Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) E-ISSN: 2580-4332

Vol. 1 No. 1 Juli 2017 DOI: doi.org/10.21009/JPMM.001.1.07

WORKSHOP PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL


BERDASARKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA KURIKULUM
2013 SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN GURU SMK DI
KABUPATEN BEKASI

Ati Sumiati
Universitas Negeri Jakarta
atis.june@gmail.com

Umi Widyastuti
Universitas Negeri Jakarta
umiwidyastuti.feunj@gmail.com

Tuty Sari Wulan


Universitas Negeri Jakarta
tuty.wulan@yahoo.com

ABSTRAK

Guna menciptakan pembelajaran yang bertujuan mencapai kompetensi sesuai


profil kemampuan tamatan pada Kurikulum 2013 diperlukan kemampuan guru
untuk dapat mengembangkan secara tepat. Dengan pendekatan scientific diharapkan
siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi secara utuh, sesuai dengan
kecepatan belajarnya serta penyediaan bahan ajar modul yang disusun dan di
rancang agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Metode
kegiatan di lakukan dengan ceramah, panel, diskusi kelompok dan praktek untuk
merancang dan menyusun pengembangan bahan ajar modul sebagai sumber
pembelajaran dengan pendekatan scientific serta dengan media yang menarik dan
interaktif.

Kata Kunci: Bahan ajar modul, pendekatan scientific

PENDAHULUAN dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor


Sebagai konsekuensi atas 19 tahun 2005 tentang Standar
terbitnya Undang-Undang Republik Nasional Pendidikan (SNP), Peme-
Indonesia nomor 20 tahun 2003 rintah, dalam hal ini Menteri Pendi-
tentang Sistem Pendidikan Nasional dikan Nasional, telah menerbitkan

Availabel at: 86
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 1 No. 1 Juli 2017

berbagai peraturan agar penyeleng- elemen dalam RPP adalah sumber


garaan pendidikan di seluruh wilayah belajar. Dengan demikian, guru
Negara Kesatuan Republik Indonesia diharapkan untuk mengembangkan
(NKRI) paling tidak dapat memenuhi bahan ajar sebagai salah satu sumber
standar minimal tertentu. Berbagai belajar.
standar tersebut adalah: (1) standar isi, Selain itu, pada lampiran
(2) standar kompetensi lulusan, (3) Permendiknas nomor 16 tahun 2007
standar proses, (4) standar pendidik tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan tenaga kependidikan, (5) standar dan Kompetensi Guru, juga diatur
sarana dan prasarana, (6) standar tentang berbagai kompetensi yang
pengelolaan, (7) standar pembiayaan, harus dimiliki oleh pendidik, baik
dan (8) standar penilaian pendidikan. yang bersifat kompetensi inti maupun
Dalam pencapaian standar isi kompetensi mata pelajaran. Bagi guru
(SI) yang memuat kompetensi inti (KI) pada satuan pendidikan jenjang
dan kompetensi dasar (KD) yang harus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
dicapai oleh peserta didik setelah baik dalam tuntutan kompetensi peda-
melalui pembelajaran dalam jenjang gogik maupun kompetensi profe-
dan waktu tertentu, sehingga pada sional, berkaitan erat dengan kemam-
gilirannya mencapai standar kom- puan guru dalam mengembangkan
petensi lulusan (SKL) setelah sumber belajar dan bahan ajar.
menyelesaikan pembelajaran pada Oleh karena itu, disamping
satuan pendidikan tertentu secara sebagai implementasi dari Permen-
tuntas. Agar peserta didik dapat diknas nomor 25 tahun 2006 tentang
mencapai KI, KD, maupun SKL yang Rincian Tugas Unit Kerja di
diharapkan, perlu didukung oleh Lingkungan Ditjen Mandikdasmen
berbagai standar lainnya, antara lain bahwa rincian tugas Subdirektorat
standar proses dan standar pendidik Pembelajaran - Dit. PSMA (yang antara
dan tenaga kependidikan. lain disebutkan bahwa melaksanakan
Dalam PP nomor 19 tahun 2005 penyiapan bahan penyusunan pedoman
Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru dan prosedur pelaksanaan pembela-
diharapkan mengembangkan materi jaran, termasuk penyusunan pedoman
pembelajaran, yang kemudian pelaksanaan kurikulum) dipandang
dipertegas malalui Peraturan Menteri perlu menyusun panduan bagi guru
Pendidikan Nasional (Permendiknas) SMK sehingga dapat dijadikan salah
nomor 41 tahun 2007 tentang Standar satu referensi dalam pengembangan
Proses, yang antara lain mengatur bahan ajar.
tentang perencanaan proses pembe- Selain itu, terdapat beberapa
lajaran yang mensyaratkan bagi permasalahan yang dihadapi guru,
pendidik pada satuan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan proses
untuk mengembangkan rencana pelak- belajar mengajar yang bermutu, ku-
sanaan pembelajaran (RPP). Salah satu rang dapat dipenuhi karena masalah

Availabel at: 87
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 1 No. 1 Juli 2017

ekonomi, kurangnya buku teks, dengan nama yang bermacam-macam,


padatnya jadwal mengajar, dan target antara lain: lembar tugas (job sheet),
pencapaian kurikulum. Dengan demi- lembar kerja (work sheet), lembar
kian dalam sebagian besar waktunya informasi (information sheet) dan bahan
habis untuk menyajikan materi pem- ajar lainnya baik cetak maupun non-
belajaran. Sebagian besar siswa pasif cetak. Semua bahan yang digunakan
mempersiapkan. Kesempatan siswa untuk mendukung proses belajar itu
berlatih atau menyelesaikan tugas disebut sebagai bahan ajar (teaching
mandiri sering kali tidak pernah material).
dibimbing guru dan tidak diberi Untuk pembelajaran yang
umpan balik. bertujuan mencapai kompetensi sesuai
Salah satu cara untuk mengatasi profil kemampuan tamatan pada
permasalahan tersebut adalah dengan Kurikulum 2013 diperlukan kemam-
menyusun bahan ajar. Bahan ajar yang puan guru untuk dapat mengem-
disusun berdasarkan prinsip-prinsip bangkan yang tepat. Dengan pende-
instruksional yang baik akan dapat katan belajar tuntas (mastery learning)
membantu guru untuk mengurangi diharapkan siswa dapat menguasai
waktu penyajian materi dan mem- kompetensi-kompetensi secara utuh,
perbanyak waktu pembimbingan bagi sesuai dengan kecepatan belajarnya.
siswa, membantu dalam menyelesai- Untuk itu bahan ajar hendaknya
kan target kurikulum dan mencapai disusun agar siswa lebih aktif dalam
tujuan pembelajaran. Adapun salah kegiatan pembelajaran mencapai
satu bahan ajar yang dapat menunjang kompetensi.
kelancaran kegiatan belajar mengajar Terdapat dua istilah yang sering
di SMK adalah modul. Hal ini digunakan untuk maksud yang sama
disebabkan karena keterbatasan sum- namun sebenarnya memiliki penger-
ber belajar buku untuk tingkat SMK. tian yang sedikit berbeda, yakni
sumber belajar dan bahan ajar. Untuk
itu, maka berikut ini akan dijelaskan
KAJIAN TEORITIK terlebih dahulu tentang pengertian
Guna menghasilkan tamatan sumber belajar dan bahan ajar.
yang mempunyai kemampuan sesuai
standard kompetensi lulusan, diperlu- Sumber Belajar
kan pengembangan pembelajaran Sering kita dengar istilah sumber
untuk setiap kompetensi secara belajar (learning resource), orang juga
sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery banyak yang telah memanfaatkan
learning). sumber belajar, namun umumnya
Pada pendidikan menengah yang diketahui hanya perpustakaan
umum, di samping buku-buku teks, dan buku sebagai sumber belajar.
juga dikenalkan adanya lembar-lembar Padahal secara tidak terasa apa yang
pembelajaran (instructional sheet) mereka gunakan, orang, dan benda

Availabel at: 88
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 1 No. 1 Juli 2017

tertentu adalah termasuk sumber mengajar dengan tujuan meningkat-


belajar. kan efektivitas dan efisiensi tujuan
Sumber belajar dalam website pembelajaran.
bced didefinisikan sebagai berikut: Dengan demikian maka sumber
Learning resources are defined as belajar juga diartikan sebagai segala
information, represented and stored in a tempat atau lingkungan sekitar, benda,
variety of media and formats, that assists dan orang yang mengandung infor-
student learning as defined by provincial masi dapat digunakan sebagai wahana
or local curricula. This includes but is not bagi peserta didik untuk melakukan
limited to, materials in print, video, and proses perubahan tingkah laku.
software formats, as well as combinations Dari pengertian tersebut maka
of these formats intended for use by sumber belajar dapat dikategorikan
teachers and students. sebagai berikut:
http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ a. Tempat atau lingkungan alam
asleares.htm January 28, 1999. sekitar yaitu dimana saja
Sumber belajar ditetapkan seseorang dapat melakukan belajar
sebagai informasi yang disajikan dan atau proses perubahan tingkah
disimpan dalam berbagai bentuk laku maka tempat itu dapat
media, yang dapat membantu siswa dikategorikan sebagai tempat
dalam belajar sebagai perwujudan dari belajar yang berarti sumber belajar,
kurikulum. Bentuknya tidak terbatas misalnya perpustakaan, pasar,
apakah dalam bentuk cetakan, video, museum, sungai, gunung, tempat
format perangkat lunak atau pembuangan sampah, kolam ikan
kombinasi dari berbagai format yang dan lain sebagainya.
dapat digunakan oleh siswa ataupun b. Benda yaitu segala benda yang
guru. memungkinkan terjadinya peruba-
Sadiman mendefinisikan sum- han tingkah laku bagi peserta
ber belajar sebagai segala sesuatu yang didik, maka benda itu dapat
dapat digunakan untuk belajar, yakni dikategorikan sebagai sumber
dapat berupa orang, benda, pesan, belajar. Misalnya situs, candi,
bahan, teknik, dan latar (Sadiman, benda peninggalan lainnya.
Arief S., Pendayagunaan Teknologi c. Orang yaitu siapa saja yang
Informasi dan Komunikasi untuk memiliki keahlian tertentu di mana
Pembelajaran, makalah, 2004) peserta didik dapat belajar
Menurut Association for Edu- sesuatu, maka yang bersangkutan
cational Communications and Technology dapat dikategorikan sebagai
(AECT, 1977), sumber belajar adalah sumber belajar. Misalnya guru,
segala sesuatu atau daya yang dapat ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli
dimanfaatkan oleh guru, baik secara lainnya.
terpisah maupun dalam bentuk d. Bahan yaitu segala sesuatu yang
gabungan, untuk kepentingan belajar berupa teks tertulis, cetak,

Availabel at: 89
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 1 No. 1 Juli 2017

rekaman elektronik, web, dll yang Menurut University of Wollongong


dapat digunakan untuk belajar. NSW 2522, AUSTRALIA pada
e. Buku yaitu segala macam buku website-nya, WebPage last updated:
yang dapat dibaca secara mandiri August 1998, Teaching is defined as the
oleh peserta didik dapat process of creating and sustaining an
dikategorikan sebagai sumber effective environment for learning.
belajar. Misalnya buku pelajaran, Melaksanakan pembelajaran diartikan
buku teks, kamus, ensiklopedi, sebagai proses menciptakan dan
fiksi dan lain sebagainya. mempertahankan suatu lingkungan
f. Peristiwa dan fakta yang sedang belajar yang efektif.
terjadi, misalnya peristiwa Paul S. Ache lebih lanjut
kerusuhan, peristiwa bencana, dan mengemukakan tentang material
peristiwa lainnya yang guru dapat yaitu: Books can be used as reference
menjadikan peristiwa atau fakta material, or they can be used as paper
sebagai sumber belajar. weights, but they cannot teach. Buku
Sumber belajar akan menjadi dapat digunakan sebagai bahan
bermakna bagi peserta didik maupun rujukan, atau dapat digunakan sebagai
guru apabila sumber belajar di- bahan tertulis yang berbobot.
organisir melalui satu rancangan yang Dalam website Dikmenjur
memungkinkan seseorang dapat me- dikemukakan pengertian bahwa,
manfaatkannya sebagai sumber bela- bahan ajar merupakan seperangkat
jar. Jika tidak maka tempat atau materi/substansi pembelajaran (teach-
lingkungan alam sekitar, benda, orang, ing material) yang disusun secara
dan atau buku hanya sekedar tempat, sistematis, menampilkan sosok utuh
benda, orang atau buku yang tidak ada dari kompetensi yang akan dikuasai
artinya apa-apa. siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan bahan ajar memungkinkan
Bahan Ajar siswa dapat mempelajari suatu
Dari uraian tentang pengertian kompetensi atau KD secara runtut dan
sumber belajar di atas, dapat disim- sistematis sehingga secara akumulatif
pulkan bahwa bahan ajar merupakan mampu menguasai semua kompetensi
bagian dari sumber belajar. Bahan ajar secara utuh dan terpadu.
adalah segala bentuk bahan yang Lebih lanjut disebutkan bahwa
digunakan untuk membantu guru/ bahan ajar berfungsi sebagai:
instruktor dalam melaksanakan a. Pedoman bagi Guru yang akan
kegiatan belajar mengajar. Bahan yang mengarahkan semua aktivitasnya
dimaksud bisa berupa bahan tertulis dalam proses pembelajaran, sekali-
maupun bahan tidak tertulis. gus merupakan substansi kompe-
Bahan ajar atau teaching-material, tensi yang seharusnya diajarkan
terdiri atas dua kata yaitu teaching atau kepada siswa.
mengajar dan material atau bahan. b. Pedoman bagi Siswa yang akan

Availabel at: 90
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 1 No. 1 Juli 2017

mengarahkan semua aktivitasnya berarti media terintegrasi) atau


dalam proses pembelajaran, sekali- mediamix.
gus merupakan substansi kompe- Sedangkan Bernd Weidenmann,
tensi yang seharusnya dipelajari/ 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien
dikuasainya. mengelompokkan menjadi tiga besar,
c. Alat evaluasi pencapaian/ pengu- pertama auditiv yang menyangkut
asaan hasil pembelajaran. radio (Rundfunk), kaset (Tonkassette),
Pendapat lain mengatakan piringan hitam (Schallplatte). Kedua
sebagai berikut; Definition of teaching yaitu visual (visuell) yang menyangkut
material; They are the information, equip- Flipchart, gambar (Wandbild), film bisu
ment and text for instructors that are re- (Stummfilm), video bisu (Stummvideo),
quired for planning and review upon program komputer (Computer-Lern-
training implementation. Text and train- programm), bahan tertulis dengan dan
ing equipment are included in the teaching tanpa gambar (Lerntext, mit und ohne
material. (Anonim dalam Web-site). Baan Abbildung). Ketiga yaitu audio visual
ajar merupakan informasi, alat dan (audiovisuell) yang menyangkut berbi-
teks yang diperlukan guru/ instruktor cara dengan gambar (Rede mit Bild),
untuk perencanaan dan peneLaahan pertunjukan suara dan gambar
implementasi pembelajaran. (Tonbildschau), dan film/video.
Bahan ajar adalah segala bentuk Dari berbagai pendapat di atas
bahan yang digunakan untuk mem- dapat disarikan bahwa bahan ajar
bantu guru/instruktor dalam melaksa- adalah merupakan seperangkat materi
nakan kegiatan belajar mengajar di yang disusun secara sistematis sehing-
kelas. Bahan yang dimaksud bisa be- ga tercipta lingkungan/suasana yang
rupa bahan tertulis maupun bahan memungkinkan siswa untuk belajar.
tidak tertulis. (National Center for Vo- Sebuah bahan ajar paling tidak
cational Education Research Ltd/National mencakup antara lain :
Center for Competency Based Training). 1. Petunjuk belajar (Petunjuk
Pengelompokan bahan ajar me- 2. siswa/guru)
nurut Faculté de Psychologie et des Scien- 3. Kompetensi yang akan dicapai
ces de l’Education Université de Genève 4. Content atau isi materi
dalam website adalah sebagai berikut : pembelajaran
Integrated media-written, audio-visual, 5. Informasi pendukung
electronic, and interactive-appears in all 6. Latihan-latihan
their programs under the name of 7. Petunjuk kerja, dapat berupa
Medienverbund or Mediamix (Feren Uni- Lembar Kerja (LK)
versitaet and Open University respec- 8. Evaluasi
tively). Media tulis, audio visual, elek- 9. Respon atau balikan terhadap hasil
tronik, dan interaktif terintegrasi evaluasi
yang kemudian disebut sebagai me- Adapun jenis bahan ajar adalah
dienverbund (bahasa jerman yang sebagai berikut:

Availabel at: 91
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 1 No. 1 Juli 2017

• Modul • Menggunakan pendekatan scien-


• Lembar Kerja Siswa (LKS) tific melalui mengamati, menanya,
• Lembar informasi (information mencoba, menalar, dan menyaji
sheet) • Menggiring siswa untuk menemu-
• Operation sheet kan konsep yang sedang dipelajari
• Jobsheet melalui deduksi [discovery learn-
• Worksheet ing]. Siswa sebisa mungkin diajak
• Handout untuk mencari tahu, bukan
Modul merupakan alat atau langsung diberi tahu.
sarana pembelajaran yang berisi mate- • Memuat penilaian capaian
ri, metode, batasan-batasan, dan cara pembelajaran secara bertahap
mengevaluasi yang dirancang secara mulai review [ulasan], exercise
sistematis dan menarik untuk menca- [latihan], problem [pemecahan
pai kompetensi yang diharapkan masalah], challenge [tantangan
sesuai dengan tingkat komplek- yang membutuhkan pemikiran
sitasnya. mendalam], dan project [kegiatan
Modul adalah bahan ajar yang bersama dalam memecahkan
disusun secara sistematis dan menarik permasalahan yang membutuhkan
yang mencakup isi materi, metoda, dukungan sumber lainnya].
dan evaluasi yang dapat digunakan • Menekankan penggunaan bahasa
secara mandiri. Kebahasaannya dibuat yang jelas, logis, sistematis.
sederhana sesuai dengan level berfikir • Keterampilan tidak selalu dalam
anak SMK atau input SMK. ranah abstrak, tetapi juga harus
Kurikulum 2013 itu adalah konkret dalam bentuk tindakan
usaha yang terpadu antara (1) nyata
rekonstruksi kompetensi lulusam,
dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) METODOLOGI
revolusi pembelajaran dan (4) Kerangka pemecahan masalah
reformasi penilaian. 1. Guru pada tingkat satuan
pendidikan menengah kejuruan di
Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 Kabupaten Bekasi.
• Mengacu pada kompetensi inti 2. Narasumber dan instruktur adalah
yang telah dirumuskan untuk pihak-pihak yang berkompeten
kelas dimana buku tersebut ditulis dalam sumber belajar serta dosen-
• Menjelaskan pengetahuan sebagai dosen UNJ.
input kepada siswa untuk 3. Peserta pelatihan diberikan cera-
menghasilkan output berupa mah dan diskusi kelompok, mem-
keterampilan siswa dan bermuara buat proposal bahan ajar dan
pada pembentukan sikap siswa sistematikanya untuk selanjutnya
sebagai outcome pembelajaran disusun menjadi bahan ajar modul

Availabel at: 92
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 1 No. 1 Juli 2017

untuk mengajar. multimedia interaktif ini dilaksanakan


4. Hasil pelatihan berupa bahan ajar di Kantor Kecamatan Cibarusah-
cetak, yaitu modul diharapkan da- Kabupaten Bekasi dengan narasumber
pat dikembangkan sebagai pedo- Bapak Suparno, S.Pd, M.Pd dan
man bagi guru dalam mengajar dibantu oleh kami Tim Panitia
dan siswa sebagai sumber belajar. Penyelengara (Ati Sumiati, S.Pd, M.Si,
Umi Widyastuti SE, ME dan Dra. Tuty
Sasaran Sariwulan, M.Si)
Guru SMKN 1 Cibarusah di Peserta pelatihan seluruhnya
Kabupaten Bekasi. berjumlah 45 orang, terdiri dari semua
guru SMKN 1 Cibarusah – Kabupaten
Metode Bekasi baik PNS maupun Honorer.
Ceramah, panel, diskusi kelom- Pelaksanaan pelatihan tersebut berja-
pok dan praktek untuk merancang dan lan lancar, hal ini dikarenakan
menyusun pengembangan bahan ajar partisipasi dan keterlibatan semua
modul sebagai sumber pembelajaran pihak terutama guru-guru yang
dengan pendekatan scientific serta tertarik dengan software baru yang
dengan media yang menarik dan menarik dan interaktif.
interaktif. Kegiatan ini dilaksanakan hari
Sabtu, tanggal 17 September 2016 dari
jam 08.00 WIB sampai dengan jam
HASIL DAN PEMBAHASAN 12.00 dengan dua sesi yaitu:
Kegiatan pelatihan pengem-
bangan media pembelajaran melalui

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Materi
1 Sesi 1 Perkenalan tentang bahan ajar modul sebagai
sumber pembelajaran
2 Sesi II Praktek merancang modul pembelajaran dengan
pendekatan scientific yang menarik dan interaktif
sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu oleh
masing-masing guru

KESIMPULAN DAN SARAN sumber pembelajaran di mak-


Kesimpulan sudkan sebagai upaya mem-
- Pelaksanaan pelatihan pengem- berikan keterampilan bagi tingkat
bangan bahan ajar modul sebagai satuan pendidikan dan guru

Availabel at: 93
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 1 No. 1 Juli 2017

dalam merancang dan mengem- Menengah Pertama dan Madrasah


bangkan bahan pembelajaran yang Tsanawiyah. Jakarta: Dirjen
menarik bagi siswa. Dikdasmen.
- Melalui pelatihan tersebut pun Majid, Abdul. 2011. Perencanaan
diharapkan dapat menambah pe- Pembelajaran: Mengembangkan
ngetahuan guru mengenai pembu- Standar Kompetensi Guru.
atan bahan pembelajaran yang up Bandung: PT Remaja Rosdakarya
to date. Novakovich, Josip. 2003. Berguru
- Guru dapat merencanakan ide ide kepada Sastrawan Dunia. Bandung:
kreatif apa saja yang akan di buat- Kaifa
nya sesuai dengan materi yang Peraturan Menteri Pendidikan
akan dikembangkan. Nasional Republik Indonesia
- Guru membuat modul pembe- Nomor 23 Tahun 2006 tentang
lajaran yang komunikatif secara Standar Kompetensi Lulusan,
interaktif sederhana berdasarkan Jakarta, 2006.
mata peljaran atau rencana UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
pelaksanaan pembelajaran yang di Pendidikan Nasional,
ampunya. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun
2013 Tentang Standar Nasional
Saran Pendidikan
- Setiap tingkat satuan pendidikan Permendikbud No 54 Tahun 2013
dan guru terus dapat melatih diri tentang Standar Kompetensi
dalam merancang bahan ajar mo- Lulusan Pendidikan Dasar dan
dul sebagai sumber pembelajaran. Menengah.
- Dapat terwujud kesadaran bagi Permendikbud No 64 Tahun 2013
setiap guru untuk mengem- Tentang Standar Isi
bangkan kemampuannya dalam Permendikbud No 65 Tahun 2013
menggunakan bahan ajar modul Tentang standar proses
yang di rancang sendiri. Permendikbud No 66 Tahun 2013
- Dapat meningkatkan keteram- Tentang standar penilaian
pilannya dalam mengembangkan Permendikbud No 69 Tahun 2013
bahan ajar modul yang kreatif dan Kerangka dasar kurikulum
komunikatif sesuai dengan materi Sekolah Menengah
yang akan di sampaikan. Atas/Madrasah Aliyah.
Permendikbud No 81 A Tahun 2013 ,
Lampiran Implementasi
DAFTAR PUSTAKA kurikulum pada sekolah
Departemen Pendidikan Nasional, dasar/madrasah ibtidaiyah
2003. Kurikulum . Standar (SD/MI), sekolah menengah
Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa pertama/madrasah tsanawiyah
dan Sastra Indonesia Sekolah (SMP/MTs), sekolah menengah

Availabel at: 94
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol. 1 No. 1 Juli 2017

atas/madrasah aliyah Sekolah Menengah


(SMA/MA), dan sekolah Atas/Madrasah Aliyah.
menengah kejuruan/madrasah Permendikbud No 81 A Tahun 2013 ,
aliyah kejuruan (SMK/MAK) Lampiran Implementasi
dilakukan secara bertahap mulai kurikulum pada sekolah
tahun pelajaran 2013/2014. dasar/madrasah ibtidaiyah
http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ (SD/MI), sekolah menengah
asleares.htm January 28, 1999. pertama/madrasah tsanawiyah
Sadiman, Arief S., Pendayagunaan (SMP/MTs), sekolah menengah
Teknologi Informasi dan Komunikasi atas/madrasah aliyah
untuk Pembelajaran, makalah, 2004 (SMA/MA), dan sekolah
Semi, M. Atar. 1995. Menulis Efektif. menengah kejuruan/madrasah
Padang: Angkasa Raya. aliyah kejuruan (SMK/MAK)
Sjukma, Sjam, dkk. 2010. Perencanaan dilakukan secara bertahap mulai
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan tahun pelajaran 2013/2014.
Sistem. Jakarta: Penerbit CV. http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/
Praktika Aksara Semesta asleares.htm January 28, 1999.
Thahar, Haris Effendi. 1999. Kiat Sadiman, Arief S., Pendayagunaan
Menulis Cerita Pendek. Bandung: Teknologi Informasi dan Komunikasi
Angkasa untuk Pembelajaran, makalah, 2004
Zulkarnaini. 1996. Bermula dari Ide, Sjukma, Sjam, dkk. 2010. Perencanaan
Berakhir pada Tulisan. Bukittinggi: Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Tulisan Pribadi, Belum Sistem. Jakarta: Penerbit CV.
Dipublikasikan Praktika Aksara Semesta
Permendikbud No 69 Tahun 2013
Kerangka dasar kurikulum

Availabel at: 95
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/view/1790

Anda mungkin juga menyukai