NOTULENSI SINEMA
ADA APA DENGAN COVID-19
MATERI KE 2
Hari, tanggal : Sabtu, 25 April 2020
Pukul : 11.30- 15.47 WIB
Pemateri : Dokter Hafiz Shatari
Tema : Peran dan Pemberdayaan Tenaga Kesehatan dalam Penanganan Covid 19
PERKENALAN
Nama : Dokter Hafiz Shatari
TTL : Bukittinggi, 13 Januari 1996
Email : hafizshatari55@gmail.com
Riwyt pendidikan : Pendidikan Dokter Universitas Andalas
Riwayat organisasi : Fungsional BEM KM FK Unand
Ketua Medical sport academy fk unand
Riwyt pekerjaan : Dokter Umum di RSUD H. Hanafie Jambi
PEMAPARAN MATERI
Data-data
Total Kasus Dunia : 2.700.000 kematian 200.000, sembuh 750.000.
Total kasus di Indonesia : Mencapai 7000-8000 lebih kasus sampai saat ini
Negara terbanyak kasus : Amerika, Spanyol dan Italia
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
Berikut ini adalah rasio tenaga medis yang ada di Indonesia dan dunia. Dimana untuk rasio
tenaga medis kita di indonesia masih kurang jika dibandingkan dengan negara2 maju diatas
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
Berikut adalah kapasitas tempat tidur rawatan di rumah sakit. Ini belum termasuk kamar
isolasi covid-19, yang jauh lebih sedikit dari ruang rawatan. Yang mana ruang isolasi adalah
tempat untuk merawat pasien dengn kecurigaan infeksi covid-19
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
Permasalahan saat ini, mengapa negara – negara tersebut kasusnya lebih banyak
dari Indonesia padahal mereka mempunyai rasio tenaga medis dan pasilitas kesehatan
yang lebih memadai ?Karena masyarakat mereka menganggap hal ini adalah masalah
ringan dan sepele sehingga mereka tidak mematuhi pelaturan yang ada seperti social
distancing, physical distancing dan menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
Bagaimana caranya kita agar tidak mencapai situasi seperti ketiga negara maju tersebut,
walaupun secara pasilitas kesehatan atau teanga kita tidak sebanyak dan
selengkapmereka ?tentunya kita harus menerapkan aturan-aturan dan anjuran
pemerintah seperti phicical distancing, etika atuk dan bersin yang benar, mencuci
tangan dengan sabun,tidak bepergian kenegara atau daerah terjangkit dan tetap di
rumah saja.
Selain dari, ketersediaan pasilitas kesehatan dan tenaga medis yang mumpuni
yang terpenting sekarang juga adala APD karena alat ini merupakan alat yang paling
vital yang mesti kita perhatikan dalam penaganan covid 19 ini. karena jika ada seorang
petugaa rs yang terpapar akibat tidak ada APD maka bisa jadi semua petugas yang ada
akan diisolasi, maka itu adalah suatu kerugian untuk kita. Kapan dilakukan
pemeriksaan Rapid Test ? Pada prinsipnya pemeriksaan Rapid Test dilakukan pada
pasien dengan demam tinggi dan sesak nafas yang lebih dari 30 kali permenit. Karena
pada pasien yang sakit ringan atau orang tanpa gejala, maka bisa diisolasi mandiri di
rumah dan penuhi kebutuhan nutrisi secara baik, maka kita mampu melawan virus
corona tersebut. Bayangkan jika kita pergi ke rumah sakit secara bersamaan untuk
melakukan rapid test maka hal tersebut akan meningkatkan resiko penularan virus
corona di rumah sakit.
Bagaimana prinsip pemerikasaan rapid test ini, pemeriksaan ini untuk mengecek
ada atau tidaknya antibody terhadap Sars Cov 2 atau covid 19 bukan mengecek adanya
virus, pemeriksaan ini dipakai karena hasilnya cepat sekitar 15-30 menit. Jika hasil
rapid test ini positif ada dua kemungkinan tang pertama masih dalam fase 6-14hari
infeksi, yang kedua sudah terinfeksi lama dan sembuh karena antibody akan tetap ada
sebagai kekebalan alami yang terbentuk. Maka dilanjut dengan test PCR untuk
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
memastikan ada atau tidaknya virus. Jika ada maka pasien tersebut sedang terinfeeksi
aktif maka perlu perawatan khusus dan jika hasilnya negative dia sudah menjadi orang
yang kebal terhadap covid. Namun jika hasilnya negative ada dua kemungkinan yang
akan terjadi yaitu memang bener negative atau antibody belum muncul karena antibody
terbentuk hari ke 6, lalu agar yakin hasil rapid test negative dilakukan kembali terst
setelahnya di hari ke 7 setelah test pertama negative. Jika hasilnya negative maka betul
hasilnya adalah negative. Namun jika hasilnya positif maka dilanjut dengan
pemeriksaan PCR.
Bagaimana gejala dan pengobatan bagi orang orang yang terinfekksi virus
covid-19, dengan orang yang tanpa gejala dan tanpa gejala ringan seperti demam dan
batuk pilek biasa dilakukan isolasi mandiri di rumah dan jangan lupa melapor
kepetugas kesehatan setempat jika kita sedang melakukan isolasi mandiri dengan
mencukupi nutrisi atau suplemen. Pengobatan antivirus sekarang masih diberikan
antiviral secara empiric atau secara umum, asetalmitir dan clorocuil dan antibiotic
digunakan jika pasien ada gejala infeksi paru seperti sesak napas dengan pneumonia
maka digunakan antibiotic antitrombisin dan leukoplotasin. Namun hati-hati dengan
penggunaan antitrombisin dan clorokuin secara bersamaan karena bisa terjadi efek
samping gangguan irama jantung maka harus dicekEKG apakah obat tersebut bisa
digunakan atau tidak.
Berikut jenis APD yang seharusnya digunakan oleh tenaga medis
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
SESI PERTANYAAN
1. Galuh Ajeng Hamindhana_Universitas Jember_ditujukan untuk dr. Hafiz Shatari
Saya ingin bertanya pendapat mengenai stigma negatif yang sedang beredar.
Bagaimana pendapat dari dr hafiz mengenai kasus perawat yang telah meninggal dan
dimana tidak ada orang yang mau menguburkannya atau masyarakat tidak ada yang
mau menerima jasad dari perawat tersebut. Sehingga suaminya sendiri yang harus
melakukan penggalian untuk tempat istirahat terakhir sang istri. Terimakasih
Jawaban :
Jika kita melihat dari penanganan jenazah yang telah meninggal istilah
forensiknya pemulasaran jenazah sudah sesuai dengan SOPstandar seperti pasien
tersebut dilakukan penutupan di lubangyang bersifat luar cairan seperti hidung dan
telinga, kemudian pasien di lapisi dengan plastik berlapis-lapis, disemprot dengan
disinfektan, dimasukan ke dalam peti dan dilapisi dengan plastik lagi dan di semprot
dengan didinfektan. Sebelumnya dilakukan pemulasaran sesuai dengan etik dan sesuai
dengan budaya agama masing-masing. Selanjutnya apakah keluarga boleh melihat
kondisi pasien terakhir ?berdasarkan informasi dari sebuah rumah sakit di Padang
bahwasannya di RS tersebut memperbolehkan 1 keluarga terdekat jenazah untuk
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
Jawaban :
Batas pasien yang dirawat tergantung pada ketersediaan dan pasilitas rumah sakitnya.
Pasien dengan gejala sedang biasanya dirawat di rumah sakit darurat dan jika pasien
dengan gejala berat biasanya dirawat di ruah sakit rujukan dan yang paling penting juga
mengenai ketersediaan APD di rumah sakit tersebut.
Tanggapan :
Winda : perbedaan PDP sama positif itu apa ya? Trimakasih..
Jawaban :
1. ODP adalah orang yang mempunyai riwayat perjalanan atau kontak dengan orang
yang positif atau dicurigai terinfeksi covid 19
2. PDP adalah orang yang sudah menujukan gejala atau pasien dalam pengawasan
seperti batuk, filek,sesak napas dan ada riwayat pergi ke daerah terjangkit atau kontak
dengan orang yang terinfeksi
3. Suspect adalah orang yang dicurigai terinfeksi covid 19
Tanggapan :
Sarah : izin menanggapi, Melihat rasio tenaga medis di indonesia dpt disimpulkan bahwa
SDM di indonesia sangat kurang. Lantas bagaimana pendapat dokter hafiz melihat
mahasiswa kesehatan yg tidak bisa terjun langsung ke lapangan dgn kendala belum
lulus/belum profesional ? Dan Apakah ada pelatihan terlebih dahulu bagi mahasiswa yang
ingin menjadi relawan dgn keterbatasan pengetahuan agar semua mahasiswa kesehatan
dpt terjun lgsung kelapangan?
Jawaban :
Kendala dengan melihat fakta dilapangan, banyak dokter dan perawat yang menolak untuk
masuk tim penanganan khusus covid 19 namun masih banyak pula dokter dan perawat
yang mau merawat pasien covid 19. Menurut saya, bagi tugas mahasiswa saat yang paling
penting saat ini adalah mengedukasi kepada masyarakat seperti apa itu OTG, ODP, PDP,
Suspect, gejala, kapan harus diperiksa dan bakti social pengadaan APD. Jadi sebaiknya
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
kita posisikan kita di porsinya masing-masing, sehingga kita dapat menurunkan resiko
transimi penularan covid 19 ini
Di desa saya baru saja ada yang positif corona tanpa gejala, karena dilihat dari
pekerjaanya sebelum pulang ia bekerja di pelayaran AS. Nah saat di cek rapid test
tanggal 10 april ini ia positif corona tapi ntah mengapa dari pihak RS tersebut
memulangkannya sembari menunggu hasil test swab tes tersebut 10 hari dan pada
akhirnya sebelum 10 hari ia sudah dijemput menggunakan ambulance untuk di rawat di
Rs karena hasil tes swab positif. Yang ingin saya tanyakan, apakah jika kita tes rapid dan
hasilnya positif tidak langsung di rawat ? Karena jika dipulangkan begitu juga
meresahkan warga dan tambah masalah lagi jika ia tidak jujur jika ia positif saat tes
rapid. Dan akhirnya tgl 20 april kemarin warga sedesa saya semua test rapid masal.
Jawaban :
Menurut perhimpunan dokter spesialis paru di Indonesia jika pasien OTG dan gejala
ringan pasien bida dirawat dirumah diisolasi mandiri. Namun, pasien tersebut harus di
pantau oleh petugas kesehatan setempat dan melapor bahwasannya orang tersebut
terkena jadi wargapun sudah tau bahwa ada pasien yang positif disana. Namun hal itu
harus diedukasi lagi yang baik. Sedangkan untuk gejala sedang dan berat harus dirawat
di ruang isolasi karena memerlukan obat-obatan secara peranteral. Jika semua orang
masuk rumah sakit semua maka di khawatirkan rumah sakit tidak mampu menampung
dan memenuhi kebutuhan pasien karena kapasitas rumah sakit terbatas, Itulah yang
menjadi pertimbangan oleh perhimpunan dokter paru tersebut. Jika pasien pada test parid
pertama positif ada dua kemungkinan yaitu sedang terinfeksi aktif atau sudah tidak
terinfeksi. Namun dia sudah terbentuk antibody aktif, jadi pasien yang sudah dinyatakan
positif di rapid test harus segera dilakukan test PCR atau swab secara cepat. Biasanya
test PCR dalam waktu 1 hari sudah ada hasilnya maka seseorang dapat segera
disimpulkan hasilnya. Untuk warga yang panik karena ada pasien yang positif itu adalah
peran petugas puskesmas dan pemerintah daerah bagaimana caranya mengkondisikan
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
wilayah tersebut agar masyarakat menerima pasien tersebut mengisolasi diri di rumah
karena kapasitas rumah sakit terbatas.
Tanggapan :
Aura : izin menanggapi, rapid tes bisa menimbulkan positif dan negatif palsu apa
penyebab nya? Dan telah diketahui bahwa memang gold standar pemeriksaan
menggunakan PCR. mengapa kita tidak langsung tes PCR saja ?
Jawaban :
Jika hasil rapid test ini positif ada dua kemungkinan yang pertama masih dalam fase
infeksi virus, yang kedua sudah terinfeksi lama dan sembuh karena antibodi. Maka jika
positif dilanjut dengan test PCR untuk menegakkan diagnosis. Jika pasien negatifada dua
kemungkinan yaitu yang pertama pasien belum terbentuk antibodinya karena masih
kurang 6 hari dan yang kedua adalah dia benar- benar negatif.
Mengapa tidak langsung kepemeriksaan PCR ?untuk kit pemeriksaan PCR masih sangat
terbatas, belum ada produksi di dalam negri untuk kit pemeriksaan PCR dan untuk
meminimalisir pemeriksaan yang mubajir, maka dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan
rapid test tersebut.
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
MATERI KE 3
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 April 2020
Pukul : 12.30 - 13.30 WIB
Pemateri : Bapak Ridwansyah Yusuf Achmad
Subtema : Perlunya Membangun Sinergitas Penanganan Covid-19 dalam Upaya
Pemutusan Rantai Covid-19
Bahasan :
1. Upaya membangun kesadaran dari seluruh elemen masyarakat dalam
penanganan pemutusan rantai Covid-19
2. Hak dan kewajiban masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19
3. Pengalaman mendapatkan pelayanan kesehatan selama berada di ruang
isolasi
4. Hal positif yang didapatkan setelah menjadi pasien Covid-19
Pemaparan materi :
Saya dinyatakan terkena covid-19 pada 15 maret 2020saat itu bapak Ridwan
Kamil baru saja selesai persiapan kurang lebih selama 2 minggudan turut membantu
untuk mendiikan labkes di lankesda provinsi Jawa Bara. Kita mndapat banyak suport
dari korea selatan hingga akhirnya pada tanggal 15 kita bisa memulai tes. Jadi saat itu
bapak gubernur menyarankan untuk kampanye tes secara aktif. Mereka yang baru
pulang dari luar negeri, mereka yang bertamu dan bercengkrama dengan orang asing
juga disarankan untuk ikut dalam tes covid-19 ini. Saat itu saya termasuk dalam data
pasin untuk di tes. Paginya saya datang dan saya dites dengan nomor urutan ke 3 oleh
lebkes provindi dan malamnya saya dinyatakan positif covid-19 sehingga saya adalah
orang yang positif ke 11 di provinsi Jawa Barat. Ketika dinyatakan dalam positif saya
dalam keadaan sehat hanya sempat menggigil dengan suhu 37.9, tenggorokan terasa
sakit dan kurang nyaman dan hal ini masih saya anggap biasa. Saya masuk kerumah
sakit Hasan Sadikin Bandung satu hari setelah dinyatakan positi. Selama dirumah sakit
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
14 hari saya diisolasi bersama dengan istri saya yang dinyatakan positif satu hari
kemudian. Selama dirumah sakit diberikan obat, dites darah secara berkala, dironsen,
diswab. Setealh itu dites sebanyak 2 kali dengan hasil negatif baru kami diperbolehkan
pulang.
Alhamdulillah keadaan sudah sehat sekarang sudah berada dirumah dan
diminta untuk isolasi diri lagi selama 14 hari dirumah, saya dan istri selama dirumah
semapat di swab selama dirumah hingga dinyatakan negatif. Alhamdulillah kita
termasuk pasien tanpa gejala seperti sesak nafas yang memerlukan bantuan alat. Relatif
sembuh dengan kekuatan antibodi yang dibentuk oleh tubuh kita sendiri. Saya kira apa
yang dilakukan pemerintah teruama dilingkungan Jawa Barat dibawah pimpinan bapak
Ridwan Kamil ini sangat one the track. Tes dilakukan sebanyak banyaknya, semakin
banyak kita tes semakin banyak juga kita mengetahui sejauh mana virus itu berada dan
sejauh mana penyebarannya. Pasien harapannya juga terbuka dengan memberitahukan
siapa saja yang dia temui selama 14 hari agar kita melihat dan bisa langsung mengetes
juga orang orang yang telah bertem. Kita tidak usah malu semakin banyak yang di tes
kita bisa mengurangi pandemi ini dan bisa kita obati. Harapannya memang agar
pandemi ini segera berakhir tanpa menunggu dari fasilitas kesehatan. Semakin telat kita
tes semakin banyak juga yang akan terkena dampaknya. Kita jalani ini dan lanjutkan
PSBB yang tengah dilakukan di Jawa Barat.
Ketika sembuh keluarga senang, dan semakin tangguh terutama anak meski 30
hari tidak bertemu. Banyak momen yang dilakukan, alhamdulillah sudah 2 malam kita
besama kembali dalam keadaan sehat. Alhamdulillah tetangga dan lingkungan tidak ada
masalah, anak-anak saya diperhatikan leh tetangga. Ketika didesinfektan tetangga ikut
mengawasi. Mereka tidak merasa dan mengucilkan itu yang saya suka dari tempat
tinggal saya dikota Bandung ini. Mungkin untuk masyarakat yang mengucilkan ayo
sama-sama kita berubah mereka yang terkena juga tida mau sakit dan siapapun juga
bisa terkena penyakit ini, sehingga ketika tetangga kita yang terkena ayo kita bantu dan
beri suport. Tetap jaga jarak dan isolasi, gotong rayong bersama kita diuji.
PANITIA SINEMA (DISKUSI ONLINE BERSAMA)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SE-INDONESIA
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK INDONESIA
IKATAN MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
Sekretariat: Jalan Pajajaran No.56, Bandung
senantiasa membantu negara kita yang ikut dibantu para industri. Termasuk
kedermawanan kita bisa akan membantu mengurangi covid ini agar cepat berlalu.
Saat ini pemerintah sudah bekerja keras, sejalan dengan protokol covid jumlah tes
diperbanyak, jumlah rumah sakit dan fasilitas juga telah ditingkatka, jumlah tempat
isolasi juga semakin banyak oleh pemerintah. Selain itu, kebijakan untuk lockdown
juga telah dilakukan oleh beberapa wilayah. Para pendatang dari luar negri pun telah
tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia meski harus menerima konsekuensi beberapa
WNI tidak bisa pulang ke indonesia dalam situasi ini, tetapi ini adalah kebijakan dari
pemerintah yang harus kita suport dan tetap waspada dan membantu para petugas covid
dilingkungan kita. Semakin banyak yang dites maka akan semakin baik untuk cepat
menaggulangi pandemi ini. Didalam pandemi ni tidak ada yang bisa disalahkan tinggal
lagi bagaimana cara kita agar bisa saling suport dan saling membantu satu sama lain.
Alhamdulillah selama masa isolasi semua berjalan dengan baik dan saling membantu
satu sama lain, pun teman-teman tidak ada masalah.