PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah sebuah system social terkecil yang terbuka dan terdiri
sebagai dua atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah,
ikatan perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi
anggota yaitu ayah, ibu, kakak atau semua individu yang tinggal di dalam
rumah. Masalah kesehatan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga
dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan seluruh system. Keluarga
peningkatan tekanan darah di atas normal, baik tekanan sistolik dan atau
diastolik (Triyanto, 2014 dalam Azizah, 2015). Hipertensi atau tekanan darah
tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
2019).
Penyakit hipertensi sering disebut juga dengan “The Silent Killer”. Ini
1
2
Akan tetapi ada beberapa gejala yang berkaitan erat dengan hipertensi, seperti
sakit kepala, pusing, dan lelah. Keadaan nonspesifik seperti ini juga bisa
ditemukan pada orang dengan keadaan normal, maka sering diabaikan begitu
umum secara rutin atau meminta saran kepada petugas kesehatan terhadap
hipertensi, tetapi tidak terdiagnosis hipertensi. Hal ini disebabkan tidak ada
Berdasarkan data yang didapat dari Riset Kesehatan Dasar (2013) prevelensi
kelompok umur ≥18 tahun sebesar 25, 8% dari populasi atau sekitar 65 juta
pada provinsi Bangka Belitung sebesar 30,9% dan yang paling terendah
berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%.
sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%),
umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Jadi, hipertensi
2018).
3
darah tinggi, karena dalam satu bulan seseorang dengan tekanan darah tinggi
penduduk Usia > 18 tahun dengan tekanan darah tinggi berdasarkan hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 untuk provinsi Riau sebesar
20,9%. %. Jika saat ini penduduk sebesar 6.358.636 jiwa maka terdapat
primer dan sekunder. 90% dari semua kasus hipertensi adalah primer. Tidak
ada penyebab yang jelas tentang hipertensi primer, namun ada beberapa teori
yang menunjukkan bahwa faktor genetik dan perubahan hormon bias menjadi
Situmorang, 2015). Gejala yang sering muncul berupa nyeri kepada kepala
atau rasa berat pada tengkuk, vertigo, merasa selalu berdebar-debar, merasa
mimisan. Jika terjadi peningkatan tekanan darah dalam kurun waktu lama
dapat menyebabkan rusaknya jaringan pada ginjal atau biasa disebut gagal
ginjal, juga dapat terjadi jantung koroner serta gangguan pada otak yang dapat
2016).
2003).
koordinator untuk mengatur program kegiatan atau dari berbagai disiplin ilmu,
hipertensi pada bulan April 2020. Mengatakan bahwa gejala hipertensi yang
dialami Tn.B ditandai dengan sering pusing, kesemutan pada kaki, dan sulit
Ilmiah Akhir Ners dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. B Dengan
B. RumusanMasalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dan Penatalaksanaan)
D. Manfaat Penulisan
Tahun 2020
4. Bagi Mahasiswa
BAB II
8
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga
1. Definisi Keluarga
terjadi interaksi antara anak dan orang tuanya. Keluarga berasal dari
bahasa sansekerta kulu dan warga atau keluarga yang berarti anggota
(Friedman, 2010).
rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat
(Helvie,1981)
perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
2. Ciri-Ciri Keluarga
9
tangga
gotong-royong
(Hernilawati, 2013).
3. Tipe-Tipe Keluarga
terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunan
diatas adalah:
1) Tradisional Nuclear
2) Reconstituted nuclear
4) Dyadic Nuclear
11
5) Single Parent
dluar rumah.
6) Dual Carrier
7) Commuter Married
waktu tertentu.
8) Single adult
9) Three Generation
Yaitu tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah.
10) Institusional
suatu panti.
11) Communal
Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
penyediaan fasilitias.
12
anaknya diadopsi.
Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
kawin.
kelamin sama.
(Hernilawati, 2013).
(Hernilawati, 2013).
keluarga
terlalu muda
(Hernilawati, 2013).
umur 30 bulan)
masing-masing pasangan.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13
tahun)
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20
tahun)
rumah)
Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan
membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami dan
istri.
pensiunan)
pasangan. Tahap ini juga dimulai ketika orang tua memasuki usia
yang kokoh.
generasi.
17
4) Komunikasi
umur 30 bulan)
4) Imunisasi
6) Keluarga berencana
7) Interaksi keluarga
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua
2) Keracuanan
sekolah
18
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13
tahun)
2) Kesehatan gigi
4) Penyalahgunaan zat
5) Penyakit menular
6) Penyakit kronik
7) Masalah perilaku
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20
tahun)
4) Keluarga berencana
rumah)
5) Masalah menopause
pensiunan)
2) Hubungan pernikahan
orang tua yang lanjut usia dan tidak mampu merawat diri
2) Gangguan mobilitas
3) Penyakit kronik
6) Memberikan asuhan
7) Kerentanan psikologis
20
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
spesifik. Akan tetapi ada beberapa gejala yang berkaitan erat dengan
seperti ini juga bisa ditemukan pada orang dengan keadaan normal,
2. Klasifikasi Hipertensi
pasti.
3. Etiologi Hipertensi
(Sutanto,2009)
4. Patofisiologi Hipertensi
polos dalam dinding kiri (yang menerima darah dari paru-paru) tetap
seperti yang terjadi pada defek septum, ventriker atau patent duktus
lapisan media otot polos arteriole. Arteri yang lebih besar menajdi
b) Sering gelisah
d) Mudah marah
e) Telinga berdengung
f) Sukar tidur
g) Sesak nafas
i) Mudah lelah
j) Mata berkunang-kunang
24
k) Mimisan.
6. Komplikasi Hipertensi
tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut.
(Aspiani, 2014)
7. Penatalaksanaan Hipertensi
a) Terapi farmakologi
miokard.
adrenergic.
atau kadar
6) Berhenti merokok
7) Olahraga aerobik yang tidak terlalu berat dan pijat refleksi kaki
(Ardiansyah, 2012)
27
2006).
aktivitas otak dan fungsi tubuh lain pada saat terjadinya relaksasi.
menurun.
c. Menurunkan nyeri
penderita hipertensi.
berikut:
bawah.
g. Latihan Slow deep breathing dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi
dengan cara merangsang susunan saraf pusat yaitu otak dan sumsum
1. Pengkajian
menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
sebagainya.
a. Data Umum
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
oleh keluarga.
rekreasi.
keluarga ini.
Contoh :
usia sekolah
belum terpenuhi.
c. Pengakjian lingkungan
1) Karakteristik rumah
34
rumah.
mempengaruhi kesehatan.
setempat.
35
d. Struktur Keluarga
keluarga.
3) Struktur peran
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi efektif
2) Fungsi sosialisasi
di lingkungan setempat.
adalah:
di alami
penyakit
masalah kesehatan
yang ada
kesehatan
perawatannya)
adalah:
dimiliki
pemeliharaan lingkungan
sanitasi
kesehatan
keluarga
4) Fungsi reproduksi
39
adalah:
5) Fungsi Ekonomi
dan papan
permasalahan
40
g. Pemeriksaan Fisik
h. Harapan Keluarga
didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan
lapangan. Kondisi ini dapat berupa masalah - masalah aktual, resiko atau
dan objektif. Tanda (sign) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif
yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung
Tabel 2.2
Skor Penentuan Prioritas Masalah
No. Kriteria Skor Bobot
1. Sifat Masalah
Skala:
Aktual (Tidak/Kurang sehat) 3
Ancaman kesehatan 2 1
Keadaan Sejahtera 1
2. Kemungkinan Masalah
Skala:
Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
4. Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat harus segera ditangani 2
Ada masalah, tapi tidak perlu 1 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
Skoring = Skor x Bobot
42
Angka Tertinggi
masyarakat.
keluarga.
yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan
keperawatan.
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
perawatan.
sudah berjalan dengan baik atau belum. Apabila hasil tidak mencapai
berbagai perbaikan.
perilaku yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai kriteria
dan obyektif.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.B BDENGAN
GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI DI
KECAMATAN TANAH MERAH, KABUPATEN INDRAGIRI HILIR,
RIAU
TAHUN 2020
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
4. Pendidikan :SLTA
GENOGRAM:
X X
Tn.B Ny. X
An.
47
Keterangan :
X : Laki-laki (Meninggal)
: Laki-laki (Hidup)
: Perempuan
: Pasien/klien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Garis serumah
6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.B adalah Keluarga tradisional yaitu Keluarga inti Inti
(Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
7. Suku Bangsa
Suku bangsa Keluarga Tn.B adalah suku Banjar. Kebudayaan yang dianut
Kesimpulan : tidak ada masalah dalam suku bangsa, karna keluarga Tn.B
8. Agama
Semua anggota keluarga Tn.B beragama Islam. Setiap hari Jum’at Tn.B ke
Pendapatan/bulan Pengeluaran/bulan
Penghasilan Tn.B : Rp 4.500.000,- Pendidikan anak: Rp 2.200.000,-
Penghasilan Ny.K : Rp 500.000,- Makan : Rp 1.500.000,-
PDAM : Rp 100.000,-
Listrik : Rp 400.000,-
Lain-lain : Rp 500.000,-
Rp 5.000.000,- Rp 4.700.000,-
Kesimpulan : status social ekonomi berada di kelas menengah (middle
class)
49
atau hari tertentu. Pada saat sekarang ini, semua anggota keluarga Tn.B
mewajibkan untuk stay at home. Ini merupakan salah satu langkah untuk
di luar kota/daerah.
terpenuhi seutuhnya
makan maupun kebutuhan dasar lainnya, hanya saja merasa sulit tidur
Saat pengkajian :
akhir ini Ny.K mengalami gangguan tidur merasa kurang puas akan
Kesimpulan:
Tn.B : Hipertensi
Riwayat penyakit orang tua dari Tn.B adalah asma, sendangkan orang tua
Tn.B B (63 tahun) memiliki riwayat penyakit Hipertensi, karna pola hidup
penyakit Hipertensi
memiliki sistem sanitasi yang baik, dan memiliki sistem penerangan ruang
yang baik.
SEPTIC
TANK
WC TEMPAT
DAPUR
WC AIR
KAMAR RUANG MAKAN
KAMAR RUANG KELUARGA
RUANG TAMU
KAMAR
TANAMAN
TERAS RUMAH
Kesimpulan : jarak septic tank + 10 meter dari sumber air/tampat
tangga ke tanah.
Hubungan antar tetangga baik, saling membantu bila ada tetangga yang
mengadakan acara/pesta, dan bila ada acara gotong royong dan kegiatan
komunitas.
Sebagai penduduk asli desa Tanah merah, provinsi Riau. Tn.B B pernah
sekarang.
Kesimpulan: keluarga Tn.B asli penduduk desa Tanah merah. Hanya saja
Barat.
b. Ny.K bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pada saat sore hari pukul
keluarga inti dan keluarga besar dengan komunikasi terbuka satu sama
Keluarga Tn.B saling menghargai satu sama lain. Saling membantu serta
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah
SWT demikian pula dengan sehat-sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap
sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit sudah beberapa hari dibawa
ke puskesmas.
V. Fungsi Keluarga
keluarga untuk selalu cerita dan berdiskusi dirumah jika ada masalah
55
kesalahpahaman.
berusaha membantu.
memiliki hubungan yang baik, dan saling terbuka antara keluarga shingga
tensinya naik.
ke rumah.
56
keringat.
tidak licin, bersih, dan terawat. Sedangkan, Tn.B setiap pagi nya
Hipertensi.
mengontrol makanannya.
nyeri tekan (-) nyeri nyeri tekan (-) nyeri nyeri tekan (-) nyeri
lepas (-), massa (-) lepas (-), massa (-) lepas (-), massa (-)
Perkusi : Perkusi : Perkusi :
tympani pada hepar, tympani pada hepar, tympani pada hepar,
pekak pada gaster. pekak pada gaster. pekak pada gaster.
Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi:
Bising usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+)
9 Ekstremitas Ekstremitas atas : Ekstremitas atas : Ekstremitas atas :
tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan
pada ekstremitas pada ekstremitas atas pada ekstremitas atas
atas Ekstremirtas bawah : Ekstremirtas bawah :
Ekstremirtas Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
bawah : pada ekstremitas pada ekstremitas
Kaki sering bawah. bawah.
mengalami Kekuatan otot : Kekuatan otot :
kesemutan apabila penuh penuh
duduk lama.
Kekuatan otot : 5555 5555 5555 5555
penuh 5555 5555 5555 5555
5555 5555
5555 5555
Kesimpulan : tidak ada kelainan/masalah yang identik di keluarga Tn.B
pelayanan dan membantu masalah Tn.B B. Tn.B berharap bisa mengerti tentang
penyakit hipertensi dan masih butuhj penjelasan lebih lanjut tentang perawatan/
2. Analisa Data
Analisa Data Masalah Keperawatan
DS: Ketidakefektifan
1. Tn.B mengatakan sering pusing pemeliharaan kesehatan
2. Tn.B mengatakan sering kesemutan pada Tn.B dengan
3. Tn.B mengatakan takut jika tensi nya naik hipertensi
4. Tn.B mengatakan mengalami hipertensi
sejak 7 tahun yang lalu.
5. Tn.B mengatakan sulit tidur jika TD nya
meningkat
6. Ny.K mengatakan kadang memilah
makanan yang tidak memicu terjadinya
peningkatan tekanan darah, tetapi Tn.B
tidak berselera makan
7. Tn.B mengatakan susah untuk mengontrol
pola makannya
DO :
1. Tn.B terlihat memegang kakinya
2. Tn.B terlihat cemas jika tensinya naik.
3. Tn.B B terlihat meminum jus daun seledri
atau rebusan bawang putih.
4. Ny.K terlihat memilah makanan yang tidak
memicu terjadinya peningkatan tekanan
darah, tetapi Tn.B tidak berselera makan
5. Tn.B terlihat susah untuk mengontrol pola
makannya
6. TTV Tn.B
TD : 150/90 mmhg, S : 36,90C, BB : 80 Kg,
HR : 85 x/I, RR : 22 x/I, TB : 160 cm
DS: Perilaku kesehatan
1. Tn.B mengatakan sering pusing cendrung beresiko
2. Tn.B mengatakan takut jika tensi nya naik
3. Tn.B mengatakan sering kesemutan
4. Tn.B mengatakan mengalami hipertensi
sejak 7 tahun yang lalu.
5. Tn.B mengatakan sulit tidur jika TD nya
meningkat
6. Tn.B B mengatakan apabila merasakan
pusing atau timbul gejala TD meningkat
Tn.B B meminum jus daun seledri atau
rebusan bawang putih.
7. Ny.K mengatakan kadang memilah
makanan yang tidak memicu terjadinya
peningkatan tekanan darah, tetapi Tn.B
63
3. Prioritas Masalah
Ancaman
Kesehatan/ Resiko 1
Keadaan Sejahtera/
Potensial
2 Kemungkinan Masalah dapat
Masalah dapat diubah diubah sebagian
Skala : dengan
Mudah 2 2 keinginan
Sebagian 1 ½x2=1 keluarga untuk
Tidak Dapat 0 mencapai
kesehatan yang
baik
3 Potensial Masalah Keinginan
untuk Dicegah keluarga untuk
Skala : mencari tahu
Tinggi 3 1 3/3 x 1 = 1 perilaku hidup
Cukup 2 sehat untuk
Rendah 1 terhindar dari
penyakit cukup
baik
4 Menonjolnya Masalah Keluarga
Skala : menyadari
Masalah berat, 2 2 2/2 x 1 = 1 masalah dan
harus segera menangani agar
ditangani masalah
Ada masalah tetapi 1 keseehatan
tidak perlu dapat teratasi
ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan
JUMLAH 4
P:
Intervensi dilanjutkan ke TUK 2
yaitu memutuskan tindakan yang
tepat
2. Selasa/ 14 April 2020 Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit S:
(Pertemuan 2) keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat Tn.B mengatakan akan merawat
dalam mengatasi masalah Hipertensi. dan mengobati Hipertensinya
TUK 2 : dan memutuskan untuk
Dukungan Dalam Membuat Keputusan memeriksakan Hipertensinya ke
1. Membantu keluarga untuk mengklarifikasi fasilitas kesehatan
nilai dan harapan yang mungkin akan Tn.B mengatakan akan
membantu dalam membuat pilihan yang mengontrol pola makannya
penting O:
10
breathing P:
a. Atur pasien dengan posisi duduk atau Intervensi dilanjutkan ke TUK 4
berbaring tentang memodifikasi lingkungan
b. Kedua tangan pasien diletakkan di atas
perut
c. Anjurkan melakukan napas secara
perlahan dan dalam melalui hidung dan
tarik napas selama tiga detik, rasakan
perut mengembang saat menarik napas.
d. Tahan napas selama tiga detik
e. Kerutkan bibir, keluarkan melalui mulut
dan hembuskan napas secara perlahan
selama enam detik. Rasakan perut
bergerak ke bawah.
f. Ulangi langkah a sampai e selama 15
menit
g. Latihan Slow deep breathing dilakukan
dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.
5. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang diit
penderita Hipertensi
6. Meminta keluarga untuk menyebutkan
kembali
4. Rabu/ 15 April 2020 Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit S:
(Pertemuan 5) keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang Keluarga mengatakan
sesuai dengan masalah Hipertensi. lingkungan yang sesuai dengan
TUK 4: penderita Hipertensi adalah
Mampu Memodifikasi Lingkungan a. Lingkungan rumah yang
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang nyaman
12
Intervensi di hentikan
1
BAB IV
TELAAH JURNAL
Pada BAB ini penulis melakukan telaah 3 jurnal “ Pengaruh Slow deep
tengah, pengaruh madu terhadap kualitas tidur pada lansia, dan ” yang mana akan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari
90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
meningkat dimana tahun 2016 ditemukan 931 kasus dan tahun 2017
senam. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang dengan teknik
2. Intervention (I)
diberikan latihan slow deep breathing sebanyak tiga (3) kali dalam kurun
3. Comperation (C)
151,33 mmHg dengan standar deviasi 9,904 mmHg dan nilai minimum
140 mmHg serta nilai maksimum 170 mmHg. Sedangkan ratarata nilai
dengan standar deviasi 14,376 mmHg dan nilai minimum 140 mmHg
orang. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat
yaitu terdiri dari faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan seperti
ratarata nilai tekanan darah sistol pada kelompok kontrol yaitu 152,67
mmHg dengan standar deviasi 13,345 mmHg dan nilai minimum 130
dengan rata-rata tekanan darah sistolik posttest adalah 153 mmHg dan
4. Outcome (O)
perlakuan sebesar 136,00 mmHg dan diastol sebesar 85,33 mmHg dengan
5
Lombok Tengah.
Gangguan tidur menyerang 50% orang yang berusia 65 tahun atau lebih
yang yang tinggal di rumah dan 66% orang yang tinggal di fasilitas
dan berhubungan dengan angka mortalitas yang lebih tinggi. Penelitian ini
dalam penelitian ini adalah 107 Lansia yang berada di UPTD PSLU
purposive sampling.
2. Intervention (I)
merupakan alat untuk menilai kualitas tidur. Instrumen ini terdiri dari 16
pertanyaan itu mengkaji secara luas faktor yang berhubungan dengan tidur
seperti durasi tidur, latensi tidur, dan masalah tidur. Analisis univariat
dan maksimum skor nilai kualitas tidur lansia. Sedangkan analisis bivariat
dependen.
3. Comperation (C)
tidak bersekolah dan 90% lansia telah tinggal > dari 1 tahun. Selanjutnya
dengan standar deviasi 2.625, dengan nilai terendah 7 dan tertinggi 16.
10.75 dengan standar deviasi 2.826, dengan nilai terendah 6 dan tertinggi
kualitas tidur 11.55 dan standar deviasi 2.62. Pada kualitas tidur setelah
dan standar deviasi 2.82. Nilai perbedaan rata-rata kualitas tidur sebelum
4. Outcome (O)
7
pengukuran nilai kualitas tidur PSQI pada lansia sebelum pemberian madu
perbedaan nilai rata-rata sebesar 0.8 tetapi nilai kualitas tidur tersebut
termasuk dalam kategori kualitas tidur yang buruk karena nilai kualitas
kualitas tidur sebelum diberikan madu dan kualitas tidur setelah diberikan
Di Indonesia sendiri, air biasa atau yang disebut air kobokan sering
Masyarakat beranggapan bahwa dengan air biasa saja sudah cukup untuk
mencuci tangan, padahal tanpa disadari tangan, lengan, atau jari dapat
2. Intervention (I)
nipis dengan variasi konsentrasi 50%, 75%, dan 100%. Kelompok lainnya
3. Comperation (C)
Kuman
postest menit ke-1. Rerata jumlah koloni atau angka kuman terendah
100% dan rerata tertinggi pada kelompok jeruk nipis 75%. Rerata
4. Outcome (O)
perbedaan jumlah koloni atau angka kuman pretest-postest menit ke-1 dan
dengan kelompok kontrol positif (alkohol 70%). Akan tetapi, jeruk nipis
jumlah koloni atau angka kuman pretest dengan postest menit ke-1 pada
BAB V
PEMBAHASAN
Merah, Kabupaten Indragiri Hilir RIAU, maka di ketahui hal-hal sebagai berikut:
A. Pengkajian
proses yang sitematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
Perry, 2005).
gejala di teori dengan tanda dan gejala pasien yang menderita hipertensi. Hal
mengeluhkan terasa sakit pada kepala, pusing, sulit tidur, ekstermitas bawah
sering kesemutan.
tinjauan kasus yang didapatkan. Secara teoritis gejala hipertensi yang mungkin
dapat diamati antara lain pusing atau sakit kepala, sering merasa gelisah,
wajah merah, bagian tengkuk terasa pegal dan berat, penderita cenderung
mudah marah dan lelah, telinga berdengung, sulit tidur, sesak nafas, mata
tanda dan gejala yang didapatkan yaitu seperti kepala terasa sakit, pusing, dan
sulit tidur.
11
B. Diagnose keperawatan
potensial klien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang
dan koping keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera
dalam buku NANDA yang telah disusun berdasarkan prioritas masalah yaitu :
pengetahuan pasien.
C. Intervensi Keperawatan
dimana tujuan yang terpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan dan
keperawatan yang telah disusun oleh Nanda Nic Noc sebagai standar. Dalam
dapat diterima secara logis dan sesuai dengan kondisi klien dilapangan. Pada
teori dan kasus, serta jurnal tidak ada perbedaan yang signifikan hanya
beberapa modifikasi dan beberapa inovasi yang penulis lakukan dan masih
dengan TUK 5.
D. Implementasi Keperawatan
13
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
hipertensi
dan tidur
Covid-19
E. Evaluasi Keperawatan
tindakan dan penatalaksanaan yang sudah berhasil dicapai (Potter dan Perry,
2005).
TUK 3 keluarga dan Tn.B sudah mulai paham dengan perawatan yang
dapat dilakukan untuk pederita hipertensi. Pada TUK 4 keluarga dan Tn.B
TUK 3 keluarga dan Tn.B sudah mulai paham dengan perawatan yang
dapat dilakukan untuk istirahat dan tidur. Pada TUK 4 keluarga dan Tn.B
TUK 3 keluarga dan Tn.B sudah mulai paham dengan perawatan yang
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan :
penyakit hipertensi
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait dengan karya
kesejahteraan hidup.
3. Bagi Masyarakat
18
4. Bagi mahasiswa