1. Bagaimana penilain anda tentang perampasan daya kemampuan
sebagai dasar dari lahirnya konsep pemberdayaan masyarakat..? Jawaban : Memang salah satu yang menyebabkan muculnya ketidakberdayaan masyarakat itu akibat terlalu kuatnya system diluar masyarakat yang di perankan orleh negara dan korporasi dalam aspek sosial, politik dan psikologis. Jika kondisi ini berlangsung lama maka tentu saja masyarakat akan makin hilang keberdayaannya. Karena itu, saya setuju bahwa salah satu yang menyebabkan ketidakberdayaan ini. Pandangan pribadi sy, kondisi ini terjadi salah satunya karena kesalahpahaman pihak luar (negara dan korporasi) yang mengatakan bahwa masyarakat tidak mempunyai kemampuan apoa-apa untuk berkembang atau mengembangkan diri, karena mereka dianggap bodoh, tidak berpendidikan, tidak mempunyai asset, tidak mempunyai keteramp[ilan, dan tidak mempunyai kemampuan mengorganisir diri untuk mengenali permasalahn mereka, merencanakan dan menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Hal yang lain adalah motif politik dan ekonomi yang memang berkehendak untuk menghilangkan kemampuan masyarakat, baik secara perlahan (evolusi) maupun secara cepat (revolusi). Pengalaman menunjukkan bahwa 2 hal inilah yang menyebabkan dominannya 2 aktor tersebut diatas dalam praktek pembangunan yang pada akhirnya memerangkap masyarakat dalam keterbelakangan. Kondisi ini pada akhirnya memunculkan, keterbelakangan kemiskinan, dan kebodohan secara global. Itulah mengapa pemberdayaan (empowermen) bertujuan untuk memberi power pada masyarakat sebagai jalan keberdayaan. Konsep ini kemudian banyak diadopsi dalam praktek pemberdayaan melalui pengorganisasian penyadaran kritis dan pengembangan jaringan. Tak lain tujuannya untuk pemberdayaan mereka.
2. Apa hakekat penyadaran kritis dan pengorganisasian masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam tulisan di atas Jawaban : Hakekat penyadaran kritis adalah penciptaan kondisi pada masyarakat terhadap kondisi yang melingkupinya, kondisi tersebut termasuk potensi-potensi yang sesungguhnya dimiliki oleh masyarakat sejak satu komunitas/ kelompok masyarakat terbentuk. Seringkali kita melihat bahwa sesungguhnya masyarakat itu memiliki potensi atau sumberdaya baik sosial maupun ekonomi, tetapi masyaraiat tidak menyadarinya. karena itu, maka hal penting dalam pemberdayaan 2
masyarakat adalah bagaimana menanamkan kesadaran sosial sehingga
mereka menyadari kondisi ini yang pada akhirnya emmunculkan kemampuan pada mereka untuk bisa mengakses sumberdaya baik sosial ekonomi maupun politik. Penyadaran kritis dapat dilakukan dengan berbagai tehnik-tehnik/metode pendampingan dan Pendidikan kritis melalui pola-pola partisipatif. Salah satu jalan pemberdayaan adalah pengorganisasian masyarakat/Community orginaizing. Kenapa ini penting, karena penciptaan keberdayaan secara kolektif tidak mungkin terjadi jika tidak menggunakan pola pengorganisasian. Masyarakat memerlukan wadah dalam bentuk organisasi dimana melalui organisasi masyarakat inilah masyarakat bisa saling belajar Bersama, menyatukan potensi sosial ekonomi dan politik sehingga mempunyai daya kolektif untuk berhadapan dengan pihak luar dan juga wadah bagi berlangsunya proses- proses pengambangan kepemimpinan secara demokratis di dalam kelompok masyarakat tersebut. Melalui organisasi yang kuat, mereka bisa bernegosiasi atau berjaringan dengan pihak lain secara lebih setara.
3. Bagaimana sebaiknya peranan pihak luar dalam pemberdayaan
masyarakat Jawaban: Jika kita menyadari bahwa ketidakberdayaan masyarakat lahir atas dominannya actor negara dan korporasi, dan ketidakmampuan masyarakat untuk mengenali permasalahan dan potensi mereka baik sumberdaya fisi, manusia, finansial/tekhnologiserta kemampuan pengorganisasian diri yang lemah, maka sejatinya pihak luar hanya berfungsi sebagai fasilitator. Fasilitator berarti pihak yang sengaja ditemoatkan atau ditugaskan sebagai actor yang melakukan penyadaran kritis melalui peningkatan kapasitas personal dan kelembagaan, dan pengorganisasian serta pengembangan jaringan. Dalam konsep ini, masyarakat tetaplah menjadi actor utama dimana proses pembelajaran sosial berlangsung. Hanya dengan menjadikan masyarakat sebagai actor, maka proses pembelajaran untuk akumulasi pengalaman dan pengetahuan dalam penyelesaian maslah sehari-hari baik individual maupun kolektif bisa berlangsung secara efektif.