PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus
menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang
dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini
dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan sementara masyarakat, masih
banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat
Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan. Agar masyarakat Indonesia
hidup sehat keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesialis dalam
keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari
keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara
menyeluruh bagi anggota keluarga.
Karakteristik keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup
bersama, atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain. Anggota
keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial
yaitu suami, istri, anak, kakak, dan adik yang mempunyai tujuan. Perawat perlu
mengetahui dan memiliki pikiran yang terbuka mengenai konsep keluarga. Sekilas
keluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga memiliki
kekuatan dan permasalahan yang unik. Keluarga banyak menghadapi tantangan
seperti salah satunya pada tahap perkembangan keluarga childbearing. Periode
childbearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh
keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan struktur karena adanya
anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi maka sistem
dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus
dikembangkan.
1
Pada periode transisi, peran perawat sangat dibutuhkan karena keluarga
membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini menempatkan keluarga
menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan perawat untuk beradaptasi
dengan peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada
fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada
kesehatan fisik ibu dan bayi. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas
mengenai konsep keluarga dan tumbuh kembang keluarga child bearing.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Umum
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Memahami konsep dasar keluarga.
b. Memahami konsep keluarga dalam periode child-bearing.
c. Memahami asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan
childbearing.
2. Khusus
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu:
a. Menjelaskan definisi konsep dasar keluarga dalam periode child-bearing
b. Mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan
childbearing
C. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode
deskriptf idan menggunakan pendekatan teknik studi kepustakaan yaitu dengan
mempelajari teori dan membaca literatur yang berhubungan dengan judul
makalah.
D. RUANG LINGKUP PENULISAN
Dalam menyusun makalah ini penulis membatasi ruang lingkup penulisannya,
yaitu asuhan keperawatan keluarga khususnya pada keluaga pada tahap
childbearing.
2
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode
penulisan, ruang lingkup penulisan, dan sistematika penulisan
BAB II : Tinjauan teori meliputi konsep dasar keluarga dan konsep dasar
keluaga pada tahap childbearing
BAB III : Aplikasi asuhan keperawatan keluarga dengan tahap tumbuh
kembang childbearing
BAB IV : Penutup terdiri dari: kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSAKA
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling
berinterakasi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan Magiaya, 1978,
dalam Setiawati, 2008: hal 68)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan
darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus,
yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai
kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya. (Bergess, 1962, dalam
Setiawati, 2008: hal 13)
2. Tipe keluarga
4
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu atau kedduanya dapat bekerja diluar rumah.
b. Extended Family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.
c. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami
atau istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya,
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan
baru. Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
d. Niddle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istridi rumah atau kedua-duanya bekerja di
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/
perkawinan/ meniti karir.
e. Dyadic nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya
atau salah satu bekerja diluar rumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan
anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
g. Dual cariier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
h. Commuter married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk kawin.
j. Three Generation
5
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
k. Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalamm suatu panti-panti.
l. Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan
anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya didalam satu
kesatuan keluarga dan tiiap individu menikah dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak.
n. Unmarried parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anak diadopsi.
o. Cohibing Couple
Dua orang atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
3. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari beberapa macam, diantaranya: (Friedmann,
1989, dalam Mubarak, dkk, 2011 : hal 68 – 69 )
a. Patrilinear
Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah
b. Matrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami
6
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami istri.
Ada beberapa ciri-ciri struktur keluarga, yaitu: (friedmann, 1998, dalam
Mubarak, dkk, 2011 : hal 69)
a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-
masing.
4. Bentuk- Bentuk Keluarga
1) Sussman (1974) dan Maclin (1988) ( dalam Setiawati, 2008 : hal 16-17)
A. Keluarga tradisional
a) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.
b) Pasanagn inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja.
c) Keluarga dengan orang tua tunggal adalah satu orang yang
mengepalai keluarga sebagai konsekuensi perceraian.
d) Bujangan yang tinggal sendirian.
e) Keluarga besar 3 generasi.
f) Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia.
B. Keluarga non Tradisional
a) Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah.
b) Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah.
c) Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)
d) Keluarga gay.
e) Keluarga lesbi.
7
f) Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasangan
monogami dengan anak-anak yang secara bersama- sama
mengunakan fasilitas, sumber dan memiliki pengalaman yang sama.
2) Anderson Carter ( dalam Setiawati, 2008 : 17)
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ekstensed family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakn ,
sepupu, paman, bibi dsb.
c. Keluarga berantai (sereal family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda / janda (single family)
Keluraga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannyaberpologami dan hidup secara bersama-
sama.
f. Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu
keluarga.
5. Fungsi keluarga
Friedmann mengidentifikasikan lima prinsip fungsi dasar keluarga, diantaranya
adalah fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan
fungsi keperawatan keluarga. (Friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk, 2011: 76-
78).
8
tersebut dapat dipelajari dan didkembangkan melalui interaksi dan hubungan
dalam kelduarga. Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan
fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri
positif.
2) Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga
merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang
baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang disekitarnya.
Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam
bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai
melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan
dalam sosialisasi anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma,
budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.
3) Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk
memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk
keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.
4) Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluargta seperti memenuhi kebutuhan akan makanan,
pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan
penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan
permasalahan yang berujung pada perceraian.
5) Fungsi perawatan kesehatanjuga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan
praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan
keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan
kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan.
9
B. KONSEP DASAR KELUARGA DENGAN TAHAP CHILDBEARING
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system
keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubunga antara anggotanya di
sepanjang waktu. Siklus perkembangan keluarga sebagai komponen kunci dalam
setiap kerangka kerja yang memandang keluarga sebagai suatu system.
Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa tahap atau kurun waktu tertentu. Pada
setiap tahapnya keluarga memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar
tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Kerangka perkembangan keluarga
menurut Evelyn Duvall memberikan pedoman untuk memeriksa dan menganalisa
perubahan dan perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama
siklus kehidupan mereka.
1. Tahap-tahap perkembangan keluarga ‘Childbearing” (kelahiran anak pertama).
Tahap perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap
stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga
remaja. Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap tahap
perkembangan membutuhkan tugas dan fungsi keluarga agar dapat melalui tahap
tersebut. Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2
tahun) merupakan tahap perkembangan keluarga childbearing. Kehamilan dan
kelahiran bayi pertama dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa
tugas perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama memberikan
perubahan yang besar bagi keluarga, sehingga pasangan harus beradaptasi dengan
peranya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan kelahiran bayi,
pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada
bayi. Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siap
menjadi ibu. Peran utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua;
bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi
berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif
dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
10
2. Tugas perkembangan dengan keluarga childbearing
Tahap ini dimulai dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama
dan berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan. Ada beberapa hal
tugas perkembangan keluarga pada fase childbearing yaitu: (Duval, dalam buku
Santun Setiawati : 19 dan dalam buku Mubarak, dkk : 87-88).
a. Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi
b. Membagi peran dan tanggung jawab
c. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan
d. Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearing
e. Memfasilitasi role learning anggota kleuarga
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
h. Beradaptasi pada pola hubunga seksual
i. Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing
pasangan.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985,
(Dalam buku “ilmu keperawatan komunitas”, hal: 87-88) tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1. Membentuk keluraga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga).
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga .
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran-peran orang tua, kakek, dan nenek.
11
3. Fungsi perawat dalam tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.
Sebagi kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm
memberikan asuhan keperawatan keluarga.
Fungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan perawatn dan konsultasi antara
lain (Mubarak, dkk : 88) :
a) Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,
b) Mengenali gangguan kesehatn bayi secara dini dan mengatasinya,
c) Imunisasi yang dibutuhkan anak,
d) Tumbang anak yang baik,
e) Interaksi keluarga,
f) Keluarga berencana, serta
g) Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.
4. Asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga
adalah sebagai berikut:
a. Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data yang ada pada
keluarga. Oleh karena itu, perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup,
metode, alat bantu, dan format pengkajian yang digunakan. Data-data yang
dikumpulkan antara lain: (Santun setiawan dkk, hal 45)
a) Data umum
b) Riwayat dan tahapan perkembangan
c) Lingkungan
d) Struktur keluarga
e) Fungsi keluarga
f) Stress dan koping keluarga
g) Harapan keluarga
12
h) Data tambahan
i) Pemeriksaan fisik
Dari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi keluarga.
13
BAB III
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 5 Maret 2020
Nama Kelompok :
1. Agustina Saridewi
2. Anggita Faidza Azamta
3. Apriliana Prihatin
4. Bela Sakita
5. Dian Nur Hayati
6. Erlangga Eva Yudha
7. Isquaidilba A.T
8. Wulan Safitri
1. Data Dasar Keluarga
a. Nama Kepala keluarga (KK) : Tn. Y
b. Usia : 25 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Karyawan
e. Alamat/No telp : jl. Muarabaru Raya gg. Elekktro rt/rw.
06/017 no.11 Penjaringan Jakarta Utara
No. Nama Kelamin Hubungan dengan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
KK
1. Ny. F P 14 jan SMA Ibu Rumah
1994 / 24 Tangga
thn
2. An. R P 16 mei 2019 Belum Belum sekolah
/ 9 bln sekolah
f. Komposisi Keluarga :
14
h. Tipe keluarga :
= Keluarga Inti = Keluarga besar = Janda/duda
= Lain-lain
15
( ) Ya ( ) Tidak
5) Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga
( ) Ayah ( ) Ibu ( ) lain-lain
16
o. Riwayat keluarga sebelumnya :
Tn. T mengatakan didalam keluarga nya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti hipertensi , DM dan hepatitis tetapi dalam keluarga Ny. F hanya
sang ayah yang memiliki riwayat penyakit hipertensi.
2. Lingkungan
A. Perumahan :
1) Jenis rumah
Permanen
( ) Semi permanen
( ) Non permanen
2) Luas bangunan 156 M2
3) Status rumah
Milik pribadi ( ) Kontrakan ( ) Sewa bulanan
( ) Lain-lain
4) Atap rumah
Genteng ( ) Seng/asbes ( ) Sirap/atap
( ) Lain-lain
5) Ventilasi rumah
Ada ( ) Tidak ada
6) Bila ada berpa luasnya
( ) > 10% luas lantai ( ) <10% luas lantai
7) Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
Ya ( ) Tidak
8) Penerangan
Listrik ( ) Petromak ( ) Lampu tempel
( ) Lain-lain
9) Lantai
Keramik ( ) Ubin ( ) Plester
( ) Papan ( ) Tanah
10) Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan
Bersih ( ) Berdebu ( ) Sampah bertebaran
( ) Banyak lalat ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain
17
B. Denah rumah
pintu
Ruang tamu /
Kamar 1
ruang keluarga
Kamar 3
Kamar 2
Dapur Kamarmandi
/ WC
Spitenk
U
C. Pengelolaan sampah
1) Apakah keluarga mempunyai empat pembuangan sampah B T
Ya ( ) Tidak
Bila ya : terbuka/tertutuP
S
2) Bagaimana cara pengolahan sampah rumah tangga
Diambil petugas ( ) Dibuang ke sungai/got ( ) Ditimbun
( ) Dibakar ( ) Lain-lain
D. Sumber air
1) Sumber air yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( ) Pompa litrik ( ) Pompa tangan
PAM ( ) Sungai ( ) Membeli
( ) Lain-lain
18
2) Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( ) Pompa litrik ( ) Pompa tangan
( ) PAM ( ) Sungai ( ) lain – lain
Membeli
E. Jamban keluarga
1) Apakah keluarga mempunyai WC sendiri
Ya ( ) Tidak
Bila tidak dimana tempat BAB keluarga ………………………
2) Bila ya apa jenis jamban keluarga
Leher angsa ( ) Cemplung ( ) Lain-lain ……….
3) Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja
> 10 meter ( ) < 10 meter
19
4) Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga dengan
kendaraan umum ?
Bila ya dengan kendaraan apa : menggunakan angkutan umum atau sepeda
motor
( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya ……………………
H. Karakteristik tetangga dan komunitas
1) Kebiasaan : setiap tanggal 6 selalu mengikiti pengajian
2) Aturan/kesepakatan : tidak ada aturan yang mengikat
3) Budaya : setiap hari minggu mengadakan kerja bakti
4) Mobilitas geografis keluarga
Menurut Ny. F diri nya belum pernah pindah rumah
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
menurut Ny. F tidak ada perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya
berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti lebaran kemarin semua keluarga
berkumpul. Dan untuk perkumpulan di masyarakat Ny. F hanya berkumpul saat acara
pengajian di tanggal 6.
c. Struktur peran :
Dalam keluarga oleh Tn. Y yang bertugas mencari nafkah untuk anak dan istri nya,
seadngkan Ny. F berperan sebagai ibu rumah tangga menjalankan kewajiban nya sebagai
istri serta mengurus anak dan keperluan rumah.
20
d. Nilai dan norma budaya :
Sebagai bagian dari masyarakat jakarta dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai
dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, serta suami. Selama ini
dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena pagi hari suaminya kerja
sampai sore.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif :
Menurut Ny. F belum pernah menemukan masalah. Tn. Y dan Ny. F selalu memberikan
dukungan satu sama lain. Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini
baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Mereka selalu menumbuhkan
sikap saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi :
1) Kerukunan hidup dalam keluarga : Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai
sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga
dengan orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : interaksi dan hubungan dalam keluarga baik-
baik saja.
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : menurut Ny. F yang
selalu mengambil keputusan ialah Tn. Y .
4) Kegiatan keluarga waktu senggang: kegiatan di waktu senggang keluarga sering jalan-
jalan bersama anaknya.
c. Fungsi reproduksi :
1) Perencanaan jumlah anak : Menurut Ny. F dan Tn. Y ingin memiliki anak 2 orang saja
yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan
21
5. Stress dan Koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
Menurut Ny. F dirinya tidak tahu dari pihak suaminya apakah sedang mengalami beban
pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor adalah adaptasi dengan adanya
memiliki anak.
22
f. Pemeriksaan fisik
No Sistem Tn. Y Ny. F An. R
.
1. TTV, TB, BB TD = 120/80 mmHg TD = 120/80 S = 36,5oC
mmHg
S = 36,5oC N = 124 x/ menit
S = 36,5oC RR = 62x/ menit
RR = 22 x/menit
RR = 20 x/menit BB = 10 kg
N = 80 x/menit
TB = 60 cm
N = 77 x/menit
BB = 68 kg
BB = 56 kg
TB = 178cm
TB = 155cm
2. Kepala/rambut Rambut bewarna Rambut bewarna Rambut bewarna
kecoklatan tertata hitam pekat hitam pekat
rapih dan bersih tertata rapih dan tertata rapih dan
bersih bersih
3. Mata Penglihatan baik Penglihatan baik Penglihatan baik
conjungtiva conjungtiva conjungtiva
anemis sclerea anemis sclerea anemis sclerea
unikterik unikterik unikterik
4. Telinga Bentuk dan posisi Bentuk dan posisi Bentuk dan
simetris kika , simetris kika , posisi simetris
tidak ada nyeri tidak ada nyeri kika , tidak ada
tekan dan bersih tekan dan bersih nyeri tekan dan
bersih
5. Hidung Bentuk sama kika Bentuk sama kika Bentuk sama
tidak ada lesi dan tidak ada lesi dan kika tidak ada
sumbatan sumbatan lesi dan
sumbatan
6. Mulut Warna bibir agak Warna bibir Warna bibir
kehitaman mukosa merah muda merah muda
bibir lemab dan mukosa bibir mukosa bibir
tidak ada lesi lembab dan tidak lembab dan tidak
ada lesi ada lesi
23
7. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
8. Dada/thorax Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
simetris kika tidak simetris kika simetris kika
ada distrees tidak ada distrees tidak ada distrees
peernapasan serta peernapasan serta peernapasan
pembengkakan pembengkakan serta
pembengkakan
9. Abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen
simetris kika tidak simetris kika simetris kika
ada benjolan dan tidak ada benjolan tidak ada
pembesaran vena dan pembesaran benjolan dan
vena pembesaran vena
24
gangguan yang gangguan yang gangguan yang
berlebihan atau berlebihan atau berlebihan atau
berbahaya berbahaya berbahaya
Tn. Y mampu membiayai anak nya untuk melakukan pengobatan. Ny. F memiliki
keinginan untuk meningkatkan nafsu makan anak nya.
c.kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dengan ketika rewel
Ny. F menenangkan anaknya dengan cara menimang – menimang hingga anaknya
berhenti menangis.
25
Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya berharap agar petugas
kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan-
penyuluhan seperti saat ini serta dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana
sebenarnya kesehatan dalam rumah tangga yang baru dibangunn
Analisa Data :
Data Fokus Diagnosa
Keperawatan
DS : Resiko gangguan
- Keluarga Tn. T terutama Ny. F mengatakan tidak tahu akan pemenuhan nutrisi pada
nutrisi yang baik untuk An. R Tn. Y khususnya An. R
b/d ketidakmampuan
26
-Keluarga mengatakan takut hal itu dapat menganggu keluarga mengenal
pertumbuhan dan perkembangan An. R masalah
DO:
-BB An. R 10kg
- TB : 60 cm
DS : Ansietas/cemas tingkat
- Ny F mengatakan khawatir anak nya mengidap penyakit sedang pada Tn. Y
berbahaya karena anak nya tidak mau makan dan selalu khususnya Ny. F b/d
ketidakmampuan
rewel, ketika rewel Ny. F menenangkan anaknya dengan
keluarga mengenal
cara menimang – menimang hingga anaknya berhenti
masalah
menangis
DO:
- Ny F tampak gelisah terhadap keadaan anak nya
Prioritas Masalah :
Dx 1 : Resiko gangguan pemenuhan nutrisi pada keluarga Tn. Y khususnya
An. R b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
27
2. Kemungkinana masalah 2 2/2 x 2= 2 - Keluarga memiliki keinginan untuk
untuk diubah : melakukan perawatan
Mudah - Tn.Y dan Ny.F hanya berpendidikan
sampai SMA
- Pengetahuan gizi anak pada Ny. F
sangat rendah
- Tn. Y mampu membiayai anak nya
untuk melakukan pengobatan
3. Potensi maslah untuk 1 2/3 x 1 = 2/3 Gangguan pemenuhan nutrisi pada An.R
dicegah : terjadi karna kurang nya pengetahuan
Sedang pada Ny.F tentang makanan bergizi
Jumlah 5 2/3
28
meningkatkan nafsu makan anak nya
3. Potensi maslah untuk 1 3/3 x 1 = 1 - Keluarga mengatakan takut hal itu dapat
dicegah : menganggu pertumbuhan dan
Jumlah 7
29
C. Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi
Keperawatan
30
1. Ansietas/cemas Setelah Setelah dilakukan Ansietas / cemas Tingkat 1. bantu
pada keluaga dilakukan 2 kali pertemuan tingkat sedang kecemasan di keluarga
Tn. Y tindakan selama 1 x 60 teratasai dengan bagi menjadi 3 mengenali
yaitu berat,
khususnya Ny. keperawatan menit di harapkan dilakukan 2 kali ansietas
sedang dan
F b/d selama 1x24 keluarga mampu pertemuan nya
ringan
ketidakmampu jam di mengenal masalah selama 1x 60
Sedangkan
an keluarga harapkan Tentang ansietas menit dengan 2. anjurkan
ansietas sedang
mengenal keluarga yang dialami oleh KH : adalah dimana
kelurga
masala mampu keluarga Tn.Y - Ny. F dapat suatu kecemasan melakukan
mengenal terutama Ny. F mengenali yang terjadi pada rileksasi
masalah masalah atas seseorang tetapi nafas
kecemasan nya tidak terlalu berat dalam
- Cemas pada dan orang yang setiap kali
Ny. F dapat mengalami nya merasan
masih dapat
berkurang atau kecemasan
melakukan
menghilang
kegiatan nya
secara terarah
-. Ny.F dapat
mendemonstrasik
an relaksasi nafas
dalam sesuai
ajaran yang
diberikan
sebanayak 2 kali
oleh perawat
- Nutrisi adalah
2. Resiko Setelah Setelah dilakukan Kebutuhan nutrisi 1.Mengenal
kandungan zat
Gangguan dilakukan 2 kali pertemuan terpenuhi, setelah kan
dalam makanan
pemenuhan tindakan selama 1 x 60 dilakukan 2 kali pengetahuan
sehat yang
pertemuan selama keluarga
nutrisi pada keperawatan menit di harapkan
berfungsi untuk
31
keluarga Tn. Y selama 1x24 keluarga mampu 1x60 menit membantu tentang
khususnya An. jam di mengenal masalah dengan KH: pertumbuhan dan nutrisi
32
1. 6 maret 17.50 1. Membantu keluarga S:
2020 mengenali ansietas nya - Ny. F mengatakan dapat
mengenali tingkatan atas
2. Menganjurkan kelurga masalah kecemasan nya
melakukan rileksasi - Ny. F mengatakan masih
nafas dalam setiap kali merasakan cemas terhadap
merasan kecemasan keadaan anak nya yg rewel
O:
- Ny.F tampak sudah mampu
mengenali kecemasan yang
dirsakan oleh diri nya
- Ny.F terlihat mampu
mendemonstrasikan relaksasi
nafas dalam sebanyak 2 kali
- Ny.F tampak terlihat gelisah
dan tidak tenang
P: Intervensi dilanjutkan
33
2. Melakukan diskusi pada pada anak nya
keluarga tentang pemahan - Ny.F mengatakan dirinya akan
penyuluhan yang sudah mencoba untuk mengikuti saran
diberikan yang diberikan perawat selama
penyuluhan
O:
- Keluarga Tn.Y terutama Ny.F
tampak masih sedikit
kebingungan dengan
penyuluhan yang diberikan oleh
perawat.
P : Intervensi dilanjutkan
34
1. 07 15.30 3. Membantu keluarga S:
maret mengenali ansietas nya - Ny. F mengatakan dapat
2020 mengenali tingkatan atas
4. Menganjurkan kelurga masalah kecemasan nya
melakukan rileksasi - Ny. F mengatakan kecemasan
nafas dalam setiap kali dapat berkurang setelah
merasan kecemasan melakukan rileksasi nafas
dalam
O:
- Ny.F tampak sudah mampu
mengenali tingkat kecemasan
yang dirsakan oleh diri nya
- Ny.F terlihat mampu
mendemonstrasikan relaksasi
nafas dalam sebanyak 2 kali
- Ny.F tampak terlihat tenang
dan sudah tidak merasakan
kecemsan
A : Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
35
2. Melakukan diskusi pada penyuluhan yang diberikan dan
keluarga tentang pemahan mengerti tentang makanan yang
penyuluhan yang sudah dapat memenuhi nutrisi
diberikan anaknya
- Ny.F mengatakan dirinya akan
mencoba untuk mengikuti saran
yang diberikan perawat selama
penyuluhan
O:
- Keluarga Tn.Y terutama Ny.F
tampak mengerti dengan
penyuluhan yang di berikan
oleh perawat
- Keluarga Tn.Y terutama Ny.F
dapat mengulangi apa yang
telah dijelaskan oleh perawat
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
36
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga. Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi
pada system keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubunga antara
anggotanya di sepanjang waktu. Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa
tahap atau kurun waktu tertentu. Kerangka perkembangan keluarga menurut
Evelyn Duvall memberikan pedoman untuk memeriksa dan menganalisa
perubahan dan perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama
siklus kehidupan mereka salah satunya keluarga child bearing. Keluarga yang
menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun) merupakan tahap
perkembangan keluarga childbearing.
B. SARAN
1. Perawat
Diharapkan perawat dapat mempertahankan asuhan keperawatan yang berkualitas
di semua aspek dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Keluarga
Disarankan kepada keluarga bisa mengikuti apa yang disarankan oleh perawat.
3. Institusi pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
37
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
38