Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar
Tahun 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan
dalam dalam bentuk jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau
persatuan volume atau persatuan penangkapan. Kepadatan populasi sangat penting
diukur untuk menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu
komunitas dengan komunitas lainnya parameter ini tidak begitu tepat. Untuk itu
biasa digunakan kepadatan relatif. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan
membandingkan kepadatan suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang
terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan relatif biasanya dinyatakan dalam bentuk
persentase.
Populasi merupakan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama
jenis (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik)
yang mendiami suatu ruangan
khusus,yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun paling baik
digambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik
individu dalam kelompok itu.
Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua
pola. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasi, yang relatif konstan
sedangkan populasi lain berfluktasi cukup besar. Perbedaan lingkungan yang
pokok adalah suatu eksperimen yang dirangsang untuk meningkatkan populasi
grouse itu. Penyelidikan tentang dinamika populasi, pada hakikatnya dengan
keseimbangan antara kelahiran dan kematian dalam populasi dalam upaya untuk
memahami pada tersebut di alam.
Tingkat pertumbuhan populasi yaitu sebagai hasil akhir dari kelahirandan
kematian, juga mempengaruhi struktur umur dan populasi. Suatu populasi dapat
juga ditafsirkan sabagai suatukelompok yang sama. Suatu populasi dapat pula
ditafsirkan sebagai suatu kolompok makhuk yang sama spesiesnya dan mendiami
suatu ruang
khusus pada waktu yang khusus. Populasi dapat dibagi menjadi deme, atau populas
ise tempat. Kelompok-kelompok yang dapat saling membuahi, satuan kolektif
terkecil populasi hewan atau tumbuhan. Populasi memiliki beberapa karakteristik
berupa pengukuran statistik yang tidak dapat diterapkan padaindividu anggota
populasi. Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan
B. Tujuan praktikum
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk memperkirakan ukuran
populasi atau jumlah individu dalam suatu populasi menggunakan biji kacang-
kacangan dengan metode Capture-Mark-Recapture (CMR)/Lincoln-Peterson.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil pengamatan
Table 1 percobaan pertama
Jumlah
No Gambar pengamatan Keterangan
biji
Jumlah individu
yang tertangkap
1 145 dan diberi tanda
pada penangkapan
pertama (M)
Jumlah individu
yang tertangkap
2 97
pada penangkapan
kedua (N)
Jumlah individu
bertanda pada
3 60
penangkapan
kedua (X)
Tabel 2 percobaan kedua
Jumlah
No Gambar pengamatan Keterangan
biji
Jumlah individu
yang tertangkap
1 126 dan diberi tanda
pada penangkapan
pertama (M)
Jumlah individu
yang tertangkap
2 79
pada penangkapan
kedua (N)
Jumlah individu
bertanda pada
3 68
penangkapan
kedua (X)
Tabel 3 percobaan ketiga
Jumlah
No Gambar pengamatan Keterangan
biji
Jumlah individu
yang tertangkap dan
1 133 diberi tanda pada
penangkapan
pertama (M)
Jumlah individu
yang tertangkap
2 77
pada penangkapan
kedua (N)
Jumlah individu
bertanda pada
3 57
penangkapan kedua
(X)
B. Analisis Data
N 1 × M 1 97 ×14 5 14.065
1. T1= X1 = 60 = 60 = 234,416
N 3 × M 3 77 ×133 10.240
3. T3= X3 = 57 = 57 = 179,667
N×M
perhitungan dengan menggunakan rumus dasar T= masing-masing
X
menunjukkan hasil yang jauh berbeda. Pada percobaan pertama hasil dari
perhitungan diperoleh nilai T1 sebanyak 234,416. Pada percobaan kedua hasil
dari perhitungan nilai T2 diperoleh 146,382. Kemudian pada percobaan terakhir
hasil perhitungan nilai T3 sebanyak 179,667. Berdasarkan nilai T yang
didapatkan dari tiga percobaan tersebut dengan rata-rata nilai T adalah
186,821, apabila dibandingkan dengan jumlah total keselurahan kacang yang
digunakan masing-masing nilai T memiliki perbedaan yang tidak terlalu jauh
dengan total kacang yang digunakan yaitu 296. Metode Lincoln-Peterson
merupakan metode yang pengaplikasiannya paling sederhana sehingga banyak
digunakandalam kegiatan penelitian. Metode ini dilakukan hanya dengan satu
kali penandaan dan satu kali penangkapan ulang. Akan tetapi, estimasi yang
diperoleh dari aplikasi metode ini dinilai kurang tepat sehingga muncullah
metode baru sebagai bentuk pengatasian kekurangan tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
untuk memperkirakan jumlah populasi atau ukuran populasi dengan menggunakan
metode Lincoln-Peterson didapatkan hasil yang paling mendekati dengan nilai
populasi sesungguhnya. Namun demikian, penggunaan metode ini dinilai kurang
tepat karena yang dilakukan adalah hanya memperkirakan nilai populasi.
B. Saran
Apabila melalukan praktikum, sebaiknya gunakan objek yang sedikit besar
agar mudah menandai dan menghitungnya.
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi, E., Sagala, E. P., & Joko, J. (2010). Kelimpahan Populasi dan
Pola Distribusi Remis (Corbicula sp) di Sungai Borang Kabupaten
Banyuasin. Jurnal Penelitian Sains, 13(3).