Artikel A PDF
Artikel A PDF
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan
dan dukungan keluarga dengan cakupan pelayanan antenatal ibu di wilayah
kerja Puskesmas Buleleng I. Penelitian observasional analitik ini
menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu
yang melahirkan pada tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Buleleng 1
sebanyak 83 responden. Pengambilan sampel dengan simple random
sampling, didapatkan 69 responden. Data yang terkumpul diolah secara
statistik analisis Regresi Logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat
hubungan tingkat pengetahuan dengan cakupan pelayanan antenatal dimana
ibu dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki kemungkinaan cakupan
pelayanan antenatal lengkap 9,250 kali lebih tinggi daripada ibu yang tingkat
pengetahuannya rendah (OR= 9,250; CI 95% 1,844 hingga 46,401). Ibu dengan
dukungan keluarga tinggi memiliki kemungkinan cakupan pelayanan
antenatal 8,571 kali lebih tinggi daripada ibu yang dukungan keluarganya
rendah (OR= 8,571; CI 95% 1,712 hingga 42,913). Secara keseluruhan variabel
tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga memberi pengaruh
terhadap cakupan pelayanan antenatal sebesar 33,5%. Berdasarkan temuan
ini disarankan agar promosi pelayanan antenatal lebih ditingkatkan, melalui
pemberian pendidikan kesehatan.
67
mes3_dip@yahoo.co.id
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
248 per 100.000 kelahiran hidup. Angka merupakan upaya pencegahan kematian
ini sudah lebih rendah daripada survei ibu hamil (DepKes RI, 2001).
sebelumnya yaitu 307 per 100.000 Di Indonesia, unit penanggungjawab
kelahiran hidup pada tahun 2003, namun penyelenggaraan upaya kesehatan untuk
masih merupakan yang tertinggi untuk di jenjang tingkat pertama adalah
kawasan Asia Tenggara (Badan Pusat Puskesmas. Pada saat ini puskesmas
Statistik, 2007). Kematian ibu hamil dan telah didirikan di hampir seluruh
bersalin dipengaruhi oleh beberapa pelosok tanah air. Berdasarkan
faktor yaitu pendidikan dan Keputusan Menteri Kesehatan Tahun
pengetahuan, sosial budaya, sosial 2004, disebutkan bahwa fungsi dari
ekonomi, geografi dan lingkungan, Puskesmas antara lain sebagai pusat
aksesabilitas ibu pada fasilitas kesehatan penggerak pembangunan berwawasan
serta kebijakan makro dalam kualitas kesehatan, pusat pemberdayaan
pelayanan kesehatan. Adapun penyebab masyarakat dan pusat pelayanan
dasar kematian ibu, dapat digunakan kesehatan strata pertama baik
model 3 terlambat yang terdiri dari 1) perorangan maupun masyarakat. Dalam
Terlambat mengenal bahaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan,
mengambil keputusan merujuk ke terdapat upaya kesehatan wajib,
fasilitas kesehatan; 2) Terlambat pengembangan dan laboratorium. Upaya
mencapai fasilitas pelayanan rujukan; kesehatan ibu dan anak merupakan
dan 3) Terlambat memperoleh pelayanan bagian dari upaya kesehatan wajib
adekuat di fasilitas rujukan. Berkaitan (Depkes RI, 2004). Disini terlihat bahwa
dengan model 3 terlambat tersebut, pemerintah menaruh perhatian yang
terdapat perbedaan distribusi dari besar terhadap kesehatan ibu. Selain di
masing-masing faktor penyebab Puskesmas, pelayanan antenatal juga
kematian ibu. Perdarahan merupakan bisa didapatkan di rumah sakit baik
penyebab kematian tertinggi, yaitu pemerintah maupun swasta, klinik
sebanyak 28%. Persentase tertinggi kedua bersalin, dokter praktek swasta maupun
disebabkan oleh eklampsia, yaitu bidan praktek swasta. Meskipun
sebanyak 24%. Sebab-sebab lainnya demikian, Puskesmas berkewajiban
antara lain infeksi, abortus, partus lama, melakukan pencatatan semua
emboli, serta komplikasi pasca pelaksanaan pelayanan antenatal yang
persalinan. Dengan memperhatikan terjadi di wilayahnya.
ketiga faktor tersebut, maka berbagai Dalam pelayanan kesehatan ibu dan
upaya pencegahan terjadinya kematian anak, mencakup pelayanan antenatal
pada ibu dilakukan. Penyediaan yang diberikan kepada ibu selama masa
pelayanan antenatal care yang memadai kehamilannya dengan tujuan memantau
68
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
(55,1%). Cakupan
Pelayanan
Data dukungan keluarga
Antenatal
Frekuensi Persentase
dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu
Tidak lengkap 12 17.4
dukungan keluarga rendah dan dukungan
Lengkap 57 82.6
keluarga tinggi. Distribusi responden
Total 69 100.0
berdasarkan dukungan keluarga
Antenatal
dijelaskan pada tabel di bawah ini Hasil Pengujian Hipotesis
Analisis dalam penelitian ini
Tabel 2. Distribusi Responden
dimaksudkan untuk mengetahui
Berdasarkan Tingkat Dukungan Keluarga
hubungan tingkat pengetahuan dan
Tingkat Dukungan dukungan keluarga dengan cakupan
Keluarga Frekuensi Persentase
pelayanan antenatal. Berdasarkan hasil
Rendah 35 50.7 uji regresi logistik diketahui terdapat
Tinggi 34 49.3 hubungan yang bermakna antara variabel
Total 69 100.0 tingkat pengetahuan ibu dan dukungan
keluarga dengan cakupan pelayanan
72
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
100
Gambar 4.6 Hubungan Tingkat 80
60 Cakupan ANC Tidak
40
Pengetahuan dengan Cakupan Pelayanan 20 Lengkap
0
Antenatal DukunganDukungan
Cakupan ANC
Lengkap
KeluargaKeluarga
Berdasarkan gambar di atas,
Rendah Tinggi
menunjukkan adanya kecenderungan
bahwa ibu yang tingkat pengetahuannya Gambar 4.7 Hubungan Dukungan
terlihat bahwa ibu yang pengetahuannya bahwa ibu yang memiliki dukungan
dan 32.26% memiliki cakupan pelayanan lengkap dari pada ibu yang dukungan
antenatal tidak lengkap, sedangkan pada keluarganya rendah. Hal ini terlihat
ibu dengan tingkat pengetahuan tinggi, bahwa ibu yang dukungan keluarganya
Berdasarkan hasil uji regresi logistik ibu dengan dukungan keluarga tinggi,
diketahui bahwa nilai OR didapatkan sebanya 94,12% memiliki cakupan
sebesar 6,968. Hal ini berarti bahwa ibu pelayanan antenatal lengkap dan 5,26%
yang mempunyai tingkat pengetahuan
73
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
dapat mencegah terjadinya kematian ibu kehamilannya dan berusaha agar ia dan
hamil. (DepKes RI, 2001) Pelayanan bayinya sehat dan selamat sewaktu
antenatal ini semakin dirasa penting melahirkan. Hasil penelitian tersebut
mengingat tingkat kematian ibu hamil di juga didukung oleh penelitian yang
Indonesia masih tergolong tinggi. Secara dilakukan oleh Sadik (1996) yang
umum penyebab dasar kematian ibu menemukan bahwa pengetahuan
dikenal adanya berbagai keterlambatan, merupakan salah satu variabel yang
yaitu terlambat mengenal bahaya dan memiliki hubungan dengan derajat
mengambil keputusan merujuk ke pemanfaatan pelayanan antenatal oleh
fasilitas kesehatan, terlambat mencapai ibu hamil. Penelitian yang dilakukan oleh
fasilitas pelayanan rujukan dan Mullany dan Beckerand (2007) juga
terlambat memperoleh pelayanan menemukan bahwa tingkat pelayanan
adekuat di fasilitas rujukan. Berbagai antenatal paling tinggi didapatkan pada
keterlambatan tersebut terkait dengan kelompok ibu dan suami yang
beberapa hal yang mempengaruhi mendapatkan pendidikan kesehatan.
pelayanan antenatal yang diperoleh ibu Hubungan Dukungan Keluarga dengan
selama kehamilannya. Berbagai hal dapat Cakupan Pelayanan Antenatal
mempengaruhi kejadian rendahnya Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan
cakupan pelayanan antenatal di suatu uji regresi logistik, ditemukan bahwa
daerah. Permasalahan yang sering terdaapt hubungan yang signifikan
muncul yang mengakibatkan rendahnya antara dukungan keluarga dengan
cakupan pelayanan antenatal antara lain cakupan pelayanan antenatal, dimana p
pendidikan ibu, pengetahuan ibu, status < 0,05 (p = 0,030). Dimana ibu dengan
sosial ekonomi keluarga, keterjangkauan tingkat dukungan keluarga tinggi
pelayanan, kondisi ibu dan ketersediaan memiliki kemungkinan cakupan
pelayanan kesehatan. pelayanan antenatal lengkap 6,363 kali
Menurut Murniati (2007), terdapat lebih besar dari pada ibu dengan tingkat
kecenderungan tingkat pengetahuan dukungan keluarga rendah (OR = 6,363;
dengan pemanfaatan pelayanan CI 95% 1,195 hingga 33,884) Temuan
antenatal, dimana ibu yang penelitian ini sesuai dengan tinjauan
memannfaatkan pelayanan antenatal teoritik, yaitu dukungan keluarga dalam
cenderung adalah ibu yang memiliki pelayanan antenatal menentukan
pengetahuan yang baik mengenai cakupan pelayanan antenatal.
pelayanan antenatal itu sendiri. Keluarga merupakan unit terkecil
Pengetahuan ini akan mambawa ibu dari masyarakat yang terdiri dari suami
untuk berpikir dan berusaha supaya ia istri atau suami istri dan anaknya, atau
sehat (tidak ada keluhan) dalam ayah dengan anaknya, atau ibu dengan
76
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id