Anda di halaman 1dari 8

Nama : Kadek Nina Armayani

Nim : 1713081007

Prodi : Kimia/4A

Artikel Anorganik II

Hipernatremia

Sejarah natrium

Natrium adalah logam alkali yang berada pada golongan 1 tabel periodik yang
memiliki lambang Na dan nomor atom 11. Natrium merupakan logam lunak, putih
keperakan, dan sangat reaktif. Natrium memiliki satu elektron di kulit terluarnya yang mudah
disumbangkan, menciptakan atom bermuatan positif kation Na+. Satu-satunya isotop stabil
adalah 23Na. Logam bebasnya tidak terdapat di alam, tapi harus dibuat dari senyawanya.
Natrium adalah unsur keenam paling melimpah dalam kerak bumi, dan terdapat di
banyak mineral seperti feldspar, sodalit dan halit (garam batu atau NaCl). Natrium
merupakan unsur yang mudah ditemukan di alam. Pada tahun 1807, Sir Humphrey Davy
berhasil memisahkan natrium murni dan menganalisanya sebagai elemen yang terisolasi
untuk pertama kalinya. 22Na dan 24Na adalah isotop khusus yang terbentuk akibat paparan
sinar kosmik sehingga memberikan ilmuwan informasi yang berharaga tentang berbagai
kejadian geologi.
Ketika seseorang terkena radiasi nuklir, 23Na dalam darah dikonversi menjadi 24Na yang dapat
diukur untuk melihat berapa banyak material radioaktif yang mempengaruhi orang tersebut.

Natrium (kata natrium dalam bahasa Inggris sering dihunakan untuk soda) telah lama
diakui dalam senyawa, tapi tidak terisolasi sampai 1807 oleh Sir Humphry Davy melalui
elektrolisis soda kaustik. Di Eropa abad pertengahan senyawa natrium dengan nama latin
sodanum digunakan sebagai obat sakit kepala. Kimia natrium merupakan singkatan dari Na,
pertama kali diterbitkan oleh Jöns Jakob Berzelius dalam sistem tubuhnya simbol atom
(Annals Thomas Thomson Filsafat) dan merupakan kontraksi natrium nama baru latin elemen
yang mengacu pada natron, garam mineral alam yang utama bahan adalah natrium
terhidrasi karbonat dan yang secara historis memiliki beberapa penting industri dan rumah
tangga menggunakan kemudian dikalahkan oleh abu soda, baking soda dan senyawa natrium
lainnya. Sodium menanamkan warna kuning kuat untuk api.  Pada awal tahun 1860,
Kirchhoff dan Bunsen mencatat sensitivitas yang tinggi bahwa tes api untuk natrium bisa
memberikan.

Kegunaan Natrium

Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan
senyawa-senyawa organik. Natrium dapat digunakan untuk memperbaiki struktur beberapa
campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair. Campuran logam natrium dan kalium
(NaK) juga merupakan agen heat transfer (transfuse panas) yang penting. Selain itu terdapat
pula beberapa kegunaan dari natrium, yaitu:

1. Produksi titanium, sodamide, sodium sianida, sodium peroksida, dan natrium hidrida.

2. Natrium cair telah digunakan sebagai pendingin untuk reaktor nuklir.

3. Uap natrium digunakan dalam lampu jalan dan menghasilkan cahaya kuning cemerlang.

4. Natrium juga membentuk banyak senyawa yang bermanfaat. Beberapa yang paling umum
adalah: garam dapura (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking soda (NaHCO3), soda kaustik
(NaOH), Sendawa Chile (NaNO3) dan boraks (Na2B4O7 · 10H2O).

Natrium digunakan dalam kedokteran, pertanian dan fotografi. Natrium cairan


kadang-kadang digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir. Juga digunakan dalam lampu
jalanan, sabun, baterai, garam meja (NaCl) merupakan suatu senyawa penting untuk
kehidupan, dan kaca. Bahaya bentuk logam natrium adalah sangat eksplosif dalam air dan
natrium merupakan racun ketika bentuk bebas dengan unsur lainnya. Bentuk bubuk dapat
membakar secara spontan di udara atau oksigen. Logam ini harus ditangani dengan hati-hati
setiap saat. Natrium harus disimpan baik dalam atmosfir inert, atau di bawah hidrokarbon cair
seperti minyak mineral atau minyak tanah. Reaksi natrium dan air adalah sering terdapat
dalam kimia laboratorium, dan cukup aman jika jumlah natrium yang lebih kecil dari
penghapus pensil yang digunakan, dan reaksi dilakukan di balik kaca pelindung yang dilapisi
plastik oleh orang-orang memakai pelindung mata. Namun, reaksi natrium dengan air tidak
baik dalam menentukan skala, dan berbahaya apabila kadar ion natrium dalam darah
berlebihan.

Sifat-sifat Natrium
Natrium sama seperti unsur radioaktif lainnya yang tidak pernah ditemukan tersendiri
di alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas air.
Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium dapat terbakar
secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu dibawah 115 derajat Celcius.
Natrium banyak ditemukan pada bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat
jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak
2,6% pada kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali. Pada
saat ini,natrium dibuat secara komersial melalui elektrolisis fusi basah natrium klorida.
Metode ini lebih murah dibandingkan mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang
pernah digunakan beberapa tahun yang lalu.

Senyawa-Senyawa Natrium

Senyawa yang paling banyak ditemukan adalah natrium klorida (garam dapur), tapi
juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole, zeolite, dsb.
Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak,
kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung asam lemak
tertentu. Pentingnya garam sebagai nutrisi bagi binatang telah diketahui sejak zaman
purbakala.

Penanganan Bahaya Natrium

Logam natrium harus ditangani dengan hati-hati. Logam ini tidak dapat diselubungi
dalam kondisi inert sehingga kontak dengan air dan bahan-bahan lainnya yang membuat
natrium bereaksi harus dihindari.

Bahaya Kelebihan Natrium Bagi Kesehatan

Natrium atau sodium yang terlalu banyak dikonsumsi akan memberikan dampak bagi
kesehatan. Selain obesitas, tekanan darah juga bisa terancam. Ahli gisi Jilian Kulaba, MS
menjelaskan bahwa natum adalah mikronutrien penting yang dibutuhkan tubuh untuk
memproses keseimbangan cairan, mengontrol tekanan darah, dan mendukung fungsi saraf.
Namun, banyak orang yang sudah menyantap porsi besar makanan olahan masih
menambahkan garam meja atau NaCl kedalamnya.

Kekurangan Natrium Dalam Tubuh


Garam mengandung ion natrium yang akan langsung diserap oleh tubuh kedalam
pembuluh darah sehingga konsentrasi ion natrium di dalam darah sehingga konsentrasi ion
natrium didalam darah akan meningkat. Ion natrium memiliki sifat menahan air yang dapat
meningkatkan volume dalam pembuluh darah dan secara otomatis akan menyebabkan
peningkatan tekanan darah. Walaupun kadar natrium dalam darah diatur oleh hormone
aldesteron, namun kadar natrium dalam darah juga bias rendah. Sehingga dapat
mengakibatkan hiponatremia. Kadar natrium rendah dapat terjadi ketika cairan dan natrium
dalam tubuh seimbang. Kadar natrium dalam darah yang rendah dapat terjadi karena berbagai
faktor, yaitu :

a. Perubahan hormone dalam tubuh


b. Minuman terlalu banyak air
c. Dehidrasi
d. Muntah atau diare berat
e. Masalah jantung, ginjal, dan hati
f. Diabetes insipidus
g. Obat-obatan tertentu

Hipernatremia adalah gangguan elektrolit yang biasa terjadi dan didefinisi
kan sebagai peningkatan konsentrasi serum sodium sampai lebih dari 145 mmol/L.
hipernatremia disebut sebagai kondisi hiperosmolar yang disebabkan oleh penurunan TBW
relatif terhadap konten elektrolit. Hipernatremia adalah “water problem” bukan gangguan
dari homeostatis sodium. Hiperosmolaritas dalam jangka waktu lama karena kehilangan air
dapat menyebabkan penyusutan sel neuron yang berakhir pada kerusakan otak. Kehilangan
volume air plasma juga dapat menyebabkan gangguan sirkulasi (takikardi, hipotensi).

Hipernatremia biasanya diklasifikasikan berdasarkan status cairan seseorang yaitu volume


rendah, volume normal, dan volume tinggi. Hipernatremia volume rendah dapat terjadi akibat
berkeringat, muntah, diare, obat diuretik, atau bahkan penyakit ginjal. Hipernatremia volume
normal bisa terjadi akibat demam, haus secara tidak tepat, peningkatan napas
berkepanjangan, diabetes insipidus, dan beberapa diantaranya diakibatkan oleh litium.
Hipernatremia volume tinggi dapat disebabkan oleh hiperaldosteronisme dikarenakan
perawatan kesehatan disebabkan seperti terlalu banyak pemberian larutan garam natrium
bikarbonat sebanyak 3% atau makan terlalu banyak garam walaupun jarang terjadi. Kadar
protein darah dapat menyebabkan kesalahan hasil pengukuran natrium yang terjadi sangat
tinggi. Penyebabnya biasanya bisa ditentukan oleh sejarah kejadian. Penguji urin dapat
membantu apabila penyebabnya tidak jelas.

Apabila penderita hipernatremia lebih dari beberapa jam, maka bisa dipulihkan
dengan relatif cepat menggunakan larutan garam normal dan dekstrosa 5% intravena. Jika
tidak, pemulihan harus terjadi secara perlahan dengan air garam setengah normal, untuk
mereka yang tidak mampu minum air. Hipernatremia yang disebabkan oleh diabetes insipidus
akibat gangguan otak dapat diobati dengan pengobatan desmopressin. Jika diabetes insipidus
yang disebabkan oleh masalah ginjal, obat yang menyebabkan mungkin perlu untuk
dihentikan dalam mengkonsumsinya. Hipernatremia mempengaruhi 0,3-1% orang yang
berada di rumah sakit. Hipernatremia sering menyerang pada bayi, seseorang dengan
gangguan status mental, dan orang tua.hipernatremia sering dikaitkan dengan peningkatan
resiko kematian, namun tidak jelas penyebabnya.

Diagnosis hipernatremia

Diagnosis ditegakkan apabila natrium palsma meningkat secara akut dengan nilai
diatas 155 mEq/L. Dapat berakibat fatal apabila diatas 185 mEq/L. Berdasarkan klinis dapat
ditemukan gejala-gejalanya seperti letargi, lemas, twitching, kejang, dan akhirnya koma.
Untuk menentukan etiologi dari hipernatremia, perlu dilakukan adanya pengukuran
kandungan natrium pada urin dan dilakukan penilaian untuk osmolalitas urin.

Etiologi hipernatremia

Untuk tujuan klinik, hipernatremia diklasifikasikan berdasarkan dasar kehilangan air


atau penambahan elektrolit dan hubungannya dengan perubahan volume cairan ekstraseluler.
Defisit cairan hipotonik atau kehilangan air, yaitu :

a. Water loss
Pasien yang kehilangan cairan hipotonik akan mengakibatkan kekurangan air
dan elektrolit atau sodium dan potasium dalam tubuh rendah, serta
menurunnya volume ECF.
b. Renal hypotonic fluid loss
Hasil dari semua hal yang dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk
mengkonsentrasikan urin. Pada gangguan mekanisme, pada saat kondisi haus
merupakan penyebab umum hipernatreima yang biasanya di ikuti dengan
poliura. Penyebab poliura dengan hipernatreima biasanya adalah diabetes
insipidus osmotik dieresis.
c. Non renal hypotonic fluid loss
Kehilangan air melalui traktus respiratori dan kulit rata-rata 0,5% L/day.
Keluarnya keringat yang banyak pada lingkungan yang panas atau saat
berolahraga atau pasien dengan hiperventilasi akan meningkatkan jumlah air
yang dikeluarkan. Apabila keadaan ini dikombinasikan dengan gangguan
mekanisme rasa haus, maka hipernatremia dapat muncul karena air yang
hilang tidak seimbang dengan asupan air. Penambahan sodium hipertonik
dilakukan pada penderita hipernatreima yang mempunyai total body sodium
yang tinggi dan volume ECF yang over load. Untuk fungsi ginjal dan rasa
haus dalam keadaan normal, akan jarang mengalami kondisi tersebut.
d. Patofisiologi
Hipernatreima terjadi saat terdapat kehilangan air atau terlalu sedikit air dalam
hubungannya dengan sodium dan ptassium dalam tubuh. Osmolaritas plasma
atau posm normalnya terdapat berkisar antara 2,75-290 mOsm/kg dan
utamanya ditentukan oleh konsentrasi garam sodium. Regulasi posm dan
konsentrasi plasma sodium dimediasi oleh perubahan asupan dan ekresi air.
Hal tersebut terjadi dengan dua mekanisme, yaitu :
1. Konsentrasi urin melalui sekresi pituitary dan efek rnal
terhadap ADH aginine vasopressin (AVP).
2. Rasa haus pada individu normal, rasa haus akan distimulasi
oleh peningkatan osmolalitas cairan tubuh diatas ambang
tertentu. Hasilnya adalah asupan air yang meningkat untuk
secara cepat mengkoreksi adanya penyakit hipernatremia.
Mekanisme ini sangat efektif bahkan pada keadaan patologis
dimana pasien tidak mampu mengentalkan urinnya atau sering
disebur diabetes insipidus dan mengeluarkan urin yang sangat
banyak dapat mencapai 10-15 L/day. Oleh karena itu,
hipernatremia dapat muncul pada saat hanya terjadi gangguan
mekanisme rasa haus dan asupan air tidak meningkat untuk
merespon hiperosmolitas atau pasa saat asupan air dibatasi.
Terdapat beberapa penyakit komplikasi yang ditimbulkan akibat dari hipernatremia,
yaitu :

a. Gagal ginjal

Penyakit gagal ginjal adalah kondisi yang terjadi ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk
menyaring zat-zat sisa dari darah dengan baik. Gagal ginjal dapat terjadi pada pasien dengan
usia berapa pun. Kerusakan ginjal dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor resiko
yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

b. Gagal jantung

Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak mampu
untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah gagal
jantung kongesif. Terjadinya gagal jantungn biasanya dipicu oleh masalah kesehatan seperti
penyakit jantung koroner, aritmia atau gangguan ritme jantung, kardiomiopati atau gangguan
otot jantung, kerusakan pada katup jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi,
hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

Penatalaksanaan hipernatremia

Langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan etiologi hipernatreima. Sebagian


besar penyebab hipernatreima adalah defisit cairan tanpa elektrolit. Penatalaksanaan
hipernatreima dengan deplesi volume harus diatasi dengan pemberian cairan isotonik sampai
hemodinamik stabil. Selanjutnya defisit air bisa dikoreksi dengan dekstrosa 5% atau NaCl
hipotonik. Hipernatremia dengan kelebihan volume diatasi dengan diuresis. Kemudian
diberikan dekstrosa 5% untuk mengganti defisit air. Untuk menghitung perubahan
kadar Na serum, dapat ditentukan dengan mengetahui kadar Na pada infus yang
digunakan. Perbedaannya hanya terletak pada cairan infus yang digunakan. Dengan begitu,
kita dapat melakukan estimasi jumlah cairan yang akan digunakan dalam menurunkan kadar
Na plasma. Pada semua kasus terutama kasus ringan, cairan diberikan secara intravena
melalui infus. Untuk membantu mengetahui apakah pembelian cairan telah mencukupi,
dilakukan pemeriksaan darah setiap beberapa jam. Konsentrasi natrium pada darah
diturunkan secara perlahan, karena perbaikan yang terlalu cepat dapat menyebabkan
kerusakan-kerusakan otak yang permanen. Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan
dilakukan untuk mengetahui penyebab tingginya konsentrasi natrium. Apabila penyebabnya
telah ditemukan, dapat diobati secara lebih spesifik. Misalnya untuk diabetes insipidus
diberikan hormon antidiuretik atau vasopresin.

Anda mungkin juga menyukai