Anda di halaman 1dari 17

REVIEW JURNAL

Topik : ANALISIS KEPATUHAN PERAWAT PADA STANDAR ASUHAN

KEPERAWATAN DI UNIT RAWAT INAP KELAS III RSU PKU

MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

Penulis : Citra Ega Lestari, Rosyidah

Tahun : 2010

Pendahuluan :

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu

pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi

masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih

bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.1 Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang melalui tenaga

medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang

berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita pasien.

Metode Penelitian :

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan

metode kualitatif yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu

keadaan secara objektif, digunakan dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam

rangka mengadakan perbaikan dan peningkatan program-program pelayanan

kesehatan. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Bantul.


Waktu penelitian dilaksanakan pada 12 Juli – 6 Agustus 2010. Subjek penelitian ini

adalah kepala ruangan rawat inap, dan enam orang perawat Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Bantul. Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal

yaitu kepatuhan perawat pada standar asuhan keperawatan di unit rawat inap

kelas III Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Alat penelitian yang digunakan

adalah panduan wawancara dan tape recorder.

Hasil

Berdasarkan hasil penelitian dan informasi yang diperoleh dari bagian rawat inap

kelas III Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, maka dapat dideskripsikan

tentang kepatuhan perawat pada standar asuhan keperawatan adalah sebagai


berikut:

Tabel 1. Kategori Kepatuhan Perawat Pada Standar Asuhan Keperawatan

di Ruang Rawat Inap Kelas III RSU PKU Muhammadiyah Bantul

Berdasarkan tabel kategori kepatuhan perawat pada Standar Asuhan

Keperawatan pada tabel didapat bahwa:

a) Pelaksanaan pengkajian untuk mengumpulkan data dari pasien secara

komprehensif 100 % dikategorikan patuh.

b) Pelaksanaan perumusan diagnosis dari masalah-masalah keperawatan

yang ditemukan pada saat pengkajian 100% perawat dikategorikan patuh.

c) Pelaksanaan perencanaan sesuai dengan diagnosis yang telah dibuat

100% perawat dikategorikan patuh.


Pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan perencanaand a n

Pelaksanaan Proses

Keperawatan

Patuh Tidak patuh

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Pengkajian 76 100 % 0 0 %

Diagnosa 76 100 % 0 0 %

Perencanaan 76 100 % 0 0 %

Implementasi 72 94.7 % 4 5,3 %

Evaluasi 68 89,5 % 8 10,5 %


Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa

kepatuhan perawat pada standar asuhan keperawatan di unit rawat inap kelas III

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul dari data bulan 1 s/d 31 Mei 2010 yaitu :

1) Kepatuhan dari data dokumen standar asuhan keperawatan yaitu:

a) Pelaksanaan pengkajian untuk mengumpulkan data dari pasien

secara komprehensif 100 % dikategorikan patuh.

b) Pelaksanaan perumusan diagnosis dari masalah-masalah keperawatan

yang ditemukan pada saat pengkajian 100% perawat dikategorikan patuh.

c) Pelaksanaan perencanaan sesuai dengan diagnosis yang telah dibuat


100% perawat dikategorikan patuh.

d) Pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan perencanaan dan

mengandung tujuan yang ingin dicapai 94,7% perawat dikategorikan patuh

dan 5,3% perawat dikategorikan tidak patuh.

e) Pelaksanaan evaluasi tindakan keperawatan berdasarkan rencana dan

kriteria yang telah ditetapkan 89,5% perawat dikategorikan patuh dan

10% perawat dikategorikan tidak patuh.

2) Kepatuhan perawat pada standar asuhan keperawatan.

a) Kepatuhan perawat pada standar asuhan keperawatan di unit rawat

inap RSU PKU Muhammadiyah sudah cukup baik meski ada beberapa
proses keperawatan yang tidak di isi dengan lengkap.

b) Penyebab atau kendala dalam pengisian dokumen standar asuhan

keperawatan adalah terbatasnya sumber daya manusianya, dan kurang

cukupnya waktu dalam mengisian dokumen.

c) Untuk memperbaiki masalah kepatuhan perawat pada standar

asuhan keperawatan kepala ruangan melakukan dua hal yaitu Edukasi yaitu

merupakan tanggung jawab kepala ruangan kepada perawat primer. Sumber

daya manusia (SDM) yaitu tanggung jawab bagi setiap perawat, sistem

penanggulangan jawaban.

REVIEW JURNAL
TOPIK : HUBUNGAN SHIFT KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD

POLEWALI MANDAR

PENULIS : Andan Firmansyah, Ariyanti Saleh, Kusrini S. Kadar

PENDAHULUAN :

Pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit merupakan sistem pengelolaan

asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien agar berdaya guna dan berhasil guna. Asuhan

keperawatan yang diberikan hendaklah asuhan keperawatan yang bermutu yaitu asuhan

keperawatan profesional yang diberikan oleh tenaga keperawatan yang memiliki kewenangan

dan kompetensi yang telah ditetapkan oleh profesi. Asuhan keperawatan ini seyogyanya

berlandaskan ilmu pengetahuan, prinsip dan teori keperawatan serta keterampilan dan sikap
sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang diemban kepada perawat tersebut. Penelitian

Shigeko (2010), melihat mutu asuhan keperawatan dari segi persepsi pasien yang dirawat di

rumah sakit dengan penyakit tingkat lanjut dipengaruhi oleh 4 domain; competence, caring,

professionalism and demeanor.

METODE PENELITIAN :

a. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional

Study, dimana variable dependennya adalah Mutu Pendokumentasian Asuhan Keperawatan dan

variable independennya adalah Pengaturan Shift kerja perawat yang datanya diambil dalam

waktu bersamaan.

b. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana pendokumentasian asuhan

keperawatan yang bekerja melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pemberi pelayanan

keperawatan diinstalasi rawat inap di RSUD Polewali Mandar sebanyak 116 orang perawat.

Sampel adalah sebagian dari populasi yaitu sebagian dari perawat yang bekerja sebagai perawat

di instalasi rawat inap RSUD Polewali Mandar. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 116

perawat pelaksana yang ditentukan dengan menggunakan teknik total sampling. Total sampling

adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono,

2007).

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan Data Primer dan data Sekunder. Data
primer dari penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada responden, untuk
mendapatkan informasi tentang pengaturan kerja shift perawat di rsud tersebut serta

lembar ceklis untuk mengobservasi mutu pendokumentasian asuhan keperawatan berdasarkan

dokumentasi proses keperawatan. Data Sekunder, diperoleh melalui Data Rekam Medik yang

ada di RSUD Polewali Mandar, data kepegawaian, jadwal dinas, dan catatan lain yang terdapat

di rumah sakit.

d. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat.

Analisis univariat merupakan gambaran umum masalah penelitian dengan cara mendeskripsikan

tiap-tiap variabel yang digunakan dalam variabel ini, yakni dengan melihat gambaran distribusi

frekuensi serta persentase tunggal yang terkait dengan tujuan penelitian. Analisis bivariat
dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel dependen dan independen dalam bentuk tabulasi

silang (crosstab) dengan menggunakan sistem kumputerisasi program SPSS (Statistical Package

for Social Sciences). Untuk melihat hubungan antar variabel independen dan dependen dengan

kemaknaan 0,05 jika n > 40 maka uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square Test dengan
koreksi kontinyuitas untuk table 2x2.

HASIL :

Analisis Univariat

Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap rumah sakut umum

daerah polewali mandar saat dilakukan penelitian sedang melaksanakan shift pagi sebanyak 72

orang (62,1%), shift siang 27 orang (23,3 %) dan shift malam 17 orang (14,7%). Berdasarkan

sistem shift menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap rumah sakut umum daerah

polewali mandar kebanyakan menjalankan sistem shift rotasi sebanyak 81 orang (69,8%) dan
lainnya menjalankan shift permanen hanya shift pagi saja sebanyak 35 orang (30,2 %).

Berdasarkan Arah rotasi shift menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap rumah sakut

umum daerah polewali mandar kebanyakan menjalankan arah rotasi shift tidak searah jarum jam

dan tidak rotasi sebanyak 61 orang (52,6%) dan lainnya menjalankan arah rotasi shift searah

jarum jam sebanyak 55 orang (47,4 %). Berdasarkan Pola shift menunjukkan bahwa perawat di
ruang rawat inap rumah sakut umum daerah polewali mandar kebanyakan menjalankan shift

rotasi pendek sebanyak 69 orang (59,5%) dan lainnya rotasi panjang dan tidak rotasi hanya shift

pagi saja sebanyak 47 orang (40,5 %). Berdasarkan jumlah panjang seri shift malam

menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap rumah sakut umum daerah polewali mandar

kebanyakan menjalankan panjang shift malam < 2 hari sebanyak 104 orang (89,7%) dan lainnya

menjalankan shift malam > 2 hari sebanyak 12 orang (10,3 %).


Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar perawat di ruang perawatan dalam

melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan secara cukup lengkap, sedangkan perawat

yang melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan secara lengkap adalah pada tahap

pengkajian sebanyak 80 orang (69,0%) dan diagnosa 41 orang (35,3%), perencanaan 109 orang

(94,0%), tindakan 54 orang (46,6%), dan evaluasi 86 orang (74,1%) serta catatan perkembangan

86 orang (74,1%), Sedangkan perawat yang melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan

tidak lengkap adalah pada tahap pengkajian sebanyak 36 orang (31,0%) dan diagnosa 75 orang

(64,7%), perencanaan 7 orang (6,0%), tindakan 62 orang (53,4%), dan evaluasi 30 orang (25,9%)

serta catatan perkembangan 30 orang (25,9%). Analisis Bivariat

Tabel 3 menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap pada setiap shift cenderung

memiliki mutu pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik sebanyak 75 orang (64,7%),
sedangkan pendokumantasian asuhan keperawatan yang kurang sebanyak 41 orang (35,3%),

sedangkan dilihat dari jenis shift, pada perawat dengan shift pagi memiliki mutu

pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik 51 orang (70,8 %) dan kurang 21 orang

(29,5%), kemudian pada perawat dengan shift siang memiliki mutu pendokumentasian asuhan

keperawatan yang baik 15 orang (55,6 %) dan kurang 12 orang (44,4%), sedangkan pada

perawat dengan shift malam memiliki mutu pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik 9

orang (52,9 %) dan kurang 8 orang (47,1%). Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh nilai

p = 0.201 (p<0,05).

KESIMPULAN :

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka disimpulkan bahwa Ada hubungan antara arah
rotasi shift Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh nilai p = 0.034 (p<0,05), pola shift,
Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh nilai p = 0.003 (p<0,05), jumlah seri shift

diperoleh Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh nilai p = 0.002 (p<0,05) dan Kombinasi

perawat Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh nilai p = 0.002 (p<0,05), dengan mutu

pendokumentasian asuhan keperawatan di perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Polewali

Mandar. Perlu adanya standar prosedur pengaturan shift yang disepakati bersama antara pihak

manajemen keperawatan dengan semua pelaksanan di ruangan perawatan inap RSUD polewali

mandar yang berorientasi untuk peningkatan mutu pendokumentasian asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai