun, atau lebih”.
b. Mengidentifikasi Kekuatan Besar
Perusahaan dan pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing, dan
masyarakat semuanya bekerja di bawah kendala kekuatan dan tren lingkungan
makro yang membentuk peluang dan menimbulkan ancaman. Sejumlah kekuatan
itu bersifat “tidak dapat dikendalikan”, dan harus dipantau serta ditanggapi oleh
perushaan tertentu. Dalam arena ekonomi, perusahaan dan para konsumen
semakin dipengaruhi oleh sejumlah kekuatan global. Kekuatan global yang
mempengaruhi pemasaran antara lain:
1) Percepatan yang sangat besar dalam transportasi, komunikasi dan transaksi
keuangan internasional, yang mengakibatkan pertumbuhan perdagangan dan
investasi dunia yang pesat.
2) Menyebarnya gaya hidup global yang cepat.
3) Meningkatnya tren perusahaan multinasional untuk melampaui ciri lokal dan
nasional mereka, yang kemudian berubah menjadi perusahaan trans-nasional.
4) Meningkatnya jumlah aliansi strategis perusahaan lintas batas negara.
5) Meningkatnya konflik etnik dan agama di sejumlah negara dan wilayah
tertentu

Dalam situasi global yang berubah cepat, perusahaan harus memantau enam
kekuatan utama: demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik-hukum, dan sosial-
budaya. Meskipun kekuatan-kekuatan itu akan diulas secara terpisah, para
pemasar harus memerhatikan interaksi antarkekuatan itu, karena kekuatan-
kekuatan itu menjadi dasar bagi peluang dan ancaman baru. Contohnya, ledakan
pertumbuhan populasi (demografi) menyebabkan peningkatan konsumsi sumber
daya dan polusi (lingkungan alam), sehingga konsumen menuntut lebih banyak
peraturan perundang-undangan (politik-hukum) yang merangsang solusi
teknologi dan produk baru (teknologi). Jika harga teknologi baru itu terjangkau
oleh masyarakat (ekonomi), maka dapat mengubah perilaku dan sikap (sosial-
budaya) mereka.

2. Lingkungan Demografi
Tren demografik sangat andal untuk jangka pendek dan menengah. Ada
masalah bagi perusahaan yang tiba-tiba terkejut karena perkembangan demografik.
Kekuatan demografik utama yang dipantau pemasar adalah populasi, karena orang
membentuk pasar. Para pemasar benar-benar tertarik pada besarnya jumlah
penduduk dan angka pertumbuhan di kota, wilayah dan bangsa, distribusi usia dan
bauran etnis, tingkat pendidikan, pola rumah tangga, karakteristik, serta gerakan
regional.
a. Pertumbuhan Populasi Dunia
Pertumbuhan populasi dunia yang meledak itu memiliki implikasi besar bagi
dunia bisnis. Populasi yang meningkat tidak berarti pasarnya meningkat, kecuali
jika pasar itu memiliki daya beli yang memadai. Bagaimanapun juga, pihak
perusahaan yang menganalisis pasar mereka secara cermat dapat menemukan
peluang besar.
b. Bauran Usia Populasi
Populasi-populasi nasional beragam bauran usianya. Pengelabuan populasi
dipengaruhi oleh tren lain, yaitu terjadi penurunan tingkat kesuburan. Di
kebanyakan negara, wanita tidak memiliki cukup bayi untuk menggantikan orang
yang meninggal. Akibatnya akan lebih sedikit pekerja yang akan menggantikan
mereka yang akan pensiun.
c. Pasar Etnis dan Pasar Lain
Negara-negara juga memiliki beragam suku dan ras. Biasanya kelompok etnis
memiliki keinginan-keinginan khusus dan kebiasaan membeli barang-barang
tertentu sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang menunjukkan bahwa
dia adalah anggota dari etnis tertentu. Dengan beragamnya suku dan ras serta
kebutuhan dan keinginan mereka yang bermacam-macam, perusahaan-
perusahaan berjuang untuk memperbagus produk dan pemasaran mereka untuk
menjangkau etnis yang paling berpengaruh dan paling cepat pertumbuhan serta
perkembangannya sebagai rumah tangga konsumen.
d. Kelompok Pendidikan
Populasi dalam masyarakat mana saja terbagi ke dalam lima kelompok
pendidikan: buta huruf, tidak lulus SMA, lulus SMA, lulus perguruan tinggi, dan
lulus profesi. Sebagai contoh di Jepang, 99% populasi melek huruf, sementara di
Amerika Serikat 10% -15% populasi mungkin buta huruf secara fungsional.
Akan tetapi, Amerika Serikat memiliki persentase populasi pendidikan
akademi/universitas yang tertinggi di dunia, sekitar 36%. Tingginya jumlah kaum
terpelajar di Amerika Serikat tersebut berarti ada permintaan yang tinggi atas
buku, majalah, dan perjalanan yang bermutu tinggi, serta tinggi pula penawaran
keahliannya.
e. Pola Rumah Tangga
Rumah tangga tradisional terdiri dari suami, istri, dan anak-anak (terkadang juga
termasuk kakek nenek) sedangkan, rumah tangga non-tradisional terdiri dari
lajang yang hidup sendiri, orang dewasa dengan jenis kelamin berbeda atau
sejenis yang hidup bersama, keluarga dengan orang tua tunggal, pasangan tanpa
anak, dan orang tua yang anaknya telah mandiri. Masing-masing kelompok itu
memiliki kumpulan kebutuhan dan kebiasaan pembelian yang berbeda. Pemasar
harus semakin memerhatikan kebutuhan khusus rumah tangga non-tradisi, karena
mereka kini berkembang lebih pesat daripada rumah tangga tradisi.
f. Pergeseran Populasi Secara Geografis
Sekarang ini merupakan periode pergerakan migrasi yang sangat besar
antarnegara dan antarwilayah di suatu negara. Perusahaan-perusahaan dan
wirausahawan yang melihat ke depan mengambil keuntungan dari pertumbuhan
dalam populasi imigran dan memasarkan barang-barang mereka secara khusus
kepada anggota populasi baru ini. Lokasi juga menimbulkan perbedaan dalam
pilihan barang dan jasa. Pemasar melihat tempat konsumen berkumpul.

3. Lingkungan Makro Utama Lainnya


a. Lingkungan Ekonomi
Pasar memerlukan daya beli dan penduduk. Daya beli yang ada di dalam suatu
perekonomian tergantung pada pendapatan harga, tabungan, hutang dan
ketersediaan kredit berjalan. Para pemasar harus memberikan perhatian khusus
pada kecenderungan-kecenderungan utama dalam pendapatan dan pola
pengeluaran konsumen.
b. Lingkungan Sosial-Budaya
Masyarakat membentuk kepercayaan, tata nilai dan norma dasar penduduk.
Hampir tanpa disadari, penduduk menyerap suatu pandangan dunia yang
menentukan hubungan mereka dengan diri sendiri, dengan yang lain, dengan
alam dan dengan semesta ini.
c. Lingkungan Alam
Kemerosotan kondisi lingkungan alam tampaknya menjadi salah satu isu yang
dihadapi dunia usaha dan masyarakat saat ini. Pada banyak kota didunia, polusi
udara dan air telah mencapai tingkat yang membahayakan. Terdapat perhatian
yang besar mengenai bahan kimia industri yang menyebabkan lubang pada
lapisan ozon yang menimbulkan “efek rumah kaca”, pemanasan global yang
membahayakan.
d. Lingkungan Teknologi
Kekuatan paling dramatis yang membentuk kehidupan manusia adalah teknologi.
Setiap teknologi baru merupakan suatu kekuatan untuk “penghancur kreatif”,
tingkat pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berapa banyak teknologi baru
utama ditemukan. Pemasar harus memperhatikan trend-trend berikut dalam
teknologi:
1) Langkah perubahan teknologi yang semakin cepat
2) Kesempatan Inovasi yang tidak terbatas
3) Anggaran riset dan pengembangan yang bervariasi
4) Regulasi yang meningkat atas perubahan teknologi.
e. Lingkungan Politik-Hukum
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan
politis. Lingkungan ini terdiri sari hukum, badan pemerintah, dan kelompok
berpengaruh yang mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan
individu dalam masyarakat. Suatu pembatasan atas kecenderungan politik utama
dan implikasinya terhadap manajemen pemasaran adalah sebagai berikut:
1) Jumlah yang substansial dari hukum yang mengatur bisnis
Hukum yang mempengaruhi bisnis telah meningkat secara mantap tahun
demi tahun. Komisi Eropa telah aktif dalam membentuk kerangka kerja
hukum baru yang mencakup perilaku bersaing, standar produk, tanggung
jawab produk, dan transaksi komersial untuk ke–12 negara masyarakat
Eropa. Amerika Serikat memiliki banyak hukum yang mencakup isu-isu
seperti persaingan, keamanan, tanggung jawab produk, praktek perdagangan
dan kredit yang adil, pengemasan dan pemberian tabel dan sebagainya.
Pengaturan bisnis mempunyai sejumlah maksud yakni untuk melindungi
perusahaan satu sama lain, melindungi konsumen dari praktek bisnis yang
tidak adil, melindungi kepentingan masyarakat dari perilaku bisnis yang
tidak terkendalikan.
2) Pertumbuhan kelompok kelompok kepentingan umum
Komite-komite tindakan politis melobi pejabat pemerintah dan menekan
eksekutif bisnis untuk memberikan lebih banyak perhatian kepada hak
konsumen, hak wanita, hak penduduk lanjut usia, hak kaum minoritas, hak
kaum homo, dan sebagainya. Banyak perusahaan telah membentuk
departemen hubungan masyarakat untuk menhadapi kelompok dan masalah
tersebut. Undang-undang baru dan jumlah kelompok berpengaruh yang telah
meningkat menempatkan lebih banyak pengekangan terhadap para pemasar.
Para pemasar harus menjelaskan rencana-rencana mereka melalui
departemen hukum dan hubungan masyarakat. Transaksi pemasaran pribadi
telah bergerak menuju dominasi publik.

4. Contoh Analisis Peluang Lingkungan Pemasaran


a. Analisis makro dari pegadaian:
Lingkungan makro pegadaian meliputi faktor-faktor:
1) Demografi
Secara demografi konsumen atau nasabah dari perum pegadaian
diperuntukkan dari kalangan menengah ke bawah, meskipun tidak menutup
kemungkinan untuk kalangan atas namun saat ini lingkungan demografi
yang menjadi target konsumen pegadaian adalah masyarakat menengah ke
bawah, berdasarkan pakar ekonomi yaitu prahalac, menyatakan 40%
perekonomian di dunia adalah masyarakat ekonomi kecil dan mikro, hal ini
mengisyaratkan bawah perekonomian terbesar adalah pada level menengah
ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa betapa besarnya peluang untuk
meraih pangsa pasar kelas menengah ke bawah.
2) Ekonomi
Dengan akan disahkannya undang-undang pergadaian oleh pemerintah, hal
ini merupakan ancaman jika pihak luar akan menjalankan bisnis gadai.
Untuk itu pegadaian harus menciptakan pod (point of different) agar
pegadain tidak mudah ditiru oleh pihak asing atau menciptakan sesuatu yang
berbeda dari pesaing.
3) Sosial-Kultural
Bahwa pegadaian saat ini masih dipandang sebagaian orang dengan
rasa malu untuk menggadaiakan barangnya, terutama pada kultur budaya
jawa yang dengan sikap ewuh pekewuh ini menjadikan hambatan
masyarakat tidak mau menggunakan jasa pegadaian. Hal ini merupakan
tantangan bagai pegadaian untuk merubah citra yang semula merupakan
tempat yang dianggap malu untuk mengambil kredit harus dirubah menjadi
lembaga yang dinamik dan menjadi patner
4) Alam
Bahwa kondisi alam yang terjadi di beberapa tempat adanya gempa
dan tsunami menjadikan kondisi dibeberapa tempat harus diwaspadai agar
barang jaminan yang diagunkan di pegadaian tetap aman.
5) Teknologi
Peran teknologi informasi mengharuskan pegadaian harus segera on
line, mengingat tuntutan nasabah yang semakin komplek harus diantisipasi
oleh perbaikan layanan yang salah satunya adalah dengan penyempurnaan di
bidang teknologi informasi.
6) Politok-Hukum
Untuk lingkungan politik dan hukum sedikit banyak akan
mempengaruhi perekonomian secara nasional, sehingga keadaan ekonomi
dari pengaruh politik dan hukum tadi akan mempengaruhi kebijakan
pemerintah. Meskipun dampaknya secara tidak langsung hal ini juga perlu
dicermati
b. Lingkungan makro tersebut akan mempengaruhi pengambilan strategi
pemasaran
Keputusan strategi pemasaran harus berdasarkan interaksi elemen strategic
triangle dan faktor lingkungan. Adapun keputusan strategi pemasaran, yaitu:
1) Where to compete, keputusan dalam memilih pasar sasaran tepat bagi
pegadaian, kemudian mencari konsumen yang seperti apa yang
membutuhkan jasa pegadaian dan dimana pegadaian akan beroperasi;
2) How to compete, keputusan bagaimana perusahaan merespon persaingan,
memilih aktivitas pemasaran yang tepat pada pasar sasaran dan berbeda dari
pesaingnya;
3) When to compete, keputusan kapan waktu yang tepat dalam merespon
persaingan. Keputusan pemilihan waktu ditentukan berdasarkan market
knowledge. Pengetahuan mengenai kapan kondisi pasar yang paling
menguntungkan, pegadaian telah membidik pasar kecil dan mikro, untuk itu
maka pegadaian harus mengetahui karekteristik kebutuhan dan keinginan
dalam segmen pasar mikro dan kecil; Competition. Keputusan berdasarkan
posisi perusahaan dalam persaingan, pegadaian saat ini sebagai pemimpin
pasar dalam gadai dan jumlah pesaing potensial akan bermunculan saat
undang-undang gadai di luncurkan; Company readiness, kesiapan
perusahaan dalam menghadapi persaingan, berdasarkan informasi internal
yaitu kelemahan dan kekuatan perusahaan
c. Profil Konsumwn Sasaran PT. Pegadaian
Bahwa profil konsumen di pegadaian yang terbesar adalah pada jasa gadai
(kca) kredit cepat aman dengan pinjaman rata-rata antara Rp150.000,- sampai
dengan Rp20.000.000,- sedangkan untuk usaha lain juga merepresentasikan
konsumen untuk masyarakat menengah ke bawah. Kelompok masyarakat
menegah kebawah ini masih merupakan konsumen pegadaian, mengingat
sejarah misi pegadaian yang lama yaitu membantu masyarakat kecil agar
sejahtera
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen pegadaian untuk memakai
produk pegadaian antara lain konsumen pegadaian menganggap pegadaian
merupakan tempat yang aman untuk menjaminkan barang dan memperoleh
kredit. Pelayanan yang dilakukan oleh pegadaian cukup cepat yaitu dengan
motto pelayanan 15 menit. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen pegadaian
ingin pelayanan yang cepat. Kemudian konsumen menghendaki proses
pengambilan kredit secara mudah dan tidak berbelit-belit. Segmen kalangan
terbanyak adalah ibu-ibu rumah tangga. Kegiatan usaha konsumen rata-rata
adalah pedagang.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan
pegadaian adalah jaringan pegadaian (kantor cabang) tersebar di seluruh
wilayah indonesia dan ada dimana-mana, produk gadai masih menjadi produk
yang paling besar dalam kontribusi usaha pegadaian. Bunga pegadaian masih
cukup murah sehingga pelanggan pegadaian masih dianggap murah. Selain itu
kebanyakan konsumen yang mengambil produk jasa gadai dengan pinjaman
antara Rp500.000,- sampai dengan Rp20.000.000-. Hal tersebut
merepresentasikan kelompok masyarakat menengah ke bawah.
d. Profil Persaingan yang Dihadapi PT. Pegadaian
Para pesaing yang dihadapi PT. Pegadaian antara lain:
1) Perbankan yang menjalankan bisnis gadai melalui system syariah (Danamon
Syariah, Mega Syariah, Bank BTPN, BNI Syariah, BRI Syariah, dll)
2) Lembaga pembiayaan (finance) atau lembaga pembiayaan sector kendaraan
bermotor, elektronik dan lain-lain.
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
4) Baitul Mall Watamil (BMT).
5) Koperasi simpan pinjam.
6) Lembaga kredit pedesaan.
7) Toko emas yang melaksanakan jasa gadai emas.
Berbagai cara pesaing-pesaing pegadaian menjalankan usahanya karena
bisnis gadai diperkirakan memiliki resiko yang kecil karena barang jaminan
yang bernilai seperti emas dapat dicairkan dengan cepat. Namun hal ini perlu
diwaspadai mengingat pesaing yang ada saat ini berani mengeluarkan kredit
tanpa agunan, dengan proses yang lebih cepat dan bunga yang murah. Pegadaian
harus menciptakan produk yang mudah dan murah namun tetap mengedepankan
aspek resiko yang dihadapi.
Mengingat ketatnya persaingan untuk memperebutkan pada pangsa pasar
menengah kebawah ini maka pegadain harus menggunakan differesiasi dan
mengedepankan customers added value atau pertambahan nilai yang diperoleh
oleh pelanggan. Selain itu pegadaian harus menerapkan strategic alliance kepada
perbankan yang memiliki modal murah untuk diputar dalam bisnis pegadaian.
Rekayasa financial atau financial engginering akan menghasilkan produk yang
bervariatif dan inovatif dalam merebut pangsa pasar menengah ke bawah
sehingga nasabah tidak beralih ke pesaing
e. Strategi Pemasaran yang Diambil PT. Pegadaian
Pegadaian merubah visi yaitu pertama mengutamakan bisnis utama gadai
diganti menjadi menjadi champion dalam usaha gadai dan fiducia. Hal ini
tentunya berdampak pada segmen pangsa pasar yang dilebih besar lagiyaitu
dengan menciptakan berbagai macam produk sehingga konsumen dapat memilih
kesesuaian antara kebutuhan dengan produk di pegadaian. Seperti kreasi (kredit
angsuran system fiducia), krasida (kredit angsuran system gadai), krista (kredit
usaha rumah tangga), kucica (kiriman uang cara instan cepat dan aman), arrum
(kreasi dengan system syariah), mulia (murabahah logam mulia investasi abadi),
jasa titipan, jasa taksiran, kresna (kredit serba guna), jasa sewa gedung, balai
lelang,
Pemasaran yang telah dilakukan melalui iklan dengan menyewa
endoserment dude herlino dan krisdayanti. Hal tersebut dimaksudkan untuk
merubah mindset konsumen bahwa pegadaian semakin dinamis untuk kalangan
eksekutif muda serta untuk mendongkrak peningkatan citra. Dengan
penggunaan endorsement ini pegadaian selain mengincar segmen menengah ke
bawah juga ingin mendekatkan diri pada kalangan yang atas (flexible).
Strategi yang digunakan juga dengan melakukan penetrasi pasar yaitu
membuka unit pelayanan cabang (upc) di pasar-pasar dan central-central
keramaian. Hal ini dimaksudkan untuk mendekatkan pada konsumen dan untuk
kota yang cenderung metropolis sangat memudahkan nasabah dalam mengakses
ke pegadaian, karena tingkat kemacetan di kota hal ini menjadi pertimbangan
untuk lebih dekat ke pusat-pusat keramaian.
Untuk personal selling perum pegadaian terus melakukan sosialisasi produk
baru atau produk usaha lain ke para pegawai agar menjadi internal branding
sehingga mampu menjelaskan produk yang dimiliki oleh pegadaian. Untuk
penguatan internal branding tersebut, pegadaian juga menerapkan standar nilai
budaya perusaan intan (inovatif, nilai moral tinggi, terampil, adi layanan dan
nuansa citra).
Mengingat dalam bisnis gadai, pegadaian masih menjadi pemimpin di
kelasnya sehingga banyak lembaga kredit yang ingin menirunya (dimana ada
pegadaian pesaing berusaha untuk mendirikan usaha di dekatnya) untuk itu
pegadaian mengedepankan jargon ‘mengatasi masalah tanpa masalah’ serta
mengedepankan pengalaman / memiliki tenaga yang terampil dalam usaha gadai
hal ini agar lebih dipercaya oleh konsumen dan menimbulkan benak konsumen
kalo punya barang bernilai ingin kredit pegadaian agar menjadi pilihan prioritas
utama.

Anda mungkin juga menyukai