Anda di halaman 1dari 52

DRAFT MANUAL PROSEDUR

PENJAMIN MUTU
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TIM MONEV

2007
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Efektivitas kinerja dalam proses belajar mengajar dan perbaikan atmosfir akademik
sangat dipengaruhi oleh standardisasi mutu yang ingin dicapai serta proses Penjaminan Mutu
yang harus dilakukan. UNM telah mempunyai Unit Penjaminan Mutu (UPM) sejak 2001.
Namun baru tahun 2005 UPM mulai difungsikan secara lebih intensif. Pada akhir tahun 2006
UPM telah menyusun buku "Sistem Penjaminan Mutu Universitas Negeri Makassar" dan
disosialisasikan ke masing-masing Anggota Penjaminan Mutu pada masing-masing Fakultas
dan unit yang ada di UNM. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu (Sistem PJM) ini
dilakukan secara bertahap.

Sampai saat ini, pelaksanaan penjaminan mutu masih terbatas pada penjaminan mutu
akademik, belum menyentuh butir-butir mutu yang lainnya. Kendala yang dihadapi adalah
kurangnya sosialisasi dan informasi mengenai mekanisme penjaminan mutu yang diinginkan
oleh UPM UNM karena terbatasnya SDM yang ada, sehingga pemahaman dan komitmen
individu (staf dosen, pegawai dan mahasiswa) akan pentingnya penerapan Sistem PJM UNM
masih rendah. Sosialisasi dan implementasi penjaminan mutu yang belum optimal,
menyebabkan kinerja penjaminan mutu akademik dan manajemen masih relatif rendah.

Untuk menanggulangi hal tersebut, ke depan diperlukan upaya stratejik dan


berkelanjutan mengenai stratejik sosialisasi dan implementasi dan sistem penjaminan mutu
UNM dalam bentuk Penguatan Kapasitas Lembaga yang terdiri dari kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan PJM, Sosialisasi dan Publikasi Sistem PJM, Penyusunan kebijakan sasaran mutu
dan manual prosedur mutu setiap unit yang ada serta penyusunan sistem penganggaran dan
penyediaan infrastruktur, alat dan pedoman evaluasi PJM.
Organisasi UPM di UNM merupakan perwakilan dari seluruh Fakultas dan Unit yang
ada di UNM. Kunci keberhasilan penerapan sistem PJM di Perguruan Tinggi (PT) di
antaranya adalah: 1) komitmen segenap pimpinan PT, 2) komitmen manajemen PT, 3)
komitmen setiap individu yang akan menjalankan sistem mutu itu, konsistensi senantiasa
dipelihara dalam setiap melakukan kegiatan maupun pengambilan keputusan/sikap dan 4)
ketersediaan basis data akurat yang digunakan pada setiap pengambilan keputusan. Dari segi
komitmen, pimpinan UNM sudah memihak dan menyadari akan pentingnya penjaminan
mutu. Persolan utama yang dihadapi UPM UNM adalah ketersediaan sistem pendataan dan
terbatasnya sumberdaya yang kompeten. Akibatnya untuk mendapatkan data lengkap dan
akurat dalam waktu singkat sangat sulit diwujudkan. Untuk itu, pengembangan siStem
pendataan dan penyediaan tenaga yang kompeten untuk mengoperasikan sistem tersebut,
mendesak direalisasikan.

Strategi penjaminan mutu PT dilakukan dengan rencana pentahapan :


1). Menentukan Visi, Misi, dan Tujuan
2). Mengidentifikasi pasar dan kebutuhannya
3). Mengadakan analisis SWOT
4). Menentukan kebijakan jaminan mutu
5). Menentukan tujuan jaminan mutu stratejik
6). Menyusun rencana jaminan mutu stratejik
7). Menyusun pedoman pelaksanaan rencana jaminan mutu stratejik
8). Menyusun pedoman anggaran pelaksanaan jaminan mutu
9). Menyusun alat-alat dan pedoman evaluasi untuk peningkatan mutu.

Dari 9 tahap tersebut UPM UNM telah melaksanakan 7 tahap. Namun demikian,
sosialisasi dan Diklat harus tetap berkelanjutan agar tercipta persamaan persepsi bagi seluruh
pihak yang terkait dengan penjaminan mutu. Setelah itu, penyediaan perangkat lunak dan
keras untuk memperlancar implementasi penjaminan mutu harus diupayakan secepatnya.
Kendala yang dihadapi adalah kurangnya sosialisasi dan informasi mengenai mekanisme
penjaminan mutu (PJM) yang diinginkan oleh Unit Penjaminan Mutu UNM, sehingga
pemahaman dan komitmen individu (staf dosen, pegawai dan mahasiswa) akan pentingnya
penerapan sistem penjaminan mutu UNM masih rendah.
Untuk menanggulangi hal tersebut, kedepan diperlukan upaya stratejik dan berkelanjutan
mengenai Stratejik sosialisasi dan implementasi dari sistem penjaminan mutu UNM dalam
bentuk penguatan kapasitas lembaga yang terdiri dari:

1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Penjaminan Mutu (PJM),


2. Sosialisasi dan Publikasi Sistem PJM
3. Penyusunan kebijakan dan sasaran mutu setiap unit yang ada
4. Penyusunan Manual Prosedur Penjaminan Mutu UNM, Fakultas dan Jurusan
5. Implementasi dari Sistem Penjaminan Mutu secara bertahap
6. Evaluasi dan pengembangan kebijakan dan sasaran mutu

1.2. Asas dan Sasaran Penjaminan Mutu


Kebijakan perencanaan dan pengembangan Universitas Makassar mengacu
pada kebijakan dasar pendidikan tinggi yang mencakup:

(1). Daya Saing Bangsa (Nation's competitiveness)


(2). Otonomi (Autonomy)
(3). Kesehatan Organisasi (Organizational health).

Sasaran dari sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi adalah:


- Meningkatnya daya serap terhadap lulusan pendidikan menengah
- Meningkatnya angka lulusan
- Menurunnya angka putus kuliah
- Meningkatnya penyerapan lulusan pendidikan tinggi dalam dunia kerja
- Meningkatnya intensitas dan kualitas penelitian
- Meningkatnya pengabdian kepada masyarakat
- Meningkatnya kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Perusahaan

1.3. Tujuan Penjaminan Mutu UNM


Tujuan penjaminan mutu UNM adalah menciptakan suatu proses akademik, manajemen
dan sistem informasi terhadap seluruh sivitas akademika UNM secara berkelanjutan agar
tercapai suatu keluaran (output) dan outcome sesuai dengan kebijakan dan sasaran mutu pada
rentang waktu tertentu. Apabila hal tersebut dijalankan, harapan kedepan adalah semakin
dibutuhkannya UNM oleh masyarakat (skema seperti disajikan berikut).
II RENCANA STRATEJIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2.1. Visi, Misi, dan Tujuan UNM


Pada tahun 2020, UNM menjadi universitas riset sebagai pusat pemeliharaan, penemuan,
dan pengembangan IPTEK, seni untuk mencapai keunggulan yang mengacu kepada Pola
Ilmu Pokok yakni Pengembangan Wilayah Perairan, nilai-nilai moral, kebudayaan dan
peradaban yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Makassar dan Indonesia
khususnya, serta umat manusia pada umumnya (Menjadi Universitas Riset Berbasis
Wilayah Perairan)
Menjadi agen pembelajaran, pembudayaan, dan pemberadaban bangsa yang efektif,
efisien dan akuntabel, dalam proses transformasi budaya Indonesia menuju peradaban bangsa
yang modern, madani, dan unggul (Menjadi Agen transformasi Peradaban Modern).

Untuk mewujudkan visi UNM, maka disusunlah misi UNM seperti berikut:
Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas, mempunyai keunggulan, dan
berkemampuan manajerial; Mewujudkan manusia berkemampuan akademik dan profesional
yang berjiwa serta bersemangat wirausaha (enterprenuership); dan Mewujudkan manusia
berkemampuan melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dalam rangka peningkatan kesejahteraan dirinya, masyarakat, bangsa, negara Indonesia, dan
umat manusia.Memanfaatkan sistem pemerintahan otonomi di Makassar berdasarkan pola
dasar pembangunan daerah Makassar Mewujudkan manusia beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME dan bermoral luhur;

Tujuan yang ingin dicapai UNM adalah:

Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan,


keunggulan akademik dan/atau profesional menurut pendekatan MMT untuk dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian; Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional serta peradaban umat
manusia; Mendukung pembangunan masyarakat madani yang demokratis dengan berperan
sebagai kekuatan moral yang mandiri; Mencapai keunggulan yang kompetitif melalui
penerapan prinsip pengelolaan sumber daya sesuai dengan azas otonomi pengelolaan yang
profesional; Mampu menerapkan IPTEK dan seni sesuai dengan potensi alamiah di
lingkungannya sebagai wirausahawan tangguh.

2.2. Program dan Kegiatan

1. Bidang Pendidikan

Peningkatan fasilitas informasi dan perpustakaan Peningkatan penguasaan bahasa dan


komputer Menciptakan suasana akademis yang kondusif Peningkatan sarana dan
prasarana pendidikan

2. Bidang Penelitian dan Pengembangan IPTEK

• Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan penulisan ilmiah


• Meningkatkan kemampuan bersaing meraih dana penelitianMeningkatkan minat dan
motivasi dosen untuk melakukan penelitian 3. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat
• Menyediakan panduan (model) pengabdian kepada masyarakat
• Meningkatkan peran dan relevansi pendidikan dan penelitian dalam mengatasi
persoalan masyarakat
• Memperluas cakupan wilayah pengabdian masyarakat

4. Bidang Manajemen Universitas

• Meningkatkan sistem dan dokumen instrumen manajemen yang mencakup evaluasi


diri, renstra, renop dan LAKIP.
• Menerapkan total quality management dan quality assurance untuk mendapatkan
output, outcome, dan benefit yang berkualitas.
III. KEBIJAKAN DAN SASARAN MUTU

3.1. Kebijakan dan Sasaran Mutu UNM


Kebijakan sasaran mutu UNM pada tahun 2010 berdasarkan tahapan dan
indikatornya, disajikan pada tabel berikut :

Tabel 1. Kebiiakan Sasaran Mutu Universitas Tahun 2010

Tahapan Indikator ~ Baseline ~ Sasaran mutu


INPUT ~
Jumlah 20.801 25.000
Mahasiswa
Skor SPMB IPS : 575,77 ± 59.72 600
IPA : 515.42 ± 88.00
Mahasiswa Keketatan 1:11 1:15
Sistem PBUD (40 %), SPMB PBUD (40%); SPMB ;
penerimaan Kurang mampu
Sul Sel :70 %, SulBar : 15.2
Asal %, Sultra 9.38 %, Sulteng : Kawasan Indonesia Timur
0.89 %, P.Jawa : 3.13%
Kualifikasi Prof : 2%, Doktor 8 %, Prof : 5%, Doktor : 15%,
Dosen Magister 55 % Magister : 65 %

Rasio Dosen 1:21 1:20


Mahasiswa
Pendidikan Magister : 0.8 %, Sarjana : Magister : 2 %, Sarjana : 50
Pegawai 24.7% %
Jumlah 1.432 1.450
Proporsi
pendapatan 30.3 50%
Dana diluar SPP dan
Total 104.362.720.348 120.000.000.000
Pendapatan (Rp)
Fl'E (%) 74% 100%
Ruangan 29
50
Kelas(jam/ming
Fasilitas gu)
Laboratorium 8 15
(shift/mg)
Ruang 36
Administrasi 50
(jam/mg)
PROSES
IPK Pada Semester 4, 50 %
mahasiswa di atas 2,75
Evaluasi 4 kali
mahasiswa 4 kali
Pendidikan secara
Sistem umum
PBM T~-'L KBK SCL, KBK dan soft skills, 14
kali,
Partisipasi 1 1 keg/th
20 keg/th
ilmiah Nasional
dosen
Transaksi buku
(j udul/th) L329 2.000

Raihan dana
2.7% 10% dari total UNM
(Rp)
Jumlah 1000 penelitian/tahun
98 penelitian/tahun
1. 1 pada jurnal
terakreditasi/th
Penelitian 2. Seminar ilmiah minimal 1
kali/tahun di
Jurusan
Publikasi 20% dari total dosen
3. Penyelenggara Seminar
ilmiah tingkat
nasional 2 kali/tahun di
Universitas Negeri Makassar
4. Setiap jurusan menerbitkan
Dana minimal 1
2.7% 10% dari total UNM
Jumlah
41 judul/th 100 judul/th
Pengabdian
1. Mempunyai Community
Publikasi Dev. Minimal 1/
Fakultas
OUTPUT 2. 9 Pengabdian/th
Jumlah Lulusan 2665/th 3000/th
IPK 3.05 >_ 3,0
Masa Studi 5.3 th 4 th
Proporsi tepat 17.2%
25%
waktu
<450 1. Komputer dasar; Toefl
Kompetensi (tek,
>450,
Komunikasi,
2. BerBudaya dan
sikap/budaya)
berwawasan Lingkungan
OUTCOME
Masa Tunggu (bl) 9.3 bl < 6 bulan
Gaji Pertama (Rp) 830.000 1,5 Juta
Kesesuaian Bidang 75 sesuai :25% tidak sesuai
W irausaha 25%
3.2. Sasaran Mutu Berdasarkan Butir
1. Sasaran Mutu Proses dan Mutu pembelajaran

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input SDM Pegawai, Mahasiswa, Dosen mengetahui tugas masing-
masing
Fasilitas LCD, OHP, Whiteboard
Proses Manajemen Seluruh Dosen telah mengikuti Pekerti, AA atau sejenisnya
(Teaching Methodology)
Pelaksanaan SCL, soft skills, 14 kali, UTS,UAS,Quis, tugas, KBK
Output IPK >30
Masa Studi <= 4 th
I Kompetensi (tek, Komputer dasar; Toefl >450, BerBudaya dan berwawasan
Komunikasi, Lingkungan (Ekosistem Perairan), Wirausahawan
sikap/budaya)
2. Sasaran Mutu SDM

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input SDM Pegawai minimal SMA, Dosen minimal S2

Fasilitas Seluruh staf memiliki ruangan/meja sendiri


Proses Manajemen Pelatihan dan Pendidikan keahlian dan keterampilan
Penghargaan dan sanksi
Output Pendidikan Dosen :Prof : 5%, Doktor : 15%, Magister : 65%;
Pegawai: Magister: Z%, Sarjana : 50%
Kehadiran 90%
Disiplin Tidak ada pelanggaran

3. Sasaran Mutu Kemahasiswaan

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input SDM IPK pengurus organisasi mahasiswa > 3.0
Dana Dianggarkan secara rutin dan terprogram
Fasilitas Lengkap
Program Disusun setiap tahun
Proses Manajemen Pembimbingan rutin oleh PDIII, PR III dan Dosen
Pelaksanaan Kegiatan kemahasiswaan berjalan sesuai rencana
Output IPK 3.0
Prilaku Baik
Penalaran Prestasi Nasional&Regional
Minat/Bakat Berkembang
Kesejahteraan/Beasiswa Pembayaran tidak menunggak (tepat waktu)
Bakti sosial 1 kali/tahun
4. Sasaran Mutu Kurikulum

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input SDM Mengetahui perencanaan dan penyusunan kurikulum
Dana Tersedia setiap tahun anggaran pengembangan kurikulum
Proses Manajemen Sistem peninjauan dan evaluasi kurikulum berjalan rutin
Pelaksanaan Implementasi kurikulum sesuai dengan perencanaan
Output IPK >_ 3,0
Masa Studi <= 4 th
Kompetensi 1. Komputer dasar; Toefl >450,
2. BerBudaya dan berwawasan Lingkungan (Ekosistem
Perairan),
3. Wirausahawan
Masa Tunggu < 6 bulan
Gaji Pertama 1,5 Juta
Kesesuaian Bidang 75 sesuai :25% tidak sesuai
berWiraswasta 25%

5. Sasaran Mutu Prasarana dan Sarana

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input SDM Keterampilan pengelola prasarana dan sarana baik
Dana Tersedia anggaran rutin setiap tahun untuk pengadaan dan
perawatan
Program Perencanaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana
tersusun
Proses Manajemen dengan balk
Pelatihan SDM pengelola secara rutin
Pelaksanaan Implementasi pemanfaatan berjalan dengan baik
Output Kelengkapan/Ketersediaa CUKUP
n
Efisiensi Pemanfaatan 60%
Data Asset dan Lahan DALAM BENTUK DATA BASED

6. Sasaran Mutu Suasana Akademik

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input SDM Mengetahui dan menjalankan tugas dan fungsi masing-
masing
Dana Tersedia secara rutin setiap tahun
Fasilitas Tersedia
Proses Manajemen Program pengembangan suasana akademik disusun dengan
baik
Pelaksanaan Terpadu seluruh civitas academica
Output Etika Dosen Menghargai Karya Orang Lain
Etika Pegawai Disiplin Melayani
Etika Mahasiswa Disiplin, Kehadiran 90%,
Akademik Membaca dan Menulis secara intensif _
Budaya kegiatan Ilmiah
_Jumlah 9 kegiatan/tahun
Nasional
Layanan/kunjungan 10 jam/hari
Pustaka
Layanan/Kunjungan 10 jam/hari
Internet
7. Sasaran Mutu Keuangan

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input SDM Keahlian dan keterampilan pengelola keuangan memenuhi
Standar

Proses Manajemen Sistem satu pintu dan berbasis kinerja


Pelaksanaan Pengajuan anggaran dari unit terkecil melalui Musrembang
Output Jumlah Dana dan sumber Jumlah dana meningkat 10%/tahun
Dana

Sistem Penyaluran dan SESUAI ATURAN YANG BERLAKU


Penyerapan
Transparansi
_ TRANSPARAN
Pelaporan Sesuai aturan yang berlaku
8. Sasaran Mutu Penelitian dan Publikasi
EASE INDIKATOR MUTDSASARAN
Input Sdm MUTU
- Kualifikasi dan Kornposisi SllM (Doktor 15%; Magister
65%)
Dana Dana Internal ( 10% dari total UNM)
Fasilitas - Dana Eksternal
- Laboratorium (Rp 90%)
(Tlab; Rlab) dan Workshop fac; lab
terakreditasi ;
- Peralatan, Bahan, Jaringan Info masi
Program - Payung Penelitian (Arah Penelitian) tersusun
- Riset Unggulan Berbasis Perairan
Proses ManaJemen - Peningkatan Kualitas SDM peneliti melalui pelatihan
rutin
Pelaksanaan penyusunan proposal
- Monev berjalan sesuai rencana
- Sistematika (Panduan) disusun dan disosialisasikan
- Keterarahan Penelitian
- Keberlanjutan
- Ketuntasan
Output Hibah - Non Kompetitif (PEMDA, Perusahaan)
- Kompetitif Nasional
- Kompetitif Internasional
Kolaborasi - Lokal
- Nasional
- Internasional
Publikasi - Nasional Tidak Terakreditasi 1000 jd/th
- Nasional Terakreditasi 50 judul/th
- Internasional 1 judul/th
Seminar / Ternu Ilmiah - Nasional 9 kegitan/th
- Internasional 1 kegiatan/th
Paket Teknologi - Paket Teknologi Tinggi (HI-TECH) 1/th
- Paket Teknologi Madya I/th
Paten 1/5 th
Penerbitan Buku Pemakaian/Pemasaran Tingkat Lokal 9 judul/th
Referensi - Pemakaian/Pemasaran Tingkat Nasional ljudul/th
- Pemakaian/Pemasaran 'TK
9. Sasaran Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input Sdm Kualifikasi dan Komposisi SDM (Doktor %,; Magister
65%)
Dana - Dana Internal (Rp 10%)
Dana Eksternal (Rp90%;)
Fasilitas - Workshop fac;
- Peralatan
- Bahan
Program JaringanPengabdian
Payung Informasi (Arah Pengabdian)
- Pengabdian Unggulan
_ Manajemen - Peningkatan Kualitas SDM
- Fasilitasi Institusional
Pelaksanaan Monev
- Sistematika (Panduan)
- Keterarahan
- Keberlanjutan
Output Hibah - Non Kompetitif (PEMDA, Perusahaan)
- Kompetitif Nasional
- Kompetitif Internasional
Kolaborasi Lokal
- Nasional
Publikasi -- Internasional
Nasional Tidak Terakreditasi
- Nasional Terakreditasi
Seminar / Temu Ilmiah -- Internasional
Nasional
- Internasional
Paket Teknologi - Paket Teknologi Tinggi (HITECH)
- Paket Teknologi Madya
- Paket Teknologi Tepat Guna
Paten -

Penerbitan Buku Ajar - Pemakaian / Pemasaran Tingkat Lokal


- Pemakaian / Pemasaran Tingkat Nasional
- Pemakaian / Pemasaran Tingkat Internasional

10. Sasaran Mutu Tata Pamong


FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU
Input SDM Minimal SMA
Proses Manajemen Pelatihan dan Pendidi_kan secara rutin Sosialisasi tata
I pamong
Pelaksanaan Sudah terimplementasi keseluruh jurusan
Output Ketersediaan_Data LENGKAP_DAN VALID DATA ESPBED
Promosi BERJALAN SESUAi ATURAN DEPDIKNAS
Demosi BERJALAN SESUAI ATURAN DEPDIKNAS
Binap Berjalan sesuai aturan DEPDIKNAS
Kesejahteraan Sesuai aturan DEPDIKNAS
Cuti Sesuai aturan DEPDIKNAS

11. Sasaran Mutu Manajemen

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input Sdm Minimal SMA
Proses Manajemen Sentralisasi Administrasi Desentralisasi Akademik
Output Pelayanan akademik LANCAR DAN CEPAT
Pelayanan Penelitian LANCAR DAN CEPAT
Pelayanan Pengabdian LANCAR DAN CEPAT
Pelayanan Administrasi Lancar dan Cepat
Pelayanan Keuangan Lancar dan mencukupi

12. Sasaran Mutu Sistem Informasi

FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU


Input Sdm Minimal D3 menguasai ko puter
Dana Dianggarkan secara rutin d n mencukupi
Fasilitas Lengkap
Proses Manajemen Pelatihan dan Pendidikan secara rutin
Output Sistem Informasi Akademik OPERASIONAL
Sistem Informasi Kepegawaian OPERASIONAL
Sistem Informasi Keuangan OPERASIONAL
Sistem Informasi Penelitian dan OPERASIONAL
Pengabdian
Sistem Informasi Aset danLahan OPERASIONAL
Sistem Informasi Kerjasama OPERASIONAL
13. Sasaran Mutu Kerjasama
FASE INDIKATOR MUTU SASARAN MUTU
Input Sdm Kompeten
' Dana Tersedia Anggaran
Fasil itas Tersedia
Program Tersusun dengan baik
Proses Manajemen Pelatihan dan Pendidikan rutin bagi staf/pengelola
Pelaksanaan Penerapan sistem kerjasarna
Output Kerjasama Hibah JUMLAH DAN DANA KERJASAMA MENINGKAT
10 % TAHUN
Kerjasama Non Hibah JUMLAH DAN DANA KERJASAMA MENINGKAT
10% TAHUN
Kerjasama Instansi JUMLAH DAN DANA KERJASAMA MENINGKAT
Pemerintah 10% TAHUN
Kerjasama JUMLAH DAN DANA KERJASAMA MENINGKAT
Instansi_Swasta 10% TAHUN
Kerjasama Luar Negeri JUMLAH DAN DANA KERJASAMA MENINGKAT
10% TAHUN
IV. STRATEGI DAN MEKANISME PENCAPAIAN MUTU

Butir penjaminan mutu yang dipergunakan sebagai standar mutu yaitu:

1) Proses pembelajaran
2) Pelaksana Perkuliahan (dosen dan tenaga penunjang)
3) Kemahasiswaan
4) Kurikulum program studi
5) Prasarana dan sarana
6) Suasana akademik
7) Keuangan
8) Penelitian dan publikasi
9) Pengabdian pada masyarakat
10) Tata pamong
11) Manajemen lembaga
12) istem informasi
13) Kerjasama dalam dan Luar negeri
Gambar 1.BAGAN ALIR PENJAMINAN MUTU

Strategi dan mekanisme pencapaian mutu Universitas Negeri Makassar dilakukan secara
ringkas, Tahap-tahap Pelaksanaan penjaminan mutu seperti berikut:

1. Penyusunan kebijakan dan sasaran mutu UNM dengan tetap mengacu pada Visi, Misi
dan Pola Ilmiah Pokok UNM.
2. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan penusunan manual prosedur, dan penggaran sebagai
acuan bagi unit-unit pelaksana di masing-masing Fakultas, Biro, Lembaga atau Badan.
3. Secara berkelanjutan pelaksanaan pencapaian mutu diawasi oleh MONEV
4. Informasi dari monev dan masukan dari diklat, senantiasa dilakukan penyempurnaan
manual dan pengembangan b,aku mutu (Gambar 1).

Kegiatan yang dilakukan di PT pada dasarnya adalah seperti yang disajikan pada Tabel
berikut
PROGRAM PENDIDIKAN
Pengusulan dan Penutupan PS
Penyusunan Kurikulum
Pengusulan dan pembatalan mata kuliah
Penetapan beban kredit mk
Penetapan kuliah semester pendek
PENDAFTARAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA
Promosi Jurusan
Penerimaan mahasiswa jalur SPMB
Penerimaan mahasiswa jalur Khusus
Penerimaan mahasiswa jalur PBUD
Penerimaan mahasiswa Alih Jenjang
Penerimaan mahasiswa pindahan
Penerimaan mahasiswa program ekstensi
Informasi penerimaan mahasiswa
Seleksi mahasiswa
Penetapan mahas swa yang diterima
Pemanggilan mahasiswa yang diterima
REGISTRASI MAHASISWA (Baru/Lama)
Pemberian nomor pokok
Verifikasi data mahasiswa
_
Penyusunan daftar mahasiswa
Pengiriman daftar mahasiswa ke unit-unit
Cuti/Masa Langkau
Penetapan sanksi adm nistrasi
ORIENTASI AKADEMIK MAHASISWA BARU
Penentuan topik orientast
Penentuan pembicara
Pelaksanaan Orientasi akademik
PENUGASAN DOSEN (PENGASUH MK)
Pembuatan dan Penyebarluasan surat tugas
PENYUSUNAN JADWAL AKADEMIK
Penyebarluasan Jadwal
RENCANA STUDI MAHASISWA
Penyiapan borang Kartu Rencana Studi (KRS)
Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)
Pengolahan Kartu Rencana Studi (KRS)
Pencetakan Daftar Mata Kuliah yang Diambil Mahasiswa
PELAKSANAAN KULIAH DAN PRAKTIKUM
GBPP, SAP, Kontrak Kuhah
Penuntun Praktikum
Sistem Penyewaan
Perkuliahan, Quis, Tugas Terstruktur, Tugas Mandiri
UJIAN MATA KULIAH
Penetapan Jadwal Ujian
Penetapan Peserta Upan
Pelaksanaan Ujian
Pemeriksaan Ujian
Pemasukan Nilai Mata Ajaran (1 minggu setelah ujian)
EVALUASI HASIL BELAJAR SEMESTER
Penghiitungan indeks prestasi mahasiswa dan dosen
Pembuatan transkrip nilai semes er
Penyerahan transkrip nilai semester
Tindak lanjut hasil evaluasi
EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR
Penyiapan Borang Evaluasi Proses Belajar Mengajar
Pengisian Borang Evaluasi Proses Belajar Mengajar
Pengolahan Evaluasi Proses Belajar Mengajar
Tindak lanjut hasil evaluasi
PENETAPAN SANKSI AKADEMIK
Rapatjurusan membahas sanksi akademik
Hasi l rapatjurusan dibawa ke rapat DPH Fakultas
Penetapan sanksi
SEMINAR MAHASISWA
Pembuatan kartu seminar
Penyebaran kartu seminai
Pembuatan jadwal seminar
Pembuatan makalah seminar
I Pelaksanaan seminar
[ Penyearahan nilai seminar
PRAKTEK LAPANG/MAGANG
Pembentukan Satgas Praktek Lapang
Penyusunan juklak Praktek Lapang
Pencarian tempat praktek lapang
Penetapan tempat praktek lapang
Pelaksanaan praktek lapang
Pembuatan laporan praktek lapang
Penyerahan laporan praktek lapang
Penilaian praktek lapang
Penyerahan nilai praktek lapang
KKN
Pembentukan satgas KKN
Penyusunan Juklak KKN
Pencarian tempat KKN
Penetapan tempat KKN
Pembekalan KKN
Pelaksanaan KKN
Pembuatan laporan KKN
Penyerahan laporan KKN
Penilaian KKN
Penyerahan nilai KKN
TUGAS AKHIR
Penetapan dosen pembimbing
Pembuatan SK dosen pembimbing
Usulan Proposal tugas akhir
Pelaksanaan tugas akhir
Penulisan tugas akhir

UJIAN AKHIR/KOMPREHENSIF
Penghitungan IPK sebelum ujian
Penyelesaian persyaratan ujian akhir
Penetapan tim penguji
Penetapan waktu uj ian
Pembuatan undangan ujian akhir
Pelaksanaan ujian akhir
Penyerahan nilai ujian akhir
PROSES PENYELESAIAN AKHIR
Penghitungan IPK
Penetapan kategori kelulusan (yudisium)
Penerbitan Surat Kelulusan
WISUDA
Pengecekan persyaratan untuk wisuda
Pendaftaran wisuda
Upacara Wisuda
Penyerahan ijazah dan Transkrip serta kartu alumni
UMPAN BALIK PROSES PENDIDIKAN
Tracer Study
Survey pengguna

4.1. Mekanisme Pencapaian Mutu Proses Pembela,jaran

Perencanaan pelaksanaan Penjaminan Mutu Proses Pembelajaran dilakukan oleh


dosen Penanggung Jawab (PJ) dan dosen anggota tim mata kuliah (peergroup) sebelum
semester dimulai. Bagan alir mekanisme pencapaian mutu proses pembelajaran disajikan
pada Gambar 2. Tahapan yang harus dilakukan dalam perencanaan yaitu :
1. Setiap dosen menyusun SAP, GBPP, Kontrak Perkuliahan dan Sistem Perkuliahan
2. Berkas-berkas tersebut diserahkan ke Jurusan pada awal semester
3. Jurusan menginventaris dan mengeluarkan jadwal perkuliahan Pelaksanaan perkuliahan
mengikutiaturan dari UNM yaitu 14 kali pertemuan kelas,l kali UTS,1 kali UAS,1 kali
tugas, l kali quis.
4. Secara rutin Jurusan atau Universitas melaksanakan PEKERTI dan AA
5. Setiap akhir semester dilakukan evaluasi dosen oleh mahasiswa yang diwadahi oleh QA
jurusan.
6. Nilai akhir mahasiswa merupakan gabungan dari nilai yang tersebut pada poin 4.
7. Nilai tetap diserahkan setelah memperhatikan tagihan/protes dari mahasiswa
8. Nilai diserahkan ke bagian akademik seminggu setelah ujian akhir disertai dengan
berita acara penyerahan.
4.2. Mekanisme Pencapaian Mutu Sumber Daya Manusia

Mekanisme pencapaian mutu sumberdaya dilakukan seperti berikut(Gambar 3):


1. Pembuatan aturan penerimaan pegawai dan dosen.
2. Aturan tersebut disepakati dan ditaati oleh pimpinan Universitas.
3. Formasi lowongan pegawai dan dosen dikirimkan oleh unit-unit yang ada.
4. Pelaksanaan seleksi penerimaan (tulis dan lisan).
5. Untuk meningkatkan mutu SDM disediakan anggaran rutin untuk pelatihan dan
pendidikan.
6. Demikian juga dengan kesejahteraan pegawai dan dosen harus diperhatikan.
7. Bagi dosen dan pegawai yang berprestasi diberikan penghargaan.
8. Sebaliknya yang melanggar aturan kepegawaian dikenakan sanksi atau di binap.
4.3. Mekanisme Pencapaian Mutu Kemahasiswaan

Mekanisme pencapaian mutu kemahasiswaan mengikuti alur seperti disajikan pada


Gambar 4. yaitu:

1. Setiap awal semester Organisasi Kemahasiswaan bersama PD III dan PR III menyusun
aturan dan program kegiatan kemahasiswaan yang terdiri dari 4 aspek yakni aspek
penalaran, minat/bakat/kegemaran, organisasi dan kesejahteraan/bakti sosial
2. PR III/PD III menugaskan beberapa dosen untuk melaksanakan pembimbingan kepada
kelompok-kelompok mahasiswa
3. Mahasiswa melaksanakan program-program yang telah disusun
4. Dana kemahasiswaan diserahkan oleh PR II setelah mendapat persetujuan PR III dan PD
III
5.Hasil kegiatan kemahasiswaan dievaluasi dengan indikator keberhasilan adalah: prilaku,
IPK, Kreatifitas dan kemampuan komunikasi mahasiswa
4.4. Mekanisme Pencapaian Mutu Kurikulum

Mekanisme pencapaian mutu kurikulum disajikan pada Gambar 5 dengan rincian


sebagai berikut:
1. Perumusan permasalahan kurikulum oleh QA/LTPM Jurusan dan Fakultas dengan
mempertimbangkan:Visi Institusi,Kebutuhan Industri, Kebutuhan Masyarakat, dan
Kebutuhan Profesi.
2. Penyusunan kurikulum oleh organisasi kurikulum Fakultas bersama QA
3. Implementasi kurikulum dalam bentuk kuliah/praktikum, pembimbingan dan
diskusi/seminar.
4. Evaluasi kurikulum senantiasa dilakukan secara rutin diakhir semester dengan
mempertimbangkan umpan balik dari pengguna lulusan/ stakeholders, alumni dan Badan
Akreditasi.
4.5. Mekanisme Pencapaian Mutu Prasarana dan Sarana

Mekanisme pencapaian Pr asarana dan Sarana kemahasiswaan disajikan pada Gambar 6,


dengan rincian seperti berikut:
1. Pengadaan barang setiap tahun.
2. Barang terlebih dahulu dinomor dan didata/ inventarisasi oleh Fakultas/Jurusan.
3. Barang yang sudah dinventarisasi dan dinomor diserahkan ke unit pengguna.
4. Data barang dimasukkan pada sistem Informasi Aset Fakultas.
5. Alat/Barang dilengkapi SOP oleh pengguna.
6. Universitas menyediakan anggaran pemeliharaan dan teknisi.
7. Setiap semester jurusan/Fakultas melakukan evaluasi pemanfaatan alat/barang.
4.6. Mekanisme Pencapaian Mutu Suasana Akademik
Mekanisme pencapaian mutu suasana akademik disajikan padaClatnbar 7, dengan
uraian seperti berikut:
1. Suasana akademik tercipta apabila terjadi interaksi yang baik antara mahasiswa, dosen
dan pegawai di bidang akademik.
2. Suasana akademik yang baik jika standar etika dosen seperti kehadiran, kejujran,
pengakuan atas karya orang lain serta penghargaan atas karyakarya prestatif diterapkan.
3. Demikian juga standar etika mahasiswa (hard skills, soft skill, hak dan kewajiban)
4. Termasuk etika pegawai (disiplin dan kehadiran) dipatuhi.
5. Apabila ketiga etika tersebut dipatuhi,. maka diharapkan akan tercipta suatu budaya
akademik.
4.7. Mekanisme Pencapaian Mutu Keuangan

Mekanisme pencapaian mutu keuangan disajikan pada Gambar 8 dengan uraian seperti
berikut:
1. Terlebih dahulu aturan-aturan yang berkaitan dengan keuangan ditetapkan.
2. Pihak PR II dengan jelas melaporkan sumber-sumber dana universitas.
3. Berdasarkan Musawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) setiap tahun rincian
anggaran disusun untuk diserahkan ke Pusat.
4. Setelah anggaran disetujui, disebarkan ke masing-masing unit.
5. Anggaran untuk pemeliharaan disalurkan apabila unit mengusulkan terlebih dahulu.
6. Pada akhir tahun anggaran setiap unit melaporkan penggunaan anggaran.
4.8. Mekanisme Pencapaian Mutu Penelitian dan Publikasi Mekanisme

pencapaian mutu penelitian dan publikasi disajikan pacla Gambar 9 dengan rincian seperti
berikut:
1. Lembaga Penelitian setiap awal tahun mengumumkan kepada dosen dan mahasiswa
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan rencana penelitian, termasuk panduan dan arah
penelitian
2. Dosen dan mahasiswa membuat proposal dan menyerahkan ke LP
3. Proposal yang masuk dikumpulkan dan diseleksi oleh reviewer LP
4. Hasil review di evaluasi oleh LP, kemudian diumumkan proposal yang lolos seleksi
5. Bagi proposal yang lolos, diberikan dana awal sebesar 70% berdasarkan aturan dari
sumber dana penelitian
6. Mahasiswa/Dosen melaksanakan penelitian
7. Pada waktu-waktu tertentu LP meninjau penelitian yang di danai
8. Setiap dosen dan mahasiswa yang menerima dana penelitian di laporkan ke LP
9. setiap akhir tahun LP mengadakan seminar hasil penelitian
10. dosen dan mahasiswa diwajibkan menerbitkan hasil penelitiannya di Jurnal Penelitian
11. LP menilai penelitian terbaik dan menyediakan penghargaan bagi penelitian terbaik 1-3
setiap tahun
4.9. Mekanisme Pencapaian Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat
Mekanisme pencapaian mutu pengabdian kepada masyarakat disajikan pada Gambar 10.
1. Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) setiap awal tahun mengumumkan kepada
dosen dan mahasiswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan rencana pengabdian,
termasuk panduan dan arah pengabdian.
2. Dosen dan mahasiswa membuat proposal dan menyerahkan ke LPM.
3. Proposal yang masuk dikumpulkan dan diseleksi oleh reviewer LPM.
4. Hasil review di evaluasi oleh LPM, kemudian diumumkan proposal yang lolos seleksi.
5. Bagi proposal yang lolos, diberikan dana awal sebesar 70% berdasarkan aturan dari
sumber dana pengabdian.
6. Mahasiswa/Dosen melaksanakan pengabdian.
7. Pada waktu-waktu tertentu LPM meninjau pengabdian yang di danai.
8. Setiap dosen dan mahasiswa yang menerima dana pengabdian i laporkan ke LPM.
9. Setiap akhir tahun LPM mengadakan seminar hasil pengabdian.
10. Dosen dan mahasiswa diwajibkan menerbitkan hasil pengabdiannya di Jurnal atau
sejenisnya.
11. LPM menilai penelitian terbaik dan menyediakan penghargaan bagi pengabdi terbaik 1-3
setiap tahun.

4.10. Mekanisme Pencapaian Mutu Tata Pamong


Mekanisme pencapaian mutu tata pamong disajikan pada Gambar 11 dengan rincian seperti
berikut:
1. Aturan kepegawaian seperti: transparansi, organisasi, partisipasi, efisiensi, efektif dan
akuntabilitas harus diterapkan dalam sistem tata pamong.
2. Sistem ini disosialisasikan dan dipatuhi oleh seluruh unit yang ada di universitas.
3. Untuk melihat bagaimana keberhasilan tata pamong, secara rutin tiap semester dilakukan
evaluasi diri dan setiap tahun disusun portpolio masingmasing unit yang ada termasuk di
dalamnya seluruh aspek yang dikerjakan oleh unit tersebut.
4. Jurusan dan Fakultas hingga universitas setiap tahun menyusun evaluasi diri dan
portopolio.
5. Hasil evaluasi diri dan portpolio di susun rencana-rencana jangka pendek dan jangka
panjang dan rencana operasional.
4.11. Mekanisme Pencapaian Mutu Manajemen Lembaga
Mekanisme pencapaian mutu manajemen lembaga disajikan pada Gambar 12
4.12. Mekanisme Pencapaian Mutu Sistem Informasi
Mekanisme pencapaian mutu sistem informasi disajikan pada Gambar 13 dengan rincian
seperti berikut:
1. Sistem informasi akademik, pegawai, dosen, mahasiswa, keuangan dan aset serta lahan
merupakan sarat utama yang tidak bisa ditawar-tawar lagi harus diimplementasikan
secepatnya
2. Sistem tersebut disosialisasikan secara rutin kepada seluruh civitas akademika dan
stakeholders
3. Setelah sistemnya disiapkan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana sistem input
data (updating)
4. Sistem informasi sebaiknya juga dikaitkan dengan internet universitas

4.13. Mekanisme Pencapaian Mutu Kerjasama


Mekanisme pencapaian mutu sistem informasi disajikan pada Gambar 14 dengan urutan-
urutan sebagai berikut:
1. Dosen, Mahasiswa serta unit boleh melakukan kerjasama dengan instansi luar UNM
2. Bagi civitas academica yang melakukan kerjasama, dilaporkan kepada unit masing-
masing dengan menyerahkan berkas-berkas: kontrak kerjasama dan sistem kerjasama
yang diselenggarakan
3. Seandainya instansi yang akan bekerjasama datang sendiri ke Unit atau
Fakultas/Lembaga, maka unit tersebut yang menunjuk individu yang sesuai dengan
keahlian
4. Aturan kerjasama dengan instansi luar harus disesuaikan dengan aturan yang disusun
dalam SK Rektor No:1675 19/KS/2004
5. Laporan hasil kerjasama, wajib diserahkan kepada unit/lembaga/fakultas dengan bukti
berita acara penyerahan.
V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT PENJAMINAN MUTU UNM

5.l . Visi, Misi dan Motto Unit Penjaminan Mutu


Visi:
Menjadi unit penjaminan mutu akademik, manajemen dan sistem informasi terbaik
dan berkelanjutan
Misi:
Menjadikan mutu sebagai tradisi dan budaya bagi civitas akademika UNM Motto:
Mentradisikan Budaya Bermutu (quality is our way of life)
5.2. Fungsi dan tugas
Fungsi :
Membantu rektor dan civitas akademika dalam mewujudkan visi UNM di dalam
menyelenggarakan penjaminan mutu secara berkelanjutan
Tugas:
1. Menyusun kebijakan dan sasaran mutu Universitas, Fakultas dan Jurusan
2. Menyusun manuaUpedoman prosedur penjaminan mum
3. Mengkoordinir pelaksanaan penjaminan mutu unit-unit
4. Melaksanakan kajian-kajian hasil penjaminan mutu masing-masing unit
5. Melaksanakan pendidikan dan latihan penjaminan mutu secara rutin
6. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan penjaminan mutu
7. Melaporkan hasil kerja kepada Rektor secara rutin

Tugas Pokok: unit-unit penjaminan mutu perguruan tinggi disajikan pada


Tabel.

Unit Penjaminan Mutu (UPM) - Mengoordinasikan dan mengarahkan


UNM pengembangan Sistem Penjaminan
Mutu (SPM) di lingkungan Universitas
Negeri Makassar

- Menetapkan kebijakan dan sasaran


mutu Universitas Negeri Makassar

- Menyusun Manual Prosedur seluruh


butir mutu Mengarahkan dan
memonitor pelaksanaan SPM
Melaksanakan audit dan pelatihan mutu

Unit Penjaminan Mutu (UPM) - Mengembangkan SPM di lingkungan


Fakultas Fakultas

- Menetapkan kebijakan dan sasaran


mutu Fakultas Menyusun Manual
Prosedur seluruh butir mutu Fakultas

- Melakukan review kinerja Jur/Prodi


dalam penjaminan mutu

- Mengarahkan tindakan perbaikan


untuk SPM-PT

Unit Penjaminan Mutu Jurusan(UPMJ) - Menetapkan sasaran mutu Jur/Prodi

- Mengendalikan proses penjaminan


mutu di jurusan

- Merumuskan dan melaksanakan


aktivitas untuk perbaikan mutu
akademik, manajemen dan sistem
informasi

5.3. Stratejik dan Indikator Kinerja

Stratejik:

1. Merencanakan sistem penjaminan mutu berkelanjutan 2.


Mengembangkan budaya bermutu

3. Menumbuhkan dan memberikan peluang-bagi kegiatan-kegiatan bermutu 4.


Memberikan penghargaan kepada unit yang memenuhi baku mutu 5. Melakukan
evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan

Indikator Kinerja:

1. Tercapainya sasaran mutu tahunan dan lima tahunan 2.


Tercapainya Visi UNM

3. Terlaksananya seluruh program dan kegiatan

4. Terlaksananya koordinasi secara efektif dan efisien

5. Perbaikan kebijakan dan sasaran mutu berkelanjutan

5.4. Struktur Organisasi

Ketua : -------------------------------------------------------------
Sekretaris : --------------------------------------------------------------

Komisi Mutu Akademik

Ketua : ---------------------------------------------------

Anggota :
1. --------------------------------------------------------.
2. --------------------------------------------------------
3. --------------------------------------------------------
4. -------------------------------------------------------
5. ----------------------------------------------------------
6. ----------------------------------------------------------

Komisi Mutu Manajemen


Ketua : ------------------------------------------------
Anggota :
1. ------------------------------------------------
2. ---------------------------------------------------------
3.----------------------------------------------------------
4. ----------------------------------------------------------
5.----------------------------------------------------------
6. -------------------------------------------------------
Komisi Mutu Sistem Informasi dan Kerjasama
Ketua : -------------------------------------------
Anggota :

1. ---------------------------------------
2. --------------------------------------
3. ---------------------------------------
4. ----------------------------------------
5. -------------------------------------------
6. --------------------------------------------

-
LAMPIRAN 1. SOP PEMBELAJARAN

1.1. Kegiatan Belajar Mengajar.


Kegiatan Belajar Mengajar dapat diikuti jika mahasiswa yang bersangkutan:
1. Telah mempunyai tanda pembayaran SPP dan kartu mahasiswa pada tahun akademis
ybs.
2. Telah mempunyai KRS yang telah disyahkan oleh Pembimbing akademis untuk
semester yang bersangkutan.
3. Setiap saat mengikuti belajar mengajar mahasiswa harus menandatangani daftar hadir
yang harus diperiksa oleh dosen
4. Daftar hadir tersebut harus diserahkan oleh dosen pada subag akademis Fakultas
masing-masing setelah perkuliahan.
5. Mahasiswa diperkenankan ujian apabila memenuhi persyaratan Terdaftar sebagai
mahasiswa pada semester bersangkutan, Mengikuti kuliah sekurang-kurangnya 80 %

1.2. Perkuliahan Rutin


1. Kegiatan Perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan jadwal kuliah semester yang telah
ditentukan. Perubahan jadwal kuliah harus dengan sepengetahuan/persetujuan Ketua
Jurusan Pembina Mata Kuliah pada formulir perubahan jadwal kuliah.
2. Sebelum perkuliahan berjalan, setiap shiftnya, petugas absensi dan pengendalian wajib
mempersiapkan daftar hadir mahasiswa dan buku daftar hadir, realisasi SAP, materi
kuliah, dan spidol untuk dosen yang akan mengajar.
3. Setiap kali mengajar, dosen akan mengambil daftar hadir mahasiswa, buku daftar
hadir dan realisasi SAP, materi kuliah per pertemuan, dan spidol yang telah
disediakan. Setelah selesai mengajar, dosen diminta untuk mengambalikan ke tempat
semula.
4 Kegiatan perkuliahan di dalam kelas menjadi tanggung jawab dosen pengajar dan
monitoring pelaksanaannya di lakukan melalui kegiatan verifikasi jasa dosen.
5. Pengisian daftar hadir mahasiswa tidak dapat dilakukan lagi jika daftar hadir telah
diserahkan oleh dosen kepada petugas pengendalian dosen.

1.3. Penanganan Dosen Berhalangan Hadir dan Kuliah Pengganti


1. Apabila dosen berhalangan hadir dan memberitahukan ke Jurusan secara lisan ataupun
tertulis, petugas akan mencatat pemberitahuan tersebut.
2. Bagi dosen yang berhalangan hadir dapat menggantikan sendiri kelas yang dibatalkan
dan menentukan jadwal kuliah pengganti setelah disepakati bersama antara dosen dan
mahasiswa kelas yang bersangkutan.
3. Untuk kuliah pengganti, bagian pengendalian ruang akan menentukan ruang kelas
pengganti yang dapat digunakan oleh dosen, dan menyiapkan pengumuman kuliah
pengganti.
4. Petugas dapat menawarkan kepada dosen untuk dicarikan dosen pengganti yang
mengajar mata kuliah yang sama pada semester tersebut ataupun dosen lain yang
memenuhi kualifikasi yang berlaku dengan sepengetahuan Ketua jurusan Pembina
Mata Kuliah.
5. Bagi dosen yang terlambat atau tidak hadir dan tanpa pemberitahuan, akan ditunggu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan
belum ada kabar, maka kelas akan dibatalkan sesuai dengan instruksi kerja terkait.
6. Bagi dosen yang tidak hadir berturut-turut untuk kelas yang sama, petugas akan
melaporkan kepada ketua jurusan pembina Mata kuliah untuk ditindaklanjuti.
1.4. Prosedur Persiapan Perkuliahan
1. Sebelum perkuliahan dimulai, Jurusan memberikan data jadwal mengajar sementara
per dosen serta rekapnya yang bertujuan, mempersiapkan SAP, dan materi
perkuliahan yang harus disedikan untuk dibagikan kepada para dosen dan sebagai
master.
2. Minimal dua minggu sebelum perkuliahan dimulai, Jurusan mengadakan Rapat
Persiapan perkuliahan yang dikoordinir pelaksanaannya.
3. Undangan rapat disampaikan kepada para Dosen yang akan mengajar melalui telepon
atau media lain yang memungkinkan.
4. Agenda rapat disusun oleh Jurusan.
5. Dosen yang tidak hadir akan dihubungi lewat telepon oleh staf Jurusan untuk
pemberitahuan pengambilan berkas dosen yang bersangkutan.
6. Persiapan Buku daftar Hadir dan realisasi SAP dosen paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum perkuliahan minggu pertama, Jurusan akan mencetak daftar hadir mahasiswa
per hari per kelas.

1.5. Penilaian
l. Sistem penilaian yang dugunakan ialah sistem penilaian relatif, yaitu sistem yang
digunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa secara relatif terhadap kemampuan
mahasiswa yang lain dalam kelasnya. Dengan demikian akan diperoleh kelompok
mahasiswa yang kemampuannya "baik sekali", "balk", "cukup", dan "gagal". Dan
masing-masing kelompok dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, E, dan F.
2. Di samping itu digunakan pula huruf-huruf K dan T yang berarti K adalah kosong
(tidak ada nilai) dan T adalah tidak lengkap, karena mahasiswa belum menyelesaikan
tugas atau izin tenaga pengajar. Dalam keadaan mahasiswa mempunyai nilai T(tidak
lengkap) kepadanya dapat diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya
dalam tempo selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah ujian. Tugas tersebut harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu dengan mengingat batas akhir waktu
penyerahan nilai dosen yang bersangkutan kepada BAAK. Apabila sampaia kepada
batas waktu yang ditentukan itu tugas-tugas tersebut belum dapat diselesaikan oleh
mahasiswa tersebut, maka nilai T diubah menjadi nilai E (gagal).
3. Pelaksanaan penilaian dilakukan sebagai berikut : menentukan nilai batas lulus untuk
masing-masing mata kuliah. Penilaian relatif terhadap kelompok yang berada di atas
batas tersebut terbagi dalam golongan-golongan sbb.
4. Dalam pada itu apabila jumlah mahasiswa relatif kecil dan tidak mungkin
dipergunakan sistem penilaian PAN, maka sistem penilaian patokan dapat diterapkan.
Dalam keadaan lain kombinasi PAN dan PAP dapat pula dipakai.

Nomor Golongan Nilai


1. Baik sekali A
2. Baik B
3. Cukup C
4. Kurang K
5. Gagal E

1.6. Prosedur Penjadwalan Dosen

1. Ketua Jurusan wajib menyusun daftar dosen yang dibina dan mata kuliah yang dapat
diajarkan untuk diserahkan ke Bagian Akademik.
2. Setiap semester, penugasan dosen diatur oleh Ketua Jurusan berdasarkan kebutuhan
kelas dan mata kuliah yang dijadwalkan.
3. Dosen yang ditugaskan harus sesuai dengan kualifikasi dosen per mata kuliah yang
telah ditentukan.
4. Dosen yang ditugaskan untuk mengajar dicantumkan dengan jadwal kuliah.
5. Jumlah mata kuliah dan sks setiap dosen diatur sesuai ketentuan yang berlaku, apabila
terjadi penyimpangan, maka harus mendapat ijin tertulis dari dekan.
6. Selain tugas mengajar, setiap dosen dapat diberi tugas oleh Ketua Jurusan untuk
kegiatan pengembangan Jurusan.
7. Ketua jurusan wajib melakukan evaluasi atau tugas yang diberikan kepada dosen
sesuai dengan prosedur

1.7. Penelitian dan Penulisan Skripsi


Ketentuan Umum :
Bagi fakultas yang mempersyaratkan penulisan skripsi untuk memenuhi ujian akhir
program S1-nya berlaku ketentuan sebagai berikut ;
1. Tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Makassar pada semester yang
bersangkutan.
2. Telah mengisi KRS dengan mencantumkan mata kuliah skripsi.
3. Telah menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya antara 110 SKS atau 130 SKS
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di fakultas masing-masing dan telah memenuhi
syarat-syarat IPK, serta persentase nilai D yang diperkenankan berdasarkan ketentuan
yang berlaku dengan catatan bahwa yag bersangkutan telah menyelesaikan mata
kuliah prasyarat yang akan menunjang skripsinya.
4. Dalam menentukan judul skripsinya perlu diperhatikan :
a. Apakah materinya sesuai dengan program studi.
b. Apakah ada relevansinya dengan Ilmu Pengetahuan dan Kebutuhan masyarakat.
c. Apakah tidak merupakan duplikasi penelitian sebelumnya.
5. Setelah ditetapkan judul skripsi mata kuliah ditentukan dua orang dosen pembimbing.
a. Dosen Pembimbing pertama membimbing keseluruhan skripsi.
b. Dosen Pembimbing kedua menQawasi teknik penulisan serta memperkuat bagian-
bagian tertentu setelah skripsi disetujui oleh pembimbing pertama.
c. Dosen Pembimbing pertama dapat mengadakan perbaikan judul setelah
berkonsultasi dengan jurusan dan program studi.
6. Bimbingan skripsi diberikan dalam bentuk :
a. Teknik dan sistematika
b. Metodologi penelitian
c. Bahan-bahan literatur
d. Saran-saran lain yang berguna adalam penyusunan skripsi tersebut
7. Pembimbing pertama dan kedua sedapat-dapatnya berpangkat Lektor (golongan IV/a)
keatas. Di samping itu mereka yang mempunyai keahlian seperti Pasca Sarjana yang
berpangkat minimal Lektor muda (II/c) dan Doktor yang sesuai dengan materi skripsi
dapat ditunjuk sebagai pembimbing skripsi.
8. Memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam surat Keputusan Rektor
Universitas Negeri Makassar ……………………………..

Ketentuan Tambahan
a. Topik (Materi Kajian Skripsi) harus sesuai dengan Laboratorium Jurusan dimana
mahasiswa tersebut ditempatkan dengan mengisi permohonan kepada laboratorium yang
diperoleh di jurusan .
b. Pembimbing skripsi adalah staf pengajar tetap/tidak tetap yang ditentukan oleh ketua
laboratorium,dengan memperhatikan persyaratan kualifikasi Penelitian untuk membuat
skripsi hanya boleh dilaksanakan oleh mahasiswa yang telah menyelesaikan semua mata
kuliah wajib Jurusan.
c. Riwayat kemajuan penyelesaian Skripsi dilaporkan oleh jurusan kepada P. Dekan I.
d. Skripsi harus dapat diselesaikan dalam waktu dua semester. Apabila skripsi belum selesai
dalam dua semester, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi
dengan penambahan waktu satu bulan dan dapat diperpanjang kembali sebanyak-
banyaknya satu semester dengan ketentuan memperhatikan batas masa studi mahasiswa.
e. Apabila skripsi belum diselesaikan disebabkan oleh sesuatu dan lain hal, maka dilakukan
penyusunan skripsi dengan menempuh prosedur awal. Dalam hal ini dapat terjadi
pergantian Dosen Pembimbing dan atau judul skripsi dengan tetap memperhatikan masa
studi mahasiswa. Hal ini juga berlaku apabila keterlambatan terjadi disebabkan pihak
Dosen Pembimbing, misalnya Dosen Pembimbing tidak berada di tempat dan lain-lain
yang sifatnya merugikan mahasiswa.

Prosedur Pelaksanaaan ;
A. Tahap persiapan
Dalam tahap perencanaan mahasiswa harus mengajukan rencana Skripsi dengan cara
mencantumkannya dalam Kartu rencana Studi, dan selama penyusunan skripsi tidak
diberikan nilai. Mahasiswa mengambil formulir isian Laboratorium dari Jurusan dan
mengisi serta mengambalikannya ke Jurusan. Jurusan mengirim daftar nama mahasiswa
sesuai laboratorium yang dipilih dengan persetujuan Ketua jurusan ke Laboratorium.
Mahasiswa mengambil Formulir isian persetujuan Dosen Pembimbing dan Judul
Penelitian ke Jurusan. Mahasiswa ke Laboratorium untuk konsultasi mengenai penetapan
pembimbing dan judul penelitian sesuai dengan formulir isian. Kepala Laboratorium
menentukan Dosen Pembimbing dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang
dengan kualifikasi yang telah ditetapkan. Mahasiswa menyerahkan SK Pembimbing
kepada Dosen Pembimbing mahasiswa yang bersangkutan, yang selanjutnya konsultasi
mengenai penulisan proposal/usul penelitian sampai usul penelitian tersebut disetujui
untuk diseminarkan. Usul Penelitian yang telah mendapat persetujuan dosen pembimbing
untuk diseminarkan dapat diajukan sebagai bahan untuk seminar.
Mahasiswa yang usul penelitiannya (proposal) telah diseminarkan dan diperbanyak
(ditandatangani oleh pembimbing dan dekan) dapat melaksanakan penelitian dengan
mengurus surat jalan penelitian dari Fakultas dengan menunjukkan Surat Keterangan
Turun Penelitian Skripsi dari jurusan . Penelitian Skripsi dapat dilaksanakan di lapangan
dan/atau di Laboratorium. Penelitian Usul Penelitian (ProposalO dan Laporan Penelitian
(Skripsi) harus memenuhi ketentuan yang berlaku Universitas Negeri Makassar
Mahasiswa wajib berkonsultasi dalam penulisan usul penelitian kepada pembimbing
dengan membawa kartu kendali .
Sebelum melaksanakan penelitian diharuskan melaksanakan seminar usulan
penelitian, yang tujuannya adalah menyempurnakan usulan penelitian.

B. Tahap Pelaksanaan
Setelah memperoleh Surat Jalan Penelitian dari Fakultas barulah diperbolehkan
melaksanakan penelitian jika karena satu dan lain hal terpaksa tidak dapat
menyelesaikannya sesuai dengan usul yang telah disetujui atau harus mengubah waktu,
lokasi dan judul, maka mahasiswa yang bersangkutan harus segera melapor dan minta
persetujuan Pembimbing. Ketua Laboratorium, Ketua Jurusan, dan Pembantu Dekan I.
Setelah selesai melaksanakan penelitian segera melapor ke pembimbing untuk mendapat
pengarahan dan bimbingan dalam penulisan hasil penelitian.
Selambat-lambatnya 10 hari setelah berakhirnya pelaksanaan penelitian mahasiswa
harus menyerahkan surat bukti telah menyelesaikan penelitian dari lokasi/tempat/instansi
dimana penelitian dilaksanakan

C. Tahap Penyusunan Laporan


Skripsi harus berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan laboratorium (hasil
penelitian/percobaan) atau data sekunder yang diperoleh/dilakukan oleh mahasiswa yang
bersangkutan. Penulisan Skripsi harus berdasarkan outline yang ada dan harus memenuhi
ketentuan yang berlaku di Universitas Negeri Makassar. Skripsi (draft 1) harus
diselesaikan paling lambat 4 bulan setelah pelaksanaan penelitian dengan memperhatikan
batas waktu studi mahasiswa. Skripsi yang telah mendapat persetujuan oleh Pembimbing
untuk diseminarkan dapat diajukan sebagai bahan untuk seminar. Skripsi yang telah
diseminarkan dan mendapat persetujuan ujian dari pembimbing dapat diajukan sebagai
bahan untuk ujian skripsi.

1.8. Seminar

Ketentuan Umum
A. Mahasiswa diwajibkan memiliki kartu seminar yang dapat diperoleh di bagian Akademik
Fakultas.
B. Setiap mahasiswa wajib menseminarkan, Praktek Umum/magang, Usul Penelitian dan
Skripsinya sebelum menempuh ujian Skripsi.
C. Mahasiswa boleh menseminarkan Skripsinya apabila telah memenuhi persyaratan seminar
:
Telah menghadiri seminar di jurusan sebanyak (4 kali seminar proposal dan 8 kali
seminar hasil) dan diluar Jurusan masing-masing sebanyak 2 kali (1 kali seminar PS dan
I kali seminar Hasil).
Telah pernah sebagai pembahas dalam seminar sebanyak 4 kali (2 kali seminar PS dan 2
kali seminar hasil).
Seminar dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh minimal 10 orang mahasiswa sebagai
peserta dan minimal satu orang pembimbing dan dua orang dosen penguji.
Pelaksanaan seminar diatur oleh jurusan

Prosedur Pelaksanaan

A.Tahap Persiapan
Seminar Usul Penelitian (Proposal) dan Hasil Penelitian (Skripsi) merupakan kewajiban
bagi setiap mahasiswa sebelum menulis dan ujian skripsi. Seminar Usul Penelitian dan
Hasil penelitian (skripsi) merupakan satu kesatuan kegiatan akademis yang tidak
terpisahkan dengan bobot 1 SKS. Mahasiswa mendaftar ke Jurusan sebagai pelaksana
seminar,
Mahasiswa mengisi formulir peYmohonan seminar dan melengkapi persyaratan seminar
sebagaimana tercantum pada permohonan seminar.
Mahasiswa menyerahkan permohonan seminar ke Jurusan untuk diproses dengan
menyertakan persyaratan seminar.
Jurusan menetapkan dosen penguji 2 orang (dosen penguji proposal sama dengan penguji
seminar hasil), hari pelaksanaan seminar dan menandatangani undangan seminar.
Mahasiswalpegawai menyerahkan undangan seminar beserta proposal atau hasil penelitian
kepada pembimbing, dosen penguji dan pembahas selambat-lambatnya 6 hari sebelum
pelaksanaan seminar
Tahap Pelaksanaan
Ketua atau sekretaris Jurusan selaku panitia pelaksana memimpin jalannya seminar.
Panitia seminar mempersilahkan pembawa seminar menyampaikan secara ringkas hasil
penelitian dengan waktu selama-lamanya 10 menit.
Panitia seminar mempersilahkan pembahas, peserta seminar dosen penguji untuk
menyampaikan pertanyaaan atau saran atas materi seminar yang disampaikan.
Panitia seminar mempersilahkan Pembimbing mengemukakan ulasan atas materi seminar
dan pertanyaan serta saran dari Pembahas, peserta dan dosen penguji seminar. Panitia
seminar mengumpulkan nilai dari penguji.
Nilai seminar diperoleh dari rata-rata nilai penguji I dan 2. Hasil akhir penilaian seminar
adalah penggabungan nilai proposal dan hasil penelitian (skripsi). Penilaian terhadap
proposal dan hasil penelitian (skripsi) yang disampaikan dalam seminar adalah

a. Penyajian (15%) :0-15 b.


Isi/Materi (50%) :0-50 c.
Diskusi/T. Jawab (25%) :0-25 d.
Kesan Umum (10%) :0-10 e.
Jumlah (100%) :0-
100
Apabila dinyatakan belum lulus, mahasiswa tersebut diberi kesempatan mengulang
seminar maksimal
2 kali yang dilaksanakan paling cepat 2 minggu setelah seminar sebelumnya.

Jadwal pelaksanaan
• Seminar dilaksanakan setiap hari sesuai dengan kesediaan ruangan masing-masing
jurusan.
1.9. Pelaksanaan Ujian Skripsi

1. Untuk ujian Komprehensif atau sejenisnya harus :


a. Lulus seluruh kuliah sesuai dengan kurikulum program pendidikannnya serta
memperhatikan IPK dan persentase nilai D-nya ( 20%).
b. Telah menyelesaikan tugas akhir yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
diprogram pendidikannya, atau skripsi pada akhir program S 1.
2. Memenuhi semua persyaratan admisnitratif misalnya, surat keterangan bebas pustaka
dan sebagainya, serta tidak dicabut haknya sebagai mahasiswa pada saat itu.

1.10. Bimbingan Akademis dan ltigas Penasehat Akademis (PA)


1. Membuat catatan khusus untuk setiap mahasiswa yang menjadi tanggung jawab
Penasehat akademis.Catatan tersebut berisikan beberapa informasi seperti jumlah-jumlah
jam konsultasi, lembaran-lembaran interview yang memuat tanggal konsultasi dan diskusi
yang penting dengan mahasiswa. Membuat pula catatan kapan Penasehat akademis tidak
bisa ditemui, kesulitan-kesulitan akademik, mata kuliah yang dipilih mahasiswa,
ketentuan-ketentuan untuk merubah mata kuliah yang diambil atau komentarkomentar
lainnya.
2. Menentukan jam-jam pertemuan reguler untuk kelompok mahasiswa yang menjadi
tanggung jawab
Penasehat Akademis, misalnya kapan diadakan pemberian nasehat secara kelompok.
3. Menciptakan hubungan yang bersahabat dan ramah-tamah dengan mahasiswa.
4. Mendiskusikan dengan mahasiswa rencana jangka panjang, rencana jangka pendek yang
sudah dan
akan ditempuh mahasiswa, membantu mahasiswa dalam perencanaan perkuliahan seperti
mengisi
KRS.
5. Mengetahui dan memiliki bahan-bahan sumber organisasi dan struktur
Universitas/Fakultas hak dan kewajiban seorang mahasiswa sehingga bila mahasiswa
menanyakan mengenai masalah tersebut. Penasehat Akademis bisa menjawabnya. Hal-hal
lain yang perlu juga diketahui seorang Penasehat Akademis seperti Senat Mahasiswa,
Badan Perwakilan Mahasiswa, kalender akademis dan buku petunjuk pemakaian ruang.
6. Mengetahui orang/badan/bagian dimana mahasiswa dapat berhubungan dengan secara
langsung untuk meminta informasi seperti Kantor dekan, bagian pendaftaran, Klinik
Mahasiswa, Biro Konsultasi, Bimbingan dan Penyuluhan.
7. Mengetahui sumber-sumber dan kesempatan yang tersedia untuk memperoleh fasilitas
belajar baik
intra maupun ekstrakurikuler, misalnya kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau Pramuka.
8. Menentukan tanggal pertemuan dengan mahasiswa untuk menentukan atau mengetahui
kemajuan
mahasiswa.
9. Membantu memecahkan kesulitan mahasiswa seperti kesulitan akademi mapun persoalan
pribadi, antara lain mendorong agar mahasiswa memanfaatkan Unit Pelayanan Bimbingan
dan Konseling Manual Prosedur

(UPBK) Universitas Negeri Makassar, perpustakaan dan sebagainya.

1.11. Evaluasi Keberhasilan Studi.


Keberhasilan studi dinyatakan dengan indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi kumulatif
(IPK). Untuk
itu terlebih dahulu nilai huruf diubah menjadi bobot sebagai berikut :
(1).
A=4,
(2). B
= 3,
(3). C
= 2,
(4). D
= 1,
(5). E
=0

Indeks Prestasi (IP)


1. IP adalah angka yang menunjukkan prestasi mahasiswa untuk satu semester;
2. IP dihitung menurut semester yang bersangkutan.
3. IP dihitung dengan rumus :

Ip __ Jumlah nilai mutu atau EP (KN)


Jumlah Kredit _ (K)
4. IP dihitung oleh Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.
5. IP digunakan untuk mengikuti kemajuan belajar mahasiswa setiap semester.
6. IP digunakan untuk menentukan jumlah pengambilan SKS semester berikutnya.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)


1. IPK ialah angka yang menunjukkan prestasi mahasiswa mulai dari semester pertama
sampai dengan semester terakhir yang telah ditempuh secara kumulatif.
2. IPK dihitung dengan rumus :

Jumlah nilai mutu atau EP (KN)


IPK = Jumlah Kredit - (K)

(KN)
IPK = (K)

3. IPK dihitung oleh Biro Administrasi Akademik dan


Kemahasiswaan. 4. IPK untuk mengikuti kemajuan belajar
mahasiswa.
5. II'K digunakan untuk menentukan sanksi akademis dan evaluasi studi pada akhir 2
semester, akhir 4 semester, akhir 8 semester dan evaluasi akhir program studi.

1.12. Evaluasi Mutu Reguler


1. Evaluasi dua semester
Setelah diadakan evaluasi dua semester maka mahasiswa yang memperoleh Indeks
Prestasi Kumulatif
(IPK) kecil dari 2,00 (dua) diharuskan memperbaiki dan mengulang kembali di semester
selanjutnya seluruh nilai D dan E diperdapatnya pada semester-semester Sebelumnya,
kemudian barulah sisa beban studi dipergunakan untuk mengambil mata kuliah baru di KRS.

2. Evaluasi empat semester


Pada akhir empat semester terhitung mulai saat mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa
pertama kalinya, keberhasilan stud] Mahasiswa dievaluasi untuk menentukan apakah dia
boleh melanjutkan studi atau harus meninggalkan Fakultas yang bersangkutan apabila
memenuhi syarat-syarat :
1. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 SKS
2. Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK > 2,00)

3. Evaluasi pada dua tahun berikutnya (delapan semester)


Pada akhir dua semester berikutnya (delapan semester) mahasiswa diwajibkan
1. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 75 SKS termasuk jumlah SKS yang
dikumpulkan pada tahun pertama.
2. Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,00

4. Evaluasi pada akhir program Studi Sarjana


Jumlah nilai kredit minimum yang harus dikumpulkan sesorang mahasiswa untuk
menyelesaikan program studi sarjana berkisar antara 144-160 Nilai Kredit, termasuk Skripsi,
jumlah Nilai Kredit minimum yang sebenarnya ditentukan oleh masing-masing Fakultas
dalam batas-batas sebaran tersebut.
Mahasiswa yang telah mengumpulkan sekurang-kurangnya sejumlah nilai kredit minimum
tersebut dinyatakan telah menyelesaikan Program ini, apabila memenuhi syarat-syarat :
a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,00 b. Tidak ada nilai E dan
c. Nilai D maksimum 20 %
d. Telah lulus ujian Pendaftaran (Komprehensif) bila ada dan e. Telah menyelesaikan
dengan berhasil Skripsi, bila ada.

1.13. Evaluasi Mahasiswa yang diterima melalui PBUD


a. Evaluasi dua semester
Memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,00 dari seluruh mata kuliah yang
diikuti. b. Evaluasi empat semester
- Mengumpulkan minimum 30 SKS, termasuk SKS
sebelumnya. - Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
2,00
c. Evaluasi delapan semseter
- Mengumpulkan minimal 75 SKS, termasuk SKS
sebelumnya. - Mencapai<Indeks Prestasi kumulatif (IPK)
2,00
d. Evaluasi akhir jenjang program saijana
- Mengumpulkan nilai kredit berkisar antara 144 - 160 SKS, jumlah SKS minimum
ditentukan oleh masing-masing fakultas.
- Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,00 tidak ada nilai E.
Nilai D maksima120%
Telah lulus ujian pendadaran (Komprehensif) bila ada Telah menyelesaikan dengan berhasil
Skripsi, bila ada
Lampiran 2. SOP Mutu Manajemen

2.1. Prosedur Perencanaan Strategis


1. Pimpinan Puncak bertanggungjawab akan penentuan Visi, Misi, danTujuan Institusi
2. Dari penentuan Visi, Masi, dan Tujuan Institusi maka dilakukan perumusan Kebijakan
Mutu Institusi 3. Dari hal diatas maka para pimpinan puncak akan merumuskan Sistem
Mutu
4. Sasaran Mutu akan dijadikan acuan dalam pembuatan rencana kerja tahunan Institusi
untuk semua
Fakutas, Jurusan/PrAgram Studi, Bagian/Biro/Unit.
5. Untuk semua rencana tahunan akan dilakukan pembuatan Key Performance Indicator
(KPI) yang akan diturunkan untuk tingkatan yang ada, yaitu tingkatan Rektorat,
Fakutas, Jurusan/Program Studi dan dosen.
6. Setelah dilakukan perencanaan dari KPI yang ada, para pimpinan Fakultas,
Jurusan/Program Studi, Laboratorium dan Biro/Bagian melakukan Tahapan
implementasi di lingkup kerja masingmasing.
7. Pada akhir periode maka Pimpinan Puncak akan melakukan tinjauan terhadap
pencapaian dari setiap tingkatan yang ada(Rektorat, Fakultas, Jurusan/Progam Studi,
dan dosen).

2.2. Prosedur Pembentukan Jurusan Baru


1. Pengusul membuat proposal pembentukan Jurusan Baru yang sedikitnya berisi latar
belakang atau alasan dibukanya jurusan baru, studi kelayakan pembentukan Jurusan
Baru, tantangan dan peluang Jurusan baru.
2. Proposal disampaikan kepada Rektor paling lambat 2(dua) tahun sebelum tahun ajaran
Jurusan baru dimulai.

3. Dalam waktu tidak lebih 1 bulan pengusul berkonsultasi setidaknya dengan rektor

4. Rektor bersama-sama dengan dekan mengadakan rapat koordinasi untuk mementukan


Tim

Pembentukan Jurusan Baru apabila usulan disetujui dan diajukan kepada senat
universitas untuk

dibuatkan SK Tim Panitia Pembentukan Jurusan Baru.

5. Apabila Jurusan baru yang akan dibentuk nantinya berada di bawah fakultas yang telah
ada, maka

Ketua Tim pembentukan Jurusan baru adalah dekan dari fakultas yang bersangkutan.

6. Semua catatan yang menyangkut proses pembentukan Jurusan Baru harus diarsipkan
oleh Ketua

tim sampai masa yang telah ditetapkan SK dan diserahkan kepada Rektorat untuk diarsipkan.
7. Ketua Tim wajib melaporkan setiap kegiatan tersebut kepada rektor dan bertanggung
jawab
kepada Rektor.

8. Jika jursan baru telah ditetapkan maka Ketua Tim bersama-sama dengan Rektorat
mengajukan perijinannya ke Direktur Pendidikan Tinggi.

2.3. Pendaftaran Administrasi

1. Pendaftaran semester mahasiswa diwajibkan melaksanakan 2 (dua) macam pendaftaran


yaitu Pendaftaran administrasi dan pendaftaran ulang.

2. Untuk mahasiswa baru berlaku syarat pendaftaran sebagai


berikut :
1. Dinyatakan lulus ujian/seleksi masuk

2. Membawa kartu ujian masuk

3. Menyerahkan salinan ijazah yang sudah dilegalisir serta memperlihatkan


ijazah asli
4. Mengisi dan menyerahkan kembali formulir Registrasi

5. membayar SPP untuk, semester yang berlaku

6. Melengkapi persyaratan lainnya seperti Paspoto, dan lain-lain.


3. Untuk mahasiswa lama berlaku syarat pendaftaran sebagai
berikut ;
1. Mengisi dan menyerahkan kembali formulir Registrasi.
2. Menunjukkan kartu mahasiswa dan kuitansi SPP terakhir.
3. membayar SPP untuk semester yag berlaku
4. Mahasiswa yang mengambil masa langkau harus menunjukkan permohonan masa
langkaunya. 5. Mahasiswa pindahan harus menunjukkan surat keputusan pindahannya
6. Mahasiswa bebas SPP harus menunjukkan surat keputusan pembebasan SPP 7.
Melengkapi syarat-syarat lainnya pas poto dan sebagainya.

2.4. Pendaftaran Akadernik


(1) Pendaftaran akademik harus dilakukan mahasiswa untuk memperoleh izin mengikuti
kegiatan akademik.
(2) Pada pendaftaran akademik mahasiswa harus menyerahkan tanda pembayaran SPP
untuk semester yang akan dilalui.
(3) Pendaftaran akademik dilaksanakan di Biro administrasi akademik dan
Kemahasiswaan Universitas Negeri Makassar serta Subbag Akademik Fakultas.
(4) Pada pendaftaran akademik mahasiswa mengambil Kartu Rencana Studi untuk
mendapatkan KRS yang telah diisi dari pembimbing akademik mahasiswa harus
melampirkan Kartu kumpulan nilainya yang akhir dan menyerahkan kembali ke Biro
Administrasi akademis dan kemahasiswaan melalui fakultas masing-masing.
(5) Pembatalan KRS dengan penggantian dan penambahan dan penambahan mata kuliah
diperbolehkan dalam masa 2 minggu sejak awal perkuliahan
(6) Pembatalan KRS tanpa penggantian dan penambahan mata kuliah diperbolehkan dalam
masa (delapan) minggu sejak awal perkuliahan.
2.5. Kartu Rencana Studi (KRS)
(1). Kartu Rencana Studi berisi daftar mata kuliah yang akan ditempuh oleh mahasiswa
dalam semester bersangkutan dan beberapa hal yang berkaitan dengannya.
(2). Kattu Rencana Studi diisi dan ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan
dengan persetujuan pembimbing akademis.
(3). Kartu Rencana Studi diambil dari Biro Akademik Universitas Negeri
Makassar awal semester. (4). Kartu Rencana Studi terdiri dari 3 (tiga)
macam warna :
a. Warna kuning untuk mahasiswa yang bersangkutan
b. Warna hijau untuk Fakultas
c. Warna putih untuk Biro Administrasi Akademis dan Kemahasiswaan yang
diserahkan melalui Fakultas masing-masing.

2.6. Daftar Hadir Mahasiswa (DHM)


1. DHM berisi nama nomor induk mahasiswa yang bersangkutan
2. DHM ditandatangani oleh mahasiswa dan dosen yang bersangkutan setiap akhir kuliah
praktikum
3. DHM disimpan oleh dosen yang bersangkutan dan sub bagian akademis Fakultas
masing-masing.

2.7. Kartu Kumpulan Nilai Mahasiswa (KKNM)


1. KKNM berisikan mata kuliah/kode mata kuliah yang berdasarkan Kartu Rencana studi
yang telah mendapat persetujuan Pembimbing akademis serta nilai mutu yang
diperolehnya.
2. KKNM yang berisikan Indeks Prstasi dan Indeks Prestasi Kumulatif serta jumlah SKS
yang diperbolehkan untuk semester berikutnya.
3. KKNM yang telah diisi tersebut diketahui oleh Kepala Biro Administrasi Akademis
dan Kemahasiswaan/Dekan Fakuiltas masing-masing.
4. KKNM dibuat dengan 3 (tiga) macam warna :
a. Warna Kuning untuk mahasiswa yang bersangkutan
b. Warna Biru untuk Fakultas
c. Warna Putih untuk BiroAdministrasi akademis dan Kemahasiswaan.

2.8. Daftar Hasil Studi Mahasiswa (DHSM)


a. DHSM berisikan nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa dan nilai akhir mahasiswa
b. DHSM dibuat 4(empat) oleh Dosen yang bersangkutan yakni :
Lembaran pertama untuk Biro, Akademik, Kemahasiswaan.
Lembaran ke dua dan ke tiga untuk Fakultas yakni : 1 lembar untuk diumumkan,
di papan pengumuman Fakultas masing-masing.
Lembaran keempat untuk arsip bagi dosen yang bersangkutan.
c. DHSM diserahkan oleh Dosen yang bersangkutan ke Biro Adsministrasi, Akademis
dan Kemahasiswaan melalui Fakultas masing-masing Selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari setelah ujian berlangsung.
d. DHSM yang telah diisi tersebut harus ditandatangani oleh yang bersangkutan dan
diketahui oleh Dekan Fakultas masing-masing.
2.9. Kartu Perubahan Rencat2a Studi (KPRS)
a. KPRS, berisikan narna dan nomor induk mahasiswa
b. KPRS, berisikan mata kuliah yang akan dibatalkan
c. KPRS, berisikan mata kuliah yang sudah dicantumkan di dalam Kartu Rencana Studi
yang sudah disyahkan oleh Pembimbing Akademis dan Kemahasiswaan.
d. Setelah KPRS diisi sesuai dengan keperluan harus ditandatangani oleh mahasiswa yang
bersangkutan dan disetujui oleh Pembimbing Akademis serta Biro Administrasi dan
Kemahasiswaan.

2.10. Kartu Perkembangan Akndefnik rnahasiswa (KPAM)


a. KPAM, berisikan nama dan nomor induk Mahasiswa, serta identitas orang tua/wali
mahasiswa yang bersangkutan.
b. KPAM, berisikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan Akademik.

2J1. Kartu Bimbingan Akademis (KBA)


a. KBA, berisikan nama, nomor, Pembimbing Akademis Mahasiswa yang bersangkutan.
b. KBA, berisi hasil konsultasi mahasiswa dengan pembimbing Akademisnya yang
berkaitan dengan perkembangan akademik.
c. KBA, yang telah diisi berdasarkan hasil konsultasi tersebut harus diparaf oleh
Pembimbing Akademisnya setiap kali konsultasi.
d. KBA, diisi rangkap 4 (empat)
- Lembaran pertama untuk BAK.
- Lembaran kedua untuk Fakultas
- Lembaran Ketiga untuk Pembimbing Akademis
- Lembaran keempat untuk Mahasiswa yang bersangkutan
e. KBA, diserahkan kepada BAAK, Fakultas dan PembimbingAkademis pada setiap akhir
semester.

2.12. Alih program/pindah program


1 Yang dimaksud degan kepindahan mahasiswa dari perguruan tinggi lain atau sebaliknya
dan perpindahan di dalam Universitas Negeri Makassar sendiri termasuk dari dan ke
lembaga Perguruan Tinggi di luar Universitas Negeri Makassar yang diasuh, dibina,
dibimbing oleh Universitas Negeri Makassar atau berafiliasi dengan Universitas
Negeri Makassar.
2. Syarat-syarat penerimaan mahasiswa pindahan :
a. Mengajukan lamaran tertulis kepada Rektor
b. Surat lamaran pindah harus dilampiri dengan :
b. 1. Surat izin pindah dari Perguruan Tinggi/Fakultas
b.2.Transkrip akademik dari Perguruan Tinggi/Fakultas asal yang memuat
antara lain : a. Mata kuliah yang telah lulus
b. Jumlah Satuan Kredit Semester yang telah
diperoleh c. Nilai setiap mata kuliah dan indeks
prestasi
b.3. Salinan ijazah SLA yang telah disahkan oleh yang berwenang bagi calon
pindahan tingkat atau program di bawah sarjana (S 1).
b.4.Salinan ijazah SLA dan SO/SM yang telah disahkan oleh yang berwenang
bagi calon pindahan untuk tingkat program Sarjana (S 1).
b.5. surat keterangan berbadan sehat dari Dokter pemerintah/penguji kesehatan.
b.6. Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian/pimpinan Perguruan
Tinggi asal. b.7.Fas Foto terbaru ukuran 2,5 x 2,5 cm.
b.8. Semua lampiran dibuat rangkap 3 (tiga).
3. Peraturan tentang kepindahan mahasiswa ke dan dalam lingkungan Universitas Negeri
Makassar diatur dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Makassar Nomor
210/PT.22/F/1980 tanggal 3 Desember 1980 (lihat lampiran).
2.13. Masa Langkau
Yang dimaksud dengan masa langkau ialah suatu tenggang waktu tertentu menurut
ukuran satuan masa perkuliahan, seperti tahun atau semester akademis yang dengan sengaja
tidak digunakan oleh mahasiswa untuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di dalam batas
studinya di Universitas Negeri Makassar dengan cara tidak mendaftarkan diri menjadi
mahasiswa pada masa tersebut.
Ketentuan mengenai pengambilan masa langkau adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa lama (yang telah mengikuti perkuliahan sekurang-kurangnya 1(satu) tahun,
karena suatu keperluan diperbolehkan mengambil masa langkau.
b. Masa langkau yang diambil tidak lebih dari 4 (empat) semester, baik berturut-turut
maupun tidak. c. Pengambilan masa langkau dilakukan pada awl tahun akademis atau
semester yang akan berjalan
(dimasuki) dengan mengajukan permohonan pengambilan masa langkau tersebut.
d. Mahasiswa yang mengambil masa langkau tidak dikenakan pembayaran SPP dan/atau
biaya
biaya lainnya. Serta tidak mengikuti kegiatan-kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
di Universitas
Riau selama masa langkau yang diambilnya.
e. Prosedur admisnitrasi tentang masa langkau akan diatur oleh Universitas Negeri
Makassar.

2.14. Alpa Studi


Mahasiswa alpa studi ialah :
- Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang (kembali) dan tidak pula menggunakan waktu
langkaunya sebelum habis masa studinya.
- Mahasiswa yang telah habis masa langkaunya, tetapi tidak mendaftar ulang (kembali)
sebelum habis masa studinya.
Mahasiswa alpa studi secara otomatis diberhentikan (dikeluarkan) dari Universitas
Negeri Makassar setelah masa studinya berrakhir.
Mahasiswa alpa studi yang mendaftar kembali sebelum masa studi berakhir, dapat
diterima dengan ketentuan bahwa masa alpa studi mempengaruhi lamanya studi.
Mahasiswa alpa studi yang mendaftar kembali dikenakan pembayaran uang admisnistrasi
pendaftaran sebesar uang pendaftaran mahasiswa baru disampinbg membayar uang SPP
dan/atau biaya-biaya lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.15. Putus studi


1. Mahasiswa putus studi ialah mahasiswa yang diberhentikan (dikeluarkan) sebelum
habis masa studinya.
2. Mahasiswa yang putus studi disebabkan Indeks Prestasi Kumulatif yang tidak
memenuhi persyaratan, diberhentikan untuk seterusnya pada jurusan/program studi
yang bersangkutan.
3. Mahasiswa yang putus studi karena terkena sanksi pencabutan sementara hak
mengikuti akademis (skorsing), diterima kembali pada jurusan/program studi yang
sama ; dengan memperhitungkan masa skorsing tersebut didalam batas masa studi.

2.16. Sanksi lain


Sanksi lain ialah pelanggaran yang dilakukan terhadap kelangsungan proses
pendidikan di Universitas Negeri Makassar yang dalam hal ini disebut dengan Disiplin
seperti :
L Teguran/Peringatan
2. Kewajiban mengganti semua kerusakan dan atau kerugian yang
ditimbulkannya. 3. Larangan mengikuti kegiatan akademik dan kegiatan
Universitas Negeri Makassar lainnya. 4. dicabut kedudukannya sebagai
warga Universitas Negeri Makassar.
5. Diserahkan kepada yang berwajib sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Sanksi-sanksi secara terinci dalam surat Keputusan Rektor Universitas Negeri
Makassar nomor 77/PT.22/D/ 02.01/1983 tanggal 23 Maret 1983 tentang Tata tertib
Kehidupan Kampus di Universitas Negeri Makassar.
Lampiran 3. SOP Mutu Sumberdaya Manusia (SDM)

3.1. Prosedur Penerimaan Karyawan (SDM)


1. PRII dan jajarannya bertanggung jawab atas kegiatan Recruitment
2. penambahan atau penggantian Karyawan mengisi Formulir
Permintaan staf 3. Rektor menyetujui Formulir Permintaan Staf
4. Mengumumkan sumber pelamar yang sesuai dengan kebutuhan.
5. Bagi yang tidak memenuhi kriteria maka panitia akan membuat surat terima kasih
untuk dikirimkan kepada pelamar/menghubungi lewat telepon.
6. Pener~naan dan tes mengikuti aturan yang berlaku di Departemen Pendidikan
Nasional

3.2. Prosedur Pelatihan Dosen


3.2. l. Dosen Baru
1. Jika ada penerimaan Dosen barn, Dekan bertanggung jawab mengadakan pelatihan
induksi
bagi dosen baru. Undangan pelatihan disiapkan oleh Unit Penjaminan Mutu
Fakultas (UPMF). 2. Topik yang akan diberikan kepada dosen baru dan penunjukan
instruktur untuk masing-masing
topik diatur oleh Dekan dengan memperhatikan prosedur pelatihan karyawan
3. UPMF bertanggung jawab memberikan informasi kepada Ketua Jurusan terkait
dosen baru
yang tidak hadir dalam Pelatihan Induksi Dosen.
4. Dosen yang tidak hadir dalam Pelatihan Induksi Institusi wajib diundang lagi oleh
UPMF pada
periode pelatihan induksi yang terdekat. Bagi dosen yang telah diundang 3 kali dan
tidak hadir
juga, dilaporkan kepada Ketua Jurusan untuk ditindak lanjuti.
5. Peserta Pelatihan Induksi Institusi diberi kesempatan untuk menilai instruktur,
sebagai bahan evaluasi bagi Dekan.

6. Hasil evaluasi ini diolah oleh UPMF dan hasilnya dilaporkan kepada Dekan dan
Rektor.

3.2.2. Pekerti/AA/Seminar/Lokakarya

1. Pusbangdik secara rutin setiap tahun melakukan pelatihan dibidang PBM

2. LP secara rutin melakukan pelatihan penulisan proposal dan artikel

3. LPM secara rutin melakukan pelatihan penulisan proposal pengabdian

4. Jurusan/Fakultas dapat mengadakan pelatihan/seminar/lokakarya untuk para dosen


tetap dan tidak tetap yang berada di bawah binaannya balk secara internal maupun
eksternal, sesuai dengan rencana anggaran dan kegiatan Jurusan terkait yang telah
disetujui oleh Biro Keuangan dan Rektor.

5. Bagi dosen tetap yang didaftarkan untuk mengikuti seminar eksternal, wajib membuat
laporan tertulis dengan pelatihan/seminar juga termasuk biaya keuangan yang
digunakan untuk mengikuti pelatihan/seminarllokakaiya yang diikutinya kepada
Ketua Jurusan atau Dekan yang diteruskan kepada Biro Keuangan dan menyerahkan
satu berkas copy bahan seminar kepada Jurusan untuk diarsipkan. Dekan bisa
meminta agar dosen tersebut melakukan seminar bagi dosen/staf lainnya.

6. Jurusan/Fakultas dan Jurusan yang menyelenggarakan pelatihan/seminar/lokakaiya


balk di dalam kampus ataupun di luarkampus harus membuat laporan tentang
penyelenggaraan kegiatan tennasuk data keuangan kepada Dekan untukditeruskan
kepada Biro Keuangan.

3.3. Prosedur Penanganan Dosen Bermasalah

1. Dosen yang bermasalah adalah

• Dosen yang terbuka melakukan kecurangan dalam hal adminisrasi atau pemberian
nilai kepada mahasiswa.
• Dosen yang terbukti melanggar kode etika dosen
2. Jika Ketua Jurusan mendapat bukti bahwa sorang dosen melakukan pelanggaran
dan terkena pada salah satu masalah diatas maka Ketua Jurusan bersangkutan wajib
memanggil dosen bersangkutan untuk meminta penjelasan. Bila Ketua Jurusan
berpendapat bahwa penjelasan dosen bersangkutan tidak diterima maka Ketua
Jurusan wajib melaporkan hal tersebut kepada Dekan.
3. Dekan melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas fakta-fakta yang ada. Jika
terbukti dosen bermasalah, maka Dekan mengundang UPMF dan beberapa personil
lain yang dianggap perlu untuk melakukan evaluasi internal.
4. Apabila evaluasi internal memutuskan dosen bersalah, maka Dekan mengirim
surat undangan kepada Dosen untuk hadir menerima keputusan evaluasi internal.
Lampiran 4. SOP Mutu Sistem Informasi

4. L Prosedur Pendataan Alumni


1. Pendataan Alumni
Pendataan dilakukan dengan menggunakan Formulir Pendaftaran Alumni yang
dibagikan pada saat wisuda dilaksanakan.
UPT Puskom menggkoordinasikan penginputan data yang ada di Formulir
Pendaftaran Alumni ke dalam Database alumni.
2. Penyaluran Tenaga kerja
1. PR IV/PD IV/P2K2 bertanggungjawab mencari perusahaan-perusahaan sebagai
sumber penyaluran tenaga kerja bagi Alumni Universitas Negeri Makassar.
2. PR IV/PD IV/P2K2 memiliki jenis-jenis layanan penyaluran tenaga kerja bagi
pihak perusahaan, yaitu Employer seeker, Membership Service dan Placement.
Pihak perusahaan akan melakukan seleksi kandidat berdasarkan persyaratan
yang ada.
3. 2 (dua) minggu setelah proses penyaluran tenaga kerja, Biro Akademik akan
menghubungi pihak perusahaan untuk mendapat umpan balik mengenai layanan
yang telah diberikan dan hasil penerimaan karyawan dari pihak perusahaan.
4. BiroAkademik akan memberikan Laporan proses peI}yaluran tenaga kerja ke
Dekan/Rektor setiap periode.

Anda mungkin juga menyukai