Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL TERKAIT PROYEKSI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah menggambar teknik

Disusun oleh :
KELOMPOK 5

1. TOTOK SETIAWAN ( 331910173 )


2. ANJARI RESTIOWANTO ( 331910159 )
3. AJI PURNOMO ( 331910081 )
4. NUGROHO MEGANTORO ( 331910100 )
5. SITI AISYAH ( 331910165 )
6. ADAM PAMUNGKAS ( 331910073 )

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI
2020
1. PROYEKSI

Proyeksi adalah bayangan atau khayalan dari benda yang dipandang dan ditentukan oleh garis-garis
pandang pengamat yang disebut garis proyeksi.

1.1 Proyeksi Perspektip

Kata perspektip berarti gambar pandangan. Dalam menggambar perspektip bahwa pengamatan objek
berasal dari titik pandang, yaitu tempat pengamat berdiri memandang objek. Sudut pengamatan
dipersempit secara relarif, hingga garis lurus tetap lurus dan menghasilkan gambar perspektip yang
tidak terdistorsi. Karena gambar bayangan terletak pada bidang datar, maka untuk mendapatkan
gambar proyeksi yang dapat dimengerti, dalam menggambar diperlukan batasan-batasan tertentu.
Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu titik dalam ruang, yang
dinamakan titik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperti perspektif satu titik (perspektif
sejajar), perspektif dua titik (perspektif sudut) dan perspektif tiga titik (perspektif miring), sesuai
dengan jumlah titik hilang yang dipakai.

Gambar 1. Perspektif satu titik

Sumber : https://achsolikin.files.wordpress.com/2008/08/a1.jpg
Gambar 2. Perspektif dua titik

Sumber : https://www.dzargon.com/2016/10/pengertian-dan-teknik-menggambar-perspektif-titik-
hilang.html

Gambar 3. Perspektif dua titik

Sumber : https://gudangpelajaran.com/teknik-menggambar/

1.2 Proyeksi Miring (oblique)

Proyeksi miring adalah bila garis-garis proyeksi membuat sudut dengan bidang proyeksi vertical
sehingga permukaan depan tergambar seperti sebenarnya. Sudut kedalamannya biasanya 30º, 45º
atau 60º terhadap sumbu horizontal. Oleh karena itu sering kali dipergunakan skala perpendekan
pada sumbu ke dalam, misalnya 3⁄4, 1⁄2 atau 1⁄3. Skala perpendekan 1⁄2 memberikan gambar yang
tidak berubah, dan penggambarannya agak mudah. Gambar demikian disebut gambar Cabinet.
Gambar Cabinet dengan sudut 45º banyak dipakai di beberapa negara Proyeksi miring di bagi dua,
yaitu:

A. Proyeksi kavalir adalah jika panjang ke dalam sama dengan panjang sebenarnya.

B. Proyeksi kabinet adalah jika panjang ke dalam setengah panjang sebenarnya.

Gambar 4. Proyeksi Miring

Sumber : https://pudukstifarea.wordpress.com/2014/04/09/5-2-gambar-teknik-mesin/

1.3 Proyeksi Aksonometri

Proyeksi Aksonometri adalah sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis suatu
benda.

Gambar 5. Proyeksi Aksonometri

Sumber : http://strukbang-iqro.blogspot.com/2010/09/gambar-proyeksi-benda-benda-tiga.html
Proyeksi aksonometri di bagi menjadi 3 yaitu:

1.3.1 Isometri

Proyeksi isometri adalah suatu bentuk proyeksi aksonometri yang didatarkan, sehingga sudut-sudut
sisi sebuah bujursangkar (sudut siku-siku) menjadi 120º dan 60º.Ukuran tinggi, lebar dan dalam tetap
konstan dalam perbandingan 1: 1: 1 isonometri berarti satu ukuran.

Gambar 6. Proyeksi Isometri

Sumber : http://portalteknikbangunan.blogspot.com/2016/12/teknik-cara-menggambar-kubus-
isometri.html

1.3.2 Dimetri

Proyeksi dimetri adalah bentuk isometri yang termodifikasi, dengan ukuran tinggi, lebar dan dalam
diubah untuk memberikan kesan nyata. Dengan perbandingan 1 : 1: 0,5 atau 2 : 2 : 1 Dimetri berarti
dua ukuran.

Gambar 7. Proyeksi Dimetri

Sumber : http://proyeksidimetri.blogspot.com/2016/05/pengertian-proyeksi-dimetri-dan-ciri.html
1.3.3 Trimetri

Proyeksi trimetri adalah suatu modifikasi lebih jauh dari isometri; ketiga ukuran (tinggi, lebar dan
dalam) disesuaikan. Biasanya dalam perbandingan 10 : 9 : 5 atau 6 : 5 : 4.

Gambar 8. Proyeksi Dimetri

Sumber : http://widuri.raharja.info/index.php?title=Mi0914362648

1.4 Proyeksi Ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah jika garis-garis proyeksi tegak lurus pada bidang proyeksi. Gambar
proyeksi ortogonal digunakan untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari suatu benda
tiga dimensi. Proyeksi ortogonal pada umumnya tidak memberikan gambaran lengkap dari benda
hanya dengan satu proyeksi saja. Oleh karena itu diambil beberapa bidang proyeksi. Biasanya
diambil tiga bidang tegak lurus, dan dapat ditambah dengan bidang bantu di mana diperlukan.
Bendanya diproyeksikan secara ortogonal pada tiap-tiap bidang proyeksi untuk memperlihatkan
benda tersebut pada bidang-bidang dua dimensi. Dengan menggabungkan gambar-gambar proyeksi
tersebut dapatlah diperoleh gambaran jelas dari benda yang dimaksud. Cara penggambaran demikian
disebut proyeksi ortogonal.

Gambar 9. Proyeksi Ortogonal

Sumber : http://kursuscnc.com/2018/12/27/begini-cara-menggambar-proyeksi-ortogonal/
Proyeksi ortogonal dibagi menjadi 2 macam :

a. Proyeksi sistem Amerika (kwadran III)

b. Proyeksi sistem Eropa (kwadran I)

Gambar 10. Proyeksi sistem Amerika (kwadran III) dan Proyeksi sistem Eropa (kwadran I)

Sumber : https://handimuradi.wordpress.com/2012/08/11/proyeksi-amerika-eropa/
2. DAFTAR PUSTAKA

 YunitaSyafitri Rambe, ST., MT. 2009, Menggambar Perspektif


Https//studylibid.com/doc/37100/gambar-teknik-kelas-1
 YunitaSyafitri Rambe, ST., MT. 2009, Proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar
Perspektif
Https://studylibid.com/doc/21288/proyeksi-eropa--aksonometri--dan-gambar-
perspektif
 Frederick E. Giesecke, Alva Mitchell dan Henry Cecil Spencer, 1958, Technical
drawing, new York, macmillan

Anda mungkin juga menyukai