Laporan Pendahuluan Pemberian Obat
Laporan Pendahuluan Pemberian Obat
DISUSUN OLEH
Nim: P1337424618017
Pemberian obat per oral merupakan cara pemberian obat melalui mulut
dengan tujuan mencegah,mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai denganefek
terapi dari jenis obat. Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak
dipakai karena ini merupakan cara yang palinh mudah, murah, aman dan nyaman
bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk
tablet, syrup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi, maka pemberian obat
per oral dapat disertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017)
Untuk dapat memberikan obat dengan tepat maka seorang bidan harus
mengetahui prnsip-prinsip pemberian obat. Sebelum memberikan obat, seorang
bidan harus memperhatikan 6 persyaratan yang harus dipenuhi atau dikenal dengan
6 Benar yang meliputi tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat cara pemberian
obat, tepat waktu, dan tepat pendokumentasian.
4. Tepat cara pemberian obat/rute Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute
yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh
keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan
fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral,
sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
5. Tepat waktu Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan, karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat. Ini sangat penting, khususnya bagi obat
yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar
darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk
memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan.
Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu
karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap.
Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang
berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
6. Tepat pendokumentasian Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan,
dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak
meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya
dan dilaporkan. Nah setelah mengetahui prinsip-prinsip pemberian obat,
seorang bidan harus mampu memberikan obat dengan berbagi teknik yang
akan di tampilkan dalam topik ini. Marilah kita lihat satu persatu teknik
pemberian obat.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)
B. Tujuan
1) Untuk memudahkan dalam pemberian.
2) Proses reabsorpsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera diatasi.
3) Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri.
4) Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)
C. Indikasi
1) Pada pasien yang membutuhkan absorbsi obat secara tepat.
2) Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)
D. Kontraindikasi
Kontraindikasi pemberian obat per oral yaitu pada pasien dengan gangguan
pada sistem pencernaan, seperti kanker oral gangguan menelan dan sebagainya.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)
E. Prosedur / Langkah – langkah
4) Baca obat, dengan berprinsip tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepatwaktu
dan tepat tempat. Tepat pendokumentasiannya.
5) Ambil obat sesuai dengan yang diperlukan. (baca perintah pengobatan dan
ambil yang diperlukan).
9) Dokumentasikan kegiatan.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)
DAFTAR ISI