com
MAKALAH
TUMPATAN AMALGAM
Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Biomaterial Kedokteran Gigi I
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 1/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1. Definisi Amalgam…………………………………………………. 2
2.2. Komponen Amalgam……………………………………………… 2
2.3. Manipulasi Amalgam………………………………………………. 3
3.1.Kesimpulan………..…………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 16
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 2/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
BAB I
PENDAHULUAN
bahkan lebih awal lagi, hingga sekarang amalgam masih banyak digunakan dalam kedokteran
gigi karena sifatnya yang cukup kuat menahan daya kunyah, tahan lama, mudah dimanipulasi
relatif murah jika dibandingkan dengan materi restorasi lainya ( Bates, 2004). Selain itu
amalgam juga mampu beradaptasi dengan cairan mulut, sehingga banyak pasien yang
Menurut defisini amalgam adalah suatu campuran dari air raksa atauu merkuri (Hg)
dengan satu atau lebih logam lain seperti perak ( Ag ), timah ( Sn ), tembaga ( Cu ), dan
sedikit seng( Zn )( Needleman, 2006). Percampuran antara kombinasi merkuri dan alloy
tersebut melalui proses yang disebut dengan amalgamisasi. Campuran yang merupakan bahan
plastis dimasukkan ke dalam kavitas dan bahan tersebut menjadi keras karena kristalisasi.
banyak mengurangi jumlah produk komersial yang buruk. Walaupun beberapa tipe tertentu
(misalnya, sistem amalgam dengan kandungan tembaga yang tinggi) adalah unggul,
kegagalan presentase cukup tinggi disebabkan karena desain preparasi yang tidak tepat,
kesalahan manipulasi dari amalgam dan amalgam yang terkontaminasi waktu pengisian
setiap langkah dalam prosedur, dari waktu alloy diseleksi sampai restorasi dipoles,
mempunyai efek terhadap sifat amalgam, yang menentukan keberhasilan atau kegagalan
restorasi.
Oleh karena itu, dalam setiap tahap preparasi dan tahap manipulasi amalgam harus
selalu diperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar hasil dari restorasi amalgam dapat
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 3/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mempunyai kandungan utama dari perak dan timah sebagai bahan utama serta campuran
seperti tembaga dan seng. Amalgam pertama kali diperkenalkan oleh Taveau pada tahun
1826 di Paris (Charbeneau dkk, 1981).
Amalgam adalah logam campur merkuri. Amalgam gigi adalah logam campur dari
merkuri, tembaga, dan timah, yang juga mengandung palladium,seng, dan unsur – unsur lain
untuk meningkatkan karakteristik manipulasi dan kinerja klinisnya. (Kenneth, 1996)
Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam, salah satunya adalah
merkuri. Alloy amalgam terdiri atas tiga atau beberapa logam. Amalgam itu sendiri
merupakan kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang disebut amalgamasi.
(Baum et.al , 1997)
Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam. Menurut American Dental
Association (ADA) Spesification No.1 untuk amalgam kedokteran gigi konsentrasi perak
dalam campuran sebesar 66-68% dan timah 25-28%, sedangkan tembaga 3,5-6% dan seng
kurang dari 2%. Dimana komponen utamanya :
1. Liquid yaitu logam merkuri (Hg)
2. Bubuk yaitu terdiri dar logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari
perak (Ag), timah (Sn), dan tembaga (Cu), selain itu juga terkandung logam –
logam lain dengan presentase yang lebih kecil.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 4/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
2. Timah
a) Mengurangi strength dan hardness
b) Mengurangi ekspansi
c) Meningkatkan setting time
3. Tembaga
a) Meningkatkan strength dan hardness
b) Menghambat pembentukan fase gamma 2
c) Mengurangi tarnish dan korosi
d) Mengurangi terjadinya pengerutan dan kebocoran tepi
4. Zink
a) Zink berperan sebagai penghambat oksidasi selama dalam proses
pembuatan, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur-unsur yang
penting seperti perak, tembaga, maupun timah.
b) Zink dapat menyebabkan ekspansi yang tertunda pada low copper
5. Palladium
a) Mengurangi korosi
6. Indium
a) Meningkatkan strength
b) Mengurangi jumlah pemakaian merkuri
c) Mengurangi terjadinya kerusakan marginal
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 5/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
1. Perbandingan ( Proportioning )
Tahap pertama dalam manipulasi amalgam ialag membandingkan banyaknya air raksa
yang dipakai dengan alloy yang akan dicampurkan. Air raksa yang akan digunakan harus
ditimbang terlebih dahulu, begitu juga alloy yang akan digunakan juga harus ditimbang.
Perbandingan alloy/merkuri berbeda-beda antara 5:8 dan 10:8. Pencampuran yang berisi
sebagian besar kuantitas merkuri adalah “basah” pada umumnya dicampur dengan
menggunakan tangan.sedangkan pencampuran yang berisi sebagian kecil dari merkuri adalah
“kering” pada umumnya diaduk menggunakan mesin pengaduk. Dalam beberapa
perbandingan merkuri pada dasarnya bervariasi sesuai dengan perbedaan komposisi logam
campur, ukuran partikel, bentuk partikel dan suhu yang digunakan
Bermacam-macam metode telah tersedia. Metode yang paling akurat adalah dengan
menimbang merkuri dan komponen alloy dengan seimbang. Namun metode ini sekarang
jarang digunakan. Kini telah tersedia merkuri dan alloy dikemas dalam satu bagian dengan
perbandingan tertentu.. Beberapa logam campur ini tersedia dalam kapsul yang bisa aktif
sendiri, dimana air raksa dan logam akan bercampur secara otomatis selama beberapa getara
Meskipun kapsul dengan berat yang sudah diukur ini lebih mahal, namun lebih mudah
digunakan, mengurangi kemungkinan tumpahnya air raksa serta pemaparan uap air raksa
pada saat penimbangan. Akan tetapi penggunaan kapsul ini tidak memberikan kesempatan
untuk dilakukannya penyesuaian kecil pada perbandingan jumlah air raksa dan logam campur
untuk memenuhi selera pribadi dan praktisi.
Syarat yang harus dipenuhi ialah perbandingan komposisi antara air raksa dan logam
campur harus sesuai agar mendapatkan campuran amalgam yang halus dan plastis.
Perbandingan yang dianjurkan berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan perbedaan
komposisi logam campur, ukuran partikel, bentuk partikel dan suhu yang digunakan. Selain
itu teknik manipulasi dan kondensasi yang dipilih dokter gigi juga akan menentukan rasio
perbandingan yang akan digunakan. Untuk logam campur lathe-cut termodern, rasio yang
dianjurkan adalah 1:1 atau 50% air raksa. Sedangkan untuk logam campur berpartikel sferis,
jumlah air raksa yang dianjurkan adalah 42%. Syarat utama bagi air raksa untuk tambalan
amalgam ini, adalah kemurniannya yang menunjukkan kualitas kimiawi dari air raksa.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 6/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
2. Pengadukan (Triturasi)
Tujuan triturasi (pengadukan ) adalah amalgamisasi yang benar dari air raksa dengan
logam campur. Tidak ada anjuran yang bisa diberikan tentang waktu pengadukan karena ada
banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain : banyaknya jenis amalgam, bentuk partikel
serbuk amalgam, perbedaan kecepatan dan pola ayunan atau daya yang mengenai amalgam,
lama pengadukan, serta berbagai jenis desain kapsul. Triturasi dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu :
Triturasi dilakukan oleh karena adanya suatu selubung tipis oksida pada alloy yang
akan menghambat berkontaknya Hg dan alloy. Oksida tersebut dapat dihilangkan dengan
jalan mengabrasi permukaan partikel alloy. Hal ini dilakukan didalam mortar dan
mengaduknya dengan pestle. Perbandingan alloy dengan Hg adalah 1:1.
Mechanical mixing adalah alat yang digunakan untuk triturasi yang bekerja secara
otomatis. Prinsipnya sama dengan mortar dan pestle tetapi alloy dan Hg sudah berada dalam
kapsul. Waktu untuk pengadukkanya harus sesuai degan aturan yang tertera oleh pabrik.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 7/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
Gambar 2.4.2. Amalgamator dengan berbagai warna
Aturan umumnya adalah untuk perbandingan air raksa: logam campur tertentu,
penambahan waktu triturasi atau kecepatan atau keduanya, akan memperpendek waktu kerja
dan pengerasan. Konsistensi dari adukan merupakan bukti kombinasi yang benar dari logam
campur dan air raksa adalah faktor pertimbangan yang utama.
Gambar 2.4.3. Hasil triturasi amalgam. I. Undermixed . II. Normal. III. Overmixed .
Sumber: Craig RG, Powers JM. Restorative dental material. 11 th ed. 2002. Mosby.
Syarat yang harus dipenuhi dan dierhatikan oleh dokter gigi dan assitenya dalam
proses pengadukan adalah waktu amalgamasi yang optimal untuk mendapatkan adukan yang
konsisten. Lama pengadukan dan kombinasi yang benar dari logam campur dan air raksa
merupakan penentu dari sifat fisik amalgam. Pengadukan yang kurang lama mengakibatkan
hasil tambalan amalgam bersifat lemah, berwarna buram, dan permukaan kasar. Jika
pengadukan terlalu lama hasil yang didapat akan cepat korosi, lengket, kekuatan mekanis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 8/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
memadatkan logam campur kedalam kavitas yang sudah dipreparasi sehingga tercapai
kepadatan maksimal, dengan cukup air raksa yang tertinggal untuk menjamin kelanjutan
tahap matriks di antara partikel-partikel logam campur yang ada. Setelah adukan dibuat,
pemadatan amalgam harus segera dimulai, semakin lama waktu menunggu antara
pengadukan dan pemadatan, semakin lemah amalgamnya atau kekuatan berkurang, dan creep
tinggi.
Proses kondensasi (pemadatan) dapat dilakukan secara manual maupun dengan alat
mekanis.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 9/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
Gambar 2.4.7. : Lateral condensation toward all walls and toward the adjacent tooth in a
Class 2 restoration will improve adaptation to walls and ensure a contact area with the
adjacent tooth
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 10/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemadatan (kondensasi), setelah adukan
dibuat, pemadatan amalgam harus segera dimulai. Untuk mendapatkan hasil tumpatan
amalgam yang bersifat kuat sebaiknya waktu menunggu 11elati pengadukan dan pemadatan
jangan terlalu lama. Pada saat pemadatan daerah kerja harus kering. Karena apabila ada
cairan pada amalgam yang mengandung seng (Zn) dapat megakibatkan ekspansi tertunda
yang berdampak pada kegagalan 11elative11 dari tambalan. Penggunaan ukuran kondensor
yang dipakai dalam pemadatan mekanik juga harus sesuai dengan ukuran kavitas.
Dalam pemadatan secara manual, adukan amalgam tidak boleh disentuh tangan secara
langsung, karena kelembaban di permukaan kulit bisa menjadi sumber kontaminasi untuk
amalgam. Setelah pemadatan dari satu lapisan, permukaannya harus tampak mengkilap. Hal
ini menunjukkan bahwa pada permukaan tersebut terdapat cukup air raksa untuk menyerap ke
lapiran berikutnya. Sehingga semua lapisan akan menyatu. Ukuran dari lapisan amalgam
tambahan yang dimasukkan kavitas. Penambahan dilakukan dalam jumlah 11elative kecil
untuk mengurangi pembentukan rongga dan mendapatkan adaptasi yang maksimal dengan
dinding kavitas. Selain itu harus digunakan tekanan pemadatan yang cukup untuk menekan
partikel-partikel logam campuran agar menyatu dan mengurangi rongga.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 11/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
yang benar. Tujuan dari pengukiran adalah meniru anatomi dan bukan memproduksi rincian
yang sangat detail.
Trimming dan Carving Amalgam dilakukan sebelum amalgam setting atau diukir
segera setelah pemadatan selesai. Biasanya 2-3 menit setelah mixing . Selama pengukiran
harus dilakukan dalam arah yang sejajar dengan atau sedikit kerah tepi dari kavitas. Ini bisa
dicapai dengan baik dengan menggunakan alat yang berujung bilah, seperti pengukiran
Hollenbeck , juga akan mengurangi resiko terjadinya lekukan atau “hipomarginasi”.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 12/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
Hal yang perlu diperhatikan, jika pengukirannya terlalu dalam maka ketebalan
amalgam akan berkurang, terutama didaerah tepi. Jika daerah ini terlalu tipis, dapat
menyebabkan fraktur atau patah dibawah tekanan pengunyahan.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 13/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
Gambar 2.4.13. Polishing the amalgam. A, When necessary, use fine-grit carborundum tone
to develop continuity ofsurface from tooth to restoration. B, Surface the restoration with round
finishing bur. C, Initiate polishing withcoarse, rubber abrasive point at low speed. D, Point should
produce smooth, satiny appearance. E, Obtain high
polish with medium- and fine-grit abrasive points. F, Polished restoration.
Penyelesaian akhir dari tambalan tidak boleh dilakukan sebelum amalgam mengeras
sepenuhnya. Tindakan ini harus ditunda tindakan ini harus ditunda paling sedikit 24 jam
setelah pemadatan, dan sebaiknya lebih lama lagi. Yang diperlukan bukanlah sekedar
permukaan yang sangat mengkilap, tetapi permukaan logam harus halus dan seragam.
Terjadi perubahan dimensi amalgam ditingkat struktur mikro maupun visual yang
setelah amalgam ditempatkan. Penyebab utama perubahan ini adalah (1) karies sekunder (2)
patahnya tepian tambalan (3) pecahnya tambalan (4) patahnya gigi. Ditingkat struktur mikro,
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 14/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
perubahan terjadi akibat: (1) korosi dan karat (2) perubahan 1 menjadi 1 (3) tekanan yang
berkaitan dengan daya kunyah.
Kerusakan tepi atau parit adalah salah satu kerusakan amalgam yang paling sering
terjadi. Meskipun kerukan tepi belum berlanjut sampai terjadinya karies sekunder, ini akan
terus menjadi kerusakan yang lebih parah. Sebagai upaya pencegahan, banyak dari tambalan
yang seperti ini diganti. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa pada populasi dengan
kebersihan mulut yang baik, maka insidens untuk terjadinya karies sekunder cukup rendah,
meskipun ada kerusakan tepi yang parah.
Menurut Anusavice (2003), kualitas dari restorasi amalgam dapat dipengaruhi oleh :
Jumlah merkuri dan alloy yang akan digunakan disebut sebagai rasio merkuri : alloy,
menunjukkan berat merkuri dan alloy yang akan digunakan untuk suatu teknik tertentu.
Perbandingan yang instruksi pabrik berbeda-beda sesuai dengan perbedaan komposisi alloy,
ukuran partikel, bentuk partikel, dan suhu yang digunakan. Jika kandungan merkuri agak
rendah, campuran amalgamnya bisa kering dan kasar serta tidak ada cukup matriks untuk
mengikat keseluruhan massa. Penggunaan merkuri yang terlalu sedikit akan melemahkan
kekuatan amalgam dengan kandungan tembaga yang tinggi, sama seperti penggunaan
merkuri yang terlalu banyak, daya tahan terhadap korosinya juga menurun.
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 15/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
2. Triturasi
Tujuan triturasi (pengadukan ) adalah amalgamisasi yang benar dari air raksa dengan
logam campur. Tidak ada anjuran yang bisa diberikan tentang waktu pengadukan karena ada
ataupun yang panjang (overtrituration) akan mengurangi kompresi dan kekuatan karena ada
kekosongan dan karena tidak terbentuknya fase γ 1 sehingga partikel-partikel amalgam tidak
yang kental, lengket dan kekuatan yang lemah karena pembantukan fase γ 1 yang berlebihan.
3. Kondensasi
Tujuan kondensasi adalah memadatkan alloy ke dalam kavitas yang sudah dipreparasi
sehingga tercapai kepadatan yang maksimal, dengan cukup merkuri yang tetinggal untuk
menjamin kelanjutan tahap matriks di antara partikel-partikel alloy yang ada. Tekanan
kondensasi adalah sekitar 1-50 N dan hal ini tergantung pada bentuk dan ukuran partikel
alloy. Tekanan kondensasi yang lebih besar dianjurkan untuk meminimalkan porositas dan
Amalgam tidak memperoleh kekuatan secepat yang kita inginkan, sebagai contoh,
pada akhir menit ke-20, compressive strength hanya 6% dari kekuatan sesudah 1 minggu.
Spesifikasi ADA menyebutkan compressive strength minimal adalah 80 MPa pada 1 jam.
compressive strength 1 jam dari amalgam komposisi tunggal yang kandungan tembaganya
tinggi sangat besar. Setelah 8 jam, amalgam umumnya sudah mempunyai 70% dari kekuatan
totalnya
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 16/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
BAB III
KESIMPULAN
1. Amalgam merupakan salah satu bahan restorasi gigi yang sering digunakan, karena
sifatnya yang cukup kuat menahan daya kunyah, tahan lama, mudah dimanipulasi relatif
murah jika dibandingkan dengan materi restorasi lainya ( Bates, 2004).
2. Menurut American Dental Association (ADA) Spesification No.1 untuk amalgam
kedokteran gigi konsentrasi perak dalam campuran sebesar 66-68% dan timah 25-28%,
sedangkan tembaga 3,5-6% dan seng kurang dari 2%.
3. Manipulasi amalgam terdiri dari lima tahap yang berurutan yaitu:
4. Menurut Anusavice (2003) faktor - faktor yang mempengaruhi kualitas dari restorasi
amalgam ialah :
1. Perbandingan Merkuri dan alloy
2. Triturasi
3. Kondensasi
5. Oleh karena itu, setiap tahap preparasi dan tahap manipulasi amalgam harus selalu
diperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar hasil dari restorasi amalgam dapat
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 17/18
5/20/2018 MakalahAmalgam(Kelompok1)-slidepdf.com
DAFTAR PUSTAKA
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-amalgam-kelompok-1 18/18