Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN NYAMAN NYERI

Ruang : Segara Anak Nama Mahasiswa : Anita Kurniawati

Tanggal : 05-02-18 NIM : 002SYE16

Inisial Pasien : Ny. K

Umur/No.Reg : 48 Tahun

I. Masalah Keperawatan Dasar

Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri

II. Landasan Teori

A. Kenyamanan
Kenyamana atau rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari – hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden
(keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Kenyamana adalah rasa
sejahtera atau nyaman secara mental, fisik atau sosial.
B. Klasifikasi Kenyamanan
1. Kenyamanan fisik
Adalah rasa sejahtera atau nyaman dan terbebasa dari nyeri ataupun mual,
Kebutuhan rasa nyaman fisik disini adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari
nyeri dan hipo/hipertermia karena nyeri dan hipo/hipertermia merupakan
keadaan yang dapat mempengaruhi perasaan tidak nyaman bagi tubuh. Rasa
tidak nyaman ini ditunjukkan dengan tanda dan gejala seperti ketika ada nyeri,
pasien menunjukkan prilaku protektif dan tidak tenang terutama pada pasien
yang sudah melakukan operasi, peningkatan tekanan darah, frekuensi nadi,
peningkatan dan penurunan frekuensi pernafasan, diaforesis, wajah menyeringai,
dan prilaku distaksi seperti menangis atau merintih. Adapun kenyamanan fisik
diantaranya nyeri :
a. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh yang timbul
bilamana jaringan mengalami kerusakan dan menyebabkan individu

1
tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan tersebut. Rasa nyeri
dapat disebabkan oleh terjadinya kerusakan saraf sensorik atau juga
diawali rangsangan aktivitas sel T ke korteks serebri dan menimbulkan
persepsi nyeri.
b. Klasifikasi Nyeri
1) Nyeri berdasarkan kualitasnya
 Nyeri yang menyayat
 Nyeri yang menusuk
2) Nyeri berdasarkan tempatnya
 Nyeri superfisial/ nyeri permukaan tubuh.
 Nyeri dalam/ nyeri tusuk bagian dalam
 Nyeri ulseral/ nyeri dari tusukan jaringan urseral
 Nyeri neurologis/ nyeri dari kerusakan saraf perifer
 Nyeri menjalar/ nyeri akibat kerusakan jaringan ditempat lain.
 Nyeri sindrom/ nyeri akibat kehilangan suatu bagian tubuh karena
pengalaman masa lalu.
 Nyeri patogenik/ nyeri tanpa adanya stimulus
3) Nyeri berdasarkan serangannya
 Nyeri akut, nyeri yang timbul tiba – tiba waktu kurang dari 6
bulan,
 Nyeri kronis, nyeri yang timbul terus – menerus dalam waktu
lebih atau sama dengan 6 bulan.
4) Nyeri menurut sifatnya
 Nyeri timbul sewaktu – waktu
 Nyeri yang menetap
 Nyeri yang kumat – kumatan
5) Nyeri menurut rasa
 Nyeri yang cepat, nyeri yang menusuk
 Nyeri difus, nyeri normal yang bisa dirasakan
6) Nyeri menurut kegawatan
 Nyeri ringan
 Nyeri sedang
 Nyeri berat

2
c. Faktor Penyebab Nyeri
1) Stimulasi Mekanik, disebut trauma mekanik adanya suat
penegang akan penekanan jaringan.
2) Stimulus kimiawi, disebabkan oleh bahan kimia.
3) Stimulus thermal, adanya kontak atau terjadinya suhu yang ekstrim
panas yang dipersepsikan sebagai nyeri 44-46⁰C.
4) Stimulus neurogenik, disebabkan karena kerusakan jaringan saraf.
5) Stimulus psikogenik, nyeri tanpa diketahui kelainan fisik yang
bersifat psikologis.
6) Stimulus elektrik, disebabkan oleh aliran listrik
d. Tanda dan gejala
1) Vakolasi
Mengaduh, menangis, sesak nafas, mendengkur.
2) Ekspresi wajah
Meringis, mengeletuk gigi, mengerut dahi, menutup mata mulut dan
dengan rapat
3) Gerakan tubuh
Gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan jari dan tangan,
gerakan ritmik atau gerakan menggosok, gerakan melindungi bagian
tubuh.
4) Interaksi sosial
Menghindari percakapan, fokus hanya pada aktivitas nyeri,
menghindari kontak sosial, penurunan rentang perhatian.
e. Fisiologi nyeri
suatu mekanisme Transduksi nyeri (proses rangsangan yang
mengganggu atau berbahay misalnya bahan kimia, listrik atau mekanis
yang memicu mediator biokimia yang mensensititasi ke nosiseptor),
Transmisi (nyeri merambat dari system saraf perifer menuju ke medulla
spinalis, kemudian terminasi nyeri dari medulla menuju ke batang otak
dan thalamus). Persepsi (sehingga individu mulai menyadari adanya
nyeri), modulasi (kemudaian neuron-neuron di batang otak
mengirimkan sinyal-sinyal kembali ke medulla spinalis).

3
f. Penatalaksanaan keperawatan
1) Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan
dan stress, tekhnik relaksasi memberikan indiviu control diri ketika
terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada
nyeri. Dalam imajinasi terbimbing pasien menciptakan kesan dalam
pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap
pasien dapat mengurangi rasa nyerinya.
2) Tekhnik imajinasi
Adalah terapi prilaku yang dilakukan dengan memberikan individu
informasi tentang respon fisiologisnya misalnya tekanan darah.
Hypnosis diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui
pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi ditraksi. Mengurangi
persepsi nyeri adalah suatu cara sederhana sederhana untuk
meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau mencegah
stimulus nyeri.
3) Tekhnik distraksi
Adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri ke stimulus
lain, ada beberapa jenis distraksi visual seperti (melihat
pertandingan, nenonton televisi dan lain-lain), pendengaran
(mendengarkan music, suara gemericik air), pernafasan (bernafas
ritmik), intelektual (bermain kartu).
4) Terapi dengan pemberian analgetik
Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam memanajmen
nyeri seperti pemberian obat anlgesik non opoid (aspirin, ibuprofen)
yang bekerja pada saraf perifer di daerah luka dan menurunkan
tingkatan inflamasi, dan anlgesik opoid (morfin, kodein) yang dapat
meningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi lebih nyaman
walaupun terdapat nyeri.
5) Imobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat
kontraktur atau terjadi ketidakseimabangan otot dan mencegah
terjadinya penyakit baru seperti decubitus.

4
2. Kenyamanan lingkungan
Adalah kenyaman atau rasa sejahtera terhadap lingkungannya, sebab lingkungan
yang nyaman akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien, seperti menyiapkan
tempat tidur, tempat tidur pasien harus rapi dan bersih,batasi pengunjungan dan
bisa memelihara lingkungan sekitarnya seperti kebersihan dan kerapian.
3. Kenyamanan sosial
Adalah rasa sejahtera atau aman dengan situasi sosialnya juga yang berhubungan
dengan interpersonal, keluarga dan sosial.

5
III. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi nama, umur, alamat, tempat tanggal lahir, pendidikan, suku, agama,
no RM, diagnosa medis, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, dan
identitas keluarga yang bertanggung jawab.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama :
(Keluhan yang akan menjadi perioritas yang dirasakan pasien/
keluhan yang dirasakan pada saat kita mengakaji).
Misalnya “Klien biasanya akan mengatakan nyeri”
2) Riwayat penyakit sekarang :
(Riwayat kesehatan pasien mulai dari sebelum dia masuk rumah sakit
sampai di rawat dirumah sakit sampai pengkajian dilakukan meliputi
5 W+ 1 H). Misalnya lingkungan, kebisingan, mempengaruhi rasa
aman dan nyaman. Lingkungan pasien meliputi semua factor fisik
dan psikologis yang akan berakibat terhadap kelangsungan hidup
pasien. Keamanaan yang ada di lingkungan ini akan mengurangi
insdiden terjadinya penyakit dan cedera yang akan mempengaruhi
rasa aman dan nyaman pasien.
Adapun data yang harus ada pada kenyamanan nyeri diantaranya :
P =Problem/penyebab (apa yang menjadi masalah penyebab sehingga
terjadi nyeri)
Q = Quality (bagaimana kualitas nyeri yang dirasakan pasien)
R = Region (area nyeri itu terasa oleh pasien)
S = Skala (intensitas nyeri yang dirasakan. 0 : tidak nyeri, 1-3 : nyeri
ringan, 4-6 : nyeri sedang, 7-9 : nyeri berat, 10 : nyeri sangat
berat)
T = Time (kapan nyeri itu terasa dan berapa lama nyeri itu terasa oleh
pasien).
3) Riwayat penyakit dahulu :
(Terkait dengan riwayat yang berkaitan dengan penyakit yang dialami
sebelumnya). Misalnya tarauma pada tubuh, ada luka bekas operasi/

6
bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secara
langsung pada reseptor sehingga menimbulkan rasa nyeri.
4) Riwayat penyakit keluarga :
(Terkait dengan riwayat penyakit keluarga yang memungkinkan
bersifat menurun/keturunan.
c. Pemeriksaan fisik
Meliputi :
Kesadaran seperti (composmetis, apatis, delirium, samnolen, sopor, semi
coma, coma), keadaan umum, GCS cara mengukur tingkat kesadaran dapat
digunakan GCS (Glasgow Comma Scale). TTV (TD, SUHU, RR, NADI).

Pemeriksaan head to toe dengan cara Inspeksi (Melihat), Auskultasi


(Mendengar), Palpasi (Meraba), Perkusi (Mengetuk) mulai dari :

a) Wajah (normalnya : kesadaran penuh, ekspresi wajah sesuai terlihat


nyaman, Kulit (normalnya: tidak ada sianosis/ikterik, lembab, turgor
kulit elastis),
b) Kepala, mata, telinga (normalnya : simetris, bersih tidak ada lesi),
c) Mulut dan bibir (normalnya : warna mukosa mulut dan bibir pink tidak
ada lesi),
d) Leher
e) Dada punggung (normalnya : simetris bentuk dan postur normal, tidak
sianosis dan tidak ada pembengkakan, kulit baik tidak ada peradangan)
f) Aksila
g) Abdomen (normal : simetris, tidak ada sianosis)
h) Genetalia
i) Rectum (normal : bersih, integritas kulit baik, tidak ada edema, tidak
ada tanda- tanda insfeksi)
Adapun Pasien yang mengalami gangguanan nyamanan nyeri yang perlu
diperhatikan saat pemeriksaan atau pengakajian yaitu :
a. Lokasi nyeri
b. Waktu timbulnya nyeri
c. Reaksi fisik atau pikologis pasien terhadap nyeri
d. Karakteristik nyeri
e. Faktor pencetus timbulnya nyeri
f. Cara-cara yang dilakukan untuk mengatasi nyeri
7
Tanda – tanda yang menunjukkan seseorang mengalami sensasi nyeri :
Posisi yang memperlihatkan pasien. Pasien tampak takut bergerak, dan
berusaha merusak posisi yang memberikan rasa nyeri.
Ekspresi umum :
a. Tampak meringis, merintih
b. Cemas, wajah pucat
c. Ketakutan bila nyeri timbul mendadak
d. Keluar keringat dingin
e. Kedua rahang dikatupkan erat – erat dan kedua tangan dalam posisi
menggenggam.
f. Pasien tampak menggeliat karena kesakitan

2. Masalah atau Diagnosa Keperawatan


a. Analisa data

SYMTOM ETIOLOGI PEROBLEM /


/PENYEBAB MASALAH
Symtom adalah cirri, Etiologi adlah keadaan Masalah merupakan
atau tanda gejala yang yang menunjukan gambaran keadaan klien
merupakan informasi penyebab keadaan atau dimana tindakan
yang diperlukan untuk masalah kesehatan yang keperawatan dapat
merumuskan diagnosis memberikan araha atau diberikan. Masalah adalah
terhadap terapi kesenjangan atau
keperawatan. Penyebabnya penyimpanan dari keadaan
meliputi : perilaku, normal yang seharusnya
lingkungan, interaksi tidak terjadi.
antara perilaku dan
lingkungan.

b. Rumusan diagnosa :
Diagnosa yang mungkin muncul pada gangguan rasa aman nyaman diantaranya :
1) Nyeri berhubungan dengan cedera fisik akibat prosedur bedah
3. Rencana Tindakan
Rencana perawatan adalah bukti tertulis dari tahap dua dan tahap tiga proses
keperawatan yang mengidentifikasi masalah/kebutuhan pasien, tujuan/hasil perawatan

8
dan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan dan menangani
masalah/kebutuhan pasien.

Hari/tgl/jam Diagnosa Tujuan dan Rencana tindakan Rasional


kep. kriteria hasil
Nyeri Tujuan : 1. Berikan tindakan 1. Untuk
berhubungan Setelah nyaman, mengalihka
dengan dilakukan misalnya pijatan n rasa nyeri
cedera fisik tindakan punggung, 2. Untuk
akibat keperawatan ciptakan mengurangi
prosedur selama 3x24 jam lingungan yang rasa nyeri
bedah diharapkan nyeri tenang. pasien
bisa teratasi. 2. kolaborasi 3. Untuk
Kriteria Hasil: pemberian obat membantu
1. Pasien tampak nyeri meringanka
rileks 3. Ajarkan tekhnik n
2. Pasien mampu relaksasi kecemasan
tidur/istirahat 4. Kontrol pasien
dengan lingkungan yang 4.
tenang dapat 5. Untuk
3. Pasien tidak mempengaruhi meningaktk
gelisah, tidak nyeri seperti an
merintih suhu, kesehatan
pencahayaan tubuh.
dan kebisingan. 6. Untuk
5. Anjurkan untuk
mengetahui
meningkatkan
istirahat. keadaan
6. Monitor tanda-
umum pasien
tanda vital

4. Evaluasi
Adalah kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatan.

Hari/tgl/jam No. Dx. Kep Catatan perekembangan


S : Subjektiv adalah informasi berupa ungkapan
yang didapat dari klien setelah tindakan di
berikan .
O : Objektiv adalah informasi yang didapat berupa
hasil pengamatan, penilaian, pengukuran yang
dilakukan oleh perawat setelah tindakan
dilakukan

9
A : Analisis adalah membandingkan antara
informasi subjective dan objective dengan tujuan
dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan
bahwa masalah teratasi,teratasi sebagian atau
teratasi.
P : Planning adalah rencana keperawatan lanjutan
yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa.

Contoh : S = Data Subjek, O = Data objek,


A = Analisis (masalah keperawatan teratasi/teratasi
sebagian/masalah teratasi). P = planning (intervensi
di hentikan/ di lanjutkan).

Adapun evaluasi pada nyeri, evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan
menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri diantaranya :
 Hilangnya perasaan nyeri
 Menurunnya intensitas nyeri
 Adanya respon fisiologis yang baik
 Pasien mampu melakukan aktifitas sehari – hari tanpa keluhan nyeri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tarwoto dan Wartonah.2010.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Jakarta:


Salemba Medika

Kusuma, Hardhi.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan


Nanda Nic-Noc Edisi Revisi. Jogjakarta:Mediction

Herdman, T.Heather.2015. NANDA International Inc Diagnosis Keperawatan.Jakarta:EGC

Azimul Hidayat, A.Aziz & Uliyan M. 2014. Kebutuhan Dasar Manusia Edisi Revisi.
Jakarta:EGC

11

Anda mungkin juga menyukai