Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI MANAJEMEN

OLEH

KELOMPOK 7

Ni Komang Triska Utami 1733121206

Ni Wayan Intan Yuli Pratiwi 1733121218

Luh Gde Melina Putri Mahardika 1733121224

Ni Made Yulan Pravita Sari 1733121231

UNIVERSITAS WARMADEWA
Konsep-konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Biaya

Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau
jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa depan bagi organisasi. Biaya
dikatakan sebagai setara kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang
diinginkan. Contohnya menukar peralatan dengan bahan yang digunakan untuk produksi. Biaya
bisa dianggap sebagai ukuran dollar dari sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai
keuntungan tertentu. Biaya peluang adalah manfaat yang dikorbankan ketika satu alternatif
dipilih dari alternatif lainnya. Sebagai contoh sebuah perusahaan mungkin memilih
menginvestasikan $100.000 dalam persediaan selama setahun daripada menginvestasikan modal
tersebut pada investasi produktif yang memberikan tingkat pengembalian 12%.

Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti
pendapatan. Ketika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, biaya
tersebut dinyatakan kedaluwarsa atau yang biasa disebut beban. Di setiap periode, beban akan
dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi untuk menentukan laba periode tersebut.
Jadi biaya dan harga berkaitan dalam pengertian bahwa harga harus melebihi biaya agar
menghasilkan laba yang cukup banyak. Penurunan harga dapat meningkatkan nilai bagi
pelanggan dengan mengurangi pengorbanan pelanggan dan kemampuan menurunkan harga
berkaitan dengan kemampuan mengurangi biaya.

Objek Biaya

Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya pada
entitas yang disebut objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun seperti produk, pelanggan,
departemen, proyek, aktivitas dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan
biaya. Contohnya sebuah rumah sakit ingin menetapkan biaya unit operasi, maka objek biayanya
adalah unit operasi. Beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya yang penting.
Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi dan dapat juga
dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para
manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Contoh
aktivitas meliputi memasang peralatan untuk produksi, memindahkan bahan dan barang,
membeli komponen, mengirim tagihan kepada pelanggan, membayar tagihan, memelihara
peralatan, memenuhi pesanan, mendesain produk, dan memeriksa produk.

Keakuratan Pembebanan

Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan secara wajar dan logis
terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah mengukur dan
membebankan biaya dari sumber daya yang dikonsumsi objek biaya sebaik mungkin. Intuisi dan
anggapan umum diekspresikan sebagai berikut “Lebih baik menjadi kurang lebih benar daripada
menjadi sangat tidak akurat”. “Beberapa metode pembebanan biaya ternyata lebih akurat
dibandingkan lainnya”. Pembebanan biaya yang terdistori dapat menghasilkan keputusan yang
salah dan evaluasi yang buruk. Biaya produksi listrik yang dinyatakan terlalu tinggi dapat
mendorong manajer untuk menutup Departemen Listrik internal dan membeli listrik dari luar,
padahal pembebanan biaya yang lebih akurat mungkin menyarankan hal sebaliknya. Hal yang
mudah untuk melihat bahwa pembebanan biaya yang buruk dapat menciptakan pemborosan.

Ketelusuran (traceability)

Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung atau tidak langsung. Biaya
tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat
sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat ditelusuri dengan
mudah dan akurat sebagai objeknya. Ditelusuri dengan mudah berarti biaya dapat dibebankan
dengan cara yang layak secara ekonomi sedangkan ditelusuri dengan akurat berarti biaya dapat
dibebankan dengan menggunakan hubungan sebab-akibat. Jadi ketertelusuran adalah
kemampuan membebankan biaya pada objek biaya dengan cara layak secara ekonomi
berdasarkan hubungan sebab-akibat.

Metode Penelusuran

Penelusuran berarti pembebanan aktual biaya pada objek biaya dengan menggunakan
ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran
biaya pada objek dapat terjadi melalui dua cara yaitu penelusuran langsung dan penelusuran
penggerak. Penelusuran langsung (direct tracing) adalah suatu proses pengidentifikasian dan
pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek. Penelusuran
penggerak (driver tracing) adalah penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada objek
biaya. Dalam konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati
dan factor penyebab yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Oleh karena itu
penggerak adalah factor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya dan
memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya.

Membebankan Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibedakan pada objek-objek
biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Pembebanan biaya
tidak langsung pada objek biaya disebut alokasi. Karena tidak terdapat hubungan sebab-akibat,
pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi yang
berhubungan. Cara mudah untuk pengalokasian biaya adalah dengan membebankannya secara
proporsional pada jam tenaga kerja langsung yang digunakan setiap produk. Pembebanan biaya
tidak langsung pada objek biaya secara arbitrer mengurangi keakuratan pembebanan biaya secara
keseluruhan. Oleh sebab itu, kebijakan perhitungan biaya yang terbaik hanya membebankan
biaya (yang ditelusuri) langsung pada objek biaya.

Ringkasan Pembebanan Biaya

Metode pembebanan pada objek biaya : penelusuran langsung, penelusuran penggerak


dan alokasi. Penelusuran langsung merupakan metode yang paling akurat yang bergantung pada
hubungan sebab akibat dan dapat diamati secara fisik. Penelusuran penggerak bergantung pada
factor-faktor sebab akibat yaitu penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya. Biaya
pengidentifikasian penggerak dan penilaian kualitas dari hubungan sebab akibat jauh lebih besar
dibandingkan dengan penelusuran langsung dan alokasi. Keunggulan alokasi adalah kemudahan
dan rendahnya biaya implementasi. Akan tetapi alokasi adalah metode yang tingkat keakuratan
pembebanan biaya paling rendah dan penggunaannya harus sedapat mungkin dihindari.

HARGA POKOK PRODUK DAN JASA


Keluaran (output) organisasi merupakan salah satu objek biaya penting. Ada dua jenis
keluaran yaitu produk berwujud dan jasa. Produk berwujud (tangible product) adalah barang
yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan
(input) modal. Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau
aktivitas yang dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi.
Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan modal. Jasa
berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting yaitu:
1. Tidak berwujud (intangibility) berarti pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan,
mendengar atau mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli.
2. Tidak tahan lama (perishability) berati jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan masa
depan oleh pelanggan tetapi harus dikonsumsi saat diadakan.
3. Tidak dapat dipisahkan (inseparabaility) berarti produsen dan pembeli jasa biasanya
harus melakukan kontrak langsung saat terjadi pertukaran.
4. Tidak selalu sama (heterogenity) berarti terdapat peluang variasi yang lebih besar pada
penyelenggaraan jasa daripada produksi produk.
Penyelenggara jasa bisa dipengaruhi oleh pekerjaan yang dilakukan, bauran individu
lainnya yang bekerja dengan mereka, pendidikan dan pengalaman mereka, serta faktor – faktor
pribadi yang membuat penyelenggaraan tingkat jasa konsisten menjadi sulit. Pengukuran
produktifitas dan kualitas pada perusahaan jasa harusdilakukan secara terus – menerus dan
sensitif terhadap faktor – faktor tersebut. Perbedaan ini memengaruhi jenis informasi yang
diperlukan untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Organisasi yang membuat produk berwujud adalah perusahaan manufaktur. Sedangkan
organisasi yang memproduksi produk tidak berwujud adalah perusahaan jasa. Manajer dari
kedua jenis organisasi tersebut harus mengetahui besar biaya setiap produk. Harga produk yang
akurat adalah penting untuk analisa profitabilitas dan keputusan strategis yang berkenaan dengan
desain produk, penetapan harga dan bauran produk. Biaya setiap produk berlaku untuk produk
berwujud dan tidak berwujud.

 Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda


Harga pokok produk (product cost) adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan
manajerial yang spesifik. Arti “harga pokok produk” tergantung pada tujuan manajerial yang
sedang berusaha dicapai. Hal ini mengilustrasikan prinsip manajemen biaya yang
fundamental, yaitu “biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda”. Rantai nilai internal
perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibutuhkan untuk mendesain,
mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk.
Rantai nilai harga pokok produk diperoleh dengan membebankan biaya pada serangkaian
aktivitas yang mendefinisikan rantai nilai, kemudian membebankan biaya dari berbagai
aktivitas itu pada produk.
 Harga Pokok Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal
Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok
produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Biaya dikelompokkan dalam dua kategori
fungsional utama yaitu biaya prosuksi dan nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya
yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan
pelanggan, dan administrasi umum. Biaya nonproduksi dibagi menjadi dua kategori umum
yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi. Untuk barang berwujud, biaya produksi dan
non produksi disebut sebagai biaya manufaktur dan nonmanufaktur. Biaya poduksi dapat
diklasifikasikan menjadi:
1. Bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa
yang sedang diproduksi. Biaya ini dapat langsung dibebankan pada produk karena
pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi
setiap produk.
2. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada
barang atau jasa yang sedang diproduksi. Seperti halnya bahan langsung, pengamatan
secara fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas karyawan yang terlibat dalam
memproduksi suatu produk atau jasa.
3. Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
Pada perusahaan manufaktur, overhead dikenal sebagai beban pabrik atau overhead
manufaktur.

Contoh Definisi Harga Pokok


Yang diperlukan untuk produksi yang tidak menjadi bagian dari produk jadi atau yang
tidak digunakan dalam penyediaan jasa. Bahan langsung yang merupakan bagian tidak signifikan
dari produk jadi umumnya dimasukkan dalam kategori overhead sebagai jenis khusus dari bahan
tidak langsung. Biaya penelusuran lebih besar dibandingkan dengan manfaat dari peningkatan
keakuratan. Contohnya adalah lem yang digunakan pada perabotan atau mainan.
Biaya lembur tenaga kerja langsung biasanya juga dibebankan pada overhead. Dasar
pemikirannya adalah tidak semua oprasi produksi tertentu secara khusus dapat diidentifikasi
sebagai penyebab lembur.
- Biaya utama dan konversi
Biaya utama (prime cost) adalah jumlah dari biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya konversi (conversioan cost) adalah jumlah dari biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead.
- Biaya penjualan dan administrasi
Untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya penjualan dan administrasi disebut biaya
yang tidak dapat diinventarisasi atau biaya periode. Jadi biaya ini tidak ada satupun yang
dapat dibebankan pada produk atau muncul sebagai bagian dari nilai persediaan yang
dilaporkan pada neraca. Pada organisasi manufaktur, biaya ini dapat menjadi jumlah yang
signifikan, dan usaha untuk mengendalikannya dapat menghasilkan penghematan biaya
yang lebih besar dari usaha serupa yang dilakukan dalam mengendalikan biaya produksi.
Pada organisasi jasa, kepentingan relative dari biaya penjualan dan administrasi
bergantung pada sifat jasa yang diproduksi.

Laporan Keuangan Eksternal

Demi memenuhi kebutuhan eksternal, biaya-biaya diklasifikasikan berdasarkan fungsi.


Ketika menyusun laporan laba rugi, biaya produksi dipisahkan dari buaya penjualan dan
administrasi. Hal ini dilakukan karena biaya produksi dipandang sebagai harga pokok produk,
sedangkan biaya penjualan dan administrasi dipandang sebagai biaya periode. Jadi biaya
produksi yang melekat pada produk yang terjual diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.

Laporan Laba Rugi : Perusahaan Manufaktur

Pemasukan yang dihitung menurut klasifikasi fungsional seriing disebut sebagai


perhitungan pemasukan biaya absorpsi (full costing) karena semua biaya manufaktur dibebankan
pada produk. Menurut pendekatan perhitungan biaya absorpsi, beban dipisahkan menurut fungsi,
kemudian dikurangi dari penjualan untuk menghasilkan laba sebeum pajak. Beban mempunyai
dua kategori fungsional utama yaitu harga pokok penjualan dan beban operasi. Harga pokok
penjualan (cost of goods sold) adalah biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
yang melekat pada unit yang terjual. Untuk menghitung harga pokok penjualan, pertama-tama
harga pokok produksi perlu ditentukan.

Harga pokok produksi (cost of goods manufacture) mencerminkan total biaya barang yang
diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan pada barang yang
diselesaikan adalah biaya manufaktur dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Perincian dari pembebanan biaya ini diuraikan pada daftar pendukung yang disebut sebagai
harga pokok produksi.

Barang dalam proses (work in process) terdiri atas semua unit yang telah diselesaikan sebagian
dalam produksi pada titik waktu tertentu. Barang dalam proses awal terdiri atas unit yang
deselesaikan sebagian dan tellah ada pada awal periode. Dalam laporan harga pokok produksi,
biaya unit yang diselesaikan sebagian dilaporkan sebaga biaya barang dalam proses awal dan
biaya barang dalam proses akhir. Biaya barang dalam proses awal mencerminkan biaya
manufaktru yang tercatat dari periode sebelumnya, sedangkan biaya barang dalam proses akhir
mencerminkan biaya manufaktur yang akan dicatat pada periode selanjutnya.

Laporan Laba Rugi : Perusahaan Jasa

Pada perusahaan jasa, perhitungan biaya jasa yang terjual berbeda dari biaya penjualan
dalam manufaktur. Berbeda dari perusahaan manufaktur, perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan barang jadi karena tidak mungkin menyimpan jasa. Jadi jika dibandingkan dengan
perusahaan manufaktur, biaya penjualan jasa dapat disamakan dengan harga pokok produksi.

Jenis-jenis Sistem Akuntandsi Manajemen : Gambaran umum singkat

System akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan secar umum sebagi system


berdasarkan fungsi dan system berdasarkan aktivitas. Pendekatan berdasarkan fungsi dan
aktivitas dapat ditemukan dalam praktik nyata. System akuntansi manajemen berdasarkan fungsi
(function based management-FBM) telah dikenal dari tahun 1990-an dan masih digunakan
secara lurus dalam sector manufaktur dan jasa. System akuntansi manajemen berdasarkan
aktivitas (activity based management-ABM) merupakan system yang lebih baru dan juga
digunakan secara lurus dan pemanfaatannya semakin tinggi, khususnya di antara organisasi-
organisasi yang memiliki beragam produk, pelanggan, siklus waktu yang lebih pendek,
peningkatan persyaratan kualitas, dan tekanan persaingan yang ketat. Contoh system berdasarkan
aktivitas ditentukan dalam industry medis (rumah sakit), industry keuangan (bank), industry
transportasi ( penerbanggan dan kereta api) dan dalam semua jenis manufaktur seperti
perusahaan eletronik, dan mobil.

System Akuntansi FBM versus ABM

Kedua model ini mempunyai 2 dimensi. Dimensi vertical dari model ini menggambarkan
bagaimana biaya dibebenkan pada objek biaya, seperti produk dan pelanggan, sedangkan
dimensi horizontal memperhatikan bagaimana system mencoba memperbaiki efisisensi
oprasional dan mengendalikan biaya. Elemen utama dari model FBM adalah fungsi, sedangkan
elemen utama dari model ABM adalah aktivitas. Fungsi-fungsi biasanya dikelompokkan dalam
unit-unit organisasional, seperti departemen dan pabrik contohnya teknik, pengendalian kualitas,
dan perakitan fungsi-fungsi yang diatur dalam departemen. Aktivitas-aktivitas dengan tujuan
umum dikelompokkan bersama dalam satu bentuk prosses. Sebagai contoh pembelian barang,
penerimaan barang, dan pembayara barang yang diterima adalah aktivitas utama yang
menggambarkan proses pengadaan persediaan. Perbandingan tiap dimensi akan memberikan
pandangan mendalam yang signifikan atas perbedaan kedua model akuntansi manajemen
tersebut.

Tinjauan Biaya FBM


Dalam system akuntansi FBM, biaya-biaya sumber daya dibebankan pada unit-unit yang
berfungsi kemudian pada produk. Penelusuran penggerak dalam system FBM hanya
menggunakan penggerak produksi yang merupakan pengukuran konsumsi yang sangat
berkolerasi dengan keluaran produksi. Jadi unit-unit produk atau penggerak yang sangat
berkorelasi dengan unit-unit yang diproduksi, seperti jam kerja dari tenaga langsung, bahan
langsung, dan jam kerja mesin adalah hanya penggerak yang diasumsikan penting.
Pada kenyataannya jumlah pesanan pembelian bias menjadi ukuran yang tepat dari
konsumsi tiap produk. Namun biaya pembelian dalam system FBC dibebankan dengan
menggunakan suatu ukuran seperti unit yang diproduksi atau jam kerja tenaga kerja langsung.
Tujuan perhitungan harga pokok produk dari perhitungan biaya berdasarkan fungsi dapat
dipenuhi dengan pembebanan biaya-biaya produksi ke persediaan dan harga pokok penjualan
untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal.
Tinjauan Biaya ABM
Dalam perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, biaya ditelusuri hingga aktivitas,
kemusian produk. Sebagaimana biaya perhitungan biaya berdasarkan fungsi, penelusuran
langsung dan penelusuran penggerak digunakan. Jadi pembebanan biaya berdasarkan aktivitas
menekankan pada penelususran alokasi bahkan bias disebut sebagai penelusuran yang intensit.
Jumlah penggerakan yang dibutuhkan untuk suatu produk adalah ukuran yang jauh lebih baik
permintaan produk. Untuk aktivitas penanganan bahan daripada jumlah unit yang diproduksi.
Perhitungan harga pokok produk berdasarkan aktivitas cenderung fleksibel. Definisi
perhitungan harga pokok produk yang lebihkomprehensif ditekankan untuk perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Sebagai contoh, system akuntansi
yang lebih fleksibel dengan sejumlah informasi mengenai biaya, aktivitas dan penggerak dapat
bertindak sebagai system pengingat awal dari masalah yang berkaitan dengan etika.
Tinjauan Efisiensi Operasional FBM
Penyediaan informasi untuk perencanaan dan pengendalian adalah tujuan lain dari
akuntansi manajemen. Pendekatan manajemen berdasarkan fungsi untuk pengendalian
membebankan biaya pada unit organisasional kemudian menuntut tanggung jawab manajer unit
organisasional untuk mengendalikan biaya yang dibebankan. Manajer diberi penghargaan
berdasarkan kemampuan mereka untuk mengendalikan biaya. Jadi pendekatan fungsi menelusuri
biaya individu bertanggung jawab atas apa yang terjadi. System penghargaan digunakan untuk
memotivasi individual ini untuk mengelola biaya dengan meningkatkan efisiensi operasional unit
organisasi mereka.
Tinjauan Efisiensi Operasional ABM
Secara signifikan subsistem pengendalian berdasarkan aktivitas berbeda dengan system
berdasarkan fungsi. Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada pengelolaan aktivitas
dengan tujuan memperbaiki nilai yang diterima pelanggan dan laba yang diterima dengan
menyediakan nilai ini. Tinjauan proses berkaitan dengan identifikasi factor-faktor penyebab
biaya suatu aktivitas, pengukuran pekerjaan apa yang telah dilakukan, serta evaluasi kinerja
pekerjaan dan hasil yang dicapai. Jadi pengendalian berdasarkan aktivitas membutuhkan
informasi terperinci.
Pendekatan baru ini berfokus pada akuntabilitas dari aktivitas daripada biaya dan
menekankan maksimalisasi kinerja system secara luas daripada kinerja individu. Aktivitas lintas
fungsi dan garis departemen adalah system meluas dalam fokus tertentu dan membutuhkan
pendekatan global untuk mengendalikannya.
Pilihan Dari System Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan yang signifikan
memperbaiki keakuratan perhitungan harga pokok produk, memperbaiki pengambilan keputusan
serta meningkatkan perencanaan strategis dan kemampuan yang lebih baik dalam pengelolaan
aktivitas. Akan tetapi berbagai manfaat tersebut tidak diperoleh tanpa biaya. System akuntasi
manajemen berdasarkan aktivitas lebih rumit dan memerlukan perbaikan signifikan atas aktivitas
pengukuran dan pengukuran bias menjadi mahal. Akan tetapi biaya pengukuran telah menurun
dengan kemajuan teknologi informasi sehingga system berdasarkan aktivitas semakin menarik.

Anda mungkin juga menyukai