Risna Wahyu Ananda Putri-Fkik PDF
Risna Wahyu Ananda Putri-Fkik PDF
Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar SARJANA KEDOKTERAN
Oleh :
Risna Wahyu Ananda Putri
NIM : 1113103000081
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
Hidayatuilah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam sayaan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
Laporan Penelitian
Oleh:
NIM.1113103000081
Menyettui,
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang
NIP.196909152008012022
Pembimbing I Pembilnbing II
Yuli41,S.Si,M.Blomed
ル
dIo Achmad Luthi Sp.B,KBD
NIP.196909152008012022 卜IIP.196604201994121001
Penguji I
PIMPINAN FAKULTAS
一
.´● i
一一
一一一一
Kaprodi PSKPD
´ 一 一・
一一
l
﹂
︰● ヽ T ¨
一一
一一一
一一
一一
IV
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Shalawat serta
salam selalu tercurah kepada junjungan umat Nabi Muhammad SAW yang telah
memimpin kita menuju iman dan islam.
Penelitian yang berjudul “IDENTIFIKASI BAKTERI Eschericia coli dan
Salmonella sp. PADA JAJANAN BATAGOR DI SEKOLAH DASAR
NEGERI DI KELURAHAN PISANGAN, CIRENDEU, DAN CEMPAKA
PUTIH KECAMATAN CIPUTAT TIMUR” disusun sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran pada Program Studi Kedokteran dan
Profesi Dokter, Fakultas Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam pembuatan laporan penelitian ini, penulis merasakan kesulitan ,
kebingungan, kecemasan ketika dalam prosesnya tidak sesuai dengan yang
dibayangkan dan direncanakan. Namun dengan segala dukungan, doa dan
bimbingan dari berbagai pihak, hambatan tersebut tidak menjadi berarti dan
menurunkan semangat penulis untuk segera menyelesaikan laporan ini. Oleh
sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak, diantaranya:
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT , selaku Ketua Program Studi
Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Flori Ratna Sari, Ph. D selaku Penanggung Jawab Riset untuk PSKPD
angkatan 2013
4. Bu Yuliati, S.Si, M.Biomed dan dr. Achmad Luthfi, Sp. B, KBD selaku
Dosen Pembimbing, yang telah memberi arahan, bimbingan dan semangat
v
dalam bentuk apapun kepada penulis hingga laporan penelitian ini dapat
selesai dengan baik. Terima kasih atas waktu, tenaga dan pemikiran yang
telah Ibu dan dokter berikan untuk kelancaran penelitian saya.
5. dr. Erike Anggraini Suwarsono, M. Pd dan dr. Meizi Fachrizal Achmad
selaku dewan penguji pada sidang akhir penelitian penulis
6. Dr. Endah Wulandari, M. Biomed selaku Pembimbing Akademik yang
memberikan doa dan dukungannya kepada penulis
7. Kementerian Agama, Pak Agus dan jajarannya yang telah memberikan
kesempatan sehingga penulis bisa menempuh pendidikan tinggi di PSKPD
UIN Jakarta
8. Kedua orangtua penulis, Ayah Suri Marzuki, S.E dan Ibu Nanik Sri
Martini, S. Pd yang selalu memberikan doa, semangat dan motivasi
dengan cinta dan kasih sayang, serta memberikan banyak masukan,
nasihat, bantuan tenaga, pikiran, moral, waktu dan material.
9. Adik penulis M. Ilham Nurhamdy yang selalu memberikan doa, semangat,
dan menghiasi perjalanan penelitian ini dengan canda
10. Zahrotu Romadhon, Zenitra, dan Aris Rivadi kelompok risetku yang selalu
saling melengkapi, mendukung, memberikan semangat dan bersukarela
menghabiskan hari-hari panjang di lab Mikro
11. Sahabat yang juga keluarga luar biasa di tanah rantau: CSS MoRA UIN
Jakarta. Tempat dimana bisa penulis temukan kakak dan adik yang
membuat hari-hari panjang di kampus terasa singkat
12. Sahabat bermain Bani Izdihar : Kafa, Asis, Zami, Rifa’i, Dekcu, Rani,
Filzah, Dihar. Kalian lebih dari sekedar sahabat
13. Teman-teman BPH USMR: Arian, Fadli, Tanti, Jahlo, Icha, Witha, Ayuk
Rani, Taya, Jami; dan seluruh USMR. Tempat yang menghiasi rutinitas
kampus dengan kesibukan bersama kalian
14. Kak Novi, Mas Irul, Mas Fio dan Bapak Satpam Pascasarjana yang
membantu kelancaran penulis melakukan penelitian di Lab Mikro
kapanpun waktunya.
vi
15. Teman sejawatku PSKPD “TREITZ 2013” yang selalu bersama-sama
melalui hari-hari sibuk dan menyenangkan di kampus. Semoga kita bisa
lulus bersama-sama
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memperlancar proses pengerjaan laporan penelitian ini
Dengan segala kejujuran dan kerendahan hati penulis sadari bahwa laporan
penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi pembahasan maupun
penyusunannya. Oleh karena itu, saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Semoga laporan penelitian ini bermanfaat untuk penulis dan seluruh pihak, juga
dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan atau sumber ide untuk penelitian lebih
lanjut di bidang kedokteran.
vii
ABSTRAK
Risna Wahyu Ananda Putri. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia
coli DAN Salmonella sp. PADA JAJANAN BATAGOR DI SEKOLAH
DASAR NEGERI DI KELURAHAN PISANGAN, CIRENDEU, DAN
CEMPAKA PUTIH KECAMATAN CIPUTAT TIMUR. 2016.
Pendahuluan: Selama tahun 2015 BPOM melaporkan 27 dari 61 kasus penyakit
akibat makanan disebabkan oleh bakteri. Batagor sebagai salah satu jajanan yang
digemari siswa Sekolah Dasar mengandung tahu, bakso, dan kuah kacang yang
diduga mendukung kehidupan bakteri. Escherichia coli dan Salmonella sp.
merupakan contoh bakteri yang dapat ditemukan pada jajanan ini. Tujuan:
penelitian ini untuk mengetahui adanya cemaran bakteri pada batagor, keberadaan
E. coli dan Salmonella sp., serta identifikasinya dengan uji biokimia. Metode:
TPC (Total Plate Count) dengan menghitung jumlah koloni bakteri pada tiap
sampel batagor serta identifikasi menggunakan media spesifik, pewarnaan Gram
dan uji biokimia. Hasil dan kesimpulan: seluruh sampel tercemar bakteri dengan
4 dari 5 sampel jumlah koloni bakteri melebihi ambang batas normal. Ditemukan
bakteri E. coli pada 2 sampel dan Salmonella sp. pada 3 sampel (jumlah sampel =
5) di media spesifik dan 100% cemaran enterobacteriaceae pada uji biokimia.
Kata kunci : penyakit akibat makanan, batagor, TPC, Eschrichia coli, Salmonella
sp.
ABSTRACT
Risna Wahyu Ananda Putri. School of Medicine State Islamic University of
Syarif Hidayatullah Jakarta. IDENTIFICATION OF Escherichia coli AND
Salmonella sp BACTERIA FROM BATAGOR SOLD AT PRIMARY
SCHOOLS IN PISANGAN, CIRENDEU, AND CEMPAKA PUTIH EAST
CIPUTAT. 2016.
Introduction: During 2015 BPOM reported 27 of the 61 cases of foodborne
disease are caused by bacteria. Batagor as one of the favorite snacks of elementary
school students containing tofu, meatballs, and a peanut sauce that allegedly
support bacterial life. Escherichia coli and Salmonella sp. an example of a
bacterium that can be found in these snacks. Aims: This study to determine the
presence of bacterial contamination in batagor, the presence of E. coli and
Salmonella sp. as well as identification with biochemical tests. Methods: TPC
(Total Plate Count) to count the number of bacterial colonies on each sample
batagor and identification using specific media, Gram staining and biochemical
tests. Result and conclussion: All samples contaminated bacteria with 4 out of 5
samples the number of bacterial colonies exceeded the normal threshold. E. coli
bacteria found in two samples and Salmonella sp. on 3 samples (sample size = 5)
in specific media and 100% contamination enterobacteriaceae in biochemical
tests.
Key words: foodborne disease, batagor, TPC, Escerichia coli, Salmonella sp.
viii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB 2 ..................................................................................................................... 5
ix
2.1.1 Pangan Jajanan dan Kesehatan Pangan ............................................ 5
BAB 3 ................................................................................................................... 34
3.5.2.3 Pembuatan Media dan Penanaman Sampel pada EMB dan SSA
.................................................................................................................... 37
BAB 4 ................................................................................................................... 43
4.1.1 Hasil Kultur Bakteri dengan Metode TPC (Total Plate Count) .... 43
4.1.2 Isolasi Bakteri dalam Media Spesifik dan Pewarnaan Gram ........ 46
BAB 5 ................................................................................................................... 57
xi
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 57
LAMPIRAN ......................................................................................................... 64
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Bagan 2.2 Kerangka Konsep
Bagan 3.1 Alur Penelitian
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penggolongan Hasil Penghitungan TPC
Tabel 2.2 Definisi Operasional
Tabel 4.1 Jumlah Koloni pada Setiap Sampel dengan Berbagai Pengenceran
Tabel 4.2 Jumlah Koloni Setiap Sampel Sesuai Rumus
Tabel 4.3 Interpretasi Penghitungan pada Setiap Sampel
Tabel 4.4 Identifikasi Bakteri Berdasarkan Warna Koloni yang Dihasilkan
Tabel 4.5 Uji Fermentasi Karbohidrat dari Media EMB
Tabel 4.6 Uji IMViC dan TSIA dari Media EMB
Tabel 4.7 Uji Fermentasi Karbohidrat dari Media SSA
Tabel 4.8 Uji IMViC dan TSIA dari Media SSA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Morfologi E. coli
Gambar 2.2 E. coli dalam Media EMB
Gambar 2.3 Hasil Pewarnaan Gram E. coli
Gambar 2.4 Skematik Sistem Sekresi pada EPEC
Gambar 2.5 Bakteri Salmonella typhi dengan Pewarnaan Tinta India
Gambar 2.6 Salmonella sp. dalam Media XLD
Gambar 2.7 Salmonella ruflles pada Usus Manusia
Gambar 2.8 Patogenesis Infeksi oleh Salmonella sp.
Gambar 2.9 Metode Cawan Tuang dan Perataan pada Kultur Mikroorganisme
Gambar 2.10 Tabel Karakteristik Biokimia Spesies Enterobacteriaceae
xiii
Gambar 2.11 Uji Penggunaan Sitrat
Gambar 2.12 Berbagai Reaksi pada Uji TSIA
Gambar 2.13 Tabel Karakteristik Biokimia Enterobacteriaceae
Gambar 4.1 Pertumbuhan Bakteri pada Sampel 1 di media NA
Gambar 4.2 Hasil Kultur Bakteri dari Sampel Batagor yang Diisolasi pada
Media EMB dan SSA
Gambar 4.3 Hasil Pewarnaan Gram dari Kultur Bakteri
Gambar 4.4 Hasil Positif Uji Gula-gula
Gambar 4.5 Hasil Negatif Indol dan Positif Motilitas, Hasil Positif MR dan
Negatif VP, Hasil +/+ gas pada TSIA dan Positif Sitrat, Hasil -/+
gas TSIA
Gambar 4.6 Hasil positif (warna media kuning) dan hasil negatif (warna media
ungu) uji gula-gula
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Penghitungan Penelitian
Lampiran 2 Alat dan Bahan
Lampiran 3 Alur Kerja Penelitian
Lampiran 4 Hasil Penelitian
Lampiran 5 Riwayat Penulis
xiv
DAFTAR SINGKATAN
NA : Nutrient Agar
LT : Labile Toxin
ST : Stabile Toxin
sp : spesies (tunggal)
MR : Methyl Red
VP : Voges-Proskauer
NB : Nutrient Broth
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pangan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah dan atau
langsung disajikan siap santap oleh penjual di tempatnya berjualan untuk
kalangan umum bukan yang disajikan oleh jasa boga, rumah makan atau
restoran, dan hotel. Peraturan pemerintah melalui BPOM dan UU no 7 tahun
1996 tentang pangan serta UU no 8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen telah menegaskan bahwa makanan apapun yang dijual harus sesuai
dengan standar keamanan pangan di Indonesia, tetapi tetap saja masih banyak
masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan makanan yang diolah atau
disajikan. Hal ini mengakibatkan gangguan pada saluran cerna prevalensinya
terus meningkat, termasuk salah satunya karena foodborne disease.
Foodborne disease adalah penyakit akibat pangan yang terjadi segera setelah
mengkonsumsi pangan atau disebut keracunan. Perjalanan foodborne disease
ini membutuhkan penanganan yang cukup panjang agar penyebarannya benar-
benar terputus. 1-4
Di Indonesia pada tahun 2015 BPOM mencatat adanya KLB keracunan
pangan yaitu sebanyak 61 kejadian/kasus yang berasal dari 34 propinsi. KLB
keracunan pangan ini bisa disebabkan oleh etiologi mikroba yang bersifat
suspect maupun confirm. Data yang didapatkan adalah sebanyak 1 (1,64%)
kejadian disebabkan oleh mikroba confirm yaitu Bacillus cereus dan 26
(42,62%) kejadian karena mikroba suspect diantaranya Escherichia coli,
Salmonella sp. dan Staphylococcus aureus. Menurut jenis makanan yang
paling sering menyebabkan keracunan pangan adalah masakan rumah tangga
dengan 40,98% kejadian, pangan jajanan sebanyak 22,95% , pangan jasa boga
21,31% kejadian, dan pangan olahan 14,75% kejadian.1, 2, 5
1
2
Bagi Peneliti
Dapat menerapkan ilmu dalam hal mata kuliah mikrobiologi yang
telah didapat di Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman peneliti dalam
hal mengidentifikasi dan mengisolasi bakteri dari makanan
Menambah pengalaman dalam hal pembuatan karya ilmiah
berkaitan dengan ilmu kedokteran
Sebagai syarat kelulusan pendidikan pre-klinik di Program Studi
Kedokteran dan Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Bagi Masyarakat
Memberi pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai
kemungkinan adanya bakteri pada makanan khususnya jajanan di
lingkungan sekolah
Memberi pengetahuan kepada masyarakat untuk menjaga
kebersihan dalam hal mengolah makanan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
batagor seperti tepung tapioka, tahu, dan bahan tambahan lainnya. Tahu
sebagai salah satu bahan dasar pembuatan batagor merupakan sumber
protein nabati yang berasal dari kedelai. Proses pembuatan tahu terdiri dari
pengolahan susu kedelai dan penggumpalan, serta tahapan perendaman.
Jika dilihat dari komposisi nya tahu mengandung 70 - 90% air, 5-15%
protein, 4-8% lemak, dan 2-5% karbohidrat, maka sudah pasti tahu banyak
mengandung air. Proses pembuatan tahu juga bergantung pada kualitas air
yang digunakan. Air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan
bakteri, karena ketika sudah jadi tahu harus segera terjual jika tidak akan
terjadi perubahan warna, rasa, dan tekstur tahu yang disebabkan oleh
bakteri yang ada pada air rendaman tahu. Tahu dikatakan berkualitas baik
apabila memenuhi syarat mutu tahu menurut SNI yang diantaranya adalah
bebas dari cemaran bakteri. Bakteri yang biasanya terdapat pada tahu
adalah E.coli dan Salmonella sp. Bumbu kacang yang terdapat pada
batagor juga merupakan media yang mudah dicemari oleh bakteri, selain
terdiri dari air proses pembuatan bumbu kacang terkadang kurang
memperhatikan higienitasnya, sehingga semakin mudah tercemar.2, 18
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies :Escherichia coli
Diare akibat EAEC pertama kali ditemukan pada bayi dan anak-
anak di negara berkembang. EAEC mmemiliki pili yang disebut
Aggregative Adherence Fimbriae atau AAF yang membantunya
melekat pada mukosa usus, akan tetapi tidak menimbulkan lesi A/E
seperti yang terjadi pada EPEC dan EHEC. Mekanisme
patogenesis pada EAEC juga menyebabkan adanya pembentukan
mukus tebal yang merupakan biofilm dari bakteri pada permukaan
usus.2, 19, 27
3) Bakteremia
Bakteremia karena Salmonella dengan atau tanpa lesi fokal
ekstraintestinal (pada paru, tulang, maupun meninges) disebabkan oleh
Salmonella non tifoidal. Karakteristik utama dari penyakit ini adalah
adanya demam berkepanjangan dan bakteremia intermiten. Serotipe
yang berhubungan pada penyakit ini biasanya adalah serotipe
Typhimurium, Paratyphi, dan Cholerasesuis.
Infeksi Salmonella pada jenis ini dibagi menjadi 2 kelompok berbeda:
(1)pada anak-anak dengan adanya demam, gastroenteritis, serta
episode singkat bakteremia, dan (2) pada dewasa dengan bakteremia
transien selama gastroenteritis atau adanya gejala menuju septikemia
tanpa adanya gastroenteritis. Manifestasi lebih lanjut adalah terjadinya
keganasan dan kelainan pada hepar.
1
Koloni per ml = jumlah koloni per cawan x
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
Rentan terjadi
infeksi akibat
pangan
Foodborne
Diare
disease
pengenceran
Penghitungan
Pewarnaan Uji
koloni bakteri
Gram biokimia
Bakteri Salmonella sp.
Jumlah koloni dan E. coli
bakteri teridentifikasi
34
35
cawan mulai dari “2-1;2-2” hingga “5-1;5-2”. Pada kontrol negatif ambil
sebanyak 0,1ml dari tabung reaksi kontrol lalu teteskan pada satu cawan
petri kemudian beri label “kontrol”. Siapkan batang L, rendam dalam
alkohol. Lalu tiap akan digunakan keluarkan batang L dari alkohol dan
dilewatkan diatas api 1-2 kali, diamkan hingga batang L tidak panas lagi.
Goreskan pada permukaan media untuk meratakan larutan sampel. Cawan
yang sudah berisi sampel selanjutnya diinkubasi selama 24 jam.
Timbang media SSA sebanyak 2,4 gr. Masukkan media SSA yang
telah ditimbang ke dalam akuades pada erlenmeyer yang telah di
sterilisasi. Kemudian panaskan dengan hotplate pada suhu 150˚C selama
15 menit. Tuang media kedalam cawan petri sebanyak ±20mL, bila telah
mengeras masukkan kedalam kulkas bersuhu 3˚C.
Ambil 0,1ml larutan sampel dari pengenceran 10-1 lalu teteskan
pada 2 cawan petri berisi EMB dan 2 cawan petri berisi SSA. Siapkan
batang L, rendam dalam alkohol. Lalu tiap akan digunakan keluarkan
batang L dari alkohol dan dilewatkan diatas api 1-2 kali, diamkan hingga
batang L tidak panas lagi. Goreskan pada permukaan media untuk
meratakan larutan sampel. Cawan yang sudah berisi sampel selanjutnya
diinkubasi selama 24 jam.
38
Bakteri yang telah tumbuh pada media EMB dan SSA selanjutnya
diinokulasi pada media gula-gula. Panaskan ose bulat hingga pijar,
diamkan beberapa saat lalu ambil koloni bakteri, masukkan ke dalam
tabung reaksi, aduk dengan memutar dan menaik turunkan ose hingga
koloni tercampur dengan larutan. Letakkan media pada inkubator selama
24 jam. Hasil positif pada uji gula-gula adalah adanya perubahan warna
medium menjadi kuning dan positif membentuk gas apabila terdapat
gelembung udara pada tabung durham.
Ambil koloni bakteri yang telah tumbuh pada media EMB dan
SSA menggunakan ose bulat yang telah dipanaskan hingga pijar dan
didiamkan beberapa saat. Masukkan ose ke dalam tabung reaksi, aduk
40
Ambil koloni bakteri yang telah tumbuh pada media EMB dan
SSA menggunakan ose bulat yang telah dipanaskan hingga pijar dan
didiamkan beberapa saat lalu goreskan ose pada permukaan media Sitrat
(bagian lereng media). Letakkan media pada inkubator selama 24 jam.
Hasil positif pada uji sitrat adalah adanya perubahan warna media menjadi
biru.
42
Sampel batagor
dihaluskan dengan
blender
Pengenceran
sampel dengam
media NB
4.1.1 Hasil Kultur Bakteri dengan Metode TPC (Total Plate Count)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikerjakan dengan
menanam sampel pada media agar Nutrient Agar (NA) tampak koloni
bakteri yang tumbuh seperti tampak pada gambar berikut.
43
44
Tabel 4.1 Jumlah Koloni pada Setiap Sampel dengan Berbagai Pengenceran
Sampel yang akan diinkubasi pada media EMB dan SSA diambil
dari pengenceran 10-1 dan dilakukan inkubasi selama 24 jam dan didapatkan
hasil seperti yang disajikan pada tabel 4.4
Gambar 4.2 Hasil Kultur Bakteri dari Sampel Batagor yang diisolasi pada
media EMB dan SSA
Dari hasil isolasi pada media EMB dan SSA, didapatkan dari total
5 sampel yang diuji 2 diantaranya (40%) mengandung E. coli dengan koloni
yang berwarna hijau kilap logam dan 3 diantaranya (60%) mengandung
48
Salmonella sp. dengan koloni berwarna putih atau putih dengan bintik hitam
di tengahnya.
Pada penelitian ini bakteri yang telah tumbuh pada media EMB
dan SSA dilakukan identifikasi dengan menggunakan pewarnaan Gram
untuk mengetahui morfologi dari bakteri tersebut dengan hasil sebagai
berikut.
49
\
Salmonella sp. Escherichia coli
Warna Koloni
Hasil Uji Biokimia
Pink Pink Hijau Kilat Ungu
Keunguan Logam
Glukosa +g +g +g +g
Laktosa +g +g +g +g
Maltosa +g +g +g +g
Mannitol +g +g +g +g
Sukrosa +g +g +g +g
Warna Koloni
Hasil Uji Biokimia
Pink Pink Hijau Kilat Ungu
Keunguan Logam
Indol - - - -
Motility + + + +
MR + - + -
VP - - - -
Citrate + + + +
TSIA +/+ gas +/+ gas +/+ gas -/+ gas
Hasil uji IMViC pada koloni berwarna pink dan hijau kilap logam
menunjukkan hasil (-, +, -, +). Pada penelitian ini hasil uji indol tidak sesuai
52
dengan karakteristik bakteri E. coli yang indolnya positif. Hal ini dapat
terjadi karena produksi indol oleh bakteri belum cukup untuk bereaksi
dengan dimetylaminobenzaldehide yang ada pada reagen erlich sehingga
tidak menghasilkan senyawa rosindol yang berwarna merah. Akan tetapi
menurut Connie R. Mahon et al (2015) bakteri dari genus Escherichia
sebagian besar indolnya positif dan beberapa kultur dapat juga indolnya
neagtif. 45
A c D
B
c d
Gambar 4.5 (A) Hasil negatif indol dan positif motilitas, (B) Hasil
positif MR dan negatif VP, (C) hasil +/+ gas pada TSIA dan positif sitrat
(D) hasil -/+ gas TSIA
53
Hasil uji TSIA pada koloni pink, pink keunguan, dan hijau kilap
logam menunjukkan hasil +/+ gas sesuai dengan hasil uji fermentasi
karbohidrat. Hasil tidak sesuai didapatkan pada koloni ungu yang positif
pada semua fermentasi karbohidrat akan tetapi -/+ gas pada TSIA. Hal ini
dapat terjadi karena menurut Prescott dan Harley (2012) bakteri E. coli
dapat menunjukkan hasil (+) pada dasar media TSIA dan (+) atau (-) pada
lerengnya.
Gambar 4.6 Hasil positif (warna media kuning) dan hasil negatif (warna
media ungu) uji gula-gula
Hasil uji biokimia tidak sesuai didapatkan pada koloni berwarna pink
yang menunjukkan hasil positif pada semua karbohidrat. Menurut Harley
(2012) terdapat bakteri yang dapat memfermentasi laktosa yang tumbuh
pada media SSA contohnya Escherichia coli, Klebsiella sp., dan
Enterobacter aerogene, sehingga menghasilkan koloni berwarna pink dan
hasil positif pada semua uji fermentasi karbohidrat.48
Warna Koloni
Hasil Uji Biokimia
Pink Putih Putih bertitik hitam
Indol - - -
Motility + + +
MR + - +
VP _ - -
Citrate + + -
TSIA +/+gas -/+ gas -/+ gas
55
Hasil uji IMViC pada koloni putih menunjukkan hasil (-, -, -, +),
pada penelitian ini hasil uji MR tidak sesuai dengan bakteri Salmonella sp.
yang menghasilkan MR positif. Menurut Harley (2012) hasil MR negatif
dapat terjadi karena produksi asam campuran hasil fermentasi belum cukup
untuk mengubah pH hingga ≤5 dan mengubah warna indikator menjadi
merah.
Hasil uji IMViC pada koloni putih dengan titik hitam menunjukkan
hasil (-, +, -, -) yang sesuai dengan karakteristik bakteri Salmonella sp.24
Perbedaan hasil uji sitrat pada koloni putih dengan putih titik hitam
dapat terjadi karena adanya perbedaan spesies. Menurut Breed, RS (1994)
bakteri dari genus Salmonella merupakan bakteri yang dapat atau tidak
dapat menggunakan garam amonium sebagai satu-satunya sumber nitrogen,
sehingga dapat menghasilkan hasil (+) maupun (-) pada uji citrate.46
Hasil uji TSIA pada koloni putih dan putih dengan titik hitam
didapatkan hasil -/+ gas menurut Ryan dan Ray (2014) bakteri Salmonella
sp. tidak memfermentasi laktosa sehingga tidak terjadi perubahan warna
lereng pada media TSIA. 45
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
57
58
1. Badan POM RI. Laporan Tahunan Badan POM 2015. Mei 2016. [cited
2016 Agustus 04]. Available from :
http://www.pom.go.id/ppid/2016/kelengkapan/laptah2015.pdf
2. Lubis, P. A. H. Identifikasi Bakteri Escherichia coli serta Salmonella sp.
yang Diisolasi dari Soto Ayam. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2015
3. Badan POM RI. Pengujian Mikrobiologi Makanan. Info POM Peengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia Vol. 9, No. 2. Maret 2008. [cited
2016 Agustus 04]. Available from:
http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Info%20POM/
0208.pdf
4. Kementerian Kesehatan RI. Situasi Pangan Jajanan Anak Sekolah. Info
DATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI ISSN 2442-
7659. 2015. [cited 2016 Agustus 04]. Available from:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
pjas.pdf
5. Supraptini. Kejadian Keracunan Makanan dan Penyebabnya Di Indonesia
1995-2000. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2002. 1(3) : 127-135
6. Badan POM RI. Keracunan Pangan Akibat Bakteri Patogen Bagian I.
Sentra Informasi POM Pengawas Obat dan Makanan. 2014. [cited 2016
Agustus 05]. Available from:
http://www2.pom.go.id/public/siker/desc/produk/racunbakpatogen.pdf
7. Kementerian Kesehatan RI. Situasi Diare di Indonesia. Buletin Jendela
Data dan Informasi Kesehatan Triwulan II. 2011. [cited 2016 Agustus 05].
Available from:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/buletin/buletin-
diare.pdf
8. Yunaenah. Kontaminasi E. coli pada Makanan Jajanan di Kantin Sekolah
Dasar Wilayah Jakarta Pusat Tahun 2009. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
UI. Jakarta. 2009
59
60
19. Sari, Mulia. Uji Bakteriologis dan Resistensi Antibiotik Terhadap Bakteri
Escherichic coli dan Shigella sp pada Makanan Gado-Gado di Kantin UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2015
20. Jorgensen, JH et al. Manual of Clinical Microbiology 11th edition Volume
1. Washington DC: ASM Press. 2015. Halaman 685
21. Brooks, GF et al. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology
25th edition. New York: McGraw-Hill Companies. 2010. Chapter 15
22. Pommerville, JC. Alcamo’s Fundamentals of Microbiology 9th edition.
Canada: Jones and Bartlett Publishers. 2011. Halaman 179-349
23. Mishra SK, Agrawal Dipti. A Concise Manual of Pathogenic
Microbiology. New Jersey: Wiley-Blackwell. 2012. Halaman 71
24. Mahon, CR. Textbook of Diagnostic Microbiology 5th edition.
Philadelphia: Saunders Elsevier. 2015. Halaman 181-420
25. Staf Pengajar FKUI. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi.
Jakarta: Binarupa Aksara. 1994
26. Kayser, FH. Medical Microbiology. New York: Thieme Stuttgart. 2005.
Halaman 295
27. Ryan KJ, Ray CG. Sherris Medical Microbiology 6th edition. New York:
McGraw-Hill. 2014. Halaman 579
28. Widiastuti, Kadek. Konsumsi Pangan yang Sehat dan Aman. Promosi
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali.[cited 2016 Agustus 10].
Available from:
http://www.diskes.baliprov.go.id/files/subdomain/diskes/Artikel/ARTIKE
L%20HKS%202015.pdf
29. Rahmi, HA. Manajemen Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Makanan di
Rumah Sakit Haji Jakarta. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN
Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2011
30. Sari DA, Hadiyanto. Teknologi dan Metode Penyimpanan Makanan
Sebagai Upaya Memperpanjang Shelf Life. Jurnal Aplikasi Teknologi
Pangan Vol.2 No.2 . 2013
31. Sarjono, PR dkk. Profil Kandungan Protein dan Tekstur Tahu Akibat
Penambahan Fitat pada Proses Pembuatan Tahu. JSKA Vol. IX No. 1. 2006
62
41. Liem Joshua, Drastini Yarsi. Identifikasi Escherichia coli O127:H7 pada
Susu Sapi Perah dan Lingkungan Peternakan. Jurnal Kedokteran Hewan
Vol. 9 No. 2. September 2015
42. Yuswananda, NP. Identifikasi Bakteri Salmonella sp. pada Makanan
Jajanan di Masjid Fathullah Ciputat Tahun 2015. Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2015
43. Puspitasari, RL. Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Al-Azhar
Indonesia Seri Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1. Maret 2013
44. Aditia Lasinrang, Muthiadin Cut. Uji Kualitas Mikrobiologis pada
Makanan Jajanan di Kampus II UIN Alauddin Makassar. Jurnal Ilmiah
Biologi Vol.3 No. 2. Desember 2015. Halaman 119-123
45. Prescott LM, Harley JP. Laboratory Exercises in Microbiology fifth
edition. New York: McGraw-Hill Companies.2012. p. 126-153
46. Breed, RS et al. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology 9th
edition. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins. 1994. p. 332-346
47. Tze, EE. Characterization of Escherichia coli Isolated from Village
Chicken and Soil Samples. Faculty of Resources Science and Technology.
University Malaysia. Sarawak. 2011
48. Islam, MM et al. Isolation and Identification of Escherichia coli and
Salmonella from Poultry Litter and Feed. International Journal of Natural
and Social Sciences. 2014. p. 1-7
LAMPIRAN
Lampiran 1
64
65
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Lampiran 2
Lampiran 2 (lanjutan)
Lampiran 3
Lampiran 4
Hasil Penelitian
Lampiran 5
Riwayat Penulis
RIWAYAT HIDUP
Usia : 19 tahun
No. HP : 085600946343
Email : ananda.risna19@gmail.com
Riwayat Pendidikan :