Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KAJIAN ANALISIS STRESS DAN RESPON PSIKOSOSIAL TERKAIT BENCANA

COVID-19 DAN STRATEGI YANG DILAKUKAN MASYARAKAT DALAM

MENGATASI HAL TERSEBUT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Blok Keperawatan Trauma

Di Susun Oleh:

NONNY YULIA SABRINA

CKR0170093

Keperawatan Reg B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Ucapan puja-puji dan syukur hanya semata milik Allah SWT. Hanya Kepadanya lah
kami memuji dan bersyukur, meminta ampunan dan pertolongan. Kepadanya juga lah kita
meminta perlindungan dari kejelekan diri dari syetan yang senantiasa membisikkan kebatilan
kepada hati kita.

Dengan rohmat serta pertolongan-Nya, puji syukur, akhirnya makalah ini bisa
terselesaikan dengan lancar. Kami menyadari sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan
yang ada pada makalah ini.

Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca untuk materi
evaluasi kami mengenai penulisan makalah selanjutnya. Kami berharap hal itu semua dapat
dijadikan cambuk buat kami supaya lebih mengutamakan kualitas makalah ini di masa yang
selanjutnya.

Kuningan, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1 Latar belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah................................................................................................2

1.3 Tujuan penulisan.................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................3

2.1 TRAUMA.............................................................................................................3

2.1.1 Definisi trauma...............................................................................................3

2.1.2 Jenis-jenis trauma...........................................................................................5

2.1.3 Penyebab trauma.............................................................................................5

2.1.4 Dampak trauma...............................................................................................5

2.1.5 Ciri-ciri trauma...............................................................................................6

2.2 BENCANA...........................................................................................................7

2.2.1 Definisi bencana.............................................................................................7

2.2.2 Upaya penanggulangan bencana....................................................................8

2.3 KONSEP STRESS DAN ADAPTASI.................................................................9

2.3.1 Definisi stres...................................................................................................9

2.3.2 Sumber stres...................................................................................................9

2.3.3 Macam-macam stres.....................................................................................10

2.3.4 Respon psikologis.........................................................................................10

2.3.5 Adaptasi........................................................................................................11

2.4 Covid-19.............................................................................................................12

2.4.1 Definisi covid-19..........................................................................................12

ii
2.4.2 Penyebab covid-19........................................................................................12

2.4.3 Gejala covid-19.............................................................................................12

2.4.4 Diagnosis covid-19.......................................................................................13

2.4.5 Pengobatan covid-19.....................................................................................13

2.4.6 Komplikasi covid-19.....................................................................................13

2.4.7 Pencegahan covid-19....................................................................................14

BAB III KAJIAN ANALISIS............................................................................................15

3.1 Kajian analisis stres............................................................................................15

3.2 Respon psikososial.............................................................................................16

3.3 Strategi yang dilakukan masyarakat dalam mengatasi covid-19........................16

BAB IV PENUTUP...........................................................................................................18

4.1 Simpulan.............................................................................................................18

4.2 Saran...................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik factor

alam maupun faktor non alam,maupun factor manusia ,sehingga mengakibatkan

timbulnya korban jiwa manusia,kerusakan lingkungan ,kerugian harta benda,dan

dampak psikologi. (Suratman Woro Suprojo, Prosiding pengindraan jauh dan system

informasi geografi.2012).

Termasuk bencana yang sedang terjadi mewabah diindonesia. COVID-19

pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan

Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 28 Maret, lebih dari 620.000 kasus

COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori, mengakibatkan lebih

dari 28.800 kematian dan 137.000 kesembuhan.

Trauma merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami cedera oleh

salah satu sebab. Penyebab yang paling sering adalah kecelakaan lalu lintas,

kecelakaan kerja, olah raga dan rumah tangga. Di Indonesia kematian akibat

kecelakaan lalu lintas lebih kurang 12 ribu per tahun.Banyak dari korban trauma

tersebut mengalami cedera musculoskeletal berupa fraktur, dislokasi, dan cedera

jaringan lunak. Cedera system musculoskeletal cenderung meningkat dan terus

meningkat dan akan mengancam kehidupan kita. (Rasjad C,2003).

Menurut National Consultant for Injury dari WHO Indonesia (dikutip dari data

kepolisian RI) terdapat kecelakaan selama tahun 2007 memakan korban sekitar

16.000 jiwa dan di tahun 2010 meningkat menjadi 31.234 jiwa di Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi trauma?

2. Apa saja jenis-jenis trauma?

3. Bagaimana penyebab trauma?

4. Bagaimana dampak trauma?

5. Bagaimana ciri ciri trauma?

6. Bagaimana definisi bencana?

7. Bagaimana upaya penanggulangan bencana?

8. Bagaimana konsep stress dan adaptasi?

9. Apa yang dimaksud dengan covid-19?

10. Bagaimana kajian analisis stres dan respon psikososial terkait bencana covid-19

dan strategi yang dilakukan masyarakat dalam mengatasi hal tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pengertian trauma,bencana,stres dan adaptasi,covid-19.

Jenis-jenis trauma,penyebab trauma,dampak,ciri-ciri. Upaya penanggulangan

bencana,konsep stress dan adaptasi,kajian analisis stres dan respon psikososial

terkait bencana covid-19 dan strategi yang dilakukan masyarakat dalam mengatasi

hal tersebut.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 TRAUMA

2.1.1 Definisi Trauma

Trauma adalah tekanan emosional dan psikologis padaumumnya karena

kejadian yang tidak menyenangkan atau pengalaman yang berkaitan dengan

kekerasan. Kata trauma juga bisa digunakan untuk mengacu pada kejadian yang

menyebabkan stres berlebih. Suatu kejadian dapat disebut traumatis bila kejadian

tersebut menimbulkan stres yang ekstrem dan melebihi kemampuan individu

untuk mengatasinya.

Sejumlah gejala yang dapat menandakan individu dengan pengalaman

traumatis. Beberapa gejala yang umum adalah mempunyai kenangan

menyakitkan yang tidak mudah dilupakan, mimpi buruk berulang akan kejadian

traumatis,dan timbulnya kenangan akan kejadian traumatis ketika melihat hal-hal

yang terkait dengan kejadian tersebut. Dari segi kognitif, kenangan akan kejadian

traumatis dapat memicu perasaan cemas, ketakutan berlebih, dan perasaan

tertekan (American Psychiatric Association, 2013).

Trauma dibagi menjadi dua,diantaranya:

1. Trauma Fisik

Trauma yang terjadi pernah terjadi terhadap fisik. Misalnya karena terjadi

kecelakaan,kekerasan,dll.

2. Trauma Non fisik

Trauma non fisik yaitu trauma atas kejadian atau peristiwa yang menimbulkan

kedukaan hati yang mengakibatkan rasa kedukaan hati yang mengakibatkan

3
rasa kedukaan yang mendalam,rasa ketakutan dan berbagai respon emosional

lainnya.

2.1.2 Jenis Jenis Trauma

Vikram menyatakan ada beberapa jenis trauma yang dikenali, yaitu:

1) Trauma personal (korban perkosaan, kematian orang tercinta, korban

kejahatan, dll) Perang dan keganasan.

2) Trauma mayor (bencana alam, kebakaran, dll), trauma mayor umumnya

menyebabkan trauma pada sejumlah besar orang pada waktu yang sama.

Cavanagh mengelompokkan trauma berdasarkan kejadian traumatik yaitu:

1) Trauma situasional adalah trauma yang disebabkan oleh situasi seperti bencana

alam, perang, kemalangan kenderaan, kebakaran, rompakan, perkosaan,

perceraian, kehilangan pekerjaan, ditinggal mati oleh orang yang dicintai,

gagal dalam perniagaan, tidak naik kelas bagi beberapa pelajar, dan

sebagainya.

2) Trauma perkembangan adalah trauma dan stres yang terjadi pada setiap tahap

pekembangan, seperti penolakan dari teman sebaya, kelahiran yang tidak

diingini, peristiwa yang berhungan dengan kencan, bekeluarga, dan

sebagainya.

3) Trauma intrapsikis adalah trauma yang disebabkan kejadian dalaman

seseorang yang memunculkan perasaan cemas yang sangat kuat seperti

perasaan homo seksual, benci kepada orang yang seharusnya di cintai, dan

sebagainya.

4) Trauma eksistensial yaitu trauma yang diakibatkan karena kurang berhasil

dalam hidup.

Chaplin menyatakan beberapa istilah yang berkaitan dengan trauma yaitu:

4
1) Plural traumata adalah satu luka baik yang bersifat fisik ataupun psikologis.

2) Traumatic dilirium (delirium traumatik) adalah satu keadaan delirium yang

disebabkan luka di otak.

3) Traumatic neurosis (neurosa traumatik) adalah satu neurosa disebabkan oleh

suatu pengalaman yang luar biasa menyakitkan hati.

4) Traumatic psychosis (psikosa traumatik) adalah satu keadaan psikotis yang

ditimbulkan oleh luka di otak. Orang-orang yang hidup dengan pengalaman

traumatik akan sering mengalami perasaan flash back daripada peristiwa yang

terjadi.

2.1.3 Penyebab Trauma

Trauma disebabkan oleh kejadian yang begitu negatif hingga menghasilkan

dampak berkepanjangan pada stabilitas mental dan emosional individu.Sumber

dari kejadian trauma sendiri dapat berupa fisik ataupun psikologis. Beberapa

kejadian traumatis yang umum mencakup pelecehan seksual, kekerasan dalam

rumah tangga, pengalaman akan bencana alam, penyakit ataupun kecelakaan

serius, kematian orang-orang yang dicintai, ataupun menyaksikan suatu bentuk

kekerasan (Allen, 2005).

Seorang individu tidak harus berada langsung dan terlibat secara langsung

dalam kejadian yang menyebabkan trauma.Individu juga dapat mengalami trauma

ketika menyaksikan suatu kejadian buruk dari jarak jauh.

2.1.4 Dampak Trauma

Salah satu dampak trauma pada individu, terutama anak-anak, terletak pada

kemampuan individu untuk membentuk hubungan interpersonal yang positif dan

bermakna.Tokoh pengasuh atau orangtua merupakan jendela bagi anak untuk

memandang dunia sebagai hal yang aman ataupun berbahaya. Anak yang

5
mengalami kejadian traumatis berupa kekerasan oleh tokoh pengasuh akan

memandang dunia sebagai tempat yang berbahaya. Oleh karena itu, anak yang

memiliki pengalaman traumatis cenderung bersikap curiga pada orang-orang di

sekitar mereka dan mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan sosial

ataupun romantis.

Anak dengan sejarah kejadian trauma yang kompleks dapat dengan mudah

terpancing dan mengeluarkan reaksi berlebih akan stimulus-stimulus yang

umumnya tidak berbahaya. Anak tersebut juga akan mengalami kesulitan dalam

mengendalikan emosinya (misal sulit menenangkan diri ketika marah) dan

seringkali bertindak secara impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya. Oleh

karena itu, anak yang mengalami trauma dapat berperilaku secara tidak terduga

dan ekstrem. Ia dapat bersikap agresif atau malah bersikap kaku dan penurut

secara tidak wajar (American Psychiatric Association,2013).

2.1.5 Ciri-ciri Trauma

Ciri-ciri dari fisik:

1) Gangguan makan

2) Gangguan tidur

3) Disfungsi seksual

4) Energy yang rendah ataupun merasakan sakit terus menerus yang tidak bisa di

jelaskan.

Ciri-ciri melalui emosional:

1) Perasaan depresi

2) Putus asa

3) Kecemasan serangan panic

4) Takut

6
5) Kompulsif dan perilaku obsesif ataupun yang terakhir adalah penarikan diri

dari rutinitas normal.

Ciri-ciri yang ditimbulkan oleh trauma melalui kognitif:

1) Penyimpangan memori terutama tentang trauma

2) Kesulitan memberikan keputusan

3) Penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi

4) Merasa terganggu oleh lingkunga sekitar ataupun yang terakhir adalah gejala

seperti gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya

menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian.

2.2 BENCANA

2.2.1 Definisi Bencana

Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi baik bersifat alam / non alam /

unsur lain yang jelas bahwa bencana yang terjadi menimbulkan kedukaan.

Kedukaan adalah respon manusiawi setiap orang ketika mengalami peristiwa

yang tidak mengenakkan maka akan mengakibatkan rasa kedukaan.

Apalagi bencana, mengakibatkan berbagai kehilangan orang yang tertimpa

bencana mengalami kehilangan yang dia alami. Kehilangan harta benda,

kehilangan materi, bahkan juga kehilangan orang yang sangat disayangi.

Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan

Bencana menyebutkan definisi bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa

yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor

manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Definisi tersebut

7
menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan

manusia :

1) Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
2) Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
3) Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat
berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun
kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari
satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian.
Bencana merupakan kombinasi antara ancaman (Hazard) dan kerentanan
(Vulnerability). Ancaman yaitu fenomena, bahaya atau resiko, baik alami
maupun tidak alami yang dapat (tetapi belum tentu menimbulkan bencana
diantaranya banjir, tanah longsor, kekeringan, wabah penyakit, konflik bersenjata
dll. Sedangkan kerentanan adalah keadaan didalam suatu komunitas yang
membuat mereka mudah terkena akibat buruk dari ancaman diantaranya
kerentanan fisik, sosial, dan psikologi/sikap.
2.2.2 Upaya Penanggulangan Bencana

Secara garis besar, upaya penanggulangan bencana meliputi :

1) Kesiapsiagaan => keadaan siap setiap saat bagi setiap orang, petugas serta
institusi pelayanan (termasuk pelayanan kesehatan) untuk melakukan tindakan
dan cara-cara menghadapi bencana baik sebelum, sedang, maupun sesudah
bencana.
2) Penanggulangan => upaya untuk menanggulangi bencana, baik yang
ditimbulkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk dampak kerusuhan

8
yang meliputi kegiatan pencegahan, penyelamatan, rehabilitasi, dan
rekonstruksi.
Tujuan dari upaya di atas ialah mengurangi jumlah kesakitan, risiko kecacatan
dan kematian pada saat terjadi bencana; mencegah atau mengurangi risiko
munculnya penyakit menular dan penyebarannya; dan mencegah atau mengurangi
risiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat bencana.
2.3 KONSEP STRESS DAN ADAPTASI

2.3.1 Definisi Stres

Stres adalah satu kondisi ketika individu berespons terhadap perubahan dalam

status keseimbangan normal (Kozier, 2011).

Peristiwa bencana adalah suatu stress dan stress yang dialami perlu dilakukan

upaya penangannan sehingga seseoarang mampu beradaptasi dengan peristiwa

yang dialami sehingga dia mampu melanjutkan kehidupannya.

Stressor adalah setiap kejadian atau stimulus yang menyebabkan individu

mengalami stres. Ketika seseorang menghadapi stressor, responnya disebut

sebagai strategi koping, respon koping, atau mekanisme koping.

2.3.2 Sumber stres

Terdapat banyak sumber stres, yang secara luas dapat diklasifikasikan sebagai

stressor internal atau eksternal, atau stressor perkembangan atau situasional.

a. Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang, sebagai contoh, demam,
kondisi seperti kehamilan atau menopause, atau suatu keadaan emosi seperti
rasa bersalah, kanker atau perasaan depresi.
b. Stressor eksternal berasal dari luar individu, sebagai contoh perpindahan ke
kota lain, kematian anggota keluarga, atau tekanan dari teman sebaya,
perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga
atau sosial, atau tekanan dari pasangan.
c. Stressor perkembangan terjadi pada waktu yang dapat diperkirakan sepanjang
hidup individu. Pada setiap tahap perkembangan, tugas tertentu harus dicapai
untuk mencegah atau mengurangi stres.

9
d. Stressor situasional tidak dapat diperkirakan dan dapat terjadi kapan pun
sepanjang hidup. Stres situasional dapat positif dan negatif. Contoh:
1) Kematian anggota keluarga
2) Pernikahan atau perceraian
3) Kelahiran anak
4) Pekerjaan baru
5) Penyakit
2.3.3 Macam-macam stres
Ditinjau dari penyebab, maka stres dibagi menjadi tujuh macam, di antaranya:
1) Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang
tinggi atau yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari atau karena
tegangan arus listrik.
2) Stres kimiawi
Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan, zat beracun
asam, basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa
kimia.
3) Stres mikrobiologik
Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau parasit.
4) Stres fisiologik
Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya
gangguan dari struktur tubuh, fungsi jaringan, organ dan lain-lain.
5) Stres proses pertumbuhan dan perkembangan
Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti
pada pubertas, perkawinan dan proses lanjut usia.
6) Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan karena gangguan stimulus psikologis atau
ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri
sepertihubungan interpersonal, sosial budaya atau faktor keagamaan
(Alimul,2008).
2.3.4 Respon psikologis stres
Faktor-faktor Psikologis dapat mempengaruhi fungsi fisik,faktor-faktor fisik
juga dapat mempengaruhi fungsi mental. Gangguan fisik yang diyakini

10
disebabkan atau dipengaruhi faktor psikologis pada masa lalu yang disebut
psikosomatis ( psychosomatic) atau psikofisiologis.
2.3.5 Adaptasi
Adaptasi merupakan pertahanan yang didapat sejak lahir atau diperoleh karena
belajar dari pengalaman dan mengatasi stres. Cara mengatasi stres dapat berupa
membatasi tempat terjadinya stres, mengurangi, atau menetralisasi pengaruhnya.
Adaptasi adalah suatu cara penyesuaian yang berorientasi pada tugas (task
oriented).
Dua hal yang penting kemampuan orang beradaptasi,terkait dengan peristiwa
traumatis yang dialami,diantaranya:
1) Mekanisme koping
Respon spontan yang bersifat protektif terhadap diri ketika mengalami suatu
peristiwa. Mekanisme koping ini suatu bentuk pertahanan diri yang sejatinya
tidak menyelesaikan masalah. Mekanisme koping mengenai beberapa bentuk
yang dilakukan oleh seseorang. Misalnya:
 Proyeksi : Menyalahkan pihak lain terkait peristiwa yang terjadi.
 Sublimasi : Mengalihkan energi stres kedalam aktivitas lain.
 Rasionalisasi : Mencari alasan alasan terhadap sesuatu yang
dialaminya untuk melindungi dirinya.
2) Strategi penyelesaian masalah
Upaya menyelesaikan trauma yang dirasakan oleh seseorang yang dilakukan
secara ilmiah terukur dan memiliki beberapa pola-pola yaitu STOP.
STOP adalah akronim/berhenti.
Kedukaan / trauma yang dialami ini harus berhenti jangan sampai
berkelanjutan namun dalam startegi pendekatan terdapat 4 unsur yang harus
dijalankan:
S (search) : Mencari sumber permasalahan
T (trial and error) : Sumber problem membuat tindakan/ rencana tindakan
sampai melakukan trial and error.
O : Meminta bantuan kepada orang lain. Akan tetapi harus meminta bantuan
kepada orang profesional.
P : Disinilah pentingnya kita melakukan pendekatan secara spiritual, sabar
dan berdo’a. Pasrah kepada Allah SWT dan dibarengi dengan do’a.

11
2.4 COVID-19
2.4.1 Definisi Covid-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
2.4.2 Penyebab Covid-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,
coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang,
seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,
seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke
manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang
yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
2.4.3 Gejala Covid-19
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu,
seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah
itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul
ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

12
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
 Batuk
 Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah terpapar virus Corona.
2.4.4 Diagnosis Covid-19
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah
pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona
sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan berikut:
 Uji sampel darah
 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
2.4.5 Pengobatan Covid-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah
penyebaran virus, yaitu:
 Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di
rumah sakit yang ditunjuk
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh
2.4.6 Komplikasi Covid-19
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi serius berikut ini:
 Pneumonia

13
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian
2.4.7 Pencegahan Covid-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:
 Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social
distancing).
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di
tempat umum.
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang
tisu ke tempat sampah.
 Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan

14
BAB III

KAJIAN ANALISIS

3.1 Kajian Analisis Stres

Dari kajian analisis stres yang saya lakukan dilingkungan sekitar rumah,bahwa

masyarakat tidak berdaya menghadapi pandemi virus corona. Karena hampir seluruh

bidang kehidupan terkena dampaknya, terutama dalam masalah ekonomi.

Dilingkungan sekitar rumah saya kebanyakan bekerja sebagai kuli bangunan di kota

dengan adanya pandemi virus corona ini mereka tidak bisa bekerja seperti biasanya.

Sehingga masyarakat stres berpikir untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dengan cara

seperti apa karena di desa sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

Adapun hasil kajian yang lain,masyarakat stres mengahadapi pandemi virus corona

ini saking sangat takut tertular sehingga gelisah,cemas,khawatir,ketakutan. Semua

merasakan tidak hanya lansia akan tetapi dari mulai anak-lansia itu sendiri. Misalnya

anak,merasakan stres karena mengalami perubahan mendadakan dalam

kesehariannya. Biasanya sekolah seperti biasa belajar dengan guru,akan tetapi

sekarang belajar dirumah anak mengalami stres sering tidak nurut dengan orang

tuanya untuk belajar,orang tua pun kesal dan memarahinya maka muncul lah rasa

stres itu sendiri.

Dan hasil kajian stres yang terakhir, dilingkungan rumah saya. Dengan adanya

covid-19 ini. Masyarakat stres memikirkan keluarganya yang berada di ibu kota

kareana covid-19 ini kasusnya sudah banyak sekali di ibu kota. Mereka memikirkan

takut keluarganya tertular,dan memikirkannya bahwa ketika sudah tertular covid-19

maka kemungkinan mati,karena masyarakat ditakutkan dengan mendengar bahwa

covid-19 ini sangat berbahaya dan mematikan.

15
3.2 Respon psikososial

Dari hasil kajian yang saya kaji dilingkungan sekitar rumah saya. Dalam respon

psikososial masyarakat merasa tertekan dan khawatir tertular dari orang orang yang

terdampak. Karena masyarakat mendengar informasi yang tidak bergejala pun bisa

saja positif covid-19. Untuk itu banyak hal yang dirasakan oleh masyarakat disekitar

rumah saya. Diantaranya:

 Takut jatuh sakit dan meninggal

 Takut kehilangan pekerjaan

 Tidak dapat bekerja saat pandemi covid 19 ini karena sebagian besar mereka

bekerja di ibu kota sebagai kuli bangunan

 Takut kebutuhan sehari hari tidak dapat tercukupi untuk keluarga

 Merasa bosan terlalu lama berdiam diri didalam rumah

 Merasa bosan tidak melakukan aktivitas seperti biasanya diluar rumah

 Merasa lingkungan menjadi sepi tidak seperti biasanya

3.3 Strategi yang dilakukan masyarakat dalam mengatasi covid-19

Berdasarkan hasil kajian yang saya dapat. Masyarakat melakukan beberapa cara

untuk mengatasi covid-19 ini. Diantaranya:

 Masyarakat mengurangi aktivitas diluar rumah,sesuai dengan anjuran dari

pemerintah

 Masyarakat tidak mengunjungi tempat keramaian seperti pasar,mall,dll.

Masyarakat pun mengikuti karena itu salah satu anjuran dari pemerintah juga

 Masyarakat menggunakan alat pelindung diri seperti masker

 Masyarakat lebih sering mencuci tangan

 Menjaga kebersihan rumah

 Menyemprot lingkungan rumah dengan menggunakan disinfektan

16
 Melaporkan masyarakat yang baru datang dari luar kota kepada rt/rw setempat

untuk diperiksa terlebih dahulu dan isolasi diri selama 12 hari

 Masyarakat setiap hari berjemur dan melakukan olahraga

 Masyarakat meningkatkan daya tahan tubuh dan pola hidup sehat

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Trauma adalah tekanan emosional dan psikologis padaumumnya karena kejadian

yang tidak menyenangkan atau pengalaman yang berkaitan dengan kekerasan. Kata

trauma juga bisa digunakan untuk mengacu pada kejadian yang menyebabkan stres

berlebih. Suatu kejadian dapat disebut traumatis bila kejadian tersebut menimbulkan

stres yang ekstrem dan melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya.

Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi baik bersifat alam / non alam / unsur

lain yang jelas bahwa bencana yang terjadi menimbulkan kedukaan. Kedukaan adalah

respon manusiawi setiap orang ketika mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan

maka akan mengakibatkan rasa kedukaan.

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-

2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini

disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan,

pneumonia akut, sampai kematian.

Berdasarkan hasil kajian analisis yang dilakukan dimasyarakat sekitar lingkungan

rumah. Masyarakat mengalami stres dari beberapa hal diantaranya

ekonomi,ketakutan,kecemasan,anak yang belajar dirumah dimarahi oleh orang tuanya

karena tidak nurut dan stres dikarenakan ada keluarga yang tinggal di ibu kota yang

menjadi penyebaran pandemi virus corona terbanyak.

Respon pisikososial banyak masyarakat yang mengalami hal tidak seperti pada

biasanya diantaranya takut jatuh sakit dan meninggal,takut kehilangan pekerjaan,takut

untuk terkena covid 19 ini.

18
Dalam strategi pencegahannya masyarakat sangat bagus karena telah mengikuti

anjuran pemerintah dan tentunya melakukan pola hidup yang lebih sehat.

4.2 Saran

Dalam kondisi seperti ini diharapkan untuk membaca lebih banyak informasi

mengenai bencana yang sedang mewabah di indonesia covid 19 agar kita lebih

memahami dan lebih bisa mengendalikan stres,serta mencegah covid 19.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, Barbara. Erb, Glenora. Berman, Audrey. Snyder, Shirlee J. 2011. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata. Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.
http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/sistem-penanggulangan-bencana
https://manajemenppm.wordpress.com/2013/05/21/manajemen-bencana-disaster-
management/
Cavanagh.M. (1982) The caunseling Experience: A Theoritical and Practical Approach.
Monterey: Book/Cole Publishing Campany
Chaplin, 2001. Op.Cit

20

Anda mungkin juga menyukai