Anda di halaman 1dari 3

1. Hukum Kepler I dikenal sebagai hukum lintasan elips. HuType equation here .

kum I Kepler
berbunyi:
“Semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari matahari dengan matahari berada di
salah satu fokus elips”
Hukum ini menjelaskan bahwa semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari
Matahari dengan Matahari berada di salah satu fokus elips. Perhitungan Kepler membuktikan
bahwa orbit-orbit tersebut berbentuk elips. Bentuk elips orbit ditentukan oleh nilai
eksentrisitas (e) elips, semakin besar eksentrisitasnya maka bentuk elips akan semakin
memanjang dan tipis. Sebaliknya, semakin kecil eksentrisitasnya maka bentuk elipsnya akan
mendekati bentuk lingkaran. Nilai eksentrisitas elips yaitu lebih besar dari 0 dan lebih kecil
dari 1.
Konsekuensi dari hukum kepler I ini adalah akibat dari pergerakan planet-planet
dalam lintasan yang ellips, maka selama berputar mengelilingi matahari atau berevolusi 
maka jarak antara matahari dan planet berubah dari waktu ke waktu.

2. Hukum Kepler II membahas tentang gerak edar planet yang berbunyi sebagai berikut.
“Suatu gads khayal yang menghubungkan matahari dengan planet menyapu luas juring yang
sama dalam selang waktu yang sama”
Hukum ini menjelaskan luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan
planet adalah sama untuk setiap periode waktu yang sama. Artinya kecepatan orbit suatu
planet akan lebih lambat ketika planet berada pada titik terjauh dari matahari (titik aphelion)
dan kecepatan orbit suatu planet akan lebih cepat ketika planet berada pada titik terdekat
dengan matahari (titik perihelion). Jadi, kecepatan orbit maksimum planet ketika berada di
titik perihelion dan kecepatan orbit minimum planet ketika berada di titik aphelion.
Konsekuensi hukum kepler II adalah kecepatan linear planet di setiap titik orbitnya
tidaklah konstan. Contohnya planet akan bergerak paling cepat saat ada di perihelium, dan
akan bergerak paling lambat saat di aphelion.

3. Pada hukum ini Kepler menjelaskan tentang periode revolusi setiap planet yang melilingi
matahari. Hukum Kepler III berbunyi :
“Kuadrat perioda suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
Matahari.”
Hukum ini menjelaskan periode revolusi planet-planet yang mengelilingi matahari,
bahwa kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit
sebanding dengan pangkat tiga jarak rata‐rata planet‐planet tersebut dari matahari. Planet
memiliki periode orbit yang lebih panjang ketika planet tersebut letaknya jauh dari matahari
dan planet memiliki periode orbit yang lebih pendek ketika planet tersebut letaknya dekat
dari matahari.
Konsekuensi hukum kepler III adalah Periode revolusi atau tahun planeter dari planet
meningkat, dari Merkurius yang membutuhkan waktu 88 hari karena letaknya paling dekat
dengan matahari sampai 248 tahun untuk planet yang terjauh yaitu Pluto.

4. Planet akan mengalami kecepatan tertinggi saat ada di perihelium, dan akan mengalami
kecepatan terendah saat di aphelion. Hal ini disebabkan karena di daerah yang dekat dengan
Matahari, tarikan gravitasi Matahari lebih kuat dan membuat gerakan planet juga meningkat.
Sebalikya di titik jau dari Matahari, tarikan gravitasi melemah dan planet melambat dalam
orbitnya.

5. Periode revolusi suatu planet dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum Kepler III
dengan rumus:
(T1/T2)2 = (R1/R2)3
Dimana
T1 = Periode planet 1
T2 = Periode planet 2
R1 = Jarak planet pertama dengan matahari
R2 = Jarak planet kedua dengan matah

Contoh Soal:
Dua buah planet P dan Q mengorbit matahari. Apabila perbandingan antara jarak
planet P dan planet Q ke matahari adalah 4:9 dan periode planet P mengelilingi matahari 24
hari, maka periode planet Q mengelilingi matahari adalah ….
Diketahui:
R1 : R2 = 4 : 9
T1 = 24 hari
Penyelesaian:
(T1/T2)2 = (R1/R2)3
(24/T2)2 = (4/9)3
T22 = (9/4)3 × 242
T22 = 729/64 × 576
T22 = 6561
T2 = √ 6561
T2 = 81
Jadi, periode planet Q mengelilingi matahari adalah selama 81 hari

Nama : Mochammad Taufiqurrochman


Absen : 12

Anda mungkin juga menyukai