Anda di halaman 1dari 7

MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI)

I. LATAR BELAKANG

Nutrisi yang mengandung gizi merupakan suatu proses organik yang menggunakan
asupan makanan secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan akhirnya pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk tumbuh kembang.
Pemberian nutrisi pada anak sebenarnya harus dimulai sejak dalam kandungan artinya, oleh
karena itu ibu hamil harus mendapatkan kebutuhan makan makanan yang bergizi seimbang
(Depkes, 2010).

Ibu hamil mencukupi nutrisi selama hamil untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang
janin melalui plasenta, setelah bayi lahir pemenuhan nutrisi selama 6 (enam) bulan pertama
diberikan air susu ibu (ASI) Eksklusif. Setelah pemenuhan ASI Eksklusif untuk 6 (enam) bulan
pertama, maka pemenuhan tumbuh kembang anak dilanjutkan dengan pemberian makanan
pendamping ASI (MP ASI). Hal ini didukung dengan penelitian di Sri Lanka yang menunjukkan
73% bayi menerima makanan pendamping ASI pada usia diatas 7 bulan, ibu yang memberikan
makana pendamping ASI pada anaknya memberikan MP ASI seperti nasi tim,biskuit, dll. Dari
data tersebut didapat 70% anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik sesuai
dengan usia anak (Depkes, 2010).

Bayi yang berusia 0-24 bulan berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
dalam dunia kesehatan tahap ini dikenal dengan periode keemasan sekaligus dikatakan periode
kritis pada anak. Dikatakan periode keemasan karena pesatnya perkembangan bayi mulai dari
perkembangan fisik dan mental namun bisa berubah menjadi periode kritis yang bisa
mempengaruhi tumbuh kembang bayi, baik pada saat ini maupun pada masa depan (Depkes,
2011).

Pemberian MP ASI sebenarnya harus dilakukan pada bayi yang telah berusia 6 bulan ke
atas, apabila pemberian MP ASI diberikan terlalu dini akan memicu penurunkan konsumsi dan
produksi ASI dan bayi dapat mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan juga dehidrasi.
Asupan makanan dan minuman selain ASI yang diberikan kepada bayi sebelum usia 6 bulan juga
dapat mengakibatkan bayi sering sakit dan memicu timbulnya alergi karena imunitas anak yang
menurun (Depkes RI, 2011).
Resiko pemberian MP ASI dapat terjadi pada bayi apabila terjadi kesalahan dalam
prosedur pemberian MP ASI yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
bayi.Keterlambatan dalam pemberian MP ASI dapat menghambat pertumbuhan bayi. Energi dan
zat-zat gizi yang dihasilkan ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi setelah berusia 6 bulan ke atas,
akibatnya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga dapat
mengakibatkan defisiensi zat besi dan gangguan imunitas pada anak (Pudjiadi, 2005).

Usia 6-12 bulan merupakan masa yang amat penting sekaligus masa kritis dalam proses
tumbuh kembang bayi baik fisik maupun kecerdasan. Karena itu semua bayi pada masa ini harus
memperoleh asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya. Umur 6-12 bulan merupakan periode awal
dalam pemberian makanan pendamping ASI. Dalam periode pemberian makanan pendamping
ASI, bayi tergantung sepenuhnya pada perawatan dan jenis pemberian makanan pendamping
ASI yang ditentukan sepenuhnya oleh ibunya.

II. Sasaran

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan kepada bayi dan anak berusia 6-24 bulan

guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI.

III. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Dasar 1945

2. Undang-Undang No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

3. Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

4. Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan

5. Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

6. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

7. Kepmenkes No 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 224/Menkes/SK/II/2007 Tahun 2007 tentang

Spesifikasi Teknik Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)


9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi

Seimbang (PGS)

IV. Ruang Lingkup


− Pengertian Makanan Pendamping ASI (MPASI)
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang
mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi
kebutuhan gizi selain ASI (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman selain ASI yang
mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan (complementary
feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan bersama pemberian ASI (WHO)
(Asosiasi Dietisien Indonesia, 2014).
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan
keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan bayi (Winarno. 1987, dalam Mufida, dkk. 2015).
Pemberian MP-ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya penting untuk pertumbuhan fisik
dan perkembangan kecerdasan anak yang sangat pesat pada periode ini, tetapi sangat diperlukan
hygienitas dalam pemberian MP-ASI tersebut. Sanitasi dan hygienitas MP-ASI yang rendah
memungkinkan terjadinya kontaminasi mikroba yang dapat meningkatkan risiko atau infeksi lain
pada bayi. Selama kurun waktu 4-6 bulan pertama ASI masih mampu memberikan kebutuhan
gizi bayi, setelah 6 bulan produksi ASI menurun sehingga kebutuhan gizi tidak lagi dipenuhi dari
ASI saja. Peranan makanan tambahan menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi
bayi tersebut (Winarno. 1987, dalam Mufida, dkk. 2015).

A. Pengertian Makanan Pendamping ASI (MPASI)


Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makananatau minuman
yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayiatau anak usia 6-24 bulan guna
memenuhi kebutuhan gizi selain ASI(Departemen Kesehatan RI, 2006).
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atauminuman selain ASI yang
mengandung zat gizi yang diberikan kepadabayi selama periode penyapihan
(complementary feeding) yaitu padasaat makanan/minuman lain diberikan bersama
pemberian ASI (WHO)(Asosiasi Dietisien Indonesia, 2014).
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makananperalihan dari ASI ke
makanan keluarga. Pengenalan dan pemberianMP-ASI harus dilakukan secara bertahap
baik bentuk maupunjumlahnya, sesuai dengan kemampuan bayi (Winarno. 1987, dalam
Mufida, dkk. 2015).
Pemberian MP-ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya penting
untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yangsangat pesat pada
periode ini, tetapi sangat diperlukan hygienitas dalampemberian MP-ASI
tersebut.Sanitasidanhygienitas MP-ASIyang
rendahmemungkinkanterjadinyakontaminasimikroba
yangdapatmeningkatkanrisikoatauinfeksilainpadabayi. Selamakurun
waktu 4-6 bulanpertama ASI masihmampumemberikankebutuhangizibayi, setelah 6
bulanproduksi ASI menurunsehinggakebutuhangizitidaklagidipenuhidari ASI saja.
Perananmakanantambahanmenjadisangatpentinguntukmemenuhikebutuhangizibayiterseb
ut(Winarno. 1987, dalamMufida, dkk. 2015).
B. Persyaratan MPASI
1. Tepatwaktu (Timely) : MP-ASI
mulaidiberikansaatkebutuhanenergidanzatgizimelebihi yang didapatdari ASI.
2. Adekuat (Adequate) : MP-ASI harusmengandungcukupenergi, protein,
danmikronutrien.
3. Aman (Safe) :penyimpanan, penyiapandansewaktudiberikan,MP-Asiharushigienis.
4. Tepat Cara Pemberian (Properly) : MP-ASI
diberikansejalandengantandalapardanadanafsumakan yang
ditunjukkanbayisertafrekuensidancarapemberiannyasesuaidenganumurbayi
5. Bahanmakananmudahdiperoleh, mudahdiolah, danhargaterjangkau.
6. Memenuhinilaisosial, ekonomi, budaya, dan agama(Siswanto, 2010)

C. Bentuk Makanan MP-ASI


1. Makanansaring, makanansaringadalahmakanan
yangdihancurkanataudisaringtampakkurangmeratadanbentuknyalebihkasardarimakan
anlumathalus, contoh :
bubursusu, bubursumsum, pisangsaring/dikerok, papayasaring, nasitimsaring, dan
lain-lain.
2. Makananlunak, makananlunakadalahmakanan yang dimasakdenganbanyak air
dantampakberair, contoh :buburnasi,buburayam, nasitim, pure kentang, dan lain-lain.
3. Makananpadat, makananpadatadalahmakananlunak
yangtidaknampakberairdanbiasanyadisebutmakanankeluarga,contoh :lontong,
nasitim, kentang rebus, biskuit, dan lain-lain(Proverawati, 2010).

D. Jenis makanan, tekstur, frekuensi dan porsi makan

Kompone UMUR
6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan
n
Jenis - 6 bulan : 1 jenis bahan 3-4 jenis bahan dasar Makanan keluarga
dasar (sajikan secara terpisah
- 7-8 bulan : 2 jenis atau dicampur)
bahan dasar
Tekstur Semi cair (dihaluskan), Makanan yang dicincang Padat
secara bertahap kurangi halus atau lunak (disaring
campuran air sehingga kasar), ditingkatkan
menjadi semi padat sampai semakin kasar
sehingga bisa digenggam
Frekuensi Makanan utama 2-3 kali Makanan utama 3-4 kali Makanan utama 3-4
sehari, cemilan 1-2 kali sehari, cemilan 1-2 kali kali sehari, cemilan
sehari sehari 1-2 kali sehari
Porsi Dimulai dengan 2-3 ½ mangkok kecil atau ¾ sampai 1
setiap sendok makan dan setara 125 ml mangkok kecil atau
makan ditingkatkan bertahap setara 175-250 ml
sampai ½ mangkok kecil
atau setara dengan 125
ml
ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi

E. Contoh Menu dan URT


1.Usia 6-8 Bulan
a. Pure Pepaya

Bahan :
- 1 potong besar pepaya
- ½ gelas ASI
b. Pure Brokoli Wortel

Bahan
- 1 buah wortel ukuran sedang
- 1 gelas brokoli

2. Usia 9- 11 bulan
a. Bubur Tim Ati Ayam ,Wortel dan Bayam
Bahan :

- 3/8 gelas beras


- 1 buah sedang ati ayam
- 1 buah sedang wortel
- 1 gelas bayam

3. 12-24 bulan
a. Nasi Goreng Sayuran

- ¾ gelas beras
- 1/2 potong wortel ukuran sedang
- ½ potong jagung manis pipil
- 1 buah sosis ayam
- 1 butir telur

Anda mungkin juga menyukai