Anda di halaman 1dari 14

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

POLEKSOSBUD DI PT. PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION

Disusun oleh :

Kelompok 7 (P1B Manajemen)

Alifa azzahra 11170920000068

Amelia Nur Aini P. 11170920000025

Cindy Lestari 11170920000123

Syifa Arofah 11170920000069

Yofana Rizki Andrilia 11170920000125

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/ 1441 H
BAB I

PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran umum tentang PT. Paragon Technology and Innovation?
2.

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengatahui sejarah tentang PT. Paragon Technology and Innovation.
2.

1.4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Paragon Technology and Innovation berdiri pada tanggal 28 Februari 1985 dengan
nama awal PT Pusaka Tradisi Ibu. Perusahaan ini baru berganti nama menjadi PT Paragon
Technology and Innovation pada tahun 2011. Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri
Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. Pada masa itu, pendiri melihat
masih ada peluang yang terbuka. Perusahaan ini dimulai dengan sederhana namun sudah
diusahakan dengan tata cara yang baik. PT Pusaka Tradisi Ibu (PTI) pada awal berdirinya hanya
memproduksi perawatan rambut. Pada tahun 1987, perusahaan ini mengeluarkan produk
perawatan rambut dengan merk Ega yang dipasarkan ke salon-salon. Kemudian lahir produk
Putri yang sampai sekarang masih diproduksi.

Tahun 1985-1990, PT Pusaka Tradisi Ibu mengalami perkembangan pesat. Mulai dari
Jabotabek, produknya mulai menyebar dan bersaing langsung dengan produk lama yang telah
eksis. Mulai tahun 1990, produk salonnya dapat bersaing dengan produk eksis. Survey CIC
(2002) menyebutkan bahwa Hair Tonic Putri adalah hair tonic yang paling banyak digunakan di
indonesia. Sedangkan produk perawatan rambut lainnya selalu masuk 10 besar. Seiring dengan
perkembangan perusahaan, pada bulan Desember 1990, PT Pusaka Tradisi Ibu mendirikan
pabrik produksi di Kawasan Industri Cibodas Tangerang. Pendirian pabrik yang baru ini
bertujuan untuk menambah kapasitas produksi yang terus meningkat.

Pada tahun 1995, PTI mulai mengembangkan merk Wardah. Namun, belum bisa berjalan
dengan baik dikarenakan rekanan manajemen yang kurang baik. PTI kembali mencoba
mengembangkan Wardah pada tahun 1996 dengan tetap bekerja sama dengan agen dalam
pemasarannya. Sejak itu penjualannya mulai menanjak dan PT Pusaka Tradisi Ibu memasuki
pasar tata rias (decorative).

Ketika krisis ekonomi 1998, banyak perusahaan sejenis yang tutup. Daya beli masyarakat
anjlok sementara harga bahan baku naik sampai empat kali lipat. PTI mengambil reaksi cepat
menyikapi krisis tersebut di saat pesaing-pesaing lain tidak berproduksi. Setelah melewati masa
krisis selama empat bulan, PTI justru mengembangkan pasar. Pada tahun 1999-2003, PTI
mengalami perkembangan kedua. Penjualan merk Wardah pada masa tersebut melonjak pesat.
Pabrik lain di Kawasan Industri Jatake Tangerang didirikan dan mulai beroperasi pada tahun
2001. PTI mulai memodernisasi perusahaan pada tahun 2002-2003. Perusahaan ini mulai masuk
ke pasar umum yang memerlukan perubahan dari segi internal. Selain itu, juga melalui program
promosi dan membina tim promosi.

Pada tahun 2005, PT Pusaka Tradisi Ibu sudah menerapkan Good Manufacturing Practice
(GMP) dan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Sampai sekarang, di Indonesia baru
80 pabrik dari keseluruhan 760 pabrik yang sudah menerapkan CPKB. Selain itu, PTI menjadi
percontohan pelaksanaan CPKB untuk industri kosmetika yang lainnya. PTI sampai dengan saat
ini sudah memiliki 26 Distribution Centre (DC) hampir di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini
perusahaan ini telah memiliki DC di Malaysia.

2.2 Aspek Politik


Adanya peraturan atau isu yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan
pemerintah akan memengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk. Dalam studi
kelayakan, aspek politik perlu dikaji untuk memperkirakan situasi politik. Berita tersebut
dibagi menjadi dua bagian, yaitu berita baik dan berita buruk. Dalamm hal ini, Paragon
juga mengamati kebijakan dan isu terhadap kondisi politik di Indonesia. Kondisi politik
ini dapat di lihat dari perubahan kebijakan atau fenomena yang terjadi di Indonesia, dan
dikaji apakah berpengaruh terhadap perusahaan secara signifikan atau tidak.
2.2.1 Pengaruh Positif
Kebijakan Kementrian Perindustrian dalam melakukan pilot
pendampingan Industri 4.0 kepada 10 perusahaan manufaktur di Indonesia pada
tahun 2019, Perusahaan manufaktur ini ditunjuk karena menyumbang 60% terhadap
PDB, niali ekspor, dan penyerapn tenaga kerja. salah satu dari perusahaan itu
adalah PT. Paragon. Hal ini didorong untuk memacu daya saing global dan
mendukung kesiapan transformasi ke era digital. Menurut Paragon, sebagai salah
satu perusahaan lokal yang dipercaya masyarakat, Paragon memiliki kewajiban
untuk ikut serta, mengajak, dan memberi pengaruh agar perusahaan anak bangsa
lainnya terlibat dalam memajukan industri Indonesia. Salah satunya langkah
Paragon adalah dengan mengadakan seminoar terhadap produk-produk Paragon
kepada masyarakat hingga komunitas agar dapat meningkatkan pengetahuan serta
ketertarikan mendalami dunia kosmetik maupun bekerja sama dengan PT Paragon
Technology and Innovation.
Pemerintah merilis Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2018 mengenai
Jaminan Produk Halal. Peraturan ini merupakan turunan Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Dengan keberadaan beleid tersebut,
sejumlah produk kosmetik dan farmasi harus menjalani sertifikasi halal. Hal ini
sudah diterapkan oleh PT. Paragon yang telah medapatkan sertifikasi halal oleh
Majelis Ulama Indonesia sejak tahun 1998
2.2.2 Kondisi perusahaan terhadap kasus
Terjadinya kondisi pelemahan nilai rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat (AS) akibat pandemic COVID-19 belum banyak berpengaruh terhadap
kinerja penjualan PT. Paragon Technology & Innovation. Perusahaan ini bahkan
masih memperoleh pertumbuhan penjualan yang cenderung meningkat lebih dari
10%. Namun, sebenarnya pelemahan nilai rupiah ini berpengaruh sangat besar,
karena perusahaan ini 60% masih menggunakan bahan baku impor yang tentu saja
bila nilai dollar naik akan menambah biaya faktor produksi. Hanya saja, permintaan
akan produk perusahaan masih cenderung tinggi sehingga dapat menutupi kerugian
tersebut. Selain itu untuk mencegah dampak pelemahan rupiah, perusahaan ini
melakukan sebuah strategi dengan mendorong ekspor. Sejauh ini ekspor produk
perusahaan cukup baik walaupun negara yang menjadi tujuan ekspor hanya di
Malaysia, namun hal tersebut dinilai sudah mampu untuk menutupi dampak
pelemahan rupiah tersebut. Kinerja penjualan juga dibantu oleh sistem distirbusi
atau penjualan produk kepada konsumen baik melalui ritel maupun e-commerce .

2.3 Aspek Ekonomi


Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat, pada awalnya bisnis kosmetik ini
bermula dari sebuah industri rumahan yang hanya memiliki dua orang karyawan. Seiring
berjalannya waktu, PT. Paragon Technology & Innovation telah memiliki jumlah total
karyawan sebanyak 11.000. Hal ini tentu saja bermakna bahwa keberadaan perusahaan
ini sangat memberikan dampak yang besar terhadap berkurangnya jumlah pengangguran
dan memberikan kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.
Menggunakan sumber daya lokal, untuk saat ini produk-produk yang dihasilkan
oleh PT. Paragon Technology & Innovation masih memperoleh bahan baku impor yang
berasal dari Swiss yaitu bunga edelweiss yang sudah tersertifikasi halal, fair trade, dan
ISO 9001. Dalam industri kosmetik, bahan baku impor memang menjadi masalah
tersendiri karena sumber bahan baku sebenarnya ada, tetapi untuk produk yang siap pakai
di industri kosmetik akan membutuhkan teknologi yang belum ada di dalam negeri
sehingga harus impor.
Menghasilkan dan menghemat devisa, sebagai perusahaan kosmetik lokal dimana
mayoritas bahan baku diproduksi dalam negeri. PT. Paragon Technology & Innovation
turut membantu pemerintah dengan menghasilkan devisa melalui kegiatan ekspor
produknya ke Malaysia. Sedangkan untuk ekspor ke negara lain kemungkinan akan
dilakukan setelah tahun 2021 karena untuk saat ini perusahaan ingin memperkuat pasar di
Indonesia terlebih dahulu.
Menumbuhkan industri lain dengan berdirinya PT. Paragon Technology &
Innovation yang bergerak di bidang kosmetik, tentunya menumbuhkan industri-industri
lain yang akan menjadi pesaing bagi perusahaan ini. Namun dengan bertambahnya
kemunculan industri kosmetik juga akan memberikan dampak positif, yaitu dapat
meningkatkan pendapatan nasional dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat.
Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan
kemampuannya produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Paragon Technology &
Innovation dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan melakukan penjualan
melalui ritel maupun e-commerce, sehingga jika kebutuhan konsumen dalam negeri
sudah tercukupi tidak perlu melakukan impor yang nantinya akan menguras devisa.
Menambah pendapatan nasional perusahaan ini turut berkontribusi dalam peningkatan
pendapatan nasional karena dapat mencukupi kebutuhan konsumen dalam negeri yang
secara tidak langsung akan mengurangi impor produk sejenis. Selain itu, PT. Paragon
Technology & Innovation juga melakukan kegiatan ekspor yang tentunya akan
menambah pendapatan nasional.
2.4 Aspek Sosial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
Namun demikian,perusahaan tidak dapat hidup sendirian ,perusahaan hidup bersama-
sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga
sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki
tanggung jawab sosial.
1. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Secara konsisten, Wardah terus mencari peluang untuk menyempurnakan strategi
dan implementasi program CSR dengan melakukan kegiatan yang dapat membantu
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu kegiatan tersebut adalah “Program Menangkan Ramadhan”, dimana
Wardah menyalurkan dana sebagai dana Program Bantuan Paket Sembako
Ramadhan menjelang Idul Fitri, sejumlah 800 paket, dengan lokasi penyerahan di
Kecamatan Cileduk, Tangerang; Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur; Kecamatan
Tanah Abang, Jakarta Pusat; dan Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan.
2. Partisipasi Aktif Dengan Komunitas
Wardah menyadari besarnya peran komunitas dalam memberikan perubahan
sosial ke arah yang lebih baik. Untuk itu, Wardah membangun bentuk komunikasi
dan kerjasama dengan berbagai perhimpunan untuk melakukan kegiatan sosial dan
kemanusiaan, di antaranya:
a) Program Spirit Ramadhan
Bekerjasama dengan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI),
Wardah melakukan berbagai kegiatan positif dengan saling berbagi terhadap
sesama dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan. Kegiatan yang
kami lakukan dalam program ini adalah:
b) Buka Pasa Bersama Yatim dan Dhuafa
Acara yang berlangsung di DKI Jakarta ini diisi dengan pemberian paket
santunan serta bingkisan Ramadhan dan Idul Fitri bagi anak yatim dan dhuafa
saat berbuka puasa; ceramah Ramadhan; serta apresiasi seni para relawan. Di
dalam prosesnya, acara ini juga melibatkan pihak sponsor, mitra BSMI, serta
relawan-relawan.
c) Pembagian Paket Sembako Ramadhan
Acara ini diisi dengan penyaluran zakat, infak, dan shodaqoh dari donatur
BSMI, berupa paket sembako untuk keperluan Ramadhan dan Idul Fitri
kepada mustahik (penerima manfaat) di DKI Jakarta, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, dan Jawa Tengah.
d) Program Tarhib Berbuka Generasi Gemilang “Wardah-Relawan Siaga”
Bekerja sama dengan komunitas para pemuda Relawan Siaga, Wardah
melakukan Program Tarhib Generasi Gemilang di Bulan Ramadhan 1435 H
dengan rangkaian acara berbuka puasa bersama; menyantuni anak-anak
penghafal Al Quran binaan Relawan Siaga sebanyak 200 anak; memberikan
memberikan paket bingkisan sembako kepada 25 jompo; serta memberikan
support untuk acara yayasan.
e) Talkshow Tetap Sehat, Cantik, dan Bahagia di Usia Matang Dengan Yayasan
Bakti Sosial Ibu-Ibu Bintaro Jaya
Yayasan Bakti Sosial Ibu-Ibu Bintaro Jaya merupakan komunitas aktif
yang telah mulai melakukan kegiatan-kegiatan sosial semenjak krisis
multidimensi melanda Negeri Indonesia di tahun 1998. Wardah melakukan
interaksi sosial dengan perhimpunan tersebut dalam bentuk Talkshow bertema
“Tetap Sehat, Cantik, dan Bahagia di Usia Matang” dengan tujuan
meningkatkan kepedulian sosial untuk membantu sesama yang kurang
beruntung; memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi para ibu tentang
pentingnya menjaga kesehatan fisik dan psikologis di usia matang; serta
mempererat silaturahmi antara masyarakat, sponsor atau donatur dengan
organisasi.
Acara yang dilaksanakan ini diisi dengan edukasi dari narasumber Dra.
Psi. Elly Risman, Dr. Dewi Inong Irana, SpKK, serta Risty Tagor sebagai
moderator. Adapun support Wardah diberikan dalam bentuk 400 goodiebag,
support tata rias, serta hijab model peragawati saat acara berlangsung.
3. Pengembangan Seni dan Kebudayaan
Wardah senantiasa aktif dalam melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan
kreatifitas dan menciptakan semangat positif di tengah-tengah masyarakat. Salah satu
perhatian Wardah dalam pengembangan seni dan kebudayaan tercermin pada
implementasi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Support Wardah Cosmetics Dalam Ramadhan Jazz Festival
Ramadhan Jazz Festival (RJF) merupakan festival jazz bernuansa islami
pertama di Indonesia yang selalu digelar pada bulan Ramadhan. RJF sudah
diselenggarakan pada tanggal 11-12 Juli di Mesjid Cut Mutia Menteng,
Jakarta. Pelaksanaan RJF ini merupakan bentuk apresiasi terhadap musik
sebagai salah satu media dalam penyampaian pesan-pesan positif dari filosofi
Brand Wardah itu sendiri.
Tujuan lain dari program ini adalah untuk menyampaikan pesan-pesan
kebaikan (syiar) khususnya di bulan Ramadhan, silaturahmi, ukhuwah
Islamiyah, memotivasi kreativitas komunitas seni musik Indonesia, serta
membentuk insan muda Islam untuk tumbuh menjadi pribadi yang inovatif,
mandiri, bertanggung jawab, dan kreatif.
Adapun Ramadhan Jazz Festival ini diisi dengan berbagai macam misi
sosial, seperti pelaksanaan donor darah bersama yayasan SABA; serta kerja
sama dengan Dompet Dhuafa dan Komunitas Katalogue dalam melakukan
pengumpulan barang atau dana yang berhubungan dengan misi pendidikan,
berupa pengumpulan buku sebagai tiket masuk acara. Selain itu Wardah pun
memberikan support dengan kegiatan sebagai:
 berikutProgram 1,7 Km Sajadah
 Sumbangan Untuk Kesekretariatan RICMA
 Sumbangan Untuk Yayasan Masjid Cut Meutia
 Software dan Mesin Ketik Braille Khusus Qur’an (Ciptaan Institusi
Pemikiran Penyelenggraan RICMA Moeslem Market
4. Sumbangan CSR Dalam Rangkain Acara Tahunan
Wardah memberikan support untuk program kegiatan tahunan Ikatan Wanita
Pelukis Indonesia Cabang Jawa Barat dengan tema “Belia, Muda, Lansia Berkiprah
Bersama Untuk Peduli Sesama.” Acara ini di Gedung IWPI Jabar, Jl.Teuku Umar No.
6 Bandung. Acara diisi dengan Pameran karya-karya dari Ikatan Wanita Pelukis
Indonesia Cabang Jawa Barat (IWPIJ) yang dibuka oleh pencinta seni sekaligus
Rektor UNISBA, Prof.DR.dr. M. Thaufiq.S. Boesoirie, M.S., Sp.THT-KL (K).
5. Pembangunan Potensi Sumber Daya Manusia
Wardah meyakini pendidikan sebagai faktor utama dalam pembangunan sumber
daya manusia. Karena itu, Wardah ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan
Dana SPP dan Daftar Ulang Siswa Yayasan Panti Asuhan YAKIIN yang beralamat di
Jl. Pesantren, RT 001 RW 07, Kereo Selatan Larangan, Tangerang. Melalui program
ini, diharapkan Wardah dapat membantu generasi muda untuk mendapatkan
pendidikan sehingga mereka memiliki kesempatan untuk terus berkembang dan
berprestasi.
6. Kegiatan Sosial di Hari Besar
Wardah juga selalu berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan
sosial kemasyarakatan, khususnya yang terkait dengan peringatan hari besar yaitu
Program Wisata Bersama Wardah dan Sahabat-Sahabat Yayasan Sayap Ibu,
Peringatan 1 Muharram di Stadiun Gelora Bung Karno, dan Bantuan Qurban Sapi
Yayasan An-Nahl
2.5 Aspek Budaya
Beberapa budaya diterapkan di perusahaan ini bagi seluruh karyawan yang bekerja. Ada
6 nilai yang ditanamkan seperti:
 Ketuhanan: menghargai spiritualisme dan setiap religi sebagai nilai-nilai yang
melindungi dan juga mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam pekerjaan, seperti
nilai integritas.
 Kekeluargaan: adanya rasa kekeluargaan dengan menanamkan kepedulian serta
menganggap seluruh stakeholder sebagai satu keluarga besar.
 Keteladanan: setiap orang harus memiliki jiwa keteladanan satu sama lain,
menjadi versi terbaik dari diri sendiri dan menyebarkan inspirasi kepada yang lain
hingga akhirnya semua orang akan menjadi baik.
 Tanggung jawab: memiliki rasa yang bertanggung jawab atas pekerjaan yang
dilakukannya dan posisi yang dimilikinya.
 Fokus pada pelanggan, pelanggan di sini tidak hanya pelanggan eksternal tapi
juga pelanggan internal yaitu rekan kerja yang terlibat sebagai next process kita.
 Inovasi, satu hal yang pasti dalam dunia yang tidak pasti ini adalah perubahan itu
sendiri, kemampuan beradaptasi dan berinovasi lah yang akan membuat kita bisa
bertahan dan terus berkembang.
 Setiap nilai yang ditanamkan tentunya bersifat baik. Selain itu, yang diperlukan
adalah kepemimpinan dan komitmen untuk menjalankan apa yang menjadi
tanggung jawab dalam pekerjaan. Hal ini sendiri tentunya lebih penting dari apa
yang ditulis.
 Kebanggaan bagi perusahaan ini adalah ketika budaya ini menular ke luar
perusahaan ini seperti ke masyarakat luas atau juga mitra perusahaan. Paragon
sendiri terus belajar dan cukup banyak mendapatkan contoh dari perusahaan-
perusahaan yang memiliki nilai dan sikap yang serupa dengan apa yang dimiliki
PT Paragon Technology and Innovation
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai