Umur/No.Reg : 48 Tahun
A. Kenyamanan
Kenyamana atau rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari – hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden
(keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Kenyamana adalah rasa
sejahtera atau nyaman secara mental, fisik atau sosial.
B. Klasifikasi Kenyamanan
1. Kenyamanan fisik
Adalah rasa sejahtera atau nyaman dan terbebasa dari nyeri ataupun mual,
Kebutuhan rasa nyaman fisik disini adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari
nyeri dan hipo/hipertermia karena nyeri dan hipo/hipertermia merupakan
keadaan yang dapat mempengaruhi perasaan tidak nyaman bagi tubuh. Rasa
tidak nyaman ini ditunjukkan dengan tanda dan gejala seperti ketika ada nyeri,
pasien menunjukkan prilaku protektif dan tidak tenang terutama pada pasien
yang sudah melakukan operasi, peningkatan tekanan darah, frekuensi nadi,
peningkatan dan penurunan frekuensi pernafasan, diaforesis, wajah menyeringai,
dan prilaku distaksi seperti menangis atau merintih. Adapun kenyamanan fisik
diantaranya nyeri :
a. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh yang timbul
bilamana jaringan mengalami kerusakan dan menyebabkan individu
1
tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan tersebut. Rasa nyeri
dapat disebabkan oleh terjadinya kerusakan saraf sensorik atau juga
diawali rangsangan aktivitas sel T ke korteks serebri dan menimbulkan
persepsi nyeri.
b. Klasifikasi Nyeri
1) Nyeri berdasarkan kualitasnya
Nyeri yang menyayat
Nyeri yang menusuk
2) Nyeri berdasarkan tempatnya
Nyeri superfisial/ nyeri permukaan tubuh.
Nyeri dalam/ nyeri tusuk bagian dalam
Nyeri ulseral/ nyeri dari tusukan jaringan urseral
Nyeri neurologis/ nyeri dari kerusakan saraf perifer
Nyeri menjalar/ nyeri akibat kerusakan jaringan ditempat lain.
Nyeri sindrom/ nyeri akibat kehilangan suatu bagian tubuh karena
pengalaman masa lalu.
Nyeri patogenik/ nyeri tanpa adanya stimulus
3) Nyeri berdasarkan serangannya
Nyeri akut, nyeri yang timbul tiba – tiba waktu kurang dari 6
bulan,
Nyeri kronis, nyeri yang timbul terus – menerus dalam waktu
lebih atau sama dengan 6 bulan.
4) Nyeri menurut sifatnya
Nyeri timbul sewaktu – waktu
Nyeri yang menetap
Nyeri yang kumat – kumatan
5) Nyeri menurut rasa
Nyeri yang cepat, nyeri yang menusuk
Nyeri difus, nyeri normal yang bisa dirasakan
6) Nyeri menurut kegawatan
Nyeri ringan
Nyeri sedang
Nyeri berat
2
c. Faktor Penyebab Nyeri
1) Stimulasi Mekanik, disebut trauma mekanik adanya suat
penegang akan penekanan jaringan.
2) Stimulus kimiawi, disebabkan oleh bahan kimia.
3) Stimulus thermal, adanya kontak atau terjadinya suhu yang ekstrim
panas yang dipersepsikan sebagai nyeri 44-46⁰C.
4) Stimulus neurogenik, disebabkan karena kerusakan jaringan saraf.
5) Stimulus psikogenik, nyeri tanpa diketahui kelainan fisik yang
bersifat psikologis.
6) Stimulus elektrik, disebabkan oleh aliran listrik
d. Tanda dan gejala
1) Vakolasi
Mengaduh, menangis, sesak nafas, mendengkur.
2) Ekspresi wajah
Meringis, mengeletuk gigi, mengerut dahi, menutup mata mulut dan
dengan rapat
3) Gerakan tubuh
Gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan jari dan tangan,
gerakan ritmik atau gerakan menggosok, gerakan melindungi bagian
tubuh.
4) Interaksi sosial
Menghindari percakapan, fokus hanya pada aktivitas nyeri,
menghindari kontak sosial, penurunan rentang perhatian.
e. Fisiologi nyeri
suatu mekanisme Transduksi nyeri (proses rangsangan yang
mengganggu atau berbahay misalnya bahan kimia, listrik atau mekanis
yang memicu mediator biokimia yang mensensititasi ke nosiseptor),
Transmisi (nyeri merambat dari system saraf perifer menuju ke medulla
spinalis, kemudian terminasi nyeri dari medulla menuju ke batang otak
dan thalamus). Persepsi (sehingga individu mulai menyadari adanya
nyeri), modulasi (kemudaian neuron-neuron di batang otak
mengirimkan sinyal-sinyal kembali ke medulla spinalis).
3
f. Penatalaksanaan keperawatan
1) Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan
dan stress, tekhnik relaksasi memberikan indiviu control diri ketika
terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada
nyeri. Dalam imajinasi terbimbing pasien menciptakan kesan dalam
pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap
pasien dapat mengurangi rasa nyerinya.
2) Tekhnik imajinasi
Adalah terapi prilaku yang dilakukan dengan memberikan individu
informasi tentang respon fisiologisnya misalnya tekanan darah.
Hypnosis diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui
pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi ditraksi. Mengurangi
persepsi nyeri adalah suatu cara sederhana sederhana untuk
meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau mencegah
stimulus nyeri.
3) Tekhnik distraksi
Adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri ke stimulus
lain, ada beberapa jenis distraksi visual seperti (melihat
pertandingan, nenonton televisi dan lain-lain), pendengaran
(mendengarkan music, suara gemericik air), pernafasan (bernafas
ritmik), intelektual (bermain kartu).
4) Terapi dengan pemberian analgetik
Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam memanajmen
nyeri seperti pemberian obat anlgesik non opoid (aspirin, ibuprofen)
yang bekerja pada saraf perifer di daerah luka dan menurunkan
tingkatan inflamasi, dan anlgesik opoid (morfin, kodein) yang dapat
meningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi lebih nyaman
walaupun terdapat nyeri.
5) Imobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat
kontraktur atau terjadi ketidakseimabangan otot dan mencegah
terjadinya penyakit baru seperti decubitus.
4
2. Kenyamanan lingkungan
Adalah kenyaman atau rasa sejahtera terhadap lingkungannya, sebab lingkungan
yang nyaman akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien, seperti menyiapkan
tempat tidur, tempat tidur pasien harus rapi dan bersih,batasi pengunjungan dan
bisa memelihara lingkungan sekitarnya seperti kebersihan dan kerapian.
3. Kenyamanan sosial
Adalah rasa sejahtera atau aman dengan situasi sosialnya juga yang berhubungan
dengan interpersonal, keluarga dan sosial.
5
III. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi nama, umur, alamat, tempat tanggal lahir, pendidikan, suku, agama,
no RM, diagnosa medis, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, dan
identitas keluarga yang bertanggung jawab.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama :
(Keluhan yang akan menjadi perioritas yang dirasakan pasien/
keluhan yang dirasakan pada saat kita mengakaji).
Misalnya “Klien biasanya akan mengatakan nyeri”
2) Riwayat penyakit sekarang :
(Riwayat kesehatan pasien mulai dari sebelum dia masuk rumah sakit
sampai di rawat dirumah sakit sampai pengkajian dilakukan meliputi
5 W+ 1 H). Misalnya lingkungan, kebisingan, mempengaruhi rasa
aman dan nyaman. Lingkungan pasien meliputi semua factor fisik
dan psikologis yang akan berakibat terhadap kelangsungan hidup
pasien. Keamanaan yang ada di lingkungan ini akan mengurangi
insdiden terjadinya penyakit dan cedera yang akan mempengaruhi
rasa aman dan nyaman pasien.
Adapun data yang harus ada pada kenyamanan nyeri diantaranya :
P =Problem/penyebab (apa yang menjadi masalah penyebab sehingga
terjadi nyeri)
Q = Quality (bagaimana kualitas nyeri yang dirasakan pasien)
R = Region (area nyeri itu terasa oleh pasien)
S = Skala (intensitas nyeri yang dirasakan. 0 : tidak nyeri, 1-3 : nyeri
ringan, 4-6 : nyeri sedang, 7-9 : nyeri berat, 10 : nyeri sangat
berat)
T = Time (kapan nyeri itu terasa dan berapa lama nyeri itu terasa oleh
pasien).
3) Riwayat penyakit dahulu :
(Terkait dengan riwayat yang berkaitan dengan penyakit yang dialami
sebelumnya). Misalnya tarauma pada tubuh, ada luka bekas operasi/
6
bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secara
langsung pada reseptor sehingga menimbulkan rasa nyeri.
4) Riwayat penyakit keluarga :
(Terkait dengan riwayat penyakit keluarga yang memungkinkan
bersifat menurun/keturunan.
c. Pemeriksaan fisik
Meliputi :
Kesadaran seperti (composmetis, apatis, delirium, samnolen, sopor, semi
coma, coma), keadaan umum, GCS cara mengukur tingkat kesadaran dapat
digunakan GCS (Glasgow Comma Scale). TTV (TD, SUHU, RR, NADI).
b. Rumusan diagnosa :
Diagnosa yang mungkin muncul pada gangguan rasa aman nyaman diantaranya :
1) Nyeri berhubungan dengan cedera fisik akibat prosedur bedah
3. Rencana Tindakan
Rencana perawatan adalah bukti tertulis dari tahap dua dan tahap tiga proses
keperawatan yang mengidentifikasi masalah/kebutuhan pasien, tujuan/hasil perawatan
8
dan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan dan menangani
masalah/kebutuhan pasien.
4. Evaluasi
Adalah kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatan.
9
A : Analisis adalah membandingkan antara
informasi subjective dan objective dengan tujuan
dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan
bahwa masalah teratasi,teratasi sebagian atau
teratasi.
P : Planning adalah rencana keperawatan lanjutan
yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa.
Adapun evaluasi pada nyeri, evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan
menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri diantaranya :
Hilangnya perasaan nyeri
Menurunnya intensitas nyeri
Adanya respon fisiologis yang baik
Pasien mampu melakukan aktifitas sehari – hari tanpa keluhan nyeri.
10
DAFTAR PUSTAKA
Azimul Hidayat, A.Aziz & Uliyan M. 2014. Kebutuhan Dasar Manusia Edisi Revisi.
Jakarta:EGC
11