Anda di halaman 1dari 15

Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)

ISSN: 2549-5046 (online)

PENGARUH PENGETAHUAN WAJIB PAJAK, MODERNISASI SISTEM


ADMINISTRASI PERPAJAKAN, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
(Studi Pada Wajib Pajak Di SAMSAT Jakarta Selatan)

Pradipta Anisa Virgiawati1)*, Samin2), Dwi Jaya Kirana 3)


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
*Korespondensi E-mail: pradiptaanisa29@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat apakah
ada pengaruh pengetahuan wajib pajak, modernisasi sistem administrasi perpajakan, dan denda
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Penelitian ini menggunakan wajib
pajak yang terdaftar di SAMSAT Jakata Selatan sebagai sampel. Penelitian ini menganalisis
kuesioner dari data primer dari 104 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan
insidental sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi
Linier Berganda dengan menggunakan alat analisis SPSS. Hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa (1) pengetahuan wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor, (2) modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor, dan (3) sanksi pajak tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor.
Kata kunci: pengetahuan wajib pajak, modernisasi sistem administrasi perpajakan, sanksi
pajak, kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

THE EFFECT OF KNOWLEDGE OF TAXES, MODERNIZATION OF TAXATION


ADMINISTRATION SYSTEMS, AND TAX SANCTIONS ON MOTOR VEHICLE TAX COMPLIANCE
COMPLIANCE
(Study on Taxpayers at SAMSAT, South Jakarta)

Abstract
This research is using quantitative study aimed to see whether there are influence of
taxpayer knowledge, modernization of taxation administration system, and tax penalties on motor
vehicle taxpayer compliance. This study uses the taxpayer who registered in SAMSAT South Jakata
as a samples. This research analyzed the questionnaires of primary data from 104 respondends.
Sampling technique using incidental sampling. Testing the hypothesis in this study was used
Multiple Linear Regression Analysis using SPSS. The results of these tests showed that (1) the
taxpayer knowledge influence significantly on motor vehicle taxpayer compliance, (2) the
modernization of taxation administration system influence significantly on motor vehicle taxpayer
compliance, and (3) the tax penalties did not influence significantly on motor vehicle taxpayer
compliance.

Keywords : taxpayer knowledge, modernization of taxation administration system, tax penalties,


motor vehicle taxpayer compliance.

19
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

PENDAHULUAN memberikan efek jera bagi pemilik


Pajak daerah merupakan pajak yang kendaraan agar taat membayar pajaknya.
dipungut oleh pemerintah daerah untuk Dalam razia ini ditemukan sebanyak
membiayai pembangunan daerah. Salah 41 kendaraan menunggak pajak yang terdiri
satu jenis pajak daerah yang memiliki dari 22 kendaraan yang masuk kategori
potensi bagi penerimaan daerah terbesar di telat bulanan dan 19 kendaraan yang masa
ibukota negara indonesia adalah pajak pembayaran pajaknya sudah terlambat
kendaraan bermotor. Saat ini dapat dilihat lebih dari satu tahun.
dari banyaknya penggunaan kendaraan Tabel 1. Data Penerbitan STNK
bermotor di indonesia yang mengalami Kendaraan Bermotor Kota Jakarta
peningkatan setiap tahunnya dan banyak Selatan Tahun 2015-2017
masyarakat yang menggunakan kendaraan Jenis Kendaraan Bermotor
pribadi dibandingkan dengan kendaraan Tahun Roda Dua/ Roda Empat/
umum dalam melaksanakan kegiatan sehari Jumlah
Tiga Lebih
hari dan tidak sedikit pula yang memiliki 2015 267.392 169.378 436.770
kendaraan lebih dari satu untuk memenuhi 2016 258.056 172.001 430.057
tuntutan kebutuhannya. Namun sangat 2017 243.476 175.662 419.138
disayangkan penerimaan pajak kendaraan Sumber: Kantor SAMSAT Jakarta Selatan,
bermotor masih jauh dari yang diharapkan 2019
karena adanya wajib pajak yang menunggak Berdasarkan tabel 1 terkait data
pembayaran pajaknya. Pada bulan april penerbitan STNK tersebut dapat
2018 silam pihak Polda Metro Jaya bersama disimpulkan bahwa adanya penurunan
Badan Pajak dan Retribusi Daerah, Dinas jumlah wajib pajak yang membayar pajak
Perhubungan (Dishub), dan Jasa Raharja kendaraan bermotor selama 3 tahun
menggelar razia pengesahan STNK di terakhir yakni pada tahun 2015 – 2017.
sejumlah tempat di wilayah DKI Jakarta Melihat banyaknya wajib pajak yang masih
diantaranya Jakarta Utara, Jakarta Selatan, menunggak pembayaran pajaknya
dan Jakarta Barat. Hasil razia menunjukkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil
bahwa terdapat jutaan kendaraan yang kebijakan untuk menghapus denda pajak
terdiri dari 3,2 juta kendaraan roda dua dan kendaraan bermotor (PKB) dan sanksi
450 ribu roda empat pada tahun 2017 administrasi bea balik nama kendaraan
belum membayar pajak tahunan dengan bermotor (BBNKB) mulai tanggal 27 Juni
potensi pajak senilai Rp 1,6 Triliyun yang sampai 31 Agustus 2018. Hal itu dilakukan
diungkapkan oleh Edi Sumantri selaku Anies Baswedan selaku Gubernur Provinsi
Ketua Badan Pajak Retribusi Daerah DKI Jakarta dengan harapan dapat
Provinsi DKI Jakarta. meningkatkan kepatuhan dan kesadaran
Salah satu wilayah yang termasuk masyarakat dalam membayar pajak
kedalam daftar daerah dengan hutang pajak kendaraan bermotornya.
kendaraan terbesar di DKI Jakarta adalah Dari kasus tersebut yang menjadi
Jakarta Selatan. Kepala Unit Kendaraan permasalahan adalah terkait kepatuhan
Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama wajib pajak disektor pajak kendaraan
Kendaraan Bermotor (BBNKB) Jakarta bermotor. Minimnya kepatuhan wajib pajak
Selatan, Khairil Anwar, menyatakan bahwa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebanyak 20% kendaraan di Jakarta Selatan diantaranya adalah kesadaran wajib pajak,
atau sekitar 900.000 kendaraan belum kewajiban moral, pengetahuan pajak, dan
membayar pajak. Oleh karena itu, SAMSAT persepsi tentang sanksi perpajakan (Putra &
Jakarta Selatan bersama Polri, Dishub, Jasa Jati, 2017). Sedangkan menurut Putra &
Raharja, dan Bank DKI menggelar razia Merkusiwati (2018) faktor yang
pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan mempengaruhi kepatuhan pajak adalah
(STNK) dan razia gabungan guna menjaring sistem administrasi perpajakan modern,
pengendara yang belum membayar pajak kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak.
kendaraannya. Razia ini bertujuan untuk

20
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

Dalam meningkatan kepatuhan pajak dan prosedur pembayaran pajak seperti


maka seorang wajib pajak memerlukan wajib pajak yang harus berpindah dari satu
pengetahuan terkait perpajakan khususnya loket ke loket yang lain, proses pengurusan
pengetahuan dasar seperti pendaftaran diri, pembayaran pajak yang terkesan lambat
pengisian formulir, pembayaran pajak karena masih menggunakan cara yang
terutang, dan pelaporan kewajiban manual, dan antrian panjang yang cukup
perpajakannya (Putra & Jati, 2017). Tidak melelahkan bagi wajib pajak (Oknawati,
hanya itu pengetahuan tentang perpajakan 2016).
juga meliputi pengetahuan tentang fungsi Berdasarkan penelitian yang telah
membayar pajak, sistem pemungutan pajak dilakukan oleh Sarunan (2015), Prananti &
yang berlaku, dan manfaat dalam membayar Rasmini (2014), Putra & Merkusiwati
pajak karenanya apabila seorang wajib (2018) menyatakan bahwa modernisasi
pajak telah memilki pengetahuan yang sistem administrasi perpajakan memiliki
cukup maka akan menumbuhkan perilaku pengaruh yang signifikan positif terhadap
patuh terhadap pajak. Menurut penelitian kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.
sebelumnya yang dilakukan oleh Wulandari Namun hal ini tidak sejalan dengan
(2015), Kemala (2015), Ilhamsyah dkk penelitian Damayanti & Amah (2017) yang
(2016), dan Chusaeri dkk (2017) mengungkapkan bahwa sistem administrasi
menyatakan bahwa pengetahuan pajak perpajakan modern tidak berpengaruh
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
wajib pajak kendaraan bermotor. Namun Tidak hanya dari sisi administrasi
hal ini bertolak belakang dengan penelitian perpajakan namun hukum terkait dengan
Wardani & Rumiyatun (2017) dan Wardani pelanggaran perpajakan harus ditegakkan
& Asis (2017) yang mengungkapkan bahwa secara adil, tegas, dan konsisten yaitu
pengetahuan pajak tidak berpengaruh dengan memberikan sanksi administratif
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak atas wajib pajak yang menunggak
kendaraan bermotor. pembayaran pajaknya. Dengan
Dalam rangka meningkatkan diberlakukannya sanksi tersebut
kepatuhan wajib pajak pemerintah diharapkan mampu mendorong kepatuhan
berupaya untuk memperbaharui sistem wajib pajak serta memberikan pelajaran
administrasi perpajakan yang diikuti bagi wajib pajak agar tidak meremehkan
dengan perkembangan zaman khususnya di peraturan perpajakan (Sari & Susanti,
era digital. Pemerintah menciptakan suatu 2014).
inovasi dalam membayar pajak yang disebut Beberapa peneliti telah menguji
dengan modernisasi sistem administrasi pengaruh sanksi perpajakan terhadap
perpajakan dimana telah kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor
diimplementasikan oleh pemerintah melalui yang memberikan hasil yang berbeda beda
berbagai invovasi yang berorientasi diantaranya penelitian Wardani & Asis
langsung kepada wajib pajak untuk (2017) yang menyatakan bahwa sanksi
memudahkan wajib pajak dalam memenuhi pajak tidak berpengaruh signifikan
kewajiban perpajakannya disektor terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
kendaraan bermotor seperti Samsat bermotor. Kemudian penelitian yang
Pembantu, Samsat Gerai/Corner/Payment dilakukan Susilawati & Budiartha (2013),
Point/Outlet, Samsat Drive Thru, Samsat Ilhamsyah dkk (2016), dan Paramartha &
Keliling, Samsat Delivery Order/Door To Rasmini (2016) yang mengungkapkan
Door, E-Samsat, dan Pengembangan Samsat bahwa sanksi pajak berpengaruh signifikan
lain sesuai dengan kemajuan teknologi dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak
harapan masyarakat. Hal tersebut dilakukan kendaraan bermotor.
pemerintah guna mengatasi kendala Dalam memenuhi kewajiban
kendala yang dihadapi oleh wajib pajak perpajakannya terdapat beberapa wajib
ketika melakukan pembayaran pajak pajak yang belum memiliki pengetahuan
motornya di Samsat yakni belum efektif dan dibidang pajak khususnya pengetahuan
efisien pelayanan di Samsat terkait sistem dasar terkait perpajakan diiringi dengan

21
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

adanya peraturan perpajakan yang cukup c. Konsistensi, yakni apakah seorang


sering berubah yang menyebabkan wajib individu dapat memberikan respon
pajak kesulitan untuk mengikuti yang sama dengan cara yang sama
perkembangannya. Pemerintah sepanjang waktu. Apabila dilihat dari
bekerjasama dengan SAMSAT telah segi konsisten maka semakin konsisten
berupaya untuk menciptakan sistem perilakunya maka semakin mungkin
administrasi perpajakan yang lebih modern dapat diatribusikan pada penyebab
dengan menyederhanakan prosedur dalam internal
membayar pajak, seperti dibuatnya aplikasi Kepatuhan Wajib Pajak
E-Samsat, pelayanan Samsat Drive Thru, Kepatuhan wajib pajak merupakan
ketersediaan Samsat Corner, dan pengadaan wajib pajak yang taat dan memenuhi serta
Samsat Keliling. Selain itu dengan melaksanakan kewajiban perpajakannya
diberlakukannya penghapusan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
administratif membuat masyarakat perundang-undangan perpajakan (Rahayu,
khususnya wajib pajak berbondong 2013 hlm.138)
bondong untuk melunasi tunggakan Kriteria Wajib Pajak Patuh
pajaknya dimana berdampak pada Wajib pajak dapat dikategorikan
peningkatan kepatuhan wajib pajak. sebagai wajib pajak yang patuh dari
Berdasarkan latar belakang tersebut maka beberapa situasi yang diungkapkan oleh
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Zain (2004) dalam Rahayu (2013, hlm.138)
yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan diantaranya:
Wajib Pajak, Modernisasi Sistem a. Wajib pajak paham atau berusaha
Administrasi Perpajakan, dan Sanksi untuk memahami semua ketentuan
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak peraturan perundang undangan
Kendaraan Bermotor (Studi Pada Wajib perpajakan
Pajak di SAMSAT Jakarta Selatan)” b. Mengisi formulir pajak dengan lengkap
dan jelas
c. Menghitung jumlah pajak yang terutang
TINJAUAN PUSTAKA DAN dengan benar
PENGEMBANGAN HIPOTESIS d. Membayar pajak yang terutang tepat
Teori Atribusi (Atribution Theory) pada waktunya
Menurut Robbins & Judge (2015, Dari beberapa situasi yang
hlm.104) menyatakan bahwa teori atribusi mencerminkan wajib pajak yang patuh,
adalah teori yang menjelaskan ketika kita dapat disimpulkan bahwa kepatuhan wajib
mengamati perilaku seorang individu, kita pajak untuk pajak kendaraan bermotor
mencoba menentukan apakah itu adalah:
disebabkan dari internal atau eksternal. a. Memahami dan menaati semua
Perilaku yang disebabkan internal adalah ketentuan peraturan perundang
perilaku yang berada dalam kendali undangan perpajakan
individu sedangkan perilaku yang b. Tepat waktu dalam membayar pajak
disebabkan eksternal adalah apa yang kita kendaraan bermotor sesuai dengan
bayangkan situasi memaksa individu untuk batas waktu yang telah ditentukan
melakukannya. Penentuan penyebab c. Tidak mempunyai tunggakan terhadap
tersebut bergantung kepada 3 faktor, antara pajak kendaraan bermotor, dan
lain : d. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena
a. Perbedaan, yakni apakah seorang melanggar peraturan perpajakan
individu menampilkan perilaku yang Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
berbeda dalam situasi yang berbeda Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
b. Konsensus, yakni jika setiap orang Bermotor
menghadapi situasi yang sama dengan a. Pengetahuan Wajib Pajak
memberikan respons yang sama Menurut Nurlaela (2013) dalam
Wardani & Rumiyatun (2017) pengetahuan
perpajakan merupakan pemahaman dasar

22
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

bagi wajib pajak mengenai hukum, undang- merupakan alat pencegah (preventif) agar
undang, dan tata cara perpajakan yang wajib pajak tidak melanggar norma
benar. Menurut Rahayu (2013, hlm.141) perpajakan (Mardiasmo, 2016 hlm.62)
terdapat faktor-faktor yang dapat Menurut Undang Undang Nomor 28
mempengaruhi pengetahuan perpajakan Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan
antara lain: Tatacara Perpajakan dalam Resmi (2016,
1) Pengetahuan mengenai Ketentuan hlm 66) sanksi pajak terbagi menjadi dua,
Umum dan Tatacara Perpajakan yaitu sanksi administrasi dan sanksi pidana.
2) Pengetahuan mengenai Fungsi Sanksi administratif merupakan
Perpajakan pembayaran kerugian kepada negara yang
3) Pengetahuan mengenai Sistem berupa denda, bunga, dan kenaikan
Pemungutan Perpajakan di Indonesia. sedangkan sanksi pidana merupakan sanksi
b. Modernisasi Sistem Administrasi yang berhubungan dengan pelanggaran
Perpajakan terhadap peraturan perundang undangan
Sistem administrasi perpajakan perpajakan khususnya dalam ketentuan
modern adalah penerapan sistem umum dan tatacara perpajakan.
administrasi perpajakan yang mengalami Pengembangan Hipotesis
penyempurnaan atau perbaikan kinerjanya,
baik secara individu, kelompok, maupun Wajib pajak akan terus menerus
kelembagaan (Rahayu & Lingga, 2009) berperilaku patuh terhadap ketentuan
dalam (Candra dkk, 2013). Terdapat perpajakan dalam setiap keadaan
beragam inovasi yang diciptakan sebagai (konsisten) jika wajib pajak tersebut sudah
pengembangan layanan SAMSAT di Jakarta memaknai pajak sebagai bentuk kewajiban
Selatan, antara lain: yang harus dilaksanakan untuk kepentingan
1) Samsat Keliling, merupakan layanan negara. Wajib pajak tersebut telah memiliki
dengan menggunakan kendaraan pengetahuan yang cukup dibidang
bermotor yang beroperasi dari satu perpajakan khususnya pengetahuan dasar
tempat ke tempat lainnya. meliputi jumlah pajak yang terutang, tata
2) Samsat Drive Thru, adalah layanan cara pembayaran pajak, jatuh tempo, serta
pengesahan surat menyurat dan sanksi yang diterima apabila terlambat
pembayaran pajak yang membayar pajak. Selain itu Rahayu (2010)
memungkinkan wajib pajak dalam llhamsyah dkk (2016) menyatakan
melakukan transaksi tanpa harus kualitas pengetahuan pajak yang baik akan
turun dari kendaraan bermotor yang sangat mempengaruhi kepatuhan wajib
dikendarainya. pajak dalam memenuhi kewajiban
3) E-Samsat, merupakan alternatif perpajakannya. Karena semakin tinggi
layanan pengesahan surat menyurat tingkat pengetahuan dan pemahaman wajib
dan pembayaran pajak secara pajak, maka semakin mudah pula bagi wajib
elektronik melalui Channel Bank pajak untuk memahami peraturan
seperti ATM, Mobile Banking dan perpajakan dan semakin mudah pula untuk
Internet Banking. memenuhi kewajiban perpajakannya
4) Samsat Corner merupakan layanan H1:Pengetahuan Wajib Pajak
pengesahan surat menyurat dan Berpengaruh Signifikan Terhadap
pembayaran pajak di mall, Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
supermarket dan hypermart. Bermotor.
c. Sanksi Pajak
Kepatuhan wajib pajak dapat
Sanksi perpajakan merupakan jaminan tercermin dari perilaku wajib pajak saat
bahwa ketentuan peraturan perundang- melakukan pembayaran pajak kendaraan
undangan perpajakan (norma perpajakan) bermotornya, sistem administrasi yang
akan dituruti/ ditaati/dipatuhi. Atau bisa terkesan cukup lambat dari segi pelayanan
dengan kata lain sanksi perpajakan dan kurang efektif dari segi prosedur dapat
mempengaruhi minat wajib pajak untuk

23
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

membayar pajak. Jika sistem administrasi sedang melakukan pembayaran atau sedang
perpajakan dirubah dengan memanfaatkan mengurus surat menyurat yang berkaitan
sistem teknologi informasi di era digital saat dengan pajak kendaraan bermotornya di
ini serta sesuai dengan aktivitas yang SAMSAT Jakarta Selatan pada tanggal 26
dijalani oleh wajib pajak dengan November 2018 sampai dengan 8 Desember
memperhatikan aspek aksesibilitas, 2018 selama 12 hari (Senin – Sabtu) pada
efektivitas, efisiensi, dan keakuratan pukul 09.00 – 15.00 WIB. Penelitian ini
informasi mampu menciptakan wajib pajak menggunakan data primer yang diperoleh
yang patuh terhadap perpajakan. Selain itu dari kuesioner terstruktur yang diajukan
masyarakat khususnya wajib pajak akan kepada responden.
merasakan berbagai manfaat diantaranya Pengukuran Variabel
penghematan waktu dan biaya dalam
membayar pajak, pelayanan yang lebih Dalam penelitian ini variabel
cepat, dan meminimalisir adanya kesalahan dependen dan variabel independen diukur
karena data sudah terintegrasi dengan dengan menggunakan item pernyataan yang
sistem diadopsi dan dikembangkan dari penelitian
H2: Modernisasi Sistem Administrasi penelitian sebelumnya. Setiap item
Perpajakan Berpengaruh Signifikan pernyataan diberikan skor dengan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak menggunakan skala likert (1-4) yang
Kendaraan Bermotor menunjukkan bahwa skor (1) Sangat Tidak
Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Setuju, dan (4)
Sangat Setuju.
Seorang wajib yang dikenakan Tabel 2
sanksi atas keterlambatan pembayaran Pengukuran Variabel Kepatuhan Wajib
pajak atau pelanggaran peraturan Pajak Kendaraan Bermotor (Y)
perpajakan maka wajib pajak tersebut dapat Dimensi Indikator
dikategorikan sebagai wajib pajak yang
tidak patuh. Sanksi pajak dapat Memenuhi Wajib Pajak menaati undang-
menciptakan sifat kedisiplinan kepada wajib kewajiban undang mengenai pajak
pajak atas kesalahannya dalam bidang pajak sesuai kendaraan bermotor yang
perpajakan. Sanksi pajak dapat membuat dengan berlaku
wajib pajak lebih berhati hati untuk ketentuan
bertindak dan berusaha untuk tepat waktu yang Pembayaran pajak
dalam membayar pajak kendaraan berlaku kendaraan bermotor sesuai
bermotor karena sudah diberikan dengan jumlah pada Surat
peringatan. Tidak hanya itu sanksi dapat Ketetapan Pajak Daerah
memberikan efek jera bagi wajib pajak (SKPD)
untuk kedepannya dapat bersikap patuh
Ketepatan Pembayaran pajak
terhadap peraturan perpajakan serta dapat
waktu kendaraan bermotor tepat
memenuhi kewajiban serta melaksanakan
dalam waktu
haknya sebagai wajib pajak kendaraan
memenuhi
bermotor.
kewajiban
H3: Sanksi Pajak Berpengaruh Signifikan
perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor Tunggakan Tidak memiliki tunggakan
terhadap pembayaran pajak
METODE PENELITIAN pajak kendaraan bermotor
kendaraan
Populasi dalam penelitian ini adalah bermotor Tidak adanya surat
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor yang peringatan dari Kantor
terdaftar di SAMSAT Jakarta Selatan. Sampel SAMSAT
dalam penelitian ini diambil dengan teknik
incidental sampling kepada wajib pajak yang

24
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

Sanksi atas Tidak melakukan kejahatan Sumber: (Wardani & Asis, 2017)
pelanggaran atau kecurangan dibidang
peraturan perpajakan Tabel 4
perpajakan Pengukuran Variabel Modernisasi Sistem
Tidak mendapatkan Administrasi Perpajakan (X2)
hukuman baik secara Dimensi Indikator
administratif maupun pidana
atas kelalaian dibidang Tujuan Penerapan pembayaran pajak
perpajakan kendaraan secara sistematis
dan efektif yang
Sumber: (Wardani & Asis, 2017) mengakomodir semua proses
kegiatan administrasi pajak
Tabel 3 kendaraan bermotor
Pengukuran Variabel Pengetahuan
Wajib Pajak (X1) Efisiensi Upaya dalam mengefisiensi
Dimensi Indikator dalam sistem paper based
yang memakan waktu dan
Ketentuan Pajak ditetapkan berdasarkan biaya
Umum dan Undang-Undang dan dapat Kemudaha Mempermudah wajib pajak
Tatacara dipaksakan n dalam memenuhi
Perpajakan kewajibannya
Tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dari pajak Pembayaran pajak menjadi
yang dibayarkan lebih nyaman dan fleksibel
sejalan dengan aktivitas wajib
Fungsi Fungsi pajak digunakan untuk pajak
Perpajakan membiayai pembangunan
daerah (budgeter) Aksesibilit Ketersediaan fasilittas seperti
as ATM/ Bank Persepsi, Samsat
Pajak ditujukkan untuk Keliling, Samsat Drive Thru,
kemajuan kesejahteraan dan Samsat Corner untuk
rakyat pembayaran pajak kendaraan
bermotor sudah cukup
Pemenuhan Pemahaman terkait prosedur
memadai
Kewajiban pembayaran pajak kendaraan
Perpajakan bermotor Efektivitas Penghematan biaya dalam
mengurus kewajiban
Tempat penyetoran pajak
kendaraan bermotor perpajakan kepada wajib
pajak
Sanksi Sanksi atas keterlambatan
Pajak Penerapan pembayaran PKB
pembayaran pajak kendaraan
bermotor secara online memiliki waktu
pelayanan lebih cepat
Sanksi pidana apabila
Keakurata Menghasilkan informasi yang
melakukan tindakan
kecurangan/kejahatan n akurat setiap waktu kepada
dibidang perpajakan Informasi pihak yang berkepentingan

Sumber: (Wardani & Asis, 2017) dan


Sosialisasi Pengetahuan pajak dapat
(Samsiyah, 2013)
Perpajakan diperoleh dari media massa
(seperti televisi, dan radio),
spanduk, reklame, dan media
cetak lainnya.

25
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

Tabel 5
Pengukuran Variabel Sanksi Pajak (X3)
Dimensi Indikator Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Tujuan Sanksi pajak sangat Penelitian ini menggunakan teknik


Sanksi diperlukan agar tercipta analisis data yang terdiri dari uji statistik
Pajak kedisiplinan Wajib Pajak deskriptif, uji kualitas data, dan uji asumsi
dalam memenuhi kewajiban klasik yang diolah dengan program
perpajakan komputer SPSS version 25. Uji asumsi klasik
dalam penelitian ini terdiri dari uji
Sanksi pajak merupakan salah normalitas data, uji multikolinieritas, dan uji
satu sarana untuk mendidik / heteroskedastisitas. Sedangkan untuk uji
memberi efek jera untuk hipotesis menggunakan uji koefisien
Wajib Pajak Kendaraan determinasi (R2) dan uji statistik t
Bermotor
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sanksi bagi Sanksi administratif berupa
Hasil Penelitian
wajib denda apabila terlambat
Analisis Statistik Deskriptif
pajak melakukan pembayaran Pajak
kendaraan Kendaraaan Bermotor
Tabel 6
bermotor Sanksi yang diberikan kepada
Hasil Statistik Deskriptif
wajib pajak harus sesuai
dengan ketelambatan
Descriptive Statistics
pembayaran
Std.
N Min Max Mean
Ketentuan Penerimaan surat teguran Deviation
dalam untuk wajib pajak dari Samsat Pengetahu
menerapk apabila memiliki tunggakan an Wajib 104 20.00 32.00 27.11 2.60
an sanksi pajak Pajak
pajak Modernisa
si Sistem
Pengenaan Polisi akan bertindak tegas Administra 104 20.00 29.00 23.59 2.66
sanksi kepada para pengendara si
tegas motor yang belum/ terlambat Perpajakan
kepada membayar Pajak Kendaraan Sanksi
104 22.00 32.00 26.80 3.23
wajib Bermotor Pajak
pajak Kepatuhan
Sanksi Pajak Kendaraan Wajib 104 17.00 25.00 20.82 2.08
Bermotor harus dikenakan Pajak
kepada pelanggarnya tanpa Valid N
toleransi. 104
(listwise)
Sumber: Data diolah, SPSS 25
Efek sanksi Adanya rasa takut terkena
bagi wajib razia polisi apabila tidak
Berdasarkan hasil statistik deskriptif
pajak membayar Pajak Kendaraan
pada tabel 6 diatas menunjukkan bahwa
Bermotor
variabel pengetahuan wajib pajak memiliki
Adanya rasa malu apabila nilai minimum sebesar 20, nilai maksimum
mendapatkan surat teguran sebesar 32. Selain itu jumlah rata-rata
karena tidak membayar Pajak tanggapan responden sebesar 27,11 dan
Kendaraan Bermotor tingkat penyebaran data sebesar 2,60.
Variabel modernisasi sistem administrasi
Sumber: (Wardani & Rumiyatun, 2017) dan perpajakan memiliki nilai minimum sebesar
(Fatmawati, 2016) 20, nilai maksimum sebesar 29. Selain itu

26
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

jumlah rata-rata tanggapan responden Test Statistic ,074


sebesar 23,59 dan tingkat penyebaran data Asymp. Sig. (2-tailed) ,193c,d
sebesar 2,66. Variabel sanksi pajak memiliki Sumber: Data diolah, SPSS 25
nilai minimum sebesar 22, nilai maksimum
sebesar 32. Selain itu jumlah rata-rata Berdasarkan tabel 8 hasi uji
tanggapan responden sebesar 26,80 dan normalitas dengan One Sample Kolmogorov-
tingkat penyebaran data sebesar 3,23. Smirnov menunjukkan bahwa seluruh
Variabel kepatuhan wajib pajak kendaraan variabel sudah berdistribusi secara normal
bermotor memiliki nilai minimum sebesar yang ditunjukkan dari nilai asymp.sig (2-
17, nilai maksimum sebesar 25. Selain itu tailed) dengan nilai sebesar 0,193 > 0,05.
jumlah rata-rata tanggapan responden Hal ini berarti, model regresi, variabel
sebesar 20,82 dan tingkat penyebaran data penggangu atau variabel residual memiliki
sebesar 2,08. distribusi normal.
Uji Kualitas Data Uji Multikolonieritas

Berdasarkan hasil uji validitas


dibuktikan bahwa semua butir pertanyaan Tabel 9
dalam kuesioner dinyatakan valid karena r Hasil Uji Multikolonieritas
hitung > r tabel. Sedangkan berdasarkan uji
reliabilitas dapat diketahui bahwa setiap Model Collinearity
butir pertanyaan dinyatakan reliabel atau Statistics
konsisten dari waktu ke waktu. Hal ini Tolerance VIF
karena setiap butir pertanyaan pada setiap 1 (Constant)
variabel memiliki nilai Cronbach Alpha di
Pengetahuan 0,957 1,045
atas 0,60.
Wajib Pajak
Tabel 7.
Uji Reliabilitas Modernisasi 0,981 1,019
Sistem
Cronbach’s
Variabel Administrasi
Alpha
Perpajakan
Kepatuhan Wajib Pajak 0,701
Sanksi Pajak 0,958 1,044
Pengetahuan Wajib Pajak 0,695
Sumber: Data diolah, SPSS 25
Modernisasi Sistem
0,726
Administrasi Perpajakan
Berdasarkan tabel 9 hasil uji
Sanksi Pajak 0,778
multikolonieritas dapat diketahui bahwa
Sumber: Data diolah, SPSS 25 nilai tolerance untuk variabel independen
pengetahuan wajib pajak, modernisasi
Uji Asumsi Klasik
sistem administrasi perpajakan, dan
Uji Normalitas
variabel sanksi pajak masing masing
Tabel 8 memiliki nilai tolerance > 0,10. Sedangkan
Hasil Uji Normalitas
nilai VIF untuk variabel pengetahuan wajib
pajak, modernisasi sistem administrasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
perpajakan, dan sanksi pajak masing masing
Unstandardize memiliki nilai VIF < 10, maka dapat
d Residual disimpulkan bahwa data yang diuji dalam
N 104 penelitian ini tidak terjadi masalah
Normal Mean ,0000000 multikolonieritas.
Parametersa Std. 2,66368764
,b Deviatio
n
Most Absolute ,074
Extreme Positive ,072
Differences Negative -,074

27
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

Uji Heterokedastisitas 0,05 maka variabel independen secara


parsial berpengaruh signifikan terhadap
Tabel 10 variabel dependen. Sedangkan jika nilai
Hasil Uji Heteroskedastisitas thitung > ttabel maka variabel independen
secara parsial berpengaruh signifikan
Coefficientsa terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018
Model Sig. hlm. 99)
1 (Constant) 0,002 Tabel 12
Pengetahuan 0,480 Hasil Uji Statistik t
Wajib pajak Coefficientsa
Modernisasi 0,740 Mod t Sig.
Sistem el
Administrasi 1 (Constant) 10,25 0,000
Perpajakan 5
Sanksi Pajak 0,259 Pengetahuan - 0,000
a. Dependent Variable: ABS_UT Wajib Pajak 7,566
Sumber: Data diolah, SPSS 25 Modernisasi 2,079 0,040
Sistem
Berdasarkan tabel 10 diatas, Administrasi
menunjukkan bahwa nilai probabilitas Perpajakan
signifikansi dari masing masing variabel Sanksi Pajak 0,262 0,794
diatas 0,05 atau tingkat kepercayaan (5%) Sumber: Data diolah, SPSS 25
dan dapat disimpulkan bahwa dalam model
regresi ini tidak mengandung adanya Berdasarkan hasil yang ditunjukan
heteroskedastisitas. pada tabel 12, variabel pengetahuan wajib
Uji Hipotesis pajak memiliki thitung sebesar -7,566
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R sedangkan ttabel sebesar 1,9840. Maka thitung >
Square) ttabel (-7,566 > 1,9840). Variabel
Tabel 11 pengetahuan wajib pajak juga memiliki nilai
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) signifikansi sebesar 0,000 yang mana lebih
Model R R Adjusted kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05
Square R (0,000 < 0,05). Dengan demikian
Square berdasarkan nilai thitung dan nilai signifikansi
1 0,613a 0,376 0,357 tersebut, dapat disimpulkan bahwa H 0
Sumber: Data diolah, SPSS 25 ditolak dan HA diterima. Penelitian ini telah
membuktikan bahwa secara parsial
Berdasarkan tabel 11 hasil uji pengetahuan wajib pajak berpengaruh
koefisien determinasi (Adjusted R Square), signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
dapat diketahui bahwa variabel independen kendaraan bermotor. Berdasarkan hasil
yaitu pengetahuan wajib pajak, modernisasi yang ditunjukkan pada tabel 12, variabel
sistem administrasi perpajakan, dan sanksi modernisasi sistem administrasi perpajakan
pajak mampu menjelaskan variabel memiliki thitung sebesar 2,079 sedangkan ttabel
dependen yaitu kepatuhan wajib pajak sebesar 1,9840. Maka thitung > ttabel (2,079 >
kendaraan bermotor sebesar 0,357 atau 1,9840). Variabel modernisasi sistem
35,7%. administrasi perpajakan juga memiliki nilai
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji signifikansi sebesar 0,040 yang mana lebih
Statistik t) kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05
(0,040 < 0,05). Dengan demikian
Pengambilan keputusan dalam Uji berdasarkan nilai thitung dan nilai signifikansi
statistik t diambil berdasarkan tingkat tersebut, dapat disimpulkan bahwa H 0
signifikansi dan membandingkan nilai t hitung ditolak dan HA diterima. Penelitian ini telah
dengan nilai ttabel. Jika tingkat signifikansi < membuktikan bahwa secara parsial

28
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

modernisasi sistem administrasi perpajakan dibagi dengan 7 item pernyataan


berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan dalam kuesioner akan menghasilkan
wajib pajak kendaraan bermotor. nilai sebesar 3,96 yang dibulatkan
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada menjadi 4. Hal ini mengartikan wajib
tabel 12, variabel sanksi pajak memiliki pajak kendaraan bermotor di SAMSAT
thitung sebesar 0,262 sedangkan ttabel sebesar Jakarta Selatan dikategorikan sebagai
1,9840. Maka thitung < ttabel (0,262 < 1,9840). wajib pajak yang sangat patuh dalam
Variabel sanksi pajak juga memiliki nilai memenuhi kewajiban perpajakannya
signifikansi sebesar 0,794 yang mana lebih b. Nilai koefisien regresi variabel
besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 pengetahuan wajib pajak (PWP)
(0,794 > 0,05). Dengan demikian sebesar -0,527. Hal ini menyatakan
berdasarkan nilai thitung dan nilai signifikansi bahwa jika variabel lain tetap akan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa H 0 tetapi pengetahuan wajib pajak
diterima dan HA ditolak. Penelitian ini telah mengalami kenaikan sebesar 1 satuan.
membuktikan bahwa secara parsial sanksi Maka kepatuhan wajib pajak
pajak tidak berpengaruh signifikan kendaraan bermotor akan mengalami
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan penurunan sebesar -0,527.
bermotor. c. Nilai koefisien regresi variabel
modernisasi sistem administrasi
Model Regresi Berganda perpajakan (MSAP) sebesar 0,142. Hal
Tabel 13 ini menyatakan bahwa jika variabel
Hasil Model Regresi Berganda lain tetap akan tetapi modernisasi
sistem administrasi perpajakan
mengalami kenaikan sebesar 1 satuan.
Unstandardized Standardized
Maka kepatuhan wajib pajak
Coefficients Coefficients
Model kendaraan bermotor akan mengalami
B Std. Beta
kenaikan sebesar 0,142.
Error
d. Nilai koefisien regresi variabel sanksi
1 (Constant) 27,031 2,636
pajak (SP) sebesar 0,015. Hal ini
Pengetahuan -0,527 0,070 -0,611 menyatakan bahwa jika variabel lain
Wajib Pajak tetap akan tetapi sanksi pajak
Modernisasi 0,142 0,069 0,166 mengalami kenaikan sebesar 1 satuan.
Sistem Maka kepatuhan wajib pajak
Administrasi kendaraan bermotor akan mengalami
Perpajakan kenaikan sebesar 0,015.
Sanksi Pajak 0,015 0,059 0,021
Sumber : Data diolah, SPSS 25
Pembahasan
Berdasarkan tabel 13, diperoleh persamaan Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak
model regresi sebagai berikut: Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
KWPKB = 27,031 - 0,527PWP + 0,142MSAP Kendaraan Bermotor
+ 0,015SP. Berdasarkan nilai thitung yaitu
Dari rumus linier berganda diatas dapat sebesar -7,566 menandakan jika pengaruh
disimpulkan beberapa hal, diantaranya dari pengetahuan wajib pajak bersifat
adalah : negatif terhadap kepatuhan wajib pajak
a. Jika pengetahuan wajib pajak, kendaraan bermotor. Hal ini dapat
modernisasi sistem administrasi dijelaskan dengan dilatarbelakangi oleh
perpajakan, dan sanksi pajak bernilai tingkat pendidikan akhir yang telah
konstan maka akan terjadi ditempuh dan jenis pekerjaan yang dimiliki
peningkatan kepatuhan wajib pajak oleh wajib pajak tidak menjamin wajib pajak
kendaraan bermotor sebesar 27,031. akan memenuhi kewajiban perpajakannya
Nilai konstanta yang ada dalam dan mematuhi peraturan perpajakan
penelitian ini yaitu 27,031 yang jika dengan baik. Karena dengan adanya

29
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

pengetahuan yang mumpuni seputar Dalam hal ini adalah sanksi pajak
perpajakan akan memunculkan ide ide yang dikenakan bagi wajib pajak yang
kreatif untuk melakukan tindakan terlambat dalam membayar pajak belum
kecurangan seperti menghindari razia polisi berjalan secara efektif dan dengan
pada saat penilangan terkait tunggakan diberlakukannya penghapusan sanksi oleh
pajak kendaraan bermotor dan STNK yang pemerintah tidak membuat wajib pajak
sudah kadaluarsa. Selain itu adanya tergugah hatinya untuk melunasi kewajiban
kecenderungan untuk menghindari perpajakannya disektor pajak kendaraan
dikenakannya tarif progresif dengan bermotor. Hal ini dapat dikarenakan wajib
melakukan hal hal yang bertentangan pajak cenderung mengabaikan sanksi pajak
dengan peraturan perpajakan. Hasil dan tidak mengevaluasi sanksi tersebut
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang sebagai pembelajaran untuk lebih
dilakukan oleh Wulandari (2015), Kemala meningkatkan kepatuhannya dibidang
(2015), llhamsyah dkk (2016), dan Chusaeri perpajakan. Selain itu adanya sanksi yang
dkk (2017) yang menyatakan bahwa diberikan oleh SAMSAT Jakarta Selatan
pengetahuan wajib pajak berpengaruh masih tergolong rendah dan belum efektif
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak yakni sanksi hanya diberikan ketika adanya
kendaraan bermotor. jumlah peningkatan dari wajib pajak yang
menunggak, dan adanya realisasi
Pengaruh Modernisasi Sistem penerimaan pajak yang tidak sesuai dengan
Administrasi Perpajakan Terhadap target yang telah ditetapkan, serta sanksi
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan pajak yakni penindakan dalam razia polisi
Bermotor tidak dilakukan secara konsisten sehingga
Sistem administrasi perpajakan yang wajib pajak tidak merasakan efek jera dan
sudah dimodernisasi mampu memberikan tuntutan akibat sanksi yang diberikan untuk
kemudahan dan kebermanfaatan bagi wajib meningkatkan kepatuhannya lagi dibidang
pajak untuk melakukan pembayaran pajak perpajakan. Hasil penelitian ini sejalan
kendaraan bermotor. Modernisasi sistem dengan penelitian yang dilakukan oleh
administrasi perpajakan mampu Wardani dan Asis (2017) yang menyatakan
menciptakan prosedur pelayanan pajak bahwa sanksi pajak tidak berpengaruh
khusus pajak kendaraan bermotor, bea balik signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
nama kendaraan bermotor, dan pengesahan kendaraan bermotor.
STNK secara efektif dan efisien sehingga
tidak merepotkan dan menyulitkan wajib SIMPULAN
pajak untuk membayar pajak kendaraan Simpulan
bermotornya. Selain itu ketersediaan a. Pengetahuan Wajib Pajak Berpengaruh
inovasi Samsat yang beragam dan sesuai Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib
dengan kebutuhan wajib pajak seperti Pajak Kendaraan Bermotor
aksesibilitas, efektivitas, efisiensi, dan b. Modernisasi Sistem Administrasi
keakuratan informasi mampu menciptakan Perpajakan Berpengaruh Signifikan
wajib pajak yang patuh dalam memenuhi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
kewajiban perpajakannya. Hasil penelitian Kendaraan Bermotor
ini sejalan dengan penelitian Sarunan c. Sanksi Pajak Tidak Berpengaruh
(2015), Prananti & Rasmini (2014), dan Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib
Putra & Merkusiwati (2017) yang Pajak Kendaraan Bermotor
menyatakan bahwa modernisasi sistem Keterbatasan Penelitian
administrasi perpajakan memiliki pengaruh a. Responden yang dijadikan objek
yang sigifikan positif terhadap kepatuhan penelitian hanya wajib pajak yang
wajib pajak kendaraan bermotor. terdaftar di SAMSAT Jakarta Selatan
b. Penyebaran kuesioner penelitian hanya
Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap dilaksanakan selama 12 hari
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan dikarenakan waktu yang dimiliki tidak
Bermotor cukup

30
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

c. Objek penelitian hanya terdiri dari 3 Candra, R., Wibisono, H., dan Mujilan. 2013.
bagian yang ada di SAMSAT Jakarta Modernisasi Administrasi Perpajakan
Selatan Dan Kepatuhan Wajib Pajak, Jurnal
d. Sulitnya untuk mendapatkan wajib Riset Manajemen dan Akuntansi.
pajak yang ingin bersedia menjadi Volume I, hlm. 40-48.
responden, sehingga sampel yang
dimiliki terbatas Chusaeri, Y., Daiana, N. dan Afifudin. 2017.
e. Persepsi responden yang disampaikan Pengaruh Pemahaman dan
dalam persyaratan kuesioner belum Pengetahuan Wajib Pajak Tentang
tentu menggambarkan kondisi nyata Peraturan Perpajakan, Kesadaran
dari perilaku responden Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan
Sanksi Perpajakan Terhadap
Saran Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
a. Saran Teoritis bermotor (Studi SAMSAT Kota Batu),
Untuk peneliti selanjutnya disarankan Jurnal Riset Akuntansi, Volume VI, hlm.
untuk menambahkan variabel yang 16-30.
lainnya, seperti kemauan dan Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis
kesadaran membayar pajak, sosialisasi Multivariate Dengan Program IBM SPSS
perpajakan, kualitas pelayanan fiskus 25. Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit
dan faktor faktor lain yang dapat UNDIP
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor Ilhamsyah, R., Endang, M. G. W. dan
b. Saran Praktis Dewantara, R. Y. 2016. Pengaruh
Hasil penelitian ini diharapkan kepada Pemahaman dan Pengetahuan Wajib
Kantor SAMSAT Jakarta Selatan untuk Pajak Tentang Peraturan Perpajakan,
dapat meningkatkan sosialisasi Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas
terhadap wajib pajak terkait Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan
pentingnya pajak kendaraan bermotor Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
sebagai penopang dalam pembangunan Kendaraan Bermotor (Studi SAMSAT
daerah dan lebih bersikap tegas kepada Kota Malang), Jurnal Perpajakan
wajib pajak yang menunggak (JEJAK), Volume VIII, hlm. 1–9.
pembayaran pajak kendaraan bermotor
atau melanggar peraturan perpajakan Kemala, W. 2015. Pengaruh Kesadaran
guna meningkatkan wajib pajak yang Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, Sikap
patuh terhadap peraturan perpajakan Wajib Pajak Dan Reformasi
Administrasi Perpajakan Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor, JOM. FEKON, Volume II, hlm.
Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 1-15
Tentang Ketentuan Umum dan
Tatacara Perpajakan Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Terbaru.
Yogyakarta: ANDI
Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Oknawati, D. 2016. Inovasi Sistem
Daerah Administrasi Manunggal Satu Atap
(SAMSAT) Dalam Rangka
Peraturan Presiden Republik Indonesia Meningkatkan Pelayanan Kepada
Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Masyarakat, JISIP: Jurnal Ilmu Sosial
Penyelenggaraan Sistem Administrasi dan Ilmu Politik, Volume V, hlm. 129-
Manunggal Satu Atap Kendaraan 132.
Bermotor.

31
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

Prananti, N. P. I., dan Rasmini, N. K. 2014. Susilawati, K. E., dan Budiartha, K. 2013.
Pengaruh Modernisasi Administrasi Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Perpajakan, Pelayanan Fiskus Dan Pengetahuan Pajak, Sanksi Perpajakan
Penggunaan E-SPT Pada Kepatuhan dan Akuntabilitas Pelayanan Publik
Pajak, E-Jurnal Akuntansi Universitas Pada Kepatuhan Wajib Pajak
Udayana, Volume VI, hlm. 754-771. Kendaraan Bermotor, E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana,
Putra, I. G. A. S. M., dan Merkusiwati, N. K. L. Volume IV, hlm. 345–357.
A. 2018. Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Waluyo. 2017. Perpajakan Indonesia. Edisi
Kendaraan Bermotor di Kabupaten 12, Jakarta: Salemba Empat
Gianyar, E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Volume XXIII, Wardani, D. K., dan Asis, M. R. 2017.
hlm. 461-488. Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak,
Kesadaran Wajib Pajak, Dan Program
Putra, I. M. A. D., dan Jati, I. K. 2017. Analisis Samsat Corner Terhadap Kepatuhan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak Kendaraan Bermotor,
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Akuntansi Dewantara, Volume I, hlm.
Bermotor Di Kantor Bersama SAMSAT 1-11.
Tabanan, E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Volume XVIII, Wardani, D. K., dan Rumiyatun. 2017.
hlm. 557-587. Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak,
Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak
Rahayu, S. K. 2013. Perpajakan Indonesia: Kendaraan Bermotor, Dan Sistem
Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Samsat Drive Thru Terhadap
Graha Ilmu. Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor (Studi kasus WP PKB roda
Resmi, S. 2016. Perpajakan: Teori dan Kasus empat di SAMSAT Drive Thru Bantul),
Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat Jurnal Akuntansi, Volume V, hlm. 15-
24.
Robbins, S. P., dan Judge, T. A. 2015. Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba Empat Wulandari, T. 2015. Pengaruh Sosialisasi
Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan,
Sari, R. A. V. Y., dan Susanti, N. 2014. Faktor- Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Kepatuhan Wajib Pajak Dengan
Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kesadaran Wajib Pajak Sebagai
Kendaraan Bermotor (PKB) Di Unit Variabel Intervening (Studi Pada
Pelayanan Pendapatan Provinsi (UPPP) Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kabupaten Seluma, Ekombis Review, Pekanbaru Senapelan), JOM FEKON,
Volume II, hlm. 63–78. Volume II, hlm. 1-15

Sarunan, W. K. 2015. Pengaruh Modernisasi Badan Pajak dan Retribusi Daerah. 2017.
Sistem Administrasi Perpajakan Operasi Razia dan Penerimaan Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. Diakses 9
Orang Pribadi Dan Wajib Pajak Badan September 2018, dari
Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama http://bprd.jakarta.go.id/2018/05/07
Manado, Jurnal EMBA, Volume III, hlm. /operasi-razia-dan-penerimaan-pkb/
518-526
KOMPAS. 2017. Kendaraan di Jakarta
Sujarweni, V. W. 2014. SPSS Untuk Selatan Belum Bayar Pajak. Diakses 9
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru September 2018, dari
Press https://megapolitan.kompas.com/read
/2018/04/24/14184011/900000

32
Jurnal MONEX Volume 8 Nomor 2 Bulan Juli Tahun 2019 ISSN: 2089-5321 (print)
ISSN: 2549-5046 (online)

kendaraan-di-jakarta-selatan-belum-
bayar pajak

Poskota News. 2017. Kendaraan Tunggak


Pajak Kena Razia. Diakses 9 September
2018, dari
http://poskotanews.com/2017/11/10
/kendaraan-tunggak-pajak-kena-
razia/

News Liputan6.com. 2017. Polda Metro


Gelar Razia Kendaraan Bermotor
Selama 21 Hari. Diakses 9 September
2018, dari
https://www.liputan6.com/news/read
/3332763/polda-metro-gelar-razia-
kendaraan-bermotor-selama-21-hari

33

Anda mungkin juga menyukai