Anda di halaman 1dari 8

TUGAS WAJIB TUWEB 2

Nama : Sukmaning Syahri


NIM 856206967
Nama Tutor Zulhendri, M.Pd
Kode / Mata Kuliah : PDGK4502 / Pengembangan Kurikulum
dan Pembelajaran di SD
Pertemuan Ke : TUWEB 2 (dua)
Hari dan Tanggal : Minggu, 19 April 2020
Sifat Ujian : Dikerjakan di Luar TUWEB
Waktu Pengiriman : 2 (hari) sebelum Perkuliahan selanjutnya
Petunjuk Soal :
1. Dilarang kerjasama dalam bentuk apapun terhadap antarsesama peserta ujian!
2. Jujur pada diri sendiri merupakan akademik mahasiswa.
3. Soal dibuat dari materi Modul 7 (tujuh), Modul 8 (delapan), dan Modul (sembilan)
4. Lembar Jawaban TUWEB ini diberkan 2 (dua) hari sebelum pertemuan TUWEB berikutnya
dan dikirim Tutor a.n Zulhendri, M.Pd lewat Emailnya : Zulhendri.ks@yahoo.com
5. Jawaban saudara diketik dengan Komputer sesuai dengan ketentuan ilmiah.
SOAL
1. Jelaskan karakteristik masyarakat Indonesia pada masa depan!
SKOR : 12
JAWAB :
Karakteristik masyarakat masa depan merupakan hal yang sangat penting dikaji dalam dunia
pendidikan karena pendidikan pada dasarnya merupakan upaya penyiapan siswa sebagai anggota
masyarakat bagi peranannya di masa yang akan datang.

Pendidikan diharapkan mampu melestarikan kehidupan manusia, mendukung hakasasi


manusia diberbagai belahan dunia, memberikan kehidupan manusiawi yang layak, meneggakkan
dasar-dasar moral baru, dan mengantisipasi dampak-dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Menurut ahli John Naisbitt, ada 10 kecendrungan besar yang akan terjadi pada masa depan
yaitu
a. Masyarakat industri kemsyarakat informasi
b. Dari teknologi yang dipaksakan ke teknologi sentuhan tinggi
c. Dari ekonomi nasional keekonomi dunia
d. Dari perencanaan jangka pendek ke perencanaan jangka panjang
e. Dari sentralisasi ke desentralisasi
f. Dari bantuan institusional kebantuan diri
g. Dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatoris
h. Dari hieraki-hiriarki ke penjaringan
i. Dari utara ke selatan
j. Dari satu pilihan ke pilihan majemuk

Kajian mengenai karakteristik masyrakat masa depan merupakan hal penting , dibawah ini
mrupakan karakteristik umum yang dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu
dalam era globalisasi, perkembangan IPTEK; transportasi, komunikasi, dan informasi; serta layanan
profesionalisme.
a. Masyarakat dalam era globalisasi
Globalisasi merupakan proses mendunia, yang merupakan penyebaran saluran
informasi, seperti televisi, telepon, komputer, internet, bahkan sekolah memperoleh
langsung informasi dari pengunjung. Globalisasi juga tanpa mengenal bats yang jelas
antar bangsa, tidak hanya dalam bidang IPTEK namun juga dalam bidang ekonomi,
transportasi, sosial budaya yang kuat yang bersifat progresif agar unsur-unsur budaya
lokal tidak hilang digeurs buadaya luar negri, dan pendidikan juga sangat dipengaruhi
oleh globalisasi.
Globalisasi merupakan suatu proses stuturisasi dunia sebagai suatu keseluruhan yaitu
yang menghadirkan dua kecendrungan yaitu proses penyeragaman (homogenization)
dan pemberagaman (differentation). Dengan kemajuan IPTEK globalisasi juga bisa
dikatakan gejala mengerutnya dunia ( global shrinkage) karena jarak yang jauh dapat
ditempuh dalam waktu yangh singkat dan pendek.
Globalisasi juga membawa dampak positif (keuntungan) dan dampak negatif (kerugian),
dimana masyarakat dituntut mengendalikan dan memanfaatkan efek-efek dari globalisasi
dalam kehidupannya. Karena manusia itu yang menciptakan globalisasi, maka manusia
itu pula yang harus mengendalikan globalisasi, dalam hal ini peran pendidikan mutlak
untuk mempersiapkan manusia mampu mengendalikan dan memanfaatkan perubahan-
perubahan dari pengaruh globalisasi.

b. Masyarakat dalam era perkembangan IPTEK


Karena cepatnya perkembangan IPTEK yang dapat berdampak positif maupun
berdampak negatif, dari ledakan informasi dari seluruh penjuru dunia, maka masyarakat
indonesia memanfaatkan hal tersebut sebagai peluang dan juga sekaligis sebagai
tantangan bagi masarakat masa depan.
c. Masyarakat dalam era transportasi, komunikasi, dan informasi
Perkembangan transpoortasi, komunikasi dan informasi juga semakin cepat dan padat,
hal ini juga akan berdampak positif terhadap perkembangan masyarakat masa depan,
pekerjaan semakin mudah dan juga jarak maupun waktu tidak lagi menjadi kendala yang
berarti pada saat ini. Teknologi informasi juga semakin berkembang, memudahkan akses
infoirmasi yang begitu cepat dan akurat karena ada alat canggih yang dapat
menyebarluaskan informasi dengan komunikasi yang cepat seperti televisi,komputer,
handphone dan internet.
d. Masyarakat dalam era profesionalisme
Ini merupoakan karakteristik penting masyarakat masa depan, dimana profesionalisme
dari wawasan dan pengetahuan yang luas serta daya kritis dituntut untuk dapat bersaing
dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya dimasa depan.karena kecendrungan
masyarakat masa depan yang membutuhkan layanan serba spesialis.

2. Dengan memperhatikan karakteristik masyarakat masa depan, jenis pendidikan yang bagaimana
yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan masyarakat masa depan!
SKOR : 12
JAWAB :

Pendidikan berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, untuk perubahan-
perubahan masyarakat masa depan butuh sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan masa
depan harus mampu mengarahkan individu siswa untuk dapat menghadapi kompleksnya masa
depan. Yang perlu menjadi perhatian Anda dalam menentukan jenis pendidikan tersebut adalah
pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
mengembangkan kreativitas dan solidaritas sosial, serta mengembangkan kemampuan belajar
sepanjang hayat.
Kehidupan pada masa depan membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki
tiga ciri utama yaitu, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki kreativitas, dan memiliki
solidaritas sosial. Oleh karena itu, pendidikan masa depan harus menumbuhkan kemampuan-
kemampuan dasar, kemampuan belajar sepanjang hayat, pemanfaatan teknologi, dan pendidikan
moral. Kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam pendidikan masa depan, yaitu
kompetensi keagamaan, kompetensi akademik, kompetensi ekonomik, dan kompetensi sosial-pribadi.
Kemampuan belajar sepanjang hayat dibutuhkan dalam pendidikan masa depan dimulai saat
anak lahir ke dunia dan terus berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Kemampuan belajar sepanjang hayat pada ketiga lingkungan pendidikan itu perlu terus
dikembangkan. Kemampuan memanfaatkan
teknologi sangat erat kaitannya dengan kebutuhan untuk pendidikan di masa depan, terutama
teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Selain itu, dibutuhkan pendidikan moral sebagai akibat
dari adanya akselerasi perubahan masyarakat begitu cepat di masa depan yang berpengaruh
terhadap tata kehidupan manusia.
Kompetensi standar diarahkan untuk mewujudkan manusia yang dapat hidup dimasa depan,
sehingga sistem pendidikan yang dibuthkan untuk memenuhi tuntutan masyarakat masa depan
memiliki 10kecendrungan, yaitu :
1. Pemerataan Pendidikan
2. Kurikulum yang relevan dengan pembangunan nasional
3. Proses belajar mandiri
4. Tenaga pendidikan yang profesional
5. Pendidikan pelatihan terpadu
6. Pendidikan tinggi
7. Pembiyaan memadai
8. Partisipasi masyarakat
9. Pendidikan berkelanjutan
10. Manajemen pendidikan efektif

3. Apakah kurikulum yang sedang digunakan sekarang sudah memperhatikan tuntutan masyarakat
di masa depan? Jelaskan jawaban Anda!
SKOR : 20
JAWAB :
Kurikulum yang sedang digunakan sekarang adalah kurikulum K13, menurut saya kurikulum K13
tersebut sudah memperhatikan tuntutan masyarakat masa depan, yaitu memperhatikan
karakteristik masa depan seperti pengaruh globalisasi, perkembangan IPTEK, komunikasi dan
informasi, profesionalisme dan pengaruh sosial-budaya serta ekonomi masyarakat masa depan.
Dimana kurikulum sekarang menuntut tantangan baik bersifat internal dan eksternal yang
mengacu pada tujuan pendidikan nasional yaitu UU nomor 23 tahun 2003 tentang Sidiknas.
Tantangan Internal seperti kondisi  pendidikan  dikaitkan  dengan  tuntutan pendidikan  yang
mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, meliputi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan  tenaga  kependidikan,  standar  sarana  dan 
prasarana,  standar  pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya adalah terkait  dengan  perkembangan  penduduk  Indonesia  dilihat 
dari  pertumbuhan penduduk usia produktif. Tantangan eksternal antara  lain  berkaitan dengan
dengan  arus  globalisasi  dan  berbagai  isu  tentang masalah  lingkungan  hidup,  kemajuan 
teknologi  dan  informasi,  kebangkitan industri  kreatif  dan  budaya,  dan  perkembangan 
pendidikan  di  tingkat Internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari
agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern.
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergerseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan
imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut.

 Pola pembelajaran  yang  berpusat  pada  guru  menjadi  pembelajaran berpusat  pada 
peserta
 Pola pembelajaran satu arah menjadi pembelajaran interaktif.
 Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didiikdapat 
menimba  ilmu  dari  siapa  saja  dan  dari  mana  saja  yang  dapat dihubungi serta
diperoleh dari internet).
 Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktifmencari (pembelajaran siswa aktif 
mencari  semakin  diperkuat  dengan  model  pembelajaran pendekatan sains).
 Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim).
 Pola pembelajaran  alat  tunggal  menjadi  pembelajaran  berbasis  alat multimedia.
 Polapembelajaran  berbasis  massal  menjadi  kebutuhan  dengan  memperkuat 
pengembangan  potensi  khusus  yang  dimiliki  setiap peserta didik.
 Pola pembelajaran  ilmu  pengetahuan  tunggal menjadi  pembelajaran  ilmu
pengetahuan jamak.
 Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
4. Kemukakan kondisi sekolah yang diperlukan untuk dapat menerapkan salah satu kurikulum atau
pembelajaran yang beorientasi masa depan!
SKOR : 12
JAWAB :
Kondisi sekolah yang diperlukan pendidikan berorientasi masa depan adalah sekolah yang
berusaha meningkatkan mutu pendidikan sekolah, tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat
mempunyai peranan yang cukup penting pula dalam masalah peningkatan mutu pendidikan. Konsep
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang berorientasi pada peran serta masyarakat
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan mulai dikembangkan di sekolah-sekolah seiring dengan
berlakunya otonomi daerah yang menuju otonomi sekolah. Sekolah dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan berusaha untuk mewujudkan sekolah unggul. Di dalam sekolah unggul mempunyai pusat-
pusat sumber daya yang memiliki sebuah pendidikan pra sekolah, sebuah sekolah dasar, kelas-kelas
dewasa, para dokter dan perawat, seorang psikoterapis, seorang ahli pengobatan alami, kelas
kebugaran, program keterampilan asuh, pendeta, dan koran sendiri.

Masa depan para guru dan siswa pada era teknologi yang tinggi tidak lagi dibatasi waktu dan
ruang kelas yang terdapat dilembaga pendidikan namun guru dan siswa sudah dihubungkan dengan
sebuah jaringan komputer dan internet. Begitu pulang kalau para siswanya ingin konsultasi dengan
sang guru dapat mereka lakukan lewat internet. Sekolah-sekolah bahkan dapat mendirikan ruang
kelas maya bagi para siswa untuk memecahkan masalah masalah mereka atau untuk
mengeksplorasi pelajaran yang berbeda beda, yang menarik mereka. Para guru dan siswa dari
berbagai kelas dan tingkatan dapat bergabung dalam diskusi diruang kelas maya ini. Pembelajaran
menjadi tak terbatas dalam ruang dan waktu. Pembelajaran jarak jauh dan pengajaran lewat internet
dapat dilakukan dengan efektif sehingga siswa pergi ke sekolah memberi kemungkinan tidak hanya
mendapat pengetahuan dan proses sosialisasi yang tidak dapat diperoleh dalam pembelajaran lewat
internet. Komputer tidak dapat mengambil seluruh fungsi sekolah namun dalam penyebaran teknologi
informasi, dapat bergeser dari pembelajaran bersama yang disentralisasikan menjadi pembelajaran
yang diindividualkan, yang di desentralisasikan.

Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa di sekolah yang baik dibutuhkan guru yang
memenuhi syarat kualifikasi yang tinggi dan mampu menghadapi banyak perubahan dalam
pendidikan masa depan dan membimbing para siswanya dengan lancar di abad baru ini. Peranan
guru di masa depan dapat ditingkatkan dengan penggunaan teknologi komputer, peran guru semakin
nyata, pengetahuan informasi teknologi dapat dikembangkan secara maksimal dan membimbing
kurikulum.

5. Identifikasi beberapa persamaan dan perbedaan apa saja yang terlihat dari produk-produk
pengembangan kurikulum secara macro, baik sebelum maupun sesudah diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional!
SKOR : 15
JAWAB :
Sebelum diberlakukan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, produk pengembangan kurikulum
sekolah dasar secara makro terdiri atas landasan, tujuan dan program, garis-garis besar program
pengajaran (GBPP), pedoman pelaksanaan, dan penilaian.
1. Kurikulum sekolah dasar disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional dan
berlandaskan kepada tahap perkembangan siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan,
kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menekankan kemampuan dan keterampilan dasar “Baca-Tulis-Hitung” yang dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan pendidikan dasar, yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan
anggota umat manusia, serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah.
3. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) adalah produk utama pengembangan
kurikulum sekolah dasar yang memuat semua komponen minimal kurikulum sebagai rencana
tertulis.
4. Pedoman pelaksanaan dan evaluasi merupakan acuan dalam melaksanakan kurikulum dan
mengadakan penilaian di sekolah dasar yang mencakup ketentuan mengenai waktu belajar,
sistem guru, perencanaan kegiatan belajar mengajar, bahasa pengantar, sistem pengajaran,
bimbingan belajar dan bimbingan karier, serta penilaian.
Setelah diberlakukan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, produk pengembangan kurikulum
sekolah dasar secara makro mengalami penyempurnaan berkaitan dengan adanya standar nasional
pendidikan, yaitu terdiri atas (a) standar isi, (b) standar kompetensi lulusan, (c) standar proses, dan
(d) standar penilaian pendidikan.
a. Standar isi merupakan standar yang mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar isi tersebut memuat empat hal, yaitu (1) kerangka dasar dan
struktur kurikulum, (2) beban belajar, (3) kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan (4)
kalender pendidikan.
b. Standar proses berkaitan dengan standar proses pembelajaran pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Dalam proses pembelajaran guru
juga harus memberikan keteladanan. Standar untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektifdan efisien ini mencakup empat hal, yaitu (1) perencanaan
proses pembelajaran, (2) pelaksanaan proses pembelajaran, (3) penilaian hasil
pembelajaran, dan (4) pengawasan proses pembelajaran.
c. Standar kompetensi lulusan merupakan standar yang mencakup lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu serta digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan siswa dari satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan meliputi
kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran serta
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
d. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa. Standar
penilaian pendidikan berkaitan dengan penilaian pendidikan pada satuan pendidikan
sekolah dasar yang terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan
pendidikan, dan Pemerintah.

Persamaan antara pengembangan kurikulum sebelum UU sisdikas tahun 2003 dan setelah UU
sisdiknas tahun 2003
1. Pengembangan kurikulum sebagai proses menyeluruh yang berkaitan dengan kebijakan
nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi, misi, dan strategi pembangunan
pendidikan nasional.
2. Ada empat tahap dalam pengembangan kurikulum menurut tingkatannya antara lain ,
Pengembangan kurikulum pada tingkat makro (Nasional), tingkat institusi ( sekolah), tingkat
mata pelajaran (bidang studi), dan pada tingkat pembelajaran di kelas. proses
pengembangan kurikulum secara umum terdiri dari perencanaan, implementasi, serta
evaluasi.
3. Dalam pengembangan kurikulum ada beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain: faktor
perguruan tinggi , masyarakat, dan sistem nilai.

Perbedaan antara pengembangan kurikulum sebelum UU sisdikas tahun 2003 dan setelah UU
sisdiknas tahun 2003

1. Pada kurikulum setelah diberlakukannya UU sisdiknas 2003 pengermbangan kurikulumnya


Merekontruksi kurikulum sebelumnya, menginovasi, beradaptasi, dengan perubahan sosial.
Sedangkan sebelum diberlakukan UU sisdiknas 2003 belum terlalu mendetail dan
proporsional.
2. Pada kurikulum setelah diberlakukannya UU sisdiknas 2003 pengermbangan kurikulumnya
tidak ada hambatan baik dari guru, kepala sekolah dan administrator, maupun masyarakat
karena stakeholder tersebut ikut serta dalam pengembangan kurikulum dengan optimal
namun sebelum diberlakukan UU sisdiknas 2003 ada hambatan-hambatan pengembangan
kurikulum, hambatan yang pertama terletak pada guru. Guru sebagi subyek pelaksana
kurikulum kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu, kurang waktu. kekurangan sesuaian pendapat, baik antara sesama guru
maupun dengan kepala sekolah dan administrator. Dan faktor penghambat yang lain datang
dari masyarakat.
3. Pada kurikulum setelah diberlakukannya UU sisdiknas 2003 Terdapat 8 srandar komponen
pengembangan kurikulum, komponen- komponen yang ada dalam sistem pendidikan itu
sendiri. Komponen- komponen tersebut antara lain adalah kurikulum, rencana pembelajaran,
proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran,
pengelolaan sekolah atau madrasah, pelaksanaan pengembangan diri peserta didik,
pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan serta etos kerja seluruh warga dan
lingkungan sekolah atau madrasah. sebelum diberlakukan UU sisdiknas 2003 belum
maksimal dalam pengembangan standar-standar tersebut.

6. Mengapa guru perlu mengembangkan rencana pembelajaran?


SKOR : 15
JAWAB :

Penyusunan RPP merupakan kewajiban bagi seorang guru profesional. RPP yang disusun akan
memberikan fungsi yang bermakna bagi implementasi pembelajaran yang akan dilakukan. Fungsi
tersebut setidaknya terkait dengan fungsi prediktif, preventif, dan korektif. RPP yang disusun
sededmikian rupa akan mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran karena
guru dapat memprediksi berbagai pengembangan komponen yang akan diimplementasikan dalam
kegiatan pembelajaran.
RPP yang dirancang dengan baik akan memiliki fungsi prediktif atau hipotetik yang terkait dengan
1. tujuan atau kompetensi apa yang harus dicapai siswa,
2. materi atau pengalaman belajar apa yang harus disampaikan kepada siswa,
3. strategi atau metode apa yang tepat digunakan untuk menyajikan materi pelajaran sesuai
dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran
4. alat/teknik penilaian apa yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian
tujuan/kompetensi yang telah ditetapkan.
RPP yang disusun guru juga memiliki fungsi preventif, artinya seorang guru dapat melakukan
pencegahan terlebih dahulu terhadap berbagai ketidaksesuaian yang mungkin terjadi dalam
implementasi pembelajaran. RPP yang dirancang terlebih dahulu dapat ditelaah kembali sinergitas
antarberbagai komponen yang dikembangkan sehingga dapat mencegah ha-lhal yang mungkin dapat
mengakibatkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan menjadi tidak efektif dan efisien.
Fungsi yang lain dari penyusunan RPP adalah fungsi korektif atau kuratif, artinya RPP yang
disusun harus merupakan perbaikan dari rancangan pembelajaran dan implementasi pembelajaran
sebelumnya. RPP yang disusun harus lebih baik dari RPP dan implementasi pembelajaran yang telah
dilakukan sebelumnya. Seorang guru harus dapat melakukan evaluasi terhadap apa yang telah
dilakukannya dan memperbaiki apa yang harus dilakukan kemudian. RPP yang disusun berdasarkan
hasil refleksi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.

7. Jelaskan perbedaan model pengembangan rencana pembelajaran menurut Banathy, Kemp,


PPSI, dan Gerlach & Ely!
SKOR : 14
JAWAB :

Rencana pembelajaran dapat dikembangkan dengan berbagai model, seperti model


Banathy, Kemp, PPSI, dan model Gerlach & Ely. Namun, dari semua model tersebut jika ditarik
benang merahnya hampir sama komponen yang dikembangkannya, yang berbeda adalah
sistematika pengembangan komponennya walaupun fokus yang menjadi awal pengembangan tetap
sama, yakni tujuan.
Berikut beberapa perbedaan dari model pemengambangan RPP menurut beberapa model
tersebut.
Model
Banalthy Kemp PPSI Gerlach & Ely
1. Menentukan 1. Merumuskan 1. spesifikasi isi
1. Merumuskan tujuan tujuan intruksional pokok bahasan
tujuan pembelajaran juan intruksional 2. spesifikasi tujuan
2. Mengembangkan umum (TPU) khusus, yaitut(TIK) pembelajaran
tes 2. Membuat 2. Mengembangkan 3. pengumpulan dan
3. Menganalisis analisis tentang alat evaluasi penyaringan data
tugas belajar karakteristik 3. Menentukan tentang siswa
4. Mendesain sistem siswa kegiatan belajar 4. penentuan
intruksional 3. Menentukan dan materi pendekatan,
5. Melaksanakan tujuan pelajaran metode, dan
kegaitan dan pembelajaran 4. Mengembangkan teknik mengajar
mengetes hasil secara program kegiatan 5. pengelompokan
6. Mengadakan spesifik/khusus 5. Melaksanakan siswa
perbaikan operasional dan program 6. penyediaan
terstruktur. waktu
4. Menentukan 7. Pengaturan
materi/bahan ruangan
pelajaran sesuai 8. pemilihan media
TPK 9. evaluasi
5. Menentapkan tes 10. dan analisis
awal (Pra test) umpan balik
6. Menentukan
strategi belajar
yang sesuai
7. Mengkoordinasik
an saranan
penunjang
(biaya, fasilitas,
peralatan, waktu
dan tenaga)
8. Mengadakan
evaluasi untuk
mengontrol
keberhasilan
program

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai