Anda di halaman 1dari 1

Akhir Tragis dari ‘Utaibah Bin Abu Lahab

(Oleh Tundung Memolo, M.Sc.)

‘Utaibah merupakan anak dari Abu lahab. Ibunya bernama Ummu Jamil. ‘Utaibah ini menikahi putri dari
Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, yaitu Ummu Kultsum Radliyallaahu ‘anhumaa.
Pernikahan ini berlangsung sebelum diangkatnya ayah beliau menjadi nabi.

Beberapa saat setelah diangkatnya Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam menjadi nabi, turunlah
surat al lahab, yang menjelaskan tentang kebinasaan Abu Lahab beserta istri Abu Lahab. Semenjak saat
itu, Abu Lahab memerintahkan kedua anaknya untuk menceraikan istrinya. Perlu diketahui bahwa anak
Abu Lahab, dua diantaranya menikahi anak Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, yaitu Utbah
bin Abu Labah menikahi Ruqayyah Radliyallaahu ‘anhumaa, sedangkan ‘Utaibah menikahi Ummu Kultsum
Radliyallaahu ‘anhumaa.

Setelah Ummu Kultsum Radliyallaahu ‘anhumaa diceraikan oleh ‘Utaibah, lantas ‘Utaibah mendatangi
Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Ia berjanji kepada bapaknya untuk mendatangi nabi
dengan mengucapkan kata – kata yang kasar. Selanjutnya, ia mendatangi nabi dengan ucapan nada yang
tinggi mencela Al Qur’an hingga meludahi Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam.

Lalu beliau mendoakan, “Ya Allah, kirimkanlah anjing – anjing (singa)Mu padanya.”

Pulanglah ‘Utaibah menemui bapaknya lalu menceritakan kejadiannya. Maka khawatirlah Abu Lahab
perihal apa yang diceritakan anaknya yang akan bakal terjadi kemudian.

Dalam perjalanan ke Syam singgahlah Abu Lahab, ‘Utaibah , dan rombongannya di Daerah Zarqa. Lantas
ia menemui seorang pendeta. Pendeta tersebut mengatakan mengapa kalian singgah di sini, padahal di
sini banyak ditemui singa – singa layaknya ternak kambing. Hal tersebut membuat semakin khawatir Abu
Lahab. Akhirnya ia meminta pendeta tersebut untuk membuatkan hamparan barang – barang dan
anaknya yang tetutup kemah.

Beberapa saat kemudian, datanglah singa yang mengendus barang – barang serta wajah para rombongan
yang menginap. Setelah tidak didapatkan apa yang singa cari, maka singa tersebut mundur beberapa
langkah, selanjutnya tidak terduga – duga meloncatlah sang singa tepat di wajah ‘Utaibah. Singapun
mencabik – cabik wajah ‘Utaibah dengan ganasnya, seakan akan singa yang kelaparan. Akhirnya
kekhawatiran Abu Lahab terbukti.

Demikianlah sebuah kisah tragis bagi pencela Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam.

Baarakallaahu fiikum.

Referensi : https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/katheer/sura53-aya8.html#katheer

Anda mungkin juga menyukai