Di Susun Oleh:
CKR0170093
Keperawatan Reg B
i
KATA PENGANTAR
Ucapan puja-puji dan syukur hanya semata milik Allah SWT. Hanya Kepadanya lah
kami memuji dan bersyukur, meminta ampunan dan pertolongan. Kepadanya juga lah kita
meminta perlindungan dari kejelekan diri dari syetan yang senantiasa membisikkan kebatilan
kepada hati kita.
Dengan rohmat serta pertolongan-Nya, puji syukur, akhirnya makalah ini bisa
terselesaikan dengan lancar. Kami menyadari sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan
yang ada pada makalah ini.
Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca untuk materi
evaluasi kami mengenai penulisan makalah selanjutnya. Kami berharap hal itu semua dapat
dijadikan cambuk buat kami supaya lebih mengutamakan kualitas makalah ini di masa yang
selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
2.1 TRAUMA.............................................................................................................3
2.2 BENCANA...........................................................................................................7
2.3.5 Adaptasi........................................................................................................11
2.4 Covid-19.............................................................................................................12
ii
2.4.2 Penyebab covid-19........................................................................................12
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................18
4.1 Simpulan.............................................................................................................18
4.2 Saran...................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dampak psikologi. (Suratman Woro Suprojo, Prosiding pengindraan jauh dan system
informasi geografi.2012).
Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 28 Maret, lebih dari 620.000 kasus
COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori, mengakibatkan lebih
salah satu sebab. Penyebab yang paling sering adalah kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan kerja, olah raga dan rumah tangga. Di Indonesia kematian akibat
kecelakaan lalu lintas lebih kurang 12 ribu per tahun.Banyak dari korban trauma
Menurut National Consultant for Injury dari WHO Indonesia (dikutip dari data
kepolisian RI) terdapat kecelakaan selama tahun 2007 memakan korban sekitar
16.000 jiwa dan di tahun 2010 meningkat menjadi 31.234 jiwa di Indonesia.
1
1.2 Rumusan Masalah
10. Bagaimana kajian analisis stres dan respon psikososial terkait bencana covid-19
terkait bencana covid-19 dan strategi yang dilakukan masyarakat dalam mengatasi
hal tersebut.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 TRAUMA
kekerasan. Kata trauma juga bisa digunakan untuk mengacu pada kejadian yang
menyebabkan stres berlebih. Suatu kejadian dapat disebut traumatis bila kejadian
untuk mengatasinya.
menyakitkan yang tidak mudah dilupakan, mimpi buruk berulang akan kejadian
yang terkait dengan kejadian tersebut. Dari segi kognitif, kenangan akan kejadian
1. Trauma Fisik
Trauma yang terjadi pernah terjadi terhadap fisik. Misalnya karena terjadi
kecelakaan,kekerasan,dll.
Trauma non fisik yaitu trauma atas kejadian atau peristiwa yang menimbulkan
3
rasa kedukaan yang mendalam,rasa ketakutan dan berbagai respon emosional
lainnya.
menyebabkan trauma pada sejumlah besar orang pada waktu yang sama.
1) Trauma situasional adalah trauma yang disebabkan oleh situasi seperti bencana
gagal dalam perniagaan, tidak naik kelas bagi beberapa pelajar, dan
sebagainya.
2) Trauma perkembangan adalah trauma dan stres yang terjadi pada setiap tahap
sebagainya.
perasaan homo seksual, benci kepada orang yang seharusnya di cintai, dan
sebagainya.
dalam hidup.
4
1) Plural traumata adalah satu luka baik yang bersifat fisik ataupun psikologis.
traumatik akan sering mengalami perasaan flash back daripada peristiwa yang
terjadi.
dari kejadian trauma sendiri dapat berupa fisik ataupun psikologis. Beberapa
Seorang individu tidak harus berada langsung dan terlibat secara langsung
Salah satu dampak trauma pada individu, terutama anak-anak, terletak pada
memandang dunia sebagai hal yang aman ataupun berbahaya. Anak yang
5
mengalami kejadian traumatis berupa kekerasan oleh tokoh pengasuh akan
memandang dunia sebagai tempat yang berbahaya. Oleh karena itu, anak yang
ataupun romantis.
Anak dengan sejarah kejadian trauma yang kompleks dapat dengan mudah
umumnya tidak berbahaya. Anak tersebut juga akan mengalami kesulitan dalam
karena itu, anak yang mengalami trauma dapat berperilaku secara tidak terduga
dan ekstrem. Ia dapat bersikap agresif atau malah bersikap kaku dan penurut
1) Gangguan makan
2) Gangguan tidur
3) Disfungsi seksual
4) Energy yang rendah ataupun merasakan sakit terus menerus yang tidak bisa di
jelaskan.
1) Perasaan depresi
2) Putus asa
4) Takut
6
5) Kompulsif dan perilaku obsesif ataupun yang terakhir adalah penarikan diri
4) Merasa terganggu oleh lingkunga sekitar ataupun yang terakhir adalah gejala
2.2 BENCANA
Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi baik bersifat alam / non alam /
unsur lain yang jelas bahwa bencana yang terjadi menimbulkan kedukaan.
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
7
menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan
manusia :
1) Kesiapsiagaan => keadaan siap setiap saat bagi setiap orang, petugas serta
institusi pelayanan (termasuk pelayanan kesehatan) untuk melakukan tindakan
dan cara-cara menghadapi bencana baik sebelum, sedang, maupun sesudah
bencana.
2) Penanggulangan => upaya untuk menanggulangi bencana, baik yang
ditimbulkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk dampak kerusuhan
8
yang meliputi kegiatan pencegahan, penyelamatan, rehabilitasi, dan
rekonstruksi.
Tujuan dari upaya di atas ialah mengurangi jumlah kesakitan, risiko kecacatan
dan kematian pada saat terjadi bencana; mencegah atau mengurangi risiko
munculnya penyakit menular dan penyebarannya; dan mencegah atau mengurangi
risiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat bencana.
2.3 KONSEP STRESS DAN ADAPTASI
Stres adalah satu kondisi ketika individu berespons terhadap perubahan dalam
Peristiwa bencana adalah suatu stress dan stress yang dialami perlu dilakukan
Terdapat banyak sumber stres, yang secara luas dapat diklasifikasikan sebagai
a. Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang, sebagai contoh, demam,
kondisi seperti kehamilan atau menopause, atau suatu keadaan emosi seperti
rasa bersalah, kanker atau perasaan depresi.
b. Stressor eksternal berasal dari luar individu, sebagai contoh perpindahan ke
kota lain, kematian anggota keluarga, atau tekanan dari teman sebaya,
perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga
atau sosial, atau tekanan dari pasangan.
c. Stressor perkembangan terjadi pada waktu yang dapat diperkirakan sepanjang
hidup individu. Pada setiap tahap perkembangan, tugas tertentu harus dicapai
untuk mencegah atau mengurangi stres.
9
d. Stressor situasional tidak dapat diperkirakan dan dapat terjadi kapan pun
sepanjang hidup. Stres situasional dapat positif dan negatif. Contoh:
1) Kematian anggota keluarga
2) Pernikahan atau perceraian
3) Kelahiran anak
4) Pekerjaan baru
5) Penyakit
2.3.3 Macam-macam stres
Ditinjau dari penyebab, maka stres dibagi menjadi tujuh macam, di antaranya:
1) Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang
tinggi atau yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari atau karena
tegangan arus listrik.
2) Stres kimiawi
Stres ini disebabkan karena zat kimiawi seperti obat-obatan, zat beracun
asam, basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa
kimia.
3) Stres mikrobiologik
Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau parasit.
4) Stres fisiologik
Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya
gangguan dari struktur tubuh, fungsi jaringan, organ dan lain-lain.
5) Stres proses pertumbuhan dan perkembangan
Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti
pada pubertas, perkawinan dan proses lanjut usia.
6) Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan karena gangguan stimulus psikologis atau
ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri
sepertihubungan interpersonal, sosial budaya atau faktor keagamaan
(Alimul,2008).
2.3.4 Respon psikologis stres
Faktor-faktor Psikologis dapat mempengaruhi fungsi fisik,faktor-faktor fisik
juga dapat mempengaruhi fungsi mental. Gangguan fisik yang diyakini
10
disebabkan atau dipengaruhi faktor psikologis pada masa lalu yang disebut
psikosomatis ( psychosomatic) atau psikofisiologis.
2.3.5 Adaptasi
Adaptasi merupakan pertahanan yang didapat sejak lahir atau diperoleh karena
belajar dari pengalaman dan mengatasi stres. Cara mengatasi stres dapat berupa
membatasi tempat terjadinya stres, mengurangi, atau menetralisasi pengaruhnya.
Adaptasi adalah suatu cara penyesuaian yang berorientasi pada tugas (task
oriented).
Dua hal yang penting kemampuan orang beradaptasi,terkait dengan peristiwa
traumatis yang dialami,diantaranya:
1) Mekanisme koping
Respon spontan yang bersifat protektif terhadap diri ketika mengalami suatu
peristiwa. Mekanisme koping ini suatu bentuk pertahanan diri yang sejatinya
tidak menyelesaikan masalah. Mekanisme koping mengenai beberapa bentuk
yang dilakukan oleh seseorang. Misalnya:
Proyeksi : Menyalahkan pihak lain terkait peristiwa yang terjadi.
Sublimasi : Mengalihkan energi stres kedalam aktivitas lain.
Rasionalisasi : Mencari alasan alasan terhadap sesuatu yang
dialaminya untuk melindungi dirinya.
2) Strategi penyelesaian masalah
Upaya menyelesaikan trauma yang dirasakan oleh seseorang yang dilakukan
secara ilmiah terukur dan memiliki beberapa pola-pola yaitu STOP.
STOP adalah akronim/berhenti.
Kedukaan / trauma yang dialami ini harus berhenti jangan sampai
berkelanjutan namun dalam startegi pendekatan terdapat 4 unsur yang harus
dijalankan:
S (search) : Mencari sumber permasalahan
T (trial and error) : Sumber problem membuat tindakan/ rencana tindakan
sampai melakukan trial and error.
O : Meminta bantuan kepada orang lain. Akan tetapi harus meminta bantuan
kepada orang profesional.
P : Disinilah pentingnya kita melakukan pendekatan secara spiritual, sabar
dan berdo’a. Pasrah kepada Allah SWT dan dibarengi dengan do’a.
11
2.4 COVID-19
2.4.1 Definisi Covid-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
2.4.2 Penyebab Covid-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,
coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang,
seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,
seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke
manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang
yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
2.4.3 Gejala Covid-19
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu,
seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah
itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul
ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
12
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
Batuk
Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah terpapar virus Corona.
2.4.4 Diagnosis Covid-19
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah
pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona
sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan berikut:
Uji sampel darah
Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
2.4.5 Pengobatan Covid-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah
penyebaran virus, yaitu:
Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di
rumah sakit yang ditunjuk
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh
2.4.6 Komplikasi Covid-19
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi serius berikut ini:
Pneumonia
13
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
2.4.7 Pencegahan Covid-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:
Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social
distancing).
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di
tempat umum.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang
tisu ke tempat sampah.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan
14
BAB III
KAJIAN ANALISIS
Dari kajian analisis stres yang saya lakukan dilingkungan sekitar rumah,bahwa
masyarakat tidak berdaya menghadapi pandemi virus corona. Karena hampir seluruh
Dilingkungan sekitar rumah saya kebanyakan bekerja sebagai kuli bangunan di kota
dengan adanya pandemi virus corona ini mereka tidak bisa bekerja seperti biasanya.
Sehingga masyarakat stres berpikir untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dengan cara
Adapun hasil kajian yang lain,masyarakat stres mengahadapi pandemi virus corona
merasakan tidak hanya lansia akan tetapi dari mulai anak-lansia itu sendiri. Misalnya
sekarang belajar dirumah anak mengalami stres sering tidak nurut dengan orang
tuanya untuk belajar,orang tua pun kesal dan memarahinya maka muncul lah rasa
Dan hasil kajian stres yang terakhir, dilingkungan rumah saya. Dengan adanya
covid-19 ini. Masyarakat stres memikirkan keluarganya yang berada di ibu kota
kareana covid-19 ini kasusnya sudah banyak sekali di ibu kota. Mereka memikirkan
15
3.2 Respon psikososial
Dari hasil kajian yang saya kaji dilingkungan sekitar rumah saya. Dalam respon
psikososial masyarakat merasa tertekan dan khawatir tertular dari orang orang yang
terdampak. Karena masyarakat mendengar informasi yang tidak bergejala pun bisa
saja positif covid-19. Untuk itu banyak hal yang dirasakan oleh masyarakat disekitar
Tidak dapat bekerja saat pandemi covid 19 ini karena sebagian besar mereka
Berdasarkan hasil kajian yang saya dapat. Masyarakat melakukan beberapa cara
pemerintah
Masyarakat pun mengikuti karena itu salah satu anjuran dari pemerintah juga
16
Melaporkan masyarakat yang baru datang dari luar kota kepada rt/rw setempat
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
yang tidak menyenangkan atau pengalaman yang berkaitan dengan kekerasan. Kata
trauma juga bisa digunakan untuk mengacu pada kejadian yang menyebabkan stres
berlebih. Suatu kejadian dapat disebut traumatis bila kejadian tersebut menimbulkan
Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi baik bersifat alam / non alam / unsur
lain yang jelas bahwa bencana yang terjadi menimbulkan kedukaan. Kedukaan adalah
respon manusiawi setiap orang ketika mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan
2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
karena tidak nurut dan stres dikarenakan ada keluarga yang tinggal di ibu kota yang
Respon pisikososial banyak masyarakat yang mengalami hal tidak seperti pada
18
Dalam strategi pencegahannya masyarakat sangat bagus karena telah mengikuti
anjuran pemerintah dan tentunya melakukan pola hidup yang lebih sehat.
4.2 Saran
Dalam kondisi seperti ini diharapkan untuk membaca lebih banyak informasi
mengenai bencana yang sedang mewabah di indonesia covid 19 agar kita lebih
19
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, Barbara. Erb, Glenora. Berman, Audrey. Snyder, Shirlee J. 2011. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata. Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.
http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/sistem-penanggulangan-bencana
https://manajemenppm.wordpress.com/2013/05/21/manajemen-bencana-disaster-
management/
Cavanagh.M. (1982) The caunseling Experience: A Theoritical and Practical Approach.
Monterey: Book/Cole Publishing Campany
Chaplin, 2001. Op.Cit
20