Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
KELOMPOK 2
1
KATA PENGANTAR
penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................1
Daftar Pustaka...................................................................................................................28
Lampiran
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang dan
disertai tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan
perilaku sesuai dengan cita-cita pendidikan. Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah
untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa, melalui berbagai interaksi dan
berbagai pengalaman belajar. Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru membutuhkan
media pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran agar tercapainya tujuan
pembelajaran (Daryanto, 2010). Menurut Kustandi (2011) media pembelajaran adalah alat
yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelaskan makna
pesan yang akan disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran lebih baik dan
sempurna.
Diera Revolusi Industri 4.0 ini telah menjadikan teknologi sebagai kebutuhan yang
sangat dibutuhkan khususnya pada perkembangan ilmu pengetahuan untuk mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan teknologi pada proses belajar. Dimana hal
tersebut menuntut agar seorang tenaga pengajar mampu menggunakan alat-alat yang
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai
dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru setidaknya dapat menggunakan dan
memanfaatkan media-media yang efisien untuk upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Media pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung dalam kegiatan
pembelajaran ( Asyhar, 2012). Media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau
menyalurkan pesan dari satu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar
yang kondusif. Media merupakan salah satu komponen pembelajaran yang harus dilibatkan
sehingga dapat menarik perhatian dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran mimiliki
peranan penting untuk menunjang proses belajar mengajar, dimana media dapat membuat
pembelajaran tersebut lebih menyenangkan dibandingkan ketika hanya menjelaskan materi
itu saja. Pada dasarnya dalam pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan kriteria
atau karakteristik materi yang dipilih.
Keanekaragaman Hayati adalah suatu istilah yang mencakup semua bentuk
kehidupan dimana didalamnya termasuk gen, spesies tumbuhan, hewan dan mikroorganisme,
ekosistem dan proses-proses ekologi. Adanya arus globalisasi dan efisiensi menuntut suatu
keseragaman, mengakibatkan krisis keragaman diberbagai bidang. Nah, saat ini keragaman
dianggap sebagai in-efisien dan primitif. Hal yang sama ini juga terjadi pada keragaman
hayati atau sering diistilahkan sebagai keanekaragaman hayati. Pada saat ini proses
penyeragaman sudah terjadi pada semua aspek, sehingga terjadi penekanan pada
perkembangan keanekaragaman genetik.
Pop-up book merupakan sebuah buku yang menampilkan potensi untuk bergerak dan
interaksinya melalui penggunaan kertas sebagai bahan lipatan, gulungan, bentuk, roda, atau
putarannya. media ini memiliki sifat yang unik dan fungsional. Menurut Dzuanda (2010:1)
pop-up book adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki
unsur tiga dimensi serta memberikan visualisasi yang menarik, mulai dari tampilan gambar
yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka. Berdasarkan pengertian tersebut pop-up
book adalah suatu media yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran yang mana
berupa tampilan gambar yang memiliki unsur tiga dimensi yang memberikan visualisasi yang
unik, menarik dan bermakna serta dapat bergerak ketika halaman buku tersebut dibuka,
sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Adapun pop-up book
memiliki beberapa teknik yaitu Flaps, V-Folding, Internal Stand, Transformation, Folvelles,
Peepshow, Pull-taks, Carausel, dan Box and Cylinder.
Disini peneliti ingin mengembangkan media pembelajaran pop-up book dengan
teknik internal stand pada materi keanekaragaman hayati sehingga dapat menanamkan
konsep siswa dalam memahami materi tersebut dan dapat mencapai tujuan dari proses
pembelajaran. Dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis pop-up book karena
berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, kebanyakan dalam menyampaikan materi
keanekaragaman hayati disekolah hanya sebatas penjelasan oleh guru didepan kelas dengan
metode ceramah yang juga disertai dengan penggunaan power point dalam pembelajaran
untuk mempermudah menjelaskan materi tersebut, sehingga selama ini guru belum mencoba
menggunakan media yang lebih bervariasi untuk menunjang pembelajaran. Selain itu materi
keanekaragaman hayati berisi penjelasan yang panjang sehingga dibutuhkan media yang
dapat membuat siswa memahami konsep dari materi tersebut. Oleh karena itu dengan
2
mengembangkan media pembelajaran pop-up book dapat lebih membantu, mempermudah
dan menarik perhatian siswa dalam menjelaskan dan menanamkan konsep dari materi
keanekaragaman hayati sehingga tercapainya tujuan pembelajaran dan dapat meningkatkan
motivasi serta minat belajar siswa.
1.2.1 Bagaimana Pengembangan Media Pembelajaran Poop Up book pada Mata Pelajaran
Biologi Materi Keanekaragaman Hayati untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan
Hasil belajar siswa kelas X ?
1.2.2 Bagaimana Kelayakan Media Pembelajaran Poop Up book pada Mata Pelajaran
Biologi Materi Keanekaragaman Hayati untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan
Hasil belajar siswa kelas X ?
1.3.2 Untuk Mengembangkan Media Pembelajaran Poop Up book pada Mata Pelajaran
Biologi Materi Keanekaragaman Hayati untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan
Hasil belajar siswa kelas X.
1.3.3 Untuk Mengetahui Kelayakan Media Pembelajaran Poop Up book pada Mata
Pelajaran Biologi Materi Keanekaragaman Hayati untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep dan Hasil belajar siswa kelas X.
3
mengembangkan media pembelajaran yang baru serta memancing inovasi dalam
menciptakan media yang bervariasi sehingga dapat membuat pelajaran biologi lebih
mudah dipahami.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Belajar merupakan proses penting dalam kehidupan, yang mana dengan belajar
maka seseorang dapat membentuk prilaku yang sesuai dengan apa yang didapatnya pada
proses belajar tersebut. Sehingga belajar sering kali diistilahkan dengan perubahan pilaku
manusia yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakannya. Belajar
memiliki peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan,
kepribadian dan bahkan persepsi manusia karena hal tersebut nantinya akan
mempengaruhi dan membentuk prilaku manusia tersebut.
5
dimana perubahan tersebut akan bersifat permanen dan dapat meningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan
interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika didalam proses belajar tidak
mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa
orang tersebut mengalami kegagalan didalam proses belajar. Jadi pada dasarnya belajar
tidak hanya proses mentransfer ilmu saja, tetapi juga memberikan hasil yang dapat
direalisasikan.
Seseorang yang melakukan proses belajar maka akan ditandai dengan munculnya
perubahan tingkah laku (change behavior). Perubahan tingkah laku tersebut biasanya
bersifat menetap dan dapat diamati baik pada saat proses tersebut berlangsung maupun
tidak sehingga memiliki sifat yang potensial. Balajar sejatinya tidak hanya didapatkan
dari proses belajar didalam kelas saja, namun juga dari hasil latihan ataupun pengalaman
seseorang. Pengalaman atau latihan dapat memberikan penguatan serta informasi baru
yang tanpa sengaja disadari. Penguatan yang dihasilkan dari suatu latihan atau
pengalaman akan memberikan semangat serta dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Dalam proses belajar mengajar, sangat dibutuhkan peran seorang guru untuk
membimbing, mengarahkan, memberi informasi serta memotivasi siswa sehingga dapat
tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam melaksanakan proses belajar tersebut guru perlu
meperhatikan beberapa prinsip yaitu :
a. Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain.
Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif.
c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapatkan penguatan langsung
pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan oleh siswa akan
membuat proses belajar lebih berarti.
e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila diberi tanggungjawab dan
kepercayaan penuh atas belajarnya.
6
Proses belajar akan terlaksana apabila terjadinya pembelajaran. Pembelajaran
sendiri merupakan penerapan dari proses belajar tersebut. Pembelajaran secara umum
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada siswa dalam
ruangan. Pembelajaran hakekatnya adalah suatu proses mengatur, mengorganisasi
lingkungan yang ada di sekitar anak didik sehingga dapat menimbulkan dan mendorong
anak didik melakukan proses belajar.
Dari hal diatas maka dapat dilihat bahwa, dalam pembelajaran biologi guru dapat
memberikan motivasi kepada siswa, sehingga mereka terdorong untuk belajar. Selain itu
guru harus lebih kreatif dan inovatif untuk menemukan cara-cara baru dalam
menyampaikan suatu materi, khususnya pada materi-meteri biologi yang lebih banyak
berisi penjelasan, sehingga siswa dapat memahami konsep pada meteri tersebut dari pada
menghafal materi. Hal ini merupakan salah satu usaha dalam mengajar, dan guru juga
bertugas membuat rancangan untuk memberikan kemudahan mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Hasil Belajar
7
Faktor dari dalam diri siswa yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki. Selain faktor kemampuan yang dimiliki siswa, faktor
lain yang berasal dari diri siswa adalah kesiapan belajar, perhatian, motivasi,
minat, ketekunan, tingkat sosial ekonomi, psikis, dan fisik siswa.
Faktor yang datang dari luar diri siswa terutama dipengaruhi oleh:
1) Guru
2) Suasana belajar
8
diusahakan agar siswa diberi kesempatan untuk berperan sebagi sumber
belajar.
4) Karakteristik sekolah
B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk, 2009: 6). Media
pembelajaran menurut AETC (Assosiation of education and communication technology),
adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi. Menurut Falahudin,dkk (2014) Media merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian dalam
pembelajaran. Sedangkan menurut Miarso dalam Santoso (2004) mengatakan media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
pembelajaran pada diri siswa.
9
Sumber informasi Penerima informasi
Media
informasi
Penerima informasi Sumber informasi
Gambar 1. Peran Media dalam Proses Komunikasi (dalam Ulya (yang dikutip dari
sarwana 2006); (2010))
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa, dalam suatu proses komunikasi media
memiliki peran yang penting dalam menyampaikan sumber informasi kepada si penerima
informasi. Proses komunikasi akan berlangsung apabila ada sumber informasi yang
disampaikan melalui media informasi dan akhirnya informasi tersebut diterima oleh
penerima informasi. Sehingga dalam proses tersebut, media berperan sebagai wahana
atau sarana untuk tempat terjadinya tukar menukar informasi.
10
Media Visual, yaitu media yang dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur
suara.
Media Audiovisual, yaitu jenis media yang mengandung unsur suara dan
mengadung unsur gambar. Bisa dilihat dan didengar.
b. Menurut kemampuan jangkauannya, media dibagi menjadi:
Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan
televisi.
Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti
film slide, film, video, dan lain-lain.
c. Menurut cara memakainya, media dibagi menjadi:
Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi dan lain-
lain.
Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio dan
sebagainya.
Media yang digunakan dalam proses pembelajaran biasanya lebih dikenal dengan
media ajar. Media ajar sendiri merupakan jenis media pendidikan yang berisi tentang
mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang sengaja disusun secara sistematis dan
telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran dan perkembangan
siswa untuk diasimilasikan. Menurut Chambliss dan Calfee media ajar adalah alat bantu
siswa untuk memahami dana belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk memahami dunia
diluar dirinya. Media ajar memiliki kekuatatan besar terhadap proses pembelajaran,
kerena dapat mempengaruhi pengetahuan anak dan nilai-nilai tertentu. Dari pnjelasan
tersebut maka suatu media ajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Media ajar merupakan media pendidikan yang ditunjukkan bagi siswa yang
berada pada jenjang pendidikan tertentu
b. Biasanya media ajar berisi bahan ajar yang telah terseleksi sebelumnya.
c. Media ajar yang digunakan dalam proses belajar harus berkaitan dengan bidang
studi atau mata pelajaran yang diambil.
d. Media ajar ditulis dengan standar kompetensi tertentu.
e. Media ajar disusun secara sistematis mengikuti strategi pembelajaran tertentu.
f. Media ajar untuk diasimilasikan dalam pembelajaran.
11
g. Dan media ajar disusun untuk menunjang program pembelajaran.
12
akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia. Sedangkan Schorling
dan Batchelder mengemukakan bahwa ciri-ciri media ajar yang baik biasanya
direkomendasikan oleh guru-guru yang berpengalaman sebagai media ajar yang baik.
bahan ajarnya sesuai dengan tujuan pendidikan, kebutuhan siswa, dan kebutuhan
masyarakat. cukup banyak memuat teks bacaan, bahan drill dan latihan/tugas; dan
memuat illustrasi yang membantu siswa belajar.
Pada dasarnya dalam mengembangkan suatu media ajar, haruslah mengikuti
beberapa prosedur antara lain yaitu :
1) Identifikasi masalah pembelajaran yang terjadi di kelas melalui review media
ajar yang ada, review literature, observasi kelas pada saat pemanfaatan media
ajar, dan telaah dokumen.
2) Menganalisis kurikulum dengan menganalisis kompetensi inti, kompetensi
dasar, merumuskan indikator, dan merumuskan tujuan pembelajaran.
3) menyusun draft media ajar berdasarkan teoretik, validasi ahli untuk mengetahui
kesesuaian draft dengan landasan teoretiknya, dan menggunakan instrument
validasi.
4) Revisi draft media ajar berdasarkan validasi ahli sehingga hasilnya lebih baik
dan sesuai dengan teori.
5) Uji coba media ajar dalam praktik pembelajaran.
6) Revisi kemudian dilakukan berdasarkan uji coba skala terbatas dengan
menimbang efek pembelajaran dan keterbatasan media ajar itu.
Untuk mengetahui apakah media ajar yang kita gunakan telah sesuai maka perlu
adanya penilaian (validitas). Validasi media ajar adalah upaya mengahasilkan media
dengan validitas tinggi, dilakukan melalui uji validasi. Uji validasi dapat dilakukan oleh
ahli, pengguna, dan audience.
1) Validasi Ahli
Validasi ahli dilakukan dengan cara seorang atau beberapa ahli
pembelajaran menilai media ajar menggunakan instrument validasi. Ia memberi
masukan perbaikan media ajar yang dikembangkan.
2) Validasi Pengguna
13
Media ajar yang diuji coba dalam praktik pembelajaran di kelas berarti
digunakan oleh penyusunnya ataupun guru (pengguna). Dari sini pengguna dapat
mengetahui dan merasakan tingkat keterterapan (dapat-tidaknya media ajar itu
digunakan di kelas). Pengguna akan mengetahui kehebatan atau kekurangannya
dari sisi relevansi, akurasi, keterbacaan, kebahasaan, juga kesesuaiannya dengan
pembelajaran yang terpusat pada siswa. Berdasarkan penilaian tersebut
pengguna dapat memberi masukan perbaikan media ajar yang dikembangkan.
3) Validasi Audience
Audience di sini adalah peserta didik yang belajar dengan perangkat media
ajar.Validasi audience ini untuk mengetahui keefektifan media ajar mencapai
tujuan pembelajaran, caranya dengan melakukan uji kompetensi. Uji kompetensi
siswa dapat dilakukan baik melalui tes maupun non-tes. Pilihan cara uji
kompetensi sangat tergantung pada kompetensi apa yang akan diketahui/diuji.
14
adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset.
Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf-huruf dan gambar-gambar
yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan (Lestari,
2014). Poop up book merupakan sebuah buku yang memiliki potensi untuk bergerak dan
interaksinya melalui penggunaan kertas sebagai bahan lipatan, gulungan, bentuk, roda
atau putarannya. saat ini poop up book mulai dikembangkan di Indonesia karena sifatnya
yang unik dan fungsional. Menurut Dzuanda (2010) poop up book adalah sebuah buku
yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur tiga dimensi serta
memberikan visualisasi yang menarik, mulai dari tampilan gambar yang dapat bergerak
ketika dibuka halamannya. Sedangkan menurut Yulia (Hariani:2015), poop up book
adalah sebuah buku dengan bentuknya yang menarik karena dapat bergerak ketika
halamannya dibuka. Dari pengertian tersebut maka dapat di jelaskan bahwasannya media
poop up book adalah media yang berbentuk buku dimana buku tersebut memiliki unsur
tiga dimensi yang memberikan visualisasi yang unik, menarik dan bermakna, sera dapat
bergerak ketika halamannya dibuka serta dapat menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran.
a. Jenis-jenis poop up book
Poop up book merupakan salah satu media pembelajaran yang menarik karena memiliki
macam-macam jenis. Menurut Bernadette (2010) terdapat beberapa teknik poop up
diantarannya:
Flaps : flaps adalah satu bentuk paling awal dalam teknik poop up. Ketika flaps
diangkat terdapat ilustrasi yang tersembunyi didalamnya.
V-folding : yaitu teknik menambahkan panel lipat pada sisi gambar yang akan
ditempelkan. Panel ini diletakkan disisi dalam kartu sehingga tidak tampak dari
luar. Sudut harus diperhatikan agar tidak terjadi kemiringan. (Mark, 1996).
Internal stand : biasannya digunakan sebagai sandaran kecil, sehingga pada saat
dibuka, gambarnya akan berdiri. Dibuat dengan cara potongan kertas yang dilipat
tegak lurus dan diberi panel untuk ditempelkan pada kartu.
Transformation : yaitu menunjukkan bentuk tampilan yang terdiri dari potongan-
potongan poop up yang disusun secara vertikal. Apabila menarik lembar halaman
kesamping atau keatas sehingga tampilan dapat berubah kebentuk yang berbeda.
15
Peepshow : menunjukkan tampilan yang tersusun dari serangkaian tumpukan
kertas yang disusun bertumpuk menjadi satu sehingga menciptakan ilusi kedalam
perspektif.
Pull-tabs : yaitu sebuah tabs kertas geser atau bentuk yang ditarik dan dipotong
untuk memperlihatkan gambaran baru.
Corousel : yaitu teknik yang didukung dengan tali, pita dan kancing yang apabila
dibuka dapat dilipat kembali berbentuk benda yang kompleks.
Box and cylinder : yaitu kotak dan cylinder dengan gerakan sebuah gubus atau
tabung yang bergerak naik dari tengah halaman ketika halamannya dibuka.
Media poop up book ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran agar dapat
membantu guru dalam menjelaskan materi-materi yang bersifat abstrak. Adapun manfaat
dari media poop up book dalam proses pembelajaran yaitu dapat memperjelas
pemahaman peserta didik sehingga pada saat guru memberikan penjelasan peserta didik
bisa langsung menangkap materi yang dijelaskan. Selain itu media ini akan
mempermudah guru dalam mengelola kelas, memudahkan guru memberikan gambaran
kepada peserta didik serta mengurangi adanya kesalahan konsep oleh peserta didik.
D. Keanekaragaman Hayati
16
alam hayati merupakan bagian dari mata rantai tatanan lingkungan hidup, yang
menjadikan lingkungan hidup mampu menghidupkan manusia dari generasi ke generasi.
Roviah pada tahun 2018 dalam jurnal yang berjudul kelayakan poop up book
materi keanekaragaman hayati dari buah randum, salak hutan dan arok putih. Hasil dalam
penelitian ini menjelaskan bahwa hasil validasi semua kriteria poop up book memiliki
rata-rata nilai CVR (Konten Validity Ratio) adalah 0,99 dimana CVR telah memenuhi
nilai batas minimum lauwse yaitu 0,99 untuk validator yang berjumlah lima orang selain
itu menggunakan nilai CVI ( Konten Validity Index) yang didapatkan berkisar 0-1 yaitu
0,99.
17
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Roviah, memiliki kesamaan pada penelitian
ini yang mana sama-sama menguji atau menilai kelayakan dari media poop up book,
kemudian kesamaan lainnya yaitu pada materinya sama-sama bermaterikan
keanekaragaman hayati. Namun terdapat perbedaan dimana pada penelitian Roviah
materi yang dibahas hanya kepada tingkat keanekaragaman spesies, sedangkan pada
penelitian ini peneliti mengembangkan media tersebut untuk meningkatkan konsep dan
hasil belajar pada seluruh materi keanekaragaman hayati baik itu keanekaragaman
spesies, gen, jenis dan ekosistem serta upaya-upaya yang dilakukan dalam pelestarian
keanekaragaman hayati di Indonesia.
Gianti dalam skripsi yang berjudul Pengembangan Media Belajar Poop Up Book
untuk Peserta Didik Tunarungu SMP-LB Pada Materi Gerak Dan Gaya. Hasil dalam
penelitian ini bahwa untuk pemanfaatan media pembelajaran di dua SLB masih
kurangbervariasi serta buku-buku pembelajaran yang memuat materi yang singkat. Telah
diketahui bahwa anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam pendengarannya dan
hambatan dalam komunikasi sehingga segala sesuatu diartikan dengan indra
penglihatannya. Sehingga dalam skripsi ini perlu memperbaiki kelayakan dari media
pembelajaran tersebut yaitu pada tampilan pada media pembelajaran tersebut.
18
2.3 Kerangka Berpikir
Dapat
Meningkatkan
Pemahaman
Materi Konsep dan Hasil
Keanekaragaman Belajar Siswa
Hayati
Alokasi Waktu
Yang Terbatas
Pengembangan
Karakteristik
materi yang Poop Up Book
banyak berisi
penjelasan
Materi banyak
Guru dan siswa merupakan komponen yang penting dalam suatu proses
pembelajaran. Dimana, pembelajaran akan mencapai hasil belajar yang baik, apabila
terjadi interaksi antara komponen-komponen tersebut. Untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, guru memerlukan perantara dalam menyampaikan materi khususnya pada materi
19
keanekaragaman hayati, dengan waktu yang terbatas dan materi yang banyak berisi
penjelasan, guru perlu terlebih dahulu menanamkan konsep dari materi tersebut kepada
siswa. Penyampaian materi yang dilakukan oleh guru dapat diperantarai oleh metode
pembelajaran maupun media pembeljaran. Penggunaan metode pembelajaran oleh guru
harus dilakukan dengan sistematis dan terencana dan juga harus memperhatikan
karakteristik materi yang diajarakan.
Dalam penggunaan metode pembelajaran tidak cukup hanya menjelaskan saja,
terlebih lagi apabila karakteristik dari materi tersebut bersifat abstrak dan banyak berisi
penjelasan. Guru harus mampu memvariasikan dan memanfaatkan sumber-sumber
belajar yang lain yaitu dengan menggunakan media pembelajaran sebagai salah satu
sumber untuk menyampaikan informasi. Jadi guru perlu memanfaatkan media
pembelajaran yang sesuai pila dengan materi yang diajarkan. Sehingga dalam
menyampaikan materi keanekaragaman hayati tersebut perlu dikembangkannya media
pembelajaran Poop Up Book yang akan lebih menarik perhatian, rasa ingin tahu dan
memotivasi siswa untuk mempelajari materi tersebut sehingga dengan karakteristik
materi yang bersifat abstrak dan banyak berisi penjelasan tersebut, siswa tetap dapat
memperoleh konsep yang tepat dibandingkan menghafal keseluruhan penjelasan yang
ada pada materi tersebut. Ketika siswa telah menemukan konsep dari materi tersebut,
maka dengan sendirinya siswa akan mudah mengkaitkannya pada materi sehingga
dengan penemuan konsep yang tepat akan dapat meningkatkan pemahaman dan hasil
belajar terhadap meteri tersebut.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Negri 4 yang terletak di Jalan Pemuda Km.4
Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Penelitian ini dilaksanakan mulai tahap persiapan hingga
selesai tahap pelaksaan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2019/2020.
Pendekatan yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
hal ini didasarkan pada rumusan-rumusan yang muncul dalam penelitian ini yang menuntut
peneliti untuk melakukan eksplorasi dalam rangka memahami dan menjelaskan masalah-
masalah yang menjadi fokus masalah penelitian ini, kemudian melakukan pengumpulan
berbagai data dan informasi melalui observasi penyebaran angket dan study dokumentasi
terhadap sumber-sumber data yang diperlukan. Daniel Muijs (2004) bahwa pendekatan
kuantitatif merupakan fenomena yang menggunakann data-data numerik, kemudian
dianalisis menggunakan statistik.
21
1. Analisis kebutuhan (assesment)
Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan informasi yang khusus ditujukan
untuk memperoleh analisis permasalahan dan kebutuhan yang diperlukan oleh siswa
pada aspek media pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis permasalahan pada siswa
kelas X diperoleh informasi yaitu :
22
4. Evaluasi (evaluation)
Pada kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk memperoleh penilaian terhadap
produk poop up book yang dikembangkan serta mendapatkan kesimpulan layak
atau tidaknya produk tersebut digunakan sebagai media pembelajaran.
Validator dalam penelitian ini adalah ahli materi, ahli media pembelajaran, ahli
bahasa dan ahli pembelajaran. Yang bertindak sebagai ahli materi dalam pengembangan
media ajar ini adalah seorang Dosen Pendidikan Biologi. hal ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi dibidang pendidikan
biologi. Dan yang bertindak sebagai ahli media pembelajaran adalah seorang dosen
yang ahli dalam bidang desain dan media pembelajaran. Sedangkan ahli pembelajaran
orang yang bertindak dalam memberikan tanggapan dan penilaian penggunaan media
ajar ini pada siswa kelas X. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa yang
bersangkutan telah memiliki banyak pengalaman mengajar.
1. Angket
Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau
penyebaran daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons
atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam teknik pengumpulan data lewat angket ini,
digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai respon subjek uji coba dan
validator terhadap media pembelajaran poop up book yang dikembangkan.
23
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar petanyaan
dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara merupakan alat untuk
membuktikan informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Menurut Esterberg
yang dikutip oleh Sugiyono, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang berlalu. Dokumentasi bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumentel dari seseorang. Dokumentasi
yang digunakan peneliti dalam pengembangan media pembelajaran berupa pengambilan
gambar atau foto serta video pada saat proses uji coba produk.
Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis. Dimana teknik dalam menganalisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan semua pendapat, saran dan
tanggapan validator yang didapat di lembar kritik dan saran. Sedangkan data yang dari
lembar angket merupakan data kuantitatif menggunakan skala linkert.
24
1. Analisis Data Validasi
Analisis data instrumen validasi untuk melihat kevalidan media pembelajaran
yang dikembangkan berdasarkan skala likert.
Penskoran pada analisis data instrumen validasi dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut ini:
Tabel 3.1 Aturan Pemberian Skor
25
Selanjutnya skor akhir yang diperoleh diinterpretasikan dalam kriteria tabel 3.2
berikut :
Tabel 3.2
Keriteria Interpretasi Hasil Validasi
Skor Kriteria
1 Ya
0 Tidak
Hasil respon peserta didik dianalisis dengan persentase setiap indikator dan
keseluruhan menggunakan rumus berikut:
jawaban ya
Nilai responden peserta didik = ×100 %
skor maksimal per aspek
Table 3.4
Kriteria Interprestasi Respon Peserta Didik
26
Kriteria Range Persentase
0% ≤ V ≤ 20% Sangat Kurang Baik
21% ˂ V ≤ 40% Kurang Baik
41% ˂ V ≤ 60% Cukup Baik
61% ˂ V ≤ 80% Baik
81% ˂ V ≤ 100% Sangat Baik
Tabel kriteria di atas digunakan sebagai acuan melihat rerata skor penilaian dari
ahli media, ahli materi, ahli bahasa dan respon peserta didik terhadap media pembelajaran
yang dikembangkan. Jika menunjukkan persentase < 61% maka akan dilakukan revisi
sesuai dengan hasil yang didapat. Jika persentase menunjukkan ≥ 61% maka media pop-
up book mendapat respon positif. Dengan demikian, produk yang dikembangkan
dinyatakan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam mendukung proses
belajar peserta kelas X.
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
28
UP BOOK UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI
KEANEKARAGAMAN HAYATI
29
1. Apakah saat kegiatan belajar mengajar (KBM) guru menerapkan media
pembelajaran?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2. Apakah peserta didik paham dengan materi yang disampaikan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………....
3. Apakah kebanyakan peserta didik tertarik dengan materi yang diajarkan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
4. Apakah kelemahan dari media pembelajaran yang digunakan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
5. Apa sajakah kendala yang dihadapi Bapak/Ibu guru dalam menyampaikan materi
pelajaran?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………....
6. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu persoalan yang
berhubungan dengan materi ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
30
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
7. Buku apa saja yang Bapak/Ibu guru gunakan dalam kegiatan belajar mengajar?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
8. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kesan media pembelajaran tersebut terhadap perserta
didik?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
9. Bagaimana cara yang dilakukan Bapak/Ibu dalam proses belajar mengajar?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
10. Apakah Bapak/Ibu merasa puas dalam setiap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan? Jika tidak, masalah apa yang biasanya timbul dan bagaimana
mengatasinya?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………...
31
KISI-KISI INSTRUMEN VALIDATOR AHLI MEDIA PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN POOP-UP BOOK UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X PADA
MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI
32
KISI-KISI INSTRUMEN VALIDATOR AHLI MATERI PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN POOP-UP BOOK UNTUK SISWA KELAS X PADA MATERI
KEANEKARAGAMAN HAYATI
33
No Aspek Kriteria Nomor Item
1 Lugas 1) Keefektifan kalimat 1, 2, 3
2 Komunikatif 2) Tingkat pemahaman informasi 4
3 Diagnosis dan 3) Tingkat motivasi 5, 6
interaktif
4 Kesesuaian dengan 4) Tingkat perkembangan intelektual 7, 8
perkembangan dan emosional
peserta didik
5 Kesesuaian dengan 5) Ketepatan bahasa 9, 10
kaidah Bahasa 6) Ketepatan ejaan
Indonesia
6 Penggunaan istilah, 7) Tingkat konsistensi penggunaan 11, 12
simbol atau ikon istilah, dan simbol atau ikon
34
No Aspek Kriteria Nomor Item
1 Tampilan 1) Kejelasan teks
2) Kejelasan gambar 1, 2, 3, 4, dan 5
3) Kemenarikan gambar
2 Penyajian materi 1) Kemudahan memahami materi 6 dan 7
2) Kesesuaian materi
3 Manfaat 1) Kemudahan belajar 8, 9, dan 10
2) Kemenarikan media
35
LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
POOP-UP BOOK UNTUK SISWA KELAS X PADA MATERI KEANEKARAGAMAN
HAYATI
Nama :
NIM :
Hari/Tanggal :
Tempat :
A. Petunjuk Pengisian
1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menilai media pembelajaran yang telah dibuat
meliputi aspek kelayakan yang tercantum dalam instrumen.
2. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan penilaian
Bapak/Ibu.
3. Tuliskan komentar dan saran yang Bapak/Ibu berikan pada kolom yang telah
disediakan.
Keterangan :
a. Skala penilaian 5 : Sangat Baik
b. Skala penilaian 4 : Baik
c. Skala penilaian 3 : Cukup Baik
d. Skala penilaian 2 : Kurang Baik
e. Skala Penilaian 1 : sangat Kurang Baik
4. Deskripsi penilaian terdapat dihalaman lampiran.
5. Terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu yang telah memberikan tanggapan atau
pendapat, semoga dapat membantu memberikan masukan dalam pemanfaatan Media
Pembelajaran Poop-up Book yang seharusnya.
36
B. Aspek Penilaian
37
mengganggu pemahaman
Jumlah Skor Total
Tanjungpinang,....................,2019
NIP :
Nama :
Kelas :
38
Nomor Absen :
A. Petujuk Pengisian :
1. Bacalah indikator penilaian dengan seksama
2. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan penilaian
anda
3. Tuliskan komentar dan saran yang Anda berikan pada kolom yang telah disediakan.
a. Jawaban “Ya” : Apabila media pembelajaran poop-up book memenuhi kriteria
yang baik/layak.
b. Jawaban “Tidak” : Apabila media pembelajaran poop-up book tidak memenuhi
kriteria yang baik/layak.
4. Deskripsi penilaian terdapat di halaman lampiran.
39
B. Aspek Penilaian
Jawaban
No Aspek Pertanyaan
Ya Tidak
1 Tampilan 1. Apakah teks atau bahan tulisan
pada poop-up book ini mudah
dibaca ?
2. Apakah ganbar yang disajikan
jelas atau tidak buram ?
3. Apakah tedapat keterangan pada
setiap gambar yang disajikan
dalam poop-up book ini ?
4. Apakah gambar yang terdapat
dalam poop-up book menarik ?
5. Apakah gambar yang terdapat
dalam poop-up book sesuai
dengan materi ?
2 Penyajian 6. Apakah poop-up book ini
materi menjelaskan suatu konsep yang
berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari ?
7. Apakah poop-up book ini
menggunakan contoh-contoh soal
yang berkaitan dengan masalah
kehidupan sehari-hari
3 Manfaat 8. Setelah belajar menggunakan
media poop-up book ini, apakah
kalian dapat memahami materi
keanekaragaman hayati ?
9. Setelah belajar menggunakan
media poop-up book ini, apakah
suasana belajar menjadi
menyenangkan ?
10. Setelah belajar menggunakan
media poop-up book ini, apakah
kalian lebih tertarik dalam belajar
Biologi khusus materi
keanekaragaman hayati ?
40