1. Etika Bisnis
Etika (ethics) berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan sesorang dalam membuat
pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep
mengenai benar atau salah.
Isu etika dalam bisnis dibagi empat area; kesetaraan, hak, kejujuran dan penggunaan kekuasaan
perusahaan.
Perilaku beretika adalah hal yang penting, tetapi bukan merupakan kondisi yang memadai untuk
keberhasilan bisnis.
2. Etika Komputer
Etika komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta
berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi semacam
itu secara beretika, meliputi perhatian mengenai peranti lunak serta peranti keras dan berkaitan
dengan jaringan yang menghubungkan berbagai komputer dan komputer itu sendiri.
B. PENIPUAN (FRAUD)
1. Penipuan dalam Organisasi
Penipuan (fraud) merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang akan dilakukan oleh
suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihak lain tersebut meyakini
fakta tersebut walaupun merugikannya.
Lima kondisi terjadinya tindakan penipuan;
1. Penyajian yang salah.
2. Fakta yang material.
3. Niat.
4. Keyakinan yang dapat dijustifikasi.
5. Kerusakan atau kerugian.
Penipuan umumnya disebut sebagai “kejahatan kerah putih” (white collar crime),
“kebohongan” (defalcation), “penggelapan” (embezzlement), dan “ketidakberesan”
(irregularities).
Auditor berhadapan dengan dua tingkat penipuan yaitu; penipuan oleh karyawan dan
penipuan oleh pihak manajemen.
Penipuan oleh karyawan (employee fraud), biasanya didesain untuk secara langsung
mengkonversi kas atau aktiva lainnya demi keuntungan karyawan.
Penipuan oleh karyawan melibatkan tiga tahap yaitu;
1. Mencuri sesuatu yang berharga (sebuah aktiva).
2. Mengkonversi aktiva tersebut ke dalam bentuk yang dapat digunakan (uang tunai).
3. Menyembunyikan kejahatan tersebut agar tidak terdeteksi.
Penipuan oleh pihak manajemen (management fraud) lebih sulit dilacak daripada penipuan
oleh karyawan karena sering kali terdeteksi hingga kerusakan atau kerugian yang sangat besar
diderita oleh perusahaan.
Tiga karakteristik khusus penipuan oleh pihak manajemen;
Penipuan tersebut dilakukan pada tingkat manajemen di atas tingkat di mana struktur
pengendalian internal biasanya berhubungan.
Penipuan tersebut sering kali melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk membuat ilustrasi
bahwa suatu entitas lebih sehat dan sejahtera daripada sesungguhnya.
Jika penipuan tersebut melibatkan penyalahgunaan aktiva, penipuan eringkali disebarkan dalam
berbagai transaksi bisnis yang rumit, dan sering kali melibatkan pihak ketiga.
2. Penipuan Program
1) Membuat program ilegal yang dapat mengakses file data untuk mengubah, menghapus,
atau menyelipkan nilai ke dalam record akuntansi.
2) Menghancurkan atau merusak logika program menggunakan virus komputer; atau
3) Mengubah logika program hingga menyebabkan aplikasi memproses data dalam cara yang
salah.
3. Penipuan Komputer
1) Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah record atau file
yang dapat dibaca oleh komputer.
2) Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah logika peranti
lunak komputer.
3) Pencurian atau penggunaan secara tidak sah informasi yang dapat dibaca oleh komputer.
4) Pencurian, korupsi, penyalinan secara ilegal, atau penghancuran yang disengaja atas
peranti lunak komputer.
5) Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan peranti keras komputer.
C. PENGENDALIAN INTERNAL (Internal Control)
1. Tujuan Pengendalian Internal
Pengertian ;
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki
efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
Tiga fungsi penting dalam organisasi :
Pengendalian untuk pencegahan (preventive control); Berguna untuk mencegah timbulnya suatu
masalah sebelum ada masalah.
contoh; mempekerjaan personil akun tansi yang berkualitas tinggi, pemisahan tugas pegawai
yang memadai, dan secara efektif mengendalikan akses fisik atas aset, fasilitas dan informasi.
Pengendalian untuk pemeriksaan (detective control); Untuk mengungkap masalah saat masalah
tersebut ada.
contoh; pemeriksaan salinan atas perhitungan, mempersiapkan rekonsiliasi bank dan neraca
saldo setiap bulannya.
Pengendalian korektif (corrective control); Memecahkan masalah yang ditemukan oleh
pengendalian pemeriksaan.
contoh; pemeliharaan backup copies atas transaksi dan file utama, dan mengikuti prosedur untuk
memperbaiki kesalahan memasukkan data.
2. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Adalah dasar dari empat komponen lainnya yang menentukan arah perusahaan dan
mempengaruhi kesadaran pihak manajemen dan karyawan.
5. Pengawasan (Monitoring)
Adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya
berjalan.
Pengawasan yang pada aktivitas yang berjalan dapat diwujudkan melalui integrasi berbagai
modul komputer yang terpisah kedalam sistem informasi yang menangkap berbagai data penting
dan/atau memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan sebagai bagian dari operasional
rutin.
Pengendalian fisik tidak berkaitan dengan logika komputer yang sesungguhnya melakukan
pekerjaan akuntansi ini.
Otorisasi umum diberikan pada para personel operasional untuk melakukan oprasi rutin.
Contohnya; prosedur untuk mengesahkan pembelian persediaan dari pemasok yang ditunjuk
hanya ketika tingkat persediaan jatuh pada titik pemesanan ulang yang ditetapkan.
Supervisi
Supervisi adalah pengendalian penyeimbang dari ketidakberadaan pengendalian pemisahan pada
operusahaan kecil atau dalam berbagai area fungsional yang kekurangan personel.
Asumsi yang digunakan adalah perusahaan mempekerjakan personel yang kompeten dan dapat
dipercaya.