OLEH
KELOMPOK 7
UNIVERSITAS WARMADEWA
Konsep-konsep Dasar Akuntansi Manajemen
Biaya
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau
jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa depan bagi organisasi. Biaya
dikatakan sebagai setara kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang
diinginkan. Contohnya menukar peralatan dengan bahan yang digunakan untuk produksi. Biaya
bisa dianggap sebagai ukuran dollar dari sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai
keuntungan tertentu. Biaya peluang adalah manfaat yang dikorbankan ketika satu alternatif
dipilih dari alternatif lainnya. Sebagai contoh sebuah perusahaan mungkin memilih
menginvestasikan $100.000 dalam persediaan selama setahun daripada menginvestasikan modal
tersebut pada investasi produktif yang memberikan tingkat pengembalian 12%.
Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti
pendapatan. Ketika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, biaya
tersebut dinyatakan kedaluwarsa atau yang biasa disebut beban. Di setiap periode, beban akan
dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi untuk menentukan laba periode tersebut.
Jadi biaya dan harga berkaitan dalam pengertian bahwa harga harus melebihi biaya agar
menghasilkan laba yang cukup banyak. Penurunan harga dapat meningkatkan nilai bagi
pelanggan dengan mengurangi pengorbanan pelanggan dan kemampuan menurunkan harga
berkaitan dengan kemampuan mengurangi biaya.
Objek Biaya
Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya pada
entitas yang disebut objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun seperti produk, pelanggan,
departemen, proyek, aktivitas dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan
biaya. Contohnya sebuah rumah sakit ingin menetapkan biaya unit operasi, maka objek biayanya
adalah unit operasi. Beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya yang penting.
Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi dan dapat juga
dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para
manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Contoh
aktivitas meliputi memasang peralatan untuk produksi, memindahkan bahan dan barang,
membeli komponen, mengirim tagihan kepada pelanggan, membayar tagihan, memelihara
peralatan, memenuhi pesanan, mendesain produk, dan memeriksa produk.
Keakuratan Pembebanan
Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan secara wajar dan logis
terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah mengukur dan
membebankan biaya dari sumber daya yang dikonsumsi objek biaya sebaik mungkin. Intuisi dan
anggapan umum diekspresikan sebagai berikut “Lebih baik menjadi kurang lebih benar daripada
menjadi sangat tidak akurat”. “Beberapa metode pembebanan biaya ternyata lebih akurat
dibandingkan lainnya”. Pembebanan biaya yang terdistori dapat menghasilkan keputusan yang
salah dan evaluasi yang buruk. Biaya produksi listrik yang dinyatakan terlalu tinggi dapat
mendorong manajer untuk menutup Departemen Listrik internal dan membeli listrik dari luar,
padahal pembebanan biaya yang lebih akurat mungkin menyarankan hal sebaliknya. Hal yang
mudah untuk melihat bahwa pembebanan biaya yang buruk dapat menciptakan pemborosan.
Ketelusuran (traceability)
Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung atau tidak langsung. Biaya
tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat
sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat ditelusuri dengan
mudah dan akurat sebagai objeknya. Ditelusuri dengan mudah berarti biaya dapat dibebankan
dengan cara yang layak secara ekonomi sedangkan ditelusuri dengan akurat berarti biaya dapat
dibebankan dengan menggunakan hubungan sebab-akibat. Jadi ketertelusuran adalah
kemampuan membebankan biaya pada objek biaya dengan cara layak secara ekonomi
berdasarkan hubungan sebab-akibat.
Metode Penelusuran
Penelusuran berarti pembebanan aktual biaya pada objek biaya dengan menggunakan
ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran
biaya pada objek dapat terjadi melalui dua cara yaitu penelusuran langsung dan penelusuran
penggerak. Penelusuran langsung (direct tracing) adalah suatu proses pengidentifikasian dan
pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek. Penelusuran
penggerak (driver tracing) adalah penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada objek
biaya. Dalam konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati
dan factor penyebab yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Oleh karena itu
penggerak adalah factor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya dan
memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya.
Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibedakan pada objek-objek
biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Pembebanan biaya
tidak langsung pada objek biaya disebut alokasi. Karena tidak terdapat hubungan sebab-akibat,
pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi yang
berhubungan. Cara mudah untuk pengalokasian biaya adalah dengan membebankannya secara
proporsional pada jam tenaga kerja langsung yang digunakan setiap produk. Pembebanan biaya
tidak langsung pada objek biaya secara arbitrer mengurangi keakuratan pembebanan biaya secara
keseluruhan. Oleh sebab itu, kebijakan perhitungan biaya yang terbaik hanya membebankan
biaya (yang ditelusuri) langsung pada objek biaya.
Harga pokok produksi (cost of goods manufacture) mencerminkan total biaya barang yang
diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan pada barang yang
diselesaikan adalah biaya manufaktur dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Perincian dari pembebanan biaya ini diuraikan pada daftar pendukung yang disebut sebagai
harga pokok produksi.
Barang dalam proses (work in process) terdiri atas semua unit yang telah diselesaikan sebagian
dalam produksi pada titik waktu tertentu. Barang dalam proses awal terdiri atas unit yang
deselesaikan sebagian dan tellah ada pada awal periode. Dalam laporan harga pokok produksi,
biaya unit yang diselesaikan sebagian dilaporkan sebaga biaya barang dalam proses awal dan
biaya barang dalam proses akhir. Biaya barang dalam proses awal mencerminkan biaya
manufaktru yang tercatat dari periode sebelumnya, sedangkan biaya barang dalam proses akhir
mencerminkan biaya manufaktur yang akan dicatat pada periode selanjutnya.
Pada perusahaan jasa, perhitungan biaya jasa yang terjual berbeda dari biaya penjualan
dalam manufaktur. Berbeda dari perusahaan manufaktur, perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan barang jadi karena tidak mungkin menyimpan jasa. Jadi jika dibandingkan dengan
perusahaan manufaktur, biaya penjualan jasa dapat disamakan dengan harga pokok produksi.
Kedua model ini mempunyai 2 dimensi. Dimensi vertical dari model ini menggambarkan
bagaimana biaya dibebenkan pada objek biaya, seperti produk dan pelanggan, sedangkan
dimensi horizontal memperhatikan bagaimana system mencoba memperbaiki efisisensi
oprasional dan mengendalikan biaya. Elemen utama dari model FBM adalah fungsi, sedangkan
elemen utama dari model ABM adalah aktivitas. Fungsi-fungsi biasanya dikelompokkan dalam
unit-unit organisasional, seperti departemen dan pabrik contohnya teknik, pengendalian kualitas,
dan perakitan fungsi-fungsi yang diatur dalam departemen. Aktivitas-aktivitas dengan tujuan
umum dikelompokkan bersama dalam satu bentuk prosses. Sebagai contoh pembelian barang,
penerimaan barang, dan pembayara barang yang diterima adalah aktivitas utama yang
menggambarkan proses pengadaan persediaan. Perbandingan tiap dimensi akan memberikan
pandangan mendalam yang signifikan atas perbedaan kedua model akuntansi manajemen
tersebut.