Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

“PEMBERIAN OBAT PER ORAL”

DISUSUN OLEH

Nama: Intan Nur Sholikah

Nim: P1337424618017

Dosen Pembimbing: Ibu Novita Ika Wardani, S.ST, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

DIII KEBIDANAN BLORA TAHUN PELAJARAN 2019-2020


A. Pengertian

Pemberian obat per oral merupakan cara pemberian obat melalui mulut
dengan tujuan mencegah,mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai denganefek
terapi dari jenis obat. Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak
dipakai karena ini merupakan cara yang palinh mudah, murah, aman dan nyaman
bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk
tablet, syrup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi, maka pemberian obat
per oral dapat disertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017)
Untuk dapat memberikan obat dengan tepat maka seorang bidan harus
mengetahui prnsip-prinsip pemberian obat. Sebelum memberikan obat, seorang
bidan harus memperhatikan 6 persyaratan yang harus dipenuhi atau dikenal dengan
6 Benar yang meliputi tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat cara pemberian
obat, tepat waktu, dan tepat pendokumentasian.

1. Tepat Obat Sebelum mempersipakan obat ketempatnya bidan harus


memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan
obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat
mengembalikan ketempat penyimpanan. Obat memiliki nama dagang dan
nama generik. Setiap obat dengan nama dagang yang kita asing (baru kita
dengar namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi
apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan obat.

2. Tepat Dosis Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan


dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair
harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk
membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan obat benar untuk
diberikan kepada pasien.
3. Tepat pasien Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan
mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program pengobatan pada
pasien. Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan
identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada
pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal,
respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. Jika pasien
tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran,
harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada
keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya.

4. Tepat cara pemberian obat/rute Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute
yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh
keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan
fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral,
sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.

5. Tepat waktu Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan, karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat. Ini sangat penting, khususnya bagi obat
yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar
darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk
memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan.
Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu
karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap.
Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang
berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
6. Tepat pendokumentasian Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan,
dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak
meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya
dan dilaporkan. Nah setelah mengetahui prinsip-prinsip pemberian obat,
seorang bidan harus mampu memberikan obat dengan berbagi teknik yang
akan di tampilkan dalam topik ini. Marilah kita lihat satu persatu teknik
pemberian obat.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)

B. Tujuan
1) Untuk memudahkan dalam pemberian.
2) Proses reabsorpsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera diatasi.
3) Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri.
4) Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)

C. Indikasi
1) Pada pasien yang membutuhkan absorbsi obat secara tepat.
2) Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)

D. Kontraindikasi
Kontraindikasi pemberian obat per oral yaitu pada pasien dengan gangguan
pada sistem pencernaan, seperti kanker oral gangguan menelan dan sebagainya.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)
E. Prosedur / Langkah – langkah

1) Siapkan Alat dan Bahan


a.Baki yang berisi obat.
b.Daftar buku obat/ catatan, jadual pemberian obat.
c.Pemotong obat (jika diperlukan).
d.Martil atau lumpang penggerus (bila diperlukan).
e.Gelas pengukur (bila diperlukan).
f.Gelas dan air minum.
g.Sedotan.
h.Sendok.
i.Pipet.
j.Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak.
2) Cuci tangan.

3) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

4) Baca obat, dengan berprinsip tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepatwaktu
dan tepat tempat. Tepat pendokumentasiannya.
5) Ambil obat sesuai dengan yang diperlukan. (baca perintah pengobatan dan
ambil yang diperlukan).

6) Bantu untuk meminumkannya dengan cara:

a.Apabilamemberikan obat berbentuk tablet ataukapsul dari botol,


makatuangkan jumlah yang dibutuhkan kedalam tutup botol dan pindahkan
ke tempat obat. Jangan sentuh obat dengan tangan. Untuk obat berupa kapsul
jangan dilepaskan pembungkusnya.
b.Kaji kesulitan menelan, bila ada jadikan tabletdalam bentuk bubuk
dancampur dengan minuman.
c.Kaji denyut nadi dan tekanan darahsebelum pemberian obat yang
membutuhkan pengkajian.
7) Catat perubahan, reaksi terhadap pemberian, dan evaluasi respon terhadapobat
dengan mencatat hasil pemberian obat
8) Cuci tangan.

9) Dokumentasikan kegiatan.
(Sudyanti, Siti Ramadani. 2017.)
DAFTAR ISI

Sudyanti, Siti Ramadani. 2017. Praktik Klinik Kebidanan I.

Anda mungkin juga menyukai