Anda di halaman 1dari 4

Namaku Daniel Halomoan, aku biasa dipanggil dengan sebutan Daniel, aku anak ketiga

dari tiga bersaudara. Aku lahir di keluarga yang sederhana. Sekarang aku bersekolah di SMAN5
Batam.... sebelum itu saya akan menceritakan masa kecil saya hingga besar.
Pada tahun 2007, aku masuk taman kanak-kanak. Taman kanak-kanak itu sangat
menyenangkan bagiku, karena disitulah aku mempunyai teman, bermain dengan teman-teman,
makan bersama walaupun tidak mempunyai uang yang berarti ditraktir. Taman kanak-kanak itu
sangat asyik dan rasanya aku ingin selalu di taman kanak-kanak tersebut, tapi itu tidak mungkin.
Setelah tamat dari taman kanak-kanak pada tahun 2008, aku memasuki sekolah baruku
yaitu SD. Di sekolah dasar aku menemukan kehidupan baru, di sana aku menemukan teman-
teman baru yang lebih banyak. Di sekolah dasar aku mulai belajar bagaimana cara bergaul dan
berinteraksi dengan lingkungan. Setiap hari kulalui dengan bermain dan bercanda bersama
teman-teman.
Sudah di kelas 6 SD, saya sudah mulai membahas ujian-ujian semester dan pada
waktunya tiba ujian semester, saya sangat serius mengerjakan soal-soal tersebut. Setelah semua
soal-soal ujian telah saya lewati, saya yakin bahwa nilai saya pasti bagus, karena saya sudah
membahas kisi-kisi soal ujian sebelum ujian dimulai.
Satu minggu kemudian, keluarlah hasil ujian semester tersebut. Saya melihat di mading
bahwa nilai akhir ujian semesterku adalah 80,85,90,85 di setiap mata pelajaran yang diujiankan..
Saat tiba pembagian raport, saya mendapatkan peringkat 9 dari 25 murid di kelasku. Saya sangat
senang begitu juga orangtuaku.
Pada tahun 2014, aku selesai menempuh pendidikan sekolah dasar. Tidak terasa, aku
berada di sana sudah enam tahun. Orangtuaku mengharapkan agar aku dapat masuk ke SMP
Swasta ( SMP Tunas Baru ), karena Tunas Baru sangat baik dan berkualitas.
Pada tahun 2015, aku mulai menjalani pendidikan di SMP keinginan keluargaku. Pada
awalnya, saya pikir teman-teman SD tidak sama dengan saya bersekolah di Tunas Baru, ternyata
kebanyakan di kelasku adalah teman-teman SD yang lama.
Pada tahun kedua aku berada di SMP kebiasaanku mulai berubah, yang tadinya aku suka
belajar dan rajin mengerjakan PR berubah menjadi kebiasaan buruk. Saat itu hobiku berubah ke
arah kemajuan teknologi, yaitu game Mobile Legend. Setiap hari kulewati dengan bermain
game, aku lupa akan kewajibanku untuk belajar dan membantu orangtuaku di rumah, aku mulai

1
terlena dan kecanduan akan kemajuan zaman yang akhirnya berdampak pada nilai raportku, aku
hampir mendapatkan peringkat 10 besar terakhir di kelas dan itu sangat membuatku sedih.
Selama satu tahun aku kecanduan game online hingga pada tahun ketiga di SMP aku pun
mulai sadar kembali. Aku sadar bahwa yang kulakukan selama satu tahun terakhir sangatlah
salah. Aku kembali sadar akan tujuan hidupku yaitu sukses dan membahagiakan orangtua
sehingga aku memutuskan untuk memperbaiki diri dengan cara belajar dan berdoa.
***
Karena nilai turun dan orangtua saya marah, di sinilah saya memperbaiki nilai dan
membahagiakan orangtua, dengan cara mendapatan nilai bagus di Ujian Nasional. Saat itu, saya
giat membahas soal-soal atau kisi-kisi yang diberikan guru waktu itu. Beberapa hari kemudian....
diberitahukanlah nilai Ujian Nasional tersebut. Disitu saya sangat takut. Pada saat saya lihat
ternyata nilaiku adalah 80 yang berarti nilai yang lumayan memuaskan.
Pada tahun 2017, aku kembali berada di sekolah baru dengan tempat dan lingkungan
yang baru yaitu SMA. Di sini aku tidak memikirkan bagaimana cara agar mendapatkan teman
lagi karena hampir semua yang berada di SMA tersebut adalah teman seperjuangan di SMP,
sehingga walaupun tidak akrab dengan mereka aku cukup tahu tentang sebagian orang tersebut.
***
Hari pertama masuk sekolah, saya sangat semangat untuk bersekolah. Dan tiba di
sekolah, bel berbunyi “kring-kring…” Semua siswa berbaris di lapangan. Dan di situ guru
mengumumkan untuk pembagian jurusan. Awalnya saya pikir saya masuk jurusan IPA tetapi,
Tuhan berkehendak lain, Dia memilihkan IPS untukku dan dengan masuk ke jurusan IPS cukup
membuatku sedih dalam beberapa minggu. Namun setelah kujalani, memang benar jika orang
berkata bahwa, apapun yang Tuhan takdirkan untuk kita itu akan indah pada waktunya karena
aku telah membuktikan kebenaran dari kata-kata tersebut.
***
3 hari kemudian …
Hari demi hari berada di jurusan IPS, aku merasa bahagia. Tuhan takdirkan di jurusan
IPS ini karena di sinilah keahlianku. Seiring berjalannya waktu aku semakin menikmati anugerah
Tuhan Yang Maha Esa. Skillku dalam bermain gitar aku kembangkan di sini. Tak buruk menjadi
anak IPS, kesolidaritasannya sangat kuat.

2
Banyak peraturan yang tidak aku suka di SMA Negeri 5 ini. Contohnya, pencolakan
rambut untuk siswa laki-laki. Setiap kali mendengar razia rambut, aku dan yang lainnya pasti
akan kabur, karena rambutku tergolong panjang. Lebih baik kabur daripada aku kena colak. Di
sini aku juga menemukan freeclass atau kelas kosong karena tidak belajar. Kalau di Tunas Baru
jangan harap kamu akan menemukan seperti ini.
Cukup tentang sekolah, sekarang aku akan menceritakan tentang keluargaku. Nama
papaku adalah Jamson Sinaga. Ayahku lahir pada tanggal 13 Oktober 1964 di Marubun Jaya.
Ayah itu tamatan SMK. Ayah pernah bilang kalau dulu itu kehidupannya sangat sulit. Makanan
mereka pun hanya ubi dan singkong karena mahalnya beras saat itu. Ayah itu pekerja keras, aku
kagum dengan beliau. Kalau mamaku bernama Roulina Simanjuntak. Mamaku lahir 7 April
1970 di Medan. Mama itu tamatan SMA. Sama seperti papa, kehidupan mama juga sangat sulit
dulu. Mama itu wanita terkuat yang aku tahu. Wanita yang berjuang untuk melahirkan aku dan
kedua saudaraku. Dia adalah wanita yang paling kusayangi.
Aku punya abang yang bernama Frans Mahatir. Dia lulusan SMA Cahaya. Dan juga
lulusan Politeknik Medan,. Ia lahir pada tanggal 25 Februari 1995. Dia itu orangnya pendiam,
aku juga jarang mengobrol santai dengannya karena sifatnya itu. Aku juga punya kakak yang
bernama Elsa Cristyani. Dia lulusan SMA Negeri 5 Batam sama dengan sekolahku saat ini. Dia
itu angkatan ke-12. Dia sekarang kuliah di UMRAH Pinang, semester ketujuh. Dia itu orangnya
pemarah dan galak, aku senang menjahili kakakku ini karena sifat pemarahnya itu.
Orang tua ayah sekarang tinggal satu, yang ada hanya nenek. Kakek bernama Arab
Sinaga, beliau meninggal saat aku masih kecil. Jadi, aku tidak ingat persis wajah kakek. Nenek
bernama Mariana Manurung. Aku sudah lama tidak bertemu dengan nenek karena aku sudah
tidak pernah lagi pulang kampung.
Kalau orang tua mama juga tinggal satu, yang ada hanya nenek. Kakek bernama Maruab
Simanjuntak, beliau juga kasusnya sama seperti kakek dari ayah, meninggal sewaktu aku kecil.
Nenek bernama Mariapul Nainggolan. Aku juga sudah lama tidak bertemu nenekku ini.
Meskipun sudah lama tidak bertemu, aku tetap menyayangi mereka semua.
***
Sewaktu kecil aku sering pulang kampung dan bertemu dengan saudara-saudaraku di
kampung. Sibolga itu tempatnya dingin jadi aku pasti selalu memakai pakaian hangat. Sepanjang
hari aku lewati dengan bermain, mama selalu marah karena aku yang tidak mengikuti

3
perintahnya. Dulu aku juga sering bermain dengan abang dari mamaku. Paman itu namanya
David, orangnya baik sekali, suka makan, dia juga suka memberi aku uang untuk jajan.
Ayah bertemu dengan mama saat merantau ke Batam. Saat ayah sudah tiga tahun berada
di Batam barulah bertemu dengan mama. Itu pun secara ketidaksengajaan atau karena kebetulan.
Pertama kali mereka bertemu saat ayah dan mama di satu halte yang sama dan tidak ada orang
lain di sana. Hanya mereka berdua. Berulang-ulang seperti itu hingga ayah memberanikan diri
untuk memulai percakapan dengan mama. Begitulah awal mula ayah dan mama bertemu hingga
menikah dan memiliki kami sebagai anak-anaknya.
**
Inilah cerita kehidupan pribadiku. Tak ada yang menarik namun aku menyayangi
keluargaku ini. Tiada yang lebih berharga daripada merea semua.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai