Anda di halaman 1dari 13

BAB III

PERENCANAAN

3.1 Blok Diagram Sistem dan Pengukuran

Internet

Client
Mr2
M

Mr1 Mr3

Client
Pada Jarak 6 dan 12 Meter
Client Client

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem dan Pengukuran


Keterangan :
M = Modem
Mr1 = Mobile Router Server
Mr2 = Mobile Router Repeater
Mr3 = Mobile Router Repeater

Keterangan Blok Diagram Sistem Dan Pengukuran

Langkah pertama mobile router disetting sebagai server atau host dengan
menggunakan modem USB untuk dapat terkoneksi ke jaringan internet. Dan
sebagai perluasannya digunakan 2 buah mobile router yang disetting menjadi

16
mode repeater dan di atur dengan jarak mulai dari 6 meter dan 12 meter dari
mobile router host.

Pengukuran bitrate dan delay dilakukan pada test point 1 (Tp1) yaitu pada
mobile Router Server dan dilakukan pada test point 2 (Tp2) dan test point 3
(Tp3) yang masing-masing test point berjarak 6 meter dan 12 meter.

Untuk pengukuran kuat sinyal perlu ditentukan luas daerah yang akan di
ukur dan membagi luas daerah pengukuran menjadi beberapa test point.

3.2 Flowchart Konfigurasi Mobile Router Terdistribusi

Gambar 3.2 Flowchart Konfigurasi Mobile Router Terdistribusi

17
Keterangan Flowchart Konfigurasi Mobile Router Terdistribusi
Melakukan setting mobile router pertama sebagai Server (3G Router) yang
nantinya bertugas memberikan gateway ke internet melalui bantuan modem
USB. Langkah selanjutnya menghubungkan modem USB pada mobile router
pertama agar user yang terkoneksi pada mobile router pertama dapat terkoneksi
pada internet. Apabila setting pada mobile router pertama benar, maka user yang
terhubung ke mobile router pertama sudah dapat melakukan browsing.

Untuk perluasan jangkauan area mobile router pertama yaitu dengan cara
mensetting mobile router dua dan tiga menjadi mode repeater. Mobile router
kedua akan merepeat dari mobile router pertama, dan mobile router ketiga akan
merepeat dari mobile router kedua dengan posisi kontrol utama berada pada
mobile router pertama. Untuk memastikan rangkaian telah benar dengan cara
user terkoneksi pada mobile router kedua atau ketiga dan melakukan browsing.

Langkah selanjutnya melakukan pengujian pada kualitas jaringan dan


mengambil data untuk mengetahui kualitas jaringan.

3.3 Pengalamatan Setiap Perangkat Menggunakan IP Address


Setiap perangkat di dalam sistem ini akan memiliki satu alamat IP yang di
gunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat lain. Alamat IP tersebut akan di
konfigurasikan ke dalam sistem dan disesuaikan dengan sistem yang akan di
buat. Berikut ini adalah tabel pengalamatan setiap perangkat dalam sistem :

Tabel 3.1 Pengalamatan setiap perangkat


No Perangkat Alamat IP MAC Address

1 Modem USB IP local : - -

3 Mobile Router 1 IP Local : 192.168.0.1 64:66:B3:15:AF:E6

4 Mobile Router 2 IP Local : 192.168.0.2 64:66:B3:15:C2:30

5 Mobile Router 3 IP Local : 192.168.0.3 90:F6:52:80:51:6E

18
3.4 Konsep Sistem
Konsep dari sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
3.4.1 Koneksi internet dari ISP (penyedia layanan) masuk ke mobile router
melalui modem USB yang nantinya berfungsi sebagai server atau host.
3.4.2 Mobile router host terhubung dengan jaringan internet dan sebuah mobile
router yang nantinya sebagai AP repeater.
3.4.3 Broadcast internet dari mobile router repeater ke beberapa perangkat
lainnya melalui media wireless.
3.4.4 Mobile router repeater yang ditempatkan di lokasi strategis tersebut akan
membroadcast internet sehingga membentuk area-area hotspot.
3.5 Konfigurasi Alat
A. Setting Awal
1. Koneksikan pada wifi dengan SSID TP_LINK_MR3040_15AFE6 yaitu
nama default dari mobile router.
2. Masuk ke web browser dan ketik alamat IP 192.168.0.1 untuk mengakses
pengaturan dan masukkan user name dengan password dengan “admin”.

Gambar 3.3 Tampilan Login untuk masuk ke pengaturan.

3. Dan akan muncul tampilan pengaturan mobile router seperti gambar


berikut.

19
Gambar 3.4 Tampilan menu pengaturan awal.
4. Pilih Menu network dan kemudian pilih submenu LAN untuk mengganti
alamat IP masing-masing router agar tidak sama. Pengalamatan IP addres
sebagai berikut.
 Mobile Router 1 : 192.168.0.1
 Mobile Router 2 : 192.168.0.2
 Mobile Router 3 : 192.168.0.3

20
Gambar 3.5 Tampilan menu untuk mengganti IP Addres.
5. Selanjutnya gunakan menu System Tools dan ke submenu Password
untuk mengganti username dan password supaya menjaga keamanan
pengaturan mobile router tersebut.

Gambar 3.6 Tampilan untuk mengganti Password baru.


B. Setting devais sebagai server
1. Pilih menu quick setup kemudian pilih “3G/4G Only (Recommended)” Klik
Next.

21
Gambar 3.7 Tampilan pemilihan Akses internet pada menu Quick Setup.
2. Langkah selanjutnya memilih provider internet yang akan digunakan
sebagai akses internet nantinya.

Gambar 3.8 Tampilan pemilihan Provider Internet


3. Selanjutnya akan mengatur tentang SSID, Kanal yang digunakan serta
kode keamanan untuk mengakses internet.

Gambar 3.9 Tampilan pengaturan SSID, Kanal yang digunakan, dll

22
4. Selanjutnya klik next dan restart mobile router agak pengaturan yang
telah dilakukan berfungsi dengan semestinya.

C. Pemilihan Channel pada Mobile Router


1. Pemilihan channel wifi yang tidak tepat akan menyebabkan interferensi
dan akan menyebabkan pertukaran data tidak bisa optimal, untuk
mengganti channel wifi pada mobile router pilih menu wireless submenu
wireless settings.

Gambar 3.10 Pemilihan channel wireless

2. Kemudian klik save untuk menyimpan pengaturan.


3. Ubahlah channel pada ketiga mobile router dengan channel 1 , 6 dan 11
untuk menghindari interferensi sinyal wireless.

23
D. Setting Mobile Router sebagai Acces Point Repeater
1. Masuk Mobile Router kedua dan lakukan konfigurasi awal seperti pada
mobile router server. Lakukan Pergantian alamat IP default dan kode
Keamanan. IP harus berbeda dengan milik mobile router server dengan
kelas yang sama.
2. Setelah selesai konfigurasi awal selanjutnya melakukan setting mobile
router sebagai AP repeater. Langkah pertama pilih “Quick Setup” lalu
klik next kemudian pilih menu “Repeater”.

Gambar 3.11 Tampilan pemilihan mode yang akan digunakan

3. Kemudian akan muncul sebuah kotak dialog Repeater Mode Setting.


Pilih survey untuk mengetahui hostpot yang ada di sekitar mobile router
yang nantinya akan dikoneksikan dengan mobile router.

24
Gambar 3.12 Tampilan pengaturan mobile router sebagai Repeater

4. Setelah memilih menu Survey, pilih mobile router server untuk


menghubungkan jaringan wireless.
5. Lakukan pengaturan yang sama pada mobile router ketiga.

3.6 Perencanaan Pengujian


3.6.1 Pengujian Konektivitas

Gambar 3.13 Skema pengujian konektivitas


Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
sebuah mobile router dapat mengcover suatu daerah dan memastikan

25
user tidak terputus selama masih dalam satu jaringan wireless
terdistribusi. Test dilakukan dengan cara mengkoneksikan user pada
salah satu mobile router dan kemudian menjauhi mobile router tersebut.
Hal ini digunakan untuk mengetahui besar area coverage sebuah
mobile router. Setelah diketahui luas area maksimal mobile router
pertama, letakan mobile router kedua pada batas maksimal area
coverage mobile router pertama. Lakukan perpindahan dari area
coverage mobile router pertama ke area mobile router kedua. Apabila
user dapat terkoneksi secara langsung kepada mobile router kedua
berarti alat dapat bekerja dengan baik.

3.6.2 Pengujian Kuat Sinyal

(a) (b)
Gambar 3.14 Skema denah pengujian kuat sinyal (a) 12x20m jarak
antar MR 6meter (b) 18x36m jarak antar MR 12meter.

26
Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kuat sinyal pancaran
dari masing-masing mobile router dan dapat digunakan untuk
pembuktian bahwa user akan terkoneksi pada mobile router yang
memiliki kuat sinyal paling tinggi.
Sebelum melakukan pengukuran kuat sinyal jaringan wireless
terdistribusi sebaiknya menentukan luas bidang yang akan diukur serta
membagi beberapa petak untuk memudahkan pengukuran. Untuk itu
diperlukan sebuah denah pengukuran tempat. Setelah memiliki denah
pengukuran kuat sinyal, maka pengukuran kuat sinyal dapat dilakukan
dengan menggunakan software wirelessmon. Software tersebut harus
terinstal pada sisi user yang akan melakukan pengukuran. Dengan
menggunakan wirelessmon akan terbaca kuat sinyal setiap AP yang
ditangkap oleh wireless card disisi user. Amati SSID dari mobile router
saja dan abaikan SSID AP lainnya. Walaupun SSID pada semua
mobiler router sama, wirelessmon akan tetap membaca 3 buah mobile
router berdasarkan MAC address masing-masing mobile router.

3.6.3 Pengujian Bit rate

Gambar 3.15 Skema pengujian bit rate pada client


Pengukuran Bit rate ini berfungsi mengetahui kemampuan jaringan
wireless terdistribusi dalam kecepatan koneksi ke internet (cenderung
ke kecepatan download). Untuk mengetahui nilai bit rate dapat
disimulasikan menggunakan aplikasi Internet Download
Manager.Pengukuran dilakukan bertahap dengan penambahan jumlah

27
user mulai dari 1 user hingga 5 user pada setiap tahapnya dan
penambahan jarak antar mobiler router satu dengan lainnya pada tahap
tertentu. Dengan begitu akan didapatkan nilai bit rate dari jaringan
wireless terdistribusi tersebut. Karena sumber internet yang digunakan
pada jaringan wireless terdistribusi ini adalah sebuah model yang
terhubung langsung kesalah satu mobile router maka kecepatan
download dari jaringan ini tidak sestabil menggunakan koneksi modem
ADSL (speedy). Kecepatan tergantung akan tempat dan waktu
dilakukan pengukuran.

3.6.4 Pengujian Delay


Pengukuran delay dilakukan untuk mengetahui selisih waktu antara
pengiriman dan penerimaan paket data. Salah satu cara untuk
mengetahui delay suatu jaringan adalah dengan cara melakukan “ping”.
Untuk mendapatkan data yang maksimal diperlukan software tambahan
yang harus terinstal pada sisi user yang bernama wireshark. Software
ini dapat melakukan chapture pada setiap paket data yang dikirimkan
dan diterima pada suatu jaringan. Pilih wireless card pada sisi user
sebagai media yang akan di chapture pengiriman dan penerimaan paket
data. Dengan user melakukan “ping” ke internet (misal :
www.google.com,) maka wireshark akan mengchapture proses
pengiriman dan penerimaan paket data tersebut. Dengan demikian
selisih waktu antara pengiriman dan penerimaan paket data dapat
diketahui dan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data yang lebih
optimal.

28

Anda mungkin juga menyukai